Teknik Pembelajaran
Memilih metode pembelajaran yang tepat untuk salah satu mata pelajaran sangat penting sekali, metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan-tahapan tertentu, karena tercapainya tujuan mengajar itu tergantung kepada penetapan digunakan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh seorang guru untuk dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran.
A. Tehnik
Kata dasar Teknik adalah suatu prosedur logis yang dapat diterima dengan rasional untuk merancang suatu rangkaian dari komponen yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk memfungsikan suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
Menurut Edward M. Anthony mendefinisikan tehnik dalam pembelajaran adalah suatu cara sebagai strategi yang digunakan oleh guru untuk mencapai hasil yang maksimum pada waktu mengajar dibagian pelajaran tertentu.
Teknik pembelajaran menurut T. Raka Joni dalam Abimanyu, 2008, menunjuk kepada ragam khas penerapan sesuatu metode dengan latar tertentu, seperti kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, kesiapan siswa dan sebagainya. Sementara Sanjaya (2010) lebih realistis dengan mengartikan bahwa teknik pembelajaran adalah sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.
Jadi Teknik ini memiliki arti yang lebih luas karena cara yang digunakanya bersifat implementatif, langsung dipraktikan dalam realitas pembelajaran di kelas. Teknik pembelajaran adalah serangkaian cara, upaya dan siasat yang dilakukan oleh guru untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara optimal kepada para siswa.
Jadi sangat mungkin metode yang digunakan bisa sama dengan tehnik, tetapi teknik yang dipergunakan itu akan berbeda, karena implementatifnya tergantung pada individu seorang guru itu sendiri sehingga akan menghasilkan output pembelajaran yang tidak sama, misalnya metode beroreantasi pada tahapan mengajar sehingga siswa dapat menyebutkan sesuatu yang harus diketahui, sedangkan tehnik beroreantasi pada implementatif praktek dari komponen yang diajarkan itu bisa nyambung.
Untuk melaksakan proses pembelajaran yang baik dan maksimal, seorang guru wajib memahami pengertian dan macam-macam teknik pembelajaran terbaru secara benar dan lengkap.
1. Teknik Ceramah
Teknik ceramah ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa, karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif.
Teknik ceramah dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran. ceramah dikatakan efektif bila guru dapat membimbing anak-anak untuk memasuki situasi yang memberikan pengalaman yang dapat menimbulkan kegiatan belajar pada anak itu. Guru secara terus menerus membimbing anak untuk berpartisipasi secara aktif dan tekun mengikuti pengajaran secara sukarela. Oleh karena itu pengalaman belajar yang diberikan oleh guru dalam kegiatan mengajar harus relevan dengan kehidupan yang ada kesinambungan dengan pengalaman yang lalu maupun pengalaman yang akan datang.
Ceramah merupakan salah satu teknik mengajar yang paling banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Teknik ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan teknik inisifatnya sangat praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta didik.
Teknik ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu teknik ini boleh dikatakan sebagai teknik pengajaran tradisional karena sejak dulu teknik ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.
2. Teknik Diskusi.
Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, terjadi tukar menukar pengalaman, informasi, menyelesaikan masalah, dapat juga terjadi semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar.
3. Teknik Tanya Jawab
Tehnik tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru baik secara lisan atau tertulis.
Pertanyaan yang diajukan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru atau pertanyaan yang lebih luas, asal berkaitan dengan pelajaran atau pengalaman yang dihayati. Melalui dengan tanya jawab akan memperluas dan memperdalam pelajaran tersebut.
4. Teknik Penugasan
Tehnik penugasan adalah merupakan suatu tehnik mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan Tehnik penugasan. Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah. Akan tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dan Tehnik penugasan seperti halnya yang dikemukakan : Roestiyah dalam bukunya “Didaktik Metodik” yang mengatakan : “ Untuk pekerjaan rumah, guru menyuruh membaca dari buku dirumah, dua hari lagi memberikan pertanyaan dikelas. Tetapi dalam Tehnik penugasan guru menyuruh membaca. Juga juga menambah tugas (1), cari buku lain untuk membedakan (2), pelajari keadaan orangnya” (roestiyah, 1996 : 75 ). Dalam buku lainnya yang berjudul Startegi Belajar Mengajar hal.132, Roestiyah mengatakan Tehnik penugasan memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi.
Dengan pengertian lain tugas ini jauh lebih luas dari pekerjaan rumah karena Tehnik penugasan diberikan dari guru kepada siswa untuk diselesaikan dan dipertanggung jawabkan. Siswa dapat menyelesaikan di sekolah, atau dirumah atau di tempat lain yang kiranya dapat menunjang penyelesaian tugas tersebut, baik secara individu atau kelompok.
Tujuannya untuk melatih atau menunjang terhadap materi yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga melatih tanggung jawab akan tugas yang diberikan. Lingkup kegiatannya adalah tugas guru bidang studi di luar jam pelajaran tatap muka. Tugas ditetapkan batas waktunya, dikumpulkan, diperiksa, dinilai, dan dibahas tentang hasilnya.
5. Teknik Simulasi
Pengantar Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika. Eksperimen dengan model matematika dilakukan dengan solusi analiti atau menggunakan simulasi. Model simulasi merupakan alat yg cukup fleksibel untuk memecahkan masalah.
Teknik Simulasi Merupakan proses mendesain model dari suatu sistem nyata dan melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk memahami perilaku sistem itu dan atau mengevaluasi berbagai strategi dalam opersi dari suatu sistem. Dalam pemodelan harus diperhatikan validitas model, yaitu bagaimana kemampuan model dapat mewakili dunia nyata.
Simulasi secara sederhana dapat diartikan sebagai proses peniruan. Simulasi adalah tiruan dari fasilitas atau proses dari suatu operasi, biasanya menggunakan komputer. Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem yang abstrak tertentu. Teknik simulasi adalah teknik untuk merepresentasikan atau meniru kondisi real (suatu sistem nyata) dalam bentuk bilangan dan simbol (dengan memanfaatkan program komputer), sehingga menjadi mudah untuk dipelajari.
Menurut Prof. Olivier de Weck, Simulasi dari sebuah sistem adalah pengoperasian dari sebuah model suatu sistem. Sebuah Model dapat dikonfigurasi dan dilakukan percobaan, biasanya hal ini tidak mungkin terjadi. Karena mahalnya biaya dan tidak praktis untuk dilakukan dalam sistem yang diwakilinya.
Simulasi digunakan sebelum sebuah sistem dibangun, untuk mengurangi kemungkinan kegagalan, untuk menghilangkan kemacetan tak terduga, untuk mencegah under atau over- pemanfaatan sumber daya, dan untuk mengoptimalkan kinerja sistem.
6. Teknik Inquiry
Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan (Gulo, 2004:84). Beberapa pendapat tentang Tehnik inkuiri, antara lain menurut Widja (1989:48) tehnik inkuiri adalah suatu Model yang menekankan pengalaman-pengalaman belajar yang mendorong siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip.
Selanjutnya, Sumantri (1999:164) menyatakan bahwa tehnik inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Tehnik inkuiri adalah porses belajar yang memberi kesempatan pada siswa untuk menguji dan menafsirkan problem secara sistematika yang memberikan konklusi berdasarkan pembuktian (Nasution, 1992:128).
Lebih lanjut dikatakan Tehnik inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.
Model atau pendekatan pembelajaran inkuiri merupakan salah satu bentuk pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered approach). Ciri utama yang dimiliki oleh pendekatan inkuiri yaitu menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan (menempatkan siswa sebagai subjek belajar), seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief) serta mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental (Wina Sanjaya, 2009: 196-197).
Dalam modul pelatihan Kurikulum 2013, pembeajaran inkuiri dikelompokkan
dalam tehnik. Pengertian Tehnik Inkuiri diartikan sebagai proses pembelajaran yang
didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara
sistematis. Pengetahuaan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan
tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Belajar pada dasarnya merupakan
proses mental seseorang yang tidak terjadi secara mekanis. Melalui proses
mental itulah, diharapkan peserta didik berkembang secara utuh baik
intelektual, mental, emosi, maupun pribadinya. Oleh karena itu dalam proses
perencanaan pembelajaran, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang
harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan peserta
didik dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Pembelajaran
adalah proses memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar peserta didik
memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan
hasil mengingat sejumlah fakta).
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Tehnik inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar
yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara
sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga dapat merumuskan sendiri
penemuannya dengan penuh percaya diri.
7. Teknik Eksperimen
Eksperimen dapat didefenisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji sesuatu hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharafkan dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat. Untuk keberhasilan ini, maka setiap eksperimen harus dirancang dulu kemudian di uji coba.
a. Pengertian Tehnik Eksperimen
Metode eksperimen menurut Djamarah (2002) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri , mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.
Tehnik eksperimen (percobaan) adalah suatu tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmati masyarakat secara aman dan dalam pembelajaran melibatkan siswa dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu, (Sumantri, 1999:157).
Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Tehnik eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan suatu percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri apa yang dipelajari, serta siswa dapat menarik suatu kesimpulan dari proses yang dialaminya.
b. Karakteristik Tehnik Eksperimen
Terdapat beberapa karakteristik mengajar dalam menggunakan tehnik ekperimen serta hubungannya dengan pengalaman belajar siswa, seperti yang dikemukakan oleh Winataputra (Triadi, 2011), yaitu:
a. Ada alat bantu yang digunakan
b. Siswa aktif melakukan percobaan
c. Guru membimbing
d. Tempat dikondisikan
e. Ada pedoman untuk siswa
f. Ada topik yang dieksperimenkan
g. Ada temuan-temuan.
Pengalaman belajar siswa dari penggunaan metode eksperimen :
a. Mengamati sesuatu hal
b. Menguji hipotesis
c. Menemukan hasip percobaan
d. Membuat kesimpulan
e. Membangkitkan rasa ingin tahu siswa, dan
f. Menerapkan konsep informasi dari ekperimen
8. Teknik Karyawisata
Tehnik karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung pada objek yang akan dipelajari dan objek itu terdapat di luar kelas. Kata karyawisata berasal dari kata karya yang artinya kerja dan wisata berarti pergi. Dengan demikian, karyawisata berarti pergi bekerja atau bepergian ke suatu tempat untuk bekerja.
Hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata adalah para siswa akan mempelajari suatu objek di luar kelas.
Dengan demikian, apa yang disebut dengan karyawisata sebenarnya ialah mempelajari sesuatu. tehnik karyawisata sering pula disebut dengan nama ”field trip method” (metode study touratau metode study trip) yang sudah lazim disebut widya wisata (widya=ilmu). Sebenarnya, apapun nama yang diberikan pada metode ini yang penting adalah isi pengertian yang diberikan pada metode dengan nama seperti karyawisata ini.
9. Teknik Tutorial
Tutorial diartikan sebagai bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif.Pemberian bantuan berarti membantu siswa dalam mempelajari materi modul. Petunjuk berarti memberikan julukan cara belajar secara efisien dan efektif. Arahan berarti mengarahkan para siswa untuk mencapai tujuan masing-masing modul. Motivasi berarti menggerakkan kegiatan para siswa dalam mempelajari modul, mengerjakan tugas-tugas, dan mengikuti penilaian. Bimbingan berarti membantu para siswa memecahkan masalah-masalah belajar.
Tutorial (tutoring) adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar.
Tutorial adalah salah satu cara pembelajaran kelompok kecil yang paling lazim dilaksanakan. Kelompok belajar adalah sejumlah orang (peserta) yang berinteraksi secara berhadap-hadapan.
Dengan tutorial atau belajar dalam kelompok kecil peserta mendapat kesempatan untuk lebih mengerti materi pembelajaran. Peserta dapat menganalisis aspek-aspek dari topik secara mendalam yang dalam kuliah (ceramah) hanya dapat diberikan secara umum. Tutorial memberi kesempatan pada peserta untuk lebih mengenal peserta yang lain dan dapat mengikuti cara berpikir mereka sehingga membantu mengembangkan cara pikirnya sendiri.
Tehnik tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan atau dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping tehnik yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, tehnik ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.
10. Teknik Problem Solving
Para guru yang akan mengajar selalu bertanya “Apakah problem solving ? “ Jika difahami oleh orang awam pasti bertanya tanya apa yang sebenarnya tentang problem solving itu. Secara umum jika orang memahami masalah atau problem punya arti sebagai kesenjangan antara kenyataan dan harapan, misalnya menurut tatatertib sekolah siswa hadir 15 menit sebelum belajar dimulai, tapi kenyataannya masih ada siswa yang terlambat, untuk memahami kata dari "problem " pada pembelajaran memiliki arti kata khusus. Kata "problem" terikat erat dengan suatu pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan problem solving.
Menurut pendapat Mu’Qodin ( 2002 ) mengatakan bahwa problem solving adalah merupakan suatu keterampilan yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.
Masalah diartikan sebagaimana dijelaskan diatas adalah kesenjangan antara suatu yang diharapkan dengan suatu kenyataan. Masalah pada hakikatnya tidak pernah berdiri sendiri atau terisolasi dengan faktor-faktor lainnya. Masalah selalu berkonstelasi dengan faktor lainnya, sehingga menjadi latar belakang suatu masalah yang selanjutnya disebut problim solving.
Problem solving adalah sebuah mindset yang membawa seseorang berpikir positif untuk mencari jalan keluar dari permasalahan. Dengan memiliki kemampuan tersebut, akan dikenal sebagai orang yang selalu punya ide dan gagasan dalam menghadapi masalah.
Problem soving dalam pembelajaran menjadi sebuah tehnik dalam implementasi dari metode dalam suatu pembelajaran yang mengarah keranah seorang guru untuk berfikir pada waktu mengajar, Problem soving ini juga sangat relevan dengan kehidupan dan juga merangsang kemampuan berfikir seorang siswa.
jadi dapat simpulkan bahwa pembelajaran problem solving adalah suatu tehnik atau cara penyajian pembelajaran dengan cara siswa dihadapkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan atau diselesaikan, baik secara individual ataupun secara berkelompok untuk menemukan jawaban berdasarkan pengetahuan, pengalaman atau keteram pilan yang dimiliki sebelumnya.
B. Gaya
Sedangkan arti dari kata dasar gaya adalah menunjukan tentang kesanggupan seseorang untuk berbuat terhadap suatu yang akan dikerjakan, bila di kaitkan dengan arti kata gaya dalam mengajar, maka maksud gaya dalam mengajar disini adalah bagaimana mengaktualisasikan pada waktu seorang guru mengajar dengan menunjukan inovasi dari sifat kebiasaan seorang guru dalam mengajar dikelas.
Gaya mengajar ini menjadi sifat individual yang dilakukan atau dilaksanakan ketika menjadi seorang guru dalam kelas, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Karena setiap gaya mengajar guru itu berbeda maka dibutuhkan pada waktu mengajar dapat menarik perhatian siswa untuk menerima bahan ajar, gaya mengajar harus mampu membuat para guru bila muncul dihadapan peserta didik sebagai manusia yang “unik”, unik disini artinya bahwa guru memberikan dalam tampilan gaja mengajarnya harus punya perbedaan dengan yang lain, bahkan mungkin punya kekhususan sebagai ciri tersendiri.
Gaya mengajar memberikan dan mengaktualisasikan cara untuk menghubungkan antara bahan ajar dengan peserta didik walaupun misalnya ditemukan pada mata pelajaran yang dianggap membosankan. Hal ini menjadikan guru itu memelihara gaya pada waktu mengajar dengan efektif, maksudnya individu dari uniknya seorang guru tidak hanya membawa kepribadian dan gaya kedalam kelas saja melainkan menciptakan suatu lingkungan yang dikelola dengan baik dan siswa terlibat dan belajar. Selain itu dapat dikatakan guru dengan tampilan gaya itu adalah guru yang memiliki tampilan menarik dalam berbagai hal. Sedangkan guru yang tidak punya gaya sebagai ciri khasnya adalah guru yang tidak memiliki tampilan atau kurang terampil, kurang menarik dalam bergaya.
C. Tehnik Pembelajaran
Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu tehnik secara spesifik. Misalkan, penggunaan tehnik ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan tehnik ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Demikian pula, dengan penggunaan tehnik diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor tehnik yang sama.
Misalnya, penggunaan tehnik ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.
Sementara tehnik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang guru dalam mengajar sama-sama menggunakan tehnik ceramah, maka ada perbedaan, mungkin akan berbeda dalam taktik yang digunakannya, dalam penyajiannya untuk dua orang tersebut, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu.
Teknik pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan bahan ajar yang telah disusun dalam metode berdasarkan pendekatan yang dianut. Teknik yang digunakan oleh guru bergantung pada kemampuan guru itu untuk mencari akal atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik.
Dalam menentukan teknik pembelajaran ini, guru perlu mempertimbangkan situasi kelas. lingkungan, kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi-kondisi yang lain. Dengan demikian, Teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat bervariasi sekali. Untuk metode yang sama dapat digunakan teknik pembelajaran yang berbeda-beda, bergantung pada berbagai faktor tersebut.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang optimal. Teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode disusun berdasarkan pendekatan yang dianut, dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar penentuan teknik pembelajaran, dari suatu pendekatan dapat diterapkan teknik pembelajaran yang berbeda-beda pula.
Tugasnya;
- Baca dengan teliti dan Fahami maksud dari artikel tentang tehnik pembelajaran tersebut diatas
- Buatkan contoh cara mengajar dari salah satu tehnik pembelajaran diatas bila kalian diberi tugas mengajar untuk matapelajaran Bahasa Indonesia:
Nama : Muhamad Ramadhan
ReplyDeleteSemester : 4
Yaperi Cibinong😎
Menurut saya, Cara Yang Paling Efektif sekaligus menyenangkan dalam Mengajar Pelajaran Bahasa Indonesia Adalah dengan cara melakukan simulasi debat dan diskusi yaitu menggunakan teori yang dipelajari di sekolah untuk menyelesaikan masalah dan pilemik dalam kehidupan sehari-hari atau masalah yang terjadi di masyarakat luas. Dari membuat anak-anak menghapalkan aturan-aturan dalam pelaksanaan pemilu, bagaimana melakukan simulasi pelaksanaan pemilu atau simulasi debat pilkada. Mau tak mau, pelajar harus meneliti tentang topik tersebut. Saya pernah mengajar di kelas dan melihat siswa-siswa belajar lebih banyak dan lebih terkondisikan. Saya juga pernah mencoba simulasi negosiasi dalam ulangan harian di sekolah. Dari pada sederet soal, saya minta mereka untuk melakukan perundingan negosiasi yang dilakukan berpasangan dengan peserta. Yang menjadi manajer HRD, yang menjadi calon pegawai.Simulasi kehidupan nyata akan lebih berguna bagi masa depan mereka kelak.
Terima Kasih🙏🏽
Nama : Meli Astuti
ReplyDeleteSemester : IV(empat)
Pertemuan :ke-12
* Tehnik Ceramah
Sejalan dengan kemajuan teknologi pada saat ini,sehingga proses pembelajaran didalam kelas lebih menyenangkan dan tidak membuat peserta didik merasa bosan bahkan mengantuk saat guru menjelaskan materi pembelajaran.
Apalagi disini pelajarannya B.Indonesia disini perlu untuk di jelaskan lebih jelas dan sambil dijelaskan melalui dari alat teknologi tersebut.
Peserta didik akan fokus melihat kedepan dan akan mendengarkan apa yang guru jelaskan ketika guru tersebut juga mampu membuat suasana belajar yang nyaman sebelum pelajaran tersebut dimulai, dan guru mampu merangkum pokok pembelajaran tersebut karena meskipun terlalu panjang pun materi yang dijelaskan kalo terbelit-belit peserta didik pun akan merasakan kebosanan.
Nama : Baniatus Sopiah
ReplyDeleteSemester : IV
• Teknik Tanya Jawab
Pada umumnya teknik ini mengikuti teknik ceramah yang telah dilakukan. Tujuannya adalah untuk mengecek pemahaman siswa terhadap ceramah yang baru diberikan atau bisa juga pertanyaan yang diajukan guru untuk mengecek pemahaman siswa terhadap isi bacaan yang telah mereka baca.
Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru biasanya untuk: Mengetahui hal-hal yang dirasa belum jelas, sekalipun sudah diterangkan guru, Memperoleh jawaban terhadap permasalahan yang dihadapinya dan Memperjelas pendapat yang dirasa bertentangan dengan pendapat siswa sendiri.
Kebaikan metode tanya jawab secara sistematis itu membuat Situasi kelas lebih hidup karena para siswa aktif berpikir dan menyampaikan buah pikirannya melalui jawaban atas pertanyaan guru, Sangat positif untuk melatih anak agar berani mengemukakan pendapatnya dengan lisan secara teratur, Timbulnya perbedaan pendapat di antara para anak didik, membawa kelas pada situasi diskusi yang menarik serta Siswa yang segan mencurahkan perhatian, menjadi berhati-hati dan secara sungguh-sungguh mengikuti pelajaran.
Nama : Rimah Hasanah
ReplyDeleteSemester IV
Pertemuan ke 12
· Contoh pelaksanaan pengajaran yang saya gunakan adalah teknik ceramah. Langkah awal dari teknik pembelajaran ceramah sebelum memulai KBM seorang guru harus memiliki teknik pembelajaran terlebih dahulu sesuai dengan mata pelajaran dan materi pembahasan. Merumuskan tujuan yang jelas merupakan langkah awal yang harus di persiapkan guru apa yang harus di kuasai siswa setelah proses pembelajaran dengan ceramah berakhir
· Menentukan pokok-pokok materi yang akan di ceramahkan : keberhasilan suatu ceramah sangat tergantung kepada tingkat penguasaan guru tentang materi yang akan di ceramahkan
· Mempersiapkan alat bantu : alat bantu sangat di perlukan untuk menghindar kesalahan dari persepsi dari siswa. Contoh alat bantu transparansi. Atau media grafis, untuk meningkatkan kualitas ceramah.
Tahap pelaksanaan
a. Langkah pembukaan
· Yakinkan bahwa siswa memahami tujuan yang akan di capai
· Lakukan langkah apersepsi yaitu langkah menghubungkan materi lalu dengan materi yang akan di sampaikan.
b. Langkah penyajian
· Menjaga kontak mata secara terus menerus dengan siswa , yaitu suatu isyarat guru agar siswa mau memperhatikan.
· Gunakan bahasa komunikatif dan mudah di cerna oleh siswa
· Sajikan materi pembelajaran secara sistematis ,tidak meloncat-loncat agar mudah di cerna oleh siswa.
· Tanggapilah respon siswa dengan segera.
· Jagalah agar kelas tetap kondusif dan menggairahkan untuk belajar.
c. Langkah mengakhiri atau menutup ceramah
· Membimbing siswa untuk menarik kesimpulan atau merangkum materi pelajaran yang baru saja di sampaikan
· Merangsang siswa untk dapat menanggapi atau memberikan semacam ulasan tentang materi pembelajaran yang telah di sampaikan.
· Melakukan evaluasi untuk mengetahui kemampuan siswa menguasai materi pembeajaran yang baru saja di sampaikan.
Nama : Vivi
ReplyDeleteSemester : IV
Pertemuan Ke : 12
Pada saat mengajar pelajaran Bahasa Indonesia metode yang efektif digunakan yaitu metode ceramah, agar siswa mudah memahami pelajaran yang akan disampaikan, guru menjelaskan dengan bahasa yang mudah dimengerti siswa, selain itu juga bisa diselingi humor dari guru agar siswa juga tidak merasa bosan belajar bahasa Indonesia.
Setelah menjelaskan materi yang dibahas, guru bisa menggunakan metode tanya jawab, siswa boleh bertanya kepada guru tentang materi yang belum dipahami, atau guru bertanya kepada siswa materi yang tadi disampaikan, agar guru mengetahui materi apa yang belum dipahami siswa.
Nama : Hani hanifah
ReplyDeleteSemesrter VI
PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Guru menurut UU no. 14 tahun 2005 “adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.”
Peran guru selalu di perhatikan oleh masyarakat, keluarga maupun sekolah karena peran guru penting untuk perkembangan anak dan mencerdaskan dan berakhlak
Para pakar pendidikan di Barat telah melakukan penelitian tentang peran guru yang harus dilakoni. Peran guru yang beragam telah diidentifikasi dan dikaji oleh Pullias dan Young (1988), Manan (1990) serta Yelon dan Weinstein (1997). Adapun peran-peran tersebut adalah sebagai berikut :
1. Guru Sebagai Pendidik
Guru adalah pendidik, yang menjadi tokoh, panutan dan identifikasi bagi para peserta didik, dan lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri dan disiplin.
2. Guru Sebagai Pengajar
Kegiatan belajar peserta didik dipengaruhi oleh berbagai factor, seperti motivasi, kematangan, hubungan peserta didik dengan guru, kemampuan verbal, tingkat kebebasan, rasa aman dan keterampilan guru dalam berkomunikasi. Jika factor-faktor di atas dipenuhi, maka melalui pembelajaran peserta didik dapat belajar dengan baik. Guru harus berusaha membuat sesuatu menjadi jelas bagi peserta didik dan terampil dalam memecahkan masalah. Ada beberapa hal yang harus dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran, yaitu : Membuat ilustrasi, Mendefinisikan, Menganalisis, Mensintesis, Bertanya, Merespon, Mendengarkan, Menciptakan kepercayaan, Memberikan pandangan yang bervariasi, Menyediakan media untuk mengkaji materi standar, Menyesuaikan metode pembelajaran, Memberikan nada perasaan. Agar pembelajaran memiliki kekuatan yang maksimal, guru-guru harus senantiasa berusaha untuk mempertahankan dan meningkatkan semangat yang telah dimilikinya ketika mempelajari materi standar.
3. Guru Sebagai Pembimbing
Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan, yang berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya bertanggungjawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini, istilah perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi juga perjalanan mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritual yang lebih dalam dan kompleks.
Sebagai pembimbing perjalanan, guru memerlukan kompetensi yang tinggi untuk melaksanakan empat hal berikut :
Pertama, guru harus merencanakan tujuan dan mengidentifikasi kompetensi yang hendak dicapai.
Kedua, guru harus melihat keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran, dan yang paling penting bahwa peserta didik melaksanakan kegiatan belajar itu tidak hanya secara jasmaniah, tetapi mereka harus terlibat secara psikologis.
Ketiga, guru harus memaknai kegiatan belajar.
Keempat, guru harus melaksanakan penilaian.
4. Guru Sebagai Pelatih
Proses pendidikan dan pembelajaran memerlukan latihan keterampilan, baik intelektual maupun motorik, sehingga menuntut guru untuk bertindak sebagai pelatih. Hal ini lebih ditekankan lagi dalam kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi, karena tanpa latihan tidak akan mampu menunjukkan penguasaan kompetensi dasar dan tidak akan mahir dalam berbagai keterampilan yang dikembangkan sesuai dengan materi standar.
5. Guru Sebagai Penasehat
Guru adalah seorang penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang. Peserta didik senantiasa berhadapan dengan kebutuhan untuk membuat keputusan dan dalam prosesnya akan lari kepada gurunya. Agar guru dapat menyadari perannya sebagai orang kepercayaan dan penasihat secara lebih mendalam, ia harus memahami psikologi kepribadian dan ilmu kesehatan mental.