Tuesday, April 2, 2019

Cara Mudah membuat Judul Skripsi




Cara Mudah Membuat Judul Skripsi

Pengertian Skripsi

Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan atau fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.
Berikut ulasan  beberapa cara untuk kamu membuat judul skripsi yang baik dan benar.
1. Judul dibuat dengan kalimat yang singkat jelas.
2. Menunjukkan variabel yang diteliti.
3. Menunjukkan masalah yang diteliti 
4. Menunjukkan tempat penelitian yang jelas.
5. Dibuat dengan bentuk piramida terbalik.
6. Judul harus mengandung “ apa yang akan di rencanakan, dianalisis, dibuat, dan di kembangkan, oleh peneliti ".
7. Judul harus mengandung “metode apa yang akan digunakan peneliti dalam risetnya”
8. Mencantumkan “nama” objek dan “kota” objek. Bila tidak menggunakan objek penelitian, maka dari judul terlihat kepada siapa hasil penelitian tersebut dapat di implementasikan.
9.  Judul skripsi yang kita buat harus mencerminkan isi keseluruhan skripsi
10.Usahakan judul skripsi yang dibuat itu menjawab pertanyaan ataupun menawarkan sebuah jawaban.
11. Hendaknya judul skripsi pun dibuat dengan memperhatikan jumlah kata yang efektif dalam tata cara penulisan skrisi (ingat setiap perguruan tinggi ada beberapa hal yang berbeda dalam penulisannya) sehingga judul dapat di mengerti oleh pembahas.
12. Judul skripsi pun di buat dengan mempertimbangkan berita atau keadaan yang lagi tren di setiap jurusan yang anda dalami.
13.  Rangkailah kata-kata atau judul sehingga membentuk satu kesatuan yang menarik
14.  Sebaiknya judul skripsi atau penelitian dibuat yang baru, artinya belum ada yang menggunakan namun variabel-variabel penelitian sudah ada yang meneliti, hal ini bertujuan agar ada landasan teori yang kuat untuk mendukung penelitian yang dilakukan.

Pengertian Variabel dan contohnya;

 Untuk membuat satu judul karya ilmiah atau Skripsi terlebih dahulu harus mengerti dan memahami variabel. Variabel merupakan objek atau fokus dalam penelitian. Kurang lebih itulah yang kita dapatkan jika kita mencari definisi dari variabel pada wikipedia (1 Oktober 2017). Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah artinya bahwa variabel suatu masalah yang akan diteliti yang berdampak pada faktor atau unsur yang ikut menentukan perubahan. 
  Jadi variable itu apa?
  Untuk lebih mudah dapat dicerna dan dipahami, bahwa variabel itu pada dasarnya adalah apa yang dicari atau diamati untuk diteliti dalam penelitian.
  Hampir sama seperti yang dituliskan pada KBBI, Variabel juga dapat disebut sebagai faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang diselidiki dalam penelitian. 
Sugiyono (2009 : 38) menjelaskan bahwa variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut.
Dari pengertian-pengertian diatas, sejatinya kita dapat menyimpulkan bahwa variabel adalah suatu atribut atau nilai dari seseorang atau objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu dan ditetapkan oleh peneliti untuk diselediki dalam penelitian.
Agar mahasiswa lebih paham arti variabel, coba perhatikan penjelasan dan contoh dibawah ini
A. Variabel adalah atribut atau sifat yang memiliki variasi. yaitu menggunakan;
  1.    Apabila menggunakan kata 'badan' saja berarti bukan variabel, tetapi apabila kata badan diawali dengan kata "tinggi" maka berubah menjadi  'tinggi badan', kata tinggi badan menjadi variabel, hal ini karena kata tinggi badan, berat badan antara badan tiap satu orang dengan orang lainnya berbeda dan memiliki variasi perubahan.
  2.   Kata 'kecerdasan' itu bukan variabel, apabila ditambah kata menjadi 'tingkat kecerdasan' maka akan mempunyai variabel.
  3.    kata 'siswa' bukan variabel namun bila ditambah menjadi 'motivasi siswa' maka menjadi variabel
B. Variabel adalah sifat yang akan dipelajari;
     1. Apresiasi
     2. Penghasilan
     3. Pendidikan
     4. Status sosial
     5. Jenis kelamin
     6. Golongan gaji
     7. Produktivitas kerja
     8. Pengaruh
     9. Hubungan
    10. Strategi. dan lain lain

      Kata tersebut akan punya arti dan bisa memberikan perubahan antara antara satu dengan lainya, misalnya kata penghasilan, punya makna bahwa pendapatan seseorang pada setiap waktu bisa berubah dan inilah yang disebut dengan variabel, begitu juga kata yang lainya dari kata tersebut bisa memberikan arti perubahan. 

      

Misalnya masalah yang akan diteliti tentang; Mata Pelajaran Aqidah Ahlaq yang disampaikan dua kali pertemuan dalam satu minggu dapat merubah atau tidak pada sikap dan perilaku siswa sehari hari di MI Miftahul Jannah
           apa yang menyebabkan faktor perubahan itu? dari masalah tersebut diatas diambil variabelnya, antara lain ; 
-  Variabel pertama adalah; Mata Pelajaran Aqidah Ahlaq
-  Variabel kedua; sikap dan perilaku siswa

Pada variabel pertama ditambah kata " Pengaruh " maka judulnya Skripsinya adalah sebagai berikut;

Pengaruh Hasil Belajar Aqidah Ahlaq Terhadap Sikap dan Perilaku Siswa Kelas V Di Sekolah Dasar Negeri Desa .............................. Kecamatan  ...............................  Kabupaten Bogor.


Dari contoh diatas maka jelaslah yang dikatakan dengan variabel adalah tambahan kata yang memiliki nilai variasi yang bisa berubah atau merubah.




Daftar Isi;
LEMBAR PNGESAHAN ...................................................... i
KATA PENGANTAR ...........................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN ......................................................I
A.     Latar Belakang .................................................
B.     Rumusan Masalah .............................................
C.     Tujuan Penelitian ..............................................
D.     Tinjauan Pustaka ..............................................
E.     Metodologi Penelitian .........................................
BAB II. KAJIAN TEORI .......................................................
A.     Pengertian Akhlak .............................................
B.     Pembagian Tentang Akhlak ................................
C.     Urgensi Akhlak .................................................
D.     Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan 
      Akhlak ............................................................
 
BAN III. Hasil Penelitian dan Pembahasan ............................
A.     Deskripsi Data...................................................
B.     Deskripsi Responden..........................................
C.     Statistik Deskriptif ............................................
D.     Pengujian Kualitas Data.....................................
a. Uji Validitas Data............................................
b. Uji Reliabilitas Data ........................................
E.     Hasil Pengujian Hipotesis ...................................
a. Sistem Pengukuran Kinerja guru .......................
b. Sistem Pengukuran Kinerja Siswa......................

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN......................................
a.     Kesimpulan .....................................................
b.     Saran .............................................................


Daftara Pustaka;
1.     Prof. Dr. H. Rosihan Anwar, Akidah Akhlak, Bumi Askar 2006
2.     ........................




JUDUL LAIN YANG BISA JADI REFERENSI;

HUBUNGAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR DENGAN PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI DALAM KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS VIII MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI ... DAN ... KABUPATEN ......

STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DI SMP NEGERI I WATES KEBUPATEN KEDIRI

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PENEMPATAN TEMPAT DUDUK TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI ..... DAN SDN ..... KECAMATAN ..... KABUPATEN ......




catatan;
Mohon maaf tulisan ini perlu penyempurnaan agar para pembaca bisa faham dan jangan lupa tulis komentar yang baik

Mohon tulis komentar yang baik

Monday, April 1, 2019

Teman menurut Imam Syafi'i



Arti teman dekat
Menurut Pendapat Imam Syafi’i,


Sebenarnya berteman antara sesama itu adalah menjadi ciri khas seorang yang selalu ingin berkumpul membentuk satu komunitas tertentu antar sesama manusia, secara spesifikasi manusia akan mencari komunitas yang sejenis, baik sesama umur, sesama pekerjaan, sesama permainan dan maupun temsn olah raga, bahkan sesama perkumpulan, apakah itu dalam bentuk korporasi ataupun kegiatan sosial, dan manusia akan mengalami kesulitan hidup jika keluar dari kelompoknya, apalagi hidup menyendiri, jika demikian maka manusia itu akan mengalami kematian atau paling tidak akan menjadi seorang kurang pergaulan atau biasa disebut “kuper”.
Mengapa kuper, Secara umum, kuper atau kurang bergaulan adalah seseorang yang kurang gaul. Kurang mampu mencari sahabat baru, kurang mampu tampil sebagai seseorang yang menyukai pergaulan dan sekaligus kurang menyenangkan dalam pergaulan dan cenderung dijauhi orang .
Menurut seorang filsuf Yunani terkenal dengan pendapatnya, yaitu  Zoon politicon” ini adalah merupakan sebuah istilah yang digunakan oleh Aristoteles untuk menyebut bahwa manusia sebagai makhluk sosial. kata “zoon politicon” merupakan padanan kata dari dua kata, yakni Zoon yang berarti "hewan" dan kata politicon yang berarti "bermasyarakat". secara harfiah Zoon Politicon berarti hewan yang bermasyarakat. Dalam pendapat ini, Aristotales menerangkan bahwa manusia dikodratkan untuk hidup bermasyarakat dan berinteraksi sosial satu sama lain, ini adalah sebuah maksud yang membedakan antara manusia dengan hewan. Manusia berbeda dengan hewan karena mereka memiliki akal (logos) kualitas yang memungkinkan manusia untuk berbicara, mengkritik dengan sengaja, mengatakan benar dari yang salah. Sedangkan hidupnya hewan sangat menoton hidupnya hanya makan minum tidur dan berkembang biak.
Sejak dulu hingga sekarang manusia akan selalu mencari sosok teman yang sama visinya, ini bisa dibuktikan, jika sesorang yang baru kenal, diantara keduanya saling ingin menjajaki kenal secara pribadi dan bertanya dalam dirinya, siapakah dia? Untuk mengenal secara pribadi punya rentang waktu bisa mengenal secara lambat dan bisa juga cepat, ini tergantung gaya dan kemampuan bergaulnya. Kalau sama pandangannya akan menjadi teman dan seterusnya jadi bersahabat.
Seseorang yang mampu menjalin hubungan sosial dengan banyak individu, banyak individu ini punya arti masyarakat, orang yang banyak mengenal individu yang lain, atau dengan kata lain adalah mampu hidup bermasyarakat biasanya dalam pikiranya memiliki ide, gagasan yang bermanfaat bagi orang lain
Menurut Imam Syafi’i “Jika engkau punya teman – yang selalu membantumu dalam rangka ketaatan kepada Allah maka peganglah erat-erat dia, jangan pernah kau lepaskannya. Karena mencari teman -‘baik’ itu susah, tetapi melepaskannya sangat mudah sekali”
Hampir semua orang tahu yang dimaksud orang yang taat kepada Allah itu adalah orang yang memiliki tingkat ketaqwaan yang luar biasa, biasanya orang demikian itu  memiliki daya toleransi yang sangat tinggi terhadap sesama teman, dan orang taqwa ini akan selalu mengutamakan kebahagiaan orang lain daripada dirinya sendiri.
Kemudian peganglah erat-erat, kalimat ini menunjukan dua pengertian, pertama  secara fisik memegang erat ini adalah terkaitnya tangan pemegang atau rangkulan, pelukan dengan salah satu anggota tubuh orang yang taqwa, jangan sampai lepas artinya menunjukan bahwa kedekatan ini secara hubungan fisik sangat bermanfaat dan punya nilai yang berarti ketika dekat didalam kenyamanan pergaulan sesama teman, sedangkan yang kedua peganglah secara erat-erat punya pengertian hubungan sosial antara individu orang taqwa ini tidak akan memberikan sikap yang mengecewakan, karena orang yang demikian itu sesungguhnya orang yang selalu merasakan dalam dirinya takut kepada Allah, sehingga sedapat mungkin akan menghindari dosa, takut terkena dosa yang bisa mengakibatkan dalam hatinya terasa teraniaya.
Benar juga, sesungguhnya teman yang baik itu banyak sekali, Dalam keseharian, sudah pasti teman itu ada, sesorang bisa dikelilingi oleh teman-teman yang selalu menemaninya. Apa itu di lingkungan kerja, dilingkungan tempat tinggal, di kampus, dan lain sebagainya. Teman atau sahabat adalah orang-orang yang perlu diperhatikan setelah keluarga, karena tanpa mereka hidup mungkin akan terasa hampa. Kadang, ketika ada masalah, tidak semuanya bisa dibicarakan kepada keluarga. Disaat seperti inilah teman akan nilai kegunaan. Teman bisa menjadi tempat untuk berbagi masalah dan bisa meminta pendapat mereka tentang masalah yang sedang dialami.
Akan tetapi teman yang baik dalam arti yang faham akan kesusahan dan kesulitan sangat susah ditemukan. Hal ini lebih sebabkan karena kurangnya faktor kualitas wawasan dan ilmu pengtahuan yang rendah, sehingga timbul adanya kejenuhan   yang mengakibatkan teman yang tadinya baik bisa menjauh.
Jika dilihat bahwa berteman banyak punya nilai manfaat yang sangat besar apalagi berteman dengan orang yang berwawasan luas, dan kebanyakan orang-orang sukses akan lebih dekat atau nyaman bergaul dengan mereka yang memiliki kebiasaan positif dan memprioritaskan diri untuk meraih keberhasilan.
Jadi pendapat teman menurut imam Syafi’i mendekati kebenaran, jika ingin sukses dalam hidup dan kehidupan maka carilah teman yang baik yang punya pengetahuan serta wawasan luas yang didasarkan pada ketaatan kepada Allah.


Berikanlah komentar yang baik untuk berkembang selanjutnya

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...