Nama : Eri Nur Indrawan
Semester : II
1.
PENGERTIAN PROPOSISI
Proposisi
adalah suatu keputusan. Keputusan yang dipermasalahkan dalam filsafat logika
adalah keputusan yang berhubungan dengan term-term yang terangkai dalam suatu
kalimat. Jadi proposisi atau keputusan adalah pernyataan tentang relasi yang
terdapat diantara dua buah term. Suatu proposisi mempunyai tiga unsur sebagai
berikut:
1.
Subyek
2.
Predikat;
3.
(penghubung antara subyek dan predikat).
Misalnya proposisi: ‘Semua manusia
adalah hamba Allah’. Semua manusia sebagai
subyek;hamba Allah sebagai
predikat; adalah sebagai kopula.
Menurut logika tradisional, proposisi
mestinya terdiri atas tiga bagian, yaitu subyek, predikat dan kopula. Kopula
mesti ada dan fungsinya menyatakan hubungan yang terdapat antara subyek dan
predikat. Hubungan yang dinyatakan oleh kopula mungkin berupa afirmasi, artinya
kopula menyatakan bahwa diantara subyek dan predikat tidak terdapat suatu
hubungan apapun.
Dalam Logika dikenal adanya dua macam
proposisi, menurut sumbernya, yaitu proposisi analitik dan proposisi sintetik.
Proposisi analitik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang
sudah terkandung pada subyeknya, seperti :
Burung adalah hewan. Kata “hewan”
pengertiannya sudah terkandung pada subyek “burung”. Jadi predikat pada
proposisi analitik tidak mendatangkan pengetahuan baru. Untuk menilai benar
tidaknya proposisi serupa kit lihat ada tidaknya pertentangan dalam diri
pernyataan itu. Prposisi analitik disebut juga proposisi a priori.
Proposisi sintetik adalah proposisi
yang predikatnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan bagi
subyeknya, seperti :
Manggis itu manis. Kata “manis”
pengertiannya belum terkandung ada subyeknya, yaitu “manggis”. Jadi kata
“manis” merupakan pengetahuan baru yang didapat melalui pengalaman. Roosisi
sintetik adalah lukisan dari kenyataan empirik maka untuk menguji benar
salahnya diukur berdasarkan sesuai tidaknya dengan kenyataan empiriknya.
Proposisi ini disebut proposisi a posteriori.
2.
MACAM-MACAM PROPOSISI MENURUT BENTUKNYA
1.
Proposisi Kategorik
Proposisi
kategarik adalah proposisi yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat.
Proposisi kategorik yang paling sederhana terdiri dari satu term subyek, satu
term predikat, satu kopula dan satu quantifier. Subyek adalah term yang menjadi
pokok pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan subyek. Kopula adalah
kata yang menyatakan hubungan antara term subyek dan term predikat. Quantifier
adalah kata yang menunjukan banyaknya satuan yang diikat oleh term subyek.
Sebagian manusia adalah pedagang
Quantifier
subyek
kopula
predikat
Perlu diketahui, meskipun dalam suatu
proposisi tidak menyatakan quantifier-nya tidak berarti subyek dari proposisi
tersebut tidak mengandung pengertian banyaknya satuan diikatnya. Perhatikan
proposisi yang quantifier-nya dinyatakan :
§
Proposisi universal : Semua tanaman
membutuhkan air.
§
Proposisi partikular : Sebagian
manusia dapat menerima pendidikan tinggi.
§
Proposisi singular : Seorang yang
bernama Hasan adalah seorang guru.
Proposisi tersebut dapat dinyatakan
tanpa disebut quantifier-nya tanpa mengubah kuantitas proposisinya :
§
Proposisi universal : Tanaman membutuhkan air.
§
Proposisi partikular : Manusia dapat menerima pendidikan
tinggi.
§
Proposisi singular : Hasan adalah guru.
Dari kombinasi antara kuantitas dan
kualitas proposisi maka kita kenal enam macam proposisi, yaitu :
1.
Universal positif, seperti : Semua manusia akan mati
2.
Partikular positif, seperti : Sebagian manusia adalah guru
3.
Singular positif, seperti : Rudi adalah pemain bulu tangkis
4.
Universal negatif, seperti : Semua kucing bukan burung
5.
Partikular negatif, seperti : Beberapa mahasiswa tidak lulus
6.
Singular negatif, seperti : Fatimah bukan gadis pemalu
Proposisi universal positif, kopulanya
mengakui hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, dalam Logika
dilambangkan dengan huruf A. Proposisi partikular positif kopula mengakui
hubungan subyek dan predikat sebagian saja dilambangkan dengan huruf I.
Proposisi singular positif karena kopulanya mengakui hubungan subyek dan
predikat secara keseluruhan maka juga dilambangkan dengan huruf A. Huruf A dan
I masing-masing sebagai lambang proposisi universal positif dan partikular
positif diambil dari dua huruf hidup pertama kata Latin Affirmo yang berarti mengakui.
Proposisi
universal negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikatnya secara
keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf E. Proposisi partikular
negatif kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikat sebagian saja,
dilambangkan dengan huruf O. Proposisi singular negatif karena kopulanya
mengingkari hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, juga dilambangkan
dengan huruf E. Huruf E dan O yang dipakai sebagai lambang tersebut diambil
dari huruf hidup dalam kata nEgo, bahasa Latin yang berarti menolak atau
mengingkari.
Dengan pembahasan diatas maka kita
mengenal lambang, permasalahan dan rumus proposisi sebagai berikut :
Lambang
|
Permasalahan
|
Rumus
|
A
|
Universal
Positif
|
Semua
S adalah P
|
I
|
Partikular
positif
|
Sebagian
S adalah P
|
E
|
Universal
negatif
|
Semua
S bukan P
|
O
|
Partikular
negatif
|
Sebagian
S bukan P
|
2.
Proposisi Hipotetik
Pada proposisi kategorik
kopula menghubungkan dua buah term sedang pada proposisi hipotetik kopula
menghubungkan dua buah pernyataan. Sebuah proposisi hipotetik, misalnya : ‘Jika
hujan turun maka desa akan banjir’ pada dasarnya terdiri dari dua proposisi
kategorik ‘Hujan turun’ dan ‘Desa akan banjir’.’Jika’ dan ‘maka’ pada contoh
diatas adalah kopula, ‘hujan turun’ sebagai pernyataan pertama disebut sebab
atau antecedent dan ‘desa akan banjir’ sebagai
pernyataan kedua disebut akibat atau konsekuen.
Proposisi hipotetik
mempunyai dua buah bentuk. Yaitu:
§
Jika A adalah B maka A adalah C, seperti “Jika
Feri rajin maka ia akan naik kelas”.
§
Jika A adalah B maka C adalah D, seperti “Jika
permintaan bertambah, maka harga akan naik”.
3.
Proposisi Disyungtif
Seperti juga proposisi
hipotetik, proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah
proposisi kategorika. Sebuah proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika
tidak benar maka salah ; jika dianalisis menjadi : ‘Poposisi itu benar’ dan
Proposisi itu salah”. Kopula yang berupa ‘jika’ dan ‘maka’ mengubah dua
proposisi kategorik menjadi permasalahan disyungtif. Kopula dari proposisi
disyungtif bervariasi sekali, seperti :
§
Hidup kalau tidak makan adalah mati.
§
Eko di kantin atau di perpus.
§
Jika bukan Dian yang memberi maka Dodi.
Bentuk-bentuk proposisi
disyungtif yaitu:
1.
Proposisi disyungtif sempurna.
§
Mempunyai alternatif kontradiktif
§
Rumus : A mungkin B mungkin non B, seperti
“Fajar mungkin masih hidup mungkin sudah mati (non-hidup)”.
- Proposisi disyungtif tidak sempurna.
§
idak sempurna alternatifnya tidak berbentuk
kontradiktif.
§
Rumus : A mungkin B mungkin C, seperti “Gilang
berhelm hitam atau berhelm putih”.
3. Jenis-jenis
proposisi
Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek,
yaitu:
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas
Skema
Jenis-Jenis Proposisi
Ø Berdasarkan bentuknya, proposis dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi tunggal adalah
proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.
Contoh:
- Setiap barang harus
disusun dan ditata dengan rapi.
- Pakaian ini dicuci
dan dijemurkan oleh kakak.
b) Proposisi majemuk atau
jamak adalah proposisi yang terdiri dari d=satu subjek dan lebih dari satu
predikat.
- Semua mahluk hidup pasti bernapas.
- Semua orang terlihat bahagia hari
ini.
Ø Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi kategorial
adalah proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan
/ memerlukan syarat apapun.
Contoh:
- Setiap mahasiswa memiliki KTM sebagai
identitasnya.
- Semua wajib pajak wajib membayar
pajak.
b) Proposisi kondisional
adalah proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan
predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi kondisional
hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional hipotesis:
- Jika hari ini tidak
hujan, dia pasti akan menepati janjinya.
- Jika waktu dapat
terulang kembali, aku pasti lebih berusaha lagi.
Contoh proposisi kondisional disjungtif
(mempunyai 2 pilihan alternatif):
- Dia tidak jadi datang
karena sibuk atau malas.
- David Beckham adalah seorang pemain bola atau model.
Ø Berdasarkan kualitasnya, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu:
a) Proposisi positif
merupakan proposisi yang memiliki persesuaian antara subjek dan predikatnya.
Contoh:
- Semua manusia adalah mahluk hidup.
- Harimau adalah hewan buas.
- Semua insinyur adalah orang pintar.
b) Proposisi negatif
merupakan kebalikan dari proposisi positif, dimana tidak ada terdapat
kesesuaian antara subjek dan predikatnya.
Contoh:
- Tidak ada seorang
lelaki pun yang mengenakan jilbab.
- Semua aves bukanlah
omnivora.
- Tidak ada tumbuhan
yang dapat berjalan.
Ø Aspek terakhir
adalah berdasarkan kuantitas.
Berdasarkan aspek ini, proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi umum atau
universal adalah proposisi yang pada umumnya diawali dengan kata semua atau
seluruh.
Contoh:
- Semua warga negara Indonesia wajib
memiliki KTP sebagai identitasnya.
- Semua mahasiswa harus mengerjakan
tugas yang diberikan dosen.
b) Proposisi khusus atau
spesifik adalah proposisi yang pada uumnya diawali dengan kata sebagian dan
beberapa.
Contoh:
- Sebagian kendaraan bermotor diparkir
di halaman belakang.
- Sebagian mahasiswa pulang ke kampung
halaman untuk menghabiskan liburannya.
- Beberapa pelajar pergi ke sekolah
dengan berjalan kaki[4].
Kesimpulan:
Proposisi
adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya.
Bentuk-bentuk proposisi Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi
kategorik, proposisi hipotesis, proposisi disyungtif. Dalam proposisi kategorik
itu yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat
Dan
proposisi terdiri dari 4 aspek :
1. Berdasarkan
bentuk
2. Berdasarkan
sifat
3. Berdasarkan
kualitas
4. Berdasarkan
kuantitas.
Nama : Nia
Shofiah
Semester
; II
PROPOSISI
Proposisi merupakan kalimat logika yang mana pernyataan tentang
hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat di nilai benar atau salah. Ada
yang mengartikan proposisi sebagai ekspresi verbal dan putusan yang berisi
pengakuan atau pengingkaran sesuatu ( predikat ) terhadap sesuatu yang lain (
subjek ) yang dapat di nilai benar atau salah.
Unsur-unsur
proposisi adalah sebagai berikut :
· Term subjek, hal yang tentangnya
pengakuan atau pengingkaran di tujukan. Term subjek dalam sebuah proposisi di
sebut subjek logis. Ada perbedaan antara subjek logis dengan subjek dalam
sebuah kalimat. Tentang subjek logis harus ada penegasan / pengingkaran sesuatu
tentangnya.
· Term predikat, isi pengakuan atau
pengingkaran.
· Kopula, menghubungkan term subjek dan
term predikat.
Jenis-jenis
proposisi adalah sebagai berikut :
1)
Proposisi Berdasarkan Bentuknya
a.
Proposisi Tunggal : merupakan proposisi yang terdiri atas satu
subjek dan satu predikat. Contoh : kucing adalah hewan peliharaan. ( subjek :
kucing, predikat : hewan peliharaan.
b.
Proposisi Majemuk : merupakan proposisi yang terdiri atas satu subjek
dan dua predikat atau bisa juga terdiri atas dua proposisi tunggal. Misalnya :
kucing adalah hewan peliharaan sekaligus hewan omnivora. ( subjek : kucing,
predikat : hewan peliharaan dan hewan omnivora ).
2)
Proposisi Berdasarkan Sifatnya
a.
Proposisi Kategorial : merupakan proposisi yang hubungan subjek
dan predikatnya tidak memerlukan syarat apapun. Misalnya : semua orang akan
mati, semua hewan membutuhkan makan.
b.
Proposisi Kondisional : merupakan proposisi yang pada hubungan
subjek dan predikatnya memerlukan syarat tertentu. Misalnya : jika hari mendung
maka akan turun hujan, jika Dina bangun kesiangan maka akan terlambat masuk ke
sekolah.
Proposisi
sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu :
·
Hipotesis : berisi pembenaran atau pengingkaran yang berisi sebuah
syarat. Misal : lubang jalan akan tergenang air jika waktu hujan deras tiba.
·
Disjungtif : berisi pernyataan yang berupa pilihan dan biasanya
terkandung kata atau di dalamnya. Misal : Santi harus memilih apakah dia
akan melanjutkan S2 atau menikah terlebih dahulu.
3)
Proposisi Berdasarkan Kualitasnya
a.
Proposisi Positif atau Afirmatif : merupakan proposisi yang
predikatnya membenarkan subjek. Misal : semua profesor adalah orang pintar.
b.
Proposisi Negatif : merupakan proposisi yang predikatnya tidak
mendukung / membenarkan subjek. Misal : tidak satu pun tumbuhan memiliki kaki.
4)
Proposisi Berdasarkan Kuantitasnya
a.
Proposisi Universal ( umum ) : merupakan proposisi yang berisi
pernyataan suatu hal secara keseluruhan. Biasanya proposisi ini menggunakan
kata semua di dalamnya. Misal : semua manusia pasti mempunyai dua
mata.
b.
Proposisi Partikular ( Khusus ) : merupakan proposisi yang
menyatakan suatu hal secara tidak menyeluruh atau sebagian saja. Proposisi ini
biasanya di tandai dengan adanya penggunaan frasa tidak semua. Misal : tidak
semua anak laki-laki itu kurang ajar.
c.
Proposisi Singular : merupakan proposisi yang menyatakan suatu hal
secara khusus dan biasanya terkandung kata ini atau itu di
dalamnya. Misal : rumah itu milik pak Zahrawi.
Bentuk-bentuk
Proposisi adalah sebagai berikut :
· Proposisi Bentuk A : merupakan bentuk
proposisi yang menyatakan bahwa setiap subjek adalah predikat. Misalnya :
setiap makhluk hidup adalah ciptaan Tuhan.
· Proposisi Bentuk E : merupakan bentuk
proposisi yang menyatakan bahwa setiap subjek bukanlah sebuah predikat.
Misalnya : setiap laki-laki bukan perokok aktif.
· Proposisi Bentuk I : merupakan bentuk
proposisi yang menyatakan bahwa sebagian subjek adalah predikat. Misalnya :
sebagian mahasiswa adalah anak seorang pejabat.
· Proposisi Bentuk O : merupakan
proposisi yang menyatakan bahwa sebagian subjek bukanlah predikat. Misalnya :
sebagian mahasiswa bukanlah anak seorang pejabat.
Menurut Selltiz, et al., dalam Nazir
(1988 ) dalam buku Metode Penelitian, mengatakan bahwa proposisi yang sudah
mempunyai jangkauan cukup luas dan telah di dukung oleh data empiris di namakan
dalil ( scientific law ). Dengan perkataan lain, dalil adalah singkatan
dari suatu pengetahuan tentang hubungan sifat-sifat tertentu, yang bentuknya
lebih umum jika di bandingkan dengan penemuan-penemuan empiris pada mana dalil
tersebut di dasarkan.
Nama ; Ambariah
Firmansyah
Semester : II
KATA
PENGANTAR
Puji serta puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha
Pengasih Dan penyayang karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan artikel yang berjudul “PROPOSISI”.
Sholawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Karena beliau adalah salah satu figur umat yang mampu memberikan syafa’at kelak
di hari kiamat
Dalam penyusunan artikel ini banyak kesulitan dan hambatan
yang saya hadapi, namun berkat bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai
pihak akhirnya makalah ini dapat saya selesaikan. Saya mohon maaf yang
sebesar-besarnya apabila dalam penulisan artikel ini terdapat banyak kesalahan
didalamnya. Saya mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi
tercapainya kesempurnaan pada artikel selanjutnya.
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Telah sama sama kita ketahu,
Logika mempelajari cara bernalar yang benar dan kita tidak bisa melaksanakannya
tanpa memiliki dahulu pengetahuan yang menjadi premisnya. Bila kita bandingkan
dengan sebuah bangunan, premis itu adalah batu, pasir dan semennya; sedangkan
proses penalaran itu dapat kita samakan dengan bagan atau arsitekturnya. Dengan
semen, batu dan pasir serta arsitekturnya yang baik akan dihasilkan bangunan
yang indah dan kokoh, dengan premis yang dapat dipertanggungjawabkan dan
melalui proses penalaran yang sah akan dihasilkan kesimpulan yang benar.
Premis-premis
di mana Logika bergelut berupa pernyataan dalam bentuk kata-kata , meskipun
dalam penyelidikan lebih lanjut dijumpai pernyataan dalam bentuk kata-kata,
meskipun dalam penyelidikan lebih lanjut dijumpai pernyataan dalam rumus-rumus.
Pernyataan
pikiran manusia adakalanya mengungkapkan keinginan, perintah, harapan, cemooh,
kekaguman dan pengungkapan realitas tertentu baik dinyatakan dalam bentuk
positif maupun bentuk negatif. logika mempelajari cara bernalar yang
benar dan kita tidak bisa melaksanakannya tanpa memiliki pengetahuan yang
menjadi premisnya. didalam percakapan sehari-hari kita biasanya mengunakan
penalaran akal atau menurut akal. Logika sebagai istilah berarti suatu
metode atau teknik yang diciptakan untuk meneliti ketetapan penalaran. Sedangkan
penalaran yaitu suatu bentuk pikiran. Didalam penalaran terdapat sebuah
pernyataan atau proposisi yang dimana arti proposisi adalah sebuah pernyataan.
2.
Pengertian
Proposisi adalah istilah yang
digunakan untuk kalimat pernyataan yang memiliki arti penuh dan
utuh. Hal ini berarti suatu kalimat harus dapat dipercaya
disangsikan, disangkal, atau dibuktikan benar tidaknya. Singkatnya,
proposisi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang dapat dinilai benar atau
salah.
Proposisi juga bisa diartikan satu tutur atau pernyataan yang melukiskan beberapa
keadaan yang belum tentu benar atau salah dalam bentuk sebuah kalimat
berita. Proposisi adalah istilah yang dipergunakan dalam
analisis logika. Keadaan dan peristiwa-peristiwa itu pada umumnya melibatkan
pribadi atau orang yang dirujuk oleh ujaran dalam kalimat. Kebenaran sebuah
proposisi berkorespondensi dengan fakta Sebuah proposisi yang salah tidak berkorespondensi
dengan fakta. Proposisi
terdiri atas empat unsur, dua di antaranya
merupakan materi pokok proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai hal yang
menyertainya. Empat unsur yang dimaksudkan adalah term sebagai subjek, term
sebagai predikat, kopula, dan kuantor.
Dalam ilmu logika, proposisi
hanya mempunyai tiga unsur yakni:
1. Subjek adalah perkara yang disebutkan terdiri dari orang,
benda, tempat, atau perkara.
Term subjek; hal yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran
ditujukan. Term subjek dalam sebuah proposisi disebut subjek logis. Ada
perbedaan antara subjek logis dengan subjek dalam sebuah kalimat. Tentang
subjek logis harus ada penegasan/ pengingkaran sesuatu tentangnya.
2.
Predikat
adalah perkara yang dinyatakan dalam subjek.
Term predikat; isi pengakuan atau pengingkaran.
3.
kopula adalah kata
yang menghubungkan subjek dan predikat Kopula; menghubungkan
term subjek dan term predikat,
Contohnya kalimat ;
Semua
manusia adalah fana.
Kata semua dalam kalimat tersebut dinamakan dengan
pembilang.
Kemudian
kata manusia berkedudukan sebagai subjek,
sedang adalah merupakan kopula.
Adapun
predikat di sini diwakili oleh kata fana.
Banyak
pemikir modern berpikir bahwa "pernyataan" dan "proposisi"
adalah sinonim, atau paling tidak seharusnya sama.
4.
Jenis-Jenis
Proposisi
proposisi terbagi atas beberapa jenis, yaitu:
1.
Proposisi
tunggal: (bentuknya) merupakan proposisi
yang terdiri atas satu subjek dan predikat. Contoh: kucing adalah hewan
peliharaan. (Subjek: kucing, Predikat: hewan peliharaan)
2.
Proposisi
majemuk: (bentuknya) merupakan proposisi
yang terdiri atas satu subjek dan dua predikat atau bisa juga terdiri atas dua
proposisi tunggal. Misalnya: kucing adalah hewan peliharaan sekaligus hewan
omnivora. (Subjek: kucing, predikat: hewan peliharaan dan hewan omnivora)
3.
Proposisi
kategorial atau kategories: merupakan
proposisi yang berisi pernyataan yang membenarkan atau menyalahkan secara
mutlak. MIsalnya: semua makhluk hidup pasti akan mati.
4.
Proposisi
kondisional: (sifatnya) merupakan proposisi
yang berisi pernyataan yang berisi pembenaran atau pengingkaran yang bersyarat
atau opsional. Misal: langit akan gelap jika akan terjadi hujan. Proposisi
sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu:
o Hipotesis: berisi
pembenaran atau pengingkaran yang berisi sebuah syarat. Misal: lubang jalan
akan tergenang air jika waktu hujan deras tiba.
o Disjungtif: berisi
pernyataan yang berupa pilihan dan biasanya terkandung kata atau di
dalamnya. Misal: Melly harus memilih apakah dia akan melanjutkan S2 atau menikah
terlebih dahulu.
5.
Proposisi
universal: (kuantitasnya) merupakan
proposisi yang berisi pernyataan suatu hal secara keseluruhan. Biasanya
proposisi ini menggunakan kata semua di dalamnya. Misal: semua manusia
pasti mempunyai dua mata.
6.
Proposisi
partikular: (kuantitasnya) merupakan
proposisi yang menyatakan suatu hal secara tidak menyeluruh atau sebagian saja.
Proposisi ini biasanya ditandai dengan adanya penggunaan frasa tidak semua. Misalnya: tidak semua anak
laki-laki itu kurang ajar.
7.
Proposisi
singular: merupakan proposisi yang
menyatakan suatu hal secara khusus dan biasanya terkandung kata ini atau itu di
dalamnya. Contoh: rumah itu milik Pak Zahrawi.
5.
Bentuk Proposisi
Dilansir dari medialogika.org,
proposisi mempunyai sejumlah bentuk, yaitu:
·
Proposisi
bentuk A: merupakan bentuk proposisi yang
menyatakan bahwa setiap subjek adalah predikat. Misalnya: setiap makhluk hidup
adalah ciptaan Tuhan.
·
Propoisisi
bentuk E: merupakan bentuk proposisi yang
menyatakan bahwa setiap subjek bukanlah sebuah predikat. Misal: setiap
laki-laki bukan perokok aktif.
·
Proposisi
bentuk I: merupakan bentuk proposisi yang
menyatakan bahwa sebagian subjek adalah predikat. Misal: sebagian mahasiswa
adalah anak seorang pejabat.
·
Proposisi
bentuk O: merupakan proposisi yang
menyatakan bahwa sebagian subjek bukanlah predikat. Misal: sebagian mahasiswa
bukanlah anak seorang pejabat.
5.KESIMPULAN
Proposisi
adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya.
Adapun
jenis jenis proposisi itu ada tujuh : berdasarkan bentuk, sifat, kualitas, dan
kuantitasnya
1.proposisi
tunggal
2.proposisi
majemuk
3.proposisi
kategori
4.proposisi
konditional (hipotesis, disjungtif)
5.proposisi
universal
6.proposisi
particular
7.proposisi
singgular
Bentuk-bentuk
proposisi Proposisi dibagi menjadi empat yaitu
1.proposisi
bentuk A
2.proposisi
bentuk E
3.proposisi
bentuk I
4.dan
proposisi bentuk O
Dengan
pembahasan diatas maka kita mengenal lambang, permasalahan dan rumus proposisi
sebagai berikut :
Lambang
|
Permasalahan
|
Rumus
|
A
|
Universal Positif
|
Semua S adalah P
|
I
|
Partikular positif
|
Sebagian S adalah P
|
E
|
Universal negatif
|
Semua S bukan P
|
O
|
Partikular negatif
|
Sebagian S bukan P
|
Nama ; Hakiki Aep
Semester : II
Pengertian
Proposisi
Menurut kbbi.web.id, proposisi merupakan sebuah ungkapan atau
pernyataan yang dapat disangsikan, disangkal, atau diyakini, serta dapat dibuktikan
benar atau tidaknya. Proporsi
sendiri terbentuk atas tiga unsur, yaitu subjek oredikat dan kopula. (melansir
dari id.wikipedia.org).
Subjek merupakan pelaku atau pihak yang melakukan perkara. Sementara itu,
predikat adalah perkara yang dikenakan kepada subjek. Adapun definisi kopula
adalah penghubung antara subjek dan predikat. Agar lebih paham, perhatikanlah
contoh di bawah ini!
Manusia adalah makhluk hidup.
Pada kalimat di atas, kata manusia
berperan sebagai subjek, sedangkan makhluk hidup adalah predikatnya. Adapun
kopula pada kalimat di atas ialah kata adalah.
Jenis-Jenis Proposisi
Dilansir id.wikipedia.org, proposisi
terbagi atas beberapa jenis, yaitu:
Proposisi tunggal: merupakan
proposisi yang terdiri atas satu subjek dan predikat. Contoh: kucing adalah
hewan peliharaan. (Subjek: kucing, Predikat: hewan peliharaan)
Proposisi majemuk: merupakan
proposisi yang terdiri atas satu subjek dan dua predikat atau bisa juga terdiri
atas dua proposisi tunggal. Misalnya: kucing adalah hewan peliharaan sekaligus
hewan omnivora. (Subjek: kucing, predikat: hewan peliharaan dan hewan omnivora)
Proposisi kategorial atau kategories:
merupakan proposisi yang berisi pernyataan yang membenarkan atau menyalahkan
secara mutlak. MIsalnya: semua makhluk hidup pasti akan mati.
Proposisi kondisional: merupakan
proposisi yang berisi pernyataan yang berisi pembenaran atau pengingkaran yang
bersyarat atau opsional. Misal: langit akan gelap jika akan terjadi hujan.
Proposisi sendiri terbagi lagi menjadi dua, yaitu:
Hipotesis: berisi pembenaran atau
pengingkaran yang berisi sebuah syarat. Misal: lubang jalan akan tergenang air
jika waktu hujan deras tiba.
Disjungtif: berisi pernyataan yang
berupa pilihan dan biasanya terkandung kata atau di dalamnya. Misal: Melly
harus memilih apakah dia akan melanjutkan S2 atau menikah terlebih dahulu.
Proposisi universal: merupakan
proposisi yang berisi pernyataan suatu hal secara keseluruhan. Biasanya
proposisi ini menggunakan kata semua di dalamnya. Misal: semua manusia pasti
mempunyai dua mata.
Proposisi partikular: merupakan
proposisi yang menyatakan suatu hal secara tidak menyeluruh atau sebagian saja.
Proposisi ini biasanya ditandai dengan adanya penggunaan frasa tidak semua.
Misalnya: tidak semua anak laki-laki itu kurang ajar.
Proposisi singular: merupakan
proposisi yang menyatakan suatu hal secara khusus dan biasanya terkandung kata
ini atau itu di dalamnya. Contoh: rumah itu milik Pak Zahrawi.
Bentuk Proposisi
Dilansir dari medialogika.org, proposisi
mempunyai sejumlah bentuk, yaitu:
Proposisi bentuk A: merupakan bentuk
proposisi yang menyatakan bahwa setiap subjek adalah predikat. Misalnya: setiap
makhluk hidup adalah ciptaan Tuhan.
Propoisisi bentuk E: merupakan bentuk
proposisi yang menyatakan bahwa setiap subjek bukanlah sebuah predikat. Misal:
setiap laki-laki bukan perokok aktif.
Proposisi bentuk I: merupakan bentuk
proposisi yang menyatakan bahwa sebagian subjek adalah predikat. Misal:
sebagian mahasiswa adalah anak seorang pejabat.
Proposisi bentuk O: merupakan
proposisi yang menyatakan bahwa sebagian subjek bukanlah predikat. Misal:
sebagian mahasiswa bukanlah anak seorang pejabat.Jenis-Jenis Proposisi
Proposisi sendiri memiliki 4 Jenis
yang akan di jelaskan secara lengkap sebagai berikut :
Proposisi Universal Afirmatif
Proposisi universal dapat di artikan
proposisi atau pernyataan yang sifatnya adalah umum yang membenarkan terkait
antara subjek dengan predikat yang kemudian di rumuskan pada semua S
adalah P.
Proposisi Universal Negatif
Proposisi universal negatif adalah
sebuah proposisi atau pengungkapan yang mempunyai sifat Umum yang bisa
mengalihkan akan adanya hubungan pada subjek dengan predikat. Sedangkan untuk
rumusnya adalah semua S bukan P.
Proposisi Partikular Afirmatif
lalu yang ke-3 adalah Proposisi
Partikular Afirmatif memiliki arti proposisi atau sebuah ungkapan yang di dalamnya
terdapat sifat khusus yang bisa membenarkan dari sebuah suatu hubungan antara
subjek dengan predikat dan di rumuskan berupa S adalah P.
Proposisi Partikular Negatif
Yang terakhir adalah Proposisi
Partikular Negatif adalah proposisi atau ungkapan yang mempunyai sifat khusus
dengan mengalihkan tentang adanya hubungan subjek terhadap predikat yang
kemudian di rumuskan sebagian S bukan P.
Dengan berbagai penjelasan di atas
baik dari segi pengertian Proposisi dan juga jenis Proposisi maka bisa kita
ambil kesimpulan bahwasanya dengan adanya Proposisi akan memudahkan dalam
membedakan baik yang salah atau yang benar apakah sesuai fakta atau tidak.
Nama ; Meli
Astuti
Semeser :
II
Pengertian
Proposisi
Proposisi merupakan satu
tutur atau pernyataan yang melukiskan beberapa keadaan yang belum tentu benar
atau salah dalam bentuk sebuah kalimat berita. Proposisi dalam istilah yang
dipergunakan dalam analisis logika. Keadaan dan peristiwa-peristiwa itu pada
umumnya melibatkan pribadi atau orang yang dirujuk oleh ujaran dalam kalimat.
Kebenaran sebuah proposisi
berkorespondensi dengan fakta, sebuah proposisi yang salah tidak
berkorespondensi dengan fakta. Proposisi terdiri atas empat unsur, dua di
antaranya merupakan materi pokok proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai
hal yang menyertainya. Empat unsur yang dimaksudkan ialah term sebagai
subjek, term sebagai predikat, kopula dan kuantor.
Jenis-Jenis
Proposisi
Secara sederhana dapat dibedakan
atas empat macam yaitu sebagai berikut:
1. Proposisi Universal
Afirmatif
Proposisi universal afirmatif ialah
pernyataan bersifat umum yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan
perdikat, dirumuskan “semua S ialah P”.
2. Proposisi Universal Negatif
Proposisi universal negatif ialah
pernyataan yang bersifat umum yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan
perdikat, dirumuskan “semua S bukan P”.
3. Proposisi Partikular
Afirmatif
Proposisi partikular afirmatif ialah pernyataan bersifat khsusu yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “sebagian S adalah P”.
3.
Proposisi Partikular Negatif
Proposisi partikular negatif adalah
pernyataan bersifat khsusu yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan
predikat, dirumuskan “sebagian S bukan P”.
Bentuk-Bentuk
Proposisi
Berdasarkan dua jenis proposisi
yaitu berdasarkan kualitas (positif dan negatif ) dan berdasarkan kuantitas
(umum dan khusus) ditemukan empat macam proposisi yaitu:
- Proposisi umum -positif
disebut proposisi A.
- Proposisi umum-negatif disebut
proposisi E.
- Proposisi khusus-positif
disebut proposisi I.
- Proposisi khusus-negatif
disebut proposisi O
- Proposisi umum-positif ialah
proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek
- Proposisi umum-negatif ialah
proposisi yang predikatnya mengingkari keseluruhan subjek (E).
- Proposisi khusus-positif ialah
proposisi yang predikatnya membenarkan sebagai subjek (I).
Contoh
Proposisi
Semarang ialah Ibukota provinsi
Jawa Tengah (proposisi yang bernilai benar karena Semarang ialah Ibukota Jawa
Tengah).Sukarno ialah Presiden Pertama Republik Indonesia.5 + 7 = 10
(proposisi yang bernilai salah).x + 5 = 11 (bukan proposisi, karena “x” belum
ditentukan).
|
Nama ; Rima
Hasanah
Semster : II
Proposisi
• Pengertian Proposisi
Proposisi merupakan suatu tutur atau suatu
pernyataan yang dapat melukiskan tentang beberapa keadaan yang tentu saja
belum tentu benar atau salah di dalam suatu bentuk kalimat berita. Proposisi
merupakan suatu istilah yang di pakai di dalam analisis logika.
Keadaan dan juga peristiwa-peristiwa yang ada di dalam pada umumnya melibatkan pribadi atau melibatkan orang lain yang dapat di rujuk oleh ujaran di dalam kalimat. Kebenaran merupakan suatu proposisi yang berkorespondensi dengan fakta yang ada. Suatu proposisi yang tidak benar atau salah tidak berespondensi dnegan fakta yang ada. Proposisi ini terdiri dari 4 unsur yang dua diantaranya merupakan materi pokok proposisi lalu yang dua lagi merupakan hal yang menyertainya. Dari keempat unsur itu yang di maksudkan tersebut adalah subjek, term yang menjadi predikat, kopula, dan kuantor. Berikut adalah bentuk umum dari proposisi yaitu:
Kuantor + Subjek + Kopula + Predikat
• Jenis-Jenis Proposisi
Proposisi memiliki beberapa jenis yang di
antaranya:
- Proposisi Universal Afirmatif
Proposisi universal afirmatif ini merupakan
proposisi atau pernyataan yang bersifaktan umum yang akan dapat membenarkan
adanya suatu hubungan antara subjek dengan predikat yang di rumuskan dengan
semua S adalah P.
- Proposisi Universal Negatif
Proposisi universal negatif ini merupakan
proposisi atau pernyataan yang memiliki sifat umum yang dapat mengingkari
akan adanya hubungan antara subjek dengan predikat. Ini di rumuskan sebagai
semua S bukan P.
- Proposisi Partikular Afirmatif
Proposisi Partikular Afirmatif ini
merupakan proposisi atau pernyataan yang memiliki sifat khusus yang dapat
membenarkan tentang adanya suatu hubungan antara subjek dengan predikat yang
di rumuskan dengan sebagian S adalah P.
- Proposisi Partikular Negatif
Proposisi Partikular Negatif ini merupakan
proposisi atau pernyataan yang memilikian sifat khusus yang mengingkari
tentang adanya hubungan antara subjek dengan prdikat yang di rumuskan
sebagian S bukan P.
Jadi proposisi merupakan suatu tutur
atau suatu pernyataan yang dapat melukiskan tentang beberapa keadaan yang
belum tentu benar dan salah di dalam suatu bentuk berita.
Sekianlah penjelasan mengenai Pengertian Proposisi Beserta Jenis-Jenis Proposisi (Lengkap) yang di jelaskan oleh Rimah Hasanah. Dengan adanya proposisi, kita harus dapat membedakannya antara yagn benar dengan yang salah dengan mengetahui apakah itu sesuai dengan fakta atau tidak. Semoga bermanfaat. |
Nama ; Muhamad
Adang
Semester : II
Proposisi merupakan satu tutur atau
pernyataan yang melukiskan beberapa keadaan yang belum tentu benar atau salah
dalam bentuk sebuah kalimat berita. Proposisi dalam istilah yang dipergunakan
dalam analisis logika. Keadaan dan peristiwa-peristiwa itu pada umumnya
melibatkan pribadi atau orang yang dirujuk oleh ujaran dalam kalimat.
Kebenaran sebuah proposisi berkorespondensi
dengan fakta, sebuah proposisi yang salah tidak berkorespondensi dengan fakta.
Proposisi terdiri atas empat unsur, dua di antaranya merupakan materi pokok
proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai hal yang menyertainya. Empat unsur
yang dimaksudkan ialah term sebagai subjek, term sebagai predikat, kopula dan
kuantor.
Jenis-Jenis Proposisi
Secara sederhana dapat dibedakan atas empat
macam yaitu sebagai berikut:
Proposisi Universal Afirmatif
Proposisi universal afirmatif ialah pernyataan bersifat umum yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S ialah P”.Proposisi Universal Negatif
Proposisi universal negatif ialah pernyataan yang bersifat umum yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “semua S bukan P”.Proposisi Partikular Afirmatif
Proposisi partikular afirmatif ialah pernyataan bersifat khsusu yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan perdikat, dirumuskan “sebagian S adalah P”.Proposisi Partikular Negatif
Proposisi partikular negatif adalah pernyataan bersifat khsusu yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan predikat, dirumuskan “sebagian S bukan P”.
Bentuk-Bentuk Proposisi
Berdasarkan dua jenis proposisi yaitu
berdasarkan kualitas (positif dan negatif ) dan berdasarkan kuantitas (umum dan
khusus) ditemukan empat macam proposisi yaitu:
Proposisi umum -positif disebut proposisi
A.Proposisi umum-negatif disebut proposisi E.Proposisi khusus-positif disebut
proposisi I.Proposisi umum-negatif disebut proposisi O proposisi umum-positif
ialah proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek.
Proposisi umum-negatif ialah proposisi yang
predikatnya mengingkari keseluruhan subjek (E). Proposisi khusus-positif ialah
proposisi yang predikatnya membenarkan sebagai subjek (I).
Contoh Proposisi
Semarang ialah Ibukota provinsi Jawa Tengah
(proposisi yang bernilai benar karena Semarang ialah Ibukota Jawa
Tengah).Sukarno ialah Presiden Pertama Republik Indonesia.5 + 7 = 10 (proposisi
yang bernilai salah).x + 5 = 11 (bukan proposisi, karena “x” belum ditentukan).
Demikianlah pembahasan mengenai“Proposisi”
Pengertian & ( Jenis–Bentuk– Contoh) semoga dengan adanya
ulasan tersebut dapat menambah wawasan dan pengetahuan anda semua, terima kasih
banyak atas kunjungannya.
Nama : Vivi
Semeter : II
A. Pengertian Proposisi
Proposisi adalah satu tutur atau
pernyataan yang melukiskan beberapa keadaan yang belum tentu benar atau salah
dalam bentuk sebuah kalimat berita. Proposisi dalam istilah yang dipergunakan
dalam analisis logika. Keadaan dan peristiwa-peristiwa itu pada umumnya
melibatkan pribadi atau orang yang dirujuk oleh ujaran dalam kalimat.
Kebenaran sebuah proposisi
berkorespondensi dengan fakta, sebuah proposisi yang salah tidak
berkorespondensi dengan fakta. Proposisi terdiri atas empat unsur, dua di
antaranya merupakan materi pokok proposisi, sedangkan dua yang lain sebagai hal
yang menyertainya. Empat unsur yang dimaksudkan ialah term sebagai subjek, term
sebagai predikat, kopula dan kuantor.
Dalam logika dikenal adanya dua macam
proposisi, menurut sumbernya, yaitu proposisi analitik dan proposisi sintetik.
Proposisi analitik adalah proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang
sudah terkandung pada subyeknya, seperti :
-
Mangga adalah buah-buahan
-
Kuda adalah hewan
-
Ayah adalah orang laki-laki
Proposisi
sinetik adalah proposisi yang predikatnya mempunayi pengeretian yang bukan
menjadi keharusan bagi subyeknya, seperti:
-
Pepaya ini manis
-
Gadis itu langsing
-
R. Budi Hartono adalah kaya raya
Semua
pernyataan pikiran yang mengungkapkan keinginan dan kehendak tidak dapat
dinilai benar dan salahnya bukanlah proposisi, seperti:
-
Semoga Tuhan selalu melindungimu
-
Ambilkan aku segelas air
-
Alangkah cantiknya gadis itu
B. Jenis-Jenis Proposisi
Secara sederhana dapat dibedakan atas
empat macam yaitu sebagai berikut:
- Proposisi Universal Afirmatif
Proposisi universal afirmatif ialah
pernyataan bersifat umum yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan
perdikat, dirumuskan “semua S ialah P”.
- Proposisi Universal Negatif
Proposisi universal negatif ialah
pernyataan yang bersifat umum yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan
perdikat, dirumuskan “semua S bukan P”.
- Proposisi Partikular Afirmatif
Proposisi partikular afirmatif ialah
pernyataan bersifat khsusu yang membenarkan adanya hubungan subjek dengan
perdikat, dirumuskan “sebagian S adalah P”.
- Proposisi Partikular Negatif
Proposisi partikular negatif adalah
pernyataan bersifat khsusu yang mengingkari adanya hubungan subjek dengan
predikat, dirumuskan “sebagian S bukan P”.
C. Bentuk-Bentuk Proposisi
Berdasarkan dua jenis proposisi yaitu
berdasarkan kualitas (positif dan negatif ) dan berdasarkan kuantitas (umum dan
khusus) ditemukan empat macam proposisi yaitu:
- Proposisi umum -positif disebut proposisi A.
- Proposisi umum-negatif disebut proposisi E.
- Proposisi khusus-positif disebut proposisi I.
- Proposisi umum-negatif disebut proposisi O proposisi umum-positif ialah proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek.
Proposisi umum-negatif ialah proposisi
yang predikatnya mengingkari keseluruhan subjek (E). Proposisi khusus-positif
ialah proposisi yang predikatnya membenarkan sebagai subjek (I).
D. Macam-macam
Proposisi
Proposisi
menurut bentuknya ada tiga macam, yaitu: Proposisi Kategorik, Proposisi
Hipotetik, dan Proposisi Disjungtif.
1.
Proposisi Kategoris
Proposisi kategoris adalah
proposisi yang menerangkan identitas atau kebedaan dua konsep objektif.
Indentitas atau kebedaan yang diterangkan dapat formal atau objektif, dapat
utuh atau parsial.
Proposisi kategoris yang paling
sederhana terdiri dari :
a.
Subjek: hal yang diterangkan.
b.
Predikat: hal yang menerangkan.
c.
Kopula.
d.
Quantifier.
Subyek, sebagaimana kita ketahui, adalah
term yang menjadi pokok pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan
subyek. Kopula adalah kata yang menyatakan hubungan antara term subyek dan term
predikat. Sedangkan quantifier adalah kata yang menunjukkan banyaknya satuan
yang diikat oleh term subyek.
Quantfier ada kalanya menunjuk kepada
permasalahan universal, seperti kata: seluruh, semua, segenap, setiap, tidak
satu pun; ada kalanya menunjuk kepada permasalahan partikular, seperti:
sebagian, kebanyakan, beberapa, tidak semua, sebagian besar, hampir seluruh,
rata-rata, [salah] seorang di antara; [salah] sebuah di antara ; ada kalanya
menunjuk kepada permasalahan singular, tetapi untuk permasalahan singular
biasanya quantfier tidak dinyatakan. Apabila quantifier suatu proposisi
menunjuk kepada permasalahan universal maka proposisi itu disebut proposisi
universal; apabila menunjuk kepada permasalahan partikular disebut proposisi
partikular, dan apabila menunjuk kepada permasaiahan singular, disebut
proposisi singular.
Perlu diketahui, meskipun dalam suatu
proposisi tidak dinyatakan quantifiernya tidak berarti subyek dari proposisi
tersebut tidak mengandung pengertian banyaknya satuan yang diikatnya. Dalam
keadaan apapun subyek selalu mengandung jumlah satuan yang diikat. Lalu
bagaimana menentukan kuantitas dari proposisi yang tidak dinyatakan
quantifiernya. Kita dapat mengetahui lewat hubungan pengertian antara subyek dan
predikatnya.
Kopula, adalah kata yang menegaskan
hubungan term subyek dan term predikat baik hubungan mengiakan maupun hubungan
mengingkari. Bila ia berupa ‘adalah’ berarti mengiakan dan bila berupa ‘tidak,
bukan atau tak’ berarti mengingkari. Kopula menentukan kualitas proposisinya.
Bila ia mengiakan, proposisinya disebut proposisi positif dan bila mengingkari
disebut proposisi negatif. Kopula dalam proposisi positif kadang-kadang
dinyatakan dan kadang-kadang tidak (tersembunyi). Kopula pada proposisi negatif
tidak rnungkin disembunyikan, karena bila demikian berarti mengiakan hubungan
antara term subyek dan predikatnya.
Dengan quantifier dapat kita ketahui
kuantitas proposisi tertentu, apakah universal, partikular ataukah singular,
dan dengan kopula bisa kita ketahui kualitas proposisi itu apakah positif
ataukah negatif. Dari kombinasi antara kuantitas dan kualitas proposisi maka
kita kenal enam macam proposisi, yaitu:
a)
Universal positif
b)
Partikular positif
c)
Singular
positif
d)
Universal negatif
e)
Partikular negatif
f)
Singular negative
a.
Proposisi universal positif
kopulanya mengakui hubungan subyek dan
predikat secara keseluruhan, dalarn Logika dilambangkan dengan huruf A.
b.
Proposisi partikular positif
kopulanya mengakui hubungan subyek dan
predikat sebagian saja dilambangkan dengan huruf I.
c.
Proposisi singular positif
karena kopulanya mengakui hubungan
subyek dan predikat secara keseluruhan maka juga dilambangkan dengan huruf A.
Huruf Adan I masing masing sebagai lambang proposisi universal positif dan
partikular positif diambil dari dua huruf hidup pertama kata Latin Affirmo yang
berarti mengakui.
d.
Proposisi universal negatif
kopulanya mengingkari hubungan subyek
dan predikatnya secara keseluruhan, dalam Logika dilambangkan dengan huruf E.
e.
Proposisi partikular negatif
kopulanya mengingkari hubungan subyek
dan predikat sebagian saja, dilambangkan dengan huruf O.
f.
Proposisi singular negatif
karena kopulanya mengingkari hubungan
subyek dan predikat secara keseluruhan, juga dilambangkan dengan huruf E. Huruf
E dan 0 yang dipakai sebagai lambang tersebut diambil dari huruf hidup dalam
kata nEgO, bahasa Latin yang berarti menolak atau mengingkari.
Dengan pembahasan di atas maka kita
mengenal lambang, permasalahan dan rumus proposisi sebagai berikut:
Lambang Permasalahan Rumus A Universal
positif Semua S adalah P I Partikular positif Sebagian S adalah P E Universal
negatif Semua S bukan P 0 Partikular negatif Sebagian S bukan P
Dalam menentukan apakah suatu proposisi
itu positif atau negatif, kita tidak boleh semata-mata berdasarkan ada tidaknya
indikator negatifnya, yaitu: tak, tidak atau bukan. Indikator itu menentukan
negatifnya suatu proposisi apabila ia berkedudukan sebagai kopula. Bila
indikator tidak berkedudukan sebagai kopula proposisi Itu adalah positif.
Selain proposisi kategoris ada juga
bentuk-bentuk proposisi lainnya yaitu: kompleks, majemuk, dan modal.
1)
Proposisi Kompleks
Proposisi kompleks adalah proposisi yang
subjek dan predikatnya atau juga kedua-duanya merupakan term-term kalimat yang
kompleks; misalnya: Buku yang saya berikan kepadamu adalah kumpulan sajak dari
W.S. Rendra.
2)
Proposisi Majemuk
Proposisi Majemuk adalah proposisi yang
memuat berbagai subjek atau berbabagi predikat. Dengan demikian, proposisi
majemuk sesungguhnya mengandung berbagai atau sejumlah penuturan. Tetapi hal
tersebut bisa jelas atau tidak jelas.
3)
Proposisi Modal
Proposisi modal adalah proposisi yang
dengan terang mengungkapkan apakah macam identitas (atau kebedaan) yang
terdapat antara subjek atau predikat.
2.
Proposisi Hipotetis
Proposisi hipotetis adalah proposisi
yang antara bagian-bagiannya terdapat hubungan dependensi (ketergantungan),
oposisi, kesamaan, dan lain-lain.
Jadi,
proposisi hipotetis berbeda dari proposisi kategoris baik dalam materi maupun
bentuknya. Hal tersebut bisa kita rumuskan sebagai berikut:
a.
Materi suatu proposi hipotetis bukanlah subjek dan predikat, melainkan
bagian-bagian yang diantaranya diterangkan terdapat hubungan.
b.
Bentuk bukanlah identitas atau kebedaan yang diungkapkan oleh unsur
penghubung (kopula), melainkan suatu hubungan lain yang ditunjukkan oleh
partikel-partikel konjungtif.
3.
Proposisi Disjungtif
Proposisi
disjungtif adalah yang dua bagiannya dihubungkan dengan kata “apabila”, “jika
tidak”, dan lain-lain.
Pada
hakikanya proposisi disjungtif juga terdiri dari dua buah proposisi kategorika.
Sebuah proposisi disjungtif seperti : “proposisi itu benar” dan “proposisi itu
salah”. Kopula (penghubung kalimat) yang berupa “jika”dan “maka” mengubah dua
proposisi kategorik menjadi permasalahan dijungtif. Kopula dari proposisi
disjungtif berfariasi sekali, seperti;
-
Hidup kalau tidak bahagia adalah susah
-
Hasan di rumah atau di sekolah
-
Jika bukan Hasan yang mencuri maka Budi
KESIMPULAN
Proposisi adalah satu tutur atau pernyataan yang
melukiskan beberapa keadaan yang belum tentu benar atau salah dalam bentuk
sebuah kalimat berita. Proposisi dalam istilah yang dipergunakan dalam analisis
logika. Keadaan dan peristiwa-peristiwa itu pada umumnya melibatkan pribadi
atau orang yang dirujuk oleh ujaran dalam kalimat.
Jenis-Jenis Proposisi :
·
Proposisi
Universal Afirmatif
·
Proposisi
Universal Negatif
·
Proposisi
Partikular Afirmatif
·
Proposisi
Partikular Negatif
Bentuk-Bentuk Proposisi
·
Proposisi
umum -positif disebut proposisi A.
·
Proposisi
umum-negatif disebut proposisi E.
·
Proposisi
khusus-positif disebut proposisi I.
·
Proposisi
umum-negatif disebut proposisi O proposisi umum-positif ialah proposisi yang
predikatnya membenarkan keseluruhan subjek.
Proposisi
menurut bentuknya ada tiga macam, yaitu: Proposisi Kategorik, Proposisi
Hipotetik, dan Proposisi Disjungtif. Proposisi
kategoris adalah proposisi yang menerangkan identitas atau kebedaan dua
konsep objektif. Indentitas atau kebedaan yang diterangkan dapat formal atau
objektif, dapat utuh atau parsial. Proposisi hipotetis adalah proposisi
yang antara bagian-bagiannya terdapat hubungan dependensi (ketergantungan),
oposisi, kesamaan, dan lain-lain, dan tentang Proposisi disjungtif adalah
yang dua bagiannya dihubungkan dengan kata “apabila”, “jika tidak”, dan
lain-lain.
Nama : Rahmat Tullah
Semester : II
Nama: farhan naupal
Semester: II
PENGERTIAN PROPOSISI
Proposisi merupakan kalimat logika yang mana pernyataan tentang
hubungan antara dua atau beberapa hal yang dapat dinilai benar atau salah. Ada
yang mengartikan proposisi sebagai ekspresi verbal dari putusan yang berisi
pengakuan atau penginkaran sesuatu (predikat) terhadap sesuatu yang lain
(subjek) yang dapat dinilai benar atau salah.
Unsur-unsur proposisi:
Term subjek; hal yang tentangnya pengakuan atau pengingkaran ditujukan.
Term subjek dalam sebuah proposisi disebut subjek logis. Ada perbedaan antara
subjek logis dengan subjek dalam sebuah kalimat. Tentang subjek logis harus ada
penegasan/ pengingkaran sesuatu tentangnya.
Term predikat; isi pengakuan atau pengingkaran.
Kopula; menghubungkan term subjek dan term predikat,
Terdapat beberapa jenis proposisi, yakni:
Proposisi, Dalil, Teori, dan Fakta
Penjelasan:
a) Proposisi Berdasarkan Bentuknya,
Proposisi tunggal, merupakan
proposisi yang terdiri atas satu subjek dan satu predikat. Misalnya, saya
makan; Andi bermain.
Proposisi majemuk, merupakan
proposisi yang terdiri atas satu subjek dan lebih dari satu predikat. Misalnya,
Anna belajar fisika dan mendengarkan musik; Bekham tur ke Asia dan bermain di
Indonesia.
b) Proposisi Berdasarkan Sifatnya,
Proposisi Kategorial, proposisi yang
hubungan subjek dan predikatnya tidak memerlukan syarat apapun. Misalnya, semua
orang akan mati; semua hewan membutuhkan makan.
Proposisi Kondisional, proposisi
yang pada hubungan subjek dan predikatnya memerlukan syarat tertentu. Misalnya,
jika hari mendung maka akan turun hujan; jika Dina bangun kesiangan maka akan
terlambat masuk ke sekolah.
Dalam proposisi kondisonal terbagi
menjadi dua macam, yakni: proposisi kondisional hipotesis dan proposisi
kondisional disjungtif atau mempunyai 2 pilihan alternatif. Contohnya : jika
hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati janjinya (hipotesis). Dia tidak jadi
datang karena sibuk atau malas (disjungtif)
c) Proposisi Berdasarkan Kualitasnya,
Proposisi Positif, atau Afirmatif,
merupakan proposisi yang predikatnya membenarkan subjek. Misal, semua profesor
adalah orang pintar.
Proposisi Negatif, merupakan
proposisi yang predikatnya tidak mendukung/ membenarkan subjek. Misalnya, tidak
satupun tumbuhan memiliki kaki.
d) Proposisi Berdasarkan Kuantitasnya,
Proposisi Umum (universal), adalah
proposisi dimana predikat mendukung atau mengingkari semua subjek. Misalnya,
semua mahasiswa harus mengerjakan tugas dari dosen.
Proposisi Khusus (partikular),
adalah proposisi dimana pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian subjek
merupakan bagian dari predikat. Misalnya, sebagian murid di SD adalah anak
orang kaya.
Menurut Selltiz, et al., dalam Nazir
(1988) dalam buku Metode Penelitian, mengatakan bahwa proposisi yagn sudah
mempunyai jangkauan cukup luas dan telah didukung oleh data empiris dinamakan
dalil (scientific law). Dengan perkataan lain, dalil adalah singkatan dari
suatu pengetahuan tentang hubungan sifat-sifat tertentu, yang bentuknya lebih
umum jika dibandingkan dengan penemuan-penemuan empiris pada mana dalil
tersebut didasarkan.
JENIS-JENIS PROPOSISI
jenis proposisi
1. Proposisi berdasarkan Bentuk :
a. proposisi tunggal adalah
proposisi yang memiliki 1 subjek dan 1 predikat.
Contoh : Lintang Menulis
Daud membaca komik
b. Proposisi majemuk adalah
proposisi yang memiliki 1 subjek dan lebih dari 1 predikat.
Contoh : Fiya Belajar berjalan dan
bicara
Amar Belajar bahasa indonesia dan
membuat kalimat majemuk
2. Proposisi berdasarkan Sifat :
a. Proposisi
Kategorial adalah proposisi dimana hubungan antara subyek danpredikatnya
mempunyai syarat apapun
Contoh : Semua orang di indonesia
wajib membayar pajak
Setiap mengendarai mobil harus
memakai sabuk pengaman
b. Proposisi
kondisional adalah proposisi dimana hubungan antara subjek dan predikat
membutuhkan syarat tertentu.
Contoh : Jika Achmad lulus kuliah
maka Achmad akan bernyanyi
Jika saya lulus penelitian ilmiah
maka saya akan mengadakan syukuran
3. Proposisi berdasarkan kualitas:
a. proporsisi
positif, yaitu proporsisi dimana predikatnya mendukung atau membenarkan
subjeknya.
Contoh : Semua paus berbadan besar
Semua asleb adalah mahasiswa
b. proporsisi
negatif, yaitu proporsisi dimana predikatnya menolak atau tidak mendukung
subjeknya.
Contoh : Tidak ada wanita yang
berjenggot
Tidak ada binatang yang bisa bicara
4. proporsisi berdasarkan kuantitas:
a. proporsisi
universal, yaitu proporsisi dimana predikatnya mendukung atau mengingkari
semua.
Contoh : Semua warga Indonesia
mememiliki KTP
Semua masyarakat mematuhi peratura
lalulintas
b. proporsisi
spesifik / khusus, yaitu proporsisi yang predikatnya membenarkan sebagian
subjek.
Contoh : Tidak semua murid patuh kepada gurunya
BENTUK-BENTUK PROPOSISI
1)
Proposisi umum-positif disebut proposisi A adalah
proposisi yang predikatnya membenarkan keseluruhan subjek. (A)
Contoh:
a) Semua mahasiswa adalah lulusan
SMA / K
b) Semua karya ilmiah mempunyai
daftar pustaka.
2) Proposisi
umum-negatif disebut proposisi E proposisi yang predikatnya mengingkari
keseluruhan subjek. (E)
Contoh:
a) Tidak seorang mahasiswa pun
lulusan SMA / K.
b) Tidak seekor gajah pun berekor
enam.
3) Proposisi
khusus-positif disebut proposisi I proposisi yang predikatnya membenarkan
sebagian subjek. (I)
Contoh:
a) Sebagian mahasiswa adalah anak
pejabat.
b) Sebagian perguruan tinggi
dikelola oleh yayasan.
4) Proposisi umum-negatif disebut proposisi O proposisi yang predikatnya
mengingkari sebagian subjek. (O)
Contoh:
a) Sebagian mahasiswa tidak mempunyai mobil.
b) Sebagian perguruan tinggi tidak dikelola oleh yayasan
KESIMPULAN
Proposisi adalah pernyataan dalam bentuk kalimat yang dapat dinilai benar
dan salahnya. Bentuk-bentuk proposisi Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu
proposisi kategorik, proposisi hipotesis, proposisi disyungtif.
Dalam proposisi kategorik itu yang mengandung pernyataan tanpa adanya
syarat,
seperti :
Hasan sedang sakit
Sedangkan proposisi hipotesis itu pernytaan menggunakan syarat.
Contoh:
Jika hujan turun, maka saya tidak akan pergi
Dan proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah
proposisi kategorika. proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar
maka salah.
Contoh: Hidup kalau tidak bahagia adalah susah.
Jenis-jenis proposisi
Proposisi dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu:
Berdasarkan bentuk
Berdasarkan sifat
Berdasarkan kualitas
Berdasarkan kuantitas
Nama : Jafar Ridwan
Semester : II
Nama : Jafar Ridwan
Semester : II
Proposisi merupakan kalimat
mantiqi yang mana pernyataan tentang hubungan antara dua atau beberapa
hal yang dapat dinilai benar atau salahnya.
Unsur unsur proposisi
yaitu: subjek, predikat, penghubung(kopula).
Misalnya apabila di jadikan
contoh.. "kucing adalah hewan" kucing itu subjek,
adalah itu wasithoh(kopula), hewan itu predikat.. , dalam ilmu nahwu ini adalah
susunan jumlah ismiyah.
Proposisi di tinjau dari
jenisnya....
1) Proposisi
Berdasarkan Bentuknya,
Proposisi tunggal, proposisi
yang berupa satu subjek dan satu predikat saja. Contoh, saya tidur, zaid
berdiri.
Proposisi majemuk, merupakan
proposisi yang terdiri atas satu subjek dan lebih dari satu predikat. Contoh,
umar belajar filsafat dan memakan jagung.
Dalam ilmu mantiq ini di
sebut, ardu mufrod (Proposisi tunggal) dan ardu murakkab (Proposisi
majemuk).
2) Proposisi
Berdasarkan Sifatnya,
Proposisi Kategorial,
proposisi yang hubungan subjek dan predikatnya tidak memerlukan syarat apapun.
Misalnya, semua orang akan mati; semua hewan membutuhkan makan.
Proposisi Kondisional,
proposisi yang pada hubungan subjek dan predikatnya memerlukan syarat tertentu.
Misalnya, jika hari mendung maka akan turun hujan; jika Dina bangun kesiangan
maka akan terlambat masuk ke sekolah.
Dalam proposisi kondisonal
terbagi menjadi dua macam, yakni: proposisi kondisional hipotesis dan proposisi
kondisional disjungtif atau mempunyai 2 pilihan alternatif. Contohnya : jika
hari ini tidak hujan, dia pasti akan menepati janjinya (hipotesis). Dia tidak
jadi datang karena sibuk atau malas ( disjungtif)
3) Proposisi
Berdasarkan Kualitasnya,
Proposisi Positif, adalah
proposisi yang predikatnya mentasdiqan subjek. Misal, semua penjahat adalah
kriminal.
Proposisi Negatif, adalah
proposisi yang predikatnya tidak mendukung/ membenarkan subjek. Misalnya, tidak
satupun tumbuhan memiliki kaki.
4) Proposisi
Berdasarkan Kuantitasnya,
Proposisi Umum, adalah
proposisi dimana predikat mendukung atau mengingkari semua subjek. Misalnya,
semua santri harus bisa bahasa arab.
Proposisi Khusus, adalah
proposisi dimana pernyataan khusus mengiyakan yang sebagian subjek merupakan
bagian dari predikat. Misalnya, sebagian anak pesantren itu jago ilmu
matematika.
BENTUK2 PROPOSISI:
Bentuk proposisi yang
menjelaskan mafhum juz'i atau kulli subjek.... :
1) proposisi bentuk A,
(bahwa setiap subjek adalah predikat), setiap laki-laki memiliki
penis.
2) proposisi bentuk E (bahwa
setiap subjek bukanlah predikat), setiap anak kecil bukanlah
mukallaf.
3) proposisi bentuk I (bahwa
sebagian subjek adalah predikat), sebagian anak anak adalah pintar.
4) proposisi bentul O (bahwa
sebagian subjek bukanlah predikat), sebagian orang dewasa bukanlah
orang pintar.
Nama : Rahmat Tullah
Semester : II
A. Pengertian Proposisi
Proposisi adalah pernyataan dalam
bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. Proposisi merupakan unit
terkecil dari pemikiran yang mengandung maksud sempurna. Jika kita menganalisis
suatu pemikiran, taruhlah suatu buku, kita akan mendapati suatu pemikiran dalam
buku itu, dan lebih khususnya lagi dalam bab-babnya, kemudian pada paragrafnya
dan akhinya pada unit yang tidak dapat dibagi lagi yakni yang disebut
proposisi. Proposisi itu sendiri masih bisa di analisis lagi menjadi kata-kata,
tetapi kata-kata hanya menghadirkan pengertian sesuatu, bukan maksud atau
pemikiran sesuatu.
Dalam logika dikenal adanya dua
macam proposisi, menurut sumbernya, yaitu proposisi analitik dan proposisi
sintetik. Proposisi analitik adalah predikatnya sudah mempunyai pengertian yang
sudah terkandung pada subyeknya.
Contoh: mangga adalah buah-buahan
Kuda adalah hewan
Ayah adalah orang laki laki
Kata ‘hewan’ pada contoh ‘kuda
adalah hewan’ pengertian sudah tergantung pada subyek ‘kuda’. Jadi predikat
pada proposisi analitik tidak mendatangkan pengetahuan baru. Untuk menilai
benar tidaknya proposisi serupa kita lihat ada tidaknya pertentangan dalam diri
pernyataan itu, sebagai mana yang telah pelajari tentang ukuran kebenaran
pada bab lalu. Proposisi analitik disebut juga proposisi a priori.
Proposisi sintetik adalah
proposisi yang predikatnya mempunyai pengertian yang bukan menjadi keharusan
bagi subyeknya.
Contoh : pepaya ini manis
Gadis itu gendut
Oasis adalah kaya raya
Kata ‘manis’ pada proposisi ‘gadis
ini manis’ pengertiannya belum terkandung pada subyeknya, yaitu
‘gadis’. Jadi kata ‘manis’ merupakan pengetahuan baru yang dapat melalui
pengalaman. Proposisi sintetik adalah lukisan dari kenyataan empirik maka untuk
menguji benar salahnya diukur berdasarkan sesuai tidaknya dengan kenyataan
empiriknya. Proposisi ini di sebut juga proposisi a posteriori.
Proposisi juga dapat didefinisikan
ungkapan keputusan dalam kata-kata, atau juga manifestasi luaran dari sebuah
keputusan. Secara subyektif, keputusan berarti suatu aksi pikiran yang dengan
itu kita membenarkan atau menyangkal sesuatu; misalnya: kusni kasdut adalah
penjahat ulung; wanita itu bukan pacarku. Secara objektif, keputusan berarti
sesuatu yang dapat di benarkan (affirmed) atau disangkal. Jadi ,
bisa benar atau salah. Logika, seperti juga yang kita katakan tentang ide atau
konsep, pertama-tama hanya membicarakan keputusan objektif, hanya secara tidak
langsung membicarakan keputusan aksi intelek.
Apa yang dibenarkan atau disangkal
dalam suatu kepautusan Selalulah hubungan yang terdapat antara dua konsep yang
objektif. Dan hubungan tersebut dapat berwujud:
1. hubungan
identitas atau kebedaan atau juga bisa terdapat
2. bentuk bentuk hubungan lainya, misalnya hubungan
dependensi (ketergantungan), dan lain-lain.
B. Bentuk-bentuk proposisi
Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi
kategorik, proposisi hipotesis, proposisi disyungtif, pertama kita akan
membahas tentang proposisi kategorik.
1. Proposisi kategorik
Proposisi kategorik adalah proposisi
yang mengandung pernyataan tanpa adanya syarat, seperti :
Hasan sedang sakit
Anak-anak yang tingal diasrama
adalah mahasiswa
Orang rajin akan mendapatkan sesuatu
yang lebih dari yang mereka harapan
Proposisi kategorik yang paling
sederhana terdiri dari satu term subyek, satu term predikat, satu kopula dan
satu quantifier
Kita akan jelaskan satu persatu
antara subyek, predikat, kopula, dan quantifier. Baik kita akan meluai dari
subyek sebagaimana kita ketahu mengenai subyek adalah sebuah term yang menjadi
pokok pembicaraan. Predikat adalah term yang menerangkan sbuyek. Kopula adalah
kata yang menyatakan hubungan antara term subyek dan term predikat. Quantifier
adalah kata yang menunjukan banyaknya satuan yang diikat oleh term subyek.
Sebagian
|
Manusia
|
Adalah
|
Pemabuk
|
1
|
2
|
3
|
4
|
1: quantifier
|
2: term subyek
|
3: kopula
|
4: term predikat
|
Quantifier adakalanya kepada permasalahan
universal seperti kata: seluruh, semua.; ada kalanya menunjukan permasalahan
partikular , seperti: sebagian, kebanyakan; dan ada kalanya menunjukan
permasalahan singular, tetapi permasalahan singular biasanyaquantifier tidak
dinyatakan.
Apabila quantifier suatu
proposisi menunjukan kepada permasalahan universal maka proposisi itu disebut
proposisi universal; jika permasalahan partikular maka akan disebut proposisi
partikular, jika permasalahan singular, disebut proposisi singular.
Perlu diketahui, meskipun dalam
suatu proposisi tidak dinyatakan quantifier-nya tidak berarti subyek dari
proposisi tidak mengandung pengertian banyaknya satuanyang diikatnya. Dalam
keadaan apapun sunyek selalu mengandung jumlah yang diikat. Sekarang perhatikan
dahulu proposisi yang quantifier-nya dinyatakan:
Poposisi
universal
|
=
|
Semuatanaman membutuhkan air
|
Proposisi
partikular
|
=
|
sebagianmanusia dapat menerima pendidikan tinggi.
|
Proposisi
singular
|
=
|
Seorangyang bernama Hasan adalah seorang guru
|
Poposisi universal
|
=
|
Tanaman Membutuhakan air
|
Proposisi partikular
|
=
|
Manusia dapat menerima pendidikan
tinggi.
|
Proposisi singular
|
=
|
Hasan adalah seorang guru
|
Proposisi tersebut dapat dinyatakan
tanpa disebut quantifier-nya tanpa mengubah kuantitas proposisinya:
Dalam proposisi ‘Tanaman membutuhkan
air’, meskipun quantifiernya-nya tidak dinyatakan, yang dimaksud adalah semua
tanaman, karena tidak satupun tanaman yang bisa tumbuh tanpa membutuhkan air.
Pada proposisi ‘Manusia dapat menerima pendidikan tingi’ yang dimaksud adalah
sebagian manusia, karena tidak semua manusia dapat menerima pendidikan tinggi.
Sedangkan pada proposisi ‘Hasan adalah guru’ yang dimaksud tentulah seorang,
bukan beberapa orang.
Kopula, sebagai mana telah disebut,
adalah kata yang menegaskan hubungan term subjek dan term predikat dan term
predikat baik hubungan mengiakkan maupun hubungan mengingkari. Kopula
menentukan kualitas proposisinya. Bila ia mengiakan, proposisi positif dan bila
mengingkari disebut proposisi negatif.
Proposisi positif : hasanadalah guru
Proposisi negatif : budi bukanseniman
Kombinasi antara kuantitas dan
kualitas proposisi maka kita kenal enam macam proposisi, yaitu :
Universal positif, seperti : Semua
manusia akan mati
Partikular positif, seperti :
Sebagian manusia adalah guru
Singular positif, seperti : Rudi
adalah pemain bulu tangkis
Universal negatif, seperti : Semua
kucing bukan burung
Partikular negatif, seperti :
Beberapa mahasiswa tidak lulus
Singular negatif, seperti : Fatimah
bukan gadis pemalu
Proposisi universal positif,
kopulanya mengakui hubungan subyek dan predikat secara keseluruhan, dalam
Logika dilambangkan dengan huruf A. Proposisi partikular positif kopula
mengakui hubungan subyek dan predikat sebagian saja dilambangkan dengan huruf
I. Proposisi singular positif karena kopulanya mengakui hubungan subyek dan
predikat secara keseluruhan maka juga dilambangkan dengan huruf A. Huruf A dan
I masing-masing sebagai lambang proposisi universal positif dan partikular
positif diambil dari dua huruf hidup pertama kata Latin Affirmo yang
berarti mengakui.
Proposisi universal negatif
kopulanya mengingkari hubungan subyek dan predikatnya secara keseluruhan, dalam
Logika dilambangkan dengan huruf E. Proposisi partikular negatif kopulanya
mengingkari hubungan subyek dan predikat sebagian saja, dilambangkan dengan
huruf O. Proposisi singular negatif karena kopulanya mengingkari hubungan subyek
dan predikat secara keseluruhan, juga dilambangkan dengan huruf E. Huruf E dan
O yang dipakai sebagai lambang tersebut diambil dari huruf hidup dalam kata
nEgo, bahasa Latin yang berarti menolak atau mengingkari.
Dengan pembahasan diatas maka kita
mengenal lambang, permasalahan dan rumus proposisi sebagai berikut :
Lambang
|
Permasalahan
|
Rumus
|
A
|
Universal Positif
|
Semua S adalah P
|
I
|
Partikular positif
|
Sebagian S adalah P
|
E
|
Universal negatif
|
Semua S bukan P
|
O
|
Partikular negatif
|
Sebagian S bukan P
|
2. Proposisi Hipotetik
Pada proposisi kategorik menyatakan
suatu kebenaran tanpa syarat, maka pada proposisi hipotetik kebenaran yang
dinyatakan justru digantungkan pada syarat tertentu. Antara keduanya mempunyai
perbedaan mendasar.
Pada proposisi kategorik kopulanya
selalu ‘adalah’ atau ‘bukan’ atau ‘tidak’; sedangkan pada proposisi hipotetik
kopulanya adalah ‘jika, apabila, atau manakala’ yang kemudian dilanjutkan
dengan ‘maka’, meskipun yang terakhir ini sering tidak dinyatakan. Pada
proposisi kopulamenghubungakn dua buah term sedang pada proposisi hipotetik
kopula menghubungkan dua buah pernyatan. Sebuah proposisi hipotetik, misalnya:
‘jika permintaan bertambah maka harga akan naik’ pada dasarnya terdiri dari dua
dua kopula proposisi kategorik ‘permintaan bertambah’ dan ‘harga naik’.’jika’
dan ‘maka’pada contoh diatas adalah kopula, ‘permintaan bertambah’ sebagai pernyataan
pertama disebut sebab atauantecedent dan ‘harga akan naik’ sebagai
pernyataan kedua disebut akibat atau konsekuen.
Proposisi hipotetik mempunyai dua buah bentuk.Pertama,
bila A adalah B maka A adalah C, seperti:
Bila Hasan rajin ia akan naik kelas.
Kedua, bila A adalah B maka C adalah D
seperti:
Bila hujan, saya naik becak.
Proposisi hipotetik yang mempunyai
hubungan kebiasaan seperti:
Bila pecah perang, maka harga akan
membubung.
Jika hujan turun, saya tidak akan
pergi.
3. Proposisi Disyungtif
Seperti juga proposisi hipotetik,
proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri dari dua buah proposisi
kategorika. Sebuah proposisi disyungtif seperti : Proposisi jika tidak benar
maka salah ; jika dianalisis menjadi : ‘Poposisi itu benar’ dan Proposisi itu
salah”. Kopula yang berupa ‘jika’ dan ‘maka’ mengubah dua proposisi kategorik
menjadi permasalahan disyungtif. Kopula dari proposisi disyungtif bervariasi
sekali, seperti :
Hidup kalau tidak bahagia
adalah susah.
Eko di kantin atau di perpus.
Jika bukan Dian yang memberi maka
Dodi.
Bentuk-bentuk proposisi disyungtif
yaitu:
Proposisi disyungtif sempurna.
Mempunyai alternatif kontradiktif
Rumus : A mungkin B mungkin non B,
seperti “Fajar mungkin masih hidup mungkin sudah mati (non-hidup)”.
Proposisi disyungtif tidak sempurna.
tidak sempurna alternatifnya tidak
berbentuk kontradiktif.
Rumus : A mungkin B mungkin C,
seperti “Gilang berhelm hitam atau berhelm putih”.
C. Jenis-jenis proposisi
Proposisi dapat dibagi ke dalam 4
aspek, yaitu:
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas
Gbr1. Skema Jenis-Jenis Proposisi
Ø Berdasarkan bentuknya, proposis
dapat dibagi atas 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi tunggal adalah
proposisi yang terdiri dari satu subjek dan satu predikat.
Contoh:
- Setiap barang harus disusun
dan ditata dengan rapi.
- Pakaian ini dicuci dan
dijemurkan oleh kakak.
b) Proposisi majemuk atau jamak
adalah proposisi yang terdiri dari d=satu subjek dan lebih dari satu predikat.
Contoh:
- Semua mahluk hidup pasti
bernapas.
- Semua orang terlihat bahagia
hari ini.
Ø Berdasarkan sifat, proporsis dapat dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi kategorial adalah
proposisi yang hubungan antara subjek dan predikatnya tidak membutuhkan /
memerlukan syarat apapun.
Contoh:
- Setiap mahasiswa memiliki
KTM sebagai identitasnya.
- Semua wajib pajak wajib
membayar pajak.
b) Proposisi kondisional adalah
proposisi yang membutuhkan syarat tertentu di dalam hubungan subjek dan
predikatnya. Proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu: proposisi
kondisional hipotesis dan disjungtif.
Contoh proposisi kondisional
hipotesis:
- Jika hari ini tidak hujan,
dia pasti akan menepati janjinya.
- Jika waktu dapat terulang
kembali, aku pasti lebih berusaha lagi.
Contoh proposisi kondisional
disjungtif (mempunyai 2 pilihan alternatif):
- Dia tidak jadi datang karena
sibuk atau malas.
- David Beckham adalah seorang
pemain bola atau model.
Ø Berdasarkan kualitasnya, proposisi juga dapat dibedakan menjadi 2
jenis, yaitu:
a) Proposisi positif merupakan
proposisi yang memiliki persesuaian antara subjek dan predikatnya.
Contoh:
- Semua manusia adalah mahluk hidup.
- Harimau adalah hewan buas.
- Semua insinyur adalah
orang pintar.
b) Proposisi negatif merupakan
kebalikan dari proposisi positif, dimana tidak ada terdapat kesesuaian antara
subjek dan predikatnya.
Contoh:
- Tidak ada seorang lelaki pun
yang mengenakan jilbab.
- Semua aves bukanlah
omnivora.
- Tidak ada tumbuhan yang
dapat berjalan.
Ø Aspek terakhir adalah
berdasarkan kuantitas. Berdasarkan aspek ini,
proposisi dapat dibedakan ke dalam 2 jenis, yaitu:
a) Proposisi umum atau universal
adalah proposisi yang pada umumnya diawali dengan kata semua atau seluruh.
Contoh:
- Semua warga negara Indonesia wajib
memiliki KTP sebagai identitasnya.
- Semua mahasiswa harus
mengerjakan tugas yang diberikan dosen.
b) Proposisi khusus atau spesifik
adalah proposisi yang pada uumnya diawali dengan kata sebagian dan beberapa.
Contoh:
- Sebagian kendaraan bermotor
diparkir di halaman belakang.
- Sebagian mahasiswa pulang ke
kampung halaman untuk menghabiskan liburannya.
- Beberapa pelajar pergi ke
sekolah dengan berjalan kaki.
A. Kesimpulan
Proposisi adalah pernyataan dalam
bentuk kalimat yang dapat dinilai benar dan salahnya. Bentuk-bentuk proposisi
Proposisi dibagi menjadi tiga yaitu proposisi kategorik, proposisi hipotesis,
proposisi disyungtif. Dalam proposisi kategorik itu yang mengandung pernyataan
tanpa adanya syarat, seperti :
Hasan sedang sakit
Sedangkan proposisi hipotesis itu pernytaan
menggunakan syarat.
Contoh:
Jika hujan turun, maka saya
tidak akan pergi
Dan proposisi disyungtif pada hakikatnya juga terdiri
dari dua buah proposisi kategorika. proposisi disyungtif seperti : Proposisi
jika tidak benar maka salah.
Contoh: Hidup kalau tidakbahagia
adalah susah.
Jenis-jenis proposisi
Proposisi
dapat dibagi ke dalam 4 aspek, yaitu:
1. Berdasarkan bentuk
2. Berdasarkan sifat
3. Berdasarkan kualitas
4. Berdasarkan kuantitas
permisi ya
ReplyDeletemau numpang promosi bo kelinci99
menyediakan 18 live game dan 4 pasaran togel ya bos
untuk Diskon 2D: 29%, 3D: 59%, dan 4D: 66%
Hadiah 4D x 3000, 3D x 400, 2D x 70, 2D Depan&Tengah x 65
pelayanan yang cepat dan ramah
untuk cashback kami berikan sebesar 5% untuk permainan live casino ya bos
silahkan kunjungi WWWoKELINCIPOKER99oME
WA : +85581511017
numpang share ya min ^^
ReplyDeletebuat kamu yang lagi bosan dan ingin mengisi waktu luang dengan menambah penghasilan yuk gabung di di situs kami www.fanspoker.com
kesempatan menang lebih besar yakin ngak nyesel deh ^^,di tunggu ya.
|| bbm : 55F97BD0 || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||
Halloo semua kini DEWALOTTO menghadirkan permainan yang lengkap hanya dengan modal 20rb saja kita sudah bisa menikmati beragam permainan seperti :
ReplyDelete*TOGEL ONLINE dengan 8 pasaran resmi ( Singaporepools, Sydneypools, Hongkongpools, Tokyo4d, Koreanlotto, Omanpools, Shanghailotto, dan Malay4d )
* Permainan Bola Liga, Champions dan lain2 dengan 2 permainan ( M-Sports dan United Gaming )
* LIVE CASINO ONLINE menyediakan Baccarat, Roullete, SIC BO, DRAGON TIGER dan masih banyak lagi..
* SLOT GAMES menyediakan ( TEMBAK IKAN, BOLA TANGKAS, BATU GONCANG, NUMBER GAME dan masih banyak lagi
* SABUNG AYAM menyediakan 3 pilihan games didalam nya
dan masih banyak lagi game2 lain nya hanya dengan 1 userid saja dan modal 20ribu rupiah saja
anda bisa mencoba peruntungan dengan bermain bersama kami disini .
yukk silahkan bergabung dan coba bermain dengan modal kecil dan menangkan hadiah besar nya
silahkan di add WA kami +855 69312579 dengan cs kami siaga 24 jam melayanin keluhan anda semua
jika kesulitan silahkan hubungin kami melalui WA atau LIVE CHAT
Kepuasaan anda dalam bermain adalah perioritas kami salam DEWALOTTO semua bisa jadi DEWA...