Sebenarnya merupakan konsep yang menerangkan tentang
bagaimana harusnya pendidikan dalam kehidupan ini diselenggarakan.
Pada hakekatnya
konsep dasar pendidikan seumur hidup ialah konsep pendidikan semesta alam, dimana melihat
pendidikan sebagai suatu keseluruhan yang terpadu dari semua kegiatan
pendidikan atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kehidupan manusia.
Pendidikan
Semesta Alam
PENDIDIKAN
UNTUK KEHIDUPAN
ALAM
SEMESTA, MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN DALAM PENDIDIKAN
1. Kedudukan Semesta Alam dalam
Perspektif Pendidikan
Alam tunduk
mutlak pada hukum-hukum Tuhan. Semua alam yang berjalan sesuai dengan hukumnya
menjadi subjek sekaligus objek pendidikan dan pembelajaran. Dalam perspektif
filsafat pendidikan, alam adalah manusia. Kita semua wajib belajar dari sikap
alam semesta yang tunduk mutlak pada hukum-hukum yang telah ditetapkan Sang
Maha Pencipta.
Alam semesta
dapat dijadikan sebagai guru yang bijaksana, karena alam tidak bisa diajak bicara, tapi manusialah yang secara aktif melakukan pendekatan terhadap alam lewat pikiran, penelirian dan dengan karya pendekatan scientific yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan.
Belajar dari alam semesta adalah tujuan hidup manusia dan secara filosofis
bahwa kedudukan alam semesta bagaikan guru dengan muridnya, pendidik dengan anak
didik.
Alam semesta bagaikan literature yang amat luas dan kaya dengan
informasi yang actual. Alam mempertontonkan karyanya yang dinamis kepada
manusia yang berniat belajar seumur hidup. literatur itu bagi orang yang senang melakukan penelitian dapat dijadikan sebagai sumber ilmu sebelum melakukan karyatulis maupun karya sain.
Kedudukan alam
semesta dalam perspektif pendidikan luar sekolah adalah dapat dijadikan sebagai guru yang mengajar kepada
manusia untuk bertindak sesuai dengan hukum-hukum yang telah digariskan Tuhan.
Fungsi yang konkretnya tentang alam semesta adalah berfungsi sebagai bacaan yang dicitrakan Tuhan kepada manusia,
sehingga apabila alam ini digunakan melebihi batas kepentingan maka akan marah berupa bencana alam manakala manusia bertindak serakah dan tidak
bertanggungjawab.
Menurut Plato,
membagi manusia menjadi tiga kelompok, yaitu:
a.Manusia yang di dominasi oleh rasio yang hasrat utamanya meraih
pengetahuan;
b.Manusia yang didominasi
roh yang hasrat utamanya ialah meraih reputasi dan;
c.Manusia yang didominasi
nafsu yang hasrat utamanya materi.
Tugas
rasio adalah mengontrol roh dan nafsu.
John Locke sebagai salah satu penganut empirisme mengatakan
bahwa mula-mula rasio manusia harus dianggap sebagai “lembaran kertas putih”
dan seluruh isinya berasal dari pengalaman.
Bagi Locke pengalaman ada dua:
pengalaman lahiriah (Sensation) dan
pengalaman batiniah (reflection).pengalaman lahiriah
adalah pengalaman yang menangkap aktivitas indrawi yaitu segala
aktivitas material yang berhubungan dengan panca indra manusia. Kemudian
pengalaman batiniah terjadi ketika manusia memiliki kesadaran terhadap
aktivitasnya sendiri dengan cara mengingat, menghendaki, dan berhubungan
dengan keyakinan atau kepercayaan.
Pandangan islam tentang lembaran putih
Lembaran kertas putih yang dimaksud john locke itu menurut sumber yang dijelaskan dalam al qur'an adalah fitrah
Fitrah Dalam kamus lisan Arab, kamus bahasa Arab
terlengkap, berasal dari akar kata فطرة) adalah فطر berarti membelah, menciptakan, mengolah, merobek,
tumbuh, dan berbuka. Dari akar kata yang sama maka lahir kata fithrah yang berarti sifat atau pembawaan luhur
sejak lahir, jadi fitrah ini adalah bawaan
manusia sejak lahir yang didalamnya terkandung tiga potensi dengan fungsinya
masing-masing, yaitu:
a.Potensi akal yang berfungsi untuk
mengenal Tuhan, mengesakan tuhan, dan mencintai-Nya;
fungsi Akal;
-daya pikir untuk memahami sesuatu yang ada pada alam semesta dengan pikiran, ingatan dan karya
-jalan atau cara melakukan sesuatu dengan daya upaya melalui ikhtiar
-tipu daya, muslihat, kecerdikan, kelicikan
-Antar kemampuan melihat cara memahami lingkungan;
b.Potensi syahwat untuk menginduksi atau menarik pikiran pada objek-objek yang menyenangkan;
Syahwat adalah keinginan atau dorogan
yang timbul dari dalam diri seseorang guna meraih sesuatu yang menyenangkannya.
Syahwat bermacam-macam, bukan hanya yang berkaitan dengan seks saja, tetapi juga
materi, kedudukan dan lain-lain.
c.Potensi Ghadhab yang berfungsi
untuk menghindari segala yang membahayakan
Ghadhab الغضب
secara harfiah berarti “marah, amarah” atau “pemarah”, atau disebut juga dengan
temperamental. Ghadab dalam arti pemarah merupakan salah satu sifat negatif.
Karena sifat pemarah dapat membakar jiwa dan menghanguskan akal seseorang
Ketika manusia dilahirkan, ketiga potensi ini telah
dimilikinya, namun agar potensi-potensi tersebut beraktualisasi perlu ada
bantuan dari luar dirinya.
Yang paling dekat bantuan itu datangnya dari kedua orang tualah yang pertama-tama berkewajiban
memberi pengetahuan untuk mengoptimalisasikan potensi-potensi tersebut. Artinya
orang tualah yang menggoreskan tulisan di atas lembaran putih anak yang baru
terlahir itu.
Alam
diciptakan untuk manusia
Tuhan
menciptakan manusia untuk hidup dimuka bumi ini dengan disertai bekal yang
cukup demi kelangsungan hidupnya, yaitu segala sesuatu di alam ini diciptakan
untuk kepentingan manusia, sehingga kedudukan manusia diantaranya yaitu:
a.Sebagai pemanfaat dan penjaga kelestarian alam,
Tuhan melengkapi manusia dengan potensi-potensi rohaniah yang lebih dari
makhluk hidup yang lain, terutama potensi akal, maka manusia juga dibebani
tugas untuk memelihara dan melestarikan alam serta dilarang merusaknya.
b.Sebagai peneliti
Tuhan memerintahkan pada manusia
agar menggunakan akalnya, untuk mempelajari alam semesta dan dirinya sendiri.
c.Sebagai pemimpin (Khalifah) dimuka bumi
Sebagai pemimpin (Khalifah),
manusia mendapat kuasa dan
wewenang untuk melaksanakan pendidikan terhadap dirinya sendiri, dan manusia
pun memiliki potensi untuk melaksanakannya. Dengan demikian Pendidikan
merupakan urusan hidup dan kehidupan manusia.
d.Sebagi makhluk yang bertanggungjawab
Setelah kemampuan akalnya manusia meneliti dunianya dan dirinya sendiri,
dan mengerti hakikat diciptakannya manusia dan alam semesta ini untuk menyembah
kepada Tuhan, maka konsekuensi diberikannya kedudukan yang istimewa oleh Tuhan
pada manusia untuk bertanggung jawab terhadap apa-apa yang telah dilakukan di
dunia ini, kelak di akhirat.
e.Sebagai makhluk yang dapat mendidik dan mendidik
Manusia sebagai makhluk yang dapat dididik. Kedudukan manusia yang dapat
dikemukakan dalam uraian ini.
2.Kedudukan Manusia dan Ilmu
Pengetahuan dalam Perspektif Pendidikan
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah
diketahui. Cara mengetahui sesuatu dapat dilakukan dengan mendengar, melihat,
merasa dan sebagainya yang merupakan bagian dari alat indra manusia.
Semua
pengetahuan yang didasarkan secara indrawi dikategorikan sebagai pengetahuan
empirik, artinya pengetahuan yang bersumber dai
pengalaman. Oleh karena itu pengalaman menjadi bagian penting dari seluk beluk
adanya pengetahuan, yang secara filosofis menjadi bagian dari kajadian epistemologis.
Ilmu pengetahuan adalah kebutuhan mutlak manusia. Ilmu
yang diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kemanusiaan. Manusia membutuhkan ilmu pengetahuan untuk menjangkau
kehidupan duniawi dan ukhrawinya. Ilmu digapai manusia
untuk mendapatkan kebenaran. Posisi ilmu dalam Islam sangat sentral, Vitalitas
serta keutamaan terungkap dalam sanjungan dan kehormatan yang diberikan kepada
ilmuwan. Kunci ilmu, yakni membaca.
Manusia di
wajibkan kepada umatnya untuk mempergunakan akal untuk menuntut ilmu
pengetahuan, agar dengan demikian mereka dapat membedakan mana yang benar dan
mana yang salah, dapat menyelami hakikat alam, dapat menganalisa pengalaman
yang telah dialami oleh umat-umat yang telah lalu dengan pandangan ahli-ahli
filsafat yang menyebut manusia sebagai Homo Spesies, yaitu
sebagai makhluk yang mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan, dan dengan
dasar itu manusia ingin selalu mengetahui dengan apa yang ada di sekitarnya.
Selain belajar,
mansia juga diwajibkan untuk mengajarkan ilmunya kepada orang lain. Tuhan
mewajibkan umatnya untuk belajar dan untuk mengajar. Ada beberapa ayat Al-quran
yang menjelaskan tentang hal itu, diantaranya Surat Az-zumar ayat 9 dan Surat
al-Mujadilah aya 11. Selain dalam Al-quran Hadits pun memaparkan kewajiban umat
Islam “Menuntut ilmu pengetahuan itu adalah kewajiban bagi setiap muslim pria
dan wanita” (H.R. Ibnu Abdil Bar) dan “Belajarlah dan kemudian ajarkan kepada
orang lain, serta rendahkanlah dirimu kepada guru-gurumu, serta berlaku lemah
lembutlah kepada murid-muridmu”(H.R. Al-Thabrani).
Dalam RPJM RPJM singkatan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di
dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat.
Karena itu pendidikan
adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Masyarakat dan pemerintah diharapkan selalu menciptakan situasi menantang untuk
belajar.
Prinsip tersebut
berarti, bahwa masa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap orang untuk
belajar, melainkan hanya sebagian dari waktu belajar yang akan berlangsung
sepanjang hidup. Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa
pendidikan adalah suatu proses yang berkelangsungan terus dari bayi sampai
meninggal dunia.
Pendidikan
seumur hidup seperti yang sudah dikatakan di atas hanya mungkin jika pada
setiap individu mempunyai : Kesempatan, motivasi, dan kemampuan belajar.
Tugas:
Coba apa yang dapat difahami dari teks sederhana tersebut diatas menurut jalan pikiranmu masing-masing