Perkembangan Bimbingan dan Konseling
A. Perkembangan Bimbingan Konseling Secara Umum
Manusia lahir ke dunia ini membawa “
takdir “ yang telah digariskan ketika masih dalam kandungan
ibunya. Nasib dan kehidupan manusia bermacam-macam, ada yang bahagia dan ada
pula yang sengsara. Kebutuhan akan kebahagiaan membuat manusia melakukan usaha
untuk bahagia dalam hidup yang singkat ini. Namun sebahagia apapun manusia
pasti pernah mengalami “ bahagia dan masalah “.
Kebahagiaan dan masalah
akan selalu silih berganti. Dan masalah itupun akan mengalami pasang surut,
satu masalah bisa diselesaikan akan ada masalah yang lain datang menghadang,
masalah ini akan terus hadir selama hayat dikandung badan.
Dalam hidup tidak akan
pernah lepas dari masalah, apakah masalah itu kecil ataupun
besar, masalah ini bisa menimpa siapa saja yang disebabkan oleh tekanan interaksi
pergaulan, kesulitan menghadapi hidup, kesulitan belajar dan kesulitan
berkomunikasi, menghadapi masalah ini ada kalanya dapat diselesaikan oleh
dirinya sendiri ataupun oleh orang lain,
namun tidak sedikit dari mereka yang bermasalah membutuhkan bantuan untuk
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh oleh para ahli.
Bantuan orang lain dapat berupa
bantuan “ berupa fisik, materi ataupun berupa buah pikiran “
seperti membimbing dan mengarahkan orang lain sehingga dapat keluar dari
masalah yang sedang membelit kehidupannya.
Bantuan berupa fisik bisa dalam
bentuk pemberian buku buku bacaan dan bantuan permainan fisik seperti trauma
healing. Trauma healing adalah suatu tindakan yang dilakukan
untuk membantu orang lain untuk mengurangi bahkan menghilangkan gangguan
psikologis yang sedang dialami yang diakibatkan syok atau trauma.
Sedangkan bantuan pikiran, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
konseling ialah:
1. Pemberian
bimbingan oleh yang “ahli” kepada seseorang dengan menggunakan
metode psikologis dan sebagainya;
2. Pemberian
bantuan oleh “ konselor “ kepada konseli sedemikian rupa sehingga
pemahaman terhadap kemampuan diri sendiri meningkat dalam memecahkan berbagai
masalah.
Sedangkan bimbingan konseling adalah layanan bantuan untuk
peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa
berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun
karir melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdasarkan
norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995).
Di sinilah peran seorang “ konselor
“ dibutuhkan guna mewujudkan cita-cita luhur sebaik-baik manusia adalah yang
bermanfaat bagi orang lain, alangkah mulianya orang yang dapat membantu orang
lain
Bimbingan dan konseling sangat
berperan, khususnya bagi golongangan orang yang tidak bisa mengatasi masalah
oleh dirinya sendiri atau bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan oleh orang
yang mengalami jalan buntu, merasa dalam hidupnya hanya sendiri, jika sudah
demikian maka masalah akan membelenggu dirinya untuk berkreasi.
Dalam perkembangan kehidupan,
manusia selalu berusaha untuk berkembang dan ingin sesuatunya berjalan lebih
mudah. Semakin berkembang kehidupan manusia maka akan semakin kompleks
permasalahan yang terjadi. Khususnya bagi masyarakat modern yang segala
kebutuhannya serba instan. Begitupun dengan mayarakat yang kehidupannya masih
belum maju dan belum begitu modern. Bimbingan dan konseling sangat dibutuhkan
guna menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
Zaman globalisasi menyajikan
kemudahan dan kenyamanan bagi manusia. Utamanya mereka yang hidup di
tengah-tengah kemajuan sains dan teknologi. Kemudahan tersebut dicapai demi
mendapat kebahagiaan. Namun dampak globalisasi tidak hanya positif tetapi ada
kalanya yang bersifat negatif.
Di antara sekian masalah yang sering
dialami manusia sebagai dampak negatif dari globalisasi adalah proses integrasi internasional
yang terjadi karena adanya pertukaran pandangan dunia, pemikiran, produk, dan
berbagai aspek kebudayaan lainnya globalisasi ini di antaranya :
1.
Rasa resah gelisah dalam diri
bentuknya;
a.
Konflik.
Istilah “konflik”
berasal dari bahasa Inggris, yaitu “conflict”
yang artinya pertentangan atau perselisihan. Konflik adalah proses disosiatif,
yaitu proses sosial yang mengarah pada konfik
atau dapat merenggangkan solidaritas kelompok, dalam interaksi sosial yang terjadi ketika semua pihak
dalam masyarakat ingin mencapai tujuannya dalam waktu bersamaan.
Jadi, Konflik adalah suatu proses sosial antara
dua individu atau kelompok sosial dimana masing-masing pihak berusaha untuk
menyingkirkan pihak lain demi mencapai tujuannya dengan cara memberikan
perlawanan yang disertai dengan ancaman dan kekerasan.
Macam Macam Konflik
1) Konflik Intraindividu.
Konflik
ini dialami oleh seorang individu, bahwa dalam dirinya sendiri ada tekanan
peran berbeda dengan keinginan atau harapannya, dua pilihan yang harus
dilakukan itu satu diantaranya punya ekspektasi atau punya harapan besar yang di bebankan pada individu
itu di anggap akan mampu membawa harapan yang berdampak lebih baik.
2) Konflik Antarindividu.
Konflik yang terjadi antarindividu yang berada
dalam suatu kumpulan orang dua orang atau lebih, antarindividu itu ada yang
berbeda dalam sikap, pendapat, atau prinsip lainya.
3) Konflik Antarkelompok.
Konflik yang bersifat kolektif antara satu
kelompok dengan kelompok lainnya.
4) Konflik Organisasi.
Konflik yang terjadi antara unit organisasi yang
bersifat struktural maupun fungsional. Contoh konflik ini adalah konflik antara
bagian pemasaran dengan bagian produksi.
2.
Stres.
Secara sederhana, stres adalah perasaan terganggu, terusik, atau
terancam subjektifanya yang timbul karena adanya gangguan dari lingkungan
seseorang. Segala bentuk gangguan yang berpotensi menimbulkan stres disebut
dengan stressor, seperti:
1)
Melihat binatang yang ditakuti
tiba-tiba muncul dalam kamar;
2)
Suara berisik,
3)
Adegan menyeramkan di film
horor,
4)
Antrian dipotong,
5)
Berjalan di tempat tinggi,
6)
Nembak gebetan,
7)
Masalah keuangan,
8)
Tugas dan ujian sekolah,
9)
presentasi di depan umum,
10)
konflik dengan orang
terdekat, dll
Pokoknya stressor adalah
segala hal yang bisa membuat kita merasa terganggu. Mulai dari hal kecil
seperti suara berisik tetangga hingga masalah besar yang berpotensi merusak
kehidupan seseorang.
3.
Cemas
Cemas itu
karena adanya ketidak tenteram hati yang disebabkan karena khawatir, takut. Rasa cemas ini merupakan keadaan tegang yang memotivasi untuk
berbuat sesuatu. "Cemas itu sebenarnya ketakutan dengan sesuatu yang
tidak jelas, sedangkan takut memiliki sumber ketakutan yang jelas ada di depan
mata," kata Danardi Sosrosumihardjo, spesialis kesehatan jiwa saat ditemui
dalam seminar kelola kecemasan di Grand Indonesia, belum lama ini.
Dalam banyak literatur, kecemasan lebih bersifat irasional
karena tidak memiliki alasan ataupun objek ketakutan yang jelas, seperti
mengawang-awang ataupun belum pasti keberadaannya. Sedangkan takut bersifat
lebih rasional karena memiliki objek yang nyata.
Kecemasan ataupun ketakutan sebenarnya adalah hal yang
lumrah dan manusiawi, namun akan menjadi berbahaya bila kecemasan tersebut tak
dapat ditangani secara baik. Dengan kecemasan yang di luar kendali seperti
depresi, dapat mengganggu fisik hingga fungsi saraf otonom.
Namun, secara garis besar, penyebab kecemasan atau anxiety dapat
dibagi menjadi tiga jenis yaitu secara biologis, psiko-edukasi, dan sosio
kultural.
Secara biologis, pengaruh hormon dapat mempengaruhi
kejiwaan seseorang seperti ketika wanita mendapatkan menstruasi lalu menjadi
sensitif dan moody. Kejadian yang menyebabkan trauma termasuk salah satu
contoh dari golongan psiko-edukasi. Lalu sosio-kultural pada umumnya datang
dari adat, pandangan budaya, ataupun agama yang bertentangan dengan kondisi
seseorang.
"Orang yang memiliki karakter ” perfeksionis
“ adalah punya kecenderungan bahwa seseorang itu harus selalu memiliki atau mencapai kesempurnaanrentan mengalami kecemasan karena orang jenis ini selalu tegang setiap
saat," kata Andri, psikiater Rumah Sakit OMNI yang ditemui dalam
kesempatan yang sama.
4.
frustasi.
Dari sekian banyak masalah tersebut, diperlukan manusia yang bermutu dan
memiliki sumber daya manusia yang memadai untuk memecahkan masalah tersebut.
Bermutu seperti apakah yang dimaksud? Tentunya orang yang harmonis lahir dan
batin, sehat jasmani dan rohani, bermoral, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi secara profesional serta dinamis dan kreatif.
Bimbingan dan konseling juga berperan dalam upaya penyelesaian masalah yang
terjadi. Karena seorang yang profesional pun masih membutuhkan metode atau
cara, dan metode ini dinilai cukup efektif sebagai cara mencari jalan keluar.
Cukup beralasan memang mengapa harus memakai bimbingan dan konseling untuk
menghadapi masalah dan persoalan hidup yang ada.
Dari sekian hal yang terjadi memang bimbingan dan konseling bukan
satu-satunya jalan. Akan tetapi bimbingan dan konseling merupakan salah
satu upaya profesional yang berdimensi
banyak. Dan kemunculan bimbingan dan konseling dilatar belakangi oleh berbagai
pertanyaan yang muncul dan membutuhkan jawaban. Dari segi eksistensinya
bimbingan dan konseling dapat disejajarkan dengan psikiatris, psikoterapi,
kedokteran dan penyuluhan sosial.
Melihat berbagai keunggulan dan kelebihan bimbingan dan konseling sudah
barang tentu sangat dibutuhkan di masyarakat dengan harapan dapat menyelesaikan
dan mendapatkan jalan keluar dari persoalan yang sedang dihadapi. Karena
bagaimanapun seseorang yang masih waras dan akalnya masih sehat pasti akan
mencari jalan keluar yang waras dan sehat pula. Dan jarang di antara mereka
yang menggunakan jalan pintas, karena kebanyakan dari mereka masih memegang
kuat-kuat dan meyakini bahwa setiap kesulitan ada kemudahan.