Standar Proses Pendidikan.
Dalam judul bahasan tentang Standar
Proses Pendidikan ada tiga kata yaitu kata standar, proses dan
pendidikan yang perlu difahami, agar rangkaian kata itu dapat di fahami dan apa
ada hubungan antara kata satu dengan yang lainya sehingga judul bahasan itu
bisa di mengerti yang mengarah pada konten standar proses pendidikan yang akan
dibahas selanjutnya.
Arti
dari kata Standar.
Kata Standar secara umum
menurut bahasa adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan yang akan
dicapai oleh seseorang yang ingin mendapatkan tujuan yang diharapkan.
Secara etimologi kata standar bisa dipahami sebagai patokan atau
sebagai standar baku, yaitu dalam pendidikan adalah kurikulum. Standar
juga bisa dikatakan sebagai sesuatu yang digunakan sebagai ukuran, norma, atau model dalam evaluasi komparatif (Oxford
Dictionary merupakan kamus lengkap bahasa Inggris), bahwa kurikulum menjadi Standar yang dapat
dijadikan sebagai acuan, untuk melakukan proses kerja seorang guru agar
mencapai hasil yang sudah ditetapkan sebelumnya dan melakukan penilaian.
Menurut Clinical Practice Guideline.
Standar adalah
keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan
sebagai batas penerimaan minimal .
Menurut Rowland,
Standar adalah
spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana
pelayanan agar pemakai jasa dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari
pelayanan yang diselenggarakan.
Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 102 tahun 2000
tentang Standardisasi Nasional,
Standar adalah spesifikasi teknis
atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun
berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan
syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa
yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.
Syarat Standar
1. Bersifat jelas,
Artinya dapat diukur dengan baik
dengan cara mengukur ruang dan waktu, termasuk mengukur berbagai penyimpangan
yang mungkin terjadi;
2. Masuk akal,
Berarti dapat
diterima oleh jalan pikiran yang sehat. Masuk
akal juga berarti bahwa kegiatan yang ingin dicapai guru tidak
aneh. Masuk akal
juga berarti bahwa penuangan jalan pikiran seorang guru tidak memberikan
gambaran yang mustahil.
Masuk akal juga berarti logis, misalnya menetapkan
kurikulum atau membuat RPP sesuai dengan ukuran usia dan Klasnya, kalau ditetapkan
kurikulum terlalu tinggi sehingga akan mustahil untuk dapat dicapai, bukan saja
sulit dimanfaatkan tetapi juga akan menimbulkan frustasi bagi para pelaksana;
3. Mudah dimengerti,
Dalam mengajar menggunakan bahasa
yang baik dan benar,
bahasa yang baik
adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Bahasa Sebagai alat komunikasi,
bahasa harus dapat menunjukan sebuah pernyataan yang efektif dalam menyampaikan
maksud kepada lawan bicara. Karenanya, bahasa yang dipilih pun
harus sesuai. Suatu standar yang tidak mudah
dimengerti, atau rumusan bahasa yang tidak jelas akan menyulitkan siswa mendengarkan
dari seorang guru dikelas;
Arti kata proses adalah runtutan perubahan atau peristiwa
dalam perkembangan sesuatu. Dalam ilmu teknik atau
rekayasa (bahasa Inggris: engineering), proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang
saling terkait yang scara bersama-sama mengubah masukan menjadi keluaran. Pelaksanaan
ini dapat dilakukan oleh manusia, alam, atau mesin dengan menggunakan berbagai
sumber daya.
Arti dari kata pendidikan adalah suatu proses pembelajaran
pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan
dari satu genereasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan
penelitian.
Ada juga yang menjelaskan tentang definisi pendidikan adalah suatu usaha sadar
yang dilakukan secara sistematis dalam mewujudkan suasana belajar-mengajar agar
para peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya.
Dengan adanya pendidikan maka seseorang dapat memiliki
kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, kekuatan spiritual, dan keterampilan
yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.
Dalam bahasa Inggris, kata pendidikan disebut dengan Education dimana
secara etimologis kata tersebut berasal dari bahasa Latin, yaitu Eductum. Kata Eductum terdiri dari dua
kata, yaitu E
yang artinya perkembangan dari dalam keluar, dan Duco yang artinya sedang berkembang.
Sehingga secara etimologis arti pendidikan adalah proses
mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.
Jadi, secara singkat pengertian pendidikan adalah suatu
proses pembelajaran kepada peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap
sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia yang kritis dalam berpikir.
A. Standar
Proses Pendidikan
Standar juga bisa
dikatakan sebagai sesuatu yang digunakan untuk ukuran, norma, atau model dalam evaluasi komparatif
pendidikan adalah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
Negara.
Berdasarkan definisi di atas, ditemukan
3 (tiga) pokok pikiran utama yang terkandung di dalamnya, yaitu:
(1) usaha sadar dan terencana;
(2)
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif
mengembangkan potensi dirinya; dan
(3) memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Di bawah ini
akan dipaparkan secara singkat ketiga pokok pikiran tersebut.
1. Usaha sadar dan terencana.
Pendidikan sebagai usaha sadar dan
terencana menunjukkan, bahwa pendidikan adalah sebuah proses yang disengaja dan dipikirkan secara matang,
yang dikerjakan oleh seseorang
yang memiliki kapasitas untuk melakukan proses kerja intelektual atau
kecerdasan tinggi oleh seorang guru. Contohnya kemampuan intelektual
dari seorang guru adalah penguasaan materi yang dimiliki oleh guru dan penyampaian
materi pelajaran dalam proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, kebijakan seorang
pemimpin di setiap level manapun, kegiatan pendidikan harus
disadari dan direncanakan, baik dalam tataran nasional
(makroskopik), regional atau provinsi dan kabupaten kota (mesoskopik atau
jangkauan tengah), institusional atau sekolah (mikroskopik) maupun
operasional (proses pembelajaran oleh guru).
Permendiknas RI No. 41 Tahun
2007.
Menurut Permediknas ini bahwa perencanaan proses pembelajaran
meliputi penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang
memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi
dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.
2. Mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya
Pada pokok pikiran yang ini melihat
adanya pengerucutan
istilah pendidikan menjadi pembelajaran. Pendidikan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, pendidikan ini
harus melalui proses, cara, perbuatan mendidik. Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi.
bertukar informasi. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan
ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap
dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, Pembelajaran
adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian
yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang
berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta
didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu
objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan
sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta
didik, namun proses pengajaran ini memberi
kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja.
Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan
peserta didik.
Selanjutnya, Jika dilihat secara
sepintas mungkin pendidikan lebih dimaknai dalam setting pendidikan formal
semata (persekolahan). Terlepas dari benar-tidaknya pengerucutan makna
ini, pada pokok pikiran ini, ada pesan bahwa pendidikan yang dikehendaki adalah
pendidikan yang bercorak pengembangan (developmental) dan humanis. Humanis
adalah orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup
yang lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan, pengabdi kepentingan sesama
umat manusia, atau berusaha mengembangkan segenap potensi yang ada dalam diri
peserta didik, dan bukan bercorak pembentukan yang bergaya behavioristik.
Teori
belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah
laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.
Stimulus
adalah segala hal yang diberikan oleh guru kepada pelajar, sedangkan respon
berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru
tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak dapat diamati
dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon. Oleh
karena itu sesuatu yang diberikan oleh guru (stimulus) dan sesuatu yang
diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori
Behavioristik merupakan sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner.
Kemudian teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh
terhadap pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang dikenal dengan
aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang
tampak sebagai hasil belajar.
Selain itu, melihat ada dua
kegiatan utama dalam pendidikan: (a) mewujudkan
suasana belajar, dan (b) mewujudkan proses pembelajaran.
a. Mewujudkan suasana
belajar
Berbicara tentang mewujudkan
suasana pembelajaran, tidak dapat dilepaskan dari upaya menciptakan lingkungan
belajar, diantaranya mencakup:
(a)
lingkungan fisik, seperti:
Bangunan sekolah, ruang kelas, ruang
perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang BK, taman sekolah dan
lingkungan fisik lainnya; dan
(b)
lingkungan sosio-psikologis yaitu iklim dan budaya belajar atau akademik,
seperti:
Komitmen, kerja sama, ekspektasi
prestasi, kreativitas, toleransi, kenyamanan, kebahagiaan dan aspek-aspek
sosio–emosional lainnya, yang memungkinkan peserta didik untuk melakukan
aktivitas belajar.
Baik lingkungan fisik maupun
lingkungan sosio-psikologis, keduanya didesain agar peserta didik dapat secara
aktif mengembangkan segenap potensinya. Dalam konteks pembelajaran yang
dilakukan guru, di sini tampak jelas bahwa keterampilan guru dalam
mengelola kelas (classroom
management) menjadi amat penting. Dan di sini pula, tampak bahwa
peran guru lebih diutamakan sebagai fasilitator belajar siswa .
b. Mewujudkan proses
pembelajaran
Upaya mewujudkan suasana
pembelajaran lebih ditekankan untuk menciptakan kondisi dan pra
kondisi agar siswa belajar, sedangkan proses pembelajaran lebih
mengutamakan pada upaya bagaimana mencapai tujuan-tujuan pembelajaran
atau kompetensi siswa.
Dalam konteks pembelajaran yang
dilakukan guru, maka guru dituntut untuk dapat mengelola pembelajaran (learning management),
yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran
(lihat Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses).
Di sini, guru lebih berperan sebagai agen pembelajaran (Lihat penjelasan PP 19
tahun 2005), tetapi dalam hal ini ada guru yang faham managemen lebih suka
menggunakan istilah manajer
pembelajaran, dimana guru bertindak sebagai seorang planner, organizer dan evaluator pembelajaran).
Sama seperti dalam mewujudkan
suasana pembelajaran, proses pembelajaran pun seyogyanya didesain
agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan segenap potensi yang
dimilikinya, dengan mengedepankan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered) dalam
bingkai model dan strategi pembelajaran aktif (active learning), ditopang
oleh peran guru sebagai fasilitator
belajar.
3. Memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pokok pikiran yang ketiga ini,
selain merupakan bagian dari definisi pendidikan sekaligus menggambarkan
pula tujuan pendidikan nasional kita , yang menurut hemat
saya sudah demikian lengkap. Di sana tertera tujuan yang berdimensi ke-Tuhan-an, pribadi, dan
sosial. Artinya, pendidikan yang dikehendaki bukanlah
pendidikan sekuler, bukan pendidikan individualistik, dan bukan pula pendidikan
sosialistik, tetapi pendidikan yang mencari keseimbangan diantara ketiga
dimensi tersebut.
Jika belakangan ini gencar
disosialisasikan pendidikan karakter, dengan melihat pokok pikiran yang
ketiga dari definisi pendidikan ini maka sesungguhnya pendidikan
karakter sudah implisit dalam pendidikan, jadi bukanlah sesuatu yang baru.
Selanjutnya
tujuan-tujuan tersebut dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan pendidikan
di bawahnya (tujuan level messo dan mikro) dan dioperasionalkan melalui
tujuan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dalam proses
pembelajaran. Ketercapaian tujuan – tujuan pada tataran operasional
memiliki arti yang strategis bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan uraian di
atas, kita melihat bahwa dalam definisi pendidikan yang
tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003, tampaknya tidak hanya sekedar
menggambarkan apa pendidikan itu, tetapi memiliki makna dan implikasi
yang luas tentang siapa sesunguhnya pendidik itu, siapa
peserta didik (siswa) itu, bagaimana seharusnya mendidik, dan apa yang
ingin dicapai oleh pendidikan.
B. Standar
proses pembelajaran
Guru seharusnya melaksanakan pengelolaan pembelajaran dengan sungguh-sungguh
melalui perencanaan matang dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dan
memperhatikan taraf perkembangan otak anak. Melalui standar proses pembelajaran setiap guru dapat mengembangkan
proses pembelajaran sesuai rambu-rambu yang ditentukan, yaitu;
1. Proses Pembelajaran yang Interaktif
Selama proses
pembelajaran, hendaknya terjadi proses interaksi antar peserta didik dengan
peserta didik lainnya, dengan pendidik, dengan sumber belajar, dan lingkungan
belajar. Terjadi interaksi multiarah yang berkualitas selama proses
pembelajaran berlangsung.
Multiarah menurut Effendy ( 2003:75 )
menyatakan komunikasi kelompok ( group comunication ) adalah komunikasi yang
berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orangyang jumlahnya
lebih dari dua orang.
Bither (dalam
Rachmat Jalaludin, 2008:188) menyatakan komunikasi massa sebagai jenis
komunikasi yang di tujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, keterogen,
dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat
diterima secara serentak dan sesaat.
Berdasarkan
penjelasan pakar di atas saya dapat menyimpulkan bahwa komunikasi kelompok
dan komunikasi massa sama halnya dengan komunikasi multi arah. Contoh
dari komunikasi kelompok yaitu sejumlah kecil orang-orang yang sedang
mendengarkan pidato atau da’wah dari seorang da’i.
- Proses Pembelajaran yang Inspiratif
Proses pembelajaran
yang difasilitasi hendaknya selalu memberikan inspirasi-inspirasi baru bagi
peserta didik, sehingga mereka mampu menjadi insan-insan yang kreatif dan
tercerahkan selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran.
3. Proses Pembelajaran yang Menyenangkan
Tidak akan berhasil untuk mencapai
tujuan pembelajaran jika proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak
menyenangkan. Proses pembelajaran bukanlah sebuah tekanan dan beban bagi
peserta didik, sehingga mereka menjadi suka mengikuti proses yang berlangsung.
4. Proses Pembelajaran yang Menantang
Tidak ada kegiatan pembelajaran yang
dapat membuat peserta didik benar-benar dapat mengakomodasi rasa penasaran dan
memberikan tantang yang cukup untuk mereka, bila dirancang dengan tanpa
perencanaan yang baik. Kegiatan dan konten pembelajaran perlu disiapkan pada
dimensi yang cukup dan sesuai. Tidak terlalu mudah, tidak terlalu sulit.
5. Proses Pembelajaran yang Memotivasi untuk Berpartisipasi Aktif
Pembelajaran yang difasilitasi oleh
guru haruslah memberikan motivasi kepada peserta didik sedemikian rupa sehingga
merasa terpanggil untuk ikut perperan aktif dalam proses yang sedang
berlangsung.
6. Proses Pembelajaran yang Memberi Ruang bagi Perkembangan Peserta Didik
Proses
pembelajaran yang dapat memberikan ruang untuk mengakomodasi perkembangan
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan fisik
serta psikologis peserta didik.
Melalui
proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi untuk berpartisipasi dan memberi ruang untuk berkembang bagi peserta
didik ini kita dapat melihat pergeseran paradigma proses pembelajaran
sebagaimana yang telah berlangsung pada masa lalu di mana dari peserta didik
yang diberi tahu menjadi peserta didik yang aktif mencari tahu, dan guru yang
mulanya adalah satu satunya sumber pembelajaran (utama) menjadi pembelajaran
yang bersumber dari aneka sumber.
Proses
pembelajaran yang demikian dapat diakomodasi oleh pendekatan saintifik dengan
ditunjang oleh model-model pembelajaran lain seperti discovery-inquiry,
problem-based learning, project-based learning, dan model-model pembelajaran
terpilih lainnya.
Lalu
bagaimana setiap satuan pendidikan atau pendidikan harus melakukan perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses
pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian
kompetensi lulusan. Setiap tahapan yang dilakukan mulai dari perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, hingga penilaian proses dan
hasil pembelajaran haruslah saling bersesuaian dan sejalan. Ketiga tahapan ini
saling berkaitan dan tak terpisah antara satu dengan lainnya sebagai suatu
urutan yang logis.
C. Peningkatan Kemampuan
Profesional
1. Guru sebagai Jabatan
Profesional
Seorang guru memiliki kemampuan khusus,
kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang yang bukan guru. Itulah
sebabnya guru adalah pekerjaan professional yang membutuhkan kemampuan khusus
hasil proses pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan keguruan.
2. Mengajar sebagai Pekerjaan
Profesional
Mengajar merupakan pekerjaan
professional. Berikut merupakan karakteristik dari proses mengajar :
a. Mengajar bukan hanya menyampaikan
materi pelajaran tetapi merupakan pekerjaan yang bertujuan dan bersifat
kompleks.
b. Tugas guru adalah mengantarkan siswa
ke tujuan yang diinginkan.
c. Agar dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik sesuai bidang keahliannya diperlukan tingkat keahlian yang memadai.
d. tugas guru mempersiapkan generasi
manusia yang dapat hidup dan berperan aktif di masyarakat. Pekerjaan guru tidak
terlepas dari kehidupan osial.
e. Pekerjaan guru adalah dinamis yang
harus menyesuaikan perkembangan IPTEK, sosial, budaya, dan politik.
3. Kompetensi Profesional
Guru
Sebagai suatu profesi terdapat
sejumlah kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu :
a. Kompetensi
Pribadi
Sebagai panutan guru harus mempunyai
kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian.
b. Kompetensi
Profesional
Kompetensi professional adalah
kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas
keguruan. Tingkat keprofesionalan guru dapat dilihat dari kompetensi ini.
c. Kompetensi
Sosial Kemasyarakatan
Kompetensi ini berhubungan dengan
kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial.
Seperti uraian di atas, dalam Undang-Undang No. 14
Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 10 dikemukakan bahwa kompetensi guru
itu mencakup : kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial
dan kompetensi professional.
D. Mengoptimalkan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran
1. Guru Sebagai Sumber
Belajar
Peran sebagai sumber belajar
berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Sebagai sumber belajar guru
hendaknya melakukan hal - hal sebagai berikut :
a. Sebaiknya guru memiliki bahan
referensi yyang lebih banyak dari siswa.
b. Guru dapat menunjukkan sumber
belajar yang dapat dipelajari oleh siswa yang memiliki kecepatan belajar diatas
rata-rata.
c.Guru perlu melakukan pemetaan
terhadap materi pelajaran.
2. Guru Sebagai
Fasilitator
Sebagai fasilitator, guru berperan
memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk
itu guru perlu memahami hal-hal berikut ini :
a. Guru perlu memahami berbagai media
dan sumber belajar serta fungsinya masing-masing.
b. Guru perlu mempunyai ketrampilan
merancang suatu media.
c. Guru dituntut untuk mampu
mengorganisasikan berbagai jenis media serta dapat memanfaatkannya sebagai
sumber belajar.
d. Guru dituntutuntuk mempunyai
kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa.
3. Guru Sebagai Pengelola
Sebagai pengelola pembelajaran guru
berperan menciptakan iklim pembelajaran yang nyaman bagi siswa. Sebagai
manajer, guru memiliki 4 fungsi umum yaitu :
a. Merencanakan tujuan belajar.
b. Mengorganisasikan berbagai sumber
belajar untuk mewujudkan tujuan belajar.
c. Memimpin, yang meliputi memotivasi,
mendorong dan menstimulasi siswa.
d. Mengawasi segala sesuatu, apakah
sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam rangka mencapai tujuan.
4. Guru sebagai
Demonstrator
Peran guru sebagai demonstrator
adalah peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat
membuat siswa lebih mengerti dan memahami. Peran pertama, guru harus
menunjukkan sifat-sifat terpuji. Kedua, guru harus dapat menunjukkan materi
agar dapat dipahami oleh siswa.
5. Guru Sebagai
Pembimbing
Agar dapat menjadi pembimbing yang
baik guru harus memiliki : pertama, guru harus memiliki pemahaman tentang anak
yang sedang dibimbingnya. Kedua, guru harus memahami dan terampil dalam
merencanakan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai maupun merencanakan proses
pembelajaran.
6. Guru Sebagai Motivator
Untuk memperoleh hasil belajar yang
optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa. Cara yang
dapat dilakukan guru dalam membangkitkan motivasi siswa seperti dikemukakan di
bawah ini :
a. Memperjelas tujuan yang ingin
dicapai.
b. Membangkitkan minat siswa.
c. Ciptakan suasana menyenangkan dalam
belajar.
d. Berilah pujian yang wajar
terhadap keberhasilan siswa.
e. Berikan penilaian.
f. Berilah komentar terhadap hasil
pekerjaan siswa.
g. Ciptakan persaingan dan kerja sama
7. Guru Sebagai Evaluator
Sebagai evaluator guru berperan
untuk mengumpulkan informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah
dilakukan. Terdapat dua fungsi guru sebagai evaluator. Pertama, untuk
menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan. Kedua, untuk menentukan
keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah diprogramkan.
E. Keterampilan Dasar
Mengajar bagi Guru
Ketrampilan dasar mengajar bagi guru
diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan pembelajaran.
Beberapa ketrampilan tersebut yaitu :
- Ketrampilan Dasar Bertanya
1) Beberapa petunjuk teknis dalam
bertanya :
a) Tunjukkan keantusiasan dan
kehangatan
b) Berikan waktu secukupnya kepada
siswa untuk berpikir
c) Atur lalu lintas Tanya jawab
d) Hindari pertanyaan ganda
2) Meningkatkan Kualitas Pertanyaan :
- Berikan pertanyaan secara berjenjang
- Gunakan pertanyaan-pertanyaan untuk melacak
2. Keterampilan Dasar Memberikan Reinforcement
Ada dua jenis penguatan yang bisa
diberikan guru : Penguatan verbal dan non-verbal. Terdapat beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam memberikan penguatan agar dapat meningkatkan motivasi
: kehangatan dan keantusiasan, kebermaknaan, gunakan penguatan yang bervariasi,
berikan penguatan yang segera.
3. Keterampilan Variasi
Stimulus
Ada tiga variasi stimulus yang dapat dilakukan guru :
Variasi pada waktu pelaksanaan proses pembelajaran,
terdapat beberapa teknik :
1) Penggunaan variasi suara (teacher
voice)
2) Pemusatan perhatian (focusing)
3) Kebisuan guru (teacher
silence)
4) Mengadakan kontak pandang (eye
contact)
5) Gerak guru (teacher movement)
Variasi dalam Penggunaan Media dan Alat Pembelajaran
1) Variasi media visual
2) Variasi media auditif
3) Variasi media motorik
Variasi dalam Berinterakasi
Guru perlu membangun interaksi secara
penuh dengan memberikan kesempatan seluasnya pada siswa untuk berinteraksi.
4. Keterampilan Membuka
dan Menutup Pelajaran
Tujuan membuka pelajaran adalah
untuk :
1) Menarik perhatian
siswa
2) Menumbuhkan motivasi
belajar siswa
3) Memberikan acuan pembelajaran.
Menutup pelajaran dilakukan dengan cara :
1) Merangkum persoalan yang
baru dibahas
2) Mengonsolidasi perhatian
siswa terhadap hal-hal pokok agar informasi yang diterima membangkitkan
minat belajar
3) Mengorganisasikan
kegiatan yang telah dilakukan
4) Memberikan
tindak lanjut dan saran untuk memperluas wawasan.
5. Keterampilan Mengelola
Kelas
Untuk menghindari perilaku yang mengganggu maka dalam
pengelolaan kelas dilakukan teknik-teknik berikut ini :
a) Penciptaan kondisi
belajar yang optimal
b) Menunjukkan sikap
tanggap
c) Memusatkan Perhatian
d) Memberikan petunjuk
dan tujuan kelas
e) Memberi teguran dan
penguatan
DAFTAR
PUSTAKA
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Preanada Media Group.
R.I.
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
R.I.
Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2009, tentang Standar Proses Pendidikan.
Nama : Siti Rodiah
ReplyDeleteSemester : IV STAI YAPERI
1. Sebutkan dan jelaskan Syarat-syarat standar?
2. Ada 2 kegiatan utama dalam pendidikan, sebutkan dan jelaskan?
3. Sebutkan dan jelaskan kompetensi yang harus di miliki seorang guru?
4. Tolong anda jelaskan tujuan membuka pelajaran dan sebutkan contohnya ?
5. Ada 3 Variasi Stimulus yang dapat di lakukan, Sebutkan dan jelaskan?
Nama:Hani hanifah
ReplyDeleteSemester IV STAI yaperi
1.sebutkan keterampilan mengelola kelas?
2.jelaskan oleh anda mengajar sebagai pekerjaan profesional?
3.apa yang di maksud dengan multiarah dan sebutkan menurut para ilmuwan?
4.berikan contoh standar proses pembelajaran?
5.apa yang di maksud dengan student-centered?
Soal Model Pembelajaran 3
ReplyDeleteIis niawati
Semester 4
STAI Yaperi
2019
1. Yang menjadi syarat standar proses pendidikan yaitu bersifat jelas, masuk akal dan mudah di mengerti. Dalam penyusunan kurikulum dan RPP juga harus masuk akan, jelaskan kembali maksud dari itu !
2. Ada dua kegiatan utama dalam pendidikan yaitu mewujudkan suasana belajar dan mewujudkan proses pembelajaran. Jelaskan perbedaan antara kedua kegiatan itu !
3. Selain dapat mengembangkan potensi diri siswa, tujuan pendidikan nasioanal Indonesia adalah ?
4. Melalui standar proses pembelajaran setiap guru dapat mengembangkan proses pembelajaran sesuai rambu-rambu yang ditentukan, salah satu contoh proses pembelajaran itu adalah proses pembelajaran yang menantang. apa maksud dari proses pembelajaran yang menantang ?
5. Dalam proses pembelajaran guru di jadikan sumber belajar oleh siswa tapi selain dari itu guru juga berperan sebagai demonstrator. Jelaskan kembali apa maksud dari guru sebagai demonstrator bagi siswa !
Siti Rusmia S.
ReplyDeleteSemester 4
1. Jelaskan yang dimaksud dengan keterampilan dasar mengajar bagi guru !
2.ada berapa variasi stimulus yang dapat di lakukan oleh guru ?
3.apa yang di maksud dengan mengadakan kontak pandang dalam pembelajaran ?
4.jelaskan teori belajar behavioristik?
5. Berikan contoh tentang stimulus dalam pembelajaran. !
nama: amih
ReplyDeletesmester : 5
1. jelaskan pengertian standar menurut para ahli?
2. Apa pokok pikiran yang terkandung dalsm UU NO.20 TAHUN 2003 Tentang sistem pendidikan nasional?
3. sebutkan lalu uraikan apa saja kompetensi yang harus di miliki seorang guru profesional?
4. sebutkan peran guru dalam proses pembelajaran?
5. sebutkan lalu uraikan keterampilan dasar mengajar bagi guru?
1. Sebutkan syarat standar dan jelaskan!
ReplyDelete2. Jelaskan pengertian guru sebagai demonstrator?
3. Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya. Berikan satu contoh!
4. Apa itu teori belajar behavioristik? jelakskan!
5. Jelaskan standar menurut clinical prakctice guidelin?
Soal Model Pembelajaran 3
ReplyDeleteNama : Dina
Semester IV STAI YAPERI Cibinong
1. Jelaskan oleh Anda, Pengertian Standar Proses Pendidikan !
2. jelaskan Pengertian Logis dan Sebutkan satu contoh penerapan kata logis dalam tindakan seseorang !
3. Apa pengertian perencanaan proses pembelajaran menurut permendiknas RI No 41 tahun 2007 ?
4. jelaskan peran guru sebagai learning agent (agen pembelajaran) !
5. Sebutkan Keterampilan Dasar mengajar guru !
model pembelajaran 3.
ReplyDeleteNama :Ani fitriani
Semester :4
1.menurut clinical practice guidelie standar dapat di sebut ?
2.apa yang di maksud dengan syarat standar yang bersifat jelas ?
3.apa yang di maksud dari kata pendidikan ?
4.sebutkan syarat- syarat standar ?
5. Apa yang dimaksud dengan teori belajar behavioristik ?
Nama :Evi Tapiani
ReplyDeleteSemester : IV
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan standar proses pendidikan!
2. Sebagai suatu profesi terdapat sejumlah kompetensi yang harus
dimiliki guru. Sebutkan dan jelaskan kompetensi yang harus dimiliki
guru !
3. Sebutkan dan jelaskan peran guru dalam proses pembelajaran?
4. Sebutkan dan jelaskan keterampilan-keterampilan dasar mengajar bagi
guru!
5. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat standar!
Iis syafitri al-fadilah
ReplyDeleteSemester 4
1.apa yang di maksud dengan standar menurut rowland dan menurut peraturan pemerintah RI Nomor 102 tahun 2000 tentang standardisasi nasional?
2.sebutkan syarat-syarat standar?
3.apa yang di maksud dengan standar proses pendidikan?
4.apa yang di maksud dengan teori belajar behavioristik dan sebutkan contohnya?
5.sebutkan apa saja keterampilan dasar mengajar bagi guru?
ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
ReplyDeletePromo Fans**poker saat ini :
- Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
- Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
- Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^
Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
ReplyDeletecuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
yuu buruan segera daftarkan diri kamu
Hanya di dewalotto
Link alternatif : dewa-lotto.name