Psikologi Pendidikan
Pada pertemuan 1 sudah dijelaskan tentang pengertian psikologi secara umum,
bahwa Psikologi sebagai
ilmu pengetahuan yang menggunakan perilaku dan kejadian lain untuk memahami
proses dalam diri manusia yang menyebabkan manusia dan anggota kelompok lain
bertingkah laku.
Psikologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mental, pikiran, dan perilaku
manusia. Program studi ini juga meneliti alur pemikiran dan alasan di balik
perilaku dan tindakan manusia.
Ilmu psikologi ini seringkali digunakan untuk menyelesaikan
masalah dalam serangkaian aktivitas manusia yang kompleks. Ilmu Psikologi
sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah Psikologi
Pendidikan,
Pendidikan pada
dasarnya dapat dilangsungkan dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, baik
secara otodidak dari lingkungannya, maupun diajarkan oleh orang lain yang
terlebih dahulu telah mengetahui apa yang sedang dipelajari tersebut. Pada cara
yang pertama, proses pendidikan dilakukan seorang diri dengan memperhatikan
berbagai kejadian yang ada di alam sekitar, sedangkan pada cara yang kedua,
pendidikan ditularkan oleh seorang ahli (yang biasa disebut guru) kepada
muridnya.
Ketika proses belajar dilakukan seorang diri, maka psikologi pendidikan
tidak begitu dipentingkan, namun ketika pendidikan ditularkan dari seorang
guru, maka psikologi pendidikan sangat dibutuhkan. kemudian apakah psikologi
pendidikan itu sebenarnya?
Psikologi pendidikan merupakan bagian dari ilmu psikologi yang terfokus di
bidang tata kelola pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dipelajari berbagai
hal mengenai teknis hubungan baik antara guru, murid, dan lingkungan pendidikan
dengan harapan terciptanya lingkungan pendidikan yang kondusif dan mendukung
proses pendidikan itu sendiri.
Banyak pengertian pendidikan menurut para ahli, beriktu ini beberapa
diantaranya yang cukup populer :
Psikologi
Pendidikan menurut para
ahli :
Menurut Crow, Psikologi pendidikan merupakan sebuah studi mengnai kegiatan belajar,
menumbuhkan dan meningkatkan kematangan sesorang dalam pengaplikasian
prinsip-prinsip ilmiah tentang raksi manusia yang memiliki pengaruh di dalam
kegiatan belajar mengajar.
Menurut Bruno, Psikologi pendidikan dapat diartikan menjadi tiga bagian yang saling
terkait dan berhubungan satu dengan yang lainnya.
- Psikilogi merupakan pendidikan tentang “ruh”
- Psikologi merupakan ilmu pengetahuan mengenai bagian dari mental kehidupan
- Psikologi merupakan ilmu yang berkaitan erat dengan tingkah laku suatu organisme.
Menurut Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan merupakan sebuah fokus ilmu atau sebuah bagian dari
ilmu psikologi yang membahas mengenai psikologi anak yang berlangsung di dalam
dunia pendidikan.
Batasan Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Seperti halnya studi ilmu yang lainnya, psikologi pendidikan memiliki
batasan-batasan dalam hal yang dibahas didalamnya. Pada dasarnya, psikologi
pendidikan mempelajari mengenai beberapa hal seperti lingkungan dan hereditas pendidikan, pertumbuhan dan perkembangan mental
anak didik, proses dan evalusasi belajar,
dan lain-lain.
Jika dirinci lebih mendalam, maka ruang lingkup dari
psikologi pendidikan mencakup :
- Lingkungan dan hereditas pendidikan
- Pertumbuhan dan perkembangan mental anak didik
- evalusasi belajar
Pengertian Hereditas dan Lingkungan
Hereditas merupakan penurunan sifat-sifat atau ciri-ciri biologis dari induk
pada keturunannya. Kata lain dari hereditas adalah genetik. Ruang lingkup hereditas meliputi penurunan pontensi atau kemampuan dan persamaan sifat antara
keturunan dengan induknya.
Lingkungan, adalah alam sekitar tempat manusia hidup, dan dalam
hubungannya dengan alam sekitar tersebut orang yang bersangkutan
menunjukan reaksi, segala
materiil dan stimulasi dalam dan diluar diri individu, pisiologis, psikologis dan sosio-kultural.
Lingkungan pisiologis adalah segala kondisi dan
materiil didalam dan diluar tubuh, yaitu oksigen, cairan, nutrisi ( makanan
dan minuman ), eliminasi, istirahat, tidur, terbebas dari rasa nyeri, stimulasi,
regulasi, eksplorasi dan manipulasi, sexual, dll. Lingkungan psikologis adalah stimulasi
yang diterima individu sejak masa dalam kandungan hingga meninggal seperti agama, budaya. Lingkungan sosio-kultural adalah segala stimulasi interaksi dan
kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan atau karya orang lain seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan
lingkungan masyarakat.
Lingkungan itu wujudnya dapat berupa
benda-benda atau objek-objek alam, orang-orang dan karyanya, serta berupa
fakta-fakta objektif dalam diri individu, seperti kondisi organ,
perubahan-perubahan organ, dll.
Macam Pembawaan Hereditas
Hereditas adalah penurunan sifat dari induk
kepada keturunannya. Dimana keturunan yang dihasilkan dari perkawinan antar
individu mempunyai perbandingan fenotip maupun
genotip yaitu susunan gen yang
menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dan bersifat tetap yang mengikuti
aturan tertentu.
Fenotipe adalah ciri-ciri lahiriah organisme yang
dihasilkan karena interaksi antara ciri-ciri keturunan dan lingkungan adalah sifat yang tampak pada suatu individu dan dapat
diamati dengan panca indra, misalnya
warna bunga merah, rambut keriting, tubuh besar, buah rasa manis, dan
sebagainya. Fenotipe merupakan
perpaduan dari genotip dan faktor lingkungan. Sehingga suatu individu dengan
fenotip sama belum tentu mempunyai genotip sama.
genotipe yaitu susunan gen yang menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup
dan bersifat tetap yang mengikuti aturan tertentu.
Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke
keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui
pewarisan gelar, atau status sosial. Contohnya, misalkan saja ayah Anda mempunyai
mata yang sipit, bisa saja Anda juga mempunyai mata yang sipit.
Pada kejadian sehari-hari dapat dijumpai seorang anak kerap
memiliki sifat seperti orang tuanya, baik rupa maupun tingkah lakunya.
Sebaliknya, sering pula tampak seorang anak memiliki sifat menyimpang dari ibu
dan ayahnya. Keadaan tersebut berhubungan erat dengan genetika manusia.
Aturan-aturan dalam pewarisan sifat ini disebut pola-pola hereditas.
Pembawaan
hereditas yang dimaksud terbagi menjadi empat
macam, diantaranya:
1. Pembawaan
jenis, misalnya warna kulit dan rambut;
2. Pembawaan
ras;
3. Pembawaan
perseorangan; dan
4. Pembawaan
jenis kelamin.
Pembawaan
Perseorangan yang dalam Pertumbuhannya Lebih Dekat dan Ditentukan oleh
Pembawaan
Beberapa macam pembawaan perseorangan yang dalam pertumbuhannya lebih dekat
dan ditentukan oleh pembawaan, diantaranya:
1. Konstitusi tubuh; seperti sebutan
leptosom artinya bertubuh jangkung, atletis bertubuh selaras
2. Cara
kerja alat-alat indera;
3.
Sifat-sifat ingatan dan kesanggupan belajar;
4. Tipe-tipe
perhatian, intelegensi kuosien (IQ);
5. Cara-cara
berlangsungnya emosi-emosi yang khas; dan
6. Tempo dan
ritme perkembangan.
Hubungan
Hereditas dan Lingkungan
Hereditas merupakan penurunan sifat atau ciri-ciri dari orang tua kepada
anaknya. Hereditas berkaitan erat dengan genetik. Sedangkan lingkungan
merupakan segala sesuatu yang ada diluar diri manusia.
Jadi hubungan hereditas dan lingkungan ini sangat berpengaruh dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia karena keduanya saling berhubungan erat.
Di bawah ini ada beberapa hal yang terkait dengan faktor hereditas dan
lingkungan, Perkembangan setiap individu sangat dipengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi
tumbuh kembang manusia pada dasarnya dibedakan menjadi tiga, yaitu faktor
dari dalam diri manusia itu sendiri atau faktor internal, dan faktor
dari luar atau faktor eksternal dan Faktor
eksternal yang berkaitan dengan lingkungan sosial, faktor-Faktor ini biasanya
berkaitan langsung dengan lingkungan alam;
a. Faktor
Dalam (Internal)
1)
Gen
Gen adalah subtansi atau materi
pembawa sifat yang di turunkan oleh induk.
Gen mempengaruhi ciri dan sifat mahluk hidup. Hewan tumbuhan dan manusia jika memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang sangat cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya .
Gen mempengaruhi ciri dan sifat mahluk hidup. Hewan tumbuhan dan manusia jika memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang sangat cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya .
2)
Hormon
Hormon adalah zat yang berfungsi
untuk mengendalikan berbagai fungsi didalam tubuh .
b. Faktor
Luar (Eksternal)
Faktor luar
yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup adalah
berasal dari lingkungan.
Beberapa
faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai
berikut :
1) Makanan dan
nutrisi
Makanan
merupakan sumber bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme
tubuh, saat dalam masa pertubuhan kamu harus cukup makan makan yang
bergizi yang mendukung pertumbuhan dan perkembanganmu.
Gizi adalah terjemahan dari kata "Nutrition"
yang disebut sebagai nutrisi. Gizi juga dapat artikan sebagai sesuatu yang
mempengaruhi adanya proses perubahan pada setiap makanan yang masuk dalam tubuh
yang dapat mempertahankan tubuh tetap sehat. Zat dan gizi yang dibutuhkan oleh
manusia yaitu, protein, karbohidrat, vitamin, lemak dan mineral.
2) Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan
derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu
adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu
cenderung menggunakan indera peraba.
Semua mahluk
hidup memerlukan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan
. suhu tubuh manusia yang normal kira – kira 370 C .
3) Cahaya
Cahaya sangat
berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan mahluk hidup, tumbuhan sangat
membutuhkan cahaya matahari untuk berfotosintesis namun keberadaan cahaya
juga dapat memnghambat pertumbuhan karena cahaya dapat merusak auksin, yaitu
zat hormon yang terdapat diujung batang, akar.
4) Air dan
kelembapan
Air sangat
dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa air mahluk hidup tidak akan bisa hidup. Air
merupakan tempat reaksi nya kimia–kimia didalam tubuh.
c. Faktor eksternal yang berkaitan
dengan lingkungan sosial.
- Kesehatan mental pendidikan dari anak didik
- Evaluasi hasil pendidikan yang telah diberikan
- Hasil dari proses pengadaan pendidikan yang memiliki dampak terhadap individu peserta didik yang bersifat personal dan sosial.
Perkembangan
mental anak didik
A.
Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan
adalah perubahan secara fisiologis
sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung
secara normal pada anak yang sehat diwaktu yang normal.
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi sistem kehidupan. Tingkat utama fokus
fisiologi adalah pada tingkat organ dan sistem dalam sistem. Ini termasuk
bagaimana organisme, sistem organ, organ, sel, dan bio-molekul melaksanakan
fungsi kimia atau fisika yang ada dalam sistem hidup untuk mendukung
pertumbuhan misalnya penyerapan dan pengolahan nutrisi, sintesis dan
distribusi protein dan organik molekul lainnya.
Pada masa pertumbuhan, anak
umumnya akan mengalami perubahan secara fisik baik itu berupa berat badan, tinggi
badan, lingkar kepal, lingkar lengan, lingkar dada anak, dan lain-lain. Pada
masa pertumbuhan, anak juga akan mengalami perubahan proporsi atau
perbandingan yang dapat terlihat pada fisik atau organ anak yang muncul
mulai dari masa kecil hingga dewasa.
Pendapat ahli biologi tentang arti pertumbuhan pernah disimpulkan
oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed. bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu
penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta
bagian-bagiannya.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi
dari keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah yang secara herediter dalam bentuk
proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan
perubahan fisik yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.
B.
Pengertian Perkembangan
Secara umum
konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berjalan
dengan prinsip orthogenetis, yaitu perkembangan dari
asal-usul
manusia sampai sekarang, atau dengan kata lain orthogenetis adalah perkembangan
berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi atau proses
pembedaan awal perkembangan sampai ke keadaan di mana diferensiasi yang
baru, dalam artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap, misalnya anak
berbeda dengan disebabkan karena perkembangan usia.
Proses
diferensiasi dapat diartikan
sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat
laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam
kerangka keseluruhan.
Sedangkan
perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan
integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan
itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan
perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyaratkan
adanya pertumbuhan.
Perkembangan selalu melibatkan
proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, misalnya
perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.
C. Pengaruh faktor genetik
Para peneliti menemukan bahwa gen
anak-anak berpengaruh signifikan pada performa jangka panjangnya di sekolah, lebih
signifikan daripada kecerdasan. Gen adalah bagian dari kromosom atau salah satu
kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom, yaitu dalam lokus atau tempat dimana
posisi gen mengendalikan ciri-ciri genetis dari suatu makhluk hidup.
Gen diturunkan atau diwariskan oleh satu
individu kepada keturunannya, yaitu melalui suatu proses reproduksi. Oleh karena
itu, untuk menjaga keutuhan bentuk serta fungsi kehidupan suatu organisme
hidup, gen harus terpelihara dan terjaga.
Gen telah dapat memengaruhi pencapaian prestasi anak-anak di sekolah dasar pada akhir masa pendidikan wajib,
dan bahkan dalam mata pelajaran yang berbeda.Tetapi
sedikit yang diketahui tentang bagaimana faktor genetik dan lingkungan berkontribusi
pada seberapa baik pencapaian akademik seorang anak sepanjang masa sekolah
mereka.
Misalnya, anak kembar, proporsi
perbedaanya dapat dijelaskan oleh faktor genetik, yaitu anak kembar identik memiliki
gen yang 100% sama, sedangkan pada anak saudara kandung lainnya yang disebut
juga non-identik memiliki rata-rata 50% gen yang berbeda untuk setiap
orang, pada prestasi di sekolah, terjadinya perbedaan itu dipengaruhi oleh gen
mereka, Perbedaan non identik diperkirakan karena heritabilitas atau daya
waris dari sifat itu atau proporsi perbedaan yang juga disebabkan perbedaan
dalam urutan DNA anak-anak.
Hasil
penelitian, pencapaian
target pendidikan, ketika nilai dalam tes standar tetap sama antara sekolah
dasar dan menengah, ditemukan, sekitar 70% keseimbangan dalam prestasi pendidikan
lebih disebabkan oleh faktor genetik, sementara 25% disebabkan lingkungan
bersama, maksudnya pertumbuhan prestasi karena keluarga berada di sekolah yang
sama, adapun 5% sisanya dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak dialami bersama,
seperti teman yang berbeda atau guru yang berbeda.
Ketika ada perubahan dalam prestasi
pendidikan saat nilai meningkat atau menurun antara sekolah dasar dan menengah,
perubahan itu sebagian besar dijelaskan oleh faktor lingkungan yang tidak
dialami bersama, berasumsi dari pengaruh faktor genetik pada kelangsungan
pencapaian anak selama masa sekolah dapat dijelaskan dengan kecerdasan.
Menurut
Santrok (1992),
banyak aspek yang dipengaruhi faktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat
yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik
yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek-yang
paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
Kecerdasan
dan temperamen ini di uraikan sebagai berikut;
- Kecerdasan;
Menurut Arthur
Jensen (1969)
mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasan itu diwariskan atau diturunkan.
Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan
minimal dalam kecerdasan.
Kecerdasan adalah
perihal cerdas, menuju kesempurnaan akal budi manusia. Kata kecerdasan ini
diambil dari akar kata cerdas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerdas
berarti sempurna perkembangan akal budi seseorang manusia dalam berfikir,
mengerti tentang sesuatu, tajam pikiranya dalam menghadapi masalah dan juga
cerdas ini bisa sempurna dalam pertumbuhan tubuhnya.
Howard Gardner
mendefinisikan tentang kecerdasan adalah :
a.
Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah
b.
Kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan
c.
Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan yang
berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.
Ada beberapa hal tentang kecerdasan
yang dapat dijelaskan, yaitu;
a. Kecerdasan Linguistik
Kecerdasan linguistik
adalah kecerdasan dalam mengolah kata yaitu kemampuan untuk menggunakan kata –
kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup
kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme dan intonasi dari kata
yang di ucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah
kondisi pikiran dan menyampaikan informasi. Contoh Kecerdasan Linguistik
merupakan kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair, dan pengacara.
b. Kecerdasan Logika – Matematika
Kecerdasan logika –
matematika ialah kecerdasan dalam hal angka dan logika, yaitu,
kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan
menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). misalnya
suka angka, logika dan keteraturan, mengerti pola hubungan, mampu melakukan
proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya
cara berpikir dari hal – hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses
berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada
hal – hal yang besar. Contoh Kecerdasan logika – matematika merupakan
kercerdasan yang dimiliki para ilmuwan, akuntan, dan pemogram komputer.
c. Kecerdasan Visual - Spasial
Kecerdasan visual dan
spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial
secara akurat (cermat). Visual artinya gambar, spasial yaitu
hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan
kesadaran akan warna, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga hubungan di antara
elemen – elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk
melihat obyek dari berbagai sudut pandang. Contoh Kecerdasan visuap –
spasial merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan
insinyur mesin.
d. Kecerdasan Musikal
Kecerdasan musik adalah
kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan
mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme
atau irama, melodi dan timbre atau warna bunyi dari musik yang didengar. Musik mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan kemampuan matematika dan
ilmu sains dalam diri seseorang.
e. Kecerdasan Intrapersonal
Kecerdasan
intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan
pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri
sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang
yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika
(sopan santun) dan moral. Contoh orang yang mempunyai kecerdasan ini,
yaitu konselor, ahli teologi, dan wirausahaan.
f. Kecerdasan Interpersonal
Kecerdasan
interpersonal ialah kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain,
kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang
lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu
memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini
juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain,
mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok. Contoh
orang yang mempunyai kecerdasan interpersonal adalah direktur dan pimpinan
sebuah perusahaan.
g. Kecerdasan Kinestetik
Kecerdasan
kinestetik ialah
kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide,
pemikiran dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik
dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan
kecepatan. Kecerdasan ini mencakup bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan
keterampilan dalam menangani benda. Contohnya Atlet, pengrajin, montir,
dan ahli bedah mempunyai kecerdasan kinestetik tingkat tinggi.
h. Kecerdasan Naturalis
Kecerdasan
naturalis adalah menunjukkan
kemampuan seberapa sensitif seseorang terhadap alam dan dunia di sekelilingnya.
Orang–orang yang mempunyai kecerdasan naturalis biasanya tertarik kepada
aktivitas seperti menanam tanaman, memelihara binatang atau tertarik
mempelajari tentang dunia binatang dan dunia tanaman. Para penjaga kebun
binatang, ahli biologi, tukang kebun, dan dokter hewan adalah diantara orang –
orang yang dilihat Gardner memiliki kecerdasan naturalis yang tinggi.
Dengan kata
lain Kecerdasan naturalis punya kemampuan untuk mengenali, membedakan,
mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun
lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman,
hewan dan bagian lain dari alam semesta.
2.
Temperamen
Temperamen adalah kombinasi sifat-sifat batin yang
tewarisi dari kedua orang tua yang
mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran menjadi periang, penyedih. Tidak
ada seorang pun yang tahu di mana letak temperamen, tetapi tampaknya ada di
suatu tempat dalam pikiran atau pusat emosi yang sering dirujuk pada hati. Dari
sana, bersama-sama dengan ciri-ciri manusia lainnya, dihasilkan penampakan
dasar. Sebagian besar dari kita lebih menyadari ekspresinya daripada fungsinya.
Temperamen seseorang membuat ia
ramah dan ekstrover, atau murung dan introver. Temperamen mendorong sebagian
orang menyukai seni dan musik, sementara yang lain menyukai olahraga atau
industri. Anak-anak yang lahir dari orang tua yang sama mungkin memunyai
temperamen yang berbeda sama sekali.
Menurut
Allport: “Temperamen adalah gejala karakteristik daripada
sifat emosi individu, termasuk juga mudah-tidaknya terkena rangsangan
emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana
hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati.
Gejala ini bergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya terutama
berasal dari keturunan.
”Menurut
G. Ewald: “Temperamen
adalah konstitusi psikis yang berhubungan dengan konstitusi jasmani.”
Di sini
peranan keturunan memainkan peranan penting, sedangkan pengaruh pendidikan
dan lingkungan tidak ada. Dalam kaitan dengan watak, G. Ewald lebih
melihat temperamen sebagai yang tetap seumur hidup, yang tak mengalami
perkembangan, karena temperamen bergantung pada konstelasi hormon-hormon,
sedangkan konstelasi hormon-hormon itu tetap selama hidup. Sebaliknya
watak, walaupun pada dasarnya telah ada tetapi masih mengalami pertumbuhan
atau perkembangan.Watak sangat bergantung pada faktor-faktor eksogen
(lingkungan pendidikan, pengalaman, dan sebagainya).
D. Fase-Fase Perkembangan
Setiap orang
berkembang dengan karakteristik tersendiri. Hampir sepanjang waktu perhatian
kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagai manusia, sctiap orang melalui
jalan-jalan yang umum. Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu
tahun, berjalan pada usia dua tahun, tenggelam pada permainan fantasi pada masa
kanak-kanak dan belajar mandiri pada usia remaja.
Menurut
Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang
dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus
kehidupan. Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks
karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses: proses biologis, proses
kognitif dan proses sosial.
Untuk
memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan
waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen membaginya
atas lima yaitu: fase pranatal (saat dalam kandungan), fase bayi, fase
kanak-kanak awal, fase anak akhir dan fase remaja. Perkiraan waktu ditentukaii
padn setiap fase tintuk memperoleh gambaran waktu suatu fase itu dimulai dan
berakhir.
Fase pra natal
(saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan
masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel
menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampunn berperilaku,
dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
Fase bayi
adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan.
Masa ini adalah masa ynng sangat bergantung kepada orang tua. Banyak
kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa, koordinasi
sensori motor dan sosialisasi.
Fase
kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa
bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. Selama fase
ini mereka belajar melakukan sendiri banyak hal dan berkembang
keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan
memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan
temannya. Memasuki kelas satu SD menandai berakhirnya fase ini.
Fase
kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak
kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar.
Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan
berhitung. Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas dengan
budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan
pengendalian diri sendiri bertambah pula.
Fase remaja
adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa anak-kanak ke masa
dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir
kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-penibahan fisik
yang sangat cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan,
berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya payudara, tumbuhnya
rambut pada bagian tertentu dan perubahan suara. Pada fase ini dilakukan
upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identifas diri. Pemikirannya Iebih
logis, abstrak dan idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar
keluarga.
Pada saat ini
para ahli tidak lagi berpendapat bahwa perubahan-perubahan akan berakhir pada
fase ini. Mereka mengatakan bahwa perkembangan merupakan proses yang terjadi
sepanjang hayat.
Evaluasi belajar
Istilah evaluasi belajar sering disamakan dengan istilah mengukur atau
menilai. Sehingga orang-orang lebih cenderung mengarahkan kata tersebut sebagai
suatu pengertian yang sama sehingga dalam memakai hanya tergantung dari kata
mana yang sedang siap atau pantas untuk di gunakan. Untuk dapat mengetahui
persamaan, perbedaan, dan hubungan ketiga kata tersebut dapat di pahami melalui
2 contoh berikut :
1. adi disuruh memilih dua pensil
yang tidak sama panjangnya, maka adi memilih pensil yang lebih panjang.
2. seorang ibu sedang memilih jeruk,
maka ibu tersebut memilih jeruk yangbesar, kuning, kulitnya halus, karena
menurut pengalamannya jeruk-jeruk yang demikian rasanya akan manis.
Dari
contoh-contoh diatas dapat disimpulkan bahwa sebelum menentukan pilihan manusia
selalu mengadakan “proses penilaian “ , dan untuk sebelum mengadakan “proses
penilaian” kita akan terlebih dahulu melakukan “proses pengukuran”.
Dua langkah kegiatan yang dilalui sebelum mengambil sebuah pilihan itulah yang
disebut mengadakan evaluasi yakni mengukur dan menilai, kita tidak dapat
mengadakan penilaian sebelum kita melakukan pengukuran.
1. mengukur ialah
membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, pengukuran bersifat kuantitatif.
2. menilai ialah
mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik menurut
penilaian, bersifat kualitatif.
3. evaluasi ialah
meliputi dua langkah diata, yaitu mengukur dan menilai.
Cakupan Psikologi Pendidikan
Pokok-Pokok
bahasan Psikologi Pendidikan:
1. Pokok bahasan mengenai
”belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip dan ciri-ciri khas
perilaku belajar siswa.
2. Pokok bahasan mengenai
”proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam
kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan mengenai
”situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik
maupun non fisik yang berhubungan dengan belajar siswa.
DAFTAR
PUSTAKA
1. Djamarah, syaeful Bahri : 2005. “
Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif ; suatu pendekatan teoritis psikologis
“ Jakarta : PT. Rineka Cipta.
2. suharna : 1984. “ Testologi
Pengantar “ Jakarta : PT. Bina Askara
3. Daryanto: 1999. “ Evaluasi
pendidikan “, Jakarta : PT. Rineka Cipta
4. Arikunto, Suharsimi : 1996, “Dasar-dasar
Evaluasi Pendidikan” Jakarta : Bumi Askara
5. Ngalim, Muhammad Purwanto : 1992 “
Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran”, Bandung : PT. Rosda
Karya
6. Uzer, Muhammad Usman dan Lilis
setiawati : 1993, “ Upaya optimalisasi kegiatan belajar Mengajar”,
Bandung : PT. Rosda Karya
7. Syah, Muhaibin : 2000 “ Psikologi
Pendidikan “ Bandung : PT. Rosda Karya
Nama:Hani Hanifah
ReplyDeleteSemester IV STAI YAPERI
1.apa yang di maksud dengan psikologi dan sebutkan pengertian menurut para ahli?
2.sebutkan 4 macam pembawaan hereditas?
3.sebutkan tipe tipe IQ anak?
4.apa perbedaan nya gen dengan hormon?
5.pengertian pertumbuhan menurut para ahli?
Nama : Siti Rodiah
ReplyDeleteSemester : IV STAI YAPERI CIBINONG
1. Tolong jelaskan pengertian Hereditas dan Lingkungan?
2. Sebutkan apa yang di maksud Genotipe dan Genotipe dan beri masing-masing contoh?
4. Tolong anda sebutkan beberapa macam pembawaan perseorangan yang dalam pertumbuhannya lebih dekat dan di tentukan oleh pembawaan!
4. Apa yang terjadi pada masa anak sedang mengalami pertumbuhan ?
5. Apa yang di maksud dengan kecerdasan Interpersonal dan berikan contohnya ?
Siti Rusmia S.
ReplyDeleteSemester : 4
1. Jelaskan perbedaan psikologi dengan psikologi pendidikan !
2. Berikan contoh dalam psikologi pendidikan terhadap anak !
3. Sebutkan pokok-pokok psikologi pendidikan ?
4. apakah penerapan psikologi pendidikan terhadap anak itu berbeda-beda?coba jelaskan!
5. Apa yang di maksud dengan perkembangan ?
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteSoal Psikologi Pendidikan
ReplyDeleteIis Niawati
Semester 4
STAI Yaperi
2019
1. Jika Hereditas adalah penurunan sifat dari induk kepada keturunannya. Maka jika menemukan siswa yang selalu bermasalah di sekolah apakah itu salah satu faktor keturunan ? Jelaskan bagaimana cara anda menyelesaikan permasalah tersebut jika menemukan siswa seperti itu !
2. Jelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada anak !
3. Sebutkan dan jelaskan faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak !
4. Niki adalah salah satu anak yang memiliki kecerdasan kinestetik. Sedari kecil bakatnya itu sudah terlihat saat ikut kompetisi di sekolah dasar. Apa yang di maksud dengan kecerdasan kinestetik ? Dan apa yang harus orangtua Niki lakukan untuk mengembangkan kecerdasan yang Niki miliki itu ?
5. Setiap manusia memiliki fase yang bertahap dalam kehidupannya. Salah satu fase yang pasti di lalui manusia adalah fase pranatal yang merupakan awal dari kehidupan manusia. Jelaskan kembali apa yang di maksud dengan fase pranatal pada kehidupan manusia ?
jelaskan hubungan hereditas dan lingkungsn?
ReplyDelete3. sebutkan dan jelaskan secara singkat tentang macam macam kecerdasan?
4. jelaskan fase perkembangan manusia dri awal tumbuh hingga dewasa?
5. apa pengertian kecerdasan dan tempranen?
This comment has been removed by the author.
ReplyDelete1. Jelaskan secara singkat psikologi pendidikan menurut para ahli?
ReplyDelete2. Jelaskan kecerdasan menurut Arthur Jensen?
3.berikan contoh dari hereditas?
4.jelaskan pengertian psikologi pendidikan?
5.apa perbedaan pertumbuhan dengan perkembangan?
Soal Psikologi Pendidikan 2
ReplyDeleteNama : Dina
Semester IV STAI YAPERI Cibinong
1. Jelaskan Definisi Psikologi dan Psikologi pendidikan ?
2. Apakah Peran Psikologi pendidikan dalam proses pembelajaran ,Jelaskan!
3. Jelaskan Hubungan antara Prestasi dan perbedaan gender didalam kelas !
4. Jelaskan pengaruh Hereditas dan Lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak didik!
5. Apakah hubungan antara Kepribadian, watak, dan Temperamen seseorang itu, Jelaskan !
Nama: NANANG
ReplyDeleteSemester: II (dua) YAPERI
Hari: Kamis 14 Maret 2019
Pertanyaan:
1. Apa yang dimaksud dengan Psikologi?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan Psikologi Pendidikan?
3. Sebutkan pembagian Psikologi Pendidikan menurut Bruno?
4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam Pembawaan menurut Hereditas?
5. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang seorang manusia?
Nama : Evi Tapiani
ReplyDeleteSemester : IV
1. Jelaskan pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli !
2. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup psikologi pendidikan !
3. Jelaskan hubungan hereditas dengan lingkungan !
4. Jelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan !
5. Jelaskan pengertian kecerdasan menurut Howard Gardner !
Iis syafitri al-fadilah
ReplyDeleteSemester 4
1.jelaskan pemahaman anda tentang hereditas dan lingkungan?
2.apa yg di maksud dengan fenotipe dan genotipe?
3.sebutkan macam-macam pembawaan hereditas?
4.jelaskan pemahaman anda tentang kecerdasan linguistik dan sebutkan contoh nya?
5.apa yang di maksud dengan Temperamen?
Psikologi memang merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mental, pikiran, dan perilaku manusia. Pingin diajari bagaimana perkembangan psikologi bayi usia 9 bulan dong kak. Plis.
ReplyDeleteingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
ReplyDeletePromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^