Makna Filsafat ilmu
A.
Makna Filsafat secara umum
Kata filsafat identik dengan studi yang berhubungan dengan
fenomena kehidupan, dan pemikiran manusia secara kritis, dan
dijabarkan dalam konsep mendasar.
Filsafat tidak didalami melalui eksperimen,
percobaan, tetapi dengan mengutarakan masalah secara persis, mencari solusi
untuk itu, memberikan argumentasi, dan alasan yang tepat untuk solusi tertentu.
Akhir dari proses-proses itu dimasukkan ke dalam sebuah proses dialektika. Kata
diaklektika berasal dari kata dialog yang berarti komunikasi dua arah, yaitu
berbahasa dan bernalar dengan dialog sebagai cara untuk menyelidiki suatu
masalah, misalnya untuk studi falsafi, mutlak diperlukan logika berpikir,
dan logika bahasa.
berfilsafat
di umpamakan seseorang yang naik
kegunung, kemudian memandang dengan pancainderanya, sejenak merenung, kemudian
berbisik kedalam hatinya dan bertanya;
-
Oooh!, alam ini ternyata indah,
-
Apa sebenarnya
yang terjadi ?,
-
Siapakah penciptanya ?,
-
Dengan cara apa ?,
-
bagaimana?
-
Mengapa begitu ?.
Pertanyaan itu, Jawabanya adalah dengan cara penelitian baru akan tahu dibalik itu
semua, atas pertanyaan tersebut, maka akan dapat diketahui sebagai langkah awal
dari permulaan terciptanya ilmu pengetahuan dan teori.
Melihat
bervariasinya objek materi yang ada di alam raya ini, dan berabeka ragam bentuk
dan wujudnya, tentunya seorang manusia tidak akan bisa menghitung berapa jumlah
objek materi yang dapat diketahui oleh alat indera, jika dicermati satu
persatu, objek materi masing masing mengandung identitas yang saling berdekatan
atau identik antara yang satu dengan yang lainnya sehingga semua objek itu
berada dalam suatu hubungan yang sistematik yang tidak terpisahkan.
Misalnya;
Benda-benda alam sekitar
memberi arti, kedudukan dan fungsi terhadap manusia dan masyarakatnya serta
terhadap Tuhan Sang Pencipta, demikian sebaliknya.
Seorang profesor yang penuh
humor membuat
Pantun filsafat
Ada orang yang tahu di tahunya
Ada orang yang tahu di
Tidaktahunya
Ada orang yang tidak tahu di
tahunya
Ada orang yang tidak tahu di
tidakTahunya
Penjelasan
pantun yang
terkandung diatas adalah:
1. Ada orang yang tahu, ditahunya :
Yaitu, orang yang
tahu bahwa dirinya itu tahu. Ciri dari kelompok ini adalah biasanya rendah hati
sesuai dengan motto ilmu padi yang semakin berisi semakin menunduk atau orang yang mempunyai pengetahuan dan
mengerti pengetahuan yang dimilikinya.
Orang
ini bisa disebut ‘Alim = Mengetahui. Terhadap orang ini, yang harus dilakukan adalah
Mengikutinya. Apalagi kalau kita masih termasuk dalam golongan orang yang awam
yang masih butuh banyak diajari maka sudah seharusnya kita mencari orang yang
seperti ini, duduk bersama dengannya akan menjadi pengobat hati.
Orang alim Ini adalah manusia yang paling baik, seorang manusia yang memiliki kemapanan ilmu,
dan dia tahu kalau dirinya itu berilmu, maka ia menggunakan ilmunya. Ia
berusaha semaksimal mungkin agar ilmunya benar-benar bermanfaat bagi dirinya,
orang sekitarnya, dan bahkan bagi seluruh umat manusia. Dalam bahasa pakar
manajemen global, manusia jenis ini adalah manusia yang kreatif, selalu
belajar, dan tidak berhenti berinovasi.
Manusia
jenis ini adalah manusia unggul. Manusia jenis inilah yang yang mampu merubah
dunia kearah yang lebih baik, mereka layak menjadi pelopor dalam hidup. Jumlah manusia jenis ini
tidak banyak, tapi keberadaan mereka menjadi nyawa bagi kehidupan umat manusia.
2.
Ada orang yang tahu, tidak ditahunya :
yaitu orang yang tahu bahwa dia tidak
tahu. Ciri dari kelompok ini adalah suka bertanya untuk mendapatkan tambahan
pengetahuan dengan cara kritis dan bukan untuk menguji kemampuan orang lain. orang yang mempunyai pengetahuan tetapi tidak
mengerti kemampuan yang dimiliki.
Untuk
type orang ini,
boleh disebut bahwa dia bagaikan orang yang tengah tertidur lelap, bagaimana
sikapnya, dia tidak akan tahu tentang keberadaan
dirinya sendiri. Kemudian coba bangunkan dia, apa reaksinya? Dia akan berkata
dimanakah saya berada?
Manusia
seperti
ini sebenarnya memiliki ilmu dan kecakapan, tapi dia tidak pernah menyadari kalau
dirinya memiliki ilmu dan kecakapan. Manusia jenis ini sering dijumpai disekitar
kehidupan ini, terkadang menemukan orang yang sebenarnya memiliki
potensi yang luar biasa, tapi ia tidak tahu kalau memiliki potensnya. Karena keberadaan dia
seakan tidak berguna, seperti halnya orang tertidur tidak akan tahu apa apa selama dia belum bangun.
Kata bijak mengatakan : العلم
بلا عمل كشجرة بلا ثمر
(Al ‘Ilmu Bilaa ‘Amalin Kasysyajari bilaa Tsamarin) = Ilmu tanpa
pengamalan, bagaikan pohon yang tidak berbuah. Adanya dia seperti tidak ada, tidak
membawa manfaat meski dia tahu banyak. Maka untuk yang merasa sebagai teman
baginya, bangunkan dia, ingatkan dan yakinkan bahwa dia memiliki potensi untuk
Bisa.
3.
Ada orang yang tidak tahu, ditahunya :
Yaitu
orang yang tidak tahu bahwa dirinya tahu. Ciri dari kelompok ini sering membuat
kejutan sekaligus sering terkejut ketika berprestasi tidak terduga, misalnya
melihat
hasil ujian mendapat nilai A atau B. Komentar yang sering didengar "kok bisa
ya...", orang yang tidak mengerti pengetahuan tetapi
mengakui bahwa dirinya mengerti akan sesuatu hal.
Orang
ini masuk kategori orang-orang yang awam yang masih lemah keilmuannya, masih
bodoh pemahamannya. Kepada orang ini, maka sikap yang harus diupayakan dari
orang-orang berilmu didekatnya adalah merangkulnya, mengajarinya.
Menurut
Imam Ghazali, jenis manusia ini masih tergolong baik. Sebab, ini jenis manusia
yang bisa menyadari kekurangannnya. Ia bisa mengintropeksi dirinya dan bisa
menempatkan dirinya di tempat yang sepantasnya. Karena dia tahu dirinya tidak
berilmu, maka dia belajar. Dengan belajar itu, sangat diharapkan suatu saat dia
bisa berilmu dan tahu kalau dirinya berilmu.
Meskipun
tergolong baik, tapi ini bukan tipe manusia yang bisa membuat perubahan bagi
lingkungannya. Sebab, tanpa ilmu pengetahuan yang cukup, maka manusia tidak
bisa berinovasi. Baiknya, tipe manusia ini dengan kesadaran dan akal
sehatnya tidak akan menghalangi sebuah proses perubahan kearah yang lebih baik.
Dan manusia jenis ketiga ini, dia tidak akan berani nekat memegang amanah yang
ia merasa
tidak memiliki kapasitas untuk memegangnya. Sebab ia tahu siapa dirinya.
4.
Ada orang yang tidak tahu, ditidak tahunya :
yaitu
orang yang tidak tahu kalau dirinya tidak tahu. Cirinya antara lain suka
bertindak semaunya sendiri, bingung mau bertanya apa.., tidak bisa mengenali
masalah.., tidak tahu harus bicara apa...orang
yang tidak mempunyai pengetahuan atau tidak mengerti apa-apa.
Ini adalah jenis manusia yang
paling buruk. Ini jenis manusia yang selalu merasa mengerti, selalu merasa
tahu, selalu merasa memiliki ilmu, padahal ia tidak tahu apa-apa. Repotnya
manusia jenis seperti ini susah disadarkan, kalau diingatkan ia akan membantah
sebab ia merasa tahu atau merasa lebih tahu. Jenis manusia seperti ini, paling
susah dicari kebaikannya. Sikap terhadap orang ini ? Tinggalkan dia !
Sayangnya, jenis manusia seperti ini sangat banyak dan bisa dijumpai
dimana-mana, orang-orang yang merasa tahu, sok tahu pemahaman baru sejengkal
bicaranya sudah sehasta.
B.
Bidang telaahan ilmu,
Pengetahuan dimulai
dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat
dimulai dengan kedua-duanya. Apakah Filsafat ? berfilsafat dapat diumpamakan
seorang yang berpijak dibumi sedang tengadah kebintang-bintang. Dia ingin
mengetahui hakekat dirinya dalam kesemestaan galaksi.
Karakteristik berpikir filsafat yang pertama adalah sifat
menyeluruh, yaitu Filsafat adalah studi yang
mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia kritis. Filsafat
adalah induk ilmu pengetahuan. Filsafat disebut sebagai suatu ilmu
pengetahuan yang bersifat eksistensial, artinya sangat erat hubungannya
dengan kehidupan kita sehari-hari.
Dia ingin mengetahui
hakikat ilmu dalam konstelasi atau hubungan sifat, benda dan pengetahuan
yang lainnya, misalnya, Dia
ingin tahu kaitan ilmu dengan moral menghasilkan suatu jawaban.
Ilmu menurut Jujun S.
Suriasumantri, Filsafat Ilmu, 1990, hal. 237, merupakan hasil karya perseorangan yang
dikomunikasikan dan dikaji secara terbuka oleh masyarakat. Jikalau
hasil penemuan perseorangan tersebut memenuhi syarat-syarat keilmuan maka
ia akan diterima sebagai bagian dari kumpulan ilmu pengetahuan dan
dapat digunakan dalam masyarakat.
Persyaratan ilmiah yang dapat disebut sebagai
ilmu, yaitu;
1.
Objektif.
Ilmu harus memiliki objek
kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifat hakikatnya,
tampak dari luar maupun bentuknya dari dalam. Objeknya dapat bersifat ada, atau
mungkin ada karena masih harus diuji keberadaannya.
Dalam mengkaji objek, yang
dicari adalah kebenaran, yakni persesuaian antara tahu dengan objek, dan
karenanya disebut kebenaran objektif; bukan subjektif berdasarkan subjek
peneliti atau subjek penunjang penelitian.
Contoh: Ilmu Alam hanya bisa menjadi pasti setelah lapangannya dibatasi ke
dalam hal yang bahani (materiil saja) atau ilmu psikologi hanya bisa
meramalkan perilaku manusia dengan membatasi lingkup pandangannya ke dalam sisi
umum dari perilaku manusia yang kongkrit. Ilmu
hadist dibatasi apa yang diucapkan, dilakukan, didiamkan dengan
syarat ada rowi, matan dan sanad serta sikap dan perilakunya baik dan benar
Berkenaan
dengan contoh ini, ilmu-ilmu alam menjawab pertanyaan tentang berapa jauhnya
matahari dari bumi, atau ilmu psikologi menjawab apakah seorangitu sudah sesuai
untuk menjadi seorang perawat, dan ilmu Hadist apakah hadist itu sudah dapat
digolongkan hadist soheh, hasan, marfu dan lainnya.
2.
Metodis
Upaya-upaya yang dilakukan
untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya penyimpangan dalam mencari
kebenaran. Konsekuensi dari upaya ini adalah harus terdapat cara tertentu untuk
menjamin kepastian kebenaran. Metodis berasal dari kata Yunani “Metodos” yang
berarti: cara, jalan. Secara umum metodis berarti metode tertentu yang
digunakan dan umumnya merujuk pada metode ilmiah.
Metode ilmiah adalah proses keilmuan untuk
mendapatkan pengetahuan secara sistematis melalui bukti fisis. Misalnya Pada ilmu
fisika, metode ilmiah memastikan didapatkannya suatu kesimpulan yang
didukung oleh bukti-bukti dan tersusun secara sistematis. Jika tidak dilakukan
metode ilmiah maka eksperimen-eksperimen yang dilakukan akan meragukan dan
tidak dapat ditetapkan hukum atau rumus yang jelas akan terjadinya suatu
fenomena fisis.
Unsur-unsur
Metode Ilmiah
·
Karakterisasi
Identifikasi sifat-sifat utama yang relevan
milik subjek yang diteliti dengan pengamatan dan pengukuran.
·
Hipotesis
Dugaan teoritis sementara yang menjelaskan
hasil pengukuran
·
Prediksi
Deduksi logis dari hipotesis
·
Eksperimen
Pengujian atas hubungan karakterisasi dengan
prediksi dan hipotesis
·
Evaluasi dan pengulangan
Penilaian atas ketepatan hipotesis dan prediksi
berdasar hasil yang didapat saat eksperimen, dan pengulangan pada tahap-tahap
tertentu apabila tidak didapatkan hasil yang sesuai.
3. Sistematis.
Dalam perjalanannya
mencoba mengetahui dan menjelaskan suatu objek, ilmu harus terurai dan
terumuskan dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu
sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan
rangkaian sebab akibat menyangkut objeknya. Pengetahuan yang tersusun secara sistematis
dalam rangkaian sebab akibat merupakan syarat ilmu yang ketiga.
4. Universal.
Kebenaran yang hendak dicapai adalah
kebenaran universal yang bersifat umum (tidak bersifat tertentu).
Contoh: semua segitiga bersudut 180º. Karenanya
universal merupakan syarat ilmu yang keempat. Belakangan ilmu-ilmu sosial
menyadari kadar ke-umum-an (universal) yang dikandungnya berbeda dengan
ilmu-ilmu alam mengingat objeknya adalah tindakan manusia. Karena itu untuk
mencapai tingkat universalitas dalam ilmu-ilmu sosial, harus tersedia konteks
dan tertentu pula.
Ini adalah cara
paling sederhana dan mudah apabila kita mempunyai busur derajat.
Misal kita punya segitiga sembarang seperti pada gambar diatas, dan diberi
nama tiap titik sudutnya yaitu A, B dan C.
Pada segitiga terdapat sudut CAB, sudut ABC, dan sudut ACB.
Dengan menggunakan busur derajat masing – masing sudut diukur dan dihitung
besar sudutnya.
Setelah itu, ketiga sudut tersebut dijumlahkan dan hasilnya akan berjumlah
1800
CAB + ABC + ACB = 180
Syarat keilmuan. Ilmu atau Ilmu Pengetahuan adalah
seluruh usaha sadar untuk meneliti, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai kenyataan
alam yang dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi
lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekedar pengetahuan
(knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan
dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang
ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia
berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu
pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Moral merupakan
tekad manusia untuk menemukan kebenaran, sebab untuk menemukan kebenaran
dan terlebih-lebih lagi untuk mempertahankan kebenaran, diperlukan keberanian
moral. Moral berkaitan dengan metafisika keilmuan maka masalah
moral berkaitan dengan cara penggunaan pengetahuan ilmiah. (Jujun S.
Suriasumantri, FilsafatIlmu, 1990, hal. 234 – 235).
Kaitan ilmu dengan
agama. Dia ingin yakin apakah ilmu itu membawa kebahagiaan kepada
dirinya. Bahan diskusi atau tugas untuk di uraikan dalam sebuah artikel. dikirimkan lewat email dodo.spamm@yahoo.com
Rasa ingin tahu selalu diawali dengan pertanyaan;
What is a man? Apakah manusia ?
What is? Apa yang ada?
What? Apa?
1. What is a man? Apakah manusia ?
a.
Filsafat mempersoalkan siapa manusia itu?
b.
siapa kamu?
c.
Setiap ilmu mempunyai asumsi yang beda tentang
manusia
Misalnya:
Manusia memandang
antara ilmu
ekonomi dan ilmu
manajemen, cara pandangnya pasti berbeda. Bagi ilmu ekonomi, manusia adalah
makhluk ekonomi yang bertujuan mencari kenikmatan yang sebesar-besarnya dan
menjauhi ketidaknyamanan sekecil-kecilnya, sedangkan bagi ilmu Manajemen, manusia akan meneliti dan menelaah hubungan
kerjasama antar sesama manusia dalam mencapai suatu tujuan yang disetujui bersama.
2. What is? Apa yang ada?
Saat beberapa orang diberikan pertanyaan, apa itu "ada"?
sebagian orang mungkin malah akan bingung, lalu ada yang yang menjawab
"ada ya ada, ya yang terlihat itu semuanya ada", ada yang memilih
diam, tidak tau, dan mungkin sebagiannya lagi akan pergi sambil mengerutu tentang pertanyaan itu.
Pertanyaan apa itu "ada" adalah pertanyaan yang terdengar sangat
sederhana sekaligus aneh bagi kebanyakan orang. Kebanyakan mungkin tidak ada
yang peduli dengan hal itu. Namun bagi saya sendiri, hal sederhana seperti
itulah yang malah merupakan inti dari suatu hal. Inti merupakan patokan
terhadap sesuatu, maka jika kita tidak mengenal, mengerti, dan memahami inti
dari suatu hal maka kedepannya sesuatu akan selalu salah untuk di kenal,
dimengerti dan dipahami.
Apa itu "ada"? ada itu memiliki berbagai macam makna dan
merupakan terjemahan dari bahasa inggirnya "exist, present, dan
known". Contohnya ada exist itu seperti "bunga itu ada" lalu
present "si Tikim ada di pasar" dan know "cinta itu ada".
lalu apa "ada" itu lebih jelasnya? Menurut saya "ada"
adalah segala sesuatu yang terkonsep
didalam mind. "ada" tidak perlu harus berbentuk fisik, dapat di
indra, atau dirasa. Hanya dibicarakan atau dipikirkan saja hal itu sudah bisa
dikatakan "ada". Karena ketika suatu mind membentuk konsep tentang
suatu hal, maka hal itu "ada". Katakanlah seperti hal tentang cinta,
lalu seseorang yang sedang galau bertanya kepada anda "apa cinta itu
ada?" dan kebetulan sekali anda adalah orang yang galau juga, maka anda
malah akan menjawab "entahlah.. saya juga bingung, mungkin cinta itu
memang tidak ada". Dari kasus ini terlihat bahwa kedua orang itu salah
dalam memahami suatu hal, karena bagaimana mungkin "cinta" itu tidak
ada sedangkan mereka membicarakan cinta? Artinya cinta itu "ada".
Lalu bagaimana dengan sesuatu yang memiliki bentuk fisik? Misalnya kulkas atau
buku? Bukankah itu sudah pasti ada? Ya, benar. Kulkas dan buku memang ada, tapi
bentuk fisik atau wujud dari kulkas atau buku itu yang sudah bisa di ukur,
dilihat, dirasa itu disebut sebagai materi nyata. Jadi, "ada" adalah
suatu konsep di dalam mind, "ada" belum tentu berbentuk materi nyata,
tapi materi nyata sudah pasti ada.
lalu, jika "ada" adalah suatu konsep di dalam mind, apakah ada
sesuatu yang tidak terkonsep didalam mind? Bagi saya jawabannya adalah
"tidak" sekaligus "salah". karena masalahnya apa yang tidak
terkonsep di dalam mind? segala sesuatu bisa terkonsep di dalam mind, justru
yang sudah ada di dalam mind merupakan konsep. Maka pertanyaan itu salah. Dan
pertanyaan yang benar adalah, apakah ada sesuatu yang belum terkonsep di dalam
mind? Maka jawabannya "iya" tentu saja ada sesuatu yang belum
terkonsep di dalam mind. Lalu bagaimana mungkin ada sesuatu yang belum
terkonsep? Jawabannya gampang, yaitu karena kita belum memikirkan hal itu atau
belum terpikirkan tentang hal itu. Misalnya, ada seseorang yang belum pernah
pergi ke pulau Jawa, belum tau makanan orang jawa, belum tau bentuk kota jawa,
dan secara tiba-tiba anda pergi ke pulau jawa dan makan di sebuah warung. Saat
itu ada sebuah makanan yang isinya kacang panjang, timun, daun kemangi dan kol.
Anda sebagai orang awam yang belum pernah melihat makanan seperti itu maka akan
mengatakan itu adalah sayur-sayuran atau apalah mungkin, padahal nama
sebenarnya adalah lalapan. Namun karena anda adalah orang awam maka anda belum
tau nama itu, sehingga ketika di beri tau barulah anda tau kalo makanan yang
terdiri dari timun dan lain-lainya itu adalah lalapan, maka secara otomatis
terkonseplah di dalam mind dengan apa yang disebut sebagai lalapan. Lalu contoh
satu lagi, ada sebuah kursi yang tiba-tiba saja bergerak dari lokasi
"A" ke lokasi "B", maka bagi ilmuan akan beranggapan bahwa
yang menyebabkan hal itu adalah getaran sedangkan dukun akan beranggapan bahwa
yang menyebabkan hal itu adalah roh. Gampangnya, ilmuan memiliki konsep getaran
tapi dia belum memikirkan tentang konsep roh, sedangkan dukun sebaliknya, punya
konsep tentang sesuatu yang disebut roh, tetapi belum memikirkan tentang konsep
getaran.
3. What? Apa?
Skenario:
Dalam
suatu pertemuan ilmiah tingkat tinggi, seorang Ilmuan berbicara panjang lebar tentang
suatu penemuan Ilmiah hasil risetnya. Setelah menjelaskan panjang lebar berjam-jam
dia bicara hingga berkeringat, pada saat dia membersihkan keringatnya dengan
sapu tangan bertanya, dia bertanya kepada yang hadir. Adakah kiranya yang belum
Jelas?
Salah seorang bangkit dan dan
bertanya : what?
rupanya sejak tadi dia tak
mendengar apa2.
Orang tersebut menjawab bahwa
dia baru mau mendengar pendapat ilmiah sekiranya dikemukakan lewat cara,
proses, prosedur ilmiah.
Jadi tugas fisafat menyatakan
sebuah pernyataan sejelas mungkin.
Illustrasi:
Ilustrasi adalah penggambaran
obyek baik dengan visualisasi maupun audio.
- Seorang Pemborong yang membangun rumah, bahan bangunan banyak sekali bertumpuk di mana2, kayunya menumpuk sekian meter kubik diatas tanah, keadaan ini belum bisa disebut bangunan rumah.
- Ketika bisa disebut rumah apabila seluruh bahan bangunan yang ada sudah terpasang sesuai dengan fungsinya masing-masing.
- Sebagai ilmuan, membangun Kerangka dengan bahan-bahan tersebut adalah sebuah kerangka pemikiran yang orisinal dan meyakinkan, kemudian disemen oleh penalaran dan pembuktian yang tidak diragukan lagi, maka itulah yang disebut filsafat.
Cabang filsafat:
- Apa yang disebut benar dan apa yang Disebut salah (logika).
- Mana yang dianggap baik dan mana yang Dianggap buruk (etika)
- Apa yang termasuk indah, apa yang termasuk jelek (estetika)
- Teori tentang ada; hakekat keberadaan zat, tentang hakekat Fikiran serta kaitan antara zat dan fikiran (metafisika)
- Kajian mengenai organisasi Sosial/pemerintahan (politik)
C. Mengapa harus ada filsafat?
Pertanyaan “mengapa harus ada filsafat?”, maka sama dengan menanyakan
“mengapa fikiran harus ada?” atau “mengapa manusia memiliki kemampuan
berfikir?”, filsafat adalah olah fikir, sedangkan fikiran itu ada pada manusia.
Jawabannya bertingkat-tingkat atau berdimensi atau ukuran,
yaitu filsafat peka terhadap ruang dan waktu. Dimensi tersebut bisa ada dan
timbul dari material dan spiritual.
Material filsafat ilmu adalah pengetahuan itu sendiri, yaitu
pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu,
sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya secara umum. Dalam gejala ini
jelas ada tiga hal menonjol, yaitu manusia, dunia, dan akhirat. Maka ada
filsafat tentang manusia (antropologi), filsafat tentang alam (kosmologi), dan
filsafat tentang akhirat (teologi – filsafat ketuhanan dalam konteks hidup
beriman dapat dengan mudah diganti dengan kata Tuhan). Antropologi, kosmologi
dan teologi, sekalipun kelihatan terpisah, saling berkaitan juga, sebab
pembicaraan tentang yang satu pastilah tidak dapat dilepaskan dari yang lain
Jika dari spiritual adalah dari keyakinan, fikiran sudah diberikan kepada
kita sejak lahir. Namun dari segi filsafatnya sendiri bermacam-macam “hypothetical
analysis”, bisa dari antropologi, psikologi, atau sosial.
Jadi tergantung bagaimana seseorang mendefinisikan “how to define?”
fikiran (artinya bagaimana
mendefinisikan
fikiran). Definisi berfikir bagi anak-anak tentunya berbeda dengan definisi
berfikir bagi orang dewasa.
Bagi anak-anak, berfikir adalah bekerja atau berbuat, sedangkan bagi
orang dewasa berfikir itu lain, yaitu ingin menciptakan sesuatu. Bahkan ada
fakta “hatiku mampu berfikir”, itulah pandangan dari orang-orang yang
menjadikan fikirannya sebagai raja, mengalahkan posisi hatinya.
Jika menggeneralisasikan ungkapan pikiran tersebut, maka ungkapkan itu
akan mengartikan, bahwa tumbuhan itupun mampu dan bisa berfikir, kenyataannya saat
pohon itu tumbuh, akan selalu mengikuti
arah cahaya matahari datang, misalnya Pot
yang berisikan tanah, kemudian ditutup atasnya, pasti akan keluar rumput dari
lobang yang terkena sinar mataharinya. Jika logika ini diturunkan lagi, maka
akan sampai pula bisa mengungkapkan bahwa batu pun mampu berfikir.
Karena ini filsafat, segala kemungkinan pun terus digali, misalnya berfikir disamakan dengan bercinta,
lantas bagaimana tumbuhan hingga batu itu bercinta?. Lalu muncul pemikiran bagaimana
hati itu berfikir atau bagaimana hati itu bercinta. Filsafat itu menembus ruang
dan waktu, sehingga segala sesuatu yang mungkin dapat digali.
keajaiban filsafat mampu menembus ruang dan waktu, karena keajaiban
itulah maka perlu filsafat, namun juga
berhati-hati dalam berfilsafat. Jika kita menanyakan mengapa harus ada
filsafat, tentunya karena filsafat memiliki peran penting bagi kemajuan ilmu
pengetahuan serta kemampuan filsafat mengubah pola pikir seseorang.
Namun jangan sampai karena anggapan segala sesuatu sebagai objek
filsafat, baik yang ada dan yang mungkin ada adalah kajian filsafat, lantas
kita berfilsafat yang sesat.
Sebagai contoh di atas tadi “hatiku mampu berfikir” atau
“bagaimana wujud Tuhan?”, itu berarti diri kita lebih mementingkan dan
mengikuti fikiran kita daripada hati kita, fikiran telah menjadi raja dalam
diri kita. Sungguh sejatinya filsafat itu tetap meletakkan Tuhan dalam hati
yang menjadi raja, penguasa diri kita.
D.
Apa manfaat dan fungsi Filsafat ?
Berbicara di seputar manfaat
atau hasil filsafat, paling tidak, dapat disistematisasikan pada beberapa hal sebagai berikut :
- Menumbuhkembangkan ilmu pengetahuan untuk menuju kemuliaan sehingga mampu menembus dimensi sekularisme ilmu pengetahuan.
- Membentuk dan mengembangkan wawasan epistemology ilmu pengetahuan sehingga moralitas kesarjanaan, yaitu sifat ilmiah menjadi popular. Dengan demikian iptek dapat dipertanggungjawabkan, bukan hanya kepentingan subjek manusia melainkan juga kepentingan alam sebagai kebutuhan yang menyeluruh.
- Tuntutan etis, ilmu pengetahuan dapat dipertangungjawabkan sehingga kehidupan masyarakat yang adil dan sejahtera dan bahagia dalam kelestarian alam lingkungan semakin nyata.
- Merefleksikan, menguji, mengkritik asumsi dan metode ilmu terus-menerus sehingga ilmuwan tetap bermain dalam koridor yang benar (metode dan struktur ilmu)
E.
fungsi atau kegunaan filsafat secara keseluruhan, yakni
:
- Sebagai alat mencari kebenaran dari segala fenomena yang ada.
- Mempertahankan, menunjang dan melawan atau berdiri netral terhadap pandangan filsafat lainnya.
- Memberikan pengertian tentang cara hidup, pandangan hidup dan pandangan dunia.
- Memberikan ajaran tentang moral dan etika yang berguna dalam kehidupan
- Menjadi sumber inspirasi dan pedoman untuk kehidupan dalam berbagai aspek kehidupan itu sendiri, seperti ekonomi, politik, hukum dan sebagainya.
F.
Bahayanya mempelajari filsafat
- Aliran filsafat tertentu dapat menjadikan orang atheis tidak percaya Tuhan
- Aliran fisafat dapat membuat orang menjadi aneh atau bagi kebanyakan orang
- Kelewatan mengikuti suatu aliran filsafat dapat berakibat keliru
G.
Filsafat Sebagai “ibu ilmu” (The Mother of
Sciences).
Pemunculannya sejak abad ke-5
Sebelum Masehi, filsafat telah menunjukkan supremasinya dalam pentas pemikiran
dan keilmuan dunia sebagai “ibu ilmu” (the mother of sciences).
Sebagai ibu, filsafat telah
menunjukkan diri sebagai kekuatan yang mengandung benih-benih pemikiran
keilmuan, melahir dan menyusui bayi ilmu, dan terus membina perkembangan ilmu
menjadi cabang dan ranting-ranting keilmuan, serta mendewasakan ilmu sebagai
ilmu yang otonom dan mandiri.
- Filsafat sebagai ibu yang mengandung benih-benih pemikiran keilmuan, mengandaikan bahwa filsafat sebagai ilmu berpikir selalu mengembangkan gagasan-gagasannya, baik dalam alam kesadaran kritis (rasio) maupun dalam pengalaman nyata untuk mencermati permasalahan lingkungan, baik yang menyenangkan maupun yang mencemaskan.
Pikiran-pikiran tersebut, tidak
dibiarkan berkelana tanpa arah, tetapi memelihara dan membinanya di dalam
kandungannya menjadi benih-benih pemikiran keilmuan. Filsafat terus
membina benih-benih pemikiran itu menjadi bayi keilmuan yang matang dan siap
diluncurkan (dilahirkan) dalam dunia keilmuan secara nyata.
- Sebagai ibu yang melahirkan bayi–bayi ilmu, filsafat membidani sendiri proses kelahiran bayi ilmu dari kandungannya, sehingga membentuk cabang-cabang dan ranting keilmuan baru yang bersifat khusus.
Filsafat, dalam hal ini, tidak
ingin mati dengan fosil-fosil pemikiran yang hanya bersifat hantu khayalan.
Filsafat berusaha membedah dan melahirkan atau meluncurkannya dalam kesegaran
pemikiran keilmuan yang mempengaruhi sejarah keilmuan dan menyumbang bagi tugas
kebudayaan. Filsafat memiliki hubungan bathiniah dengan ilmu sebagai
hubungan ibu kandung dan anak kandung yang sah dalam sebuah tanah air manusia
sebagai makhluk berpikir (Homo Sapiens).
- Sebagai ibu kandung yang menyusui ilmu, filsafat memberikan gizi pemikiran dalam berbagai proses diskursus dan ujian-ujian kritis, dengan cara melakukan kritik, koreksi, dan penyempurnaan yang membangun dan menumbuhkan taraf kamatangannya sebagai ilmu-ilmu atau cabang dan ranting keilmuan yang mandiri. Filsafat, karena itu, tidak akan memperlakukan ilmu sebagai budak penguasaan filsafat, tetapi mendorong proses pertumbuhan dan perkembangan ilmu secara otonom. Filsafat berusaha membangun diskursus-diskursus keilmuan, membuka dan membentangkan penemuan-penemuannya dalam bentuk ilmu baru untuk diuji, baik dalam proses uji logis (pola penalaran), uji material (materi pemikiran), serta uji metode, guna ferifikasi dan validasi keilmuan secara kritis dan terbuka. Bahkan, filsafat berperan pula sebagai ibu menyusui, mengasuh, dan mengasah pertumbuhan serta ketajaman ilmu dalam sebuah proses komunikasi antar ilmu dan lintas ilmu. Melalui itu, ilmu atau kegiatan keilmuan dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat, sehingga terhindar dari bahaya sesat pikir, keliru pikir, atau salah pikir.
- Sebagai ibu yang mendewasakan ilmu, filsafat tidak akan pernah mengikat atau membelenggu ilmu di dalam pagarnya. Filsafat terus mendorong kemandirian ilmu-ilmu sehingga ilmu-ilmu mampu mengembangkan pemikiran serata metode-metode yang khas dalam percaturan keilmuan secara global. Filsafat pula yang terus berperan membidani kelahiran benih-benih pemikiran, pengetahuan, dan keilmuan untuk kepentingan praktis, baik dalam bentuk teknologi, industri demi pemenuhuan kebutuhan hidup manusia, maupun upaya klinis dalam penanggulangan dampak negatif pembangunan.
Nama:ambariah
ReplyDelete1.apa manfaat kita mempelajari filsafat ilmu?
2.apa sebutan bagi orang yang berfilsafat?
3.mengapa filsafat tdk di dalam melalui eksperimen atau percobaan?
4.siapakah yang membuat pantun filsafat di atas ?
5.apa itu hipotesis?
Soal
ReplyDeleteNama: Vivi
Semester 2 Yaperi
Pertanyaan:
1. Apa persyaratan ilmiah yang dapat disebut sebagai ilmu?
2. Sebutkan unsur-unsur metode ilmiah?
3. Apakah manfaat dari filsafat?
4. Sebutkan fungsi atau kegunaan filsafat secara keseluruhan!
5. Apa maksud dari filsafat sebagai "ibu ilmu" (The Mother Of Sciences)!
Nia Shofiah
ReplyDeleteSen, 11 Mar 19.51 (10 jam yang lalu)
ke saya
Soal
Nama : Baniatus Sopiah
Semester 2 (YAPERI)
Pertanyaan :
1. Sebutkan persyaratan ilmiah yang dapat disebut sebagai ilmu?
2. Apa manfaat kita mempelajari filsafat?
3. Sebutkan fungsi atau kegunaan filsafat secara keseluruhan?
4. Bagaimana cara pandang manusia menurut ilmu ekonomi dan ilmu manajemen?
5. Sebutkan unsur-unsur dalam metode ilmiah?
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSoal
DeleteNama. : Muhammad Syafa'at
Smt. : 2
Pertanyaan :
1. Bagaimanakah orang disebut 'alim menurut ilmu filsafat?
2. Sebutkan syarat-syarat ilmiah!
3. Sebutkan unsur-unsur metode ilmiah!
4. Apakah fungsi dan manfaat ilmu filsafat?
5. Jelaskan perbedaan ilmu dan pengetahuan!
Soal
ReplyDeleteNama :Meli Astuti
Semester :2 Yaperi
Pertanyaan :
1. Apa Pantun Filsafat dari seorang profesor ?
2. Jelaskan menurut Imam Ghazali,tentang manusia yang dimaksudkan "Ada orang yang tahu,ditahunya"?
3. Sebutkan persyaratan Ilmiah yang dapat disebut sebagai ilmu?
4. Apa yang di maksud ilmu menurut Jujun S.Suriasumantri?
5. Dari karakteristik berfikir filsafat yang pertama adalah sifat menyeluruh,yaitu!
Soal
ReplyDeleteNama : Eri Nur Indrawan
Smt : 2
Pertanyaan
1. Sebutkan manfaat mengenai filsafat!
2. Apa itu dialektika?
3. Sebutkan bahayanya memperlajari ilmu filsafat!
4. Apa yang kamu ketahui tentang sistematis?
5. Apa yang kamu ketahui tentang metodis?
Nama : sahepa hakiki
ReplyDeleteSemester: 2 YAPERI
pertanyaan
1.sebutkan persyaratan ilmiyah yg d sebut sebagai ilmu?
2.apa manfaat mempelajari filsafat ilmu?
3.apa kaitan ilmu dengan agama?
4.apa fungsi atau kegunaan filsafat secara keseluruhan?
5.kenapa filsafat di sebut-sebut sebagai ibu ilmu?
Nama: NANANG
ReplyDeleteSemester : II (dua)
Hari : Kamis 14 Maret 2019
Pertanyaan:
1. Apa yang kamu ketahui tentang Filsafat?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan orang Alim? dan bagaimana cara untuk mengetahui orang tersebut Alim atau tidak?
3. Jelaskan manusia yang tergolong baik menurut Imam Ghazali?
4. Sebutkan dan jelaskan secara singkat persyaratan Ilmiyah yang dapat disebut sebagai iLmu?
5. Apa yang dimaksud dengan Moral?
Nama: NANANG
ReplyDeleteSemester : II (dua)
Hari : Kamis 14 Maret 2019
Pertanyaan:
1. Apa yang kamu ketahui tentang Filsafat?
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan orang Alim? dan bagaimana cara untuk mengetahui orang tersebut Alim atau tidak?
3. Jelaskan manusia yang tergolong baik menurut Imam Ghazali?
4. Sebutkan dan jelaskan secara singkat persyaratan Ilmiyah yang dapat disebut sebagai iLmu?
5. Apa yang dimaksud dengan Moral?
Nama : Adang
ReplyDeleteSemseter : 2
Pertanyaan
1. Apa manfaat dan fungsi filsafat?
2. Ada berapa macam pantun d atas dan jelaskan?
3. Jelaskan persyaratan ilmiah yang dapat di sebut sebagai ilmu?
4. Apa perbedaan material dan spiritual?
5. Apa bahanyanya mempelajari ilmu filsafat?
Nama :yulia nur
ReplyDelete1. Kapan kita bisa memakai ilmu filsafat di kehidupan sehari hari ?
2. Apa manfaat dan fungsi filsafat di kehidupan sehari hari ?
3. Apa yg dimaksud filsafat sebagai ibu ilmu ?
4. Apa dampak negatif mempelajari ilmu filsafat ?
5. Apa dampak positif mempelajari ilmu filsafat ?
Nama Rimah Hasanah
ReplyDeleteSemester 2
1. Apa yang dimaksud dengan orang tahu yang di tahunya?
2. Material ilmu filsafat adalah ?
3. Apa bahayanya mempelajari ilmu filsafat?
4. Mengapa filsafat disebut sebagai ibu mu ?
5. Apa fungsi filsafat secara keseluruhan?
Soal
ReplyDeleteNama : Rohmatulloh
Semester 2
Pertanyaan :
1. Apa manfaat kita mempelajari filsafat?
2. Sebutkan syarat-syarat ilmiah?
3. Sebutkan unsur-unsur dalam metode ilmiah?
4. Apa yang dimaksud dengan material filsafat ilmu dan spiritual?
5. Sebutkan fungsi atau kegunaan filsafat secara keseluruhan?
Nama : M Abd Muhi
ReplyDeleteSemester; 2 yapari
Pertanyaan
1- hukum memplajari ilmu filsafat dalam pandangan islam ?
2- manfaat secara global ilmu filsafat ?
3-bagaimana manusia di ciptakan menurut ilmu filsafat ?
4-jika tidak ada filsafat maka apa yg akan terjadi ?
5-apa perbedaan dari keilmuan dan imlu pengetahuan ?
Nama : Neng Elly Nurlaili
ReplyDeleteSemester ;2 yapari
Pertanyaan
1- apa arti ilmu menurut filsafat ?
2- Apakah dengan pertanyaan saja jika manusia ingin tahu segala sesuatu nya ?
3- kenapa harus ada bahaya nya memplajari ilmu filsafat ?
4- berikan dalil tentang penting nya mempelajari ilmu filsafat ?
5-bagaimana jika tidak ada ilmu filsafat ?
Nama jafar ridwan alghazy
ReplyDeleteSemester 2
1. Apa itu ilmu?
2. Apa itu filsafat?
3. Apa itu filsafat ilmu?
4. Apa hubungan filsafat dengan ilmu?
5. Apa filsafat juga di kategorikan sebagai ilmu?
Soal
ReplyDeleteNama : Farhan Naupal
Semester 2
Pertanyaan :
1. Apa makna filsafat menurut pemikiranmu? Jelaskan!
2. Kenapa filsafat disebut ilmu ilmiah?
3. Sebutkan ciri-ciri jenis manusia unggul?
4. Kenapa kita sering merasa tidak memiliki kemampuan apapun padahal kita mampu dan bisa? Berikan alasan dan sarannya!
5. Uraikan kata bijak dibawah ini menurut pemikiran kita masing-masing dan bahasa yang mudah dipahami!
العلم بلاعمل كشجرةبلاثمر
Dari Muhamad Ramadhan semester 2 :
ReplyDeletePertanyaannya.
1.bagaimana kita sebagai pelajar muslim menyikapi ilmu Filsafat Barat yunani??
2.kenapa kebanyakan OKNUM orang yang melenceng dalam Teori ketuhanan berasal dari pakar Filsafat?
3.apa makna yang dapat diambil dari Ilmu filsafat?
4.mengapa seseorang yang tau dirinya tapi tidak tau yang tidak di tau dirinya?
5.bagaimana pandang Ilmuan muslim mengenai ilmu filsafat?
Soal
ReplyDeleteNama:M.Ruslan
Semeter:2
Pertanyaan:
1.apa manfaat mempelajari filsafat ilmu dalam kehidupan?
2. Bagaimana cara pandang manusia menurut ilmu ekonomi dan ilmu manajemen?
3. Sebutkan unsur-unsur metode ilmiah!
4. Jelaskan perbedaan ilmu dan pengetahuan sistematis?
5. Apa yang kamu ketahui tentang metodis?
Nama: Titin kurnia sih
ReplyDeleteSmtr: 2(dua)
Soal: pertemuan 2
1. Tuliskan pantun filsafat beserta artinya secara singkat dan jelas!
2. Sebutkan syarat ilmiah yg dapat disebut ilmu?
3. Apa manfaat, fungsi serta bahayanya mempelajari filsafat?
4. Jelaskan apa yg dimaksud dgn syarat keilmuan?
5. Apa yg dimaksud dgn the mother of science?
Soal
ReplyDeleteNama : Dana Iskandar
Semester 2
Pertanyaan :
1. Darimanakah filsafat berasal?
2. Apa yang dimaksud dengan ilmu, berikan contohnya?
3. Apa dampak positif dan negatif mempelajari ilmu filsafat?
4. Apa hubungan filsafat dengan ilmu, berikan masing-masing contohnya?
5. Apa yang dimaksud dengan keilmuan?
Nama : fahmi idris
ReplyDeleteSemester 2
1. Darimanakah filsafat berasal?
2. Jelaskan apa yang dimaksud syarat keilmuan!
3. Mengapa filsafat disebut ilmu ilmiah?
4. Sebutkan ciri-ciri jenis manusia unggul!
5. Sebutkan syarat-syarat ilmiah!
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
ReplyDeletePromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^