Tuesday, June 9, 2020

Teknik Pembelajaran



Teknik Pembelajaran

Memilih metode pembelajaran yang tepat untuk salah satu mata pelajaran sangat penting sekali, metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan-tahapan tertentu, karena tercapainya tujuan mengajar itu tergantung kepada penetapan digunakan metode pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh seorang guru untuk dijabarkan ke dalam teknik dan gaya pembelajaran.


A.   Tehnik

 Kata dasar Teknik adalah suatu prosedur logis yang dapat diterima dengan rasional untuk merancang suatu rangkaian dari komponen yang berhubungan antara satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk memfungsikan suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

Menurut Edward M. Anthony mendefinisikan tehnik dalam pembelajaran adalah suatu cara sebagai strategi yang digunakan oleh guru untuk mencapai hasil yang maksimum pada waktu mengajar dibagian pelajaran tertentu.

Teknik pembelajaran menurut T. Raka Joni dalam Abimanyu, 2008, menunjuk kepada ragam khas penerapan sesuatu metode dengan latar tertentu, seperti kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, kesiapan siswa dan sebagainya. Sementara Sanjaya (2010) lebih realistis dengan mengartikan bahwa teknik pembelajaran adalah sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode secara spesifik.

Jadi Teknik ini memiliki arti yang lebih luas karena  cara yang digunakanya bersifat implementatif, langsung dipraktikan dalam realitas pembelajaran di kelas. Teknik pembelajaran adalah serangkaian cara, upaya dan siasat yang dilakukan oleh guru untuk melaksanakan proses belajar mengajar secara optimal kepada para siswa.

Jadi sangat mungkin metode yang digunakan bisa sama dengan tehnik, tetapi teknik yang dipergunakan itu akan berbeda, karena implementatifnya tergantung pada individu seorang guru itu sendiri sehingga akan menghasilkan output pembelajaran yang tidak sama, misalnya metode beroreantasi pada tahapan mengajar sehingga siswa dapat menyebutkan sesuatu yang harus diketahui, sedangkan tehnik beroreantasi pada implementatif praktek dari komponen yang diajarkan itu bisa nyambung.

Untuk melaksakan proses pembelajaran yang baik dan maksimal, seorang guru wajib memahami pengertian dan macam-macam teknik pembelajaran terbaru secara benar dan lengkap.


1. Teknik Ceramah

Teknik ceramah ialah cara yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa, karena penyampaian itu berlangsung dalam interaksi edukatif.

Teknik ceramah dapat diartikan sebagai cara yang dipergunakan oleh guru dalam mengadakan hubungan dengan pelajar pada saat berlangsungnya pengajaran. ceramah dikatakan efektif bila guru dapat membimbing anak-anak untumemasuki situasi yang memberikan pengalaman yang dapat menimbulkan kegiatan belajar  pada anak itu. Guru secara terus menerus membimbing anak untuk berpartisipasi secara aktif dan tekun mengikuti pengajaran secara sukarela. Oleh karena itu pengalaman belajar yang diberikan oleh guru dalam kegiatan mengajar harus relevan dengan kehidupan yang ada kesinambungan dengan pengalaman yang lalu maupun pengalaman yang akan datang.

Ceramah merupakan salah satu teknik mengajar yang paling banyak digunakan dalam proses belajar mengajar. Teknik ceramah ini dilakukan dengan cara menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik secara langsung atau dengan cara lisan. Penggunaan teknik inisifatnya sangat praktis dan efisien bagi pemberian pengajaran yang bahannya banyak dan mempunyai banyak peserta didik.

Teknik ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan, oleh karena itu teknik ini boleh dikatakan sebagai teknik pengajaran tradisional karena sejak dulu teknik ini digunakan sebagai alat komunikasi guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

 

2. Teknik Diskusi.

 Teknik diskusi adalah salah satu teknik belajar mengajar yang dilakukan oleh seorang guru di sekolah. Di dalam diskusi ini terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, terjadi tukar menukar pengalaman, informasi, menyelesaikan masalah, dapat juga terjadi semuanya aktif, tidak ada yang pasif sebagai pendengar.


3. Teknik Tanya Jawab

 

Tehnik tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran dalam bentuk  pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya pertanyaan dari siswa yang harus dijawab oleh guru baik secara lisan atau tertulis.

Pertanyaan yang diajukan mengenai isi pelajaran yang sedang diajarkan guru atau pertanyaan yang lebih luas, asal berkaitan dengan pelajaran atau pengalaman yang dihayati. Melalui dengan tanya jawab akan memperluas dan memperdalam pelajaran tersebut.


4. Teknik Penugasan

Tehnik penugasan adalah merupakan suatu tehnik mengajar yang diterapkan dalam proses belajar mengajar, yang biasa disebut dengan Tehnik penugasan. Biasanya guru memberikan tugas itu sebagai pekerjaan rumah. Akan tetapi sebenarnya ada perbedaan antara pekerjaan rumah dan Tehnik penugasan seperti halnya yang dikemukakan : Roestiyah dalam bukunya “Didaktik Metodik” yang mengatakan : “ Untuk pekerjaan rumah, guru menyuruh membaca dari buku dirumah, dua hari lagi memberikan pertanyaan dikelas. Tetapi dalam Tehnik penugasan guru menyuruh membaca. Juga juga menambah tugas (1), cari buku lain untuk membedakan (2), pelajari keadaan orangnya” (roestiyah, 1996 : 75 ). Dalam buku lainnya yang berjudul Startegi Belajar Mengajar  hal.132, Roestiyah mengatakan Tehnik penugasan memiliki tujuan agar siswa menghasilkan hasil belajar yang lebih mantap, karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melakukan tugas, sehingga pengalaman siswa dalam mempelajari sesuatu menjadi lebih terintegrasi.

Dengan pengertian lain tugas ini jauh lebih luas dari pekerjaan rumah karena Tehnik penugasan diberikan dari guru kepada siswa untuk diselesaikan dan dipertanggung jawabkan. Siswa dapat menyelesaikan di sekolah, atau dirumah atau di tempat lain yang kiranya dapat menunjang penyelesaian tugas tersebut, baik secara individu atau kelompok.

Tujuannya untuk melatih atau menunjang terhadap materi yang diberikan dalam kegiatan intra kurikuler, juga melatih tanggung jawab akan tugas yang diberikan. Lingkup kegiatannya adalah tugas guru bidang studi di luar jam pelajaran tatap muka. Tugas ditetapkan batas waktunya, dikumpulkan, diperiksa, dinilai, dan dibahas tentang hasilnya.

 

 

5. Teknik Simulasi

Pengantar Dalam mempelajari sistem dapat dilakukan dengan pendekatan eksperimental, baik dengan menggunakan sistem aktual, maupun menggunakan model dari suatu sistem. Eksperimen pada umumnya menggunakan model yg dapat dilakukan melalui pendekatan model fisik atau model matametika. Eksperimen dengan model matematika dilakukan dengan solusi analiti atau menggunakan simulasi. Model simulasi merupakan alat yg cukup fleksibel untuk memecahkan masalah.

Teknik Simulasi Merupakan proses mendesain model dari suatu sistem nyata dan melakukan eksperimen dengan model tersebut untuk memahami perilaku sistem itu dan atau mengevaluasi berbagai strategi dalam opersi dari suatu sistem. Dalam pemodelan harus diperhatikan validitas model, yaitu bagaimana kemampuan model dapat mewakili dunia nyata.

Simulasi secara sederhana dapat diartikan sebagai proses peniruan. Simulasi adalah tiruan dari fasilitas atau proses dari suatu operasi, biasanya menggunakan komputer. Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem yang abstrak tertentu. Teknik simulasi adalah teknik untuk merepresentasikan atau meniru kondisi real (suatu sistem nyata) dalam bentuk bilangan dan simbol (dengan memanfaatkan program komputer), sehingga menjadi mudah untuk dipelajari.

Menurut Prof. Olivier de Weck, Simulasi dari sebuah sistem adalah pengoperasian dari sebuah model suatu sistem. Sebuah Model dapat dikonfigurasi dan dilakukan percobaan, biasanya hal ini tidak mungkin terjadi. Karena mahalnya biaya dan tidak praktis untuk dilakukan dalam sistem yang diwakilinya.

Simulasi digunakan sebelum sebuah sistem dibangun, untuk mengurangi kemungkinan kegagalan, untuk menghilangkan kemacetan tak terduga, untuk mencegah under atau over- pemanfaatan sumber daya, dan untuk mengoptimalkan kinerja sistem.


6. Teknik Inquiry

Inkuiri yang dalam bahasa Inggris inquiry, berarti pertanyaan, atau pemeriksaan, penyelidikan (Gulo, 2004:84).  Beberapa pendapat tentang Tehnik inkuiri, antara lain menurut Widja (1989:48) tehnik inkuiri adalah suatu Model yang menekankan pengalaman-pengalaman belajar yang mendorong siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip. 

Selanjutnya, Sumantri (1999:164) menyatakan bahwa tehnik inkuiri adalah cara penyajian pelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan informasi dengan atau tanpa bantuan guru. Tehnik inkuiri adalah porses belajar yang memberi kesempatan pada siswa untuk menguji dan menafsirkan problem secara sistematika yang memberikan konklusi berdasarkan pembuktian (Nasution, 1992:128).

Lebih lanjut dikatakan Tehnik inkuiri adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis dan logis.

Model atau pendekatan pembelajaran inkuiri merupakan salah satu bentuk pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student centered approach). Ciri utama yang dimiliki oleh pendekatan inkuiri yaitu menekankan kepada aktivitas siswa secara maksimal untuk mencari dan menemukan (menempatkan siswa sebagai subjek belajar), seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencari dan menemukan jawaban sendiri dari sesuatu yang dipertanyakan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan sikap percaya diri (self belief) serta mengembangkan kemampuan berpikir secara sistematis, logis, dan kritis atau mengembangkan kemampuan intelektual sebagai bagian dari proses mental (Wina Sanjaya, 2009: 196-197).

Dalam modul pelatihan Kurikulum 2013, pembeajaran inkuiri dikelompokkan dalam tehnik. Pengertian Tehnik Inkuiri diartikan sebagai proses pembelajaran yang didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis. Pengetahuaan bukanlah sejumlah fakta hasil dari mengingat, akan tetapi hasil dari proses menemukan sendiri. Belajar pada dasarnya merupakan proses mental seseorang yang tidak terjadi secara mekanis. Melalui proses mental itulah, diharapkan peserta didik berkembang secara utuh baik intelektual, mental, emosi, maupun pribadinya. Oleh karena itu dalam proses perencanaan pembelajaran, guru bukanlah mempersiapkan sejumlah materi yang harus dihafal, akan tetapi merancang pembelajaran yang memungkinkan peserta didik dapat menemukan sendiri materi yang harus dipahaminya. Pembelajaran adalah proses memfasilitasi kegiatan penemuan (inquiry) agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil mengingat sejumlah fakta).

Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Tehnik inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri.


7. Teknik Eksperimen

Eksperimen dapat didefenisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji sesuatu hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan jenis respon yang diharafkan  dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis, juga kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat. Untuk keberhasilan ini, maka setiap eksperimen harus dirancang dulu kemudian di uji coba.


a.    Pengertian Tehnik Eksperimen

Metode eksperimen menurut Djamarah (2002) adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan demikian, siswa dituntut untuk mengalami sendiri , mencari kebenaran, atau mencoba mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.

Tehnik eksperimen (percobaan) adalah suatu tuntutan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi agar menghasilkan suatu produk yang dapat dinikmati  masyarakat secara aman dan dalam pembelajaran melibatkan siswa dengan mengalami dan membuktikan sendiri proses dan hasil percobaan itu, (Sumantri, 1999:157).

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa Tehnik eksperimen adalah cara penyajian pelajaran dengan suatu percobaan, mengalami dan membuktikan sendiri apa yang dipelajari, serta siswa dapat menarik suatu kesimpulan dari proses yang dialaminya.

 

b.   Karakteristik  Tehnik Eksperimen

Terdapat beberapa karakteristik mengajar dalam menggunakan tehnik ekperimen serta hubungannya dengan pengalaman belajar siswa, seperti yang dikemukakan oleh Winataputra (Triadi, 2011), yaitu:

a.  Ada alat bantu yang digunakan

b.  Siswa aktif melakukan percobaan

c.  Guru membimbing

d.  Tempat dikondisikan

e.  Ada pedoman untuk siswa

f.   Ada topik yang dieksperimenkan

g.  Ada temuan-temuan.


Pengalaman belajar siswa dari penggunaan metode eksperimen :

a.     Mengamati sesuatu hal

b.     Menguji hipotesis

c.      Menemukan hasip percobaan

d.     Membuat kesimpulan

e.     Membangkitkan rasa ingin tahu siswa, dan

f.           Menerapkan konsep informasi dari ekperimen


8. Teknik Karyawisata

Tehnik karyawisata adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dengan membawa siswa langsung pada objek yang akan dipelajari dan objek itu terdapat di luar kelas. Kata karyawisata berasal dari kata karya yang artinya kerja dan wisata berarti pergi. Dengan demikian, karyawisata berarti pergi bekerja atau bepergian ke suatu tempat untuk bekerja.

Hubungannya dengan kegiatan belajar mengajar, pengertian karyawisata adalah para siswa akan mempelajari suatu objek di luar kelas.

Dengan demikian, apa yang disebut dengan karyawisata sebenarnya ialah mempelajari sesuatu. tehnik karyawisata sering pula disebut dengan nama ”field trip method” (metode study touratau metode study trip) yang sudah lazim disebut widya wisata (widya=ilmu). Sebenarnya, apapun nama yang diberikan pada metode ini yang penting adalah isi pengertian yang diberikan pada metode dengan nama seperti karyawisata ini.

 
9. Teknik Tutorial

 

Tutorial diartikan sebagai bimbingan pembelajaran dalam bentuk pemberian bimbingan, bantuan, petunjuk, arahan, dan motivasi agar para siswa belajar secara efisien dan efektif.Pemberian bantuan berarti membantu siswa dalam mempelajari materi modul. Petunjuk berarti memberikan julukan cara belajar secara efisien dan efektif. Arahan berarti mengarahkan para siswa untuk mencapai tujuan masing-masing modul. Motivasi berarti menggerakkan kegiatan para siswa dalam mempelajari modul, mengerjakan tugas-tugas, dan mengikuti penilaian. Bimbingan berarti membantu para siswa memecahkan masalah-masalah belajar.

Tutorial (tutoring) adalah bantuan atau bimbingan belajar yang bersifat akademik oleh tutor kepada mahasiswa (tutee) untuk membantu kelancaran proses belajar mandiri mahasiswa secara perorangan atau kelompok berkaitan dengan materi ajar.

Tutorial adalah salah satu cara pembelajaran kelompok kecil yang paling lazim dilaksanakan. Kelompok belajar adalah sejumlah orang (peserta) yang berinteraksi secara berhadap-hadapan.

Dengan tutorial atau belajar dalam kelompok kecil peserta mendapat kesempatan untuk lebih mengerti materi pembelajaran. Peserta dapat menganalisis aspek-aspek dari topik secara mendalam yang dalam kuliah (ceramah) hanya dapat diberikan secara umum. Tutorial memberi kesempatan pada peserta untuk lebih mengenal peserta yang lain dan dapat mengikuti cara berpikir mereka sehingga membantu mengembangkan cara pikirnya sendiri.

Tehnik tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan atau dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping tehnik yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, tehnik ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.


10. Teknik Problem Solving

Para guru yang akan mengajar selalu bertanya “Apakah problem solving ? “ Jika difahami oleh orang awam pasti bertanya tanya apa yang sebenarnya tentang problem solving itu. Secara umum jika orang memahami masalah atau problem punya arti sebagai kesenjangan antara kenyataan dan harapan, misalnya menurut tatatertib sekolah siswa hadir 15 menit sebelum belajar dimulai, tapi kenyataannya masih ada siswa yang terlambat, untuk memahami kata dari "problem " pada pembelajaran memiliki arti kata khusus. Kata "problem" terikat erat dengan suatu pendekatan pembelajaran yaitu pendekatan problem solving.

Menurut pendapat Mu’Qodin ( 2002 ) mengatakan bahwa problem solving adalah merupakan suatu keterampilan yang meliputi kemampuan untuk mencari informasi, menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah dengan tujuan untuk menghasilkan alternatif tindakan, kemudian mempertimbangkan alternatif tersebut sehubungan dengan hasil yang dicapai dan pada akhirnya melaksanakan rencana dengan melakukan suatu tindakan yang tepat.

Masalah diartikan sebagaimana dijelaskan diatas adalah kesenjangan antara suatu yang diharapkan dengan suatu kenyataan. Masalah pada hakikatnya tidak pernah berdiri sendiri atau terisolasi dengan faktor-faktor lainnya. Masalah selalu berkonstelasi dengan faktor lainnya, sehingga menjadi latar belakang suatu masalah yang selanjutnya disebut problim solving.

Problem solving adalah sebuah mindset yang membawa seseorang berpikir positif untuk mencari jalan keluar dari permasalahan. Dengan memiliki kemampuan tersebut, akan dikenal sebagai orang yang selalu punya ide dan gagasan dalam menghadapi masalah.

Problem soving dalam pembelajaran menjadi sebuah tehnik dalam implementasi dari metode dalam suatu pembelajaran yang mengarah keranah seorang guru untuk berfikir pada waktu mengajar, Problem soving ini juga sangat relevan dengan kehidupan dan juga merangsang kemampuan berfikir  seorang siswa.

jadi dapat simpulkan bahwa pembelajaran problem solving adalah suatu tehnik atau cara penyajian pembelajaran dengan cara siswa dihadapkan  pada suatu masalah yang harus dipecahkan atau diselesaikan, baik secara individual ataupun secara berkelompok untuk menemukan jawaban berdasarkan pengetahuan, pengalaman atau keteram pilan yang dimiliki sebelumnya.


B.   Gaya

Sedangkan arti dari kata dasar gaya adalah menunjukan tentang kesanggupan seseorang untuk berbuat terhadap suatu yang akan dikerjakan, bila di kaitkan dengan arti kata gaya dalam mengajar, maka maksud gaya dalam mengajar disini adalah bagaimana mengaktualisasikan pada waktu seorang guru mengajar dengan menunjukan inovasi dari sifat kebiasaan seorang guru dalam mengajar dikelas.

Gaya mengajar ini menjadi sifat individual yang dilakukan atau dilaksanakan ketika menjadi seorang guru dalam kelas, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),

Karena setiap gaya mengajar guru itu berbeda maka dibutuhkan pada waktu mengajar  dapat menarik perhatian siswa untuk menerima bahan ajar, gaya mengajar harus mampu membuat para guru bila muncul dihadapan peserta didik sebagai manusia yang “unik”, unik disini artinya bahwa guru memberikan dalam tampilan gaja mengajarnya harus punya perbedaan dengan yang lain, bahkan mungkin punya kekhususan sebagai ciri tersendiri.

Gaya mengajar memberikan dan mengaktualisasikan cara untuk menghubungkan antara bahan ajar dengan peserta didik walaupun misalnya ditemukan pada mata pelajaran yang dianggap membosankan. Hal ini menjadikan guru itu memelihara gaya pada waktu mengajar dengan efektif, maksudnya individu dari uniknya seorang guru tidak hanya membawa kepribadian dan gaya kedalam kelas saja melainkan menciptakan suatu lingkungan yang dikelola dengan baik dan siswa terlibat dan belajar. Selain itu dapat dikatakan guru dengan tampilan gaya itu adalah guru yang memiliki tampilan menarik dalam berbagai hal. Sedangkan guru yang tidak punya gaya sebagai ciri khasnya adalah guru yang tidak memiliki tampilan atau kurang terampil, kurang menarik dalam bergaya.

 

C.   Tehnik Pembelajaran

Dengan demikian, teknik pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu tehnik secara spesifik. Misalkan, penggunaan tehnik ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan tehnik ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.

Demikian pula, dengan penggunaan tehnik diskusi, perlu digunakan teknik yang berbeda pada kelas yang siswanya tergolong aktif dengan kelas yang siswanya tergolong pasif. Dalam hal ini, guru pun dapat berganti-ganti teknik meskipun dalam koridor tehnik yang sama.

Misalnya, penggunaan tehnik ceramah pada kelas dengan jumlah siswa yang relatif banyak membutuhkan teknik tersendiri, yang tentunya secara teknis akan berbeda dengan penggunaan metode ceramah pada kelas yang jumlah siswanya terbatas.

 Sementara tehnik pembelajaran merupakan gaya seseorang dalam melaksanakan metode atau teknik pembelajaran tertentu yang sifatnya individual. Misalkan, terdapat dua orang guru dalam mengajar sama-sama menggunakan tehnik ceramah, maka ada perbedaan, mungkin akan berbeda dalam taktik yang digunakannya, dalam penyajiannya untuk dua orang tersebut, yang satu cenderung banyak diselingi dengan humor karena memang dia memiliki sense of humor yang tinggi, sementara yang satunya lagi kurang memiliki sense of humor, tetapi lebih banyak menggunakan alat bantu elektronik karena dia memang sangat menguasai bidang itu.

Teknik pembelajaran merupakan cara guru menyampaikan bahan ajar yang telah disusun dalam metode berdasarkan pendekatan yang dianut. Teknik yang digunakan oleh guru bergantung pada kemampuan guru itu untuk mencari akal atau siasat agar proses belajar mengajar dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik.

Dalam menentukan teknik pembelajaran ini, guru perlu mempertimbangkan situasi kelas. lingkungan, kondisi siswa, sifat-sifat siswa, dan kondisi-kondisi yang lain. Dengan demikian, Teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru dapat bervariasi sekali. Untuk metode yang sama dapat digunakan teknik pembelajaran yang berbeda-beda, bergantung pada berbagai faktor tersebut.

Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk memperoleh hasil yang optimal. Teknik pembelajaran ditentukan berdasarkan metode yang digunakan, dan metode disusun berdasarkan pendekatan yang dianut, dengan kata lain, pendekatan menjadi dasar penentuan teknik pembelajaran, dari suatu pendekatan dapat diterapkan teknik pembelajaran yang berbeda-beda pula.

 Tugasnya;

  1. Baca dengan teliti dan Fahami maksud dari artikel tentang tehnik pembelajaran tersebut diatas
  2. Buatkan contoh cara mengajar dari salah satu tehnik pembelajaran diatas bila kalian diberi tugas mengajar untuk matapelajaran Bahasa Indonesia:

Catatan:

Membuat contoh mengajar dengan model tehnik pembelajaran untuk matapelajaran Bahasa Indonesia pada kolom komentar menjadi bukti kehadiran pertemuan kuliah ke 12

Friday, May 15, 2020

Berpikir Ilmiah



     Kali ini kuliah terakhir di bulan Ramadhon untuk Mata Kuliah Filsafat Ilmu pertemuan ke 11 akan membahas dengan pokok bahasan;

Berpikir Ilmiah
      
    Untuk menghasilkan ilmu pengetahuan, seorang manusia haruslah menggunakan akal yang sehat yang telah dianugerahkan oleh Allah kepada kita semua, akal punya kedudukan yang tinggi diantara semua mahluk hidup untuk memilih yang benar dan salah lewat ukuran norma, agama, negara dan ataupun adat istiadat.
      Tentunya norma ini ada sudah tetap dan menjadi dokrin yang harus dilaksanakan, yaitu menjalani norma agama mutelak harus dikerjakan karena berdampak pada dosa, sedangkan ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan tataaturan sosial itu hanya hasil buah pikiran manusia.
    Maka untuk itulah, berfikir dimaknai dengan sebuah proses yang menghasilkan pengetahuan. Dan proses berfikir sering disandingkan dengan kata ilmiah, lalu apa itu ilmiah? menurut penulis, arti dari ilmiah adalah segala sesuatu yang bersifat keilmuan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari berpikir ilmiah adalah sebuah proses berfikir manusia yang menghasilkan pengetahuan atau keilmuan. Untuk itulah manusia memerlukan sarana yang dapat menunjang pribadinya untuk dapat berfikir secara ilmiah.
   Berpikir ilmiah yaitu meliputi sebagai berikut:
  1. Memilah- milah pokok permasalahannya
  2. Berusaha meringkas penjelasannya
  3. Melakukan penyusunan terhadap dugaan sementara dari pokok persoalan yang ada
  4. Melakukan proses percobaan terhadap dugaan sementara tersebut.
  5. Kemudian yang harus kita lakukan pada tahap ini yaitu proses pengolahan data eksperimen yang sudah pernah kita lakukan sebelumnya dalam bentuk pernyataan akhir (kesimpulan)
  6. Lalu otomatis point yang keenam ini yaitu kita harus melakukan sebuah eksperimen dari konklusi yang sudah dihasilkan tersebut.
    Kesemua langkah–langkah berfikir dengan metode ilmiah tersebut harus didukung dengan alat atau sarana yang baik sehingga diharapkan hasil dari berfikir ilmiah yang dilakukan mendapatkan hasil yang baik.

Sarana Berpikir ilmiah

    Kutipan dari mahasiswa prodi paud IAIN Jember, bahwa untuk mencapai proses berpikir ilmiah manusia membutuhkan sarana penunjang, sarana tersebut yaitu meliputi 3 unsur:

1. Bahasa.

    Bahasa merupakan alat komunikasi lisan maupun tulisan yang dipakai dalam proses berfikir ilmiah. Fungsi dari bahasa ini  sebagai alat komunikasi dan interaksi sosial antar sesama.

    Adapun ciri-ciri dari bahasa yaitu, informatif artinya bahasa tersebut mengandung informasi, pesan yang disampaikan dari komunikator kepada komunikan. Ciri yang ke dua yaitu reproduktif artinya apa yang telah disampaikan pembicara atau penulis sama dengan info yang diterima oleh pembaca dan penulis. Ciri yang ke tiga yaitu objektif artinya dalam struktur ilmiah bahasa yang mengikuti kaidah kebahasaan dan haruslah mengungkapkan fakta dan pemikiran sesungguhnya.

2. logika. 

    Logika adalah sarana berpikir ilmiah yang sistematik dan dapat dipertanggungjawabkan, dalam arti luas logika adalah sebuah metode dan prinsip-prinsip yang dapat memisahkan antara penalaran yang benar dan penalaran yang salah.

3. Definisi. 

    Artinya bahwa definisi merupakan penjelasan atau definisi yang memiliki peran dalam proses berfikir manusia.

     Dari penjelasan ini maka dapat memahami bahwa manusia dikatakan berfikir ilmiah apabila telah melewati tahap-tahapan tertentu, yaitu misalnya dimulai dari merumuskan masalah, memilih teori atau metode dalam menyelesaikan masalah, memperkuat dasar pengetahuan dengan studi literatur kemudian di uji dengan hipotesa dan untuk akhir yaitu menyimpulkan.

   Untuk itulah sebagai kuliah terakhir di bulan Ramadhon ini coba buatlah sebuah karya tulis singkat padat dan jelas dengan jumlah kata maksimal 4000 karakter, bisa dikatakan Ilmiah apabila telah melewati tahapan tersebut diatas, kemudian  dipublikasikan pada kolom komentar.

Judulnya;

Bahaya Internet bagi Remaja dibulan Suci Ramadhon
 
Isinya;
1. Latarbelakangnya
2. Rumusan masalahnya
3. Tujuan Penulisanya
4. Penunjang teorinya
4. Kesimpulanya

Catatan;
Judulnya sama tapi redaksi harus berbeda


Lebih jelasnya

tentang

Berfikir Ilmiah

 Manusia merupakan bagian dari makhluk Allah yang berbeda dengan makhluk hidup lainnya, perbedaannya yang paling menonjol adalah manusia dianugerahi akal, sedangkan makhluk lainnya seperti hewan dan tumbuhan tidak memilikinya. Hewan mereka mampu berpikir tapi punya keterbatasan tanpa perkembangan contohnya daging dan rumput disajikan kepada hewan kambing pasti akan memilih rumput, manusia cara berpikirnya lebih dari itu yaitu rumputnya dipilih yang mengandung obat herbal sehingga perbedaan utama antara manusia dan hewan terletak pada kemampuan berpikir dengan memilih yang lebih baik yaitu dengan menggunakan akal.

Akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan mana yang salah dan mana yang benar, mana yang bermanfaat dan mana yang tidak bermanfaat, lebih jauh dari itu manusia bisa menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung pada luas pengalaman dan tingkat pendidikan, baik formal, non formal maupun informal dari manusia sebagai pemiliknya. Jadi, akal bisa didefinisikan sebagai salah satu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk mengingat, menyimpulkan, menganalisis, menilai apakah sudah sesuai benar atau salah.

Manusia punya akal untuk berpikir, menggunakan akal berarti menjalankan pikirannya dalam rangka mencapai tujuan apa yang dikehendakinya. Berfikir merupakan upaya manusia dalam memecahkan masalah. Pada waktu memecahkan masalah itulah manusia akan menggunakan pikiranya lewat analisa walaupun sederhana, misalnya untuk memenuhi rasa lapar maka akan mencari, memilih atau membuat makanan yang sesuai dengan seleranya. 

Berpikirnya manusia akan terus berjalan usia dan peradabanya, karena manusia pada dasarnya selalu merasa senang dengan perubahan yang terjadi pada dirinya maupun yang lain diluar dirinya, perubahan apapun bisa menunjukan  perubahan dengan cara berpikir ilmiah.

Berfikir ilmiah merupakan berfikir dengan langkah–langkah metode ilmiah seperti perumusan masalah, pengajuan hipotesis, pengkajian literatur dan menarik kesimpulan dari sesuatu dipandang memiliki nilai ilmu pengetahuan.

Untuk menghasilkan ilmu pengetahuan, seorang manusia haruslah menggunakan pikiran yang telah dianugerahkan oleh Sang Maha Pencipta. Untuk itulah, berfikir dimaknai dengan sebuah proses yang menghasilkan pengetahuan. Dan proses berfikir sering disandingkan dengan kata ilmiah, lalu apa itu ilmiah? 

Arti dari ilmiah adalah segala sesuatu yang bersifat keilmuan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pengertian dari berpikir ilmiah adalah sebuah proses berfikir manusia yang menghasilkan pengetahuan atau keilmuan. Untuk itulah manusia memerlukan sarana yang dapat menunjang pribadinya untuk dapat berfikir secara ilmiah.

Kesemua langkah–langkah berfikir dengan metode ilmiah tersebut harus didukung dengan alat atau sarana yang baik sehingga diharapkan hasil dari berfikir ilmiah yang kita lakukan mendapatkan hasil yang baik.

 

Sarana-sarana Berpikir ilmiah

Untuk mencapai proses berpikir ilmiah manusia membutuhkan sarana-sarana penunjang, sarana-sarana tersebut yaitu meliputi 3 unsur:

1. Bahasa.

Bahasa merupakan alat komunikasi lisan maupun tulisan yang dipakai dalam proses berfikir ilmiah. Fungsi dari bahasa ini yaitu sebagai alat komunikasi dan interaksi antar sesama.

Adapun ciri-ciri dari bahasa yaitu, informatif artinya bahasa tersebut mengandung informasi atau pesan dari komunikator kepada komunikan, contohnya, Hari senin, tidak ada upacara bendera, karena upacara bendera di laksanakan hari selasa, bertepatan dengan perayaan hari kartini. Ciri yang ke dua yaitu reproduktif artinya apa yang telah disampaikan pembicara atau penulis sama dengan info yang diterima oleh pembaca dan penulis, contohnya, Hallo, Selamat Datang di Pendidikanmu.com, sebuah web tentang seputar pendidikan secara lengkap dan akurat. Saat ini admin pendidikanmu mau berbincang-bincang berhubungan dengan materi Karya Ilmiah? Admin pendidikanmu akan berbincang-bincang secara detail materi ini, antara lain: pengertian, bentuk, struktur, jenis, ciri dan syarat. Ciri yang ke tiga yaitu objektif artinya dalam struktur ilmiah bahasa haruslah mengungkapkan fakta dan pemikiran sesungguhnya, contohnya ibu kota negara Indonesia adala DKI Jakarta

2. logika. 

Logika adalah sarana berpikir ilmiah yang sistematik dan dapat dipertanggungjawabkan, dalam arti luas logika adalah sebuah metode dan prinsip-prinsip yang dapat memisahkan antara penalaran yang benar dan penalaran yang salah. logika sekedar menunjukkan adanya kekeliruan didalam rantai proses pemikiran sehingga kekeliruan itu dapat dielakkan, maka hakekat dari logika dapat pula disebut sebagai teknik berpikir.

3. Definisi. 

Artinya bahwa definisi merupakan penjelasan atau definisi yang memiliki peran dalam proses berfikir manusia.

Dari penjelasan ini maka kita dapat memahami bahwa manusia dikatakan berfikir ilmiah apabila telah melewati tahap-tahapan tertentu, yaitu misalnya dimulai dari merumuskan masalah, memilih teori atau metode dalam menyelesaikan masalah, memperkuat dasar pengetahuan dengan studi literatur kemudian di uji dengan hipotesa dan untuk akhir yaitu menyimpulkan.









Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...