yang
dibahas Mahasiswa
dibahas Mahasiswa
Metode;
Pengertian metode adalah suatu proses atau cara sistematis yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu dengan efisiensi, biasanya dalam urutan langkah-langkah tetap yang teratur.
Kata metode (method) berasal dari bahasa Latin dan juga Yunani, methodus yang berasal dari kata meta yang berarti sesudah atau di atas, dan kata hodos, yang berarti suatu jalan atau suatu cara.
Menurut Drs. Agus M. Hardjana, bahwa Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak - masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah - langkah tertentu guna mencapai tujuan yang hendak dicapai.
Bila memahami kata metode berdasarkan definisi tersebut diatas, bahwa
metode itu harus difahami sebelum melakukan kegiatan, kalau dalam dunia
pendidikan, terhadap objek kegiatan itu harus sudah diidentifiaksi
terlebihdahulu agar memudahkan menyampaikan materi ajar. Apa yang perlu
diidentifikasi oleh seorang guru sebelum mengajar.?
lebih lanjut Metode merupakan langkah
operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai tujuan
belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu metode
pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan. Dengan mengambil pendapat dari Edgar Dale (1969) seorang ahli pendidikan mengemukakan tentang sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang.
Pendapat lain dikemukakan
oleh Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) sumber
belajar, yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Jenis sumber belajar yang dapat
digunakan dalam proses interaksi belajar mengajar, yaitu:
- Pesan (Message)
Ada dua pesan yang perlu diketahui, Pesan merupakan sumber belajar yang
meliputi pesan formal dan Pesan nonformal.
Pesan formal yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi,
seperti pemerintah atau pesan yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran.
Pesan ini selain disampaikan
secara lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen seperti Undang-Undang Pendidikan, peraturan
pemerintah, perundangan, kurikulum, silabus, satuan pembelajaran dan sebagainya.
Pesan nonformal, yaitu pesan yang ada
di lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran misalnya
cerita rakyat, legenda, ceramah oleh tokoh masyarakat dan ulama, prasasti,
relief-relief pada candi, kitab suci, dan peninggalan sejarah yang lainnya.
- Orang (People)
Semua orang pada dasarnya dapat
berperan sebagai sumber belajar, namun secara umum dapat dibagi dua kelompok.
Pertama, kelompok orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang
dididik secara profesional untuk mengajar, seperti guru, konselor, instruktur,
dan widyaiswara. Termasuk kepala sekolah, laboran, teknisi sumber belajar,
pustakawan dan lain-lain.
Kelompok yang kedua adalah orang yang memiliki
profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan, dan profesinya yang tidak
terbatas. Misalnya politisi, tenaga kesehatan, pertanian, arsitek,
psikolog, lawyer, polisi pengusaha dan lain-lain.
- Bahan (Matterials)
Bahan merupakan suatu format yang
digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, buku teks,
modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide,
alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
- Alat (Device)
Alat yang dimaksud di sini adalah
benda-benda yang berbentuk fisik sering disebut juga dengan perangkat keras (hardware).
Alat tersebut berfungsi untuk menyajikan bahan-bahan pada butir 3 di atas. Di
dalamnya mencakup multimedia Projector, Slide Projector, OHP, Film, tape
recorder, Opaqe projector, dan sebagainya.
- Teknik
Teknik yang dimaksud adalah cara
(prosedur) yang digunakan orang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai
tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah, permainan atau simulasi,
tanya jawab, sosiodrama, dan sebagainya.
- Latar (Setting)
Latar atau lingkungan yang berada di
dalam sekolah maupun lingkungan yang berada di luar sekolah, baik yang sengaja
dirancang maupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran.
Termasuk di dalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, ruang kelas, perpustakaan,
laboratorium, tempat workshop, halaman sekolah, kebun sekolah, lapangan
sekolah, dan sebagainya.
Sumber belajar yang diuraikan di
atas, merupakan komponen-komponen yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
Secara khusus untuk kategori bahan (matterials) dan & alat (device)
yang dikenal sebagai software dan hardware tidak lain adalah
media pendidikan.
Pembelajaran;
Pembelajaran pada hakikatnya tidak hanya sekedar menyampaikan pesan kepada peserta didik, akan tetapi merupakan aktifitas professional yang menuntut guru untuk dapat menggunakan keterampilan dasar mengajar secara terpadu, serta menciptakan sistem lingkungan yang memungkinkan peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien.
Pengertian pembelajaran secara umum adalah proses interaksi antara peserta didik atau siswa dengan pendidik atau guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi.
Seorang guru harus bisa menemukan
metode pembelajaran yang baik dan tepat untuk materi yang akan disampaikan
kepada siswanya. Metode pembelajaran yang tepat akan memudahkan siswa dalam
menerima dan memahami materi yang akan disampaikan. Dengan metode yang tepat
pun, kesulitan guru dalam menyampaikan materi bisa diminimalisasikan. Konsep
mengenai metode pembelajaran tidak hanya harus dipahami oleh seorang guru saja.
Siapapun juga diharapkan bisa memahaminya karena pendidikan sangat penting bagi
masa depan semuanya.
Metode Pembelajaran hanya diajarkan pada lembaga pendidikan pada jurusan pendidikan, sementara jurusan pendidikan yang lain hanya mengembangkan ilmu pengetahuan sesuai bidangnya masing-masing, maka timbul pertanyaan bagaimana cara memenuhi penguasaan metode yang sangat diperlukan bagi seorang guru non pendidikan bila mengajar dikelas.
Metode
Pembelajaran
Jadi Metode pembelajaran itu adalah cara-cara atau teknik penyajian
bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan bahan
pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya tujuan
pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui berbagai
macam metode.
Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat dari berbagai macam metode, maka
seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan
situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan
pembelajaran.
Bagi Mahasiswa Semester IV yang memberikan pembahasan materi kuliah sekarang dalam kolom komentmun menjadi bukti kehadiran kuliah untuk pertemuan ke 10.
Penjelasan lebih luas
tentang
Metode Pembelajaran
Metode Pembelajaran
Metode
Dalam dunia pendidikan, sebuah
metode sangat dibutuhkan, khususnya bagi pembelajaran di dalam kelas agar
tercapai keberhasilan mengajar dalam proses pembelajaran. Keberhasilan proses
pembelajaran tidak terlepas dari kemampuan seorang guru dalam mengembangkan
metode-metode pembelajaran yang berorientasi pada peningkatan intensitas
keterlibatan siswa secara efektif di dalam proses pembelajaran.
Pengembangan metode pembelajaran
yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang
memungkinkan siswa dapat belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa
dapat meraih hasil belajar dan prestasi yang optimal.
Seorang guru harus bisa menemukan
metode pembelajaran yang baik dan tepat untuk materi yang akan disampaikan
kepada siswanya. Metode pembelajaran yang tepat akan memudahkan siswa dalam
menerima dan memahami materi yang akan disampaikan. Dengan metode yang tepat
pun, kesulitan guru dalam menyampaikan materi bisa diminimalisasikan. Konsep
mengenai metode pembelajaran tak hanya harus dipahami oleh seorang guru saja.
Siapapun juga diharapkan bisa memahaminya karena pendidikan sangat penting bagi
masa depan kita semua.
Untuk dapat mengembangkan metode
pembelajaran yang efektif maka setiap guru harus memiliki pengetahuan yang
memadai berkenaan dengan konsep dan cara-cara pengimplementasian model-model
tersebut dalam proses pembelajaran.
Metode pembelajaran yang efektif
memiliki keterkaitan dengan tingkat pemahaman guru terhadap perkembangan
kondisi siswa-siswa di kelas. Demikian juga pentingnya pemahaman guru terhadap
sarana dan fasilitas sekolah yang tersedia, kondisi kelas dan beberapa faktor
lain yang terkait dengan pembelajaran. Tanpa pemahaman terhadap berbagai
kondisi ini, model yang dikembangkan guru cenderung tidak dapat meningkatkan
peranserta siswa secara optimal dalam pembelajaran, dan pada akhirnya tidak
dapat memberi sumbangan yang besar terhadap pencapaian hasil belajar siswa.
Sebelum menjelaskan metode
pembelajaran lebih lanjut, bahwa dua kata ini berbeda arti akan tetapi bila
disatukan dalam satu kalimat punya pengertian suatu proses penyampaian materi
pendidikan kepada peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan teratur
oleh tenaga pengajar atau guru.
Pada artikel ini akan mengenalkan tentang
kata metode berasal dari kata method (Inggris), artinya melalui,
melewati, jalan atau cara untuk memeroleh sesuatu. Berdasarkan pengertian
tersebut di atas jelas bahwa pengertian Metode pada prinsipnya sama yaitu
merupakan suatu cara dalam rangka pencapaian tujuan, dalam hal ini dapat
menyangkut dalam kehidupan ekonomi, sosial, politik, maupun keagamaan dan
pembelajaran .
Metode merupakan
langkah operasional dari strategi pembelajaran yang dipilih dalam mencapai
tujuan belajar, sehingga bagi sumber belajar dalam menggunakan suatu
metode pembelajaran harus disesuaikan dengan jenis strategi yang digunakan.
Edgar Dale (1969) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar
adalah, segala sesuatu yang dapat
dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang. Pendapat lain dikemukakan
oleh Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) sumber
belajar, yaitu ‘ berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud
tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar.
Jenis sumber belajar yang dapat
digunakan dalam proses interaksi belajar mengajar, yaitu:
- Pesan (Message)
Pesan merupakan sumber belajar yang
meliputi pesan formal yaitu pesan yang dikeluarkan oleh lembaga resmi,
seperti pemerintah atau pesan yang disampaikan guru dalam situasi pembelajaran.
Pesan-pesan ini selain disampaikan
secara lisan juga dibuat dalam bentuk dokumen seperti kurikulum, peraturan
pemerintah, perundangan, silabus, satuan pembelajaran dan sebagainya.
Pesan nonformal yaitu pesan yang ada
di lingkungan masyarakat luas yang dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran misalnya
cerita rakyat, legenda, ceramah oleh tokoh masyarakat dan ulama, prasasti,
relief-relief pada candi, kitab suci, dan peninggalan sejarah yang lainnya.
- Orang (People)
Semua orang pada dasarnya dapat
berperan sebagai sumber belajar, namun secara umum dapat dibagi dua kelompok.
Pertama, kelompok orang yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang
dididik secara profesional untuk mengajar, seperti guru, konselor, instruktur,
dan widyaiswara. Termasuk kepala sekolah, laboran, teknisi sumber belajar,
pustakawan dan lain-lain. Kelompok yang kedua adalah orang yang memiliki
profesi selain tenaga yang berada di lingkungan pendidikan dan profesinya tidak
terbatas. Misalnya politisi, tenaga kesehatan, pertanian, arsitek,
psikolog, lawyer, polisi pengusaha dan lain-lain.
- Bahan (Matterials)
Bahan merupakan suatu format yang
digunakan untuk menyimpan pesan pembelajaran, seperti buku paket, buku teks,
modul, program video, film, OHT (over head transparency), program slide,
alat peraga dan sebagainya (biasa disebut software).
- Alat (Device)
Alat yang dimaksud di sini adalah
benda-benda yang berbentuk fisik sering disebut juga dengan perangkat keras (hardware).
Alat ini berfungsi untuk menyajikan bahan-bahan pada butir 3 di atas. Di
dalamnya mencakup multimedia Projector, Slide Projector, OHP, Film, tape
recorder, Opaqe projector, dan sebagainya.
- Teknik
Teknik yang dimaksud adalah cara
(prosedur) yang digunakan orang dalam memberikan pembelajaran guna tercapai
tujuan pembelajaran. Di dalamnya mencakup ceramah, permainan atau simulasi,
tanya jawab, sosiodrama, dan sebagainya.
- Latar (Setting)
Latar atau lingkungan yang berada di
dalam sekolah maupun lingkungan yang berada di luar sekolah, baik yang sengaja
dirancang maupun yang tidak secara khusus disiapkan untuk pembelajaran.
Termasuk di dalamnya adalah pengaturan ruang, pencahayaan, ruang kelas, perpustakaan,
laboratorium, tempat workshop, halaman sekolah, kebun sekolah, lapangan
sekolah, dan sebagainya.
Sumber belajar yang diuraikan di
atas, merupakan komponen-komponen yang dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran.
Secara khusus untuk kategori bahan (matterials) dan & alat (device)
yang dikenal sebagai software dan hardware tidak lain adalah
media pendidikan.
Ketepatan dalam penggunaan metode pada
setiap melakukan kekegiatan apapun akan menunjukkan betapa pentingnya kagiatan
itu harus dicapai, metode dapat
digunakan dalam berbagai bidang kehidupan, sebab secara umum menurut kamus
Purwadarminta (1976), metode adalah cara yang telah teratur dan terfikir
baik-baik untuk mencapai sesuatu maksud. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Dalam mengajar metode fungsinya
menjadi strategi bagaimana kegiatan pembelajaran dilakukan agar para peserta
didik senang menerima materi yang diajarkan oleh para tenaga pendidik mudah
diterima, para peserta didik nampak bahagia, senang dan tidak membuat siswa
menjadi suntuk, bosan bahkan mungkin acuh atau masabodoh.
Pembelajaran
Pembelajaran pada hakikatnya tidak
hanya sekedar menyampaikan pesan kepada peserta didik, akan tetapi merupakan
aktifitas professional yang menuntut guru untuk dapat menggunakan keterampilan
dasar mengajar secara terpadu, serta menciptakan sistem lingkungan yang
memungkinkan peserta didik dapat belajar secara efektif dan efisien.
Sistem lingkungan (pembelajaran) ini
terdiri dari komponen-komponen yang saling mempengaruhi, antara lain: tujuan
pembelajaran, materi pembelajaran, guru dan siswa, jenis kegiatan yang
dilakukan, sarana dan prasarana belajar yang tersedia, dan penilaian.
Komponen-komponen ini saling bergantung, saling berkaitan, dan saling
mempengaruhi dalam kerangka proses pembelajaran, dan berfungsi secara terpadu
kearah tercapainya tujuan pembelajaran.
Pada penjelasan lainya, Pembelajaran adalah proses interaksi komunikasi
dua arah antara peserta didik dengan pendidik serta sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Dalam proses interaksi berlangsung terjadi tranfer ilmu yang diberikan pendidik kepada
anak didik tentang pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta
pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain,
pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar
dengan baik.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaan pembelajaran harus terlebih
dahulu direncanakan sedemikian rupa sehingga siswa dapat dengan mudah mencapai
tujuan dari pembelajaran tersebut. Agar proses pembelajaran mudah disampaikan
oleh seorang guru dan mudah diterima oleh anak didik, maka perlu dibuat rancangan
pembelajaran atau desain pembelajaran disesuaikan dengan media teknologi
komunikasi, dimana isinya untuk membantu agar dapat terjadi transfer
pengetahuan secara efektif antara guru dan peserta didik.
Rancangan kegiatan pembelajaran tersebut adalah seperangkat
tulisan yang berisi rencana pembelajaran dari tenaga pengajar dalam memberikan
materi, Isi dari rancangan itu adalah rencana pelaksanaan pembelajaran atau
yang biasa disebut RPP. Rencana
pembelajaran terinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang mencakup:
data sekolah, mata pelajaran, kelas atau semester, materi pokok, alokasi waktu,
tujuan pembelajaran, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi,
materi pembelajaran, metode pembelajaran, media, alat dan sumber belajar,
langkah-langkah kegiatan pembelajaran, serta penilaian. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian
pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar. RPP paling luas
mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang meliputi 1 (satu) atau beberapa
indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.
Dalam pembuatan RPP perlu ditampilkan atau disiapkan tujuan
pembelajaran yang jelas dan dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi setempat.
Secara konkret dapat diukur sampai seberapa jauh tujuan yang ditentukan itu
dapat dicapai.
Perumusan tujuan pembelajaran, dan merancang “perlakuan”
berbasis media untuk membantu terjadinya transisi. Idealnya proses ini berdasar
pada informasi dari teori belajar yang sudah teruji secara pedagogis dan dapat
terjadi hanya pada siswa, dipandu oleh guru, atau dalam latar berbasis
komunitas.
Hasil dari pembelajaran ini dapat diamati secara langsung dan
dapat diukur secara ilmiah atau benar-benar tersembunyi dan hanya berupa
asumsi. Dalam mengelola pengertian pembelajaran, guru melaksanakan berbagai
langkah kegiatan, salah satunya adalah merancang pembelajaran dengan
perencanaan pembelajaran yang disusun untuk memenuhi harapan dan tercapainya
tujuan pembelajaran.
Perencanaan RPP dimaksud yakni suatu cara yang memuaskan
untuk membuat kegiatan dapat berjalan dengan baik, disertai dengan berbagai
langkah yang antisipasif guna memperkecil kesenjangan yang terjadi sehingga
kegiatan tersebut mencapai tujuan yang ditetapkan (Uno, 2008:2).
Perencanaan atau perancangan RPP sebagai upaya untuk
membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak hanya
berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi
dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Oleh karena itu, pembelajaran memusatkan
perhatian pada “bagaimana membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yang
dipelajari siswa” (Uno, 2008:2-3).
Perencanaan proses pembelajaran meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi pembelajaran, metode
pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
Metode
Pembelajaran
Jadi Metode pembelajaran adalah cara-cara atau teknik
penyajian bahan pelajaran yang akan digunakan oleh guru pada saat menyajikan
bahan pelajaran, baik secara individual atau secara kelompok. Agar tercapainya
tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, seseorang guru harus mengetahui
berbagai metode. Dengan memiliki pengetahuan mengenai sifat berbagai metode,
maka seorang guru akan lebih mudah menetapkan metode yang paling sesuai dengan
situasi dan kondisi. Penggunaan metode mengajar sangat bergantung pada tujuan
pembelajaran.
Metode
Pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Terdapat
beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan
strategi pembelajaran, diantaranya:
1.
ceramah;
2.
demonstrasi;
3.
diskusi;
4.
simulasi;
5.
laboratorium;
6.
pengalaman lapangan;
7.
brainstorming;
8.
debat,
9.
simposium, dan sebagainya
Prosedur
atau langkah-langkah pembelajaran
Prosedur atau langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui
3 tahapan yaitu : 1 kegiatan pendahuluan; 2 kegiatan inti; 3 kegiatan akhir dan
tindak lanjut:
- Kegiatan Pendahuluan
Udin S. Winataputra, dkk. (2003)
mengemukakan hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan pendahuluan, yaitu :
- Menciptakan Kondisi Awal Pembelajaran; meliputi: membina keakraban, menciptakan kesiapan belajar peserta didik dan menciptakan suasana belajar yang demokratis.
- Apersepsi meliputi: kegiatan mengajukan pertanyaan untuk mengaitkan materi yang akan dibelajarkan dengan materi atau pengetahuan yang telah dikuasai siswa sebelumnya, memberikan komentar atas jawaban yang diberikan peserta didik dan membangkitkan motivasi dan perhatian peserta didik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Hal senada disampaikan oleh
Depdiknas (2003) bahwa dalam kegiatan pendahuluan, perlu dilakukan pemanasan
dan apersepsi, didalamnya mencakup: (1) bahwa pelajaran dimulai dengan hal-hal
yang diketahui dan dipahami peserta didik; (2) motivasi peserta didik
ditumbuhkan dengan bahan ajar yang menarik dan berguna bagi peserta didik; dan
(3) peserta didik didorong agar tertarik untuk mengetahui hal-hal yang baru.
- Kegiatan Inti
Kegiatan inti pada dasarnya
merupakan kegiatan untuk mencapai tujuan pembelajaran atau proses untuk
pencapaian kompetensi, yang dilakukan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif,
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik, degan menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
pesertadidikdan materi pelajaran Udin S. Winataputra, dkk. (2003)
mengemukakan hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan inti, yaitu : (1)
menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, baik secara lisan maupun tulisan, (2)
menyampaikan alternatif kegiatan belajar yang akan ditempuh, dan (3) membahas
materi.
Depdiknas (2003) mengemukakan tiga
bentuk kegiatan ini yaitu: (1) eksplorasi; (2) konsolidasi pembelajaran, dan
(3) pembentukan sikap dan perilaku.
- Kegiatan eksplorasi merupakan usaha memperoleh atau mencari informasi baru. Yang perlu diperhatikan dalam kegiatan eksplorasi, yaitu: (a) memperkenalkan materi/keterampilan baru; (b) mengaitkan materi dengan pengetahuan yang sudah ada pada peserta didik; (c) mencari metodologi yang paling tepat dalam meningkatkan penerimaaan peserta didik akan materi baru tersebut.
- Konsolidasi merupakan merupakan negosiasi dalam rangka mencapai pengetahuan baru. Dalam kegiatan konsolidasi pembelajaran yang perlu diperhatikan adalah : (a) melibatkan peserta didik secara aktif dalam menafsirkan dan memahami materi ajar baru; (b) melibatkan peserta didik secara aktif dalam pemecahan masalah; (c) meletakkan penekanan pada kaitan struktural, yaitu kaitan antara materi pelajaran yang baru dengan berbagai aspek kegiatan dan kehidupan di dalam lingkungan; dan (d) mencari metodologi yang paling tepat sehingga materi ajar dapat terproses menjadi bagian dari pengetahuan peserta didik.
- Pembentukan sikap dan perilaku merupakan pemrosesan pengetahuan menjadi nilai, sikap dan perilaku. Yang perlu diperhatikan dalam pembentukan sikap dan perilaku, adalah : (a) peserta didik didorong untuk menerapkan konsep atau pengertian yang dipelajarinya dalam kehidupan sehari-hari; (b) peserta didik membangun sikap dan perilaku baru dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengertian yang dipelajari; dan (c) cari metodologi yang paling tepat agar terjadi perubahan sikap dan perilaku peserta didik.
3. Kegiatan Akhir dan Tindak Lanjut Pembelajaran
Udin S. Winataputra, dkk. (2003)
mengemukakan hal-hal yang dilakukan dalam kegiatan akhir dan tindak lanjut
pembelajaran, yaitu: (a) penilaian akhir; (b) analisis hasil penilaian akhir;
(c) tindak lanjut; (d) mengemukakan topik yang akan dibahas pada waktu yang
akan datang; dan (e) menutup kegiatan pembelajaran.
Mulyasa (2003) mengemukakan dua kegiatan pokok pada
akhir pembelajaran, yaitu : (a) pemberian tugas dan (b) post tes. Sementara
itu, Depdiknas (2003) mengemukakan dalam kegiatan akhir perlu dilakukan
penilaian formatif, dengan memperhatikan hal-hal berikut: (a) kembangkan
cara-cara untuk menilai hasil pembelajaran peserta didik; (b) gunakan hasil
penilaian tersebut untuk melihat kelemahan atau kekurangan peserta didik dan
masalah-masalah yang dihadapi guru; dan (c) cari metodologi yang paling tepat
yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Adapun metode dalam pembahasan ini,
yaitu metode yang digunakan dalam proses pembelajaran. Pembelajaran dapat
diartikan sebagai setiap upaya yang sistimatik dan disengaja untuk menciptakan
kondisi-kondisi agar kegiatan pembelajaran dapat berjalan secara efektif dan
efisien.
Dalam kegiatan pembelajaran tersebut
tidak dapat lepas dari interaksi antara sumber belajar dengan warga belajar,
sehingga untuk melaksanakan interaksi tersebut diperlukan berbagai cara dalam
pelaksanaannya.
Interaksi dalam pembelajaran
tersebut dapat diciptakan interaksi satu arah, dua arah atau banyak arah. Untuk
masing-masing jenis interaksi tersebut maka jelas diperlukan berbagai metode
yang tepat sehingga tujuan akhir dari pembelajaran tersebut dapat tercapai.
Metode dalam pembelajaran tidak hanya berfungsi sebagai cara untuk menyampaikan
materi saja, sebab sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran mempunyai tugas
cakupan yang luas yaitu disamping sebagai penyampai informasi juga mempunyai
tugas untuk mengelola kegiatan pembelajaran sehingga warga belajar dapat belajar
untuk mencapai tujuan belajar secara tepat.
Jadi, metode pembelajaran dapat
diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Berdasarkan hal tersebut maka
kedudukan metode dalam pembelajaran mempunyai ruang lingkup sebagai cara dalam:
1. Pemberian dorongan,
yaitu cara yang
digunakan sumber belajar dalam rangka memberikan dorongan kepada warga belajar atau
siswa untuk terus mau belajar.
2. Pengungkap tumbuhnya minat belajar,
yaitu cara
dalam menumbuhkan rangsangan untuk tumbuhnya minat belajar warga belajar yang
didasarkan pada kebutuhannya.
3. Penyampaian bahan belajar,
yaitu cara yang
digunakan sumber belajar dalam menyampaikan bahan dalam kegiatan pembelajaran.
4. Pencipta iklim belajar yang kondusif,
yaitu cara
untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi warga abelajar untuk
belajar.
5. Tenaga untuk melahirkan kreativitas,
yaitu cara
untuk menumbuhkan kreativitas warga belajar sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
6. Pendorong untuk penilaian diri dalam proses dan hasil belajar,
yaitu cara
untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran.
7. Pendorong dalam melengkapi kelemahan hasil belajar,
cara untuk
untuk mencari pemecahan masalah yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran