Thursday, January 31, 2019
Wednesday, January 30, 2019
Psikologi Pendidikan pertemuan 1
Pengertian Psikologi
Psikologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mental, pikiran, dan
perilaku manusia. Program studi ini juga meneliti alur pemikiran dan
alasan di balik perilaku dan tindakan manusia. Ilmu psikologi ini
seringkali digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam serangkaian
aktivitas manusia yang kompleks. Ilmu
Psikologi sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah
Psikologi Klinis, Psikologi Perkembangan, Psikologi Industri dan
Organisasi, Psikologi Pendidikan, dan Psikologi Sosial. Prodi Psikologi
di beberapa perguruan tinggi tergolong dalam kategori saintek, dan di
beberapa perguruan tinggi lainnya tergolong dalam kategori soshum.
Soshum merupakan kepanjangan dari Sosial dan Humaniora, yang biasa dikenal dengan "kelompok IPS". Lalu terdiri apa sajakah Saintek itu ? Saintek merupakan kepanjangan dari Sains dan Teknologi, yang biasa dikenal dengan "kelompok IPA".
Pengertian psikologi ini sebenarnya cukup sederhana, karena saat ini psikologi dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia. Namun selain pengertian psikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia, psikologi juga memiliki pengertian lain.
Pengertian psikologi ini sebenarnya cukup sederhana, karena saat ini psikologi dianggap sebagai ilmu yang mempelajari tentang perilaku manusia. Namun selain pengertian psikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku manusia, psikologi juga memiliki pengertian lain.
Psikologi sendiri berasal dari bahasa latin, yaitu “psyche” dan “logos”. Psyche berarti jiwa, sedangkan logos berarti pengetahuan.
Dengan melihat ini, berarti pengertian psikologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang kejiwaan. Istilah
psyche atau jiwa masih
sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak,
sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam
beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan
istilah psikis.
Dalam teori Plato “Pengingatan Kembali”, mengemukakan bahwa lebih penting jiwa daripada
raga. Jiwa sudah ada sebelum badan terbentuk. Sedangkan Aristoteles memandang manusia sebagai kesatuan jiwa dan
badan. Descartes berpendapat bahwa
jiwa dan badan saling terkait. Ketika badan sakit, jiwa turut merasakannya.
Jiwa memberi kesadaran dan arti pada badan yang menunjukkan “aku” pada diri
seseorang.
Bersumber dari beberapa pendapat yang bermacam-bermacam mengenai jiwa, maka
pada perkembangannya psikologi tidak ditekankan pada kajian mengenai jiwa. Jiwa
sulit dipahami dan bersifat abstrak.
Psikologi pada saat ini lebih menekankan kajiannya terhadap tingkah laku
organisme, baik tingkah laku manusia maupun hewan.
Namun demikian, pengertian
psikologi ini sudah banyak bergeser karena saat ini Psikologi lebih banyak
mempelajari tentang perilaku manusia.
Apabila melihat
dari pandangan ilmu psikologi sebagai ilmu yang mempelajari perilaku, semua
perilaku yang ditunjukkan oleh manusia adalah ruang lingkup yang bisa
dipelajari dan dijelaskan oleh ilmu psikologi.
Misalnya
saja,
mengapa seseorang menjadi mudah marah, atau mengapa ada orang yang senang
berbohong dan berbuat jahat. Kedua hal tersebut bisa dijelaskan menggunakan
ilmu psikologi. Jadi, apabila ingin mempelajari mengapa seseorang bisa
menunjukkan perilaku tertentu, maka psikologi adalah salah satu ilmu yang tepat
untuk menjelaskannya.
Manfaat mempelajari psikologi
Setelah
mengetahui pengertian psikologi dan apa itu psikologi, maka harus mengetahui
apa manfaat dari mempelajari psikologi. Secara umum ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh dengan
mempelajari ilmu psikologi;
1. Memahami penyebab dari perilaku yang muncul pada diri sendiri ataupun orang lain
Dengan
mempelajari
psikologi, bisa memahami mengapa seseorang bisa menunjukkan perilaku tertentu. Perilaku
adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai
bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis,
tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Psikologi
menawarkan banyak sekali teori psikologi yang menjelaskan mengapa seseorang
bisa memunculkan perilaku tertentu.
Munculnya Perilaku manusia adalah sekumpulan
perilaku yang dimiliki oleh manusia dan yang dipengaruhi
oleh adat, sikap, emosi, nilai, etika, kekuasaan,
Adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai-nilai
kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim
dilakukan di suatu daerah. Apabila adat ini tidak
dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak tertulis oleh
masyarakat setempat terhadap pelaku yang dianggap menyimpang.
Sikap (attitude) adalah perasaan, pikiran, dan
kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenal
aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya. Komponen-komponen sikap adalah
pengetahuan. perasaan-perasaan, dan kecenderungan untuk bertindak. Dalam pengertian
yang lain, sikap adalah kecondongan evaluatif terhadap suatu objek atau subjek
yang memiliki konsekuensi yakni bagaimana seseorang berhadap-hadapan dengan
objek sikap. Tekanannya pada kebanyakan penelitian dewasa ini adalah perasaan
atau emosi. Sikap yang terdapat pada diri individu akan
memberi warna atau corak tingkah laku ataupun perbuatan individu yang
bersangkutan. Dengan memahami atau mengetahui sikap individu,
dapat diperkirakan respons ataupun perilaku yang akan diambil oleh individu
yang bersangkutan.
Kata emosi berasal dari bahasa
latin, yaitu emovere, yang berarti bergerak menjauh. Arti kata ini menyiratkan
bahwa kecenderungan bertindak merupakan hal mutlak dalam emosi. Menurut Daniel
Goleman (2002 : 411) emosi merujuk pada suatu perasaan dan pikiran yang khas,
suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderungan untuk
bertindak. Emosi pada dasarnya adalah dorongan untuk bertindak.
Biasanya emosi
merupakan reaksi terhadap rangsangan dari luar dan dalam
diri individu. Sebagai contoh emosi gembira mendorong perubahan suasana hati
seseorang, sehingga secara fisiologi terlihat tertawa, emosi sedih mendorong
seseorang berperilaku menangis.
Emosi berkaitan dengan
perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi, emosi merupakan salah satu
aspek penting dalam kehidupan manusia, karena emosi dapat merupakan motivator
perilaku dalam arti meningkatkan, tapi juga dapat mengganggu perilaku
intensional manusia. (Prawitasari,1995).
Nilai Secara umum, nilai adalah konsep
yang menunjuk pada hal hal yang dianggap berharga dalam kehidupan manusia,
yaitu tentang apa yang dianggap baik, layak, pantas, benar, penting, indah, dan
dikehendaki oleh masyarakat dalam kehidupannya. Sebaliknya, hal-hal yang
dianggap tidak pantas, buruk, salah dan tidak indah dianggap sebagai sesuatu
yang tidak bernilai.
Sesuatu dikatakan
mempunyai nilai, apabila mempunyai kegunaan, kebenaran, kebaikan dan keindahan.
Contohnya emas dianggap bernilai
karena ia bermanfaat, berguna serta berharga. Sedangkan limbah dianggap tidak
bernilai karena sifatnya buruk, jelek dan merugikan.
Dengan begitu,
maka nilai adalah konsep umum tentang sesuatu yang dianggap baik dimana
keberadaannya dicita citakan, diinginkan, dihayati, dan dilaksanakan dalam
kehidupan sehari hari dan menjadi tujuan kehidupan bersama di dalam kelompok
masyarakat tersebut, mulai dari unit kesatuan sosial terkecil hingga yang
terbesar, mulai dari lingkup suku, bangsa, hingga masyarakat internasional.
Nilai adalah suatu bentuk
penghargaan serta keadaan yang bermanfaat bagi manusia sebagai penentu dan
acuan dalam menilai dan melakukan suatu tindakan. Dengan mengacu kepada sebuah
nilai, seseorang dapat menentukan bagaimana ia harus berbuat dan bertingkah
laku yang baik sehingga tidak menyimpang dari norma-norma yang berlaku.
Sudah tentu seseorang melakukan suatu aktivitas dan tindakan untuk mencapai
tujuan yang ia harapkan. Pada kenyataannya tidak sedikit orang yang melakukan
segala tindakan untuk mencapai tujuannya, baik itu berupa tindakan baik maupun
tindakan buruk. Yang terpenting ia mampu mencapai tujuan yang ia harapkan.
Dalam hal ini, perlu adanya suatu patokan atau tolak ukur untuk mengatur
tindakan manusia. Antara norma dengan nilai itu saling berkaitan, yang mana
dalam nilai terdapat norma dan aturan yang berfungsi sebagai pedoman untuk
menentukan baik atau buruknya suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang.
Namun, sebelum membahas terlalu jauh mengenai nilai-nilai yang ada di
masyarakat, organisasi maupun pendidikan terlebih dahulu harus memhami apa itu
nilai. Dengan begitu kedepannya kita dapat mengidentifikasi bentuk-bentuk dari
nilai.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkaitan dengan nilai. Misalkan
kita mengatakan bahwa orang itu baik atau lukisan itu indah. Berarti kita
melakukan penilaian terhadap suatu objek. Baik dan indah adalah contoh nilai.
Manusia memberikan nilai pada sesuatu. Sesuatu itu dikatakan adil, baik,
cantik, anggun, dan sebagainya.
Istilah nilai (value) menurut kamus poerwodarminto diartikan sebagai
berikut.
a. Harga dalam arti taksiran,
misalnya nilai emas.
b. Harga sesuatu, misalnya orang.
c. Angka, skor.
d. Kadar, mutu.
e. Sifat-sifat atau hal penting bagi
kemanusiaan.
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu "ethikos", berarti "timbul dari
kebiasaan") adalah sebuah sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama
filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai
standar dan penilaian moral. Etika
mencakup analisis dan penerapan konsep seperti benar, salah, baik, buruk, dan
tanggung.
Etika adalah suatu norma
atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam berperilaku di masyarakat bagi
seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk.
Ada juga yang menyebutkan
pengertian etika adalah suatu ilmu tentang kesusilaan dan perilaku manusia
di dalam pergaulannya dengan sesama yang menyangkut prinsip dan aturan tentang
tingkah laku yang benar. Dengan kata lain, etika adalah kewaijban dan
tanggungjawab moral setiap orang dalam berperilaku di masyarakat.
Kekuasaan secara umum adalah kemampuan untuk
mempengaruhi perilaku. Yaitu kemampuan seorang pelaku untuk memberikan pengaruh
terhadap perilaku seseorang sehingga sesuai atau persis dengan keinginan pelaku
yang memiliki kekuasaan.
Kekuasaan bisa
juga diartikan sebagai kemampuan seseorang atau sekelompok orang dalam
mempengaruhi tinhkah laku seseorang atau sekelompok lain sedemikian rupa agar
mereka dapat menuruti keinginan, maksud dan tujuan dari pemberi pengaruh /
orang yang memiliki kekuasaan.
Kekuasaan dapat diperoleh
dari pengaruh pribadi, jabatan pribadi atau diperoleh keduanya. Seseorang yang
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi perilaku orang lain untuk melakukan
kerja karena jabatan organisasi yang dijabatnya, maka orang tersebut memiliki
kekuasaan jabatan.
Adapun orang yang
memperoleh kekuasaan dari para pengikutnya bisa dikatakan ia memiliki kekuasaan
pribadi. Meski begitu, ada juga orang yang mempunyai kedua-duanya, yaitu
kekuasaan jabatan dan kekuasaan pribadi sekaligus. Mudahnya, kekuasaan dapat
berarti kekuasaan golongan, kekuasaan raja, kekuasaan pejabat negara.
Melihat sekilas
tentang arti kekuasaan diatas, maka bisa disimpulkan bahwa kekuasaan adalah
suatu sumber yang memungkinkan seseorang mendapatkan hak untuk mengajak,
mempengaruhi dan meyakinkan orang lain.
2. Memahami diri sendiri
Hal penting lainnya yang
bisa didapat dengan mempelajari psikologi adalah memahami diri sendiri. Tentu
saja hal ini bisa anda rasakan setelah mempelajari psikologi. Bisa menjadi lebih paham
mengenai kepribadian seseorang tentang watak, sifat, tabiat dan mungkin masalah
psikologis apa yang kira-kira muncul pada dirinya sendiri.
3. Dapat membantu orang lain
Dengan mempelajari
psikologi, meskipun tidak menjadi seorang psikolog pun anda tetap bisa membantu
orang lain yang mungkin mengalami masalah. Minimal ketika seseorang mengetahui sedikit teori-teori
psikologi, bisa melihat permasalahan orang lain dari sudut pandang yang berbeda
dan membantu mereka menghadapi masalah tersebut.
Psikologi dan
objeknya
1.
Psikologi bersifat intuitif.
Intuisi adalah
istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan
intelektualitas. Sepertinya pemahaman itu tiba-tiba saja datangnya dari dunia
lain dan di luar kesadaran. Misalnya saja, seseorang tiba-tiba saja
terdorong untuk membaca sebuah buku.
Dalam psikologi, intuitif ini sudah terdapat di
dalam diri manusia sendiri, sebab dapat dicontohkan, bila dua orang
bercakap-cakap tentang keadaan dirinya, tentang orang lain, dan bahkan tentang
kehidupannya, dengan tidak disadari, sebetulnya mereka berdua sedang mempraktekan
psikologi, karena, hampir seluruh isi dari pembicaraan sehari-hari adalah mengunggkap
masalah-masalah yang berkaitan dengan diri sendiri.
Psikologi dengan kata lain, dimana ada manusia berdialog
maka di situlah psikologi sedang digunakan.
Karena berdasarkan pengalaman dialog secara langsung, pembicaraan dua
orang yang sedang bercakap cakap tersebut akan memperoleh kesan-kesan secara umum
tingkah-laku dan sifat-sifat kepribadian dari masing masing lawan bicara secara
tidak sadar saling diketahui.
Akan tetapi untuk disebut berpsikologi ilmiah, tingkah
laku dua orang itu harus bisa didukung dengan mengumpulkan keterangan mengenai
kepribadian orang itu dilengkapi dengan metode-metode yang lebih objektif,
kemudian disusun secara sistematis rasional.
2.
Psikologi bersifat scientific sebagai Ilmu yang dinamis.
Psikologi mempunyai ciri khas mengikuti
perkembangan ilmu, yaitu terus-menerus mendefinisikan diri. Definisi lama
diganti dengan batasan baru sesuai dengan kemajuan zaman dan perubahan jalan
pikiran manusia, terutama ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan.
Pentingnya
psikologi adalah untuk memahami sesama manusia, dengan tujuan untuk dapat
memberlakukan dengan lebih baik, oleh karena itu pengetahuan psikologi mengenai
anak didik dalam proses pendidikan adalah hal yang perlu dan penting bagi
setiap pendidik, sehingga seharusnya adalah kebutuhan setiap pendidik untuk
memiliki pengetahuan tentang psikologi pendidik.
3.
Secara etimologi atau menurut bahasa,
Kata Psikologi diterjemahkan sebagai ilmu yang mempelajari tentang jiwa, baik mengenai
macam-macam gejalanya, prosesnya, maupun latar belakangnya.
Namun menurut Gerungan seorang
ahli psikologi berpendapat bahwa: Ilmu Jiwa merupakan istilah bahasa Indonesia sehari-hari yang memiliki arti
luas, di fahami banyak orang dan meliputi
segala pemikiran, pengetahuan, tanggapan, tetapi juga segala khayalan serta
spekulasi mengenai jiwa.
Psikologi
merupakan suatu istilah “ ilmu pengetahuan ” yang meliputi ilmu pengetahuan
mengenai jiwa yang diperoleh secara sistematis dengan metode-metode ilmiah yang
memenuhi syarat-syaratnya yang di mufakati sarjana-sarjana psikologi pada zaman
sekarang ini.
Dengan
demikian, apa saja yang disebut “ ilmu jiwa ” itu belum tentu “ psikologi ”,
tetapi psikologi itu senantiasa ilmu jiwa. Sehingga yang dipelajari psikologi
bukan jiwa manusia secara langsung, tetapi manifestasi
dari keberadaan jiwa berupa perilaku dan hal-hal lain yang berhubungan dengan
perilaku.
Tetapi
Ilmu Jiwa dalam pengertiannya lebih bersifat umum, dan istilah sehari-hari yang
sudah banyak dikenal orang misalnya, ruh, nyawa, nafsu, akal, qolbu. karena
jiwa tidak berbentuk dan tidak dapat dikenali oleh pancaindera, maka dianggap abstrak, sehingga sulit untuk dipelajari
secara objektif sebagai objek scienttific. jiwa seseorang melatarbelakangi
timbulnya hampir seluruh tingkah lakunya.
Berbicara
tentang hal jiwa, terlebih dahulu kita harus bisa membedakan antara nyawa
dan jiwa.
فَإِذَا
سَوَّيْتُهُ وَنَفَخْتُ فِيهِ مِنْ رُوحِي فَقَعُوا لَهُ سَاجِدِينَ
Artinya "Maka apabila telah
Kusempurnakan kejadiannya (Adam), dan Kutiupkan kepadanya ruh (ciptaan)-Ku;
maka hendaklah kamu (para malaikat) tersungkur dengan sujud kepadanya'." –
(QS.38:72)
Pernyataan Tuhan “kemudian Kutiupkan kepadanya ruh
(ciptaan)-Ku” apakah di sini berarti nyawa?. Menurut Quraish Shihab, seperti
telah dikemukakan di atas, ada ulama yang mengartikan ruh ini dengan
nyawa, meskipun ada juga yang tidak sependapat dengan arti tersebut.
Ulama yang tidak sependapat beralasan karena seperti
yang tertera dalam surat Shaad QS.38:72
di atas dinyatakan bahwa dengan ditiupkan ruh maka menjadilah
makhluk khalqan akhar Surat Al Mu’minun ayat 72.
Qurais Shihab mengartikan kata khalqan
akhar dengan 'mahluk unik atau istimewa' yang berbeda dari
makhluk lain. Padahal „nyawa‟ nafs
itu dimiliki juga oleh
makhluk-makhluk lain selain manusia.
Kalau demikian „nyawa‟ nafs bukanlah
merupakan suatu unsur yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang unik.
وَيَسْـَٔلُونَكَ عَنِ ٱلرُّوحِ ۖ قُلِ ٱلرُّوحُ
مِنْ أَمْرِ رَبِّى وَمَآ أُوتِيتُم مِّنَ ٱلْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا (٨٥)
Artinya “ Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah: "Roh itu termasuk urusan Tuhan-ku, dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit". (Surat Al-Isra' Ayat 85)
Pendapat lain tentang;
1.
Nyawa yang hanya dapat dirasakan
oleh indra adalah daya jasmaniyah yg ada dan hidup pada jasmani kemudian menimbulkan
perbuatan badaniyah {organic beharviour} yaitu perbuatan yang di timbulkan karena
proses belajar.
Misalnya :
a. insting, atau naluri
1. Insting adalah kemampuan berbuat sesuatu yang dibawa sejak lahir
yang dituju pada pemuasan dorongan-dorongan nafsu dan dorongan lain.
2. Insting bisa disebut juga naluri atau garizah.
3. Insting juga dapat diartikan sebagai pola tingkah laku yang
bersifat turun temurun yang dibawa sejak lahir tanpa pengalaman sebelumnya atau
tanpa tujuan yang mendasar seperti pada hewan misalnya pembuatan
tempat tinggal yang khas, secara turun menurun tidak pernah berubah yaitu
contohnya sarang burung.
b.
refleks,
Refleks adalah gerakan yang
dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon segera
setelah adanya rangsang
2.
Nafsu
Nafsu adalah
sebuah perasaan atau kekuatan emosional yang besar dalam diri seorang manusia;
berkaitan secara langsung dengan pemikiran atau fantasi seseorang. nafsu
merupakan kekuatan psikologis yang kuat yang menyebabkan suatu hasrat atau
keinginan intens terhadap suatu obyek atau situasi demi pemenuhan emosi
tersebut. Misalnya pengetahuan, kekuasaan, namun pada umumnya
dihubungkan dengan nafsu seksual.
3.
jiwa adalah daya hidup rohaniyah
yang bersifat abstrak yaitu pemikiran, pengetahuan, tanggapan, hayalan dan
spekulasi tentang jiwa yang menjadi penggerak dan pengatur bagi sekalian perbuatan-perbuatan
pribadi {personal behaviour}
a.
Pemikiran
Pemikiran dalam bahasa inggris
disebut Inference yang berarti penyimpulan yang berarti
mengeluarkan suatu hasil berupa kesimpulan ada juga yang menyebut penuturan dan
penalaran.
Yang dimaksud pemikiran ini
adalah : kegiatan akal manusia dalam mencermati suatu pengetahuan yang telah
ada, untuk mendapatkan atau mengeluarkan pengetahuan yang baru atau yang lain.
Terutama dalam konteks rasionalitas
misalnya dalam ilmu.
Pemikiran adalah aksi (act) yang
menyebabkan pikiran mendapat pengertian baru dengan perantaraan hal yang sudah
diketahui. sebenarnya yang beraksi disini bukan hanya pikiran atau akal budi,
yang beraksi sesungguhnya adalah seluruh manusia.
Selanjutnya proses pemikiran
adalah suatu pergerakan mental dari satu hal menuju hal lain, dari proposisi
satu ke proposisi lainnya, dari apa yang sudah diketahui ke hal yang belum
diketahui. Misalnya dari realitas dunia ini kita dapat membuat pemikiran
tentang eksistensi Tuhan, dari perbuatan-perbuatan kita, kita dapat membuat
pemikiran tentang kemerdekaan kehendak. karena pemikiran merupakan suatu gerak
kemajuan, maka juga terjadilah urutan momen-momen, urutan sebelum dan
sesudahnya.
b.
Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo
(2007),
pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini setelah orang melakukan
penginderaan terhadap obyek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera
manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagaian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telingan.
c.
Tanggapan
Tanggapan adalah pendapat ataupun
reaksi seseorang setelah melihat, mendengar ataupun merasakan sesuatu.
Tanggapan dapat berupa persetujuan,
sanggahan, pertanyaan, atau pendapat. Semua tanggapan harus disampaikan dengan
sopan. Dalam menanggapi suatu permasalahan harus disertai jalan keluar
(solusi).
d. Hayalan
Khayalan adalah sesuatu perbuatan
membayangkan apa yang ingin harapkan dan dicita-citakan. Pada dasarnya
berkhayal bukan hal yang baik karena dapat membuat orang menjadi bingung
dan memiliki tekanan batin atau bahkan dapat.
Contohnya, orang yang buntung
kakinya, membayangkan kakinya lengkap dan berjalan seperti orang normal pada
umumnya.
e.
Spekulasi
Spekulasi adalah membuat suatu
keputusan dengan pengetahuan dan pengalaman yang miliki dan keyakinan untuk mendapatkan yang
diinginkan, bersifat untung-untungan, biasanya
hasil yang diterima tidak sesuai harapan.
Pengertian Psikologi Menurut Beberapa Ahli
- Edwin G. Boring dan Herbert S. Langfeld. Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakekat manusia 2.
- Garden Murphy Psikologi adalah ilmu yg mempelajari respon tentang mahluk hiduo dengan lingkungannya
- Woodworth dan Marquis Psikologi adalah ilmu pengetahuan yg mempelajari aktivitas individu dari sejak masih dalam kandungan sampai meninggal dunia dalam hubungan dengan alam sekitar
- Wilhem Wund Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman-pengalaman yang timbul dalam diri manusia seperti perasaan, pikiran, merasa, dan kehendak.
- Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
- Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
- Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian psikologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun
dalam hubungannya dengan lingkungannya.
Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah
laku yang disadari maupun yang tidak disadari.
Tingkah laku tersebut dapat difahami dalam
pengertian yang luas, yaitu perilaku karena adanya respons dari sebuah
stimulus atau rangsangan terhadap pancaindera.
Pandangan yang lainnya adalah
perilaku individu mempunyai kemampuan untuk menentukan perilaku yang
diambilnya.
Yang pertama adalah aliran behavioris
(sikap, perilaku yang tampak) dan yang kedua aliran kognitif (berfikir
perilaku yang tidak tampak). kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental
(otak). Segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah termasuk dalam ranah
kognitif. Ranah kognitif memiliki enam jenjang atau aspek,
yaitu:
1.
Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)
2. Pemahaman (comprehension)
3. Penerapan (application)
4. Analisis (analysis)
5. Sintesis (syntesis) ..
hipotesa
6.
Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)
Skinner (1976) membedakan perilaku menjadi 2 yaitu perilaku
yang alami (innate Behavior) dan perilaku operan ( Operant behavior).
Perilaku alami adalah perilaku yang dibawa sejak organism
dilahirkan yaitu berupa refleks dan insting-insting. Perilaku operan
adalah perilaku yang dibentuk melalui proses belajar.
Dapat diketahui bahwa pengertian psikologi merupakan
ilmu tentang tingkah laku. Pada hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat
luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Semenjak
bangun tidur sampai tidur kembali manusia dipenuhi oleh berbagai tingkah laku.
Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas. Karena
luasnya objek yang dipelajari psikologi, maka dalam perkembangannya ilmu
psikologi dikelompokkan dalam beberapa bidang, yaitu :
- Psikologi Perkembangan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku yang terdapat pada tiap-tiap tahap perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupannya.
- Psikologi Pendidikan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi pendidikan.
- Psikologi Sosial, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan masyarakat sekitarnya.
- Psikologi Industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul dalam dunia industri dan organisasi.
- Psikologi Klinis, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan tidak sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.
Sekalipun sekarang ini Para sarjana sudah sepakat
bahwa, objek dari psikologi adalah tingkah laku, tetapi mengenai tingkah laku
yang bagaimana yang dipelajari psikologi, masih terus menjadi bahan
penyelidikan dan pembahasan dari ilmu jiwa.
Daftar Pustaka
-
Dakir. 1993. Dasar-Dasar Psikologi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
- Muhibbinsyah. 2001. Psikologi Pendidikan
dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
- Abu Ahmad,H.Drs, Psikologi Umum, Rineka Cipta, Jakarta, cet.
II,1998.
- Arifin.M.H.Drs,M.Ed, Psikologi dan Beberapa Aspek Kehidupan
Rohaniyah Manusia, Bulan Bintang, Jakarta, 1976
- Daradjat Zakiah. Dr, Ilmu Jiwa Agama, Bulan Bintang,
Jakarta,1976
- tttp://www.scribd.com/doc/40009065/MAKALAH-METODE-PENELITIAN-DALAM-PSIKOLOGI
(17-09-11)
- Fauzi, Ahmad H. Drs, Psikologi Umum. Pustaka Setia. Bandung
- Sarwono. Sarlito W, Pengantar Umum Psikologi. PT. Bulan
Bintang. Jakarta. 2000
- Walgito,
Bimo., 2005, Pengantar
Subscribe to:
Posts (Atom)
Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22
Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu; Nama : .................................. So...
-
Teknik Pembelajaran Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (2005: 1158) teknik adalah metode atau sistem mengerjakan s...
-
Tulislah identitasmu; Nama : ................... Soal Matakuliah : Kapita Selekta Pendidikan Semester ...
-
kelompok belajar usaha KBU Secara bahasa dari kalimat Kelompok belajar Usaha terdiri dari tiga kata, yaitu kata Kelompok di artikan...