Wednesday, April 10, 2019

Tugas Filsafat


Nama      : Eri Nur Indrawan

Semester : II







1.   PENGERTIAN PROPOSISI

Proposisi adalah suatu keputusan. Keputusan yang dipermasalahkan dalam filsafat logika adalah keputusan yang berhubungan dengan term-term yang terangkai dalam suatu kalimat. Jadi proposisi atau keputusan adalah pernyataan tentang relasi yang terdapat diantara dua buah term. Suatu proposisi mempunyai tiga unsur sebagai berikut:

1.   Subyek

2.   Predikat;

3.   (penghubung antara subyek dan predikat).

Misalnya proposisi: ‘Semua manusia adalah hamba Allah’. Semua manusia sebagai subyek;hamba Allah sebagai predikat; adalah sebagai kopula.

Menurut logika tradisional, proposisi mestinya terdiri atas tiga bagian, yaitu subyek, predikat dan kopula. Kopula mesti ada dan fungsinya menyatakan hubungan yang terdapat antara subyek dan predikat. Hubungan yang dinyatakan oleh kopula mungkin berupa afirmasi, artinya kopula menyatakan bahwa diantara subyek dan predikat tidak terdapat suatu hubungan apapun.

Dalam Logika dikenal adanya dua macam proposisi, menurut sumbernya, yaitu proposisi analitik dan proposisi sintetik. Proposisi analitik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subyeknya, seperti :

Burung adalah hewan. Kata “hewan” pengertiannya sudah terkandung pada subyek “burung”. Jadi predikat pada proposisi analitik tidak mendatangkan pengetahuan baru. Untuk menilai benar tidaknya proposisi serupa kit lihat ada tidaknya pertentangan dalam diri pernyataan itu. Prposisi analitik disebut juga proposisi a priori.

Proposisi sintetik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya, seperti :

Manggis itu manis. Kata “manis” pengertiannya belum terkandung ada subyeknya, yaitu “manggis”. Jadi kata “manis” merupakan pengetahuan baru yang didapat melalui pengalaman. Roosisi sintetik adalah lukisan dari kenyataan empirik maka untuk menguji benar salahnya diukur berdasarkan sesuai tidaknya dengan kenyataan empiriknya. Proposisi ini disebut proposisi a posteriori.



2.   MACAM-MACAM PROPOSISI MENURUT BENTUKNYA



1.   Proposisi Kategorik

Proposisi kategarik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat. Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term predikat, satu kopula dan satu quantifier. Subyek adalah term yang menjadi pokok pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan subyek. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara term subyek dan term predikat. Quantifier adalah kata yang menunjukan banyaknya satuan yang diikat oleh term subyek.

Sebagian                manusia           adalah              pedagang

Quantifier             subyek             kopula             predikat

Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak menyatakan quantifier-nya tidak berarti subyek dari proposisi tersebut tidak mengandung pengertian banyaknya satuan diikatnya. Perhatikan proposisi yang quantifier-nya dinyatakan :

§  Proposisi universal    :  Semua tanaman membutuhkan air.

§  Proposisi partikular : Sebagian manusia dapat menerima pendidikan tinggi.

§  Proposisi singular :  Seorang yang bernama Hasan adalah seorang guru.


Proposisi tersebut dapat dinyatakan tanpa disebut quantifier-nya tanpa mengubah kuantitas proposisinya :

§  Proposisi universal : Tanaman membutuhkan air.

§  Proposisi partikular : Manusia dapat menerima pendidikan tinggi.

§  Proposisi singular : Hasan adalah guru.


Dari kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi maka kita kenal enam macam proposisi, yaitu :

1.   Universal positif, seperti : Semua manusia akan mati

2.   Partikular positif, seperti : Sebagian manusia adalah guru

3.   Singular positif, seperti : Rudi adalah pemain bulu tangkis

4.   Universal negatif, seperti : Semua kucing bukan burung

5.   Partikular negatif, seperti : Beberapa mahasiswa tidak lulus

6.   Singular negatif, seperti : Fatimah bukan gadis pemalu


Proposisi universal positif, kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf A. Proposisi partikular positif kopula mengakui hubungan subyek dan predikat sebagian saja dilambangkan dengan huruf I. Proposisi singular positif karena kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan maka juga dilambangkan dengan huruf A. Huruf A dan I masing-masing sebagai lambang proposisi universal positif dan partikular positif diambil dari dua huruf hidup pertama kata Latin Affirmo yang berarti mengakui.

Proposisi universal negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikatnya secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf E. Proposisi partikular negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat sebagian saja, dilambangkan dengan huruf O. Proposisi singular negatif karena kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, juga dilambangkan dengan huruf E. Huruf E dan O yang dipakai sebagai lambang tersebut diambil dari huruf hidup dalam kata nEgo, bahasa Latin yang berarti menolak atau mengingkari.

Dengan pembahasan diatas maka kita mengenal lambang, permasalahan dan rumus proposisi sebagai berikut :



Lambang

Permasalahan

Rumus


A

Universal Positif

Semua S adalah P


I

Partikular positif

Sebagian S adalah P


E

Universal negatif

Semua S bukan P


O

Partikular negatif

Sebagian S bukan P


2.   Proposisi Hipotetik

Pada proposisi kategorik kopula menghubungkan dua buah term sedang pada proposisi hipotetik kopula menghubungkan dua buah pernyataan. Sebuah proposisi hipotetik, misalnya : ‘Jika hujan turun maka desa akan banjir’ pada dasarnya terdiri dari dua proposisi kategorik ‘Hujan turun’ dan ‘Desa akan banjir’.’Jika’ dan ‘maka’ pada contoh diatas adalah kopula, ‘hujan turun’ sebagai pernyataan pertama disebut sebab atau antecedent dan ‘desa akan banjir’ sebagai pernyataan kedua disebut akibat atau konsekuen.

Proposisi hipotetik mempunyai dua buah bentuk. Yaitu:

§  Jika A adalah B maka A adalah C, seperti “Jika Feri rajin maka ia akan naik kelas”.

§  Jika A adalah B maka C adalah D, seperti “Jika permintaan bertambah, maka harga akan naik”.


3.   Proposisi Disyungtif

Seperti juga proposisi hipotetik, proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi kategorika. Sebuah proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar maka salah ; jika dianalisis menjadi : ‘Poposisi itu benar’ dan Proposisi itu salah”. Kopula yang berupa ‘jika’ dan ‘maka’ mengubah dua proposisi kategorik menjadi permasalahan disyungtif. Kopula dari proposisi disyungtif bervariasi sekali, seperti :

§  Hidup kalau tidak makan adalah mati.

§  Eko di kantin atau di perpus.

§  Jika bukan Dian yang memberi maka Dodi.

Bentuk-bentuk proposisi disyungtif yaitu:

1.   Proposisi disyungtif sempurna.

§  Mempunyai alternatif kontradiktif

§  Rumus : A mungkin B mungkin non B, seperti “Fajar mungkin masih hidup mungkin sudah mati (non-hidup)”.

  1. Proposisi disyungtif tidak sempurna.

§  idak sempurna alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif.

§  Rumus : A mungkin B mungkin C, seperti “Gilang berhelm hitam atau berhelm putih”.


3. Jenis-jenis  proposisi

Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu:

1. Berdasarkan bentuk

2. Berdasarkan sifat

3. Berdasarkan kualitas

4. Berdasarkan kuantitas



Skema Jenis-Jenis Proposisi

Ø Berdasarkan bentuknya, proposis dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:

a) Proposisi tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.

Contoh:

-  Setiap barang harus disusun dan ditata dengan rapi.

-  Pakaian ini dicuci dan dijemurkan oleh kakak.

b) Proposisi majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari d=satu subjek dan lebih dari satu predikat.

Contoh:

-  Semua mahluk hidup pasti bernapas.

-  Semua orang terlihat bahagia hari ini.



Ø  Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:

a) Proposisi kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.

Contoh:

-  Setiap mahasiswa memiliki KTM sebagai identitasnya.

-  Semua wajib pajak wajib membayar pajak.

b) Proposisi kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.

Contoh proposisi kondisional hipotesis:

-  Jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati janjinya.

-  Jika waktu dapat terulang kembali, aku pasti lebih berusaha lagi.

Contoh proposisi kondisional disjungtif (mempunyai 2 pilihan alternatif):

-  Dia tidak jadi datang karena sibuk atau malas.

-  David Beckham adalah seorang pemain bola atau model.

Ø  Berdasarkan kualitasnya, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

a) Proposisi positif merupakan proposisi yang memiliki persesuaian antara subjek dan predikatnya.

Contoh:

-  Semua manusia adalah mahluk hidup.

-  Harimau adalah hewan buas.

-  Semua insinyur adalah orang pintar.

b) Proposisi negatif merupakan kebalikan dari proposisi positif, dimana tidak ada terdapat kesesuaian antara subjek dan predikatnya.

Contoh:

-  Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan jilbab.

-  Semua aves bukanlah omnivora.

-  Tidak ada tumbuhan yang dapat berjalan.

Ø  Aspek terakhir adalah berdasarkan kuantitas. Berdasarkan aspek ini, proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:

a) Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang pada umumnya diawali dengan kata semua atau seluruh.

Contoh:

-  Semua warga negara Indonesia wajib memiliki KTP sebagai identitasnya.

-  Semua mahasiswa harus mengerjakan tugas yang diberikan dosen.

b) Proposisi khusus atau spesifik adalah proposisi yang pada uumnya diawali dengan kata sebagian dan beberapa.

Contoh:

-  Sebagian kendaraan bermotor diparkir di halaman belakang.

-  Sebagian mahasiswa pulang ke kampung halaman untuk menghabiskan liburannya.

-  Beberapa pelajar pergi ke sekolah dengan berjalan kaki[4].





Kesimpulan:

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. Bentuk-bentuk proposisi Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi kategorik, proposisi hipotesis, proposisi disyungtif. Dalam proposisi kategorik itu yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat

Dan proposisi terdiri dari 4 aspek :

1.     Berdasarkan bentuk

2.     Berdasarkan sifat

3.     Berdasarkan kualitas

4.     Berdasarkan kuantitas.









Nama : Nia Shofiah

Semester         ; II



PROPOSISI


          Proposisi merupakan kalimat logika yang mana pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat di nilai benar atau salah. Ada yang mengartikan proposisi sebagai ekspresi verbal dan putusan yang berisi pengakuan atau pengingkaran sesuatu ( predikat ) terhadap sesuatu yang lain ( subjek ) yang dapat di nilai benar atau salah.

Unsur-unsur proposisi adalah sebagai berikut :

·       Term subjek, hal yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran di tujukan. Term subjek dalam sebuah proposisi di sebut subjek logis. Ada perbedaan antara subjek logis dengan subjek dalam sebuah kalimat. Tentang subjek logis harus ada penegasan / pengingkaran sesuatu tentangnya.

·       Term predikat, isi pengakuan atau pengingkaran.

·       Kopula, menghubungkan term subjek dan term predikat.

Jenis-jenis proposisi adalah sebagai berikut :

1)     Proposisi Berdasarkan Bentuknya

a.     Proposisi Tunggal : merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Contoh : kucing adalah hewan peliharaan. ( subjek : kucing, predikat : hewan peliharaan.

b.     Proposisi Majemuk : merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan dua predikat atau bisa juga terdiri atas dua proposisi tunggal. Misalnya : kucing adalah hewan peliharaan sekaligus hewan omnivora. ( subjek : kucing, predikat : hewan peliharaan dan hewan omnivora ).

2)     Proposisi Berdasarkan Sifatnya

a.     Proposisi Kategorial : merupakan proposisi yang hubungan subjek dan predikatnya tidak memerlukan syarat apapun. Misalnya : semua orang akan mati, semua hewan membutuhkan makan.

b.     Proposisi Kondisional : merupakan proposisi yang pada hubungan subjek dan predikatnya memerlukan syarat tertentu. Misalnya : jika hari mendung maka akan turun hujan, jika Dina bangun kesiangan maka akan terlambat masuk ke sekolah.

Proposisi sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu :

·       Hipotesis : berisi pembenaran atau pengingkaran yang berisi sebuah syarat. Misal : lubang jalan akan tergenang air jika waktu hujan deras tiba.

·       Disjungtif : berisi pernyataan yang berupa pilihan dan biasanya terkandung kata atau di dalamnya. Misal : Santi harus memilih apakah dia akan melanjutkan S2 atau menikah terlebih dahulu.

3)     Proposisi Berdasarkan Kualitasnya

a.     Proposisi Positif atau Afirmatif : merupakan proposisi yang predikatnya membenarkan subjek. Misal : semua profesor adalah orang pintar.

b.     Proposisi Negatif : merupakan proposisi yang predikatnya tidak mendukung / membenarkan subjek. Misal : tidak satu pun tumbuhan memiliki kaki.

4)     Proposisi Berdasarkan Kuantitasnya

a.     Proposisi Universal ( umum ) : merupakan proposisi yang berisi pernyataan suatu hal secara keseluruhan. Biasanya proposisi ini menggunakan kata semua di dalamnya. Misal : semua manusia pasti mempunyai dua mata.

b.     Proposisi Partikular ( Khusus ) : merupakan proposisi yang menyatakan suatu hal secara tidak menyeluruh atau sebagian saja. Proposisi ini biasanya di tandai dengan adanya penggunaan frasa tidak semua. Misal : tidak semua anak laki-laki itu kurang ajar.

c.      Proposisi Singular : merupakan proposisi yang menyatakan suatu hal secara khusus dan biasanya terkandung kata ini atau itu di dalamnya. Misal : rumah itu milik pak Zahrawi.

Bentuk-bentuk Proposisi adalah sebagai berikut :

·       Proposisi Bentuk A : merupakan bentuk proposisi yang menyatakan bahwa setiap subjek adalah predikat. Misalnya : setiap makhluk hidup adalah ciptaan Tuhan.

·       Proposisi Bentuk E : merupakan bentuk proposisi yang menyatakan bahwa setiap subjek bukanlah sebuah predikat. Misalnya : setiap laki-laki bukan perokok aktif.

·       Proposisi Bentuk I : merupakan bentuk proposisi yang menyatakan bahwa sebagian subjek adalah predikat. Misalnya : sebagian mahasiswa adalah anak seorang pejabat.

·       Proposisi Bentuk O : merupakan proposisi yang menyatakan bahwa sebagian subjek bukanlah predikat. Misalnya : sebagian mahasiswa bukanlah anak seorang pejabat.



Menurut Selltiz, et al., dalam Nazir (1988 ) dalam buku Metode Penelitian, mengatakan bahwa proposisi yang sudah mempunyai jangkauan cukup luas dan telah di dukung oleh data empiris di namakan dalil ( scientific law ). Dengan perkataan lain, dalil adalah singkatan dari suatu pengetahuan tentang hubungan sifat-sifat tertentu, yang bentuknya lebih umum jika di bandingkan dengan penemuan-penemuan empiris pada mana dalil tersebut di dasarkan.







Nama        ; Ambariah Firmansyah
Semester : II



KATA PENGANTAR

Puji serta puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Pengasih Dan penyayang karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan artikel yang berjudul “PROPOSISI”.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Karena beliau adalah salah satu figur umat yang mampu memberikan syafa’at kelak di hari kiamat

Dalam penyusunan artikel ini banyak kesulitan dan hambatan yang saya hadapi, namun berkat bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak akhirnya makalah ini dapat saya selesaikan. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam penulisan artikel ini terdapat banyak kesalahan didalamnya. Saya mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi tercapainya kesempurnaan pada artikel selanjutnya.

PENDAHULUAN

1.     LATAR BELAKANG

Telah sama sama kita ketahu, Logika mempelajari cara bernalar yang benar dan kita tidak bisa melaksanakannya tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi premisnya. Bila kita bandingkan dengan sebuah bangunan, premis itu adalah batu, pasir dan semennya; sedangkan proses penalaran itu dapat kita samakan dengan bagan atau arsitekturnya. Dengan semen, batu dan pasir serta arsitekturnya yang baik akan dihasilkan bangunan yang indah dan kokoh, dengan premis yang dapat dipertanggungjawabkan dan melalui proses penalaran yang sah akan dihasilkan kesimpulan yang benar.

Premis-premis di mana Logika bergelut berupa pernyataan dalam bentuk kata-kata , meskipun dalam penyelidikan lebih lanjut dijumpai pernyataan dalam bentuk kata-kata, meskipun dalam penyelidikan lebih lanjut dijumpai pernyataan dalam rumus-rumus.

Pernyataan pikiran manusia adakalanya mengungkapkan keinginan, perintah, harapan, cemooh, kekaguman dan pengungkapan realitas tertentu baik dinyatakan dalam bentuk positif maupun bentuk negatif. logika mempelajari cara bernalar yang benar dan kita tidak bisa melaksanakannya tanpa memiliki pengetahuan yang menjadi premisnya. didalam percakapan sehari-hari kita biasanya mengunakan penalaran akal atau menurut akal. Logika sebagai istilah berarti suatu metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketetapan penalaran. Sedangkan penalaran yaitu suatu bentuk pikiran. Didalam penalaran terdapat sebuah pernyataan atau proposisi yang dimana arti proposisi adalah sebuah pernyataan.

2.   Pengertian

Proposisi adalah istilah yang digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan utuh.  Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya.  Singkatnya, proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau salah.

Proposisi juga bisa diartikan satu tutur atau pernyataan yang melukiskan beberapa keadaan yang belum tentu benar atau salah dalam bentuk sebuah kalimat berita. Proposisi adalah istilah yang dipergunakan dalam analisis logika. Keadaan dan peristiwa-peristiwa itu pada umumnya melibatkan pribadi atau orang yang dirujuk oleh ujaran dalam kalimat. Kebenaran sebuah proposisi berkorespondensi dengan fakta Sebuah proposisi yang salah tidak berkorespondensi dengan fakta. Proposisi terdiri atas empat unsur, dua di antaranya merupakan materi pokok proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur yang dimaksudkan adalah term sebagai subjek, term sebagai predikat, kopula, dan kuantor.

 Dalam ilmu logika, proposisi hanya mempunyai tiga unsur yakni:

1.   Subjek adalah perkara yang disebutkan terdiri dari orang, benda,  tempat, atau perkara. 

Term subjek; hal yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan. Term subjek dalam sebuah proposisi disebut subjek logis. Ada perbedaan antara subjek logis dengan subjek dalam sebuah kalimat. Tentang subjek logis harus ada penegasan/ pengingkaran sesuatu tentangnya.

2.   Predikat adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek. 

Term predikat; isi pengakuan atau pengingkaran.

3.   kopula adalah kata yang menghubungkan subjek dan  predikat  Kopula; menghubungkan term subjek dan term predikat,

Contohnya kalimat ;

Semua manusia adalah fana.

Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan pembilang.

Kemudian kata manusia berkedudukan sebagai subjek,

sedang adalah merupakan kopula.

Adapun predikat di sini diwakili oleh kata fana.

Banyak pemikir modern berpikir bahwa "pernyataan" dan "proposisi" adalah sinonim, atau paling tidak seharusnya sama. 

4.   Jenis-Jenis Proposisi

 proposisi terbagi atas beberapa jenis, yaitu:

1.   Proposisi tunggal: (bentuknya)  merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan predikat. Contoh: kucing adalah hewan peliharaan. (Subjek: kucing, Predikat: hewan peliharaan)

2.   Proposisi majemuk: (bentuknya)  merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan dua predikat atau bisa juga terdiri atas dua proposisi tunggal. Misalnya: kucing adalah hewan peliharaan sekaligus hewan omnivora. (Subjek: kucing, predikat: hewan peliharaan dan hewan omnivora)

3.   Proposisi kategorial atau kategories: merupakan proposisi yang berisi pernyataan yang membenarkan atau menyalahkan secara mutlak. MIsalnya: semua makhluk hidup pasti akan mati.

4.   Proposisi kondisional: (sifatnya) merupakan proposisi yang berisi pernyataan yang berisi pembenaran atau pengingkaran yang bersyarat atau opsional. Misal: langit akan gelap jika akan terjadi hujan. Proposisi sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu:

o  Hipotesis: berisi pembenaran atau pengingkaran yang berisi sebuah syarat. Misal: lubang jalan akan tergenang air jika waktu hujan deras tiba.

o  Disjungtif: berisi pernyataan yang berupa pilihan dan biasanya terkandung kata atau di dalamnya. Misal: Melly harus memilih apakah dia akan melanjutkan S2 atau menikah terlebih dahulu.

5.   Proposisi universal: (kuantitasnya)  merupakan proposisi yang berisi pernyataan suatu hal secara keseluruhan. Biasanya proposisi ini menggunakan kata semua di dalamnya. Misal: semua manusia pasti mempunyai dua mata.

6.   Proposisi partikular: (kuantitasnya) merupakan proposisi yang menyatakan suatu hal secara tidak menyeluruh atau sebagian saja. Proposisi ini biasanya ditandai dengan adanya penggunaan frasa tidak semua. Misalnya: tidak semua anak laki-laki itu kurang ajar.

7.   Proposisi singular: merupakan proposisi yang menyatakan suatu hal secara khusus dan biasanya terkandung kata ini atau itu di dalamnya. Contoh: rumah itu milik Pak Zahrawi.

5.   Bentuk Proposisi

Dilansir dari medialogika.org, proposisi mempunyai sejumlah bentuk, yaitu:

·      Proposisi bentuk A: merupakan bentuk proposisi yang menyatakan bahwa setiap subjek adalah predikat. Misalnya: setiap makhluk hidup adalah ciptaan Tuhan.

·        Propoisisi bentuk E: merupakan bentuk proposisi yang menyatakan bahwa setiap subjek bukanlah sebuah predikat. Misal: setiap laki-laki bukan perokok aktif.

·        Proposisi bentuk I: merupakan bentuk proposisi yang menyatakan bahwa sebagian subjek adalah predikat. Misal: sebagian mahasiswa adalah anak seorang pejabat.

·        Proposisi bentuk O: merupakan proposisi yang menyatakan bahwa sebagian subjek bukanlah predikat. Misal: sebagian mahasiswa bukanlah anak seorang pejabat.



5.KESIMPULAN

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya.

Adapun jenis jenis proposisi itu ada tujuh : berdasarkan bentuk, sifat, kualitas, dan kuantitasnya

1.proposisi tunggal

2.proposisi majemuk

3.proposisi kategori

4.proposisi konditional (hipotesis, disjungtif)

5.proposisi universal

6.proposisi particular

7.proposisi singgular

Bentuk-bentuk proposisi Proposisi dibagi menjadi empat yaitu

1.proposisi bentuk A

2.proposisi bentuk E

3.proposisi bentuk I

4.dan proposisi bentuk O



Dengan pembahasan diatas maka kita mengenal lambang, permasalahan dan rumus proposisi sebagai berikut :



Lambang

Permasalahan

Rumus


A

Universal Positif

Semua S adalah P


I

Partikular positif

Sebagian S adalah P


E

Universal negatif

Semua S bukan P


O

Partikular negatif

Sebagian S bukan P
















Nama      ; Hakiki Aep
Semester : II

Pengertian Proposisi



Menurut kbbi.web.id, proposisi merupakan sebuah ungkapan atau pernyataan yang dapat disangsikan, disangkal, atau diyakini, serta dapat dibuktikan benar atau tidaknya. Proporsi sendiri terbentuk atas tiga unsur, yaitu subjek oredikat dan kopula. (melansir dari id.wikipedia.org). Subjek merupakan pelaku atau pihak yang melakukan perkara. Sementara itu, predikat adalah perkara yang dikenakan kepada subjek. Adapun definisi kopula adalah penghubung antara subjek dan predikat. Agar lebih paham, perhatikanlah contoh di bawah ini!



Manusia adalah makhluk hidup.

Pada kalimat di atas, kata manusia berperan sebagai subjek, sedangkan makhluk hidup adalah predikatnya. Adapun kopula pada kalimat di atas ialah kata adalah.



Jenis-Jenis Proposisi

Dilansir id.wikipedia.org, proposisi terbagi atas beberapa jenis, yaitu:

Proposisi tunggal: merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan predikat. Contoh: kucing adalah hewan peliharaan. (Subjek: kucing, Predikat: hewan peliharaan)

Proposisi majemuk: merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan dua predikat atau bisa juga terdiri atas dua proposisi tunggal. Misalnya: kucing adalah hewan peliharaan sekaligus hewan omnivora. (Subjek: kucing, predikat: hewan peliharaan dan hewan omnivora)

Proposisi kategorial atau kategories: merupakan proposisi yang berisi pernyataan yang membenarkan atau menyalahkan secara mutlak. MIsalnya: semua makhluk hidup pasti akan mati.

Proposisi kondisional: merupakan proposisi yang berisi pernyataan yang berisi pembenaran atau pengingkaran yang bersyarat atau opsional. Misal: langit akan gelap jika akan terjadi hujan. Proposisi sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu:

Hipotesis: berisi pembenaran atau pengingkaran yang berisi sebuah syarat. Misal: lubang jalan akan tergenang air jika waktu hujan deras tiba.

Disjungtif: berisi pernyataan yang berupa pilihan dan biasanya terkandung kata atau di dalamnya. Misal: Melly harus memilih apakah dia akan melanjutkan S2 atau menikah terlebih dahulu.

Proposisi universal: merupakan proposisi yang berisi pernyataan suatu hal secara keseluruhan. Biasanya proposisi ini menggunakan kata semua di dalamnya. Misal: semua manusia pasti mempunyai dua mata.

Proposisi partikular: merupakan proposisi yang menyatakan suatu hal secara tidak menyeluruh atau sebagian saja. Proposisi ini biasanya ditandai dengan adanya penggunaan frasa tidak semua. Misalnya: tidak semua anak laki-laki itu kurang ajar.

Proposisi singular: merupakan proposisi yang menyatakan suatu hal secara khusus dan biasanya terkandung kata ini atau itu di dalamnya. Contoh: rumah itu milik Pak Zahrawi.

Bentuk Proposisi

Dilansir dari medialogika.org, proposisi mempunyai sejumlah bentuk, yaitu:

Proposisi bentuk A: merupakan bentuk proposisi yang menyatakan bahwa setiap subjek adalah predikat. Misalnya: setiap makhluk hidup adalah ciptaan Tuhan.

Propoisisi bentuk E: merupakan bentuk proposisi yang menyatakan bahwa setiap subjek bukanlah sebuah predikat. Misal: setiap laki-laki bukan perokok aktif.

Proposisi bentuk I: merupakan bentuk proposisi yang menyatakan bahwa sebagian subjek adalah predikat. Misal: sebagian mahasiswa adalah anak seorang pejabat.

Proposisi bentuk O: merupakan proposisi yang menyatakan bahwa sebagian subjek bukanlah predikat. Misal: sebagian mahasiswa bukanlah anak seorang pejabat.Jenis-Jenis Proposisi

Proposisi sendiri memiliki 4 Jenis yang akan di jelaskan secara lengkap sebagai berikut :

Proposisi Universal Afirmatif

Proposisi universal dapat di artikan proposisi atau pernyataan yang sifatnya adalah umum yang membenarkan terkait antara  subjek dengan predikat yang kemudian di rumuskan pada semua S adalah P.



Proposisi Universal Negatif

Proposisi universal negatif adalah sebuah proposisi atau pengungkapan yang mempunyai sifat Umum yang bisa mengalihkan akan adanya hubungan pada subjek dengan predikat. Sedangkan untuk rumusnya adalah semua S bukan P.



Proposisi Partikular Afirmatif

lalu yang ke-3 adalah Proposisi Partikular Afirmatif memiliki arti proposisi atau sebuah ungkapan yang di dalamnya terdapat sifat khusus yang bisa membenarkan dari sebuah suatu hubungan antara subjek dengan predikat dan di rumuskan berupa S adalah P.

Proposisi Partikular Negatif

Yang terakhir adalah Proposisi Partikular Negatif adalah proposisi atau ungkapan yang mempunyai sifat khusus dengan mengalihkan tentang adanya hubungan subjek terhadap predikat yang kemudian di rumuskan sebagian S bukan P.



Dengan berbagai penjelasan di atas baik dari segi pengertian Proposisi dan juga jenis Proposisi maka bisa kita ambil kesimpulan bahwasanya dengan adanya Proposisi akan memudahkan dalam membedakan baik yang salah atau yang benar apakah sesuai fakta atau tidak.

























Nama ; Meli Astuti
Semeser : II

Pengertian Proposisi
  Proposisi merupakan satu tutur atau pernyataan yang melukiskan beberapa keadaan yang belum tentu benar atau salah dalam bentuk sebuah kalimat berita. Proposisi dalam istilah yang dipergunakan dalam analisis logika. Keadaan dan peristiwa-peristiwa itu pada umumnya melibatkan pribadi atau orang yang dirujuk oleh ujaran dalam kalimat.
Kebenaran sebuah proposisi berkorespondensi dengan fakta, sebuah proposisi yang salah tidak berkorespondensi dengan fakta. Proposisi terdiri atas empat unsur, dua di antaranya merupakan materi pokok proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur yang dimaksudkan ialah term sebagai subjek, term sebagai predikat, kopula dan kuantor.
Jenis-Jenis Proposisi
Secara sederhana dapat dibedakan atas empat macam yaitu sebagai berikut:
1. Proposisi Universal Afirmatif
Proposisi universal afirmatif ialah pernyataan bersifat umum yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S ialah P”.
2. Proposisi Universal Negatif
Proposisi universal negatif ialah pernyataan yang bersifat umum yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S bukan P”.
3. Proposisi Partikular Afirmatif

Proposisi partikular afirmatif ialah pernyataan bersifat khsusu yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “sebagian S adalah P”.
3.   Proposisi Partikular Negatif
Proposisi partikular negatif adalah pernyataan bersifat khsusu yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan “sebagian S bukan P”.

Bentuk-Bentuk Proposisi
Berdasarkan dua jenis proposisi yaitu berdasarkan kualitas (positif dan negatif ) dan berdasarkan kuantitas (umum dan khusus) ditemukan empat macam proposisi yaitu:
- Proposisi umum -positif disebut proposisi A.
- Proposisi umum-negatif disebut proposisi E.
- Proposisi khusus-positif disebut proposisi I.
- Proposisi khusus-negatif disebut proposisi O
- Proposisi umum-positif ialah proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek
- Proposisi umum-negatif ialah proposisi yang predikatnya mengingkari keseluruhan subjek (E).
- Proposisi khusus-positif ialah proposisi yang predikatnya membenarkan sebagai subjek (I).
Contoh Proposisi
Semarang ialah Ibukota provinsi Jawa Tengah (proposisi yang bernilai benar karena Semarang ialah Ibukota Jawa Tengah).Sukarno ialah Presiden Pertama Republik Indonesia.5 + 7 = 10 (proposisi yang bernilai salah).x + 5 = 11 (bukan proposisi, karena “x” belum ditentukan).






Nama      ; Rima Hasanah
Semster : II
Proposisi
  Pengertian Proposisi
Proposisi merupakan suatu tutur atau suatu pernyataan yang dapat melukiskan tentang beberapa keadaan yang tentu saja belum tentu benar atau salah di dalam suatu bentuk kalimat berita. Proposisi merupakan suatu istilah yang di pakai di dalam analisis logika.
  Keadaan dan juga peristiwa-peristiwa yang ada di dalam pada umumnya melibatkan pribadi atau melibatkan orang lain yang dapat di rujuk oleh ujaran di dalam kalimat. Kebenaran merupakan suatu proposisi yang berkorespondensi dengan fakta yang ada.
  Suatu proposisi yang tidak benar atau salah tidak berespondensi dnegan fakta yang ada. Proposisi ini terdiri dari 4 unsur yang dua diantaranya merupakan materi pokok proposisi lalu yang dua lagi merupakan hal yang menyertainya. Dari keempat unsur itu yang di maksudkan tersebut adalah subjek, term yang menjadi predikat, kopula, dan kuantor.
  Berikut adalah bentuk umum dari proposisi yaitu:
Kuantor + Subjek + Kopula + Predikat
• Jenis-Jenis Proposisi
Proposisi memiliki beberapa jenis yang di antaranya:
- Proposisi Universal Afirmatif
Proposisi universal afirmatif ini merupakan proposisi atau pernyataan yang bersifaktan umum yang akan dapat membenarkan adanya suatu hubungan antara subjek dengan predikat yang di rumuskan dengan semua S adalah P.
- Proposisi Universal Negatif
Proposisi universal negatif ini merupakan proposisi atau pernyataan yang memiliki sifat umum yang dapat mengingkari akan adanya hubungan antara subjek dengan predikat. Ini di rumuskan sebagai semua S bukan P.
- Proposisi Partikular Afirmatif
Proposisi Partikular Afirmatif ini merupakan proposisi atau pernyataan yang memiliki sifat khusus yang dapat membenarkan tentang adanya suatu hubungan antara subjek dengan predikat yang di rumuskan dengan sebagian S adalah P.
- Proposisi Partikular Negatif
Proposisi Partikular Negatif ini merupakan proposisi atau pernyataan yang memilikian sifat khusus yang mengingkari tentang adanya hubungan antara subjek dengan prdikat yang di rumuskan sebagian S bukan P.
  Jadi proposisi merupakan suatu tutur atau suatu pernyataan yang dapat melukiskan tentang beberapa keadaan yang belum tentu benar dan salah di dalam suatu bentuk berita.
Sekianlah penjelasan mengenai Pengertian Proposisi Beserta Jenis-Jenis Proposisi (Lengkap) yang di jelaskan oleh Rimah Hasanah. Dengan adanya proposisi, kita harus dapat membedakannya antara yagn benar dengan yang salah dengan mengetahui apakah itu sesuai dengan fakta atau tidak. Semoga bermanfaat.




















Nama ; Muhamad Adang

Semester  : II



Proposisi merupakan satu tutur atau pernyataan yang melukiskan beberapa keadaan yang belum tentu benar atau salah dalam bentuk sebuah kalimat berita. Proposisi dalam istilah yang dipergunakan dalam analisis logika. Keadaan dan peristiwa-peristiwa itu pada umumnya melibatkan pribadi atau orang yang dirujuk oleh ujaran dalam kalimat.

Kebenaran sebuah proposisi berkorespondensi dengan fakta, sebuah proposisi yang salah tidak berkorespondensi dengan fakta. Proposisi terdiri atas empat unsur, dua di antaranya merupakan materi pokok proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur yang dimaksudkan ialah term sebagai subjek, term sebagai predikat, kopula dan kuantor.

Jenis-Jenis Proposisi

Secara sederhana dapat dibedakan atas empat macam yaitu sebagai berikut:

Proposisi Universal Afirmatif


Proposisi universal afirmatif ialah pernyataan bersifat umum yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S ialah P”.Proposisi Universal Negatif
Proposisi universal negatif ialah pernyataan yang bersifat umum yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S bukan P”.Proposisi Partikular Afirmatif
Proposisi partikular afirmatif ialah pernyataan bersifat khsusu yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “sebagian S adalah P”.Proposisi Partikular Negatif
Proposisi partikular negatif adalah pernyataan bersifat khsusu yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan “sebagian S bukan P”.

Bentuk-Bentuk Proposisi

Berdasarkan dua jenis proposisi yaitu berdasarkan kualitas (positif dan negatif ) dan berdasarkan kuantitas (umum dan khusus) ditemukan empat macam proposisi yaitu:

Proposisi umum -positif disebut proposisi A.Proposisi umum-negatif disebut proposisi E.Proposisi khusus-positif disebut proposisi I.Proposisi umum-negatif disebut proposisi O proposisi umum-positif ialah proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek.

Proposisi umum-negatif ialah proposisi yang predikatnya mengingkari keseluruhan subjek (E). Proposisi khusus-positif ialah proposisi yang predikatnya membenarkan sebagai subjek (I).

Contoh Proposisi

Semarang ialah Ibukota provinsi Jawa Tengah (proposisi yang bernilai benar karena Semarang ialah Ibukota Jawa Tengah).Sukarno ialah Presiden Pertama Republik Indonesia.5 + 7 = 10 (proposisi yang bernilai salah).x + 5 = 11 (bukan proposisi, karena “x” belum ditentukan).

Demikianlah pembahasan mengenai“Proposisi” Pengertian & ( Jenis–Bentuk– Contoh) semoga dengan adanya ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih banyak atas kunjungannya.




Nama      : Vivi
Semeter  : II


A.    Pengertian Proposisi
Proposisi adalah satu tutur atau pernyataan yang melukiskan beberapa keadaan yang belum tentu benar atau salah dalam bentuk sebuah kalimat berita. Proposisi dalam istilah yang dipergunakan dalam analisis logika. Keadaan dan peristiwa-peristiwa itu pada umumnya melibatkan pribadi atau orang yang dirujuk oleh ujaran dalam kalimat.
Kebenaran sebuah proposisi berkorespondensi dengan fakta, sebuah proposisi yang salah tidak berkorespondensi dengan fakta. Proposisi terdiri atas empat unsur, dua di antaranya merupakan materi pokok proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur yang dimaksudkan ialah term sebagai subjek, term sebagai predikat, kopula dan kuantor.
Dalam logika dikenal adanya dua macam proposisi, menurut sumbernya, yaitu proposisi analitik dan proposisi sintetik. Proposisi analitik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subyeknya, seperti :
-        Mangga adalah buah-buahan
-        Kuda adalah hewan
-        Ayah adalah orang laki-laki
            Proposisi sinetik adalah proposisi yang predikatnya mempunayi pengeretian yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya, seperti:
-        Pepaya ini manis
-        Gadis itu langsing
-        R. Budi Hartono adalah kaya raya
            Semua pernyataan pikiran yang mengungkapkan keinginan dan kehendak tidak dapat dinilai benar dan salahnya bukanlah proposisi, seperti:
-        Semoga Tuhan selalu melindungimu
-        Ambilkan aku segelas air
-        Alangkah cantiknya gadis itu


B.    Jenis-Jenis Proposisi
Secara sederhana dapat dibedakan atas empat macam yaitu sebagai berikut:
  • Proposisi Universal Afirmatif
Proposisi universal afirmatif ialah pernyataan bersifat umum yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S ialah P”.
  • Proposisi Universal Negatif
Proposisi universal negatif ialah pernyataan yang bersifat umum yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S bukan P”.
  • Proposisi Partikular Afirmatif
Proposisi partikular afirmatif ialah pernyataan bersifat khsusu yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “sebagian S adalah P”.
  • Proposisi Partikular Negatif
Proposisi partikular negatif adalah pernyataan bersifat khsusu yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan “sebagian S bukan P”.

C.     Bentuk-Bentuk Proposisi
Berdasarkan dua jenis proposisi yaitu berdasarkan kualitas (positif dan negatif ) dan berdasarkan kuantitas (umum dan khusus) ditemukan empat macam proposisi yaitu:
  • Proposisi umum -positif disebut proposisi A.
  • Proposisi umum-negatif disebut proposisi E.
  • Proposisi khusus-positif disebut proposisi I.
  • Proposisi umum-negatif disebut proposisi O proposisi umum-positif ialah proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek.
Proposisi umum-negatif ialah proposisi yang predikatnya mengingkari keseluruhan subjek (E). Proposisi khusus-positif ialah proposisi yang predikatnya membenarkan sebagai subjek (I).




D.    Macam-macam Proposisi    
            Proposisi menurut bentuknya ada tiga macam, yaitu: Proposisi Kategorik, Proposisi Hipotetik, dan Proposisi Disjungtif.
1.     Proposisi Kategoris
Proposisi kategoris adalah proposisi yang menerangkan identitas atau kebedaan dua konsep objektif. Indentitas atau kebedaan yang diterangkan dapat formal atau objektif, dapat utuh atau parsial.
Proposisi kategoris yang paling sederhana terdiri dari :
a.      Subjek: hal yang diterangkan.
b.     Predikat: hal yang menerangkan.
c.      Kopula.
d.     Quantifier.
Subyek, sebagaimana kita ketahui, adalah term yang menjadi pokok pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan subyek. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara term subyek dan term predikat. Sedangkan quantifier adalah kata yang menunjukkan banyaknya satuan yang diikat oleh term subyek.
Quantfier ada kalanya menunjuk kepada permasalahan universal, seperti kata: seluruh, semua, segenap, setiap, tidak satu pun; ada kalanya menunjuk kepada permasalahan partikular, seperti: sebagian, kebanyakan, beberapa, tidak semua, sebagian besar, hampir seluruh, rata-rata, [salah] seorang di antara; [salah] sebuah di antara ; ada kalanya menunjuk kepada permasalahan singular, tetapi untuk permasalahan singular biasanya quantfier tidak dinyatakan. Apabila quantifier suatu proposisi menunjuk kepada permasalahan universal maka proposisi itu disebut proposisi universal; apabila menunjuk kepada permasalahan partikular disebut proposisi partikular, dan apabila menunjuk kepada permasaiahan singular, disebut proposisi singular.
Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak dinyatakan quantifiernya tidak berarti subyek dari proposisi tersebut tidak mengandung pengertian banyaknya satuan yang diikatnya. Dalam keadaan apapun subyek selalu mengandung jumlah satuan yang diikat. Lalu bagaimana menentukan kuantitas dari proposisi yang tidak dinyatakan quantifiernya. Kita dapat mengetahui lewat hubungan pengertian antara subyek dan predikatnya.
Kopula, adalah kata yang menegaskan hubungan term subyek dan term predikat baik hubungan mengiakan maupun hubungan mengingkari. Bila ia berupa ‘adalah’ berarti mengiakan dan bila berupa ‘tidak, bukan atau tak’ berarti mengingkari. Kopula menentukan kualitas proposisinya. Bila ia mengiakan, proposisinya disebut proposisi positif dan bila mengingkari disebut proposisi negatif. Kopula dalam proposisi positif kadang-kadang dinyatakan dan kadang-kadang tidak (tersembunyi). Kopula pada proposisi negatif tidak rnungkin disembunyikan, karena bila demikian berarti mengiakan hubungan antara term subyek dan predikatnya.
Dengan quantifier dapat kita ketahui kuantitas proposisi tertentu, apakah universal, partikular ataukah singular, dan dengan kopula bisa kita ketahui kualitas proposisi itu apakah positif ataukah negatif. Dari kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi maka kita kenal enam macam proposisi, yaitu:
a)      Universal positif
b)      Partikular positif
c)      Singular positif            
d)      Universal negatif
e)      Partikular negatif
f)       Singular negative

a.      Proposisi universal positif
kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, dalarn Logika dilambangkan dengan huruf A.
b.     Proposisi partikular positif
kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat sebagian saja dilambangkan dengan huruf I.
c.      Proposisi singular positif
karena kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan maka juga dilambangkan dengan huruf A. Huruf Adan I masing masing sebagai lambang proposisi universal positif dan partikular positif diambil dari dua huruf hidup pertama kata Latin Affirmo yang berarti mengakui.

d.     Proposisi universal negatif
kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikatnya secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf E.
e.      Proposisi partikular negatif
kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat sebagian saja, dilambangkan dengan huruf O.
f.       Proposisi singular negatif
karena kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, juga dilambangkan dengan huruf E. Huruf E dan 0 yang dipakai sebagai lambang tersebut diambil dari huruf hidup dalam kata nEgO, bahasa Latin yang berarti menolak atau mengingkari.
Dengan pembahasan di atas maka kita mengenal lambang, permasalahan dan rumus proposisi sebagai berikut:
Lambang Permasalahan Rumus A Universal positif Semua S adalah P I Partikular positif Sebagian S adalah P E Universal negatif Semua S bukan P 0 Partikular negatif Sebagian S bukan P
Dalam menentukan apakah suatu proposisi itu positif atau negatif, kita tidak boleh semata-mata berdasarkan ada tidaknya indikator negatifnya, yaitu: tak, tidak atau bukan. Indikator itu menentukan negatifnya suatu proposisi apabila ia berkedudukan sebagai kopula. Bila indikator tidak berkedudukan sebagai kopula proposisi Itu adalah positif.
Selain proposisi kategoris ada juga bentuk-bentuk proposisi lainnya yaitu: kompleks, majemuk, dan modal.
1)    Proposisi Kompleks
Proposisi kompleks adalah proposisi yang subjek dan predikatnya atau juga kedua-duanya merupakan term-term kalimat yang kompleks; misalnya: Buku yang saya berikan kepadamu adalah kumpulan sajak dari W.S. Rendra.
2)    Proposisi Majemuk
Proposisi Majemuk adalah proposisi yang memuat berbagai subjek atau berbabagi predikat. Dengan demikian, proposisi majemuk sesungguhnya mengandung berbagai atau sejumlah penuturan. Tetapi hal tersebut bisa jelas atau tidak jelas.
3)    Proposisi Modal
Proposisi modal adalah proposisi yang dengan terang mengungkapkan apakah macam identitas (atau kebedaan) yang terdapat antara subjek atau predikat.

2.     Proposisi Hipotetis
            Proposisi hipotetis adalah proposisi yang antara bagian-bagiannya terdapat hubungan dependensi (ketergantungan), oposisi, kesamaan, dan lain-lain.
            Jadi, proposisi hipotetis berbeda dari proposisi kategoris baik dalam materi maupun bentuknya. Hal tersebut bisa kita rumuskan sebagai berikut:
a.      Materi suatu proposi hipotetis bukanlah subjek dan predikat, melainkan bagian-bagian yang diantaranya diterangkan terdapat hubungan.
b.     Bentuk bukanlah identitas atau kebedaan yang diungkapkan oleh unsur penghubung (kopula), melainkan suatu hubungan lain yang ditunjukkan oleh partikel-partikel konjungtif.

3.     Proposisi Disjungtif
            Proposisi disjungtif adalah yang dua bagiannya dihubungkan dengan kata “apabila”, “jika tidak”, dan lain-lain.
            Pada hakikanya proposisi disjungtif juga terdiri dari dua buah proposisi kategorika. Sebuah proposisi disjungtif seperti : “proposisi itu benar” dan “proposisi itu salah”. Kopula (penghubung kalimat) yang berupa “jika”dan “maka” mengubah dua proposisi kategorik menjadi permasalahan dijungtif. Kopula dari proposisi disjungtif berfariasi sekali, seperti;
-        Hidup kalau tidak bahagia adalah susah
-        Hasan di rumah atau di sekolah
-         Jika bukan Hasan yang mencuri maka Budi
           




KESIMPULAN

            
Proposisi adalah satu tutur atau pernyataan yang melukiskan beberapa keadaan yang belum tentu benar atau salah dalam bentuk sebuah kalimat berita. Proposisi dalam istilah yang dipergunakan dalam analisis logika. Keadaan dan peristiwa-peristiwa itu pada umumnya melibatkan pribadi atau orang yang dirujuk oleh ujaran dalam kalimat.
Jenis-Jenis Proposisi :
·        Proposisi Universal Afirmatif
·        Proposisi Universal Negatif
·        Proposisi Partikular Afirmatif
·       Proposisi Partikular Negatif

Bentuk-Bentuk Proposisi
·        Proposisi umum -positif disebut proposisi A.
·        Proposisi umum-negatif disebut proposisi E.
·        Proposisi khusus-positif disebut proposisi I.
·        Proposisi umum-negatif disebut proposisi O proposisi umum-positif ialah proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek.

Proposisi menurut bentuknya ada tiga macam, yaitu: Proposisi Kategorik, Proposisi Hipotetik, dan Proposisi Disjungtif. Proposisi kategoris adalah proposisi yang menerangkan identitas atau kebedaan dua konsep objektif. Indentitas atau kebedaan yang diterangkan dapat formal atau objektif, dapat utuh atau parsial. Proposisi hipotetis adalah proposisi yang antara bagian-bagiannya terdapat hubungan dependensi (ketergantungan), oposisi, kesamaan, dan lain-lain, dan tentang Proposisi disjungtif adalah yang dua bagiannya dihubungkan dengan kata “apabila”, “jika tidak”, dan lain-lain.




Nama: farhan naupal

Semester: II

PENGERTIAN PROPOSISI

Proposisi merupakan kalimat logika yang  mana pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Ada yang mengartikan proposisi sebagai ekspresi verbal dari putusan yang berisi pengakuan atau penginkaran sesuatu (predikat) terhadap sesuatu yang lain (subjek) yang dapat dinilai benar atau salah.

Unsur-unsur proposisi:

Term subjek; hal yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan. Term subjek dalam sebuah proposisi disebut subjek logis. Ada perbedaan antara subjek logis dengan subjek dalam sebuah kalimat. Tentang subjek logis harus ada penegasan/ pengingkaran sesuatu tentangnya.
Term predikat; isi pengakuan atau pengingkaran.
Kopula; menghubungkan term subjek dan term predikat,
Terdapat beberapa jenis proposisi, yakni:

Proposisi, Dalil, Teori, dan Fakta

Penjelasan:

a)      Proposisi Berdasarkan Bentuknya,

Proposisi tunggal, merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Misalnya, saya makan; Andi bermain.
Proposisi majemuk, merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan lebih dari satu predikat. Misalnya, Anna belajar fisika dan mendengarkan musik; Bekham tur ke Asia dan bermain di Indonesia.

b)      Proposisi Berdasarkan Sifatnya,

Proposisi Kategorial, proposisi yang hubungan subjek dan predikatnya tidak memerlukan syarat apapun. Misalnya, semua orang akan mati; semua hewan membutuhkan makan.
Proposisi Kondisional, proposisi yang pada hubungan subjek dan predikatnya memerlukan syarat tertentu. Misalnya, jika hari mendung maka akan turun hujan; jika Dina bangun kesiangan maka akan terlambat masuk ke sekolah.
Dalam proposisi kondisonal terbagi menjadi dua macam, yakni: proposisi kondisional hipotesis dan proposisi kondisional disjungtif atau mempunyai 2 pilihan alternatif. Contohnya : jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati janjinya (hipotesis). Dia tidak jadi datang karena sibuk atau malas (disjungtif)

c)       Proposisi Berdasarkan Kualitasnya,

Proposisi Positif, atau Afirmatif, merupakan proposisi yang predikatnya membenarkan subjek. Misal, semua profesor adalah orang pintar.
Proposisi Negatif, merupakan proposisi yang predikatnya tidak mendukung/ membenarkan subjek. Misalnya, tidak satupun tumbuhan memiliki kaki.

d)      Proposisi Berdasarkan Kuantitasnya,

Proposisi Umum (universal), adalah proposisi dimana predikat mendukung atau mengingkari semua subjek. Misalnya, semua mahasiswa harus mengerjakan tugas dari dosen.
Proposisi Khusus (partikular), adalah proposisi dimana pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian subjek merupakan bagian dari predikat. Misalnya, sebagian murid di SD adalah anak orang kaya.
Menurut Selltiz, et al., dalam Nazir (1988) dalam buku Metode Penelitian, mengatakan bahwa proposisi yagn sudah mempunyai jangkauan cukup luas dan telah didukung oleh data empiris dinamakan dalil (scientific law). Dengan perkataan lain, dalil adalah singkatan dari suatu pengetahuan tentang hubungan sifat-sifat tertentu, yang bentuknya lebih umum jika dibandingkan dengan penemuan-penemuan empiris pada mana dalil tersebut didasarkan.

JENIS-JENIS PROPOSISI


jenis proposisi
1. Proposisi berdasarkan Bentuk :

a. proposisi tunggal adalah proposisi yang memiliki 1 subjek dan 1 predikat.
Contoh : Lintang Menulis
Daud membaca komik
b. Proposisi majemuk adalah proposisi yang memiliki 1 subjek dan lebih dari 1 predikat.

Contoh : Fiya Belajar berjalan dan bicara
     Amar  Belajar bahasa indonesia dan membuat kalimat majemuk

2. Proposisi berdasarkan Sifat :

a. Proposisi Kategorial adalah proposisi dimana hubungan antara subyek danpredikatnya mempunyai syarat apapun

Contoh : Semua orang di indonesia wajib membayar pajak
Setiap mengendarai mobil harus memakai sabuk pengaman
b. Proposisi kondisional adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan predikat membutuhkan syarat tertentu.

Contoh : Jika Achmad lulus kuliah maka Achmad akan bernyanyi

Jika saya lulus penelitian ilmiah maka saya akan mengadakan syukuran

3. Proposisi berdasarkan kualitas:

a. proporsisi positif, yaitu proporsisi dimana predikatnya mendukung atau membenarkan subjeknya.

Contoh : Semua paus berbadan besar
Semua asleb adalah mahasiswa
b. proporsisi negatif, yaitu proporsisi dimana predikatnya menolak atau tidak mendukung subjeknya.

Contoh : Tidak ada wanita yang berjenggot
Tidak ada binatang yang bisa bicara

4. proporsisi berdasarkan kuantitas:
a. proporsisi universal, yaitu proporsisi dimana predikatnya mendukung atau mengingkari semua.

Contoh : Semua warga Indonesia mememiliki KTP
Semua masyarakat mematuhi peratura lalulintas
b. proporsisi spesifik / khusus, yaitu proporsisi yang predikatnya membenarkan sebagian subjek.

Contoh : Tidak semua murid patuh kepada gurunya

BENTUK-BENTUK PROPOSISI
1)     Proposisi umum-positif disebut proposisi A adalah proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek. (A)

Contoh:
a) Semua mahasiswa adalah lulusan SMA / K
b) Semua karya ilmiah mempunyai daftar pustaka.

2) Proposisi umum-negatif disebut proposisi E proposisi yang predikatnya mengingkari keseluruhan subjek. (E)

Contoh:
a) Tidak seorang mahasiswa pun lulusan SMA / K.
b) Tidak seekor gajah pun berekor enam.

3) Proposisi khusus-positif disebut proposisi I proposisi yang predikatnya membenarkan sebagian subjek. (I)

Contoh:
a) Sebagian mahasiswa adalah anak pejabat.
b) Sebagian perguruan tinggi dikelola oleh yayasan.

4) Proposisi umum-negatif disebut proposisi O proposisi yang predikatnya mengingkari sebagian subjek. (O)

Contoh:
a) Sebagian mahasiswa tidak mempunyai mobil.
b) Sebagian perguruan tinggi tidak dikelola oleh yayasan

KESIMPULAN

Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. Bentuk-bentuk proposisi Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi kategorik, proposisi hipotesis, proposisi disyungtif.

Dalam proposisi kategorik itu yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat,

seperti :

Hasan sedang sakit

Sedangkan proposisi hipotesis itu pernytaan menggunakan syarat.

Contoh:

Jika hujan turun, maka saya tidak akan pergi

Dan proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi kategorika. proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar maka salah.

Contoh: Hidup kalau tidak bahagia adalah susah.

Jenis-jenis  proposisi

Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu:

Berdasarkan bentuk
Berdasarkan sifat
Berdasarkan kualitas
Berdasarkan kuantitas




           Nama      : Jafar Ridwan

Semester : II



Proposisi merupakan kalimat mantiqi yang  mana pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salahnya. 

Unsur unsur proposisi yaitu:  subjek, predikat, penghubung(kopula). 

Misalnya apabila di jadikan contoh..   "kucing adalah hewan" kucing itu subjek,  adalah itu wasithoh(kopula), hewan itu predikat.. , dalam ilmu nahwu ini adalah susunan jumlah ismiyah. 

Proposisi di tinjau dari jenisnya.... 

1)      Proposisi Berdasarkan Bentuknya,
Proposisi tunggal, proposisi yang berupa satu subjek dan satu predikat saja. Contoh,  saya tidur, zaid berdiri.
Proposisi majemuk, merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek dan lebih dari satu predikat. Contoh, umar belajar filsafat dan memakan jagung.
Dalam ilmu mantiq ini di sebut, ardu mufrod (Proposisi tunggal) dan ardu murakkab (Proposisi majemuk). 
2)      Proposisi Berdasarkan Sifatnya,
Proposisi Kategorial, proposisi yang hubungan subjek dan predikatnya tidak memerlukan syarat apapun. Misalnya, semua orang akan mati; semua hewan membutuhkan makan.
Proposisi Kondisional, proposisi yang pada hubungan subjek dan predikatnya memerlukan syarat tertentu. Misalnya, jika hari mendung maka akan turun hujan; jika Dina bangun kesiangan maka akan terlambat masuk ke sekolah.
Dalam proposisi kondisonal terbagi menjadi dua macam, yakni: proposisi kondisional hipotesis dan proposisi kondisional disjungtif atau mempunyai 2 pilihan alternatif. Contohnya : jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati janjinya (hipotesis). Dia tidak jadi datang karena sibuk atau malas (disjungtif)
3)       Proposisi Berdasarkan Kualitasnya,
Proposisi Positif, adalah proposisi yang predikatnya mentasdiqan subjek. Misal, semua penjahat adalah kriminal.
Proposisi Negatif, adalah proposisi yang predikatnya tidak mendukung/ membenarkan subjek. Misalnya, tidak satupun tumbuhan memiliki kaki.
4)      Proposisi Berdasarkan Kuantitasnya,
Proposisi Umum, adalah proposisi dimana predikat mendukung atau mengingkari semua subjek. Misalnya, semua santri harus bisa bahasa arab.
Proposisi Khusus, adalah proposisi dimana pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian subjek merupakan bagian dari predikat. Misalnya, sebagian anak pesantren itu jago ilmu matematika.
BENTUK2 PROPOSISI:
Bentuk proposisi yang menjelaskan mafhum juz'i atau kulli subjek.... :
1) proposisi bentuk A, (bahwa setiap subjek adalah predikat),   setiap laki-laki memiliki penis. 
2) proposisi bentuk E (bahwa setiap subjek bukanlah predikat),   setiap anak kecil bukanlah mukallaf. 
3) proposisi bentuk I (bahwa sebagian subjek adalah predikat),  sebagian anak anak adalah pintar. 
4) proposisi bentul O (bahwa sebagian subjek bukanlah predikat),   sebagian orang dewasa bukanlah orang pintar. 

 



Nama    : Rahmat Tullah 
Semester : II



A.    Pengertian Proposisi
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. Proposisi merupakan unit terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud sempurna. Jika kita menganalisis suatu pemikiran, taruhlah suatu buku, kita akan mendapati suatu pemikiran dalam buku itu, dan lebih khususnya lagi dalam bab-babnya, kemudian pada paragrafnya dan akhinya pada unit  yang tidak dapat dibagi lagi yakni yang disebut proposisi. Proposisi itu sendiri masih bisa di analisis lagi menjadi kata-kata, tetapi kata-kata hanya menghadirkan pengertian sesuatu, bukan maksud atau pemikiran sesuatu.
Dalam logika dikenal adanya dua macam proposisi, menurut sumbernya, yaitu proposisi analitik dan proposisi sintetik. Proposisi analitik adalah predikatnya sudah mempunyai pengertian yang sudah terkandung pada subyeknya.
Contoh: mangga adalah buah-buahan
Kuda adalah hewan
Ayah adalah orang laki laki
    Kata ‘hewan’ pada contoh ‘kuda adalah hewan’ pengertian sudah tergantung pada subyek ‘kuda’. Jadi predikat pada proposisi analitik tidak mendatangkan pengetahuan baru. Untuk menilai benar tidaknya proposisi serupa kita lihat ada tidaknya pertentangan dalam diri pernyataan itu, sebagai mana yang telah pelajari tentang ukuran  kebenaran pada bab lalu. Proposisi analitik disebut juga proposisi a priori.
     Proposisi sintetik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi subyeknya.
Contoh : pepaya ini manis
Gadis itu gendut
Oasis adalah kaya raya
Kata ‘manis’ pada proposisi ‘gadis ini manis’  pengertiannya belum terkandung  pada subyeknya, yaitu ‘gadis’. Jadi kata ‘manis’ merupakan pengetahuan baru yang dapat melalui pengalaman. Proposisi sintetik adalah lukisan dari kenyataan empirik maka untuk menguji benar salahnya diukur berdasarkan sesuai tidaknya dengan kenyataan empiriknya. Proposisi ini di sebut juga proposisi a posteriori.
Proposisi juga dapat didefinisikan ungkapan keputusan dalam kata-kata, atau juga manifestasi luaran dari sebuah keputusan. Secara subyektif, keputusan berarti suatu aksi pikiran yang dengan itu kita membenarkan atau menyangkal sesuatu; misalnya: kusni kasdut adalah penjahat ulung; wanita itu bukan pacarku. Secara objektif, keputusan berarti sesuatu yang dapat di benarkan (affirmed) atau disangkal. Jadi , bisa benar atau salah. Logika, seperti juga yang kita katakan tentang ide atau konsep, pertama-tama hanya membicarakan keputusan objektif, hanya secara tidak langsung membicarakan keputusan aksi intelek.
Apa yang dibenarkan atau disangkal dalam suatu kepautusan Selalulah hubungan yang terdapat antara dua konsep yang objektif. Dan hubungan tersebut dapat berwujud:
1.    hubungan identitas atau kebedaan atau juga bisa terdapat
2. bentuk bentuk hubungan lainya, misalnya hubungan dependensi (ketergantungan), dan lain-lain.

B.     Bentuk-bentuk proposisi
Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi kategorik, proposisi hipotesis, proposisi disyungtif, pertama kita akan membahas tentang proposisi kategorik.
1.    Proposisi kategorik
Proposisi kategorik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat, seperti :
Hasan sedang sakit
Anak-anak yang tingal diasrama adalah mahasiswa
Orang rajin akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari yang mereka harapan

Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term predikat, satu kopula dan satu quantifier
Kita akan jelaskan satu persatu antara subyek, predikat, kopula, dan quantifier. Baik kita akan meluai dari subyek sebagaimana kita ketahu mengenai subyek adalah sebuah term yang menjadi pokok pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan sbuyek. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara term subyek dan term predikat. Quantifier adalah kata yang menunjukan banyaknya satuan yang diikat oleh term subyek.
Sebagian
Manusia
Adalah
Pemabuk
1
2
3
4
1: quantifier
2: term subyek
3: kopula
4: term predikat

Quantifier adakalanya kepada permasalahan universal seperti kata: seluruh, semua.; ada kalanya menunjukan permasalahan partikular , seperti: sebagian, kebanyakan; dan ada kalanya menunjukan permasalahan singular, tetapi permasalahan singular biasanyaquantifier tidak dinyatakan.
Apabila quantifier suatu proposisi menunjukan kepada permasalahan universal maka proposisi itu disebut proposisi universal; jika permasalahan partikular maka akan disebut proposisi partikular, jika permasalahan singular, disebut proposisi singular.
Perlu diketahui, meskipun dalam suatu proposisi tidak dinyatakan quantifier-nya tidak berarti subyek dari proposisi tidak mengandung pengertian banyaknya satuanyang diikatnya. Dalam keadaan apapun sunyek selalu mengandung jumlah yang diikat. Sekarang perhatikan dahulu proposisi yang quantifier-nya dinyatakan:
Poposisi universal
=
Semuatanaman membutuhkan air
Proposisi partikular
=
sebagianmanusia dapat menerima pendidikan tinggi.
Proposisi singular
=
Seorangyang bernama Hasan adalah seorang guru
Poposisi universal
=
Tanaman Membutuhakan air
Proposisi partikular
=
Manusia dapat menerima pendidikan tinggi.
Proposisi singular
=
Hasan adalah seorang guru
Proposisi tersebut dapat dinyatakan tanpa disebut quantifier-nya tanpa mengubah kuantitas proposisinya:

Dalam proposisi ‘Tanaman membutuhkan air’, meskipun quantifiernya-nya tidak dinyatakan, yang dimaksud adalah semua tanaman, karena tidak satupun tanaman yang bisa tumbuh tanpa membutuhkan air. Pada proposisi ‘Manusia dapat menerima pendidikan tingi’ yang dimaksud adalah sebagian manusia, karena tidak semua manusia dapat menerima pendidikan tinggi. Sedangkan pada proposisi ‘Hasan adalah guru’ yang dimaksud tentulah seorang, bukan beberapa orang.
Kopula, sebagai mana telah disebut, adalah kata yang menegaskan hubungan term subjek dan term predikat dan term predikat baik hubungan mengiakkan maupun hubungan mengingkari. Kopula menentukan kualitas proposisinya. Bila ia mengiakan, proposisi positif dan bila mengingkari disebut proposisi negatif.
Proposisi positif : hasanadalah guru
Proposisi negatif : budi bukanseniman
Kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi maka kita kenal enam macam proposisi, yaitu :
Universal positif, seperti : Semua manusia akan mati
Partikular positif, seperti : Sebagian manusia adalah guru
Singular positif, seperti : Rudi adalah pemain bulu tangkis
Universal negatif, seperti : Semua kucing bukan burung
Partikular negatif, seperti : Beberapa mahasiswa tidak lulus
Singular negatif, seperti : Fatimah bukan gadis pemalu
Proposisi universal positif, kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf A. Proposisi partikular positif kopula mengakui hubungan subyek dan predikat sebagian saja dilambangkan dengan huruf I. Proposisi singular positif karena kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan maka juga dilambangkan dengan huruf A. Huruf A dan I masing-masing sebagai lambang proposisi universal positif dan partikular positif diambil dari dua huruf hidup pertama kata Latin Affirmo yang berarti mengakui.
Proposisi universal negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikatnya secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf E. Proposisi partikular negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat sebagian saja, dilambangkan dengan huruf O. Proposisi singular negatif karena kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, juga dilambangkan dengan huruf E. Huruf E dan O yang dipakai sebagai lambang tersebut diambil dari huruf hidup dalam kata nEgo, bahasa Latin yang berarti menolak atau mengingkari.
Dengan pembahasan diatas maka kita mengenal lambang, permasalahan dan rumus proposisi sebagai berikut :
Lambang
Permasalahan
Rumus
A
Universal Positif
Semua S adalah P
I
Partikular positif
Sebagian S adalah P
E
Universal negatif
Semua S bukan P
O
Partikular negatif
Sebagian S bukan P




2.    Proposisi Hipotetik
Pada proposisi kategorik menyatakan suatu kebenaran tanpa syarat, maka pada proposisi hipotetik kebenaran yang dinyatakan justru digantungkan pada syarat tertentu. Antara keduanya mempunyai perbedaan mendasar.
Pada proposisi kategorik kopulanya selalu ‘adalah’ atau ‘bukan’ atau ‘tidak’; sedangkan pada proposisi hipotetik kopulanya adalah ‘jika, apabila, atau manakala’ yang kemudian dilanjutkan dengan ‘maka’, meskipun yang terakhir ini sering tidak dinyatakan. Pada proposisi kopulamenghubungakn dua buah term sedang pada proposisi hipotetik kopula menghubungkan dua buah pernyatan. Sebuah proposisi hipotetik, misalnya: ‘jika permintaan bertambah maka harga akan naik’ pada dasarnya terdiri dari dua dua kopula proposisi kategorik ‘permintaan bertambah’ dan ‘harga naik’.’jika’ dan ‘maka’pada contoh diatas adalah kopula, ‘permintaan bertambah’ sebagai pernyataan pertama disebut sebab atauantecedent dan ‘harga akan naik’ sebagai pernyataan kedua disebut akibat atau konsekuen.
Proposisi hipotetik mempunyai dua buah bentuk.Pertama, bila A adalah B maka A adalah C, seperti:
Bila Hasan rajin ia akan naik kelas.
Kedua, bila A adalah B maka C adalah D seperti:
Bila hujan, saya naik becak.
Proposisi hipotetik yang mempunyai hubungan kebiasaan seperti:
Bila pecah perang, maka harga akan membubung.
Jika hujan turun, saya tidak akan pergi.


3.    Proposisi Disyungtif
Seperti juga proposisi hipotetik, proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi kategorika. Sebuah proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar maka salah ; jika dianalisis menjadi : ‘Poposisi itu benar’ dan Proposisi itu salah”. Kopula yang berupa ‘jika’ dan ‘maka’ mengubah dua proposisi kategorik menjadi permasalahan disyungtif. Kopula dari proposisi disyungtif bervariasi sekali, seperti :
Hidup kalau tidak bahagia adalah susah.
Eko di kantin atau di perpus.
Jika bukan Dian yang memberi maka Dodi.
Bentuk-bentuk proposisi disyungtif yaitu:
Proposisi disyungtif sempurna.
Mempunyai alternatif kontradiktif
Rumus : A mungkin B mungkin non B, seperti “Fajar mungkin masih hidup mungkin sudah mati (non-hidup)”.
Proposisi disyungtif tidak sempurna.
tidak sempurna alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif.
Rumus : A mungkin B mungkin C, seperti “Gilang berhelm hitam atau berhelm putih”.
C.     Jenis-jenis  proposisi
Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu:
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas

Gbr1.  Skema Jenis-Jenis Proposisi
Ø Berdasarkan bentuknya, proposis dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi tunggal adalah proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.
Contoh:
-  Setiap barang harus disusun dan ditata dengan rapi.
-  Pakaian ini dicuci dan dijemurkan oleh kakak.

b) Proposisi majemuk atau jamak adalah proposisi yang terdiri dari d=satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh:
-  Semua mahluk hidup pasti bernapas.
-  Semua orang terlihat bahagia hari ini.

Ø  Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi kategorial adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan / memerlukan syarat apapun.
Contoh:
-  Setiap mahasiswa memiliki KTM sebagai identitasnya.
-  Semua wajib pajak wajib membayar pajak.
b) Proposisi kondisional adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
-  Jika hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati janjinya.
-  Jika waktu dapat terulang kembali, aku pasti lebih berusaha lagi.
Contoh proposisi kondisional disjungtif (mempunyai 2 pilihan alternatif):
-  Dia tidak jadi datang karena sibuk atau malas.
-  David Beckham adalah seorang pemain bola atau model.
Ø  Berdasarkan kualitasnya, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
a)  Proposisi positif merupakan proposisi yang memiliki persesuaian antara subjek dan predikatnya.
Contoh:
-  Semua manusia adalah mahluk hidup.
-  Harimau adalah hewan buas.
-  Semua insinyur adalah orang pintar.
b) Proposisi negatif merupakan kebalikan dari proposisi positif, dimana tidak ada terdapat kesesuaian antara subjek dan predikatnya.
Contoh:
-  Tidak ada seorang lelaki pun yang mengenakan jilbab.
-  Semua aves bukanlah omnivora.
-  Tidak ada tumbuhan yang dapat berjalan.
Ø  Aspek terakhir adalah berdasarkan kuantitas. Berdasarkan aspek ini, proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi umum atau universal adalah proposisi yang pada umumnya diawali dengan kata semua atau seluruh.
Contoh:
-  Semua warga negara Indonesia wajib memiliki KTP sebagai identitasnya.
-  Semua mahasiswa harus mengerjakan tugas yang diberikan dosen.
b) Proposisi khusus atau spesifik adalah proposisi yang pada uumnya diawali dengan kata sebagian dan beberapa.
Contoh:
-  Sebagian kendaraan bermotor diparkir di halaman belakang.
-  Sebagian mahasiswa pulang ke kampung halaman untuk menghabiskan liburannya.
-  Beberapa pelajar pergi ke sekolah dengan berjalan kaki. 

A.    Kesimpulan
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. Bentuk-bentuk proposisi Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi kategorik, proposisi hipotesis, proposisi disyungtif. Dalam proposisi kategorik itu yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat, seperti :
Hasan sedang sakit
Sedangkan proposisi hipotesis itu pernytaan menggunakan syarat.
Contoh:
 Jika hujan turun, maka saya tidak akan pergi
Dan proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi kategorika. proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar maka salah.
Contoh: Hidup kalau tidakbahagia adalah susah.
Jenis-jenis  proposisi
Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu:
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas








3 comments:

  1. permisi ya
    mau numpang promosi bo kelinci99
    menyediakan 18 live game dan 4 pasaran togel ya bos
    untuk Diskon 2D: 29%, 3D: 59%, dan 4D: 66%
    Hadiah 4D x 3000, 3D x 400, 2D x 70, 2D Depan&Tengah x 65
    pelayanan yang cepat dan ramah
    untuk cashback kami berikan sebesar 5% untuk permainan live casino ya bos
    silahkan kunjungi WWWoKELINCIPOKER99oME
    WA : +85581511017

    ReplyDelete
  2. numpang share ya min ^^
    buat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
    kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
    || bbm : 55F97BD0 || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    ReplyDelete
  3. Halloo semua kini DEWALOTTO menghadirkan permainan yang lengkap hanya dengan modal 20rb saja kita sudah bisa menikmati beragam permainan seperti :

    *TOGEL ONLINE dengan 8 pasaran resmi ( Singaporepools, Sydneypools, Hongkongpools, Tokyo4d, Koreanlotto, Omanpools, Shanghailotto, dan Malay4d )
    * Permainan Bola Liga, Champions dan lain2 dengan 2 permainan ( M-Sports dan United Gaming )
    * LIVE CASINO ONLINE menyediakan Baccarat, Roullete, SIC BO, DRAGON TIGER dan masih banyak lagi..
    * SLOT GAMES menyediakan ( TEMBAK IKAN, BOLA TANGKAS, BATU GONCANG, NUMBER GAME dan masih banyak lagi
    * SABUNG AYAM menyediakan 3 pilihan games didalam nya
    dan masih banyak lagi game2 lain nya hanya dengan 1 userid saja dan modal 20ribu rupiah saja
    anda bisa mencoba peruntungan dengan bermain bersama kami disini .
    yukk silahkan bergabung dan coba bermain dengan modal kecil dan menangkan hadiah besar nya
    silahkan di add WA kami +855 69312579 dengan cs kami siaga 24 jam melayanin keluhan anda semua
    jika kesulitan silahkan hubungin kami melalui WA atau LIVE CHAT
    Kepuasaan anda dalam bermain adalah perioritas kami salam DEWALOTTO semua bisa jadi DEWA...

    ReplyDelete

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...