Wednesday, February 6, 2019

Psikologi Pendidikan Pertemuan 2


Psikologi Pendidikan
Pada pertemuan 1 sudah dijelaskan tentang pengertian psikologi secara umum, bahwa Psikologi sebagai ilmu pengetahuan yang menggunakan perilaku dan kejadian lain untuk memahami proses dalam diri manusia yang menyebabkan manusia dan anggota kelompok lain bertingkah laku.
Psikologi merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mental, pikiran, dan perilaku manusia. Program studi ini juga meneliti alur pemikiran dan alasan di balik perilaku dan tindakan manusia.
Ilmu psikologi ini seringkali digunakan untuk menyelesaikan masalah dalam serangkaian aktivitas manusia yang kompleks. Ilmu Psikologi sendiri terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya adalah Psikologi Pendidikan,
Psikologi Pendidikan – Pendidikan merupakan sebuah proses belajar menuju kehidupan yang lebih baik.
Pendidikan pada dasarnya dapat dilangsungkan dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja, baik secara otodidak dari lingkungannya, maupun diajarkan oleh orang lain yang terlebih dahulu telah mengetahui apa yang sedang dipelajari tersebut. Pada cara yang pertama, proses pendidikan dilakukan seorang diri dengan memperhatikan berbagai kejadian yang ada di alam sekitar, sedangkan pada cara yang kedua, pendidikan ditularkan oleh seorang ahli (yang biasa disebut guru) kepada muridnya.
Ketika proses belajar dilakukan seorang diri, maka psikologi pendidikan tidak begitu dipentingkan, namun ketika pendidikan ditularkan dari seorang guru, maka psikologi pendidikan sangat dibutuhkan. kemudian apakah psikologi pendidikan itu sebenarnya?
Psikologi pendidikan merupakan bagian dari ilmu psikologi yang terfokus di bidang tata kelola pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dipelajari berbagai hal mengenai teknis hubungan baik antara guru, murid, dan lingkungan pendidikan dengan harapan terciptanya lingkungan pendidikan yang kondusif dan mendukung proses pendidikan itu sendiri.
Banyak pengertian pendidikan menurut para ahli, beriktu ini beberapa diantaranya yang cukup populer :

Psikologi Pendidikan menurut para ahli :
Menurut Crow, Psikologi pendidikan merupakan sebuah studi mengnai kegiatan belajar, menumbuhkan dan meningkatkan kematangan sesorang dalam pengaplikasian prinsip-prinsip ilmiah tentang raksi manusia yang memiliki pengaruh di dalam kegiatan belajar mengajar.
Menurut Bruno, Psikologi pendidikan dapat diartikan menjadi tiga bagian yang saling terkait dan berhubungan satu dengan yang lainnya.
  • Psikilogi merupakan pendidikan tentang “ruh”
  • Psikologi merupakan ilmu pengetahuan mengenai bagian dari mental kehidupan
  • Psikologi merupakan ilmu yang berkaitan erat dengan tingkah laku suatu organisme.
Menurut Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan merupakan sebuah fokus ilmu atau sebuah bagian dari ilmu psikologi yang membahas mengenai psikologi anak yang berlangsung di dalam dunia pendidikan.

Batasan Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Seperti halnya studi ilmu yang lainnya, psikologi pendidikan memiliki batasan-batasan dalam hal yang dibahas didalamnya. Pada dasarnya, psikologi pendidikan mempelajari mengenai beberapa hal seperti lingkungan dan hereditas pendidikan, pertumbuhan dan perkembangan mental anak didik, proses dan evalusasi belajar, dan lain-lain.
Jika dirinci lebih mendalam, maka ruang lingkup dari psikologi pendidikan mencakup :
  • Lingkungan dan hereditas pendidikan
  • Pertumbuhan dan perkembangan mental anak didik
  • evalusasi belajar

Pengertian Hereditas dan Lingkungan
Hereditas merupakan penurunan sifat-sifat atau ciri-ciri biologis dari induk pada keturunannya. Kata lain dari hereditas adalah genetik. Ruang lingkup hereditas meliputi penurunan pontensi atau kemampuan dan persamaan sifat antara keturunan dengan induknya.
Lingkungan, adalah alam sekitar tempat manusia hidup, dan dalam hubungannya dengan alam sekitar tersebut orang yang bersangkutan menunjukan reaksi, segala materiil dan stimulasi dalam dan diluar diri individu, pisiologis, psikologis dan sosio-kultural.
Lingkungan pisiologis adalah segala kondisi dan materiil didalam dan diluar tubuh, yaitu oksigen, cairan, nutrisi ( makanan dan minuman ), eliminasi, istirahat, tidur, terbebas dari rasa nyeri, stimulasi, regulasi, eksplorasi dan manipulasi, sexual, dll. Lingkungan psikologis adalah stimulasi yang diterima individu sejak masa dalam kandungan hingga meninggal seperti agama, budaya. Lingkungan sosio-kultural adalah segala stimulasi interaksi dan kondisi eksternal dalam hubungannya dengan perlakuan atau karya orang lain seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Lingkungan itu wujudnya dapat berupa benda-benda atau objek-objek alam, orang-orang dan karyanya, serta berupa fakta-fakta objektif dalam diri individu, seperti kondisi organ, perubahan-perubahan organ, dll.

Macam Pembawaan Hereditas
Hereditas adalah penurunan sifat dari induk kepada keturunannya. Dimana keturunan yang dihasilkan dari perkawinan antar individu mempunyai perbandingan fenotip maupun genotip yaitu susunan gen yang menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dan bersifat tetap yang mengikuti aturan tertentu.
Fenotipe adalah ciri-ciri lahiriah organisme yang dihasilkan karena interaksi antara ciri-ciri keturunan dan lingkungan adalah sifat yang tampak pada suatu individu dan dapat diamati dengan panca indra, misalnya warna bunga merah, rambut keriting, tubuh besar, buah rasa manis, dan sebagainya. Fenotipe merupakan perpaduan dari genotip dan faktor lingkungan. Sehingga suatu individu dengan fenotip sama belum tentu mempunyai genotip sama.
genotipe yaitu susunan gen yang menentukan sifat dasar suatu makhluk hidup dan bersifat tetap yang mengikuti aturan tertentu.
Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui pewarisan gelar, atau status sosial. Contohnya, misalkan saja ayah Anda mempunyai mata yang sipit, bisa saja Anda juga mempunyai mata yang sipit.
Pada kejadian sehari-hari dapat dijumpai seorang anak kerap memiliki sifat seperti orang tuanya, baik rupa maupun tingkah lakunya. Sebaliknya, sering pula tampak seorang anak memiliki sifat menyimpang dari ibu dan ayahnya. Keadaan tersebut berhubungan erat dengan genetika manusia. Aturan-aturan dalam pewarisan sifat ini disebut pola-pola hereditas.
Pembawaan hereditas yang dimaksud terbagi menjadi empat macam, diantaranya:
1. Pembawaan jenis, misalnya warna kulit dan rambut;
2. Pembawaan ras;
3. Pembawaan perseorangan; dan
4. Pembawaan jenis kelamin.

Pembawaan Perseorangan yang dalam Pertumbuhannya Lebih Dekat dan Ditentukan oleh Pembawaan
Beberapa macam pembawaan perseorangan yang dalam pertumbuhannya lebih dekat dan ditentukan oleh pembawaan, diantaranya:
1. Konstitusi tubuh; seperti sebutan leptosom artinya bertubuh jangkung, atletis bertubuh selaras
2. Cara kerja alat-alat indera;
3. Sifat-sifat ingatan dan kesanggupan belajar;
4. Tipe-tipe perhatian, intelegensi kuosien (IQ);
5. Cara-cara berlangsungnya emosi-emosi yang khas; dan
6. Tempo dan ritme perkembangan.

Hubungan Hereditas dan Lingkungan
Hereditas merupakan penurunan sifat atau ciri-ciri dari orang tua kepada anaknya. Hereditas berkaitan erat dengan genetik. Sedangkan lingkungan merupakan segala sesuatu yang ada diluar diri manusia.
Jadi hubungan hereditas dan lingkungan ini sangat berpengaruh dalam proses pertumbuhan dan perkembangan manusia karena keduanya saling berhubungan erat.
Di bawah ini ada beberapa hal yang terkait dengan faktor hereditas dan lingkungan, Perkembangan setiap individu sangat dipengaruhi Faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang manusia pada dasarnya dibedakan menjadi tiga, yaitu faktor dari dalam diri manusia itu sendiri atau faktor internal, dan faktor dari luar atau faktor eksternal dan  Faktor eksternal yang berkaitan dengan lingkungan sosial, faktor-Faktor ini biasanya berkaitan langsung dengan lingkungan alam;

 a.   Faktor Dalam (Internal)
1)   Gen
Gen adalah subtansi atau materi pembawa sifat yang di turunkan oleh induk. 
Gen mempengaruhi ciri dan sifat mahluk hidup. Hewan tumbuhan dan manusia jika memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang sangat cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya .
2)   Hormon
Hormon adalah zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi didalam tubuh .
b.   Faktor Luar (Eksternal)
Faktor luar yang mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan mahluk hidup adalah berasal dari lingkungan.
Beberapa faktor lingkungan yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan adalah sebagai berikut :
1)   Makanan dan nutrisi
Makanan merupakan sumber bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh,  saat dalam masa pertubuhan kamu harus cukup makan makan yang bergizi yang mendukung pertumbuhan dan perkembanganmu.
Gizi adalah terjemahan dari kata "Nutrition" yang disebut sebagai nutrisi. Gizi juga dapat artikan sebagai sesuatu yang mempengaruhi adanya proses perubahan pada setiap makanan yang masuk dalam tubuh yang dapat mempertahankan tubuh tetap sehat. Zat dan gizi yang dibutuhkan oleh manusia yaitu, protein, karbohidrat, vitamin, lemak dan mineral.
2) Suhu
Suhu adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan indera peraba.
Semua mahluk hidup memerlukan suhu yang sesuai untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan . suhu tubuh manusia yang normal kira – kira 370 C .
 
3) Cahaya
Cahaya sangat berpengaruh pada perkembangan dan pertumbuhan mahluk hidup, tumbuhan sangat membutuhkan cahaya matahari untuk berfotosintesis  namun keberadaan cahaya juga dapat memnghambat pertumbuhan karena cahaya dapat merusak auksin, yaitu zat hormon yang terdapat diujung batang, akar.

4) Air dan kelembapan
Air sangat dibutuhkan oleh mahluk hidup tanpa air mahluk hidup tidak akan bisa hidup. Air merupakan tempat reaksi nya kimia–kimia didalam tubuh.

c.    Faktor eksternal yang berkaitan dengan lingkungan sosial.
  • Kesehatan mental pendidikan dari anak didik
  • Evaluasi hasil pendidikan yang telah diberikan
  • Hasil dari proses pengadaan pendidikan yang memiliki dampak terhadap individu peserta didik yang bersifat personal dan sosial.
 Perkembangan mental anak didik
A. Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat diwaktu yang normal.
Fisiologi adalah ilmu yang mempelajari fungsi sistem kehidupan. Tingkat utama fokus fisiologi adalah pada tingkat organ dan sistem dalam sistem. Ini termasuk bagaimana organisme, sistem organ, organ, sel, dan bio-molekul melaksanakan fungsi kimia atau fisika yang ada dalam sistem hidup untuk mendukung pertumbuhan misalnya penyerapan dan pengolahan nutrisi, sintesis dan distribusi protein dan organik molekul lainnya.
Pada masa pertumbuhan, anak umumnya akan mengalami perubahan secara fisik baik itu berupa berat badan, tinggi badan, lingkar kepal, lingkar lengan, lingkar dada anak, dan lain-lain. Pada masa pertumbuhan, anak juga akan mengalami perubahan proporsi atau perbandingan yang dapat terlihat pada fisik atau organ anak yang muncul mulai dari masa kecil hingga dewasa.
Pendapat ahli biologi tentang arti pertumbuhan pernah disimpulkan oleh Drs. H. M. Arifin, M. Ed. bahwa pertumbuhan diartikan sebagai suatu penambahan dalam ukuran bentuk, berat atau ukuran dimensif tubuh serta bagian-bagiannya.
Pertumbuhan dapat juga diartikan sebagai proses transmisi dari keadaan tubuh atau keadaan jasmaniah yang secara herediter dalam bentuk proses aktif secara berkesinambungan. Jadi, pertumbuhan berkaitan dengan perubahan fisik yang menyangkut peningkatan ukuran dan struktur biologis.

B. Pengertian Perkembangan
Secara umum konsep perkembangan dikemukakan oleh Werner (1957) bahwa perkembangan berjalan dengan prinsip orthogenetis, yaitu perkembangan dari asal-usul manusia sampai sekarang, atau dengan kata lain orthogenetis adalah perkembangan berlangsung dari keadaan global dan kurang berdiferensiasi atau proses pembedaan awal perkembangan sampai ke keadaan di mana diferensiasi yang baru, dalam artikulasi, dan integrasi meningkat secara bertahap, misalnya anak berbeda dengan disebabkan karena perkembangan usia.
Proses diferensiasi dapat diartikan sebagai prinsip totalitas pada diri anak. Dari penghayatan totalitas itu lambat laun bagian- bagiannya akan menjadi semakin nyata dan bertambah jelas dalam kerangka keseluruhan.
Sedangkan perkembangan menunjuk pada perubahan-perubahan dalam bentuk bagian tubuh dan integrasi pelbagai bagiannya ke dalam satu kesatuan fungsional bila pertumbuhan itu berlangsung. Intinya bahwa pertumbuhan dapat diukur sedangkan perkembangan hanya dapat dilihat gejala-gejalanya. Perkembangan dipersyaratkan adanya pertumbuhan.
Perkembangan selalu melibatkan proses pertumbuhan yang diikuti dari perubahan fungsi, misalnya perkembangan sistem reproduksi akan diikuti perubahan pada fungsi alat kelamin.

C.  Pengaruh faktor genetik
Para peneliti menemukan bahwa gen anak-anak berpengaruh signifikan pada performa jangka panjangnya di sekolah, lebih signifikan daripada kecerdasan. Gen adalah bagian dari kromosom atau salah satu kesatuan kimia (DNA) dalam kromosom, yaitu dalam lokus atau tempat dimana posisi gen mengendalikan ciri-ciri genetis dari suatu makhluk hidup.
Gen diturunkan atau diwariskan oleh satu individu kepada keturunannya, yaitu melalui suatu proses reproduksi. Oleh karena itu, untuk menjaga keutuhan bentuk serta fungsi kehidupan suatu organisme hidup, gen harus terpelihara dan terjaga.
Gen telah dapat memengaruhi pencapaian prestasi anak-anak di sekolah dasar  pada akhir masa pendidikan wajib, dan bahkan dalam mata pelajaran yang berbeda.Tetapi sedikit yang diketahui tentang bagaimana faktor genetik dan lingkungan berkontribusi pada seberapa baik pencapaian akademik seorang anak sepanjang masa sekolah mereka.
Misalnya, anak kembar, proporsi perbedaanya dapat dijelaskan oleh faktor genetik, yaitu anak kembar identik memiliki gen yang 100% sama, sedangkan pada anak saudara kandung lainnya yang disebut juga non-identik memiliki rata-rata 50% gen yang berbeda untuk setiap orang, pada prestasi di sekolah, terjadinya perbedaan itu dipengaruhi oleh gen mereka, Perbedaan non identik diperkirakan karena heritabilitas atau daya waris dari sifat itu atau proporsi perbedaan yang juga disebabkan perbedaan dalam urutan DNA anak-anak.
Hasil penelitian, pencapaian target pendidikan, ketika nilai dalam tes standar tetap sama antara sekolah dasar dan menengah, ditemukan, sekitar 70% keseimbangan dalam prestasi pendidikan lebih disebabkan oleh faktor genetik, sementara 25% disebabkan lingkungan bersama, maksudnya pertumbuhan prestasi karena keluarga berada di sekolah yang sama, adapun 5% sisanya dipengaruhi oleh lingkungan yang tidak dialami bersama, seperti teman yang berbeda atau guru yang berbeda.
Ketika ada perubahan dalam prestasi pendidikan saat nilai meningkat atau menurun antara sekolah dasar dan menengah, perubahan itu sebagian besar dijelaskan oleh faktor lingkungan yang tidak dialami bersama, berasumsi dari pengaruh faktor genetik pada kelangsungan pencapaian anak selama masa sekolah dapat dijelaskan dengan kecerdasan.
Menurut Santrok (1992), banyak aspek yang dipengaruhi faktor genetik. Para ahli genetik menaruh minat yang sangat besar untuk mengetahui dengan pasti tentang variasi karakteristik yang dapat dipengaruhi oleh faktor genetik. Kecerdasan dan temperamen merupakan aspek-aspek-yang paling banyak ditelaah yang dalam perkembangannya dipengaruhi oleh keturunan.
Kecerdasan dan temperamen ini di uraikan sebagai berikut;
  1. Kecerdasan;
Menurut Arthur Jensen (1969) mengemukakan pendapatnya bahwa kecerdasan itu diwariskan atau diturunkan. Ia juga mengemukakan bahwa lingkungan dan budaya hanya mempunyai peranan minimal dalam kecerdasan.
Kecerdasan adalah perihal cerdas, menuju kesempurnaan akal budi manusia. Kata kecerdasan ini diambil dari akar kata cerdas. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, cerdas berarti sempurna perkembangan akal budi seseorang manusia dalam berfikir, mengerti tentang sesuatu, tajam pikiranya dalam menghadapi masalah dan juga cerdas ini bisa sempurna dalam pertumbuhan tubuhnya.
Howard Gardner mendefinisikan tentang kecerdasan adalah :
a.   Kemampuan untuk memecahkan suatu masalah
b.   Kemampuan untuk menciptakan masalah baru untuk dipecahkan
c.    Kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau menawarkan suatu pelayanan yang berharga dalam suatu kebudayaan masyarakat.

Ada beberapa hal tentang kecerdasan yang dapat dijelaskan, yaitu;

a.   Kecerdasan Linguistik

Kecerdasan linguistik adalah kecerdasan dalam mengolah kata yaitu kemampuan untuk menggunakan kata – kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Kecerdasan ini mencakup kepekaan terhadap arti kata, urutan kata, suara, ritme dan intonasi dari kata yang di ucapkan. Termasuk kemampuan untuk mengerti kekuatan kata dalam mengubah kondisi pikiran dan menyampaikan informasi. Contoh Kecerdasan Linguistik merupakan kecerdasan para jurnalis, juru cerita, penyair, dan pengacara.

b.   Kecerdasan Logika – Matematika

Kecerdasan logika – matematika ialah kecerdasan dalam hal angka dan logika, yaitu,  kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). misalnya suka angka, logika dan keteraturan, mengerti pola hubungan, mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal – hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal – hal yang besar. Contoh Kecerdasan logika – matematika merupakan kercerdasan yang dimiliki para ilmuwan, akuntan, dan pemogram komputer.

c.    Kecerdasan Visual - Spasial

Kecerdasan visual dan spasial adalah kemampuan untuk melihat dan mengamati dunia visual dan spasial secara akurat (cermat). Visual artinya gambar, spasial yaitu hal-hal yang berkenaan dengan ruang atau tempat. Kecerdasan ini melibatkan kesadaran akan warna, garis, bentuk, ruang, ukuran dan juga hubungan di antara elemen – elemen tersebut. Kecerdasan ini juga melibatkan kemampuan untuk melihat obyek dari berbagai sudut pandang. Contoh Kecerdasan visuap – spasial merupakan kecerdasan para arsitek, fotografer, artis, pilot, dan insinyur mesin.

d.   Kecerdasan Musikal

Kecerdasan musik adalah kemampuan untuk menikmati, mengamati, membedakan, mengarang, membentuk dan mengekspresikan bentuk-bentuk musik. Kecerdasan ini meliputi kepekaan terhadap ritme atau irama, melodi dan timbre atau warna bunyi  dari musik yang didengar. Musik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap  perkembangan kemampuan matematika dan ilmu sains dalam diri seseorang.

e.   Kecerdasan Intrapersonal

Kecerdasan intrapersonal adalah kemampuan yang berhubungan dengan kesadaran dan pengetahuan tentang diri sendiri. Dapat memahami kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Mampu memotivasi dirinya sendiri dan melakukan disiplin diri. Orang yang memilki kecerdasan ini sangat menghargai nilai (aturan-aturan) etika (sopan santun) dan moral. Contoh orang yang mempunyai kecerdasan ini, yaitu konselor, ahli teologi, dan wirausahaan.

f.     Kecerdasan Interpersonal

Kecerdasan interpersonal ialah kemampuan untuk memahami dan bekerjasama dengan orang lain, kemampuan untuk mengamati dan mengerti maksud, motivasi dan perasaan orang lain. Peka pada ekpresi wajah, suara dan gerakan tubuh orang lain dan ia mampu memberikan respon secara efektif dalam berkomunikasi. Kecerdasan ini juga mampu untuk masuk ke dalam diri orang lain, mengerti dunia orang lain, mengerti pandangan, sikap orang lain dan umumnya dapat memimpin kelompok. Contoh orang yang mempunyai kecerdasan interpersonal adalah direktur dan pimpinan sebuah perusahaan.

g.    Kecerdasan Kinestetik

Kecerdasan kinestetik ialah kemampuan dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan ide, pemikiran dan perasaan. Kecerdasan ini juga meliputi keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, keseimbangan, daya tahan, kekuatan, kelenturan dan kecepatan. Kecerdasan ini mencakup bakat dalam mengendalikan gerak tubuh dan keterampilan dalam menangani benda. Contohnya Atlet, pengrajin, montir, dan ahli bedah mempunyai kecerdasan kinestetik tingkat tinggi.

h.   Kecerdasan Naturalis

Kecerdasan naturalis adalah menunjukkan kemampuan seberapa sensitif seseorang terhadap alam dan dunia di sekelilingnya. Orang–orang yang mempunyai kecerdasan naturalis biasanya tertarik kepada aktivitas seperti menanam tanaman, memelihara binatang atau tertarik mempelajari tentang dunia binatang dan dunia tanaman. Para penjaga kebun binatang, ahli biologi, tukang kebun, dan dokter hewan adalah diantara orang – orang yang dilihat Gardner memiliki kecerdasan naturalis yang tinggi.
Dengan kata lain Kecerdasan naturalis punya kemampuan untuk mengenali, membedakan, mengungkapkan dan membuat kategori terhadap apa yang di jumpai di alam maupun lingkungan. Intinya adalah kemampuan manusia untuk mengenali tanaman, hewan dan bagian lain dari alam semesta.




2.     Temperamen
Temperamen adalah kombinasi sifat-sifat batin yang tewarisi dari kedua orang tua yang mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran menjadi periang, penyedih. Tidak ada seorang pun yang tahu di mana letak temperamen, tetapi tampaknya ada di suatu tempat dalam pikiran atau pusat emosi yang sering dirujuk pada hati. Dari sana, bersama-sama dengan ciri-ciri manusia lainnya, dihasilkan penampakan dasar. Sebagian besar dari kita lebih menyadari ekspresinya daripada fungsinya.
Temperamen seseorang membuat ia ramah dan ekstrover, atau murung dan introver. Temperamen mendorong sebagian orang menyukai seni dan musik, sementara yang lain menyukai olahraga atau industri. Anak-anak yang lahir dari orang tua yang sama mungkin memunyai temperamen yang berbeda sama sekali.
Menurut Allport: “Temperamen adalah gejala karakteristik daripada sifat emosi individu, termasuk juga mudah-tidaknya terkena rangsangan emosi, kekuatan serta kecepatannya bereaksi, kualitas kekuatan suasana hatinya, segala cara daripada fluktuasi dan intensitas suasana hati. Gejala ini bergantung pada faktor konstitusional, dan karenanya terutama berasal dari keturunan.
Menurut G. Ewald: “Temperamen adalah konstitusi psikis yang berhubungan dengan konstitusi jasmani.”
Di sini peranan keturunan memainkan peranan penting, sedangkan pengaruh pendidikan dan lingkungan tidak ada. Dalam kaitan dengan watak, G. Ewald lebih melihat temperamen sebagai yang tetap seumur hidup, yang tak mengalami perkembangan, karena temperamen bergantung pada konstelasi hormon-hormon, sedangkan konstelasi hormon-hormon itu tetap selama hidup. Sebaliknya watak, walaupun pada dasarnya telah ada tetapi masih mengalami pertumbuhan atau perkembangan.Watak sangat bergantung pada faktor-faktor eksogen (lingkungan pendidikan, pengalaman, dan sebagainya).

 D. Fase-Fase Perkembangan
Setiap orang berkembang dengan karakteristik tersendiri. Hampir sepanjang waktu perhatian kita tertuju pada keunikan masing-masing. Sebagai manusia, sctiap orang melalui jalan-jalan yang umum. Setiap diri kita mulai belajar berjalan pada usia satu tahun, berjalan pada usia dua tahun, tenggelam pada permainan fantasi pada masa kanak-kanak dan belajar mandiri pada usia remaja.
Menurut Santrok dan Yussen (1992) perkembangan adalah pola gerakan atau perubahan yang dimulai pada saat terjadi pembuahan dan berlangsung terus selama siklus kehidupan. Dalam perkembangan terdapat pertumbuhan. Pola gerakan itu kompleks karena merupakan hasil (produk) dari beberapa proses: proses biologis, proses kognitif dan proses sosial.
Untuk memudahkan pemahaman tentang perkembangan maka dilakukan pembagian berdasarkan waktu-waktu yang dilalui manusia dengan sebutan fase. Santrok dan Yussen membaginya atas lima yaitu: fase pranatal (saat dalam kandungan), fase bayi, fase kanak-kanak awal, fase anak akhir dan fase remaja. Perkiraan waktu ditentukaii padn setiap fase tintuk memperoleh gambaran waktu suatu fase itu dimulai dan berakhir.
Fase pra natal (saat dalam kandungan) adalah waktu yang terletak antara masa pembuahan dan masa kelahiran. Pada saat ini terjadi pertumbuhan yang luar biasa dari satu sel menjadi satu organisme yang lengkap dengan otak dan kemampunn berperilaku, dihasilkan dalam waktu Iebih kurang sembilan bulan.
Fase bayi adalah saat perkembangan yang berlangsung sejak lahir sampai 18 atau 24 bulan. Masa ini adalah masa ynng sangat bergantung kepada orang tua. Banyak kegiatan-kegiatan psikologis yang baru dimulai misalnya; bahasa, koordinasi sensori motor dan sosialisasi.
Fase kanak-kanak awal adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak akhir masa bayi sampai 5 atau 6 tahun, kadang-kadang disebut masa pra sekolah. Selama fase ini mereka belajar melakukan sendiri banyak hal dan berkembang keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan kesiapan untuk bersekolah dan memanfaatkan waktu selama beberapa jam untuk bermain sendiri ataupun dengan temannya. Memasuki kelas satu SD menandai berakhirnya fase ini.
Fase kanak-kanak tengah dan akhir adalah fase perkembangan yang berlangsung sejak kira-kira umur 6 sampai 11 tahun, sama dengan masa usia sekolah dasar. Anak-anak menguasai keterampilan-keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung. Secara formal mereka mulai memasuki dunia yang lebih luas dengan budayanya. Pencapaian prestasi menjadi arah perhatian pada dunia anak, dan pengendalian diri sendiri bertambah pula.
Fase remaja adalah masa perkembangan yang merupakan transisi dari masa anak-kanak ke masa dewasa awal, yang dimulai kira-kira umur 10 sampai 12 tahun dan berakhir kira-kira umur 18 sampai 22 tahun. Remaja mengalami perubahan-penibahan fisik yang sangat cepat, perubahan perbandingan ukuran bagian-bagian badan, berkembangnya karakteristik seksual seperti membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bagian tertentu dan perubahan suara. Pada fase ini dilakukan upaya-upaya untuk mandiri dan pencarian identifas diri. Pemikirannya Iebih logis, abstrak dan idealis. Semakin lama banyak waktu dimanfaatkan di luar keluarga.
Pada saat ini para ahli tidak lagi berpendapat bahwa perubahan-perubahan akan berakhir pada fase ini. Mereka mengatakan bahwa perkembangan merupakan proses yang terjadi sepanjang hayat.

Evaluasi belajar
Istilah evaluasi belajar sering disamakan dengan istilah mengukur atau menilai. Sehingga orang-orang lebih cenderung mengarahkan kata tersebut sebagai suatu pengertian yang sama sehingga dalam memakai hanya tergantung dari kata mana yang sedang siap atau pantas untuk di gunakan. Untuk dapat mengetahui persamaan, perbedaan, dan hubungan ketiga kata tersebut dapat di pahami melalui 2 contoh berikut :
1. adi disuruh memilih dua pensil yang tidak sama panjangnya, maka adi memilih pensil yang lebih panjang.
2. seorang ibu sedang memilih jeruk, maka ibu tersebut memilih jeruk yangbesar, kuning, kulitnya halus, karena menurut pengalamannya jeruk-jeruk yang demikian rasanya akan manis.
Dari contoh-contoh diatas dapat disimpulkan bahwa sebelum menentukan pilihan manusia selalu mengadakan “proses penilaian “ , dan untuk sebelum mengadakan “proses penilaian” kita akan terlebih dahulu melakukan “proses pengukuran”. Dua langkah kegiatan yang dilalui sebelum mengambil sebuah pilihan itulah yang disebut mengadakan evaluasi yakni mengukur dan menilai, kita tidak dapat mengadakan penilaian sebelum kita melakukan pengukuran.
1. mengukur ialah membandingkan sesuatu dengan satu ukuran, pengukuran bersifat kuantitatif.
2. menilai ialah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik menurut penilaian, bersifat kualitatif.
3. evaluasi ialah meliputi dua langkah diata, yaitu mengukur dan menilai.

Cakupan Psikologi Pendidikan
Pokok-Pokok bahasan Psikologi Pendidikan:
1. Pokok bahasan mengenai ”belajar”, yang meliputi teori-teori, prinsip-prinsip dan ciri-ciri khas perilaku belajar siswa.
2. Pokok bahasan mengenai ”proses belajar”, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan mengenai ”situasi belajar”, yakni suasana dan keadaan lingkungan baik bersifat fisik maupun non fisik yang berhubungan dengan belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA
1.   Djamarah, syaeful Bahri : 2005. “ Guru dan anak didik dalam interaksi edukatif ; suatu pendekatan teoritis psikologis Jakarta : PT. Rineka Cipta.
2.   suharna : 1984. “ Testologi Pengantar “ Jakarta : PT. Bina Askara
3.   Daryanto: 1999. “ Evaluasi pendidikan “, Jakarta : PT. Rineka Cipta
4.   Arikunto, Suharsimi : 1996, “Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan” Jakarta : Bumi Askara
5.   Ngalim, Muhammad Purwanto : 1992 “ Prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pengajaran”, Bandung : PT. Rosda Karya
6.   Uzer, Muhammad Usman dan Lilis setiawati : 1993, “ Upaya optimalisasi kegiatan belajar Mengajar”, Bandung : PT. Rosda Karya
7.   Syah, Muhaibin : 2000 “ Psikologi Pendidikan “ Bandung : PT. Rosda Karya

14 comments:

  1. Nama:Hani Hanifah
    Semester IV STAI YAPERI

    1.apa yang di maksud dengan psikologi dan sebutkan pengertian menurut para ahli?
    2.sebutkan 4 macam pembawaan hereditas?
    3.sebutkan tipe tipe IQ anak?
    4.apa perbedaan nya gen dengan hormon?
    5.pengertian pertumbuhan menurut para ahli?

    ReplyDelete
  2. Nama : Siti Rodiah
    Semester : IV STAI YAPERI CIBINONG

    1. Tolong jelaskan pengertian Hereditas dan Lingkungan?

    2. Sebutkan apa yang di maksud Genotipe dan Genotipe dan beri masing-masing contoh?

    4. Tolong anda sebutkan beberapa macam pembawaan perseorangan yang dalam pertumbuhannya lebih dekat dan di tentukan oleh pembawaan!

    4. Apa yang terjadi pada masa anak sedang mengalami pertumbuhan ?

    5. Apa yang di maksud dengan kecerdasan Interpersonal dan berikan contohnya ?

    ReplyDelete
  3. Siti Rusmia S.
    Semester : 4

    1. Jelaskan perbedaan psikologi dengan psikologi pendidikan !

    2. Berikan contoh dalam psikologi pendidikan terhadap anak !

    3. Sebutkan pokok-pokok psikologi pendidikan ?

    4. apakah penerapan psikologi pendidikan terhadap anak itu berbeda-beda?coba jelaskan!


    5. Apa yang di maksud dengan perkembangan ?

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  5. Soal Psikologi Pendidikan
    Iis Niawati
    Semester 4
    STAI Yaperi
    2019

    1. Jika Hereditas adalah penurunan sifat dari induk kepada keturunannya. Maka jika menemukan siswa yang selalu bermasalah di sekolah apakah itu salah satu faktor keturunan ? Jelaskan bagaimana cara anda menyelesaikan permasalah tersebut jika menemukan siswa seperti itu !

    2. Jelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan pada anak !

    3. Sebutkan dan jelaskan faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada anak !

    4. Niki adalah salah satu anak yang memiliki kecerdasan kinestetik. Sedari kecil bakatnya itu sudah terlihat saat ikut kompetisi di sekolah dasar. Apa yang di maksud dengan kecerdasan kinestetik ? Dan apa yang harus orangtua Niki lakukan untuk mengembangkan kecerdasan yang Niki miliki itu ?

    5. Setiap manusia memiliki fase yang bertahap dalam kehidupannya. Salah satu fase yang pasti di lalui manusia adalah fase pranatal yang merupakan awal dari kehidupan manusia. Jelaskan kembali apa yang di maksud dengan fase pranatal pada kehidupan manusia ?

    ReplyDelete
  6. jelaskan hubungan hereditas dan lingkungsn?

    3. sebutkan dan jelaskan secara singkat tentang macam macam kecerdasan?

    4. jelaskan fase perkembangan manusia dri awal tumbuh hingga dewasa?

    5. apa pengertian kecerdasan dan tempranen?

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  8. 1. Jelaskan secara singkat psikologi pendidikan menurut para ahli?

    2. Jelaskan kecerdasan menurut Arthur Jensen?

    3.berikan contoh dari hereditas?

    4.jelaskan pengertian psikologi pendidikan?

    5.apa perbedaan pertumbuhan dengan perkembangan?

    ReplyDelete
  9. Soal Psikologi Pendidikan 2
    Nama : Dina
    Semester IV STAI YAPERI Cibinong

    1. Jelaskan Definisi Psikologi dan Psikologi pendidikan ?

    2. Apakah Peran Psikologi pendidikan dalam proses pembelajaran ,Jelaskan!

    3. Jelaskan Hubungan antara Prestasi dan perbedaan gender didalam kelas !

    4. Jelaskan pengaruh Hereditas dan Lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak didik!

    5. Apakah hubungan antara Kepribadian, watak, dan Temperamen seseorang itu, Jelaskan !

    ReplyDelete
  10. Nama: NANANG
    Semester: II (dua) YAPERI
    Hari: Kamis 14 Maret 2019

    Pertanyaan:

    1. Apa yang dimaksud dengan Psikologi?

    2. Jelaskan yang dimaksud dengan Psikologi Pendidikan?

    3. Sebutkan pembagian Psikologi Pendidikan menurut Bruno?

    4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam Pembawaan menurut Hereditas?

    5. Sebutkan dan jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang seorang manusia?

    ReplyDelete
  11. Nama : Evi Tapiani
    Semester : IV

    1. Jelaskan pengertian psikologi pendidikan menurut para ahli !

    2. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup psikologi pendidikan !

    3. Jelaskan hubungan hereditas dengan lingkungan !

    4. Jelaskan perbedaan pertumbuhan dan perkembangan !

    5. Jelaskan pengertian kecerdasan menurut Howard Gardner !

    ReplyDelete
  12. Iis syafitri al-fadilah
    Semester 4

    1.jelaskan pemahaman anda tentang hereditas dan lingkungan?

    2.apa yg di maksud dengan fenotipe dan genotipe?

    3.sebutkan macam-macam pembawaan hereditas?

    4.jelaskan pemahaman anda tentang kecerdasan linguistik dan sebutkan contoh nya?

    5.apa yang di maksud dengan Temperamen?

    ReplyDelete
  13. Psikologi memang merupakan disiplin ilmu yang mempelajari mental, pikiran, dan perilaku manusia. Pingin diajari bagaimana perkembangan psikologi bayi usia 9 bulan dong kak. Plis.

    ReplyDelete
  14. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    ReplyDelete

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...