Wednesday, May 29, 2019

Membiasakan Bergaul dengan Orang Baik



Membiasakan Bergaul dengan Orang Baik

1.   Bergaul

Kata bergaul berasal dari akar kata  gaul  dan berasal dari suku kata yakni  ga-ul “, kata gaul dalam arti sempitnya yaitu, hidup berteman atau bersahabat, menurut pendapat penulis ingin menyampaikan perbedaan antara “ bergaul, berteman dan bersahabat “ yang maksudnya adalah agar jangan sampai keliru dalam memilih bagaimana cara bergaul yang baik dengan teman atau sahabat yang kemungkinan akan menjadi pergaulan selama hidup dan menjaga agar selalu terhindar dari ketidak nyamanan.
Jika ingin mengetahui arti gaul yang sebenarnya, coba buka Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dan cari pada halaman “ G ” istilah “ gaul ” Jika telah menemukannya, maka arti gaul itu adalah hidup berteman atau bersahabat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa anak gaul adalah anak yang sanggup hidup berteman.
Orang memaknai gaul dengan orang lain itu adalah teman, bukan lawan adalah mereka yang dengan kebersihan hatinya, telah memahami bahwa alam semesta beserta isinya diciptakan Tuhan adalah untuk manusia, yang berarti bahwa semua apa yang ada di alam semesta ini adalah teman, yang menemani, mengiringi dan menyertai manusia sejak lahir hingga tiada.
Dalam berteman, kadangkala dijumpai mereka yang tidak baik atau tidak jujur. Dengan kebersihan hatinya, maka mata hati mudah menangkap dan membaca sifat, karakter ataupun niat seseorang.
Untuk mengetahui maksud kata “ mata hati “ lebih dalam lagi, penulis ingin menguraikan dengan cara merinci dari dua kata yaitu, mata dan hati, agar supaya para pembaca dapat memahami pesan yang terkandung dalam kata itu.
Mata adalah alat indera yang dapat berguna untuk melihat alam raya dan sekitarnya dalam kehidupan ini untuk menjadi teman. Dalam kenyataannya indera mata dapat difahami dengan dua makna yaitu “ mata yang ada kepala dan mata hati “. Mata yang kepala dapat melihat apa yang ada di hadapan, baik dari kejauhan maupun dekat, benda besar maupun kecil akan terlihat dengan jelas. Namun perlu diketahui mata kepala tidak mampu melihat apa yang ada di samping, apalagi di belakang. Hati secara fisik adalah salah satu organ tubuh yaitu kelenjar terbesar yang berada perut sebelah kanan atas. Hati memiliki berat sekitar 3 kilogram, berwarna coklat kemerahan dan terasa kenyal saat disentuh. Namun kita tidak akan bisa menyentuh hati karena dilindungi oleh tulang rusuk.
Dengan demikian hati yang ada dalam manusia yang bisa menjadi bolak balik karena difahami dengan qolbu, menurut M. Quraish Shihab Qolbu berpotensi tidak konsisten, hati akan berbeda dengan fungsi fisiknya, sehingga apapila disambungkan dua kata yaitu mata, maka mata hati mampu mencerna semua yang nyata maupun yang abstrak dari kehidupan ini. Menurut samsul Rizal dalam artkelnya mengelola mata hati “Barang siapa menggunakan mata hati dalam meretas kehidupan duniawi, maka di akhirat nanti dia memiliki kemampuan menghadapi kehidupan abadi.”
Jadi Mata hati adalah perasaan hati  yang paling dalam, yaitu sebuah alat indra yang tidak dapat dikategorikan dalam panca indra seperti yang dikenal lima panca indra yang diantaranya, penciuman, perasa, peraba, penglihatan, pendengaran, karena mata hati adalah indra keenam atau ketujuh, atau keseratus dari indra yang ada ditubuh manusia, maka tahukah bahwa sebenarnya manusia memiliki lebih dari itu.
Mata hati adalah kumpulan dari kelima panca indra yang dipadukan oleh kebenaran hakiki yang diberikan sebagai fitrah dari sang Kholik, coba saja sesorang dapat merasakan suatu kebenaran dalam pandangan mata hati.  walaupun berlawanan dengan kebanyakan orang. begitu pentingnya mata hati sehingga imam Al- Ghazali membuat buku yang berjudul Mukasyafatul Qulub atau “Rahasia Ketajaman Mata Hati”
Imam Al-Ghazali mentransformasikan makna penggunaan mata hati dalam kehidupan duniawi adalah substansi agama dimaknai dengan akal dan dengan akal seseorang itu dapat menyiratkan nilai kehidupan berkepedulian antarsesama. Sentuhan inderawi dipadukan dengan sentuhan mata batin akan melahirkan entitas kepedulian, sehingga entitas kebersamaan antarpersonal itu terwujud. kehadiran manusia bijak di tengah manusia lainnya harus mendatangkan manfaat besar bagi pemenuhan kebutuhan hidup ini.
Kembali lagi membahas tentang teman, dalam berteman pandai pandailah cara memilih teman, gunakan mata hati kemudian setelah dapat teman maka selanjutnya akan berteman, dalam berteman Itu harus punya alasan kepentingan, jangan memilih karena alasan ketertarikan antara ketulusan hati saja melainkan seseorang dalam berteman perlu menggunakan mata hati yang didalam ada sentuhan mata batin agar dapat kepedulian antar sesama.
Selanjutnya kata gaul diartikan sebagai sahabat yaitu berteman dengan teman-teman dilingkungannya. Sahabat adalah seseorang yang mau menunjukkan di mana letak kesalahannya sendiri kemudian mampu mengingatkanya, bukan sebaliknya seseorang yang membicarakan di belakang dan membiarkan tetap dengan kesalahan yang dilakukan  tanpa tahu apa yang salah, malna Sahabat yang lainya adalah seseorang yang tidak menumbuhkan perasaan negatif dalam hati dan pikiran, Sahabat adalah seseorang yang menegur manakala membicarakan orang lain, Sahabat adalah seseorang yang tidak membiarkan menghabiskan waktu dengan sia-sia untuk sekedar mengobrol tanpa makna, Sahabat adalah yang seseorang tidak pernah berbicara kasar dan mempengaruhi untuk ikut bicara kasar, Sahabat adalah seseorang yang ingin aku menjadi lebih baik, Sahabat adalah seseorang yang membuatku berpikir positif dan tidak berprasangka, itulah sahabat, sahabat sejati akan musibah, itulah makna sahabat untuk teman bergaul.

2.   Bergaul dengan etika.

Pengaruh berteman dan bersahabat terhadap pergaulan hidup sangat kuat, Bergaul itu maksudnya bersosialisasi atau berinteraksi dalam kelompok masyarakat tertentu, sehingga siapapun yang berusaha keluar dari kelompoknya, maka akan mengalami kesulitan sendiri, sudah menjadi kodrat manusia hidup harus selalu bergaul antar sesama, tidak bisa hidup sendiri kecuali bila nyasar di hutan. kelompok Bergaul itu mulai dari lingkungan keluarga terdiri dari ayah ibu dan anak, tetangga, RT, RW, kelurahan sampe seterusnya. Setiap kelompok Bergaul itu sering terjadi pergesekan antar sesama, sehingga dalam bergaul harus ada etika yang  dipakai oleh setiap orang.
Secara etimologis atau bahasa, kata “ etika “ berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “Ethikos” yang artinya timbul dari suatu kebiasaan, timbul pertanyaan kebiasaan apakah itu, maksud dari kebiasaan ini adalah yang dilakukan untuk menghargai atau menghormati dirinya sendiri maupun orang lain, dalam islam biasa disebut akhlak. Dalam hal ini etika memiliki sudut pandang normatif dimana objeknya adalah manusia dan perbuatannya.
Etika adalah  suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk. Ada juga yang menyebutkan pengertian etika adalah suatu ilmu tentang kesusilaan dan perilaku manusia di dalam pergaulannya dengan sesama yang menyangkut prinsip dan aturan tentang tingkah laku yang benar. Dengan kata lain, etika adalah kewaijban dan tanggungjawab moral setiap orang dalam berperilaku di masyarakat, misalnya etika, yaitu meminta maaf ketika melakukan suatu kesalahan, sikap seperti ini sangat berat sekali dan jarang sekali dilakukan oleh orang yang melakukan kesalahan karena dipengaruhi oleh egonya. Namun, harus diakui juga bahwa masih ada orang yang enggan meminta maaf saat melakukan kesalahan.  Etika ini sangat penting terlebih dalam rangka penerapan sosialisasi bermasyarakat serta untuk meningkatkan perdamaian.

3.   Pengaruh bergaul dengan orang baik

Manusia terbaik adalah manusia yang salah lalu memperbaiki kesalahannya, apalagi jika ada yang mengingatkan terlajur berbuat salah, untuk menemukan sosok manusia baik seperti yang tergambarkan sangat sulit untuk ditemukan karena orang baik biasanya seiring jalanya kehidupan akan dipenuhi dengan kesederhanaan alias apa adanya, selain itu orang baik dalam menjalani hidupnya menggambarkan bahwa dirinya mengikuti bagai air mengalir  apa adanya.
Selama ini memang masih ada orang hidup dan banyak orang dalam benaknya terpola dengan pemikiran seperti itu, pendapat itu bukanlah termasuk sosok orang fatalisem semua terserah takdir, akan tetapi dalam pemikirannya bahwa menjalani hidup sedang menjalani takdir, dengan demikian segala kekurangannya, bahwa manusia yang baik adalah yang mampu memperbaiki dirinya ketika sadar telah berbuat salah. Jadi, manusia terbaik adalah bukan manusia yang tak pernah salah atau berbuat salah.
Manusia terbaik yang dijelaskan tersebut diatas dalam menjalani hidup dalam bergaulnya selalu mengandung unsur akhlak yang sangat dominan. Secara etimologi, istilah akhlak berasal dari bahasa Arab “ Khuluk ” yang artinya perilaku, baik itu perilaku terpuji maupun perilaku tercela. Dalam hal ini, akhlak seseorang tercermin dari perilakunya sehari-hari tanpa banyak berpikir dan atau pertimbangan serta  tidak ada unsur paksaan dari luar.
Akhlak adalah suatu sifat atau perangai yang melekat pada diri seseorang yang tercermin dari tindakan dan perbuatan orang tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Pendapat lain mengatakan bahwa arti akhlak adalah perilaku atau budi pekerti seseorang yang tercermin dari tindakan dan kebiasaan orang tersebut secara spontan sebagai bentuk manifestasi pencerminan dan refleksi jiwa serta batinnya, misalnya;
·      Bersedekah dikala lapang dan sempit.
·      Memberi makan orang yang kelaparan.
·      Memberi kepada orang yang membutuhkan.
·      Membuang sampah pada tempatnya.
·      Berlaku adil kepada setiap orang.
Bagi orang yang memiliki akhlak seperti diatas, biasa yang penulis temui selama hidup ini, dia akan hidupnya penuh dengan kecukupan bahkan penuh berkah, artinya berkah adalah kondisi yang diinginkan oleh hampir semua hamba yang beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan kebaikan dalam hidup.
Berkah adalah kata yang diinginkan oleh hampir semua hamba yang beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan kebaikan dalam hidup di dunia dan juga harapan terbaik di hari kemudian. Penulis ingin menjelaskan “ Barokah atau Berkah “ Menurut bahasa, berkah berasal dari bahasa Arab: barokah (البركة), artinya nikmat (Kamus Al-Munawwir, 1997:78). Istilah lain berkah dalam bahasa Arab adalah mubarak dan tabaruk. Maka barokah adalah salah satu kata “selain salam dan rahmat” yang terkandung dalam salam Islam “Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan keberkahan selalu menyertai kalian. Bahkan para ulama juga menjelaskan makna berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan melimpah, mencakup berkah-berkah material dan spiritual, seperti keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, anak, dan usia.
Jadi Berteman dan bersahabat yang dikemukakan oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 444), yakni: Menunjukkan rasa gembira ketika bertemu, mendahului beruluk salam, bersikap ramah dan lapang dada ketika duduk bersama, turut melepas saat teman berdiri, memperhatikan saat teman berbicara dan tidak mendebat ketika sedang berbicara, menceritakan hal-hal yang baik, tidak memotong pembicaraan dan memanggil dengan nama yang disenangi.”
Betapa bahagianya jika berteman dengan orang baik, dengan segala pengaruhnya mempunyai nilai manfaat dalam hidupnya sehingga akan menemukan hidup yang bahagia penuh dengan berkah, siapa yang tidak ingin seperti itu? Jawabannya terserah para pembaca yang budiman.





Monday, May 20, 2019

Ketika Kata " Bohong " Terucap



Ketika kata " Bohong "  terucap

Penulis ingin membuat tulisan tentang bagaimana bohong ketika terucap, menurut Prof. Dr. Quraisy Syihab dalam ceramah di salah satu Station TV Swasta; mengatakan bahwa apabila seseorang yang banyak bicara terlalu lama akan bisa mendatangkan potensi kesalahan yang terucap yang disebabkan tercampurnya  kebohongan didalamnya.
        Penulis ingin menyampaikan bahwa bohong itu sama halnya dengan seseorang yang melepaskan balon keudara menembus awan tanpa kendali yang akhirnya jatuh tidak tahu dimana
Rasanya ingin sekali menyampaikannya kepada para pembaca apa kiranya atau dampaknya apabila seseorang melakukan sesuatu yang dibumbui dengan kata bohong, kiranya kata bohong itu sering dilakukan oleh seseorang untuk membela diri ketika dalam keadaan suatu peristiwa atau untuk menambah percaya diri agar dapat pengakuan lebih dari lawan bicaranya, bohong ini bisa menjadi sebuah alibi jika dalam posisi terdesak, tetapi menurut penulis tidak semuanya orang senang berbohong, masih banyak orang yang senang dengan kejujuran.
Bohong juga merupakan sebuah pernyataan atau ungkapan dengan kata kata yang tidak sejalan dengan realita dimana tujuanya agar sipendengar bisa percaya atas apa yang diucapkan. Tentunya orang yang bohong pada awalnya merasa dalam hatinya percara diri akan berhasil terutama bagi orang yang punya kebiasaan berbohong disebut juga pembohong alias tidak jujur.
Sekali berbohong akan menanggung rasa beban mental yang luar biasa, bila disambung dengan kebohongan berikutnya bisa jadi beban mental akan menjadi berlipat, jika ini dilalkukan secara terus menerus maka orang seperti itu akan berdampak menanggung beban berat yang tidak terhingga, karena berbohong ini pada suatu saat akan ketahuan, jika demikian maka orang bohong pasti akan menyimpan dalam bentuk titik memori dalam alam bawah sadarnya, sekali waktu ketahuan bohong tidak akan ada orang yang bisa mempercayai untuk melakukan suatu kegiatan dalam bentuk apapun.
Bohong bila dikaitkan dengan perasaan maka akan terasa menyakitkan jika di ucapkan oleh orang yang sangat dekat atau paling dipercaya, ketika sekali terucap untaian kalimat kata bohong akan mengubah pendirian orang lain yang tadinya menaruh kepercayaan yang kuat menjadi kebencian.
Mari kita kaji secara sederhana dari pengertian kata “ bohong “, menurut kamus bahasa;  bohong artinya menyatakan sesuatu yang tidak ada dasar realitanya. Lalu apakah semua yang tidak benar itu bisa dikatakan atau dianggap bohong, pernyataan ini tidak sepenuhnya benar namun perlu ada kehati-hatian, apakah penyampai orang yang tdak benar bisa di cap sebagai pembohong? Pertanyaan ini  sangat sederhana namun  jawabannya tidak mudah untuk jelaskan.  
Bohong yang sekarang ini sedang populer, yaitu dalam bentuknya “ hoax “, setahu penulis kata hoax terambil dari bahasa inggris, kata Hoax yang sekarang beredar ini diIndonesia ternyata tidak membuat seluruh masyarakat Indonesia benar-benar tahu bagaimana pengucapan yang benar dalam kata ini. Mayoritas masyarakat Indonesia masih mengucapkan kata Hoax dengan logat bahasa indonesia, yakni ‘ho-aks’, lama kelamaan kata hoax akan menjadi perbendaharaan kata bahasa indonesia jika terucap secara terus menerus diucapkan oleh orang banyak di negeri ini,  enak juga kedengarannya bila biasa diucapkan dalam pergaulan sehari hari lama lama akan dapat menghilangkan kata darimana asalnya. Padahal pengucapan kata yang benar seperti yang dilansir dalam meriam-webster.com pengucapan yang benar ialah ‘hoks’. Huruf ‘o’ dalam tulisan Hoax di baca seperti kata ‘piano’.
Ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang memiliki kemiripan arti dengan bohong, yaitu misalnya kata  tipu, dusta, gombal dan bual.
Coba dijelaskan, bahwa dalam kehidupan keseharian, kata tipu, biasa digunakan untuk seseorang yang mengatakan sesuatu tidak benar demi meraih keuntungan pribadi. Misalnya mengatakan barang tertentu yang dimilikinya itu asli sehingga kalau dijual bisa dengan harga mahal. Padahal sesungguhnya barang itu sesungguhnya adalah merupakan barang palsu. Pada kasus semacam ini, meskipun kata bohong bisa dipakai, akan tetapi yang paling dominan dan lazim digunakan adalah kata tipu yang maksudnya termasuk kata kerja bernuansa  menipu. Artinya, jelas ada perbedaan diantara kata bohong dan tipu tersebut meskipun semuanya mengandung makna adanya sesuatu yang tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau diharapkan.Tipu adalah perbuatan atau perkataan yg tidak jujur, dengan maksud untuk menyesatkan, mengakali, atau mencari untung, kata tipu biasanya disambung dengan kata tipiudaya.
Dusta merupakan perbuatan yang tak lagi susah untuk dijumpai, banyak alasan bahwa kata dusta yang terucap  merupakan perbuatan yang dilarang dalam semua tatanilai kebudayaan. Bahkan, masyarakat jahiliyah pun menganggap perbuatan ini sebagai perbuatan yang rendah. Sebaliknya, orang yang jujur dan amanah mereka anggap sebagai orang yang memiliki kemuliaan. Dusta adalah memberitakan tidak sesuai dengan kebenaran, baik dengan ucapan lisan secara tegas maupun dengan isyarat seperti menggelengkan kepala atau mengangguk.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam telah menyebutkan dusta sebagai salah satu tanda kemunafikan. Beliau bersabda yang artinya, “Tanda orang yang munafik ada tiga: jika berkata dia dusta, jika berjanji dia ingkari, dan jika diamanahi dia khianat.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Jadi jelaslah bila kata dusta terucap maka akan orang tersebut termasuk orang munafik.
Kemudian kata ‘gombal’ yang kata kerjanya adalah hanya menggombal, mengobral ucapan biasanya dengan canda atau guyon akan tetapi memiliki makna agak menyimpang dari kata-kata yang lain. Kata ini cenderung digunakan untuk mengatakan sesuatu melebihi dari porsi sewajarnya dan juga adanya pengingkaran janji.
Dampak apabila melakukan bohong ini biasanya menimpa pada penurunan kredibilitas, bahkan dapat menimbulkan krisis kepercayaan yang akhirnya bisa menghilangkan kualitas keahlian yang dimiliki seseorang dan kapabilitas kemampuan atau skill yang dimiliki akan hilang ditelan kondisi kebohongan.
seLanjutnya bagaimana dengan kata ‘ bual ’?. Kata ‘bual’, masih terkesan merupakan bohong juga, hanya dalam bentuk versi lain dari kata ‘bohong’, untuk  suatu peristiwa sama sekali kurang penting atau tidak dianggap penting dan tidak pula dianggap serius. Seseorang yang mengaku-ngaku pernah bertamasya keluarnegeri, padahal ke kota saja belum pernah, contoh tersebut bisa jadi bukan bermaksud dikatakan bohong, lebih mungkin contoh itu bisa termasuk dikatakan ‘bual’ sebab kebohongan itu tidak mempengaruhi apa-apa dan malah terdengar bodoh.
Tidak ada manusia yang suka jika di bohongi, apalagi jika ia selalu di bohongi. Akibatnya untuk mendapat kepercayaan itu menjadi sulit, maka jika kita selalu berbohong kepada orang lain maka tidak dapat di percayai kembali, bahkan tidak akan ada orang mau berteman dengan seorang pembohong.
Mengucapkan kata bohong, dusta, gombal dan bual itu terucap paling dominan  keluarnya dari lisan, maka dengan ucapan lewat lisan akan dapat membahagiakan sekaligus bisa menyakiti orang, mungkin bisa membuat orang menangis disaat yang sama juga bisa membuat orang tersenyum dan tidak jarang perdamaian dan permusuhan yang tumbuh di sekitar masyarakat karena disebabkan akibat dari perbuatan lisan.
Bicara masalah lisan, bisa juga tidak lepas dari hati seseorang yang dijadikan sebagai objek dari lisan untuk menyampaikan pesan sebagai tujuan kepada orang lain, biasanya ucapan lewat lisan akan selalu berhadapan dengan orang lain sebagai lawan bicara, bila ucapan lisan hanya hanya sendirian saja maka orang yang ngomong sendiri punya konotasi lain yaitu termasuk orang tidak waras, Karena apa yang diucapkan oleh lisan adalah suatu perbuatan untuk mempengaruh hati seseorang maka harus berhati-hati.
Lisan yang dimiliki bisa membawa pada tingkat faedah yang sangat bermanfaat dan bisa juga menjadi petaka bagi bagi seseorang yang salah dalam mengucapkan seingga akan membuat sakit hati orang lain. Pepatah Arab mengatakan, “Sesungguhnya lisan ibarat binatang buas. Jika engkau ikat, niscaya ia menjagamu. Jika engkau lepas, niscaya ia menerkammu. Karena itu hendaklah engkau berkata sekadarnya dan hendaklah engkau berhati-hati dengannya.”. Lisan itu ibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya  maka akan melukai banyak orang. Dari pepatah ini juga keselamatan dan kecelakaan seseorang tergantung pada kemampuannya mengendalikan lisannya.
Berbicara masalah lisan, pada prinsipnya lisan membawa manfaat sekaligus mudharat yang mengikutinya. Hal ini bergantung pada cara menggunakan lisan tersebut. Tetapi  terkadang tidak menghiraukan  hal yang ditimbulkan dari apa yang kita keluarkan dari lisan. Rasulullah saw. Bersabda,
سلامة الإنسان في حفظ اللسان
Artinya;
“Keselamatan manusia tergantung pada kemampuannya menjaga lisan.” (H.R. al-Bukhori).
Maksud hadis ini, keselamatan yang diperoleh bergantung pada apa yang diucapkan. Jika bisa menjaga lisan dan selalu berbuat keburukan yang menimbulkan permusuhan dan selalu menyakiti hati orang lain lebih baik mengambil kata “ diam “.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu berkata, ”Seseorang mati karena tersandung lidahnya Dan seseorang tidak mati karena tersandung kakinya Tersandung mulutnya akan menambah (pening) kepalanya Sedang tersandung kakinya akan sembuh perlahan.”
Jadi lisan ini bergantung pada pengguaanya, jika digunakan dengan mengeluarkan kata yang benar maka kebenaran akan selalu terjaga, jika sebaliknya maka derita, beban mental akan selalu menjadi tekanan yang menakutkan bisa berakhir tidak akan di percaya oleh orang lain.

Catatan;
Mudah-mudahan tulisan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, amiiin.

Friday, May 17, 2019

Soal UAS Filsafat Ilmu Tahun Akakademik 2018/2019




Soal UAS filsafat ilmu TA 2018/2019


Tulislah identitasmu;
  
Nama                  : ........................

Soal Mata Kuliah : Filsafat Ilmu

Semester             : II


Perintah;


  1. Supaya lebih mudah melakukan penulisan, gunakan bagi yang punya laptop atau sejenisnya.
  2. Buka Web. www.karyailmu-dodo.blogspot.com 
  3. cari soal UAS Filsafat Ilmu Tahun Akakademik 2018/2019
  4. Pilih satu judul artikel filsafat ilmu
  5. Tulis artikelnya pada kolom komentar, jika sudah selesai klik publish.
  6. Menulis artikel dengan redaksi yang sama antar sesama teman atau copy paste langsung akan dianulir.
  7. jangan lupa mengisi absen.


Artikel filsafat dalam bentuk deskripsi dengan memilih salah satu judul dibawah ini minimal 500 kata;

1. Daya Nalar
2. Pikiranku
3. Belajar
4. Ketika naik gunung
5. Mahasiswa

Catatan membuat naskah deskripsi;

a. Kriteria deskripsi berisi identififikasi, klasifikasi dan bagian inti deskripsi.
b. Naskah Deskripsi agar memilih salah satu jenis deskripsi, yaitu;
    Deskripsi Subyektif atau Deskripsi Spacial dan atau Deskripsi Obyektif.

Tuesday, May 14, 2019

Soal UAS Model Pembelajaran TA 2018/2019

Soal UAS Model Pembelajaran TA 2018/2019


Tulislah identitasmu;
  
Nama                  : ........................

Nomor Absen       :.........................
   Soal Mata Kuliah  :Model Pembelajaran

Semester             : IV


Perintah;


  1. Supaya lebih mudah melakukan penulisan, gunakan bagi yang punya laptop atau sejenisnya.
  2. Buka Web. www.karyailmu-dodo.blogspot.com 
  3. cari soal UAS Model Pembelajaran Tahun Akakademik 2018/2019
  4. Pilih satu judul artikel Model Pembelajaran
  5. Tulis artikelnya pada kolom komentar, jika sudah selesai klik publish.
  6. Menulis artikel dengan redaksi yang sama antar sesama teman atau copy paste langsung akan dianulir.
  7. jangan lupa mengisi absen.


Artikel Model Pembelajaran dalam bentuk deskripsi dengan memilih salah satu judul dibawah ini minimal 500 kata;

1. Tehnik Mengajar disekolah 
2. Guru Teladan
3. Mengatasi siswa kurang cerdas
4. Skill Pembelajaran
5. Soft skill mengajar

Catatan membuat naskah deskripsi;

a. Kriteria deskripsi berisi identififikasi, klasifikasi dan bagian inti deskripsi.
b. Naskah Deskripsi agar memilih salah satu jenis deskripsi, yaitu;
    Deskripsi Subyektif atau Deskripsi Spacial dan atau Deskripsi Obyektif. 
c. Buka posting deskripsi

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...