Tuesday, February 12, 2019

Model Pembelajaran Pertemuan 3

Standar Proses Pendidikan.
            Dalam judul bahasan tentang Standar Proses Pendidikan ada tiga kata yaitu kata standar, proses dan pendidikan yang perlu difahami, agar rangkaian kata itu dapat di fahami dan apa ada hubungan antara kata satu dengan yang lainya sehingga judul bahasan itu bisa di mengerti yang mengarah pada konten standar proses pendidikan yang akan dibahas selanjutnya.
Arti dari kata Standar.
Kata Standar secara umum menurut bahasa adalah ukuran tertentu yang dipakai sebagai patokan yang akan dicapai oleh seseorang yang ingin mendapatkan tujuan yang diharapkan.
Secara etimologi kata standar bisa dipahami sebagai patokan atau sebagai standar baku, yaitu dalam pendidikan adalah kurikulum. Standar juga bisa dikatakan sebagai sesuatu yang digunakan sebagai ukuran, norma, atau model dalam evaluasi komparatif (Oxford Dictionary merupakan kamus lengkap bahasa Inggris), bahwa kurikulum menjadi Standar yang dapat dijadikan sebagai acuan, untuk melakukan proses kerja seorang guru agar mencapai hasil yang sudah ditetapkan sebelumnya dan melakukan penilaian.
Menurut Clinical Practice Guideline.
Standar adalah keadaan ideal atau tingkat pencapaian tertinggi dan sempurna yang dipergunakan sebagai batas penerimaan minimal .
Menurut Rowland,
Standar adalah spesifikasi dari fungsi atau tujuan yang harus dipenuhi oleh suatu sarana pelayanan agar pemakai jasa dapat memperoleh keuntungan yang maksimal dari pelayanan yang diselenggarakan.
Menurut Peraturan Pemerintah RI Nomor 102 tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional,
Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.

 Syarat Standar
1.    Bersifat jelas,
Artinya dapat diukur dengan baik dengan cara mengukur ruang dan waktu, termasuk mengukur berbagai penyimpangan yang mungkin terjadi;
2.    Masuk akal,
Berarti dapat diterima oleh jalan pikiran yang sehat. Masuk akal juga berarti bahwa kegiatan yang ingin dicapai guru tidak aneh. Masuk akal juga berarti bahwa penuangan jalan pikiran seorang guru tidak memberikan gambaran yang mustahil.
Masuk akal juga berarti logis, misalnya menetapkan kurikulum atau membuat RPP sesuai dengan ukuran usia dan Klasnya, kalau ditetapkan kurikulum terlalu tinggi sehingga akan mustahil untuk dapat dicapai, bukan saja sulit dimanfaatkan tetapi juga akan menimbulkan frustasi bagi para pelaksana;
3.    Mudah dimengerti,
Dalam mengajar menggunakan bahasa yang baik dan benar, bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Bahasa Sebagai alat komunikasi, bahasa harus dapat menunjukan sebuah pernyataan yang efektif dalam menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Karenanya, bahasa yang dipilih pun harus sesuai. Suatu standar yang tidak mudah dimengerti, atau rumusan bahasa yang tidak jelas akan menyulitkan siswa mendengarkan dari seorang guru dikelas;
Arti kata proses adalah runtutan perubahan atau peristiwa dalam perkembangan sesuatu. Dalam ilmu teknik atau rekayasa (bahasa Inggris: engineering), proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang saling terkait yang scara bersama-sama mengubah masukan menjadi keluaran. Pelaksanaan ini dapat dilakukan oleh manusia, alam, atau mesin dengan menggunakan berbagai sumber daya.
Arti dari kata pendidikan adalah suatu proses pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekumpulan manusia yang diwariskan dari satu genereasi ke generasi selanjutnya melalui pengajaran, pelatihan, dan penelitian.
Ada juga yang menjelaskan tentang  definisi pendidikan adalah suatu usaha sadar yang dilakukan secara sistematis dalam mewujudkan suasana belajar-mengajar agar para peserta didik dapat mengembangkan potensi dirinya.
Dengan adanya pendidikan maka seseorang dapat memiliki kecerdasan, akhlak mulia, kepribadian, kekuatan spiritual, dan keterampilan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat.
Dalam bahasa Inggris, kata pendidikan disebut dengan Education dimana secara etimologis kata tersebut berasal dari bahasa Latin, yaitu Eductum. Kata Eductum terdiri dari dua kata, yaitu E yang artinya perkembangan dari dalam keluar, dan Duco yang artinya sedang berkembang. Sehingga secara etimologis arti pendidikan adalah proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.
Jadi, secara singkat pengertian pendidikan adalah suatu proses pembelajaran kepada peserta didik agar memiliki pemahaman terhadap sesuatu dan membuatnya menjadi seorang manusia yang kritis dalam berpikir.

A.  Standar Proses Pendidikan
Standar juga bisa dikatakan sebagai sesuatu yang digunakan untuk ukuran, norma, atau model dalam evaluasi komparatif pendidikan adalah Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Berdasarkan definisi di atas, ditemukan 3 (tiga) pokok pikiran  utama yang terkandung di dalamnya, yaitu:
(1)  usaha sadar dan terencana;
(2) mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya; dan
(3) memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Di bawah ini akan dipaparkan secara singkat ketiga pokok pikiran tersebut.
1. Usaha sadar dan terencana.
Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana menunjukkan, bahwa pendidikan adalah sebuah proses yang disengaja dan dipikirkan secara matang, yang  dikerjakan oleh seseorang yang memiliki kapasitas untuk melakukan proses kerja intelektual atau kecerdasan tinggi oleh seorang guru. Contohnya kemampuan intelektual dari seorang guru adalah penguasaan materi yang dimiliki oleh guru dan penyampaian materi pelajaran dalam proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, kebijakan seorang pemimpin di setiap level manapun,  kegiatan pendidikan harus  disadari dan direncanakan, baik dalam tataran  nasional (makroskopik),  regional atau provinsi dan kabupaten kota (mesoskopik atau jangkauan tengah), institusional atau sekolah (mikroskopik) maupun  operasional (proses pembelajaran  oleh guru).
Permendiknas RI  No. 41 Tahun 2007.  Menurut Permediknas ini bahwa  perencanaan proses pembelajaran meliputi penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang memuat identitas mata pelajaran, standar kompetensi (SK), kompetensi dasar (KD), indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan sumber belajar.

2. Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya
Pada pokok pikiran yang ini melihat adanya pengerucutan istilah pendidikan menjadi pembelajaran. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, pendidikan ini harus melalui proses, cara, perbuatan mendidik. Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar yang meliputi guru dan siswa yang saling bertukar informasi. bertukar informasi. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, Pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Selanjutnya, Jika dilihat secara sepintas mungkin pendidikan lebih dimaknai dalam setting pendidikan formal semata (persekolahan).  Terlepas dari benar-tidaknya pengerucutan makna ini, pada pokok pikiran ini, ada pesan bahwa pendidikan yang dikehendaki adalah pendidikan yang bercorak pengembangan (developmental) dan humanis. Humanis adalah orang yang mendambakan dan memperjuangkan terwujudnya pergaulan hidup yang lebih baik, berdasarkan asas perikemanusiaan, pengabdi kepentingan sesama umat manusia, atau berusaha mengembangkan segenap potensi yang ada dalam diri peserta didik, dan bukan bercorak pembentukan yang bergaya behavioristik.
Teori belajar behavioristik adalah teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.
Stimulus adalah segala hal yang diberikan oleh guru kepada pelajar, sedangkan respon berupa reaksi atau tanggapan pelajar terhadap stimulus yang diberikan oleh guru tersebut. Proses yang terjadi antara stimulus dan respon tidak dapat diamati dan tidak dapat diukur. Yang dapat diamati adalah stimulus dan respon. Oleh karena itu sesuatu yang diberikan oleh guru (stimulus) dan sesuatu yang diterima oleh pelajar (respon) harus dapat diamati dan diukur. Teori Behavioristik merupakan sebuah teori yang dicetuskan oleh Gage dan Berliner. Kemudian teori ini berkembang menjadi aliran psikologi belajar yang berpengaruh terhadap pengembangan teori pendidikan dan pembelajaran yang dikenal dengan aliran behavioristik. Aliran ini menekankan pada terbentuknya perilaku yang tampak sebagai hasil belajar.  
Selain itu, melihat  ada dua kegiatan utama dalam pendidikan: (a) mewujudkan  suasana  belajar, dan (b) mewujudkan  proses pembelajaran.
a. Mewujudkan  suasana  belajar
Berbicara tentang  mewujudkan suasana pembelajaran, tidak dapat dilepaskan dari upaya menciptakan lingkungan belajar,  diantaranya  mencakup:
(a)    lingkungan fisik, seperti:
Bangunan sekolah, ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang BK, taman sekolah dan lingkungan fisik lainnya; dan
(b)   lingkungan sosio-psikologis  yaitu iklim dan budaya belajar atau akademik, seperti:
Komitmen, kerja sama, ekspektasi prestasi, kreativitas, toleransi, kenyamanan, kebahagiaan dan aspek-aspek sosio–emosional lainnya, yang memungkinkan peserta didik untuk melakukan aktivitas belajar.
Baik lingkungan  fisik maupun lingkungan sosio-psikologis, keduanya didesain agar peserta didik dapat secara aktif  mengembangkan segenap potensinya. Dalam konteks pembelajaran yang dilakukan guru, di sini tampak jelas bahwa keterampilan guru  dalam mengelola kelas (classroom management) menjadi amat penting. Dan di sini pula, tampak bahwa peran guru lebih diutamakan sebagai fasilitator  belajar siswa .
b. Mewujudkan  proses pembelajaran
Upaya mewujudkan suasana pembelajaran lebih ditekankan untuk menciptakan kondisi dan  pra kondisi  agar siswa belajar, sedangkan proses pembelajaran lebih mengutamakan pada upaya bagaimana  mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau kompetensi siswa.
Dalam konteks pembelajaran yang dilakukan guru, maka guru dituntut  untuk dapat mengelola pembelajaran (learning management), yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian  pembelajaran (lihat  Permendiknas RI  No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses). Di sini, guru lebih berperan sebagai agen pembelajaran (Lihat penjelasan PP 19 tahun 2005), tetapi dalam hal ini ada guru yang faham managemen lebih suka menggunakan istilah manajer pembelajaran, dimana guru bertindak  sebagai seorang planner, organizer dan evaluator pembelajaran).
Sama seperti dalam mewujudkan suasana pembelajaran,  proses pembelajaran pun seyogyanya  didesain agar peserta didik dapat secara aktif  mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya, dengan mengedepankan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered) dalam bingkai model dan strategi  pembelajaran aktif (active learning), ditopang oleh peran guru sebagai fasilitator  belajar.
3. Memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pokok pikiran yang ketiga ini, selain merupakan bagian dari definisi pendidikan sekaligus  menggambarkan  pula  tujuan pendidikan nasional kita , yang  menurut hemat saya sudah  demikian lengkap. Di sana tertera tujuan yang berdimensi ke-Tuhan-an, pribadi, dan sosial. Artinya, pendidikan yang dikehendaki bukanlah pendidikan sekuler, bukan pendidikan individualistik, dan bukan pula pendidikan sosialistik, tetapi pendidikan yang mencari keseimbangan  diantara ketiga dimensi tersebut.
Jika belakangan ini gencar disosialisasikan pendidikan karakter, dengan melihat pokok pikiran yang ketiga  dari definisi pendidikan  ini  maka sesungguhnya pendidikan karakter sudah implisit dalam pendidikan, jadi bukanlah sesuatu yang baru.
Selanjutnya  tujuan-tujuan  tersebut dijabarkan ke dalam tujuan-tujuan pendidikan  di bawahnya (tujuan level messo dan mikro) dan dioperasionalkan melalui tujuan  pembelajaran yang  dilaksanakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Ketercapaian tujuan – tujuan  pada tataran operasional  memiliki arti yang strategis  bagi pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Berdasarkan  uraian di atas,  kita melihat bahwa dalam definisi pendidikan yang  tertuang  dalam UU No. 20 Tahun 2003, tampaknya  tidak hanya sekedar menggambarkan apa pendidikan itu,  tetapi memiliki makna dan implikasi yang luas tentang  siapa sesunguhnya pendidik itu, siapa  peserta didik (siswa) itu, bagaimana seharusnya mendidik, dan apa yang ingin dicapai oleh pendidikan.
B. Standar proses pembelajaran
Guru seharusnya melaksanakan pengelolaan pembelajaran dengan sungguh-sungguh melalui perencanaan matang dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada dan memperhatikan taraf perkembangan otak anak. Melalui standar proses pembelajaran setiap guru dapat mengembangkan proses pembelajaran sesuai rambu-rambu yang ditentukan, yaitu;

1.     Proses Pembelajaran yang Interaktif

Selama proses pembelajaran, hendaknya terjadi proses interaksi antar peserta didik dengan peserta didik lainnya, dengan pendidik, dengan sumber belajar, dan lingkungan belajar. Terjadi interaksi multiarah yang berkualitas selama proses pembelajaran berlangsung.
Multiarah menurut Effendy ( 2003:75 ) menyatakan komunikasi kelompok ( group comunication ) adalah komunikasi yang berlangsung antara seorang komunikator dengan sekelompok orangyang jumlahnya lebih dari dua orang.
Bither (dalam Rachmat Jalaludin, 2008:188) menyatakan komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang di tujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, keterogen, dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Berdasarkan penjelasan pakar di atas saya dapat menyimpulkan bahwa komunikasi kelompok  dan komunikasi massa sama halnya dengan komunikasi multi arah. Contoh dari komunikasi kelompok yaitu  sejumlah kecil orang-orang yang sedang mendengarkan pidato atau da’wah dari seorang da’i.
  1. Proses Pembelajaran yang Inspiratif
Proses pembelajaran yang difasilitasi hendaknya selalu memberikan inspirasi-inspirasi baru bagi peserta didik, sehingga mereka mampu menjadi insan-insan yang kreatif dan tercerahkan selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran.

3.     Proses Pembelajaran yang Menyenangkan

Tidak akan berhasil untuk mencapai tujuan pembelajaran jika proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak menyenangkan. Proses pembelajaran bukanlah sebuah tekanan dan beban bagi peserta didik, sehingga mereka menjadi suka mengikuti proses yang berlangsung.

4.     Proses Pembelajaran yang Menantang

Tidak ada kegiatan pembelajaran yang dapat membuat peserta didik benar-benar dapat mengakomodasi rasa penasaran dan memberikan tantang yang cukup untuk mereka, bila dirancang dengan tanpa perencanaan yang baik. Kegiatan dan konten pembelajaran perlu disiapkan pada dimensi yang cukup dan sesuai. Tidak terlalu mudah, tidak terlalu sulit.

5.     Proses Pembelajaran yang Memotivasi untuk Berpartisipasi Aktif

Pembelajaran yang difasilitasi oleh guru haruslah memberikan motivasi kepada peserta didik sedemikian rupa sehingga merasa terpanggil untuk ikut perperan aktif dalam proses yang sedang berlangsung.

6.     Proses Pembelajaran yang Memberi Ruang bagi Perkembangan Peserta Didik

Proses pembelajaran yang dapat memberikan ruang untuk mengakomodasi perkembangan prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan fisik serta psikologis peserta didik.
Melalui proses pembelajaran yang interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi untuk berpartisipasi dan memberi ruang untuk berkembang bagi peserta didik ini kita dapat melihat pergeseran paradigma proses pembelajaran sebagaimana yang telah berlangsung pada masa lalu di mana dari peserta didik yang diberi tahu menjadi peserta didik yang aktif mencari tahu, dan guru yang mulanya adalah satu satunya sumber pembelajaran (utama) menjadi pembelajaran yang bersumber dari aneka sumber.
Proses pembelajaran yang demikian dapat diakomodasi oleh pendekatan saintifik dengan ditunjang oleh model-model pembelajaran lain seperti discovery-inquiry, problem-based learning, project-based learning, dan model-model pembelajaran terpilih lainnya.
Lalu bagaimana setiap satuan pendidikan atau pendidikan harus melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan. Setiap tahapan yang dilakukan mulai dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, hingga penilaian proses dan hasil pembelajaran haruslah saling bersesuaian dan sejalan. Ketiga tahapan ini saling berkaitan dan tak terpisah antara satu dengan lainnya sebagai suatu urutan yang logis.

C. Peningkatan Kemampuan Profesional
1.  Guru sebagai Jabatan Profesional
Seorang guru memiliki kemampuan khusus, kemampuan yang tidak mungkin dimiliki oleh orang yang bukan guru. Itulah sebabnya guru adalah pekerjaan professional yang membutuhkan kemampuan khusus hasil proses pendidikan yang dilaksanakan oleh lembaga pendidikan keguruan.

2.  Mengajar sebagai Pekerjaan Profesional
Mengajar merupakan pekerjaan professional. Berikut merupakan karakteristik dari proses mengajar :
a.   Mengajar bukan hanya menyampaikan materi pelajaran tetapi merupakan pekerjaan yang bertujuan dan bersifat kompleks.
b.   Tugas guru adalah mengantarkan siswa ke tujuan yang diinginkan.
c.    Agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai bidang keahliannya diperlukan tingkat keahlian yang memadai.
d.   tugas guru mempersiapkan generasi manusia yang dapat hidup dan berperan aktif di masyarakat. Pekerjaan guru tidak terlepas dari kehidupan osial.
e.   Pekerjaan guru adalah dinamis yang harus menyesuaikan perkembangan IPTEK, sosial, budaya, dan politik.
3.  Kompetensi Profesional Guru
Sebagai suatu profesi terdapat sejumlah kompetensi yang harus dimiliki guru, yaitu :
a. Kompetensi Pribadi
Sebagai panutan guru harus mempunyai kompetensi yang berhubungan dengan pengembangan kepribadian.
b.  Kompetensi Profesional
Kompetensi professional adalah kompetensi atau kemampuan yang berhubungan dengan penyelesaian tugas-tugas keguruan. Tingkat keprofesionalan guru dapat dilihat dari kompetensi ini.
c.  Kompetensi Sosial Kemasyarakatan
Kompetensi ini berhubungan dengan kemampuan guru sebagai anggota masyarakat dan sebagai makhluk sosial.
Seperti uraian di atas, dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen Pasal 10 dikemukakan bahwa kompetensi guru itu mencakup : kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional.
D.  Mengoptimalkan Peran Guru dalam Proses Pembelajaran
1.  Guru Sebagai Sumber Belajar
Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Sebagai sumber belajar guru hendaknya melakukan hal - hal sebagai berikut  :
a.   Sebaiknya guru memiliki bahan referensi yyang lebih banyak dari siswa.
b.   Guru dapat menunjukkan sumber belajar yang dapat dipelajari oleh siswa yang memiliki kecepatan belajar diatas rata-rata.
c.Guru perlu melakukan pemetaan terhadap materi pelajaran.
2.  Guru Sebagai Fasilitator
Sebagai fasilitator, guru berperan memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Untuk itu guru perlu memahami hal-hal berikut ini :
a.   Guru perlu memahami berbagai media dan sumber belajar serta fungsinya masing-masing.
b.   Guru perlu mempunyai ketrampilan merancang suatu media.
c.    Guru dituntut untuk mampu mengorganisasikan berbagai jenis media serta dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar.
d.   Guru dituntutuntuk mempunyai kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan siswa.
3. Guru Sebagai Pengelola
Sebagai pengelola pembelajaran guru berperan menciptakan iklim pembelajaran yang nyaman bagi siswa. Sebagai manajer, guru memiliki 4 fungsi umum yaitu :
a.   Merencanakan tujuan belajar.
b.   Mengorganisasikan berbagai sumber belajar untuk mewujudkan tujuan belajar.
c.    Memimpin, yang meliputi memotivasi, mendorong dan menstimulasi siswa.
d.   Mengawasi segala sesuatu, apakah sudah berfungsi sebagaimana mestinya atau belum dalam rangka mencapai tujuan.
4.  Guru sebagai Demonstrator
Peran guru sebagai demonstrator adalah peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami. Peran pertama, guru harus menunjukkan sifat-sifat terpuji. Kedua, guru harus dapat menunjukkan materi agar dapat dipahami oleh siswa.
 
5.  Guru Sebagai Pembimbing
Agar dapat menjadi pembimbing yang baik guru harus memiliki : pertama, guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya. Kedua, guru harus memahami dan terampil dalam merencanakan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai maupun merencanakan proses pembelajaran.
6.  Guru Sebagai Motivator
Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa. Cara yang dapat dilakukan guru dalam membangkitkan motivasi siswa seperti dikemukakan di bawah ini :
a.   Memperjelas tujuan yang ingin dicapai.
b.   Membangkitkan minat siswa.
c.    Ciptakan suasana menyenangkan dalam belajar.
d.    Berilah pujian yang wajar terhadap keberhasilan siswa.
e.    Berikan penilaian.
f.     Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa.
g.    Ciptakan persaingan dan kerja sama
7.  Guru Sebagai Evaluator
Sebagai evaluator guru berperan untuk mengumpulkan informasi tentang keberhasilan pembelajaran yang telah dilakukan. Terdapat dua fungsi guru sebagai evaluator. Pertama, untuk menentukan keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan. Kedua, untuk menentukan keberhasilan guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan yang telah diprogramkan.
E.  Keterampilan Dasar Mengajar bagi Guru
Ketrampilan dasar mengajar bagi guru diperlukan agar guru dapat melaksanakan perannya dalam pengelolaan pembelajaran. Beberapa ketrampilan tersebut yaitu :
  1. Ketrampilan Dasar Bertanya
1)     Beberapa petunjuk teknis dalam bertanya :
a) Tunjukkan keantusiasan dan kehangatan
b) Berikan waktu secukupnya kepada siswa untuk berpikir
c)  Atur lalu lintas Tanya jawab
d) Hindari pertanyaan ganda
2) Meningkatkan Kualitas Pertanyaan :
- Berikan pertanyaan secara berjenjang
- Gunakan pertanyaan-pertanyaan untuk melacak
     2.  Keterampilan Dasar Memberikan Reinforcement
Ada dua jenis penguatan yang bisa diberikan guru : Penguatan verbal dan non-verbal. Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memberikan penguatan agar dapat meningkatkan motivasi : kehangatan dan keantusiasan, kebermaknaan, gunakan penguatan yang bervariasi, berikan penguatan yang segera.
3.  Keterampilan Variasi Stimulus
Ada tiga variasi stimulus yang dapat dilakukan guru :
Variasi pada waktu pelaksanaan proses pembelajaran, terdapat beberapa teknik :
1) Penggunaan variasi suara (teacher voice)
2) Pemusatan perhatian (focusing)
3) Kebisuan guru (teacher silence)
4) Mengadakan kontak pandang (eye contact)
5) Gerak guru (teacher movement)
Variasi dalam Penggunaan Media dan Alat Pembelajaran
1) Variasi media visual
2) Variasi media auditif
3) Variasi media motorik
Variasi dalam Berinterakasi
Guru perlu membangun interaksi secara penuh dengan memberikan kesempatan seluasnya pada siswa untuk berinteraksi.
4.  Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
Tujuan membuka pelajaran adalah untuk :
1)  Menarik perhatian siswa
2)  Menumbuhkan motivasi belajar siswa
3)  Memberikan acuan pembelajaran.
Menutup pelajaran dilakukan dengan cara :
1) Merangkum persoalan yang baru dibahas
2) Mengonsolidasi perhatian siswa terhadap hal-hal pokok  agar informasi yang diterima membangkitkan minat belajar
3)   Mengorganisasikan kegiatan yang telah dilakukan
4)   Memberikan tindak lanjut dan saran untuk memperluas wawasan.
5.  Keterampilan Mengelola Kelas
Untuk menghindari perilaku yang mengganggu maka dalam pengelolaan kelas dilakukan teknik-teknik berikut ini :
a)  Penciptaan kondisi belajar yang optimal
b)  Menunjukkan sikap tanggap
c)  Memusatkan Perhatian
d)  Memberikan petunjuk dan tujuan kelas
e)  Memberi teguran dan penguatan

DAFTAR PUSTAKA
Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta : Preanada Media Group.
R.I. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
R.I. Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2009, tentang Standar Proses Pendidikan.


12 comments:

  1. Nama : Siti Rodiah
    Semester : IV STAI YAPERI

    1. Sebutkan dan jelaskan Syarat-syarat standar?

    2. Ada 2 kegiatan utama dalam pendidikan, sebutkan dan jelaskan?

    3. Sebutkan dan jelaskan kompetensi yang harus di miliki seorang guru?

    4. Tolong anda jelaskan tujuan membuka pelajaran dan sebutkan contohnya ?

    5. Ada 3 Variasi Stimulus yang dapat di lakukan, Sebutkan dan jelaskan?

    ReplyDelete
  2. Nama:Hani hanifah
    Semester IV STAI yaperi
    1.sebutkan keterampilan mengelola kelas?
    2.jelaskan oleh anda mengajar sebagai pekerjaan profesional?
    3.apa yang di maksud dengan multiarah dan sebutkan menurut para ilmuwan?
    4.berikan contoh standar proses pembelajaran?
    5.apa yang di maksud dengan student-centered?

    ReplyDelete
  3. Soal Model Pembelajaran 3
    Iis niawati
    Semester 4
    STAI Yaperi
    2019

    1. Yang menjadi syarat standar proses pendidikan yaitu bersifat jelas, masuk akal dan mudah di mengerti. Dalam penyusunan kurikulum dan RPP juga harus masuk akan, jelaskan kembali maksud dari itu !

    2. Ada dua kegiatan utama dalam pendidikan yaitu mewujudkan suasana belajar dan mewujudkan proses pembelajaran. Jelaskan perbedaan antara kedua kegiatan itu !

    3. Selain dapat mengembangkan potensi diri siswa, tujuan pendidikan nasioanal Indonesia adalah ?

    4. Melalui standar proses pembelajaran setiap guru dapat mengembangkan proses pembelajaran sesuai rambu-rambu yang ditentukan, salah satu contoh proses pembelajaran itu adalah proses pembelajaran yang menantang. apa maksud dari proses pembelajaran yang menantang ?

    5. Dalam proses pembelajaran guru di jadikan sumber belajar oleh siswa tapi selain dari itu guru juga berperan sebagai demonstrator. Jelaskan kembali apa maksud dari guru sebagai demonstrator bagi siswa !

    ReplyDelete
  4. Siti Rusmia S.
    Semester 4

    1. Jelaskan yang dimaksud dengan keterampilan dasar mengajar bagi guru !

    2.ada berapa variasi stimulus yang dapat di lakukan oleh guru ?

    3.apa yang di maksud dengan mengadakan kontak pandang dalam pembelajaran ?

    4.jelaskan teori belajar behavioristik?

    5. Berikan contoh tentang stimulus dalam pembelajaran. !

    ReplyDelete
  5. nama: amih
    smester : 5

    1. jelaskan pengertian standar menurut para ahli?
    2. Apa pokok pikiran yang terkandung dalsm UU NO.20 TAHUN 2003 Tentang sistem pendidikan nasional?
    3. sebutkan lalu uraikan apa saja kompetensi yang harus di miliki seorang guru profesional?
    4. sebutkan peran guru dalam proses pembelajaran?
    5. sebutkan lalu uraikan keterampilan dasar mengajar bagi guru?

    ReplyDelete
  6. 1. Sebutkan syarat standar dan jelaskan!

    2. Jelaskan pengertian guru sebagai demonstrator?

    3. Mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya. Berikan satu contoh!

    4. Apa itu teori belajar behavioristik? jelakskan!

    5. Jelaskan standar menurut clinical prakctice guidelin?

    ReplyDelete
  7. Soal Model Pembelajaran 3
    Nama : Dina
    Semester IV STAI YAPERI Cibinong

    1. Jelaskan oleh Anda, Pengertian Standar Proses Pendidikan !

    2. jelaskan Pengertian Logis dan Sebutkan satu contoh penerapan kata logis dalam tindakan seseorang !

    3. Apa pengertian perencanaan proses pembelajaran menurut permendiknas RI No 41 tahun 2007 ?

    4. jelaskan peran guru sebagai learning agent (agen pembelajaran) !

    5. Sebutkan Keterampilan Dasar mengajar guru !

    ReplyDelete
  8. model pembelajaran 3.
    Nama :Ani fitriani
    Semester :4

    1.menurut clinical practice guidelie standar dapat di sebut ?

    2.apa yang di maksud dengan syarat standar yang bersifat jelas ?

    3.apa yang di maksud dari kata pendidikan ?

    4.sebutkan syarat- syarat standar ?

    5. Apa yang dimaksud dengan teori belajar behavioristik ?

    ReplyDelete
  9. Nama :Evi Tapiani
    Semester : IV

    1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan standar proses pendidikan!
    2. Sebagai suatu profesi terdapat sejumlah kompetensi yang harus
    dimiliki guru. Sebutkan dan jelaskan kompetensi yang harus dimiliki
    guru !
    3. Sebutkan dan jelaskan peran guru dalam proses pembelajaran?
    4. Sebutkan dan jelaskan keterampilan-keterampilan dasar mengajar bagi
    guru!

    5. Sebutkan dan jelaskan syarat-syarat standar!

    ReplyDelete
  10. Iis syafitri al-fadilah
    Semester 4

    1.apa yang di maksud dengan standar menurut rowland dan menurut peraturan pemerintah RI Nomor 102 tahun 2000 tentang standardisasi nasional?

    2.sebutkan syarat-syarat standar?

    3.apa yang di maksud dengan standar proses pendidikan?

    4.apa yang di maksud dengan teori belajar behavioristik dan sebutkan contohnya?

    5.sebutkan apa saja keterampilan dasar mengajar bagi guru?

    ReplyDelete
  11. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    ReplyDelete
  12. Bingung mau ngapain? mendingan main games online bareng aku?
    cuman DP 20rbu aja kamu bisa dapatkan puluhan juta rupiah lohh?
    kamu bisa dapatkan promo promo yang lagi Hitzz
    yuu buruan segera daftarkan diri kamu
    Hanya di dewalotto
    Link alternatif : dewa-lotto.name

    ReplyDelete

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...