Wednesday, January 30, 2019

Psikologi Pendidikan pertemuan 1



Pengertian Psikologi
Psikologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mental, pikiran, dan perilaku manusia. Program studi ini juga meneliti alur pemikiran dan alasan di balik perilaku dan tindakan manusia. Ilmu psikologi ini seringkali digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam serangkaian aktivitas manusia yang kompleks. Ilmu Psikologi sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan, Psikologi Industri dan Organisasi, Psikologi Pendidikan, dan Psikologi Sosial. Prodi Psikologi di beberapa perguruan tinggi tergolong dalam kategori saintek, dan di beberapa perguruan tinggi lainnya tergolong dalam kategori soshum. Soshum merupakan kepanjangan dari Sosial dan Humaniora, yang biasa dikenal dengan "kelompok IPS". Lalu terdiri apa sajakah Saintek itu ? Saintek merupakan kepanjangan dari Sains dan Teknologi, yang biasa dikenal dengan "kelompok IPA".
Pengertian psikologi ini sebenarnya cukup sederhana, karena saat ini psikologi dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia. Namun selain pengertian psikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia, psikologi juga memiliki pengertian lain.
Psikologi sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “psyche” dan “logos”. Psyche berarti jiwa, sedangkan logos berarti pengetahuan. Dengan melihat ini, berarti pengertian psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kejiwaan. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis.
Dalam teori Plato “Pengingatan Kembali”, mengemukakan bahwa lebih penting jiwa daripada raga. Jiwa sudah ada sebelum badan terbentuk. Sedangkan Aristoteles memandang manusia sebagai kesatuan jiwa dan badan. Descartes berpendapat bahwa jiwa dan badan saling terkait. Ketika badan sakit, jiwa turut merasakannya. Jiwa memberi kesadaran dan arti pada badan yang menunjukkan “aku” pada diri seseorang.
Bersumber dari beberapa pendapat yang bermacam-bermacam mengenai jiwa, maka pada perkembangannya psikologi tidak ditekankan pada kajian mengenai jiwa. Jiwa sulit dipahami dan bersifat abstrak.
Psikologi pada saat ini lebih menekankan kajiannya terhadap tingkah laku organisme, baik tingkah laku manusia maupun hewan.
Namun demikian, pengertian psikologi ini sudah banyak bergeser karena saat ini Psikologi lebih banyak mempelajari tentang perilaku manusia.
Apabila melihat dari pandangan ilmu psikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku, semua perilaku yang ditunjukkan oleh manusia adalah ruang lingkup yang bisa dipelajari dan dijelaskan oleh ilmu psikologi.
Misalnya saja, mengapa seseorang menjadi mudah marah, atau mengapa ada orang yang senang berbohong dan berbuat jahat. Kedua hal tersebut bisa dijelaskan menggunakan ilmu psikologi. Jadi, apabila ingin mempelajari mengapa seseorang bisa menunjukkan perilaku tertentu, maka psikologi adalah salah satu ilmu yang tepat untuk menjelaskannya.

Manfaat mempelajari psikologi
Setelah mengetahui pengertian psikologi dan apa itu psikologi, maka harus mengetahui apa manfaat dari mempelajari psikologi. Secara umum ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan mempelajari ilmu psikologi;

1.   Memahami penyebab dari perilaku yang muncul pada diri sendiri ataupun orang lain

Dengan mempelajari psikologi, bisa memahami mengapa seseorang bisa menunjukkan perilaku tertentu. Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Psikologi menawarkan banyak sekali teori psikologi yang menjelaskan mengapa seseorang bisa memunculkan perilaku tertentu.
Munculnya Perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan yang dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan,
Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah. Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak tertulis oleh masyarakat setempat terhadap pelaku yang dianggap menyimpang.
Sikap (attitude) adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenal aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya. Komponen-komponen sikap adalah pengetahuan. perasaan-perasaan, dan kecenderungan untuk bertindak. Dalam pengertian yang lain, sikap adalah kecondongan evaluatif terhadap suatu objek atau subjek yang memiliki konsekuensi yakni bagaimana seseorang berhadap-hadapan dengan objek sikap. Tekanannya pada kebanyakan penelitian dewasa ini adalah perasaan atau emosi. Sikap yang terdapat pada diri individu akan memberi warna atau corak tingkah laku ataupun perbuatan individu yang bersangkutan. Dengan memahami atau mengetahui sikap individu, dapat diperkirakan respons ataupun perilaku yang akan diambil oleh individu yang bersangkutan.
Kata emosi berasal dari bahasa latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.
Biasanya emosi merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong seseorang berperilaku menangis.
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia. (Prawitasari,1995).
Nilai Secara umum, nilai adalah konsep yang menunjuk pada hal hal yang dianggap berharga dalam kehidupan manusia, yaitu tentang apa yang dianggap baik, layak, pantas, benar, penting, indah, dan dikehendaki oleh masyarakat dalam kehidupannya. Sebaliknya, hal-hal yang dianggap tidak pantas, buruk, salah dan tidak indah dianggap sebagai sesuatu yang tidak bernilai.
Sesuatu dikatakan mempunyai nilai, apabila mempunyai kegunaan, kebenaran, kebaikan dan keindahan. Contohnya emas dianggap bernilai karena ia bermanfaat, berguna serta berharga. Sedangkan limbah dianggap tidak bernilai karena sifatnya buruk, jelek dan merugikan.
Dengan begitu, maka nilai adalah konsep umum tentang sesuatu yang dianggap baik dimana keberadaannya dicita citakan, diinginkan, dihayati, dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari hari dan menjadi tujuan kehidupan bersama di dalam kelompok masyarakat tersebut, mulai dari unit kesatuan sosial terkecil hingga yang terbesar, mulai dari lingkup suku, bangsa, hingga masyarakat internasional.
Nilai adalah suatu bentuk penghargaan serta keadaan yang bermanfaat bagi manusia sebagai penentu dan acuan dalam menilai dan melakukan suatu tindakan. Dengan mengacu kepada sebuah nilai, seseorang dapat menentukan bagaimana ia harus berbuat dan bertingkah laku yang baik sehingga tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku.
 Sudah tentu seseorang melakukan suatu aktivitas dan tindakan untuk mencapai tujuan yang ia harapkan. Pada kenyataannya tidak sedikit orang yang melakukan segala tindakan untuk mencapai tujuannya, baik itu berupa tindakan baik maupun tindakan buruk. Yang terpenting ia mampu mencapai tujuan yang ia harapkan. Dalam hal ini, perlu adanya suatu patokan atau tolak ukur untuk mengatur tindakan manusia. Antara norma dengan nilai itu saling berkaitan, yang mana dalam nilai terdapat norma dan aturan yang berfungsi sebagai pedoman untuk menentukan baik atau buruknya suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang. Namun, sebelum membahas terlalu jauh mengenai nilai-nilai yang ada di masyarakat, organisasi maupun pendidikan terlebih dahulu harus memhami apa itu nilai. Dengan begitu kedepannya kita dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk dari nilai.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkaitan dengan nilai. Misalkan kita mengatakan bahwa orang itu baik atau lukisan itu indah. Berarti kita melakukan penilaian terhadap suatu objek. Baik dan indah adalah contoh nilai. Manusia memberikan nilai pada sesuatu. Sesuatu itu dikatakan adil, baik, cantik, anggun, dan sebagainya.
Istilah nilai (value) menurut kamus poerwodarminto diartikan sebagai berikut.
a.    Harga dalam arti taksiran, misalnya nilai emas.
b.    Harga sesuatu, misalnya orang.
c.    Angka, skor.
d.    Kadar, mutu.
e.    Sifat-sifat atau hal penting bagi kemanusiaan.


Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu  "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggung.
Etika adalah  suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk.
Ada juga yang menyebutkan pengertian etika adalah suatu ilmu tentang kesusilaan dan perilaku manusia di dalam pergaulannya dengan sesama yang menyangkut prinsip dan aturan tentang tingkah laku yang benar. Dengan kata lain, etika adalah kewaijban dan tanggungjawab moral setiap orang dalam berperilaku di masyarakat.
Kekuasaan secara umum adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku. Yaitu kemampuan seorang pelaku untuk memberikan pengaruh terhadap perilaku seseorang sehingga sesuai atau persis dengan keinginan pelaku yang memiliki kekuasaan.
Kekuasaan bisa juga diartikan sebagai kemampuan seseorang atau sekelompok orang dalam mempengaruhi tinhkah laku seseorang atau sekelompok lain sedemikian rupa agar mereka dapat menuruti keinginan, maksud dan tujuan dari pemberi pengaruh / orang yang memiliki kekuasaan.
Kekuasaan dapat diperoleh dari pengaruh pribadi, jabatan pribadi atau diperoleh keduanya. Seseorang yang mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk melakukan kerja karena jabatan organisasi yang dijabatnya, maka orang tersebut memiliki kekuasaan jabatan.
Adapun orang yang memperoleh kekuasaan dari para pengikutnya bisa dikatakan ia memiliki kekuasaan pribadi. Meski begitu, ada juga orang yang mempunyai kedua-duanya, yaitu kekuasaan jabatan dan kekuasaan pribadi sekaligus. Mudahnya, kekuasaan dapat berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara.
Melihat sekilas tentang arti kekuasaan diatas, maka bisa disimpulkan bahwa kekuasaan adalah suatu sumber yang memungkinkan seseorang mendapatkan hak untuk mengajak, mempengaruhi dan meyakinkan orang lain.

2.   Memahami diri sendiri

Hal penting lainnya yang bisa didapat dengan mempelajari psikologi adalah memahami diri sendiri. Tentu saja hal ini bisa anda rasakan setelah mempelajari psikologi. Bisa menjadi lebih paham mengenai kepribadian seseorang tentang watak, sifat, tabiat dan mungkin masalah psikologis apa yang kira-kira muncul pada dirinya sendiri.

3.   Dapat membantu orang lain

Dengan mempelajari psikologi, meskipun tidak menjadi seorang psikolog pun anda tetap bisa membantu orang lain yang mungkin mengalami masalah. Minimal ketika seseorang mengetahui sedikit teori-teori psikologi, bisa melihat permasalahan orang lain dari sudut pandang yang berbeda dan membantu mereka menghadapi masalah tersebut.

Psikologi dan  objeknya
1.     Psikologi bersifat intuitif.
Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia lain dan di luar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja terdorong untuk membaca sebuah buku.
Dalam psikologi, intuitif ini sudah terdapat di dalam diri manusia sendiri, sebab dapat dicontohkan, bila dua orang bercakap-cakap tentang keadaan dirinya, tentang orang lain, dan bahkan tentang kehidupannya, dengan tidak disadari, sebetulnya mereka berdua sedang mempraktekan psikologi, karena, hampir seluruh isi dari pembicaraan sehari-hari adalah mengunggkap masalah-masalah yang berkaitan dengan diri sendiri. 
Psikologi dengan kata lain, dimana ada manusia berdialog maka di situlah psikologi sedang digunakan.  Karena berdasarkan pengalaman dialog secara langsung, pembicaraan dua orang yang sedang bercakap cakap tersebut akan memperoleh kesan-kesan secara umum tingkah-laku dan sifat-sifat kepribadian dari masing masing lawan bicara secara tidak sadar saling diketahui.
Akan tetapi untuk disebut berpsikologi ilmiah, tingkah laku dua orang itu harus bisa didukung dengan mengumpulkan keterangan mengenai kepribadian orang itu dilengkapi dengan metode-metode yang lebih objektif, kemudian disusun secara sistematis rasional.
2.     Psikologi bersifat scientific  sebagai Ilmu yang dinamis.
Psikologi mempunyai ciri khas mengikuti perkembangan ilmu, yaitu terus-menerus mendefinisikan diri. Definisi lama diganti dengan batasan baru sesuai dengan kemajuan zaman dan perubahan jalan pikiran manusia, terutama ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
      Pentingnya psikologi adalah untuk memahami sesama manusia, dengan tujuan untuk dapat memberlakukan dengan lebih baik, oleh karena itu pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu dan penting bagi setiap pendidik, sehingga seharusnya adalah kebutuhan setiap pendidik untuk memiliki pengetahuan tentang psikologi pendidik.
3.    Secara etimologi atau menurut bahasa,
Kata Psikologi diterjemahkan sebagai  ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya.
Namun menurut Gerungan seorang ahli psikologi berpendapat bahwa: Ilmu Jiwa merupakan istilah bahasa Indonesia sehari-hari yang memiliki arti luas, di fahami banyak orang dan meliputi segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan, tetapi juga segala khayalan serta spekulasi mengenai jiwa.
Psikologi merupakan suatu istilah “ ilmu pengetahuan ” yang meliputi ilmu pengetahuan mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah yang memenuhi syarat-syaratnya yang di mufakati sarjana-sarjana psikologi pada zaman sekarang ini.
Dengan demikian, apa saja yang disebut “ ilmu jiwa ” itu belum tentu “ psikologi ”, tetapi psikologi itu senantiasa ilmu jiwa. Sehingga yang dipelajari psikologi bukan jiwa manusia secara langsung, tetapi manifestasi dari keberadaan jiwa berupa perilaku dan hal-hal lain yang berhubungan dengan perilaku.
Tetapi Ilmu Jiwa dalam pengertiannya lebih bersifat umum, dan istilah sehari-hari yang sudah banyak dikenal orang misalnya, ruh, nyawa, nafsu, akal, qolbu. karena jiwa tidak berbentuk dan tidak dapat dikenali oleh pancaindera, maka dianggap  abstrak, sehingga sulit untuk dipelajari secara objektif sebagai objek scienttific. jiwa seseorang melatarbelakangi timbulnya hampir seluruh tingkah lakunya.
Berbicara tentang hal jiwa, terlebih dahulu kita harus bisa membedakan antara nyawa dan jiwa.
فَإِذَا سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ
Artinya "Maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya (Adam), dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)-Ku; maka hendaklah kamu (para malaikat) tersungkur dengan sujud kepadanya'." – (QS.38:72)

Pernyataan Tuhan “kemudian Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)-Ku” apakah di sini berarti nyawa?. Menurut Quraish Shihab, seperti telah dikemukakan di atas, ada ulama yang mengartikan ruh ini dengan nyawa, meskipun ada juga yang tidak sependapat dengan arti tersebut.

Ulama yang tidak sependapat beralasan karena seperti yang tertera dalam surat Shaad QS.38:72 di atas dinyatakan bahwa dengan ditiupkan ruh maka menjadilah makhluk khalqan akhar Surat Al Mu’minun ayat 72.
Qurais Shihab mengartikan kata khalqan akhar dengan 'mahluk unik atau istimewa' yang berbeda dari makhluk lain. Padahal „nyawa‟  nafs  itu dimiliki juga oleh makhluk-makhluk lain selain manusia.
Kalau demikian „nyawa‟ nafs bukanlah merupakan suatu unsur yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang unik.

وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِ ۖ قُلِ ٱلرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا (٨٥)

Artinya “ Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (Surat Al-Isra' Ayat  85)

Pendapat lain tentang;
1.   Nyawa yang hanya dapat dirasakan oleh indra adalah daya jasmaniyah yg ada dan hidup pada jasmani kemudian menimbulkan perbuatan badaniyah {organic beharviour} yaitu perbuatan yang di timbulkan karena proses belajar.
Misalnya :
a.   insting, atau naluri
1.   Insting adalah kemampuan berbuat sesuatu yang dibawa sejak lahir yang dituju pada pemuasan dorongan-dorongan nafsu dan dorongan lain.
2.   Insting bisa disebut juga naluri atau garizah.
3.   Insting juga dapat diartikan sebagai pola tingkah laku yang bersifat turun temurun yang dibawa sejak lahir tanpa pengalaman sebelumnya atau tanpa tujuan yang mendasar seperti pada hewan misalnya pembuatan tempat tinggal yang khas, secara turun menurun tidak pernah berubah yaitu contohnya sarang burung.
b.  refleks,
Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon segera setelah adanya rangsang


2.   Nafsu
Nafsu adalah sebuah perasaan atau kekuatan emosional yang besar dalam diri seorang manusia; berkaitan secara langsung dengan pemikiran atau fantasi seseorang. nafsu merupakan kekuatan psikologis yang kuat yang menyebabkan suatu hasrat atau keinginan intens terhadap suatu obyek atau situasi demi pemenuhan emosi tersebut. Misalnya pengetahuan, kekuasaan, namun pada umumnya dihubungkan dengan nafsu seksual.

3.   jiwa adalah daya hidup rohaniyah yang bersifat abstrak yaitu pemikiran, pengetahuan, tanggapan, hayalan dan spekulasi tentang jiwa yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan pribadi {personal behaviour}
a.     Pemikiran
Pemikiran dalam bahasa inggris disebut Inference yang berarti penyimpulan yang berarti mengeluarkan suatu hasil berupa kesimpulan ada juga yang menyebut penuturan dan penalaran.
Yang dimaksud pemikiran ini adalah : kegiatan akal manusia dalam mencermati suatu pengetahuan yang telah ada, untuk mendapatkan atau mengeluarkan pengetahuan yang baru atau yang lain. Terutama dalam konteks rasionalitas  misalnya dalam ilmu.
Pemikiran adalah aksi (act) yang menyebabkan pikiran mendapat pengertian baru dengan perantaraan hal yang sudah diketahui. sebenarnya yang beraksi disini bukan hanya pikiran atau akal budi, yang beraksi sesungguhnya adalah seluruh manusia.
Selanjutnya proses pemikiran adalah suatu pergerakan mental dari satu hal menuju hal lain, dari proposisi satu ke proposisi lainnya, dari apa yang sudah diketahui ke hal yang belum diketahui. Misalnya dari realitas dunia ini kita dapat membuat pemikiran tentang eksistensi Tuhan, dari perbuatan-perbuatan kita, kita dapat membuat pemikiran tentang kemerdekaan kehendak. karena pemikiran merupakan suatu gerak kemajuan, maka juga terjadilah urutan momen-momen, urutan sebelum dan sesudahnya.
b.     Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan.
c.   Tanggapan
Tanggapan adalah pendapat ataupun reaksi seseorang setelah melihat, mendengar ataupun merasakan sesuatu.
Tanggapan dapat berupa persetujuan, sanggahan, pertanyaan, atau pendapat. Semua tanggapan harus disampaikan dengan sopan. Dalam menanggapi suatu permasalahan harus disertai jalan keluar (solusi). 
d.  Hayalan
Khayalan adalah sesuatu perbuatan membayangkan apa yang ingin harapkan dan dicita-citakan. Pada dasarnya berkhayal bukan hal yang baik karena dapat membuat orang  menjadi bingung dan memiliki tekanan batin atau bahkan dapat.
Contohnya, orang yang buntung kakinya, membayangkan kakinya lengkap dan berjalan seperti orang normal pada umumnya.



e.   Spekulasi
Spekulasi adalah membuat suatu keputusan dengan pengetahuan dan pengalaman yang  miliki dan keyakinan untuk mendapatkan yang diinginkan, bersifat untung-untungan, biasanya  hasil yang diterima tidak sesuai harapan.

Pengertian Psikologi Menurut Beberapa Ahli
  1. Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakekat manusia 2.
  2. Garden Murphy Psikologi adalah ilmu yg mempelajari respon tentang mahluk hiduo dengan lingkungannya
  3. Woodworth dan Marquis Psikologi adalah ilmu pengetahuan yg mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungan dengan alam sekitar
  4. Wilhem Wund Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan, pikiran, merasa, dan kehendak.
  5. Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat  secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
  6. Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
  7. Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.
Tingkah laku tersebut dapat difahami dalam pengertian yang luas, yaitu perilaku karena adanya respons dari sebuah stimulus atau rangsangan terhadap pancaindera.
Pandangan yang lainnya adalah perilaku individu mempunyai kemampuan untuk menentukan perilaku yang diambilnya.
Yang pertama adalah aliran behavioris (sikap, perilaku yang tampak) dan yang kedua aliran kognitif (berfikir perilaku yang tidak tampak). kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental (otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah kognitif.  Ranah kognitif  memiliki enam jenjang atau aspek, yaitu:
1. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesis) .. hipotesa
6. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Skinner (1976) membedakan perilaku menjadi 2 yaitu perilaku yang alami (innate Behavior) dan perilaku operan ( Operant behavior).
Perilaku alami adalah perilaku yang dibawa sejak organism dilahirkan yaitu berupa refleks dan insting-insting. Perilaku operan adalah perilaku yang dibentuk melalui proses belajar.
Dapat diketahui bahwa pengertian psikologi merupakan ilmu tentang tingkah laku. Pada hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur kembali manusia dipenuhi oleh berbagai tingkah laku. Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas. Karena luasnya objek yang dipelajari psikologi, maka dalam perkembangannya ilmu psikologi dikelompokkan dalam beberapa bidang, yaitu :
  1. Psikologi Perkembangan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku yang terdapat pada tiap-tiap tahap perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupannya.
  2. Psikologi Pendidikan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi pendidikan.
  3. Psikologi Sosial, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan masyarakat sekitarnya.
  4. Psikologi Industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul dalam dunia industri dan organisasi.
  5. Psikologi Klinis, ilmu  yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan tidak sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.
Sekalipun sekarang ini Para sarjana sudah sepakat bahwa, objek dari psikologi adalah tingkah laku, tetapi mengenai tingkah laku yang bagaimana yang dipelajari psikologi, masih terus menjadi bahan penyelidikan dan pembahasan dari ilmu jiwa.













     


Daftar Pustaka
-      Dakir. 1993. Dasar-Dasar Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
-  Muhibbinsyah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
-      Abu Ahmad,H.Drs, Psikologi Umum, Rineka Cipta, Jakarta, cet. II,1998.
-   Arifin.M.H.Drs,M.Ed, Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan Rohaniyah Manusia, Bulan Bintang, Jakarta, 1976
-       Daradjat Zakiah. Dr, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang, Jakarta,1976
-   tttp://www.scribd.com/doc/40009065/MAKALAH-METODE-PENELITIAN-DALAM-PSIKOLOGI (17-09-11)
-      Fauzi, Ahmad H. Drs, Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung
-      Sarwono. Sarlito W, Pengantar Umum Psikologi. PT. Bulan Bintang. Jakarta. 2000
-      Walgito, Bimo., 2005, Pengantar

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...