Konsep Dasar Epistemologi
Pada dasarnya manusia itu selalu ingin tahu apa yang ditangkap oleh pancaindra, manusia dalam hidupnya tidak akan merasa puas dengan apa yang dimilikinya, manusia akan selalu mencari kebenaran tentang sesuatu yang diketahui.
Misalnya saja, seorang manusia melihat bentuk komputer yang sekarang ada, banyak jenis dan macamnya dan manusia dapat menggunakannya untuk dijadikan alat bantu kerja dikantor, sekolah, kampus dan lain-lain. komponen elektronik dalam Komputer dibuat dan disusun dengan sistematis, setelah jadi komputer penggunaanya punya ketergantungan operasionalnya kepada manusia, maka untuk memenuhi kebutuhan itu manusia atau para ahli berlomba-lomba medesain, bahkan para pemilik modal memproduksi sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan tingkat peradabannya, diantaranya untuk dunia bisnis, pendidikan, seni, budaya, desain, tempat penyimpanan dokumen dll.
Dari contoh tersebut diatas pada awal dasarnya karena pada diri manusia bertanya dan ada tiga pertanyaan yang diungkap oleh seorang filsuf dari Jerman Immanuel Kant, yaitu;
1. Apakah yang bisa diketahui
2. Apakah yang harus kulakukan
3. Apakah yang bisa kuharapkan
Contoh dan pertanyaan tersebut diatas bila dikorelasikan dengan pengertian tentang Istilah epistemologi
secara etimologis yaitu diartikan sebagai teori pengetahuan yang benar dan dalam
bahasa Indonesia lazim disebut filsafat pengetahuan. kemudian secara terminologi,
epistemologi adalah teori mengenai hakikat ilmu pengetahuan atau ilmu filsafat
tentang pengetahuan, lebih jauh lagi, Epistemologi adalah sebuah kajian ilmu yang sangat populer dan menjadi sebuah hal yang paling
menarik.
Oleh karena itu sebuah hakikat dari kebenaran yang Hakiki yang dijadikan objek dalam epistemologi menjadi hal yang mustahil untuk didapatkan oleh pemikiran dan rasa dari seorang manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan.
Oleh karena itu sebuah hakikat dari kebenaran yang Hakiki yang dijadikan objek dalam epistemologi menjadi hal yang mustahil untuk didapatkan oleh pemikiran dan rasa dari seorang manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan.
lalu saya ingin menyampaikan, bahwa yang dibahas pada kuliah ini, bagi para mahasiswa semester II mengkaji apa kira-kira hubungannya contoh diatas dengan pengertian epistemologi? coba kalian uraikan mengenai korelasinya sehingga ketemu benang merahnya?
Memberikan pendapat pada kolom komentar akan menjadi bukti kehadiran pada pertemuan yang ke 9, silahkan bahas dan ambil referensinya dari buku, web dan lain-lain.
Konsep dasar Epistemologi
Manusia pada dasarnya adalah makhluk
pencari kebenaran. Manusia tidak pernah puas dengan apa yang sudah ada, tetapi
selalu mencari dan mencari kebenaran yang sesungguhnya dengan bertanya-tanya
untuk mendapatkan jawaban.
Namun setiap jawaban-jawaban
tersebut juga selalu memuaskan manusia. Ia harus mengujinya dengan metode
tertentu untuk mengukur apakah yang dimaksud disini bukanlah kebenaran
yang bersifat semu, tetapi kebenaran yang bersifat ilmiah yaitu kebenaran yang
bisa diukur dengan cara-cara ilmiah.
Perkembangan pengetahuan yang
semakin pesat sekarang ini, tidaklah menjadikan manusia berhenti untuk mencari
kebenaran. Justru sebaliknya, semakin menggiatkan manusia untuk terus mencari
dan mencari kebenaran yang berlandaskan teori-teori yang sudah ada sebelumnya
untuk menguji sesuatu teori baru atau menggugurkan teori sebelumnya. Sehingga
manusia sekarang lebih giat lagi melakukan penelitian-penelitian yang bersifat
ilmiah untuk mencari solusi dari setiap permasalahan yang dihadapinya. Karena
itu bersifat statis, tidak kaku, artinya ia tidak akan berhenti pada satu
titik, tapi akan terus berlangsung seiring dengan waktu manusia dalam memenuhi
rasa keingintahuannya terhadap dunianya.
Contoh epistemologi sederhana dalam kehidupan sehari-hari ialah tentang
bagaimana kita mendapatkan ilmu pengetahuan. Misalkan tentang kursi.
Pertanyaannya ialah bagaimana cara kita mengetahui bahwa itu adalah kursi.
Dengan apa mengetahui bahwa kursi yang dilihat itu salah. Apa yang ditangkap dalam pikiran tentang kursi, apa benar itu adalah kursi?.
Pada mulanya manusia menangkap tentang keberadaan kursi dan seberapa jauh pengetahuan tentang kursi
itu diketahui melalui pancaindra, kemudian dianalisa oleh akal. Akal akan berusaha mengklasifikasikannya
sehingga menjadi sebuah ilmu pengetahuan tentang kursi. Itulah praktek
sederhana atau contoh epistemologi dalam kehidupan sehari-hari.
Pengertian Epistemologi
Secara singkat dapat dikatakan bahwa
epistemologi merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai
masalah hakikat pengetahuan. Dengan kata lain, epistemologi merupakan disiplin
filsafat yang secara khusus hendak memperoleh pengetahuan tentang pengetahuan.
Secara linguistic kata “Epistemologi” berasal dari bahasa
Yunani yaitu: kata “Episteme” dengan arti pengetahuan dan kata “Logos” berarti
teori, uraian, atau alasan. Epistemologi dapat diartikan sebagai teori tentang
pengetahuan yang dalam bahasa Inggris dipergunakan istilah theory of knowledge.
Istilah epistemologi secara etimologis diartikan sebagai
teori pengetahuan yang benar dan dalam bahasa Indonesia lazim disebut filsafat
pengetahuan. Secara terminologi epistemologi adalah teori mengenai hakikat ilmu
pengetahuan atau ilmu filsafat tentang pengetahuan. Menurut
Kattsoff, bahwa Ontologi dan epistemology merupakan hakikat kefilsafatan,
artinya keduanya membicarakan mengenai kenyataan yang terdalam dan bagaimana
mencari makna dan kebenaran. Sedangkan aksiologi berbicara mengenai masalah
nilai-nilai atau etika dalam kaitannya dengan mencari kebahagiaan dan kedamaian
bagi umat manusia.
Epistemologi berati suatu pemikiran
mengenai cara-cara mendapatkan pengetahuan. Bila disebut dengan epistemology
dakwah berarti cara-cara untuk memperoleh pengetahuan dakwah. Cara memperoleh
pengetahuan dakwah, supaya dibedakan dengan cara memperoleh pengetaahuan agar
bisa berdakwah atau cara berdakwah.
Pemikiran bagaimana cara mendapatkan pengetahuan
Seorang filsuf Jerman Immanuel
Kant lahir di Königsberg, 22 April 1724 – meninggal di
Königsberg, 12 Februari 1804 pada umur 79 tahun. Karya Kant yang terpenting
adalah Kritik der Reinen Vernunft, 1781. Dalam bukunya ini ia “membatasi pengetahuan
manusia”. Atau dengan kata lain “apa yang bisa diketahui manusia.” Ia
menyatakan ini dengan memberikan tiga pertanyaan: apakah yang bisa diketahui?,
apakah yang harus kulakukan?, apakah yang bisa kuharapkan?
Pertanyaan ini dijawab sebagai berikut:
1.
Apakah yang bisa kuketahui?
Apa-apa yang
bisa diketahui manusia hanyalah yang dipersepsi dengan panca indra. Lain
daripada itu merupakan “ilusi” saja, hanyalah ide.
2.
Apakah yang harus kulakukan?
Semua yang
harus dilakukan manusia harus bisa diangkat menjadi sebuah peraturan umum. Hal
ini disebut dengan istilah “imperatif kategoris”. Contoh: orang sebaiknya
jangan mencuri, sebab apabila hal ini diangkat menjadi peraturan umum, maka
apabila semua orang mencuri, masyarakat tidak akan jalan.
3.
Apakah yang bisa kuharapkan?
Yang bisa
diharapkan manusia ditentukan oleh akal budinya. Inilah yang memutuskan
pengharapan manusia.
Epistemologi dalam filsafat
Pada perkembangan
ilmu sekarang ini, terutama pada bidang kajian filsafat terdapat hal-hal pokok
yang menjadi sebuah cabang kajian mengenai cara manusia berpikir. ada
tiga cabang diantaranya nya ontologi, epistemologi dan aksiologi.
Yang akan
dibahas dalam artikel ini adalah khusus tentang epistemologi. Epistemologi
ialah sebuah kajian ilmu yang sangat populer dan menjadi sebuah hal yang paling
menarik. Oleh karena itu sebuah hakikat dari kebenaran yang Hakiki yang
dijadikan objek dalam epistemologi menjadi hal yang mustahil untuk didapatkan
oleh pemikiran dan rasa dari seorang manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan.
Hakikat
pengetahuan dalam pandangan epistemologi adalah berbicara mengenai sebuah
kajian pengetahuan serta peran dari pengetahuan itu. Terdapat dua pandangan
yang sangat besar mengenai sebuah pengetahuan, yakni, yaitu pengetahuan tentang
bagaimana dan sebuah aktualisasi pengetahuan. sebagai contoh yang sangat
sederhana yaitu pengetahuan tentang Bagaimana cara mendapatkan sesuatu.
Pengetahuan
dapat diartikan sebagai sebuah informasi yang disadari atau telah diketahui
secara sadar oleh seseorang. garis besar dari pengetahuan dapat berupa sebuah
deskripsi, konsep, hipotesis atau dugaan, sebuah prosedur yang digunakan untuk
mencapai sebuah keberlakuan suatu dugaan atau mencari sebuah faktor yang
menjadi penyebab terjadinya sesuatu. pengetahuan juga dapat diartikan sebagai
sebuah pemahaman mengenai gejala yang diperoleh oleh seorang manusia sebagai
buah dari akal pikiran manusia itu sendiri.
Pengetahuan
digunakan oleh manusia berdasarkan kapasitas berpikir dari orang Melakukan
berpikir atau pemikiran. Sumber dari pengetahuan dapat berupa cita rasa dan
Karsa mengenai sebuah objek pengetahuan.
Peranan dan
pengaruh epistemologi sangat besar dalam sebuah peradaban dan tingkat
pendidikan manusia. Oleh karena itu suatu peradaban dapat dipengaruhi oleh
pengetahuan. Kejadian yang terjadi di Italia mengenai nasib dari Galileo
galilei tentunya memberikan dampak yang sangat besar pada peradaban manusia.
Kajian epistemologi namun pada dasarnya manusia memiliki pembenaran bahwa
kebenaran hakiki nya memiliki Ilahi, meskipun Tidak satu pun di antara kita
yang dapat atau pernah melihat secara langsung.
Menurut
Jujun S. Siroumatri, tujuan epistemologi ini adalah “seluruh proses upaya kami
untuk mendapatkan pengetahuan”. Sadarilah tujuannya. Tanpa tujuan, tidak
mungkin mewujudkan tujuan, sebaliknya, tanpa tujuan tidak diarahkan sama
sekali.
Tujuan
epistemologi menurut Jacques Martain adalah: “Tujuan epistemologi bukanlah hal
utama untuk menjawab pertanyaan tentang mengetahuinya, tetapi untuk menemukan
kondisi yang memungkinkan saya mengetahuinya.” Ini menunjukkan bahwa
epistemologi tidak dimaksudkan untuk memperoleh pengetahuan, meskipun situasi
ini tidak dapat dihindari, tetapi fokus tujuan epistemologis lebih penting
daripada memiliki potensi untuk mendapatkan pengetahuan.
Dalam filsafat terdapat objek
material dan objek formal.
Objek
material adalah sarwa-yang-ada, yang secara garis besar meliputi hakikat Tuhan,
hakikat alam dan hakikat manusia. Objek material adalah sesuatu yang
realitasnya ada. Baik itu terlihat langsung oleh mata ataupun sesuatu yang
tidak terlihat langsung. Yang nampak oleh mata bisa diteliti dengan
pendekatan empiris, sedangkan yang tidak nampak (metafisik) dapat diketahui
dari diskusi dan buah pikir manusia itu sendiri.
Sedangkan
yang kedua adalah objek formal. Objek formal adalah cara yang digunakan untuk
mengetahui ilmu Itu sendiri, ataupun prespektif yang digunakan seseorang untuk
memahami dan mengetahui objek material. Objek formal adalah upaya radikal
untuk mencari informasi sedalam mungkin
sampai ke akarnya. Sifat dari objek formal adalah empiris. Singkatnya, jika
objek material adalah sesuatu yang dipelajari sedangkan objek formal adalah
cara yang digunakan untuk mengetahui sesuatu pengetahuan itu sendiri.
Dalam objek
formal ada dua bagian, yaitu spesifikasi dan perspektif.
Pengertian dari spesifikasi ini adalah sesuatu yang kita teliti melalui
bagian terkecil dari materi, yaitu seperti bentuk atau ciri-ciri dari objek
tersebut.
Sebagai
contoh, misalnya objek materialnya adalah manusia, jika kita meneliti melalui
spesifikasi maka kita akan meneliti tentang bagian, atau ciri-ciri manusia
tersebut, seperti bagian mata, tangan, kaki atau bagian tubuhnya lain.
Sedangkan
melalui perspektif maka kita akan meneliti atau mengkajian ilmu dari
sudut pandang pengkaji ataupun peneliti. Dalam konteks manusia sebagai objek
material, maka dalam pandangan dan kajian prespektif maka yang dipelajari bukan
sisi jasadi manusia, melainkan ideologi yang dianut oleh manusia tersebut,
ataupun perilaku nyata dari manusia.
Nama:ivania Rismawati rahayu
ReplyDeleteSemester:2
Mata kuliah:karya ilmu ilmiah
Pertemuan: 9
Salah satu bagian yang paling penting dari ilmu pengetahuan adalah kajian epistimologi mengenai keberadaan suatu ilmu. Kajian mengenai epistemologi bersangkutan dengan pertanyaan-pertanyaan tentang pengetahuan. Dalam pembahasan filsafat ilmu , epistemologi dikenal sebagai sub sistem dari filsafat. Epistemologi adalah teori pengetahuan, yaitu membahas tentang bagaimana cara mendapatkan pengetahuan dari objek yang ingin dipikirkan.
Secara sederhana epistemologi juga disebut teori pengetahuan (theory of knowledge). Pengetahuan dalam arti sebuah usaha yang dilakukan secara sadar baik dalam proses atau penarikan kesimpulan mengenai kebenaran suatu hal. Secara etimologi, istilah epistemologi berasal dari kata Yunani episteme berarti pengetahuan, dan logos berarti teori. Epistemologi dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur, metode dan sahnya (validitasnya) pengetahuan.
"Apa yang bisa kita ketahui dan bagaimana kita mengetahui" adalah masalah-masalah sentral epistemologi, tetapi masalah-masalah ini bukanlah semata-mata masalah-masalah filsafat. Sebab epistemologi itu berkenaan dengan pekerjaan pikiran manusia, the workings of human mind. Dalam epistemologi terdapat upaya-upaya untuk mendapatkan pengetahuan dan mengembangkannya. Aktivitas-aktivitas ini ditempuh melalui perenungan-perenungan secara filosofis dan analitis.
Epistemologi atau teori mengenai ilmu pengetahuan itu adalah inti sentral setiap pandangan dunia. Ia merupakan parameter yang bisa memetakan, apa yang mungkin dan apa yang tidak mungkin menurut bidang-bidangnya, apa yang mungkin diketahui dan harus diketahui, apa yang mungkin diketahui tetapi lebih baik tidak usah diketahui, dan apa yang sama sekali tidak mungkin diketahui. Epistemologi dengan demikian bisa dijadikan sebagai penyaring atau filter terhadap objek-objek pengetahuan. Tidak semua objek mesti dijelajahi oleh pengetahuan manusia.
Epistemologi ini juga bisa menentukan cara dan arah berpikir manusia. Seseorang yang senantiasa condong menjelaskan sesuatu dengan bertolak dari teori yang bersifat umum menuju detail-detailnya, berarti dia menggunakan pendekatan deduktif. Sebaliknya, ada yang cenderung bertolak dari gejala-gejala yang sama, barulah ditarik kesimpulan secara umum, berarti dia menggunakan pendekatan induktif.
Bahwa epistemologi keilmuan pada hakikatnya merupakan gabungan antara berpikir secara rasional dan berpikir secara empiris. Kedua cara berpikir tersebut digabungan dalam mempelajari gejala alam untuk menemukan kebenaran, sebab secara epistemologi ilmu memanfaatkan dua kemampuan manusia dalam mempelajari alam, yakni pikiran dan indera. Oleh sebab itu, epistemologi adalah usaha untuk menafsir dan membuktikan keyakinan bahwa kita mengetahuan kenyataan yang lain dari diri sendiri. Usaha menafsirkan adalah aplikasi berpikir rasional, sedangkan usaha untuk membuktikan adalah aplikasi berpikir empiris.
Nama :Maulana Akbar
ReplyDeleteMata kuliah :Filsafat ilmu
Semester :II
Hubungan epistemologi dengan suatu contoh di atas dan pengertian epistemologi
Epistemologi mempelajari tentang hakikat dari pengetahuan, justifikasi, dan rasionalitas keyakinan. Banyak perdebatan dalam epistemologi berpusat pada empat bidang: (1) analisis filsafat terkait hakikat dari pengetahuan dan bagaimana hal ini berkaitan dengan konsep-konsep seperti kebenaran, keyakinan, dan justifikasi,[2][3] (2) berbagai masalah skeptisisme, (3) sumber-sumber dan ruang lingkup pengetahuan dan justifikasi atas keyakinan, dan (4) kriteria bagi pengetahuan dan justifikasi. Epistemologi membahas pertanyaan-pertanyaan seperti "Apa yang membuat kebenaran yang terjustifikasi dapat dijustifikasi?",[4] Apa artinya apabila mengatakan bahwa seseorang mengetahui sesuatu?[5] dan pertanyaan yang mendasar, Bagaimana kita tahu bahwa kita tahu?[6]
Istilah 'Epistemologi' pertama kali digunakan oleh filsuf Skotlandia James Frederick Ferrier pada tahun 1854.[a] Namun, menurut Brett Warren, Raja James VI dari Skotlandia sebelumnya telah mempergunakan konsep filosofis ini dan menggunakannya sebagai personifikasi, dengan istilah Epistemon, pada tahun 1591.
Nama : Siti Halimah
ReplyDeleteSemester : 2
Pertemuan ke : 9
jika tadi kita membahas tentang bentuk komputer maka sekarang pertanyaannya adalah bagaimana kita mengetahui sesuatu tersebut disebut sebagai bentuk komputer? pada awalnya kita akan mengetahui keberadaan pengetahuan mengenai bentuk komputer melalui panca indera yang kita miliki. kemudian selanjutnya, informasi yang kita dapatkan melalui panca indera akan dianalisa oleh akal yang kita miliki. akal yang akan mengkalasifikasikan segala informasi yang kita terima menjadi sebuah ilmu pengetahuan tentang bentuk komputer.
sekian dan terimakasih
Nama:Novi wulandari
ReplyDeleteSemester:2 dua
Pertemuan ke 9
Hubungan contoh komputer yg dimaksud dia atas simplenya smakin bnyak orang² yg berlomba² mendesain dan mengembangkan inovasi² baru jika di hubungkan dengan pengertian epistemologis menurut pengertian filsafatnya adalah cabang dari filsafat yg berkaitan dengan teori pengetahuan mempelajari tentang hakikat dari pengetahuan jastifikasi dan rasionalitas keyakinan hubungan korelasinya dngan contoh komputer yaitu epistemologis memiliki fungsi dalam filsafat ilmu yaitu sebagai landasan tindakan manusia di kesehariannya dasar pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagai sarana mengetahui kebenaran pengetahuan. Jadi korelisasi antara contoh dan pengertian epistemologis yaitu terdapat pada fungsi dan tujuan epistemologis sendiri yaitu sama sama mengenbangkan ilmu pengetahuan dari dasar yg kita ketahui. Karna epistemologis menentukan norma atau tolak ukur bagi kebenaran pengetahuan atau bisa disebut problem justification.
Sekian trimakasih...
Nama:wahyu wardhana
ReplyDeleteSemester:2 dua
Pertemuan ke 9
Hubungan antara contoh di atas dengan pengertian epistemologi adalah mengibaratkan pengertian epistemologi dengan komputer, yang mana komputer adalah sumber pengetahuan dan cara memperoleh pengetahuan
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Dede AbdulRohim
ReplyDeleteSemester :II (Dua)
Pertemuan :ke 9
Menurut saya hubungan contoh diatas dengan pengertian epistemolog sangat erat kaitanya dan saling mendukung karna sesuai dengan contoh diatas dengan pengertian epistemologi dapat di simpulkan Manusia tidak lepas dari Pengetahuan, Teknologi, dan inovasi, Moderenisasi atau perkembangan zaman yg salian berkaitan satu sama lainya.
Sekian Dan Terimakasih
Nama lengkap: Suhaeti
ReplyDeleteSemester: II
Pertemuan ke 9
-pada dasarnya ilmu pengetahuan sangat penting dan menjadi tolak ukur dalam sebuah perkembangan jaman moderen. Sebagai contoh alat penunjang kehidupan moderen computer umat manusia dan teori terus di kembangkan sesuai kebutuhan jaman.
-bahkan di permudah seperti kinerja computerisasi sesuai hakikat ilmu pengetahuan. Meningkatkan pemahaman manusia dari segi kenyataan dan rumusan yang pasti. Maka dari itu penggunaan computerisasi. Bagi kehidupan manusia.
- bagai mana manusia itu sendiri yang bermanfaatkannya.
Sebab alat elektronik (computer) akan berlawanan dengan kelangsungan umat manusia dan juga alam fositif bila di gunakan dengan ilmu pengetahuan .
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : siti hamidah
ReplyDeleteSemester : II
Pertemuan : 9
Dari contoh tentang komputer tersebut dan pengertian beberapa kajian filsafat tentang Istilah epistemologi tersebut itu betul memang berhubungan, dan saya menjadi dapat mengetahui bahwa yang diungkap oleh seorang filsuf dari Jerman Immanuel Kant, yaitu;
Keberadaan landasan ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Itu tidak bisa dilepaskan dari ilmu. Ontologi itu sendiri membahas tentang APAKAH YANG BISA DIKETAHUI? Mengenai teori tentang keberadaan. Kemudian epistemologi membahas mengenai APAKAH YANG HARUS KULAKUKAN? bagaimana proses memperoleh pengetahuan. Dan aksiologi membahas mengenai APAKAH YANG BISA KUHARAPKAN? nilai yang berkaitan dengan kegunaan atau manfaat dari pengetahuan yang diperoleh. Dengan membahas ketiga unsur ini manusia akan mengerti apa hakikat ilmu itu.
Nama: Siti Nurfadilah
ReplyDeleteSemester: 2
Mata kuliah: filsafat ilmu
Pertemuan ke 9
Menurut saya, dari contoh diatas dan pengertian Epistemologi itu sendiri sangat berhubungan atau saling berkaitan. Karena epistemologi itu kajian ilmu yang sangat populer dan menarik, jika kita ingin tahu lebih dalam tentang pengetahuan atau menambah wawasan atau mencari yang menarik kita bisa mencarinya di komputer(internet). Maka dari itu para ahli membuat beraneka macam komputer atau alat komunikasi untuk mempermudah kita mencari pengetahuan di internet.
Nama : Ma'mun Maulana
ReplyDeleteSemesrer: 2
Mata kuliah : filsafat ilmu
Pertemuan :9
Menurut saya, dari contoh komputer diatas saling berkaitan. Karena dizaman eramodern ini informasi sangat mudah diperoleh dari berbagai sumber. Sehingga manusia sangat mudah mendapatkan informasi khususnya informasi yang positif yang dapat memjadikan pelajaran dan wawasan pengetahuan dari sebuah materi pembahasan yang dapat diambil ilmiah.
Nama : Ika gandriasih
ReplyDeleteSemester : II
mata kuliah : filsafat ilmu
Pertemuan ke 9
Yang saya tahu mengenai contoh komputer di atas ialah saling berhubungan. apalagi dengan adanya zaman modern seperti sekarang ini, dan informasi" yang sedang di peroleh/di butuhkan seperti sekarang ini sangt berpengaruh. Kita bisa menggunakan komputer, hp, dan alat" lainnya yang bisa digunakan untuk mencari informasi" tersebut. Dan dengan adanya zaman eramodern seperti yang ini dapat membantu kita dan irang" di sekitarnya untuk memperluas wawasan" yang belum kita ketahui.