Saturday, March 9, 2019

Cara hidup selalu sehat





Cara Hidup Sehat

       Salah satu manfaat mengikuti solat subuh gabungan jamaah depok dan bojonggede dimesjid yang selalu berbeda selama satu tahun dari bulan Romadahon sampai bulan Romadhon berikutnya, yang diakhiri dengan tausyiah dari para ustad yang punya kemampuan dan keluasan ilmu tentang agama.
       Ada diantara seorang pengurus atau pengelola solat subuh gabungan kelihatanya selalu energik sehat semangat, pada suatu pagi subuh dia memberikan pesan bahwa dia seperti itu karena selalu mengamalkan membaca surat Adh-dhuhaa setiap ba'da solat subuh sebanyak 7 kali secara rutin, katanya adalah untuk menjaga kesehatan mengikuti dalam rangka solat subuh bersama, kebiasaan ini saya mencoba mengikutinya, sampai tulisan ini di publish kurang lebih sudah 6 bulan ternyata punya manfaat yang luar biasa, alhamdulillah berkat mendawamkan Surat Adh-dhuhaa seperti dijelaskan diatas selalu dalam menjalani hidup ini rasanya hati ini selalu tenang tidak terpengaruh sikap dan perilaku orang lain.
       Kebiasaan ini menurut saya pribadi sangat bermanfaat, maka saya coba tulis terus di publish untuk diamalkan orang lain, mungkin ada diantara anda yang yang ingin mengikutinya, saya ingin jelaskan pengalaman manfaat ini ternyata kalau sedang menulis sebuah artikel atau bahan kuliah untuk diajarkan kepada mahasiswa inspirasi itu datang seketika dan lancar, ini adalah tanda senang dan cinta terhadap firman Allah, ternyata Allah membalas dengan kuasanya mengabulkan permintaan hambanya yang menginginkan hidup sehat. Amiiin 


note;
saya senang sekali tulisan ini dibaca dan difahami terus diamalkan, apabila berkenan dihati tulislah saran yang baik yang mungkin punya nilai manfaat bagi orang lainya, terima kasih.

Friday, March 8, 2019

filsafat ilmu pertemuan 3


Dasar dasar pengetahuan
Secara etimologi pengetahuan berasal dari kata knowledge diambil dari dalam bahasa InggrisDalam Encyclopedia of Philosophy dijelaskan bahwa difinisi pengetahuan adalah dibenarkan dengan keyakinan sejati (knowledge is justified true belief).
Pengetahuan merupakan segala sesuatu sebatas yang diketahui dan diperoleh dari persentuhan panca indera dengan suatu objek atau berupa benda tertentu atau tertuju pada dirinya sendiri. Dengan kata lain Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar, merasakan, dan berfikir yang menjadi dasar manusia dan bersikap dan bertindak.
Pengetahuan adalah berbagai gejala atau kejadian yang patut diperhatikan karena memberikan tanda akan terjadi sesuatu, gejala ini ditemui dan diperoleh menusia melalui pengamatan inderawinya, artinya, bahwa gejala ini adalah terjadinya gerakan alam yang diduga atau tidak terduga menyentuh dan merangsang otak untuk ingin diketahui apa yang sebenarnya. Misalnya buah kelapa tadinya tidak tahu isinya, setelah dibelah baru terbukti isinya adalah air
Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera yang selanjutnya oleh akal budinya berusaha mengenali benda atau kejadian tertentu yang yang dihubungkan dengan sesuatu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Atau dengan pengertian lain bahwa pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip, dan prosedur yang secara probabilitas benar atau berguna. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, la akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa dan aroma masakan tersebut.
Dalam www.wikipedia.org/wiki, Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan ini terjadi melalui panca indera manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya perilaku seseorang (Notoatmodjo 2003) pengetahuan adalah hasil pengamatan yang bersifat tetap, karena tidak memberikan tempat bagi pengkajian dan pengujian secara kritis oleh orang lain, dengan demikian tidak bersifat sistematik dan tidak objektif serta tidak universal.
 (Wikipedia.com) Menurut epistemologi atau pengetahuan setiap pengetahuan manusia itu adalah hasil dari berkontaknya dua macam besaran, yaitu a. benda atau yang diperiksa, diselidiki, dan akhirnya diketahui (obyek), b.manusia
Menurut Jujun S. Suria Sumantri, hal 39, menyebutkan bahwa dasar-dasar pengetahuan yang dimiliki manusia itu meliputi:
 1. Penalaran
Manusia adalah satu-satunya makhluk yang mampu mengembangkan pengetahuan karena memiliki kemampuan untuk menalar. Penalaran ini  berawal dari proses berpikir yang bertitiktolak dari pengamatan indera, yaitu pengamatan empirik atau  pengamatan yang pernah dialami dan menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Berdasarkan pengamatan indra ini juga akan terbentuk proposisi – proposisi atau pernyataan yang, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Penalaran sebagai sebuah kemampuan berpikir, memiliki dua ciri pokok, yakni logis dan analitis;
logis artinya bahwa proses berpikir ini dilandasi oleh logika tertentu, logis adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika, rasional dan masuk akal. Secara etymologis logika, Logika adalah ilmu yang mengkaji pemikiran. Logika berasal dari kata logos yang mempunyai dua arti 1) pemikiran 2) kata-kata.
Karena pemikiran selalu diekspresikan dalam bentuk kata-kata, yaitu bisa terucap oleh lisan seperti mengungkap apa yang telah diketahui sesuai pengalamannya maupun dalam bentuk dituangkan dalam tulisan,  maka logika juga akan selalu  berkaitan dengan “kata sebagai ekspresi dari pemikiran”. Dengan berpikir logis, kita akan mampu membedakan dan mengkritisi kejadian-kejadian yang terjadi pada kita saat ini apakah kejadian-kejadian itu masuk akal dan sesuai dengan ilmu pengetahuan atau tidak.
Sedangkan analitis mengandung arti bahwa proses berpikir ini dilakukan dengan langkah-langkah teratur seperti yang dipersyaratkan oleh logika yang dipergunakannya. Melalui proses penalaran, kita dapat samapai pada kesimpulan yang berupa asumsi, hipotesis atau teori.
Penalaran disini adalah proses pemikiran untuk memperoleh kesimpulan yang logis berdasarkan fakta yang relevan. Kemampuan menalar adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan yang tepat dari bukti-bukti yang ada dan aturan tertentu.
 Dia mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang indah dan mana yang jelek melalui proses penalaran yang dilakukan.
Penalaran juga dapat diartikan sebagai suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan dan merupakan kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu dalam menemukan kebenaran.
Penalaran merupakan suatu proses berpikir yang membuahkan pengetahuan. Agar pengetahuan yang dihasilkan penalaran itu mempunyai dasar kebenaran, maka proses berpikir itu harus dilakukan dengan suatu cara tertentu. Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap sahih (valid) jika penarikan kesimpulan tersebut menurut cara tertentu, yang disebut logika.

2. Logika
Sebagaimana dijelaskan diatas logis artinya bahwa proses berpikir ini dilandasi oleh logika tertentu, logis adalah suatu proses berpikir dengan menggunakan logika, rasional dan masuk akal. Secara etymologis logika, Logika adalah ilmu yang mengkaji pemikiran. Logika berasal dari kata logos yang mempunyai dua arti 1) pemikiran 2) kata-kata.
Logika dapat didefinisikan sebagai suatu pengkajian untuk berpikir secara benar. Untuk menarik suatu kesimpulan sebenarnya terdapat bermacam-macam cara, namun untuk membuat kesimpulan yang sesuai dengan tujuan study yang memusatkan diri pada penalaran ilmiah yang seksama terdapat dua jenis penarikan kesimpulan yakni logika induktif dan logika deduktif.
a) Logika deduktif
logika deduktif adalah cara berfikir dengan menarik suatu kesimpulan yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum kemudian ditarik suatu kesimpulan yang bersifat khusus.
Penalaran ini sering didengar dengan istilah silogisme. Sebuah silogisme disusun dari dua buah pernyataan yang disebut premis dan sebuah kesimpulan. Premis dapat dibedakan menjadi premis mayor atau umum dan premis minor atau khusus. Kesimpulan yang ada merupakan sebuah pengetahuan yang didapat dari sebuah penalaran deduktif.
Silogisme terdiri dari dua premis dan sebuah kesimpulan. Kedua premis tersebut adalah premis umum (PU) dan premis khusus (PK).
Ø  Premis umum :
Berupa pernyataan yang menyatakan sebuah kelompok atau kumpulan tertentu yang memiliki ciri atau sifat tertentu.
Ø  Premis khusus :
Berupa pernyataan yang menyatakan salah satu anggota dari suatu kelompok tersebut.
Ø  Kesimpulan :
Kesimpulan yang menyatakan bahwa salah satu anggota kelompok memiliki ciri atau sifat pada kelompok tersebut.
Maka rumusnya adalah sebagai berikiut:
PU : A = B
PK : C = A
K    : C = B
Contoh
PU : Semua professor sangat pandai
                           A                      B
PK :     Aria adalah seorang professor
               C                                  A
K : Maka aria pandai.
  C        B

Contoh tersebut dapat dijelaskan;
Semua professor yang ada di dunia ini pasti sangatlah pandai. Kepintaran mereka sudah tidak diragukan lagi karena sudah terbukti dari gelar yang mereka sandang. Sementara itu, Aria adalah seorang professor. Jadi bisa dikatakan bahwa Aria adalah orang yang sangat pandai.
Contoh:
Semua logam memuai jika dipanaskan (premis mayor)
Besi adalah sebuah logam (premis minor)
Jadi besi memuai jika dipanaskan (kesimpulan)

Ketepatan penarikan kesimpulan tergantung dari tiga hal : yakni kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor dan keabsahan pengambilan kesimpulan. Sekiranya salah satu dari ketiga unsur tersebut persyaratannya tidak terpenuhi maka kesimpulan yang ditariknya akan salah.
Misalnya, Matematika adalah pengetahuan yang disusun secara deduktif. Argumentasi matematik seperti a sama dengan b bila b sama dengan c maka a sama dengan c merupakan suatu penalaran deduktif.
a) Logika Induktif
Logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi suatu kesimpulan yang bersifat umum. Logika Induktif erat kaitannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Misalnya ada fakta bahwa
Ø  kambing punya mata,
Ø  singa punya mata,
Ø  ayam punya mata.
Ø  Maka dapat disimpulkan, semua binatang punyamata.

c) Sumber Pengetahuan
Pada dasarnya terdapat dua cara kita mendapatkan pengetahuan yang benar yaitu mendasarkan diri pada rasio atau disebut rasionalisme dan mendasarkan diri pda pengalaman atau disebut empirisme, namun masih terdapat cara lain yaitu intuisi (pengetahuan yang didapatkan tanpa melalui proses penalaran tertentu) dan wahyu merupakan pengetahuan yang disampaikan oleh tuhan kepada manusia lewat perantara nabi-nabi yang diutusnya).
Rasio adalah pemikiran menurut akal sehat, akal budi, nalar, rasio adalah suatu angka yang digambarkan dalam suatu pola yang dibandingkan dengan pola lainnya serta dinyatakan dalam persentase.


Pengalaman adalah sesuatu peristiwa yang sudah terjadi masa yang lalu dimana di dalam peristiwa itu adanya perasaan, emosi, penderitaan, kejadian, keadaan, dan kesadaran. Pengalaman terbentuk ketika manusia menghadapi situasi ke depan yang dimana sebelumnya sudah terjadi peristiwa yang dimana peristiwa sebelumnya menghasilkan hasil yang bagus ataupun kurang bagus untuk lebih ditingkatkan kedepannya sehingga  peristiwa selanjutnya bisa menghasilkan hasil yang lebih bagus lagi.
Pengalaman semakin  bertambah jika seseorang telah banyak melalui peristiwa masa lalu yang dihadapinya berbeda.
Pengalaman yang  bagus tercipta jika seseorang mempunyai kesadaraan untuk memperbaiki pengalaman sebelumnya dan mempunyai kemampuan nya untuk dapat menyelesaikan peristiwa yang dihadapinya dengan baik serta dapat menerima tanggapan dari orang sekitarnya dengan baik tanpa menimbulkan suatu masalah.
Menurut  Aristoteles  dalam arti sempit pengalaman, persepsi partikular atau khusus tidak digolongkan sebagai pengalaman, Aristoteles mengatakan pengalaman terbentuk melalui konsentrasi,  perpaduan kental antara banyak persepsi dan hasil ingatan akan jenis hal yang sama dan dalam perpaduan kental itu, elemen yang sama ditangkap dalam sebuah gambaran yang sistematis.
Intuis artinya daya atau kemampuan mengetahui atau mema-hami sesuatu tanpa dipikirkan atau dipelajari, bisikan hati, gerak hati. Intuisi ialah sebuah istilah untuk memahami suatu kemampuan tanpa harus melewati sebuah pikiran yang masuk akal dan intelektualitas Isntuisi merupakan sebuah istilah untuk memahami suatu kemampuan tanpa harus melewati pemikiran, perkataan, akal yang rasional dan intelektualitas. Mungkin pengertian ini datang secara tiba-tiba dari dunia lain dan di luar dugaan atau kesadaran manusia.
Contoh, seseorang yang mana seseorang tersebut tiba-tiba saja terbujuk untuk melakukan sebuah kegiatan yaitu membaca sebuah buku. Dan ternyata, ketika sebuah buku sedang dibacanya di dalam buku tersebut dijumpai sebuah keterangan yang mana keterangan tersebut dicari-cari olehnya selama bertahun-tahun lamanya.
Wahyu yaitu Allah memberikan kepada hati orang yang diberi wahyu tentang apa yang Allah kehendaki. Di mana orang tersebut tidak memiliki keraguan bahwa itu benar-benar dari Allah.
d) Kriteria Kebenaran Pengetahuan
1. Teori Koherensi yaitu suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Misalnya bila kita menganggap bahwa, “semua manusia pasti akan mati” adalah suatu pernyataan benar maka pernyataan bahwa, “si polan adalah seorang manusia dan si polan pasti akan mati” adalah benar pula karena kedua pernyataan kedua adalah konsisten dengan pernyataan yang pertama.
2.  Teori Korespondensi yang ditemukan oleh Bertrand Russell (1872-1970). Suatu pernyataan adalah benar jika materi pengetahuan yang dikandung pernyataan itu berkorespondensi (berhubungan) dengan obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut. Misalnya jika seseorang mengatakan bahwa ibukota republik Indonesia adalah Jakarta maka pernyataan tersebut adalah benar sebab pernyataan itu dengan obyek yang bersifat faktual yakni Jakarta yang memang menjadi ibukota republik Indonesia.
3.  Teori Pragmatis atau bersifat praktis dan berguna bagi umum yang dicetuskan oleh Charles S. Pierce (1839-1914). Suatu pernyataan adalah benar jika pernyataan itu atau konsekuensi dari pernyataan itu mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.



Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...