Thursday, November 25, 2021

Pendidikan Luar Sekolah

 

Sebenarnya  merupakan konsep yang menerangkan tentang bagaimana harusnya pendidikan dalam kehidupan ini diselenggarakan.

Pada hakekatnya konsep dasar pendidikan seumur hidup ialah konsep pendidikan semesta alam, dimana melihat pendidikan sebagai suatu keseluruhan yang terpadu dari semua kegiatan pendidikan atau pengalaman belajar yang terdapat dalam kehidupan manusia.

 

Pendidikan Semesta Alam

PENDIDIKAN UNTUK KEHIDUPAN

ALAM SEMESTA, MANUSIA DAN ILMU PENGETAHUAN DALAM PENDIDIKAN

 

1. Kedudukan Semesta Alam dalam Perspektif Pendidikan

Alam tunduk mutlak pada hukum-hukum Tuhan. Semua alam yang berjalan sesuai dengan hukumnya menjadi subjek sekaligus objek pendidikan dan pembelajaran. Dalam perspektif filsafat pendidikan, alam adalah manusia. Kita semua wajib belajar dari sikap alam semesta yang tunduk mutlak pada hukum-hukum yang telah ditetapkan Sang Maha Pencipta.

Alam semesta dapat dijadikan sebagai guru yang  bijaksana, karena alam tidak bisa diajak bicara, tapi manusialah yang secara aktif melakukan pendekatan terhadap alam lewat pikiran, penelirian dan dengan karya pendekatan scientific yaitu mengamati, menanya, mencoba, menalar dan mengkomunikasikan

Belajar dari alam semesta adalah tujuan hidup manusia dan secara filosofis bahwa kedudukan alam semesta bagaikan guru dengan muridnya, pendidik dengan anak didik. 

Alam semesta bagaikan literature yang amat luas dan kaya dengan informasi yang actual. Alam mempertontonkan karyanya yang dinamis kepada manusia yang berniat belajar seumur hidup. literatur itu bagi orang yang senang melakukan penelitian dapat dijadikan sebagai sumber ilmu sebelum melakukan karyatulis maupun karya sain. 

Kedudukan alam semesta dalam perspektif pendidikan luar sekolah adalah dapat dijadikan sebagai guru yang mengajar kepada manusia untuk bertindak sesuai dengan hukum-hukum yang telah digariskan Tuhan. 

Fungsi yang konkretnya tentang alam semesta adalah berfungsi sebagai bacaan yang dicitrakan Tuhan kepada manusia, sehingga apabila alam ini digunakan melebihi batas kepentingan maka  akan marah berupa bencana alam manakala manusia bertindak serakah dan tidak bertanggungjawab.

   Menurut Plato, membagi manusia menjadi tiga kelompok, yaitu:

a.Manusia yang di dominasi oleh rasio yang hasrat utamanya meraih pengetahuan;

b.Manusia  yang didominasi roh yang hasrat utamanya ialah meraih reputasi dan;

c.Manusia  yang didominasi nafsu yang hasrat utamanya materi.

 

Tugas rasio adalah mengontrol roh dan nafsu.

 John Locke sebagai salah satu penganut empirisme mengatakan bahwa mula-mula rasio manusia harus dianggap sebagai “lembaran kertas putih” dan seluruh isinya berasal dari pengalaman.  

Bagi Locke pengalaman ada dua: pengalaman lahiriah (Sensation)  dan pengalaman batiniah (reflection).pengalaman lahiriah adalah pengalaman yang menangkap aktivitas indrawi yaitu segala aktivitas material yang berhubungan dengan panca indra manusia. Kemudian pengalaman batiniah terjadi ketika manusia memiliki kesadaran terhadap aktivitasnya sendiri dengan cara mengingat, menghendaki, dan berhubungan dengan keyakinan atau kepercayaan.

Pandangan islam tentang lembaran putih

Lembaran kertas putih yang dimaksud john locke itu menurut sumber yang dijelaskan dalam al qur'an adalah fitrah

Fitrah Dalam kamus lisan Arab, kamus bahasa Arab terlengkap, berasal dari akar kata فطرة‎) adalah فطر berarti membelah, menciptakan, mengolah, merobek, tumbuh, dan berbuka. Dari akar kata yang sama maka lahir kata fithrah yang berarti sifat atau pembawaan luhur sejak lahir, jadi fitrah ini adalah bawaan manusia sejak lahir yang didalamnya terkandung tiga potensi dengan fungsinya masing-masing, yaitu:

a.Potensi akal yang berfungsi untuk mengenal Tuhan, mengesakan tuhan, dan mencintai-Nya;

fungsi Akal; 

-daya pikir untuk memahami sesuatu yang ada pada alam semesta dengan pikiran, ingatan dan karya

-jalan atau cara melakukan sesuatu dengan daya upaya melalui ikhtiar

-tipu daya, muslihat, kecerdikan, kelicikan 

-Antar kemampuan melihat cara memahami lingkungan;

b.Potensi syahwat untuk menginduksi atau menarik  pikiran pada objek-objek yang menyenangkan;

Syahwat adalah keinginan atau dorogan yang timbul dari dalam diri seseorang guna meraih sesuatu yang menyenangkannya. Syahwat bermacam-macam, bukan hanya yang berkaitan dengan seks saja, tetapi juga materi, kedudukan dan lain-lain.

c.Potensi Ghadhab yang berfungsi untuk menghindari segala yang membahayakan

Ghadhab الغضب secara harfiah berarti “marah, amarah” atau “pemarah”, atau disebut juga dengan temperamental. Ghadab dalam arti pemarah merupakan salah satu sifat negatif. Karena sifat pemarah dapat membakar jiwa dan menghanguskan akal seseorang

Ketika manusia dilahirkan, ketiga potensi ini telah dimilikinya, namun agar potensi-potensi tersebut beraktualisasi perlu ada bantuan dari luar dirinya.

Yang paling dekat bantuan itu datangnya dari kedua orang tualah yang pertama-tama berkewajiban memberi pengetahuan untuk mengoptimalisasikan potensi-potensi tersebut. Artinya orang tualah yang menggoreskan tulisan di atas lembaran putih anak yang baru terlahir itu.

 

Alam diciptakan untuk manusia

Tuhan menciptakan manusia untuk hidup dimuka bumi ini dengan disertai bekal yang cukup demi kelangsungan hidupnya, yaitu segala sesuatu di alam ini diciptakan untuk kepentingan manusia, sehingga kedudukan manusia diantaranya yaitu:

a.Sebagai pemanfaat dan penjaga kelestarian alam,

Tuhan melengkapi manusia dengan potensi-potensi rohaniah yang lebih dari makhluk hidup yang lain, terutama potensi akal, maka manusia juga dibebani tugas untuk memelihara dan melestarikan alam serta dilarang merusaknya.

b.Sebagai peneliti

Tuhan memerintahkan pada manusia agar menggunakan akalnya, untuk mempelajari alam semesta dan dirinya sendiri.

c.Sebagai pemimpin (Khalifah) dimuka bumi

Sebagai pemimpin  (Khalifah),  manusia  mendapat kuasa dan wewenang untuk melaksanakan pendidikan terhadap dirinya sendiri, dan manusia pun memiliki potensi untuk melaksanakannya. Dengan demikian Pendidikan merupakan urusan hidup dan kehidupan manusia.

 

d.Sebagi makhluk yang bertanggungjawab

Setelah kemampuan akalnya manusia meneliti dunianya dan dirinya sendiri, dan mengerti hakikat diciptakannya manusia dan alam semesta ini untuk menyembah kepada Tuhan, maka konsekuensi diberikannya kedudukan yang istimewa oleh Tuhan pada manusia untuk bertanggung jawab terhadap apa-apa yang telah dilakukan di dunia ini, kelak di akhirat.

e.Sebagai makhluk yang dapat mendidik dan mendidik

Manusia sebagai makhluk yang dapat dididik. Kedudukan manusia yang dapat dikemukakan dalam uraian ini.

2.Kedudukan Manusia dan Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Pendidikan

Pengetahuan adalah segala sesuatu yang telah diketahui. Cara mengetahui sesuatu dapat dilakukan dengan mendengar, melihat, merasa dan sebagainya yang merupakan bagian dari alat indra manusia.

Semua pengetahuan yang didasarkan secara indrawi dikategorikan sebagai pengetahuan empirik, artinya pengetahuan yang bersumber dai pengalaman. Oleh karena itu pengalaman menjadi bagian penting dari seluk beluk adanya pengetahuan, yang secara filosofis menjadi bagian dari kajadian epistemologis.

Ilmu pengetahuan adalah kebutuhan mutlak manusia. Ilmu yang diperlukan untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kemanusiaan. Manusia membutuhkan ilmu pengetahuan untuk menjangkau kehidupan duniawi dan ukhrawinya. Ilmu digapai manusia untuk mendapatkan kebenaran. Posisi ilmu dalam Islam sangat sentral, Vitalitas serta keutamaan terungkap dalam sanjungan dan kehormatan yang diberikan kepada ilmuwan. Kunci ilmu, yakni membaca.

Manusia di wajibkan kepada umatnya untuk mempergunakan akal untuk menuntut ilmu pengetahuan, agar dengan demikian mereka dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dapat menyelami hakikat alam, dapat menganalisa pengalaman yang telah dialami oleh umat-umat yang telah lalu dengan pandangan ahli-ahli filsafat yang menyebut manusia sebagai Homo Spesies, yaitu sebagai makhluk yang mempunyai kemampuan untuk berilmu pengetahuan, dan dengan dasar itu manusia ingin selalu mengetahui dengan apa yang ada di sekitarnya.

Selain belajar, mansia juga diwajibkan untuk mengajarkan ilmunya kepada orang lain. Tuhan mewajibkan umatnya untuk belajar dan untuk mengajar. Ada beberapa ayat Al-quran yang menjelaskan tentang hal itu, diantaranya Surat Az-zumar ayat 9 dan Surat al-Mujadilah aya 11. Selain dalam Al-quran Hadits pun memaparkan kewajiban umat Islam “Menuntut ilmu pengetahuan itu adalah kewajiban bagi setiap muslim pria dan wanita” (H.R. Ibnu Abdil Bar) dan “Belajarlah dan kemudian ajarkan kepada orang lain, serta rendahkanlah dirimu kepada guru-gurumu, serta berlaku lemah lembutlah kepada murid-muridmu”(H.R. Al-Thabrani).

 

Dalam RPJM 

RPJM singkatan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional, dinyatakan bahwa pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat.

Karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Masyarakat dan pemerintah diharapkan selalu menciptakan situasi menantang untuk belajar.

Prinsip tersebut berarti, bahwa masa sekolah bukanlah satu-satunya masa bagi setiap orang untuk belajar, melainkan hanya sebagian dari waktu belajar yang akan berlangsung sepanjang hidup. Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa pendidikan adalah suatu proses yang berkelangsungan terus dari bayi sampai meninggal dunia.

Pendidikan seumur hidup seperti yang sudah dikatakan di atas hanya mungkin jika pada setiap individu mempunyai : Kesempatan, motivasi, dan kemampuan belajar.

 

Tugas:

Coba apa yang dapat difahami dari teks sederhana tersebut diatas menurut jalan pikiranmu masing-masing

6 comments:

  1. Nama : Ambariah

    Yang dapat saya fahami dari teks diatas adalah, pendidikan pada masa sekolah itu bukanlah sebuah patokan untuk berhenti belajar. Namun sebenernya kita sebagi manusia akan terus belajar. Baik dari keluarga, lingkungan, pertemanan dan lain sebagainya.
    Ketika masih kecil pun kita sudah mulai belajar, seperti belajar berjalan, berbicara, lalu belajar mengetahui nama-nama suatu benda hingga sampai kita dewasa, menjadi orang tua bahkan sampai ajal menjemput kita, barulah disitu kita berhenti untuk belajar. Karna dalam Islampun ada sebuah Mahfudz yang berbunyi

    اُطْلُبُوا العِلْمَ مِنَ المَهْدِ إِلى اللَّحْدِ

    Artinya : “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian hingga liang lahat”

    ReplyDelete
  2. Nama : Baniatus Sopiah
    Semester : VII ( Tujuh )


    Pada hakekatnya manusia merupakan mahkluk yang terus berkembang oleh sebab itu adalah tepat kalau irama perkembangan manusia itu selalu / senantiasa dibarengi dengan suatu aktivitas belajar, sehingga tahapan perkembangan manusia itu jadi bermakna untuk dihayati dan untuk dipertanggungjawabkan kepada pemberi hidup. Hal lain dapat juga dikatakan yaitu karena manusia adalah mahkluk yang terus berkembang sehingga ia ( manusia ) membutuhkan pendidikan seumur hidup.

    Alasan lain dapat juga disebutkan yaitu bahwa tuntutan perkembangan zaman, pun juga membawa konsekuensi pada keberadaan manusia. Sehingga manusia senantiasa dihadapkan pada suatu kementahan exist atau tidak. Pilihan inilah yang merupakan sumber motivasi intrinsik plus ekstrinsik yang buat manusia harus senantiasa belajar. Selanjutnya ada beberapa sudut tinjauan perlunya / pentingnya pendidikan seumur hidup : Tinjauan idiologis, Tinjauan ekonomis, Tinjauan sosiologis, Tinjauan politis, Tinjauan teknologis dan Tinjauan Psikologis dan pedagogis.

    ReplyDelete
  3. Nama: Fahmi Idris
    Yang dapat saya fahami adalah pendidikan luar sekolah merupakan tahapan selanjutnya setelah kita menempuh pendidikan dalam sekolah, bahkan banyak juga manusia yang sudah mengenyam pendidikan di luar sekolah pada saat dia masih menduduki bangku sekolah atau kuliah.. pendidikan luar sekolah ini sangat penting bagi saya karena pendidikan luar sekolah ini kita langsung mempelajari kehidupan yang sedang kita alami atau bahkan yang akan kita alami dan juga dipraktekkan langsung di kehidupan kita masing-masing. Dan pendidikan kita di luar sekolah itu tidak ada batasnya, selagi kita masih hidup di dunia ini kita harus belajar dan mempelajari sebuah pendidikan untuk hidup kita yang lebih baik lagi dan mempunyai bekal untuk di akhirat nanti. Tetapi, itu semua belum tentu kita lakukan jikalau kita tidak mempunyai motivasi diri sendiri dan keinginan yang kuat untuk belajar. Kalau kita memiliki keinginan kuat untuk belajar maka kesempatan dan kemampuan belajar akan mengikuti sambil berjalan nya waktu..
    Terima kasih

    ReplyDelete
  4. Nama : Muhammad Abdul Muhi
    Semester : Vll (Tujuh)

    menurut hemat saya mengenai tex diatas yang membahas tentang pendidikan di luar sekolah
    pada hakikat nya Pendidikan luar sekolah sebenarnya bukanlah barang baru dalam khasanah budaya dan peradaban manusia. Pendidikan luar sekolah telah hidup dan menyatu di dalam kehidupan setiap masyarakat jauh sebelum muncul dan memasyarakatnya sistem persekolahan. PLS mempunyai bentuk dan pelaksanaan yang berbeda dengan sistem yang sudah ada di pendidikan persekolahan. PLS timbul dari konsep pendidikan seumur hidup dimana kebutuhan akan pendidikan tidak hanya pada pendidikan persekolahan/pendidikan formal saja. PLS pelaksanaannya lebih ditekankan kepada pemberian keahlian dan keterampilan dalam suatu bidang tertentu.

    Berbagai kelemahan sistem persekolahan dimuntahkan, terutama pada aspek-aspek prosedural yang dinilai mengeras, kaku, serba ketat dan formalistis. Pada intinya, walaupun sistem persekolahan masih tetap dipandang penting, pijakan pemikiran sudah mulai realistis yaitu tidak semata-mata mengandalkan sistem persekolahan untuk melayani aneka ragam kebutuhan pendidikan yang kian hari semakin mekar dan beragam. Pembinaan dan pengembangan PLS dipandang relevan untuk bisa saling isi-mengisi atau topang menopang dengan sistem persekolahan, agar setiap insan bisa menyesuaikan hidupnya sesuai dengan perkembangan zaman.


    Pendidikan luar sekolah sebenarnya bukanlah barang baru dalam khasanah budaya dan peradaban manusia. Pendidikan luar sekolah telah hidup dan menyatu di dalam kehidupan setiap masyarakat jauh sebelum muncul dan memasyarakatnya sistem persekolahan. PLS mempunyai bentuk dan pelaksanaan yang berbeda dengan sistem yang sudah ada di pendidikan persekolahan. PLS timbul dari konsep pendidikan seumur hidup dimana kebutuhan akan pendidikan tidak hanya pada pendidikan persekolahan/pendidikan formal saja. PLS pelaksanaannya lebih ditekankan kepada pemberian keahlian dan keterampilan dalam suatu bidang tertentu.

    Berbagai kelemahan sistem persekolahan dimuntahkan, terutama pada aspek-aspek prosedural yang dinilai mengeras, kaku, serba ketat dan formalistis. Pada intinya, walaupun sistem persekolahan masih tetap dipandang penting, pijakan pemikiran sudah mulai realistis yaitu tidak semata-mata mengandalkan sistem persekolahan untuk melayani aneka ragam kebutuhan pendidikan yang kian hari semakin mekar dan beragam. Pembinaan dan pengembangan PLS dipandang relevan untuk bisa saling isi-mengisi atau topang menopang dengan sistem persekolahan, agar setiap insan bisa menyesuaikan hidupnya sesuai dengan perkembangan zaman.

    ReplyDelete
  5. Nama. :Dana iskandar
    Semester :VII (Tujuh)

    Jawab
    Menurut saya pendidikan utama dan pendidikan nyata itu pendidikan yang berada pada lingkungan kita sendiri maka dari itu kita di ciptakan akal sehat untuk mencari mana yang baik dan mana yang buruk maka dari itu pendidikan juga dinyatakan tidak ada batas nya sampai kapanpun yang di sebut dan di jelaskan dalam hadist
    (dari lahir sampai meninggal)😉

    ReplyDelete
  6. Nama : sahepa hakiki
    Smester : VII tujuh

    Menurut pemahaman teks di atas Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikanyang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajaryang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. proses pendidikanseumur hidup berlangsung secara kontinue, dan tidak terbatas oleh waktu seperti pendidikan formal, proses belajar seumur hidup tidak hanya dilakukan seorangyang terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakanya. Prinsip dasar dari pendidikan seumur hidup, meliputi peranan subyek manusia untuk mendidik dan mengembangkan diri, lembaga penanggung jawab, proses dan waktu pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat, belajar tidak ada bataswaktu, belajar sebagai integral atau totalitas kehidupan. Keterbatasan dana dan keadaan merupakan salah satu aspek penting dibuatnya pendidikan ini, terutama mereka yang tidak memiliki waktu serta biaya untuk mengenyam program pembelajaran formal dari pemerintah.
    Seperti halnya dengan tujuan pembelajaran formal lainnya, makna penting pendidikan luar sekolah merupakan sebuah sarana yang bisa diakses oleh semua orang. Sehingga, mereka memiliki kualitas diri lebih baik.
    Pendidikan yang dikenal sebagai pembelajaran non formal ini tentu saja memiliki cukup banyak stigma positif dari masyarakat sekitar. Karena individunya berasal dari semua golongan dengan labeling karakteristik baik. Seperti, madrasah pengajian ataupun bimbingan belajar.
    Namun pada tujuannya, pendidikan ini sangat bermanfaat bagi peserta didik. Ini karena, mampu meningkatkan ketrampilan, kemampuan lain untuk terus hidup, lebih berkembang dan memiliki kebermanfaatan bagi masyarakat sekitarnya. Jadi pendidikan dalam keluarga atau pendidikan luar sekolah sangat lah penting

    Hadist

    كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَثَلِ الْبَهِيمَةِ تُنْتَجُ الْبَهِيمَةَ هَلْ تَرَى فِيهَا جَدْعَاءَ


    "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci). Kemudian kedua orang tunyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nasrani, atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya?" (HR. Bukhari)

    ReplyDelete

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...