Sifat Umum Aktivitas Manusia
Dalam aktivitas
sehari– hari, manusia tentunya memiliki sifat umum yang dapat terlihat
saat manusia sedang melakukan suatu aktivitas kehidupanya. Pada umumnya, untuk
mengetahui keadaan sekitar tentunya tiap individu memiliki cara tersendiri
bagaimana menjawab segala hal yang ada disekitar manusia.
Cara paling
dasar untuk mengenal lingkungan sekitar, yaitu, dengan memperhatikan, kemudian
mulai mengenali lingkuan tersebut dengan cara tersendiri dari tiap individu. Contoh
dalam lingkungan pendidikan yang paling mudah adalah pada saat proses belajar
mengajar dikelas. Seorang guru pastinya akan menjelaskan mengenai materi
pelajaran. Kemudian secara sadar maupun tidak, para murid pasti memperhatikan
guru tersebut. Mulai dari materi apa yang sedang disampaikan, bahkan mungkin
ada pula yang hanya memperhatikan gerakan yang dilakukan oleh guru tersebut.
Mengapa demikian? Karena setiap individu memiliki intepretasi dan tanggapan
yang berbeda satu sama lain, apa yang sedang dipikirikan oleh tiap siswa,
pastinya berbeda dengan apa yang dipikirkan oleh murid yang lainnya.
I.
Kepribadian
manusia berupa kombinasi antara badan dan jiwa.
Badan atau tubuh adalah
bagian fisik materi manusia, yang dapat dikontraskan dengan roh, sifat, dan
tingkah laku, yang dimulai sejak penciptaan manusia pertama hingga
keturunannya.
Dalam
badan manusia, telah diciptakan oleh Allah SWT anggota-anggota serta
bagian-bagian badan untuk kelestarian jiwa.
Jiwa
atau Jiva berasal dari bahasa
Sanskerta yang artinya
"benih kehidupan". Dalam berbagai agama dan filsafat, jiwa
adalah bagian yang bukan jasmaniah (immaterial) dari seseorang. Biasanya jiwa dipercaya mencakup
pikiran dan kepribadian dan sinonim dengan roh, akal, atau awak diri. Di dalam teologi, jiwa
dipercaya hidup terus setelah seseorang meninggal, dan sebagian agama
mengajarkan bahwa Tuhan adalah pencipta jiwa.
Dalam animisme punya kepercayaan bahwa benda-benda
mati dikatakan memiliki jiwa. Penggunaan istilah jiwa dan roh seringkali sama,
meskipun kata yang pertama lebih sering berhubungan dengan keduniaan
dibandingkan kata yang kedua. Jiwa dan psyche bisa juga digunakan secara
sinonimous, meskipun psyche lebih berkonotasi fisik, sedangkan jiwa berhubungan
dekat dengan metafisik
dan agama.
Sedangkan
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata
jiwa memiliki arti roh
manusia yang ada di dalam tubuh dan menyebabkan seseorang hidup atau nyawa.
Jiwa juga diartikan sebagai seluruh kehidupan batin manusia seperti adanya perasaan,
pikiran, angan-angan, dan sebagainya. Jiwa manusia berbeda dengan jiwa makhluk yang lain
seperti binatang, pohon, dan sebagainya. Jiwa manusia bagaikan alam semesta,
atau alam semesta itu sendiri, yang tersembunyi di dalam tubuh manusia dan
terus bergerak dan berotasi. Jiwa
hanyalah sebuah nyawa yang dikendalikan oleh roh.
Bekerjanya jiwa pada badan manusia berupa pengguna fungsi-fungsi
anggota tubuh, sedangkan bekerjanya jiwa dalam sistem saraf dan pikiran
berupa pengerahan kekuatan kejiwaan yang lebih bersifat gerakan mental.
Begitu
sempurna ciptaan Allah SWT yang telah menciptakan manusia hidup di dunia ini
bisa beraktivitas kesehariannya karena terjadi hubungan antara badan dan jiwa
itu akan tampak sikap dan perilaku ketika terjadi kontak social antara sesama.
Menurut
John Amos Comenius, manusia mempunyai tiga komponen jiwa yang menggerakkan
aktivitas jiwa raga manusia. Tiga komponen jiwa tersebut meliputi: pertumbuhan saraf , perasan, dan
intelek.
Organ sistem syaraf pada manusia dapat dibagi
menjadi otak kiri dan otak kanan, otak besar, otak kecil, dan otak tengah.
Pertumbuhan
saraf adalah ada hubungan perkembangan jiwa dalam tubuh manusia. Pertumbuhan
adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang
bersifat tidak dapat kembali ke asal, sedangkan sistem syaraf juga berhubungan dengan sumsum tulang belakang
manusia saraf adalah suatu system yang terdapat pada
tubuh manusia yang bertugas untuk mengontrol pengindraan, perasaan dan fikiran.
Perasaan adalah suatu keadaan kerohanian atau peristiwa kejiwaan
yang kita alami dengan senang, tidak senang, benci, galau, cinta dalam hubungan
dengan peristiwa mengenal dan bersifat subyektif atau pandangan sendiri.
Subjektif adalah lebih
kepada keadaan dimana seseorang berpikiran relatif, hasil dari menduga
duga, berdasarkan perasaan atau selera orang. perkiraan dan asumsi.
Intelek
dalam bahasa ingrisnya intelect, intelek
adalah daya
atau proses pemikiran yang lebih tinggi yang berkenaan dengan pengetahuan, daya akal budi, kecerdasan berpikir, berarti antara lain:
1.
Kekuatan
mental di mana manusia dapat berpikir;
2.
Suatu
rumpun nama untuk proses kognitif, terutama untuk aktivitas yang berkenaan
dengan berpikir;
3.
Kecakapan,
terutama kecakapan yang tinggi untuk berpikir;.
Dengan
memperhatikan komponen jiwa yang terdapat pada manusia, maka manusia mempunyai tiga sifat dasar, yaitu:
1.
Sifat biologis (tumbuh-tumbuhan);
Tumbuhan
bersifat stasioner atau tidak bisa berpindah atas kehendak sendiri, akibat sifatnya yang pasif ini
tumbuhan harus beradaptasi secara fisik atas perubahan lingkungan dan gangguan
yang diterimanya, sifat ini telah membuat manusia tumbuh secara alami
dengan prinsip-prinsip biologis dengan menggunakan lingkungan.
2.
Sifat hewani;
Dengan
adanya perasaan-perasaan hakiki, manusia mengalami desakan-desakan internal
untuk mencari keseimbangan hidup. Melalui peralatan alat inderanya, manusia
menjadi sadar dan menuruti keinginan-keinginan dan seleranya.
3.
Sifat intelektual;
Dengan sifat ini, manusia
mampu menemukan benar atau salahnya sesuatu, dapat membedakan baik dan buruknya
objek, serta dapat mengarahkan keinginan dan emosinya. Sifat intelektual
manusia ini yang membedakan manusia dengan makhluk lain.
Hakikat kejiwaan manusia terwujud dengan adanya
kekuatan-kekuatan serta aktivitas-aktivitas kejiwaan dalam diri manusia, yang
semua itu menghasilkan tingkah laku yang lebih sempurna daripada
makhluk-makhluk lain, dengan kata lain bahwa ketika hubungan social itu terjadi akan
diketahui oleh masing masing idividu tentang kepribadiannya.
Secara
umum aktivitas yang dilakukan oleh manusia itu dapat dicari dalam
kaidah psikologi yang mendasarinya, sehingga dengan demikian seorang guru akan
dapat memahami apa yang dilakukan oleh anak didiknya.
II. Aktivitas manusia secara umum yang relevan dalam psikologi pendidikan;
A. Perhatian
Perhatian adalah
pemusatan atau konsentrasi dari seluruh aktifitas individu yang ditujukan
kepada sesuatu atau sekumpulan objek (Walgito, 1997).
Jika individu sedang memperhatikan pelajaran yang
diterangkan guru, berarti seluruh aktifitas individu dicurahkan atau
dikonsentrasikan pada pelajaran tersebut. Dengan demikian, apa yang
diperhatikan oleh individu akan disadari dan betul-betul jelas bagi individu
tersebut. Perhatian dan kesadaran memiliki korelasi yang positif, sehingga
perhatian juga mengandung pengertian banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai
suatu aktifitas yang dilakukan (Suryabrata, 1990).
Terdapat bermacam-macam penggolongan perhatian, yaitu:
1. Atas dasar intensitasnya, intensitas itu punya kebutuhan yang sangat kuat untuk mencapai sesuatu
yang diperlukan, misalnya untuk menghadap UAS maka belajar dari satu jam
menjadi dua jam. Maksud Intesitas disini adalah kesadaran yang menyertai suatu
aktifitas, maka perhatian dibedakan menjadi:
a. Perhatian intensif,
yaitu perhatian yang menyertakan banyak aspek kesadaran, Perhatian
yang diberikan secara terus menerus yang dikuatkan oleh banyaknya rangsangan
atau keadaan yang menyertai aktivitas atau pengalaman batin.
b. Perhatian tidak intensif,
yaitu perhatian yang tidak banyak menyertakan aspek kesadaran. Perhatian
yang kurang diperkuat oleh rangsangan atau beberapa keadaan yang menyertai
aktivitas atau pengalaman batin.
Dengan demikian semakin banyak kesadaran yang menyertai suatu aktifitas,
maka makin intensiflah perhatiannya.
2. Atas dasar luasnya objek yang dikenai perhatian:
- Perhatian terpusat,
yaitu perhatian yang tertuju pada lingkup objek yang terbatas,
Contoh, tukang jam
yang memperbaiki jamnya.
- Perhatian terpencar,
yaitu perhatian yang tertuju pada lingkup objek yang luas atau tertuju pada
banyak objek sekaligus.
Contoh, supir yang sedang mengemudikan mobilnya.
3. Atas dasar cara timbulnya, perhatian dibedakan menjadi:
- Perhatian spontan,
yaitu perhatian yang timbul dengan sendirinya, atau timbul secara spontan.
Perhatian ini timbul tanpa sengaja atau tanpa usaha.
- Perhatian refleksif,
tidak spontan, yaitu perhatian yang
dimunculkan dengan sengaja, karena itu harus ada kemauan untuk menimbulkannya.
Secara praktis, yang penting untuk diperhatikan adalah mengetahui hal-hal
yang menarik perhatian. Hal-hal yang menarik perhatian dapat dipandang dari dua
segi, yaitu:
1. Dari segi objek.
Dipandang dari segi objek, hal-hal yang menarik perhatian adalah hal-hal yang
keluar dari konteksnya, atau lain dari pada yang lain.
2. Dari segi subjek
Dari sudut pandang ini, hal yang menarik perhatian adalah hal-hal yang
berkaitan dengan subjek itu sendiri, misalnya yang terkait dengan kebutuhan,
kegemaran, pekerjaan, atau sejarah hidup subjek.
B. Pengamatan
1. Pengertian
Manusia mengenal dunia ini secara riil, baik terhadap
dirinya sendiri maupun alam sekitarnya dimana dirinya berada, maka dengan
melihatnya, mendengarnya, membawanya atau mengecapnya untuk mengenal objek lebih jauh, yang
demikian itu adalah disebut
mengamati.
Sedangkan melakukan
melihat, mendengar dan seterusnya adalah termasuk modalitas pengamatan.
Sedangkan yang diamati oleh modalitas pengamatan adalah mengenali
sifat-sifat yang diamati.
Modalitas adalah kemampuan seseorang
dalam menyerap sesuatu objek melalui pandangan, pendengaran, atau pun melalui
gerakan, pekerjaan, atau kontak langsung dengan sesuatu obyak.
Modalitas Pengamatan
a. Penglihatan terhadap bentuk adalah
penglihatan terhadap objek yang berdimensi dua atau dua ukuran
panjang dan lebar.
b. Terhadap warna adalah penglihatan
terhadap objek psikis dari warna yang menyangkut nilai-nilai psikologi dari
warna.
Contohnya
-
warna hitam melambangkan ikut berduka cita.
-
Hampir
semua bisnis makanan seperti KFC, MC Donald, Pizza hut, boleh dikata semuanya
menggunakan warna merah. Mengapa demikian? Konon, warna merah itu menambah
nafsu makan. Sehingga para pebisnis banyak menggunakan warna merah dalam bisnis
makanan.
Berikut beberapa pengamatan:
a.
Pengamatan menurut sudut pandangan ruang
Misalnya atas-bawah, samping
kanan-samping kiri, jauh-dekat.
b.
Pengamatan menurut sudut pandangan waktu
Misalnya : kemaren dan hari ini. 5
menit pertama dan 5 menit berikut, saat istirahat dan saat bekerja.
c.
Pengamatan menurut sudut pandangan gestalt
(bentuk)
Gestalt
disebut sebagai phenomena (gejala).
Gestalt
adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian
komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan
menjadi kesatuan.
Teori gestalt
beroposisi terhadap teori strukturalisme. Teori gestalt cenderung berupaya
mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian kecil. Teori ini dibangun oleh tiga orang, Kurt
Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler.
Mereka menyimpulkan bahwa
seseorang cenderung mempersepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya sebagai
kesatuan yang utuh.
Misalnya bangunan rumah yang utuh yang bagus, bukan hanya gentengnya,
pintunya, dinding saja.
d.
Pengamatan menurut sudut pandang arti
Pandangan
arti ini adalah lebih kepada makna nilai hasil dari memandang suatu objek yang
dilakukan oleh pancaindra dengan memberi anggapan bahwa kegunaanya objek itu
punya fungsi yang sama, akan tetapi bangunan itu memiliki arti yang berbeda.
Misalnya; jika melihat sebuah bangunan
fisik antara rumah dan mesjid, maka akan berpendapat bahwa setiap bangunan memiliki
kegunaan yang sama, yaitu, dapat melindungi dari hujan dan panas. Akan tetapi rumah dan tempat mesjid
itu memiliki arti yang berbeda, rumah untuk tempat beristirahat sedangkan
mesjid untuk tempat ibadah.
2. Proses pengamatan
a. Penglihatan
Menurut objeknya, penglihatan digolongkan menjadi tiga golongan yaitu:
1) Melihat bentuk, pengelihatan dalam objek
berdimensi dua
dua dimensi adalah suatu karya seni rupa
yang memiliki dua sisi saja, yaitu sisi panjang dan lebar, sehingga tidak
mempunyai ruang karena tidak mempunyai unsur ketebalan.
2) Melihat objek berdimensi tiga
yang memiliki dimensi panjang, lebar dan
tinggi, atau karya yang memiliki volume dan menempati ruang.
Contoh : seni patung, seni kriya, seni
keramik, seni arsitektur dan berbagai desain produk.
3) Melihat warna, penglihatan dalam objek psikis
warna, meliputi nilai efektif dan nilai lambang dari warna
b. Pendengaran
Mendengar adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan indera pendengaran. Dalam kehidupan sehari-hari bunyi itu berfungsi sebagai pendukung arti, karena itulah sebenarnya yang kita tangkap atau yang kita dengar adalah artinya itu, bukan bunyi atau suaranya.
Mendengar adalah menangkap bunyi-bunyi (suara) dengan indera pendengaran. Dalam kehidupan sehari-hari bunyi itu berfungsi sebagai pendukung arti, karena itulah sebenarnya yang kita tangkap atau yang kita dengar adalah artinya itu, bukan bunyi atau suaranya.
Bunyi dan suara itu dapat kita golongkan atas dasar dua cara, yaitu:
1.
Gemerisik.
Arti kata gemerisik adalah
terdengarnya suara yang ribut ramai, hingar-bingar yang tidak memeiliki
keteraturan suara yang dapat mengganggu keheningan.
2.
Nada
Nada adalah bunyi yang beraturan, dan memiliki frekuensi tunggal tertentu.
Dalam teori musik, setiap nada memiliki tinggi nada atau tala
tertentu menurut frekuensinya ataupun menurut jarak relatif tinggi nada
tersebut terhadap tinggi nada patokan.
Nada
adalah tinggi rendahnya suara ketika kita mengucapkan kata dalam suatu kalimat.
Jika seseorang
dalam keadaan bersedih maka orang tersebut akan berbicara dengan nada yang rendah.
Lain halnya jika seseorang dalam keadaan senang/ gembira atau marah, maka orang
tersebut akan berbicara/bersuara dengan nada tinggi.
Sebuah pernyataan
atau perintah akan selalu disertai nada yang khas sesuai dengan keaadaan.
c.
Rabaan
Istilah raba mempunyai dua arti, yaitu:
1) Meraba
sebagai perbuatan aktif, yang meliputi jaga keseimbangan atau kinestesi,
dan
Kinestetik adalah kecerdasan pada orang-orang tertentu dalam
memahami ilmu atau pelajaran dengan aktifitas dibanding membaca dan menghafal.
Kecerdasan ini merupakan keahlian menggunakan seluruh tubuh untuk menyampaikan ide
dan perasaan, dan keterampilan menggunakan tangan untuk menciptakan atau
mengubah suatu bentuk.
Kecerdasan ini meliputi kemampuan fisik yang khusus, seperti koordinasi, keseimbangan,
keterampilan, kekuatan, kelenturan, dan kecepatan maupun kemampuan menerima
rangsangan panca indera.
Kemampuan yang terkait dengan kecerdasan kinestetik jasmani adalah:
·
Kemampuan menggerakkan anggota tubuh.
·
Kemampuan mengatur keseimbangan tubuh.
·
Kemampuan mengatur kelenturan tubuh.
·
Kemampuan menjaga kesehatan tubuh.
Beberapa
bentuk permainan yang digunakan guna mengembangkan kemampuan kecerdasan
kinestetik-jasmani adalah:
1.
Permainan Olah Raga
Jalan,
lari, berenang, main bola, senam, merupakan contoh permainan yang dapat
mengembangkan kemampuan fisik atau olah tubuh anak.
Orang
tua dan pendidik dapat mengajak anak melakukan permainan olah raga secara rutin
hari minggu atau hari-hari tertentu.
Olah
raga tidak hanya akan melatih kecerdasan kinestetik anak, melainkan juga
bertujuan untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan tubuh anak.
2.
Gerak dan Lagu atau Menari
Permainan
gerak dan lagu atau menari, bermanfaat bagi anak untuk mengembangkan kelenturan
tubuh anak. Untuk anak usia dini bermain ini dapat dilakukan dengan
gerakan-gerakan yang sederhana dengan tidak meninggalkan unsur gerak dan
seninya.
3.
Permainan Motorik Halus (dengan otot-otot kecil)
Berbagai
kegiatan permainan dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan motorik halus
anak antara lain:
mencoret-coret,
menirukan pola gambar tertentu (balon, buku, bola, piring, gelas, dll),
meronce, melipat, bermain plastisin, bermain pasar-pasaran, meletakkan
benda-benda misalnya mainan pada tempatnya.
Permainan
bongkar pasang, balok kayu da bermain pasir juga bisa digunakan untk
mengembangkan kemampuan motorik halus anak.
4.
Permainan Motorik Kasar (dengan otot-otot besar)
Disamping
permainan olah raga ada beberapa permainan yang dapat mengembangkan kemampuan
motorik kasar anak, antara lain: bermain ayunan, jungkat-jungkit, plosotan,
panjat-panjatan, gobag sodor, bermain sepeda, dll.
2) Pengalaman
raba secara pasif yang melengkapi pola beberapa indera, atau kemampuan lain,
yaitu:
a.
Indera untuk sentuh atau tekanan
b.
Indera untuk mengamati panas
c.
Indera untuk mengamati dingin
d.
Indera untuk merasa sakit dan
e.
Indera untuk vibrasi
Arti kata vibrasi adalah getaran, goyangan,
denyut dan goncangan
Menurut hukum fisika Vibrasi
adalah peristiwa gerak bolak-balik sebuah benda terhadap suatu titik
keseimbangan atau disebut GETARAN, namun getaran yang dimaksud bukan berbentuk
materi melainkan getaran yang terpancar dari pikiran
dan perasaan.
vibrasi itu
getaran, misalnya kalau divokal ada
getaran gelombang suara, biasanya vibrasi ini menjadi modal awal penyanyi,
selain suara yang bagus dibutuhkan juga vibrasi.
Getaran vibrasi
itu getaran yang didapat waktu mengeluarkan suara, waktu bernapas nafas secara
otomatis pita suara akan terbuka dan udara yang keluar dan masuk pasti
menghasilkan getaran suara, pada dasarnya pita suara itu tipis dan setiap
getaran yang dihasilkan akan menimbulkan suara.
mencoba vibrasi, waktu nyanyi pita suara akan menyempit dan merapat, sehingga
suara yang dihasilkan lebih besar frekuensinya, tapi sekarang coba pegang
leher/epiglotis/jakun
coba huruf-huruf
seperti S, SH, F dijamin tenggorokan kalian tidak ada getarannya..
tapi coba kalau huruf-huruf G, K, NG, atau AAAAA ada getarannya kan ? itu proses awal vibrasi.
tapi coba kalau huruf-huruf G, K, NG, atau AAAAA ada getarannya kan ? itu proses awal vibrasi.
Kalau orang meraba dengan mata tertutup, maka akan terjadi
visualisasi, artinya kesan rabaan itu akan digambarkan sebagai kesan
penglihatan, ini membuktikan betapa pentingnya kedudukan penglihatan itu di
antara modalitas-modalitas pengamatan yang lain.
d. Pembauan
(penciuman)
Arti psikologis bau dan pembauan atau penciuman masih sedikit sekali diteliti
oleh para ahli walaupun dalam kehidupan sehari-hari secara popular telah
menyaksikan pengaruh bau-bauan itu kepada aktivitas manusia.
Kualitas bau itu boleh dikata tak terhingga variasinya. Biasanya para
ahli yang melakukan penelitian dalam hal ini membuat klasifikasi atas dasar bau
utama yang mempunyai sifat khas. Henning (1924) misalnya,
membedakan adanya enam macam bau utama (bau pokok) itu, yaitu:
1)
Bau bunga (blumig)
2)
Bau akar (warzig)
3)
Bau buah (cruehig)
4)
Bau getah (harzig)
5)
Bau busuk (faulig)
6)
Bau sangit (brenlich)
Sementara Swaatdeaker (Kohnstamm et al, 1955, P 103) menggolongkan bau
itu menjadi sembilan macam bau, yaitu:
1)
Bau etheris (atsir)
Minyak atsiri merupakan minyak
dari tanaman yang komponennya secara umum mudah menguap sehingga banyak yang menyebut
minyak terbang.
2)
Bau aromatis
bau-bauan yang harum biasanya yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
atau akar-akaran atau wangi wangian dari makanan dan minuman;
3)
Bau bunga
4)
Bau amber
5)
Bau bawang
6)
Bau sengit
7)
Bau kapril
8)
Bau tak sedap, dan
9)
Bau memuakan
e. Pencecapan (rasa)
Dalam kehidupan sehari-hari variasi rasa cecapan itu dibedakan menjadi
banyak sekali, akan tetapi indera pengecap terutama hanya terdapat empat macam
rasa pokok, yaitu:
1)
Manis
2)
Asam
3)
Asin, dan
4)
Pahit.
3.
Beberapa masalah praktis
1)
Kita mengenal dunia riil dengan panca indera
2)
Terlebih-lebih pada anak-anak, peranan panca
indera dalam menerima pendidikan atau belajar itu boleh dikatakan bersifat
menentukan
3)
Selama sistem sekolah-sekolah serta pendidikan
masih seperti yang kita kenal sekarang ini, maka di antara kelima modalitas
pengamatan yang paling penting adalah penglihatan dan pendengaran.
C. Tanggapan
1.
Pengertian Tanggapan
a.
Mengingat kembali sesuatu yang pernah diamati pada
masa yang lalu yang tergambarkan dalam ingatan, kemudian diungkap dalam sebuah
jawaban, disebut tanggapan.
b.
Tanggapan itu pada umumnya adalah mengungkapkan kembali pengalaman
yang pernah dilakukan oleh alat indra atas sesuatu kejadian, kemudian dihayati
kembali dengan maksud untuk memberikan jawaban atas sesuatu yang diterima dimasa
lalu itu dari sebuah pengamatan yang sekarang sudah tergambarkan dalam
kesadaran.
c.
Tanggapan adalah komentar atau umpan balik terhadap ucapan
yang terlontar dari pernyataan seseorang yang diterima dan akan diungkap
menjadi sebuah jawaban. Dengan kata tanggapan hanya akan digunakan pada saat
memberikan pernyataan balik pendapat.
d.
Tanggapan adalah suatu bayangan yang tinggal dalam ingatan
setelah kita melakukan pengamatan (Bigot et al, 1950, P. 72)
Jadi tanggapan ialah bekas pengindraan atas suatu objek atau gambaran dari sesuatu
pengamatan, yang tinggal dalam lubuk hati kemudian terungkap dalam memberikan jawaban
pada waktu yang berbeda. Tanggapan ini bisa dilontarkan sebagai pendapat positif atau negatif.
Contoh
Kalimat Tanggapan:
Pernyataan : Pemerintah akan menaikan harga bahan bakar
minyak pada bulan depan.
Tanggapan positif : Langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah telah tepat karena dengan begitu pemerintah bisa menghemat pengeluaran Negara.
Tanggapan negatif : Pemerintah melakukan blunder yang sangat besar, dengan naiknya harga BBM ini akan menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok, sehingga dapat menyusahkan rakyatnya.
Tanggapan positif : Langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah telah tepat karena dengan begitu pemerintah bisa menghemat pengeluaran Negara.
Tanggapan negatif : Pemerintah melakukan blunder yang sangat besar, dengan naiknya harga BBM ini akan menyebabkan kenaikan harga kebutuhan pokok, sehingga dapat menyusahkan rakyatnya.
Pernyataan : Guru
adalah orang yang bertanggung jawab dalam mendidik sifat anak asuhnya di
sekolah.
Tanggapan
positif : Meskipun guru sangat berperan dalam mendidik
anak asuhnya, peran orang tua juga tidak kalah pentingnya.
Tanggapan
negatif : Guru bukanlah orang yang paling bertanggung
jawab dalam perilaku anak asuhnya karena guru juga merupakan manusia biasa.
Pernyataan : Kurikulum
2013 telah ditarik kembali dan sekolah kembali menerapkan Kurikulum KTSP.
Tanggapan
positif : Penarikan Kurikulum 2013 sangatlah tepat
karena kurikulum itu belum sesuai dengan dunia pendidikan diIndonesia.
Tanggapan
negatif : Penerapan kembali kuriukul KTSP merupakan
bukti bahwa pemerintah tidak konsisten dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
2.
Jenis Tanggapan
Tanggapan sangat erat
hubungannya dengan fungsi ingatan, ketetapan dan kejelasan dari suatu obyek
yang diamati. Artinya bahwa tanggapan tergantung pada derajat kompleksitas
situmulus yang asli hasil pengamatan indra, serta dapat mempengaruhi faktor
ingatan, antara lain seperti;
1)
Tanggapan Reproduksi
Reproduksi atau pengembangbiakan ialah permunculan
tanggapan-tanggapan dari keadaan alam bawah
sadar (tidak disadari) kedalam keadaan disadari. Ketika mengingat kembali suatu
yang telah diamati dan dialami masa yang
lalu, karena didorong oleh adanya perangsang atau pengaruh dari luar yang dapat
memunculkan kembali peristiwa yang lalu tersimpan dalam ingatan.
Reproduksi juga dapat muncul dengan
sendirinya dengan tidak sengaja, atau tidak
ada sebab yang
merangsang munculnya ingatan, jadi secara spontan muncul dalam kesadaran.
Misalnya: tanpa sebab tertentu
munculah peristiwa pedih yang mengingatkan pada masa-masa lalu.
Menurut cara timbulnya,
1.
Reproduksi bisa juga terikat; yaitu diikat dan
didorong oleh kemauan sendiri, dengan kata lain, secara sengaja dan atas
kemauan sendiri dapat menimbulkan reproduksi itu.
2.
Reproduksi bisa juga bersifat bebas atau tidak terikat; yakni reproduksi yang timbul dengan sendirinya,
dengan tidak disengaja, sehinga bersifat apa adanya dan liar dalam benak kita.
Suatu tanggapan dianggap
sebagai reproduktif/pengembangbiakan, bila tanggapan itu menunjukkan
pengingatan kembali atas suatu benda, kejadian, atau situasi, yang memberikan
suatu pengalaman sensoris atau pengamatan masa lalu. Jadi setiap
kejadian yang melibatkan pengindraan atau ingatan terhadap suatu, maka
bersamaan dengan itu tanggapan akan muncul.
Sensoris
adalah proses masuknya rangsang melalui alat indera ke otak (serebral) kemudian
kembali melalui saraf motoris/otak dan berakhir dengan perbuatan.
Proses sensoris disebut juga
pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda disekitar
dengan mempergunakan alat indra.
Pengamatan dengan Tanggapan atau respon
memiliki perbedaan.
Pengamatan terjadi pada saat stimulus atau
rangsangan mengenai indra dan menghasilkan kesadaran dan pikiran. Sedangkan
tanggapan/respon yaitu proses terjadinya kesan dari pikiran setela stimulus
tidak ada
Suatu tanggapan yang diingat
tentang pengalaman-pengalaman masa lalu cenderung berbeda-beda dalam
kejelasannya sesuai dengan kesederhanaanya atau kekomplekannya, dan juga sesuai
dengan jumlah pengalaman mengenai situasi pengindraan yang asli.
Misalnya, tanggapan uang logam lima sen
akan jauh lebih jelas bagi sebagian besar orang-orang dari pada ruang tamu
seorang teman.
2) Tanggapan
Imaginer/angan angan
Definisi
Kata Imajiner adalah kata sifat dari kerja otak, dan hanya dilakukan dalam angan-angan
yang bukan kejadian yang sebenarnya; atau dengan kata lain yaitu menghayal.
Tanggapan bukanlah selalu hanya
reproduksi pengalaman-pengalaman lalu. Banyak gambaran-gambaran mental, dimana
tanggapan bisa terjadi dari hasil suatu paduan pengalaman-pengalaman
masa lalu, hal ini disebut juga tanggapan imaginer yang berdasar kepada pengalaman-pengalaman
masa lalu, tetapi yang mengambil suatu bentuk baru dan dapat dianggap sebagai
“tanggapan produktif dan kreatif”
Penemuan, pembacaan hasil-hasil
fiktif (khayalan dan arsitik) adalah contoh dari jenis tanggapan ini.
Mimpi malam dan siang hari meliputi tanggapan reprodukti dan sintetis.
Kreatif Kata
Kreatif Berasal Dari Bahasa Inggris “Create” Yg Berarti Menciptakan, Creation
Artinya Ciptaan. Kemudian Kata Tersebut Diadopsi Kedalam Bahasa Indonesia Yaitu
Kreatif. Yang Memiliki Kemampuan Untuk Menciptakan Atau Menghasilkan Sesuatu Yg
Baru. Ciri-Ciri Orang Yg Kreatif :
1. Memiliki Banyak Ide Dan Kemauan
2. Memiliki Jiwa Yg Suka Dng Tatangan
3. Selalu Mencoba Dgn Sesuatu Yg Baru
4. Memiliki Jiwa Yg Professional
Produktif Berasal
Dari Kata Bhs Inggris “Product” Yg Berarti Hasil, Productive Berarti
Menghasilkan Kemudian Diadopsikedlm Bahasa Indonesia Yaitu Produktif Yg Berarti
Kemauan Untuk Menghasilkan Sesuatu Atau Banyak Mendatangkan Hasil. Produktif Dp
Juga Diartikan Dgn Meng Hasilkan Atau Berkarya. Ciri-Ciri Orang Yg Produktif :
1. Menghargai Waktu
Dan Disiplin
2. Tekun Dlm Bekerja
3. Gemar Membaca
4. Tidak Mengenal
Putus Asa
5. Selalu Ingin
Berkarya
6. Memiliki Pola
Hidup Yg Hemat
3) Tanggapan
Halusinasi
Halusinansi
Pengalaman indra tanpa adanya perangsang pada alat indra yang bersangkutan, contonya
mendengar suara tanpa ada sumber
suara tsb.
Halusinasi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut (Maramis, 2004):
a)
Halusinasi penglihatan (visual, optik) adalah perasaan melihat
sesuatu objek tetapi pada kenyataannya tidak ada.
b)
Halusinasi pendengaran (auditif, akustik) adalah perasaan mendengar
suara-suara, berupa suara manusia, hewan atau mesin, barang, kejadian alamiah
dan musik.
c)
Halusinasi penciuman (olfaktorik) adalah perasaan mencium
sesuatu bau atau aroma tetapi tidak ada.
d)
Halusinasi pengecapan (gustatorik) adalah kondisi merasakan
sesuatu rasa tetapi tidak ada dalam mulutnya, seperti rasa logam.
e)
Halusinasi peraba (taktil) adalah kondisi merasa diraba,
disentuh, ditiup, disinari atau seperti ada ulat bergerak di bawah kulitnya.
f)
Halusinasi kinestetik adalah kondisi merasa badannya bergerak dalam
sebuah ruang, atau anggota badannya bergerak.
Unsur emosi mimpi menjadi
faktor-faktor yang kuat dalam perkembangan halusinasi. Tanggapan halusinasi
meliputi pembentukan gambaran-gambaran yang tak berhubungan dengan kenyataan
tetapi yang di proyeksi kepada dunia yang nyata. Dalam bentuk gangguan emisional
yang keras, misalnya, pasien yang sedang sakit berkata melihat malaikat
atau mendengar suara-suaranya.
Unsur-unsur
emosi mimpi menjadi faktor yang kuat dalam perkembangan halusinasi. Tanggapan
halusinasi meliputi pembentukan gambaran-gambaran yang tak berhubungan dengan
kenyataan tetapi yang di proyeksi kepada dunia yang nyata. Dalam bentuk-bentuk
tertentu gangguan emisional yang keras, misalnya, pasien mengatakan
bahwa dia berbicara dengan malaikat.
4) Tanggapan
Editis
Editis asal kata dari edit yang artinya
menyajikan kembali, memunculkan kembali,
melakukan perubahan dengan cara menambah, menghapus, memotong, menyalin,
membatalkan, mengatur pemunculan objek, dan lain-lain
Dalam hal tangggapan editis, orang
yang sudah mengamati sesuatu objek kemudian mendapatkan tanggapan yang sangat
jelas dan terang seterang pengamatan, artinya ingat betul seluruhnya yang
terjadi sampai mendetail, maka tanggapan semacam ini disebut tanggapan Editis.
D. Fantasi
1. Pengertian
a.
Arti kata pantasi adalah hayalan, bayangan,
angan-angan.
b.
Pantasi adalah daya atau kemampuan untuk membentuk
tanggapan baru dengan pertolongan tanggapan yang ada, dan tanggapan baru itu
tidak harus dengan benda-benda yang ada.
c.
Fantasi adalah hal yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang
tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Dengan Kata
lain, fantasi adalah imajinasi.
d.
Dapat pula fantasi itu dilukiskan sebagai fungsi
yang memungkinkan manusia untuk berorientasi dalam alam imajinasi
melampaui dunia riil.
2.
Pengertian Fantasi menurut para ahli
a.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia online fantasi
adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar
ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja.
Dengan kata lain, fantasi
adalah imajinasi.
Fantasi bisa juga merupakan sebuah genre/jenis/aliran
yang menggunakan bentuk sihir dan supranatural sebagai salah satu elemen plot
atau alur cerita, tema dan setting atau diatur letanya dalam sebuah film.
Genre fantasi secara umum dibedakan dengan genre sains fiksi yang lebih
bertemakan ilmiah dan horor tentang hal yang mengerikan.
b. Fantasi
menurut Yanto Subiyanto (1980, hal.18) adalah kemampuan jiwa untuk membentuk
tanggapan-tanggapan atau bayangan-bayangan baru. Hal senada juga dijelaskan
oleh Bimo Walgito (1983, hal 99).
Dengan fantasi manusia dapat
melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan menjangkau ke depan, ke
keadaan yang akan mendatang.
c.
Sedangkan menurut Julianto Simanjuntak (2007, hal. 108), fantasi
(imajinasi) adalah kemampuan jiwa yang dapat membentuk satu tanggapan baru
dengan pertolongan tanggapan yang lama. Fantasi dapat terjadi secara sadar
ataupun tidak sadar. Fantasi secara sadar misalnya pada seorang pemahat
arca yang membentuk arca berdasarkan fantasinya. Sedang fantasi tidak sadar
biasanya dilakukan oleh anak kecil yang bercerita tidak sesuai dengan
kenyataan, walau tanpa ada maksud untuk berbohong (Walgito, 1983, hal. 99).
d. Abu
ahmadi
mendefinisikan, Fantasi (Khayalan, Angan-angan, Imagination) adalah kekuatan
jiwa untuk menciptakan tanggapan baru dalam jiwa kita dengan pertolongan
tanggapan-tanggapan yang telah dimiliki. Jadi, dengan kekuatan fantasi manusia
dapat melepaskan diri dari keadaan yang dihadapinya dan mampu menjangkau ke
depan, keadaan yang akan datang.
3. Macam-macam Fantasi
Fantasi pada umumnya merupakan
aktivitas yang menciptakan, yang mampu menciptakan hal hal yang baru. Tetapi
sekalipun demikian orang sering membedakan antara fantasi yang menciptakan
dan fantasi yang dipimpin. Fantasi yang menciptakan yaitu merupakan bentuk
atau jenis fantasi yang menciptakan sesuatu.
Fantasi menciptakan adalah
fantasi kreatif, yaitu merupakan bentuk atau jenis fantasi yang mampu menciptakan hal
hal yang baru.
misalnya, adalah seorang pelukis
menciptakan lukisan berdasarkan atas daya fantasinya sendiri.
Fantasi yang dipimpin, yaitu merupakan bentuk atau jenis fantasi yang
dituntun oleh fihak lain
Misalnya seseorang yang melihat film,
orang ini dapat mengikuti apa yang dilihatnya dan dapat berfantasi tentang
keadaan atau tempat-tempat yang lain dengan perantaraan film itu, sehingga
fantasinya dituntun berdasarkan film.
Macam-macam fantasi :
a.
Fantasi disadari:
fantasi yang terjadinya
disadari oleh individu ybs. Misalnya: seseorang sedang berimajinasi
tentang suatu kejadian untuk novelnya.
b.
Fantasi yang tidak disadari:
fantasi yang terjadinya tanpa
disadari atau disengaja oleh ybs. Fantasi semacam ini, misalnya terjadi
pada anak-anak, yang menyampaikan berita kepada ibunya kadang-kadang
menimbulkan dusta semu pada anak ysb.
c.
Fantasi Aktif:
Fantasi yang terjadi-nya
melibatkan secara aktif gejala-gejala jiwa yang ada sumber objeknya, seperti
pikiran, kemauan, dan perasaan, biasanya memiliki ojek realitas.
d.
Fantasi Pasif:
Fantasi
yang tidak dikendalikan, jadi seolah-olah orangnnya hanya pasif saja sehingga
sebagai wadah tempat bermainnya tanggapan-tanggapan.
Fantasi
pasif seolah-olah kesadaran dibiarkan untuk tempat bermainnya daya fantasi. misalnya
seorang yang sedang melamun.
e.
Fantasi Mencipta:
Fantasi aktif yang mampu
menghasilkan karya kreatif misalnya lagu, lukisan, cerpen, novel, dst.
f.
Fantasi Tuntunan/terpimpin:
Fantasi aktif yang yang
terjadinya dibawah tuntunan sesuatu misalnya fantasi yang timbul pada
saat membaca novel, melihat film, mendengarkan lagu, dst.
4. caranya orang berfantasi, fantasi dapat
dibedakan atas tiga fantasi yaitu :
a. Fantasi
yang mengabstraksi, Cara orang berfantasi dengan mengabstraksikan beberapa
bagian sehingga ada bagian-bagian yang dihilangkan.
Misalnya ada anak yang belum pernah
melihat gurun pasir, maka untuk menjelaskan digunakan lapangan.
b.
Fantasi yang mendeterminasi/menetapkan
Yaitu cara orang berfantasi dengan mendeterminasi terlebih dahulu. Misalnya seorang
anak belum pernah melihat harimau, kemudian dikenalkan bahwa harimau adalah
kucing yang besar. Maka dalam fantasinya akan muncul gambaran kucing besar
sebagai harimau.
c.
Fantasi yang mengkombinasi Yaitu cara orang
berfantasi di mana orang mengkombinasikan pengertian pengertian atau
bayangan-bayang yang ada pada individu yang bersangkutan. Misalnya
fantasi tentang ikan duyung, yaitu makhluk yang memiliki kepala wanita dan
berbadan ikan (Walgito, 1983, hal. 100). Contoh lainnya adalah ingin membangun
rumah dengan mengkombinasi model Eropa dengan atap model rumah Minangkabau.
5. Faktor-faktor
yang Mempengaruhi fantasi
a. Kurang
adanya penggunaan waktu kosong
b. Adanya harapan-harapan/
cita-cita yang tinggi
c. Adanya kesulitan pemecahan masalah
d. Adanya Kelemahan pribadi
e. Adanya perasaan pesimis terhadap masa depan
E. Ingatan
atau memori
1.
Pengertian
Ingatan atau memori adalah sebuah fungsi dari kognisi
yang melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan banyak
dipelajari dalam psikologi kognitif dan ilmu saraf
Kognisi adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang
didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang
dilakukan berpikir adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan
melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar,
membayangkan dan berbahasa.
Ingatan
itu sangat berharga, maka jangan coba-coba menghapuskan ingatan dari benak
sendiri karena ingatan ini
sudah terbentuk sejak seseorang itu dilahirkan dari rahim ibu dan akan
terus terbentuk selama atau sepanjang hidup. letak ingatan manusia itu
berada di Hippocampus.
Hippokampus adalah bagian otak yang
terletak di lobus temporalis berperan memperkuat ingatan visual, memproses
input indera, memahami bahasa,
menyimpan ingatan baru, emosi, dan mengambil kesimpulan. lobus temporalis adalah otak manusia sebagai elemen
kunci dari sistem saraf, yang terdiri dari sekitar 100 miliar sel saraf, yang
disebut neuron atau sebuah sel dalam sistem saraf manusia yang berperan untuk mempertahankan ingatan, sedangkan
otak adalah sifat struktural
dan fungsional neuron yang saling berhubungan
Sel syaraf digunakan untuk menyimpan satu
ingatan atau memori, ingatan akan muncul saat ada rangsangan dari lingkungan,
ingatan akan muncul kembali melalui tiga tahap, yaitu:
a.
Tahap belajar, yaitu proses di mana informasi
diterima oleh alat indra
b.
Tahap retensi atau penyimpanan, yaitu
proses informasi disimpan oleh otak
c. Tahap retrieval atau pemulihan atau juga sering disebut “temu
kembali infromasi”, yaitu
memanggil kembali ingatan yang telah tersimpan sebelumnya dan membentuk ingatan
baru. Dengan
kata lain retrieval adalah
ilmu yang mempelajari prosedur-prosedur dan metode-metode untuk menemukan
kembali informasi yang tersimpan dari berbagai sumber (resources) yang relevan
atau koleksi sumber informasi yang dicari atau dibutuhkan.
Ingatan
sewaktu waktu bisa hilang yang disebut dengan amnesia Kata amnesia berasal
dari Bahasa Yunani Ἀμνησία’ adalah kondisi terganggunya daya ingat. Penyebab
amnesia dapat berupa organik atau fungsional.
Penyebab
organik dapat berupa kerusakan otak, akibat trauma atau
penyakit, atau penggunaan obat-obatan biasanya yang bersifat sedative, sedative
adalah obat-obatan yang menciptakan ketenangan dan pengurangan rasa sakit dan
atau kecemasan dan yang terparah bisa juga disebabkan oleh operasi
transplantasi sum-sum tulang belakang.
Penyebab
fungsional adalah faktor psikologis, seperti halnya
mekanisme pertahanan ego aku atau diri sendiri. Amnesia dapat pula
terjadi secara spontan, seperti terjadi pada transient global amnesia.
Jenis amnesia global ini umum terjadi mulai usia pertengahan sampai usia tua,
terutama pada pria, dan biasanya berlangsung kurang dari 24 jam.
Dampak
lain dari amnesia adalah ketidakmampuan membayangkan
masa depan dan akan menyebabkan penderita akan selalu terbayang peristiwa yang
telah terjadi dan terlupakan jika bertemu kembali dengan sesuatu yang
terlupakan tersebut.
Penelitian
terakhir yang dipublikasikan dalam jaringan di Proceedings of the National
Academy of Sciences menunjukkan bahwa amnesia dengan kerusakan pada hipokampus
tidak dapat membayangkan masa depan. Hal ini terjadi karena bila seorang yang
normal membayangkan masa depan, mereka menggunakan pengalaman masa lalu untuk
mengkonstruksi skenario yang mungkin dihadapi.
Sebagai
contoh, seseorang yang mencoba membayangkan apa yang
akan terjadi dalam pesta yang hendak didatanginya akan menggunakan pengalaman pesta
sebelumnya untuk membantu mengkonstruksi kejadian pada masa depan. (id.wikipedia.org)
Definisi Memory ( Ingatan)
a. Socrates : perumpamaan tentang memori
dengan melukiskannya sebagai gundukan lilin dalam kepala, dimana setiap
individu memiliki besar yang berbeda dan komposisi yang berbeda (ada yang
keras, ada yang lunak, ada yang kompisisinya tepat).
b. Memory atau kemampuan untuk
mengingat apa yang kita lihat atau kita dengar melalui persepsi dan apa
yang ingin kita ingat itu seolah-olah dicetak dalam gundukan lilin tadi.
c. Dari beberapa kesimpulan diatas, kita dapat
memahami bahwa ingatan tidak hanya kemampuan untuk menyimpan apa yang telah
pernah dialaminya saja, tetapi juga termasuk kemampuan untuk menerima,
menyimpan, dan menimbulkan kembali apa yang dialaminya (Walgito, 1994).
d. Selanjutnya menurut Richard
Atkinson dan Richard Shiffrin (dalam Matlin, 1998) memori adalah bagian
penting dari semua proses kognitif, karena informasi dapat disimpan
hingga sewaktu-waktu digunakan.
e. Pendapat Socrates untuk masa sekarang, bahwa menganalogikan
lilin diatas dengan hard- disk, diskette, maupun kaset. Dari perumpamaan
tersebut dapat kita ambil beberapa kesimpulan mengenai memori, yaitu:
1) Memori
tergantung pada persepsi atau pengalaman
2) Pengalaman
meninggalkan jejak di dalam otak
3) Terdapat
perbedaan memory pada individu yang satu dengan individu yang lain (individual
differences)
4) Disamping
ingat, lupa juga akan muncul
5) Beberapa
pengalaman yang tidak meninggalkan impresi atau kesan tertentu umumnya
tidak disimpan sehingga muncul kelupaan
Dari beberapa kesimpulan
diatas, kita dapat memahami bahwa ingatan tidak hanya kemampuan untuk menyimpan
apa yang telah pernah dialaminya saja, tetapi juga termasuk kemampuan untuk
menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali apa yang dialaminya (Walgito,
1994).
Ada beberapa cara untuk mengingat kembali hal-hal yang sudah pernah diketahui
sebelumnya, yaitu :
1. Rekoleksi, artinya khalwat pendek selama beberapa hari
Khalwat
artinya pengasingan diri untuk menenangkan pikiran atau mencari ketenangan
batin.
Rekoleksi juga
merupakan salah satu untuk melatih hidup rohani dan menumbuhkan rasa ingin
berubah menuju ke arah yang lebih baik.
Dalam
psikologi, rekoleksi adalah menimbulkan kembali dalam ingatan
suatu peristiwa, lengkap dengan segala detail dan hal-hal yang terjadi
disekitar tempat peristiwa itu dahulu terjadi. Misalnya, seseorang
mengingat peristiwa dimana untuk pertama kali ia pergi dengan seorang teman.
2. Pembaruan Ingatan,
hampir sama dengan
rekoleksi, tetapi ingatan hanya timbul kalau ada hal yang merangsang ingatan
itu. Misalnya dalam contoh di atas, ingatan itu timbul setelah seseorang
itu secara kebetulan berjumpa kembali dengan teman yang lain pada waktu yang berbeda.
3. Memanggil Kembali Ingatan,
yaitu mengingat kembali
suatu hal, sama sekali terlepas dari hal-hal lain dimasa lampau. Misalnya,
mengingat sajak. Yang diingat disini hanya sajaknya saja. Tetapi pada suatu
saat apa sajak itu dipelajari untuk pertama kalinya, tidak diperhatikan lagi.
4.
Rekognisi,
yaitu mengingat kembali
sesuatu hal setelah menjumpai sebagian dari hal tersebut. Misalnya, ingat
suatu lagu, setelah mendengar sebagian dari nada-nada lagu tersebut.
5.
Mempelajari Kembali,
terjadi
kalau mempelajari sesuatu yang dulu pernah dipelajari. Maka untuk mempelajari kembali
hal yang sama untuk kedua kalinya itu, banyak hal-hal yang akan diingat
kembali, sehingga waktu belajar dapat menjadi jauh lebih singkat.
Daya ingat setiap orang bermacam-macam.
1.
Ada seseorang yang mudah menerima
pelajaran, tetapi mudah lupa.
2.
Ada seseorang yang sukar menerima
pelajaran, tetapi mudah pula mengingatnya dan menyimpannya dalam waktu yang
cukup lama.
3.
Ada yang kedua-duanya, yaitu mudah
menerima dan mengingatnya dalam waktu yang cukup lama.
Oleh karena itu, ingatan yang ada dalam diri seseorang, ada
yang setia mengingat tahan lama dan ada yang tidak setia, yaitu hanya sebentar
saja kemudian lupa. Tetapi, yang perlu dipegang adalah bahwa proses mengingat
itu bermula dari menyerap, menyimpan, dan akhirnya mengeluarkan kembali. Inilah
kaidah yang penting untuk dipegang dalam belajar
2. Cara
Penyelidikan Ingatan
a.
Metode mempelajari (the learning method).
Metode ini merupakan metode
untuk menyelidiki kemampuan ingatan dengan cara melihat sampai sejauh mana
waktu yang diperlukan atau usaha yang dijalankan oleh subjek, untuk
dapat menguasai materi yang dipelajari dengan baik,
1.
misalnya dapat menimbulkan kembali materi tersebut tanpa
kesalahan.
misalnya dapat menimbulkan embalimateri tersebut tanpa kesalahan.
2. Misalnya seseorang (S) disuruh mempelajari suatu
syair, dan S harus dapat menimbulkan kembali syair itu tanpa ada kesalahan.
Bila kriteria itu telah dipenuhi, maka diukur waktu yang diperlukan hingga
mencapai kriteria tersebut. Ada orang yang cepat, tetapi ada orang yang lambat
dalam penguasaan materi itu.
Ini berarti bahwa waktu
atau usaha yang dibutuhkan oleh subyek berbeda-beda sesuai dengan kemampuannya
masing-masing.
b. Metode
mempelajari kembali (the relearning method)
Metode ini merupakan
metode yang berbentuk dimana subyek disuruh mempelajari materi kembali yang
pernah dipelajari sampai pada satu kriteria tertentu seperti pada mempelajari
materi tersebut pada pertama kali. Dalam “relearning” ternyata untuk
mempelajari yang kedua kalinya materi yang sama membutuhkan waktu yang relatif
lebih singkat daripada waktu yang diperlukan untuk mempelajari pertama kali
sampai pada suatu kriteria tertentu. Untuk mempelajari yang ketiga kalinya
membutuhkan watu yang relatif lebih pendek bila dibandingkan dengan waktu yang
digunakan untuk mempelajari yang kedua ataupun yang pertama kali. Misalnya seorang guru menyuruh siswa belajar
kembali pokok bahasan yang pernah diajarkan waktu yang lalu didalam kelas,
kemudian bandingkan waktu yang dibutuhkan harus lebih singkat dari yang pertama kali
belajar.
c.
Metode rekonstruksi
Metode ini merupakan metode
yang berbentuk dimana subjek disuruh mengkontruksi kembali sesuatu
materi yang diberikan kepadanya. Dalam mengonstruksi ini dapat diketahui waktu
yang digunakan, kesalahan-kesalahan yang diperbuat sampai pada kriteria
tertentu.
1.
Misalnya kepada subyek diperlihatkan gambar
yang dapat dipisah-pisahkan satu dengan yang lain. Sesudah gambar itu
diperlihatkan kepada subyek, maka gambar tersebut dibongkar dan subyek disuruh
untuk mengkontruksi kembali seperti keadaan gambar semula. Berdasarkan
eksperimen, makin kompleks gambar yang harus disusun, makin lama waktu yang
dibutuhkan oleh subyek untuk menyusunnya kembali.
2.
Misalnya kinerja polisi mengungkap
TKP dengan dilakukan kembali rekostruksi peristiwa kejadian yang utuh atas perbuatan
yang pernah dilakukan seorang yang sudah jadi tersangka.
d. Metode
mengenal kembali
Metode ini digunakan dengan
mengambil bentuk dengan cara pengenalan kembali. Subjek disuruh
mempelajari sesuatu materi, kemudian diberikan materi untuk mengetahui sampai
sejauh mana yang dapat diingat dengan bentuk pilihan benar salah, atau pilihan
ganda. Dalam bentuk pilihan ganda dari beberapa kemungkinan jawaban, maka
jawaban yang betul telah disajikan di antara beberapa kemungkinan jawaban tersebut. Misalnya seorang siswa mengerjakan soal
UN.
e.
Metode mengingat kembali
Metode ini ialah mengambil
bentuk subjek disuruh mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya. Misalnya,
dengan menyuruh membuat karangan atau dengan cara mengisi. Ujian yang berbentuk
esay atau isian, merupakan bentuk metode mengingat kembali.
f.
Metode asosiasi berpasangan
Metode ini mengambil subyek atau
siswa disuruh mempelajari materi secara berpasang-pasangan. Untuk mengetahui
sejauh mana kemampuan dalam mengingat, dalam evaluasi salah satu pasangan
digunakan sebagai stimulus, dan subyek atau siswa disuruh menyebutkan atau
menimbulkan kembali pasangannya. Bila materi tersebut telah dipelajari atau
dihapalkan maka kemudian diadakan tes untuk melihat kemampuan mengingatnya.
Salah satu dari bagian pasangan digunakan sebagai stimulus, dan S subyek
disuruh memberikan pasangannya. Hal ini dapat berbentuk mengingat kembali,
tetapi dapat juga dengan betuk mengenal kembali.
Dengan kata lain Metode ini mengambil bentuk subjek
disuruh mempelajari materi secara berpasang-pasangan. Untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan dalam mengingat, dalam evaluasi salah satu pasangan digunakan
sebagai stimulus, dan subjek disuruh menyebutkan atau menimbulkan
kembali pasangannya.
F. Berfikir
1.
Pengertian
Menurut Khodijah
(2014 : 103) Berpikir adalah memproses informasi secara mental atau
secara kognitif. Secara lebih formal, berpikir adalah penyusunan ulang
atau manipulasi kognitif
baik informasi dari lingkungan maupun
simbol-simbol yang disimpan dalam long-term memory.
Kognitif adalah keyakinan seseorang tentang sesuatu yang
didapatkan dari proses berpikir tentang seseorang atau sesuatu. Proses yang
dilakukan berpikir adalah memperoleh pengetahuan dan memanipulasi pengetahuan
melalui aktivitas mengingat, menganalisis, memahami, menilai, menalar,
membayangkan dan berbahasa.
Manipulasi adalah sebuah proses rekayasa dengan melakukan
penambahan, pensembunyian, penghilangan atau pengkaburan terhadap bagian atau
keseluruhan sebuah realitas, kenyataan, fakta-fakta ataupun sejarah yang
dilakukan berdasarkan sistem perancangan sebuah tata sistem nilai.
Arti
kata manipulasi;
1.
mengerjakan sesuatu dengan menggunakan tangan;
2.
mengatur (mengerjakan) dengan cara yang pandai
sehingga dapat mencapai tujuan yang dikehendaki
contoh: 'pembicara yang pandai dapat memanipulasi sidang sehingga semua hadirin diam terpukau'
contoh: 'pembicara yang pandai dapat memanipulasi sidang sehingga semua hadirin diam terpukau'
3.
berbuat curang (memalsu surat-surat, menggelapkan
barang, dan sebagainya)
contoh: 'ia dihukum karena memanipulasi cek'
contoh: 'ia dihukum karena memanipulasi cek'
Berpikir adalah suatu kegiatan
mental yang melibatkan otak. Kegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi
manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Memikirkan sesuatu
berarti mengarahkan diri pada objek tertentu, menyadari kehadirannya seraya
secara aktif menghadirkan dalam pikiran kemudian mempunyai gagasan atau wawasan
tentang objek tertentu.
Manusia adalah makhluk
Tuhan yang paling sempurna karena manusia dikaruniai otak untuk berpikir.
keistimewaan tersebut, manusia juga diberi tugas untuk menjadi kholifah dimuka
bumi. Dengan demikian Manusia diciptakan Tuhan
di dunia ini dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang ada, seperti permasalahan
individu, masyarakat, negara, atau antar bangsa dan negara serta fenomena alam
didunia. Manusia adalah makhluk Allah yang
paling mulia selama mereka dapat memanfaatkan secara optimal tiga anugerah
keistimewaan atau kelebihan yang mereka miliki yakni, Spiritual,
Emotional, dan Intelektual.
2.
Konsep berpikir
Konsep menurut Lefton (1991 :
237) concept are the mental categories people use to classify event and object
with respect to common properties. Dari pengertian ini bahwa konsep merupakan
kategori mental seseorang yang digunakan untuk mengklasifikasi kejadian dan
objek pada umumnya. Konsep membantu seseorang untuk mengorganisasikan fikiran
agar kejadian atau objek tersebut penuh arti.
Menurut Lefton, ada 5 cara
untuk membentuk konsep, yaitu :
1. Meditation
Cara ini menyatakan bahwa
dalam otak kita secara otomatis ada kemampuan untuk saling menghubungkan antara
stimulus yang timbul dengan respon yang diinginkan. Hasil hubungan antar konsep
itulah yang akan membentuk konsep baru.
2. Conservation
focusing
Cara membentuk konsep
melalui strategi problem solving dengan mengeliminasi berbagai ciri yang tidak
berkaitan dan mencari alternatif kemungkinan pemecahan masalah. Dan hasil
pemecahan masalah dapat membentuk konsep baru.
3. Reasoning
Cara membentuk konsep
menggunakan proses berfikir membangkitkan dan mengevaluasi berbagai argumentasi
untuk memperoleh kesimpulan yang benar. Cara ini ditempuh melalui syllogisme.
Misalnya :
Semua manusia akan mati
(premis mayor)
Ani adalah manusia (premis
minor)
Jadi Ani juga akan mati
(Kesimpulan)
4. Logic
Cara membentuk konsep
melalui prosedur berfikir logis dengan meningkatkan keakuratan kesimpulan yang
diperoleh. Cara merupakan kelanjutan dari reasoning yang dikembangkan melalui
analisis deduktif dan induktif.
5. Decision making
Cara membentuk konsep
melalui pengambilan keputusan berdasarkan penentuan alternatif kemungkinan yang
terjadi menggunakan berbagai penilaian terhadap keuntugan dari alternatif yang
diajukan.
Konsep berpikir menurut
beberapa ahli;
a. Edward
de Bono (
1976 )
Kemahiran berfikir ini
membolehkan manusia melihat berbagai perspektif atau sudut pandang untuk
menyelesaikan masalah dalam sesuatu situasi tertentu.
b. Dewey ( 1910 ) menegaskan :
Pemikiran yang dihasilkan
adalah kerana terdapat situasi keraguan atau masalah tertimbul. Pemikiran
merupakan aktiviti psikologikal dalam sesuatu proses yang dialami untuk
digunakan menyelesaikan masalah dalam situasi yang dihadapi.
c. Menurut
pandangan Islam,
berfikir ialah fungsi akal yang memerhatikan tenaga supaya otak manusia
dapat bekerja dan beroperasi. Tenaga ini diperolehi melalui tafakur.
Berdasarkan pandangan dan
definisi yang diuraikan para ahli tentang Konsep Pemikiran, bisa dirumuskan
sebagai berikut :
Konsep Pemikiran ialah satu proses yang
menggunakan pikiran untuk mencari makna dan penyelesaian terhadap sesuatu
keraguan atau masalah yang timbul dengan menggunakan berbagai cara, yaitu
membuat pertimbangan dan keputusan serta refleksi atau pantulan gerakan
diluar kemauan yang bisa diterima akal terhadap suatu proses yang dialami.
Berfikir melibatkan pengendalian operasi
mental tertentu dalam memandu seseorang. Operasi terbagi kepada 2 jenis yaitu :
a.
Operasi Kognitif
adalah kemahiran berfikir yang
sering kita gunakan setiap hari, seperti mengelas, membanding, membuat urutan
dan lain-lain.
b. Operasi
Meta (bentuk, perubahan) kognitif
merupakan operasi yang mengarah
dan mengawal kemahiran dalam proses kognitif yaitu memandu dan membimbing
segala aktivitas pemikiran manusia diantara komponen-komponen berfikir, yaitu;
1)
Otak yang sehat
2)
Pengetahuan sebelumnya
3)
Panca indra
4)
Adanya fakta
Menurut pendapat beberapa para Ahli tentang
berpikir;
a.
Berfikir adalah
proses otak mengolah dan menerjemahkan informasi berupa stimulus yang masuk
melalui panca indra kebagian otak sadar atau bawah sadar yang menghasilkan arti
dan sejumlah konsep (Johnson Alvonco)
b.
Berpikir adalah bertolak dari pengamatan empiric
dengan lima indra, pengamatan empiri ini
menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian (Wikipedia)
c.
Berfikir adalah menggunakan akal budi untuk
mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu, menimbang-nimbang dalam ingatan (Kamus
Besar)
Terdapat dua kesimpulan arti mengenai berfikir, yaitu:
1)
Bahwa berfikir itu adalah aktivitas, jadi subjek
yang berfikir aktif, dan
2)
Bahwa berfikir itu sifatnya ideasional
Jadi berfikir merupakan proses dinamis yang dapat dilukiskan dengan
proses atau jalannya.
3.
Proses Berfikir
Proses awal dari berfikir
adalah karena timbulnya masalah. Masalah pada saat timbul sangat mengganggu
sehingga perlu adanya pemecahan masalah. Masalah atau problem merupakan keadaan yang tidak
menentu,
Dalam kehidupan sehari–hari akan selalu ada
masalah yang timbul, ada yang disimpan dan ada pula yang harus dicari pemecahan
masalahnya atau solusinya. Pada saat sedang terjadi pemecahan masalah dalam
diri seseorang, maka disinilah proses berpikir itu terjadi, karena pada
saat pemecahan masalah organ otak manusia dipaksa untuk memikirkan bagaimana
solusi yang terbaik, semakin kompleks atau mengandung permasalahan yang
pelik, rumit, sulit untuk dihadapi maka akan semakin kompleks pula aktivitas
berpikir manusia.
Jadi selama manusia masih hidup proses
berpikir akan terus berjalan dan tidak akan terhenti selama manusia masih
bernafas. Proses
Berfikir adalah
kecakapan menggunakan akal menjalankan proses pemikiran atau kemahiran
berfikir. Seseorang yang memperoleh kemahiran berfikir sanggup dan cakap dalam
menyusun perbincangan, konsep atau idea secara teratur dan bisa membuat
kesimpulan atau keputusan yang tepat untuk tindakan yang terarah dan
sewajarnya.
Pendapat tentang akal;
1) Al-Jurjani mengemukakan beberapa
pengertian akal sebagai berikut;
a. Akal ialah substansi jiwa yang diciptakan Allah
SWT, yang berhubungan dengan badan manusia,
b.
Akal juga berarti cahaya (nur) dalam hati untuk
mengetahui kebenaran dan kebaikan.
c. Akal adalah materi organik atau yang ada pada
diri manusia dan berdaya logis untuk
memilih, menganalisa membandingkan dari objek nyata, kejadian dan lain
lain.
Secara umum fungsi dari akal
adalah;
a.
Menggali pengetahuan dengan nalar.
b. Menyimpan
pengetahuan
c.
Menyimpulkan hal hal yang belum diketahui dengan
pengetahuannya.
d. Menggabungkan
berbagai informasi menjadi informasi baru.
2) Ibn
Khaldun
mengartikannya sebagai akal, fuad, atau hati, perasaan inilah yang
dimaksud dengan pikiran. Berpikir ialah upaya mencapai bayang-bayang di
balik perasaan, dan penggunaan akal di dalamnya berfungsi sebagai pembuat analisa.
Analisa berasal dari kata Yunani
Kuno “analusis” yang berarti melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata
yaitu “ana” yang berarti kembali dan “luein” yang berarti
melepas. Sehingga pengertian analisa yaitu suatu
usaha dalam mengamati secara detail pada suatu hal atau benda dengan cara
menguraikan komponen-komponen pembentuknya atau menyusun komponen tersebut
untuk dikaji lebih lanjut.
4.
Tingkatan berpikir
Dakir, 1993 mengatakan bahwa
berdasar tingkatannya, berfikir dapat dikelompokan dalam 3 tingkatan, yaitu :
a.
Berfikir abstrak, yaitu dihadapkan berbagai
masalah yang tidak beraga. Dalam hal ini kita berhadapan dengan berbagi macam
pengertian dan konsep yang sudah ada dalam benak kita untuk siap dioperasikan.
Yang penting berfikir dalam bentuk ini adalah kemampuan untuk melakukan
analisis terhadap pengertian atau konsep yang sudah ada. Misalnya
mengarang cerita, mengkonstruksikan rencana penelitian.
b. Berfikir skematis, yaitu jika kita memecahkan
masalah dibantu dengan berbagai skema, bagan, diagram, simbol dan berbagai
coretan untuk memudahkan mencari hubungan antar pengertian atau konsep
tersebut.
c. Bersifat konkret, yaitu dalam menentukan
pemecahan masalah dibantu dengan berbagai alat konkret agar dalam memecahkan
masalah yang dihadapi seolah – olah dalam kenyataan. Tingkatan berpikir ini pada umumnya
dimiliki oleh anak-anak kecil.
5.
Berfikir membentuk
Pengertian, Pendapat, dan Kesimpulan
a.
Pengertian
Pengertian adalah hasil
proses berfikir yang dilaksanakan secara aktif oleh seseorang. Pada dasarnya
ada dua pengertian ( Dakir,1993), yaitu :
1) Pengertian empiris, yaitu didapat dari pengalaman sehari
– hari.
2) Pengertian logis (ilmiah), didapat dari berbagai analisis
pengetahuan yang dilaksanakan secara sadar.
Pengertian secara umum dapat diperoleh melalui lima
tahap, yaitu :
a)
Didahului dengan pengamatan
b)
Dilanjutkan dengan
penganalisaan terhadap ciri khususnya.
c)
Diadakan berbagai komparasi dari berbagai
ciri khususnya.
d)
Ditarik suatu abstraksi,
yaitu sifat spesifik yang dimiliki oleh masing – masing objek.
e)
Kemudian diadakan
berbagaimacam kombinasi untuk menentukan sifat umum susunannya herarkhinya.
b.
Pendapat
Membentuk pendapat adalah
meletakkan hubungan antara dua buah pengertian atau lebih. Selanjutnya pendapat
dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu :
a. Pendapat afirmatif
atau positif, yaitu pendapat yang menyatakan sesuatu, Misalnya Si Totok itu
pandai, Si Rani rajin.
b. Pendapat negatif, yaitu pendapat yang menidakkan dan
menegaskan tentang tidak adanya sesuatu sifat pada hal tertentu, misalnya Si
Totok bodoh, Si Ani malas.
c. Pendapat modalitas atau kemungkinan, yaitu suatu pendapat
yang menyatakan ketidakpastian suatu sifat pada hal tertentu, misalnya
hari ini mungkin hujan, Si Paijo mungkin tidak berangkat.
c.
Kesimpulan atau pembentukan
keputusan
Keputusan adalah hasil
perbuatan akal untuk membentuk pendapat baru berdasar pendapat yang telah ada.
Macam-macam keputusan:
a.
Keputusan, yaitu, keputusan
yang diambil dari para pemberi pendapat-pendapat khusus ke pendapat umum.
Misalnya:
- Tembaga dipanaskan akan meleleh
- Besi dipanaskan akan meleleh
- Emas dipanaskan akan meleleh
- Jadi kesimpulannya adalah semua logam kalau dipanaskan
akan meleleh.
b. Keputusan Deduktif
Keputusan deduktif ditarik
dari hal yang umum ke hal yang khusus. Misalnya :
- Semua manusia akan terkena nasib mati,
- Parjo adalah manusia
- Jadi suatu saat Parjo juga akan mati
c.
Keputusan Analogis
Keputusan anlogis adalah
keputusan yang diperoleh dengan cara membandingkan atau menyesuaikan dari
pendapat – pandapat khusus yanglah ada. Misalnya :
- Totok anak pintar, dan naik kelas (khusus).
- Jadi si Nari anak yang pintar itu juga akan naik kelas.
G. Perasaan
1.
Pengertian
Perasaan biasanya didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau senang dalam berbagai taraf.
Perasaan biasanya didefinisikan sebagai gejala psikis yang bersifat subjektif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenal, dan dialami dalam kualitas senang atau senang dalam berbagai taraf.
2.
Macam-macam perasaan
Bigot dengan kawan-kawannya (1950, P. 534) telah memberikan ikhtisar
mengenai perasaan itu yang kiranya sangat berguna bagi rangka pembicaraan yaitu
sebagai berikut:
a.
Perasaan-perasaan jasmaniah (rendah):
1)
Perasaan indriah
2)
Perasaan vital
b. Perasaan-perasaan rohaniah
1)
Perasaan intelektual
2)
Perasaan kesusilaan
3)
Perasaan Keindahan
4)
Perasaan social
5)
Perasaan harga diri
6)
Perasaan Keagamaan
H. Motivasi
Motivasi sama dengan arti kata motif yang artinya adalah dorongan
yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan
suatu tindakan dengan tujuan tertentu
Motif
adalah dorongan yang menggerakan seseorang bertingkah laku dikarenakan adanya
kebutuhan – kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia.
Motif
juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek
untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan
(Sardiman, 2007:73).
1.
Menurut Sartain, mengartikan motif sebagai suatu
keadaan yang komplek dalam organisme yang mengarahkan perilakunya kepada suatu
tujuan atau insentif.
2.
Menurut J.P.Chaplin, motif adalah satu kesatuan
dalam diri individu yang melahirkan, memelihara, dan mengarahkan perilaku
kepada suatu tujuan.
3.
Menurut Sigmund Freud, motif merupakan energi
dasar (instink) yang mendorong tingkah laku individu.
4.
Menurut Abin Syamsudin Makmun, motif ialah
suatu keadaan yang kompleks (a complex state) dalam diri individu untuk
bergerak (to move, motion, motive) ke arah tujuan tertentu, baik
disadari maupun tidak disadari.
Motivasi adalah dorongan psikologis yang
mengarahkan seseorang ke arah suatu tujuan. Motivasi ialah suatu
proses untuk menggalakkan sesuatu tingkah laku supaya dapat mencapai
matlumat-matlumat tertentu.
Motivasi adalah ” pendorongan” suatu
usaha yang disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak
hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan
tertentu. (Purwanto, 2002: 71). Atkinson mengartikan motivasi sebagai
perwujudan motif yang berbentuk tingkah laku yang nyata.
Pengelompokkan motif
1.
MOTIF KETIKA BERKOMUNIKASI :
a. Motif
informatif, untuk memenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan.
b. Motif
hiburan, untuk mendapatkan rasa senang.
c. Motif
integrasi personal, untuk memperteguh status, kredibilitas, rasa percaya diri,
dll.
d. Motif
integratif sosial, untuk memperteguh kontak sosial dengan cara berinteraksi
dengan keluarga, teman, orang lain.
e. Motif
pelarian, merupakan motif pelepasan diri dari rutinitas, rasa bosan, atau
ketika sedang sendiri.
2.
MOTIF PRIMER DAN SEKUNDER
a.
Motif primer : motif dasar . Bersifat naluriah.
Meliputi, dorongan fisiologis dan dorongan umum, serta motif darurat.
b.
Motif sekunder : motif yang disyaratkan secara
sosial. Dipengaruhi oleh tingkat peradaban, adat istiadat, dan nilai – nilai
yang berlaku di masyarakat.
3.
MOTIF MENURUT Woodwort dan Marquis
a.
Motif atau kebutuhan organis
b.
Motif darurat
c.
Motif objektif
4.
MOTIF BERDASARKAN JALARANNYA
a.
Motif Intrinsik : tidak perlu dirangsang
dari luar
b.
Motif Ekstrinsik : disebabkan pengaruh rangsangan
dari luar.
5.
MOTIF BERDASARKAN ISI ATAU PERSANGKUT-PAUTANNYA
a.
Motif Jasmaniah ; refleks, instink.
b.
Motif Rohaniah ; kemauan.
Pengelompokkan motif dari
jenjang yang paling rendah ke jenjang yang Paling tinggi (Abraham H. Maslow)
1) Kebutuhan
biologis(physiological needs)
2) Kebutuhan
rasa aman(safety/ security needs)
3) Kebutuhan
sosial (social/affilation needs)
4) Kebutuhan
akan pemuasan harga diri (self esteem)
5) Kebutuhan
aktualisasi diri (self actualization)
Pengukuran motif
1) Durasi
(waktu/lama/periode) kegiatannya
2) Frekuensi
(getaran/gelombang) kegiatannya
3) Persistensinya(gigih,
ketetapan atau kelekatannya)
4) Devosi
(pengabdian) dan pengorbanan untuk mencapai tujuan
5) Ketabahan,
keuletan, dan kemauannya
6) Tingkatan
aspirasinya
7) Tingkatan
kualifikasi dari prestasi yang dicapai dari kegiatannya
8) Arah
sikapnya terhadap sasaran kegiatannya
Ciri Motivasi
1.
Tekun menghadapi tugas
2.
Ulet menghadapi kesulitan
3.
Menunjukkan minat terhadap berbagai macam masalah
4.
Lebih senang bekerja sendiri
5.
Cepat bosan pada tugas-tugas rutin
6.
Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah
yakin akan sesuatu
7.
Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu
8.
Senang mencari dan memecahkan masalah.
Faktor Penggerak Motivasi
- Keinginan untuk hidup
- Keinginan untuk memiliki sesuatu
- Keinginan akan kekuasaan
- Keinginan akan adanya pengakuan
Pengelompokkan motivasi
Dalam hubungannya dengan
motivasi berdasarkan sifat, ada dua bentuk motivasi, yaitu : motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik (Winkel, 1995). Dua bentuk motivasi lain yaitu motivasi
terdesak dan motivasi yang berhubungan dengan ideologi, politik, sosial budaya
dan pertahanan dan keamanan.
Motivasi
Intrinsik
Bentuk motivasi ini seperti :
cita-cita yang ingin didapat, kesadaran dan pertimbangan pribadi yang matang.
- Motivasi Ekstrinsik
Rangsangan dari luar itu dapat
berupa anjuran, paksaan, imbalan, pengaruh lingkungan dan lain sebagainya.
- Motivasi Terdesak
Motivasi terdesak adalah
motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit dan munculnya serentak serta
menghentak, dan cepat sekali munculnya pada perilaku aktivitas seseorang.
- Motivasi Ipoleksosbud-hankam
Motivasi ini berhubungan dengan
ideologi, politik, sosial, ekonomi, budaya, pertahanan dan keamanan. Yang
sering menonjol adalah motivasi sosial karena individu adalah makhluk sosial
Fungsi Motivasi
Menurut Sardiman (2007:85),
fungsi motivasi ada tiga, yaitu:
- Mendorong manusia untuk berbuat.
- Menentukan arah perbuatan, yaitu ke arah tujuan yang hendak dicapai.
- Menyeleksi perbuatan, yaitu menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakanyang serasi guna mencapai tujuan.
Menurut Hamalik (2000:175) ada
tiga fungsi motivasi, yaitu:
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu
perbuatan, tanpa motivasi tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.
2. Sebagai pengarah, artinya mengarahkan perbuatan
kepada pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Sebagai penggerak.
Daftar pustaka
Prayitno.
1994. Dasar – dasar bimbingan dan konseling. Jakarta : RINEKA CIPTA .
Yusuf,
Syamsu.2008. Landasan Bimbingan & Konseling. Bandung : PT.REMAJA
ROSDAKARYA.
- Soemanto, Wasty, Drs., M.Pd. 1998. Psikologi Pendidikan. Malang: Rineka Cipta
- Ahmadi, Abu, Drs., H. 1991. Psikologi Umum. Semarang: Rineka Cipta
- Suryabrata, Sumadi, Drs., BA., MA., Ed.s, Ph.D. 2001. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
- Daftar Pustaka
- Afiatin, T. Belajar Pengalaman
Untuk Meningkatkan Memori. Anima, Indonesian Psychological Journal. 2001.
Vol. 17. No. 1. 26-35.
Atkinson, R , Richard, A, Hilgard, E .2000. Pengantar Psikologi. Jilid 1, Edisi 8. Penerjemah : Agus, D, Michael, A. Jakarta : Penerbit Erlangga.
Chaplin, J. P. 2005. Kamus Lengkap Psikologi, Edisi 1, Cetakan 10. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Ismoyo, Dina A.W. 2006. Pengaruh Musik Instrumental Terhadap Memory Jangka Pendek. Skripsi. (Tidak Diterbitkan).
Matlin, M. W. 1998. Cognition. Fourth Edition. Florida : Harcourt Brase & Company.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Siti Rodiah
ReplyDeleteSemester : IV STAI YAPERI CIBINONG
1. Apa yang di maksud dengan Modalitas Pengamatan ?
2. Sebutkan contoh pengamatan menurut sudut pandang ruang dan pengamatan menurut sudut pandang waktu ?
3. Istilah raba memiliki 2 arti sebutkan ?
4. Sebutkan beberapa masalah Praktis ?
5. Tolong anda jelaskan pengertian dari :
a. Ingatan
b. Kognisi
c. Hippokampus
Siti Rusmia S.
ReplyDeleteSemester : 4
1. Jelaskan perbedaan antara jiwa dan ruh !
2. Ada berapa fungsi Motivasi menurut sudirman ? Sebutkan !
3. Jelaskan apa yang di maksud berfikir abstrak , berikan contohnya !
4. Apakah saling berkaitan antar motif dan motivasi ?
5. Ada berapa bagian tentang pengertian ? Sebutkan !
Soal Psikologi Pendidikan
ReplyDeleteIis Niawati
Semester 4
STAI Yaperi 2019
1. Coba jelaskan kembali oleh anda hubungan antara Jiwa dan Roh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia !
2. Semua orang tahu bahwa manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang berbeda dengan makhluk lainnya. Salah satu ciri manusia berbeda dengan makhluk lainnya dengan adanya berbagai macam sifat yaitu sifat biologis, sifat hewani dan sifat intelektual. Apa contoh yang paling kongkrit bahwa manusia memiliki sifat intelektual di banding makhluk lainnya ?
3. Sebagai makhluk yang dapat berpikir untuk mengenal suatu objek manusia biasanya melakukan pengamatan. Jenis pengamatan yang di lakukan manusia pun beragam. Ada Pengamatan menurut sudut pandangan ruang, Pengamatan menurut sudut waktu, Pengamatan menurut sudut pandangan bentuk, dan Pengamatan menurut sudut pandang arti. Jelaskan perbedaan pengamatan menurut sudut pandang bentuk dan arti ! Berikan contoh dari masing-masing pengamatan !
4. Sebutkan pengelompokkan motif dalam kehidupan manusia memurut Abraham H. Maslow !
5. Menurut Khodijah (2014 : 103) Berpikir adalah memproses informasi secara mental atau secara kognitif. Secara lebih formal, berpikir adalah penyusunan ulang atau manipulasi kognitif baik informasi dari lingkungan maupun simbol-simbol yang disimpan dalam long-term memory. Apa maksud dari kata manipilasi dalam pengertian tersebut ?
1. Apa yang dimaksud dengan bahasa intelek?
ReplyDelete2. Jelaskan pengertian motivasi!
3. Sebutkan fungsi motivasi menurut hamalik!
4. Apa pengertian berfikir menurut khodijah ?
5. Sebutkan macam - macam fantasi!
nama : amih
ReplyDeletesmester: 4 STAI YAPERI CIBINONG
1. jelaskan secara singkat 3 hal pokok sifat dasar manusia!
2. perhatian di bagi menjadi 2 yaitu perhatian intensif dan perhatian tidak intensif dan jelaskan maksud ke dua nya?
3. apa pengertian pengamatan dan jelaskan?
4. apa saja proses pengamatan dan meliputi apa saja? jelaskan!
5. sebutkan ciri ciri orang kreatif dan produktif?
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete1. Menurut John Amos Comenius manusia mempunyai tiga komponen jiwa yang menggerakan aktivitas jiwa raga manusia, sebutkan dan jelaskan!
ReplyDelete2. Apa yang dimaksud dengan modalitas pengamatan, jelaskan!
3. Sebutkan proses pengamatan dan jelaskan
4. Sebutkan fungsi motivasi menurut sardiman?
5. Berikan contoh motivasi intrinsik?
Soal Pendidikan Psikologi Pertemuan 3
ReplyDeleteNama : Hani Hanifah
STAI YAPERI Cibinong
1. Apa perbedaannya Kepribadian manusia berupa kombinasi antara badan dan jiwa dengan Aktivitas manusia secara umum yang relevan dalam psikologi pendidikan?
2.sebutkan Motivasi Intrinsik?
3.sebutkan faktor Faktor Penggerak Motivasi?
4.berikan contoh Motivasi Terdesak?
5.jelaskan dan beri contoh motivasi menurut para ilmuwan?
Soal Pendidikan Psikologi 3
ReplyDeleteNama : Dina
Semester IV STAI YAPERI Cibinong
1. Menurut John Amos Comenius, manusia mempunyai tiga komponen jiwa yang menggerakkan aktivitas jiwa raga manusia. Apa sajaTiga komponen jiwa tersebut , Sebutkan !
2. Apa Perbedaan antara roh dan jiwa manusia ?
3. Pengertian adalah hasil proses berfikir yang dilaksanakan secara aktif oleh seseorang. Pada dasarnya ada dua pengertian ( Dakir,1993), yaitu : Pengertian empiris dan pengertian Logis ,jelaskan Perbedaan pengertian tersebut !
4. Apakah motivasi ekstrinsik dapat mempengaruhi siswa dalam kegiatan belajar mengajar ?dan seberapa pentingkah untuk siswa atau anak didik ?
5. Menurut Sardiman (2007:85), fungsi motivasi ada tiga,Sebutkan !!
Nama : Evi Tapiani
ReplyDeleteSemester : IV
1. Sebutkan dan Jelaskan tiga sifat dasar pada manusia !
2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan jiwa !
3. Menurut John Amos Comenius manusia mempunyai tiga komponen jiwa
yang menggerakan aktivitas jiwa raga manusia.
Sebutkan dan Jelaskan tiga komponen jiwa tersebut !
4. Apa yang dimaksud dengan perhatian, menurut Walgito dan Suryabrata?
5. Sebutkan dan jelaskan proses pengamatan !
Dari MUHAMAD RAMADHAN semester 02 02 02.
ReplyDeletePertanyaannya:
1.Apa hubungan filsafat dengan kerja otak manusia?
2.Sebutkan Faktor penggerak motivasi?
3.Bagaimana kerja Motorik otak manusia dalam mencerna ilmu filsafat?
4.Apakah aktivitas keseharian manusia berpengaruh dengan kerja otak di dalamnya?
5.Bagaimana seseorang dapat beraktivitas jika kerja otaknya tidak mendapatkan Asupan Motivasi?
Tulisan yang bagus. Kak, kasih tulisan tentang perkembangan psikologi bayi dong. Terima kasih!
ReplyDeleteingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
ReplyDeletePromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^
Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
ReplyDeletecuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
yuu buruan segera daftarkan diri kamu
Hanya di dewalotto
Link alternatif : dewa-lotto.name
Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
ReplyDeleteSistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
Memiliki 8 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
Link Alternatif : arena-domino.net
100% Memuaskan ^-^