Friday, December 20, 2019

Permasalahan Pendidikan Islam sekarang




Menurut Zainal Abidin Ahmad (1970:35), bahwa ketertinggalan pendidikan Islam dari lembaga pendidikan lainnya, setidaknya disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 

  1. Pendidikan Islam sering terlambat merumuskan diri untuk merespon perubahan dan kecenderungan masyarakat sekarang dan akan datang.
  2. Sistem pendidikan Islam kebanyakan masih lebih cenderung mengorientasikan diri pada bidang-bidang humaniora dan ilmu-ilmu sosial ketimbang ilmu-ilmu eksakta semacam fisika, kimia, biologi, dan matematika modern
  3. Usaha pembaharuan pendidikan Islam sering bersifat sepotong-potong dan tidak komprehensif, sehingga tidak terjadi perubahan yang esensial.
  4. Pendidikan Islam tetap berorientasi pada masa silam ketimbang berorientasi kepada masa depan, atau bersifat future oriented.
  5. Sebagian pendidikan Islam belum dikelola secara professional baik dalam penyiapan tenaga pengajar, kurikulum maupun pelaksanaan pendidikannya.


Pendapat diatas menunjukan bahwa penyelenggaraan pendidikan islam mengalami ketertinggalan dari lembaga lainya terjawab oleh lembaga pendidikan SDIT Al Hidayah yang beralamat di ........................................................................... yang didirikan oleh ......................................... pendirinya adalah seorang ............................ beliau sosok seorang yang cinta pendidikan islam sesuai dengan latar pendidikan terakhir .......................

SDIT Al Hidayah adalah bagian dari Sekolah Islam Terpadu di Indonesia  menghadirkan pola pendidikan berkeseimbangan dan berkesinambungan antara Ruhiyyah (spiritual), Fikriyah  (knowledge) dan Jasadiyah (Physical) kolaborasi ketiga bagian tersebut menjadikan siswa-siswi yang Sholeh dan sholehah mampu menjawab tantangan dengan ilmu dan perkembangan zaman serta meiliki ketahanan tubuh yang kuat, maka SDIT Al Hidayah menghadirkan dan mengoptimalkan 3 potensi yang dimiliki anak-anak  didik terbaik sebagai kebanggaan Ummat dan bangsanya sehingga mereka tumbuh dan berkembang sesusai dengan daya nalar dan perkembangan zamannya.

Dengan demikian menurut pendapat saya bahwa  pendapat  Zainal Abidin Ahmad  bila disandingkan  dengan kenyataan adalah tidak sepenuhnya tertinggal namun ada sisi lain yang perlu diperbaiki yaitu ...........................

21 comments:

  1. Nama :Nena FAUZI
    Semester : 7 (tujuh )
    pendapat Jaenudin Ahmad ,ga ada salahnya kalau ukuran jaman dulu ,tapi kalau untuk pendidikan islam sekarang itu tidak tepat ,contohnya : bagi sekolah MI Islamiyyah ,kegiatan pembelajaran sangat positif dan sangat menguntungkan atau punya kelebihan dari SD ,salah satunya kurikulum MI punya nilai lebih Dengan tidak ketinggalan dengan sekolah SD favorit sekalipun ,karena semua mata pelajaran yang di ajarkan di SD di ajarkan juga di MI Islamiyyah ,juga tak ketinggalan extakuler seperti Pramuka dll juga di adakan di MI Islamiyyah , dan kelebihan nya dalam mata pelajaran agama di MI di rincikan satu persatu seperti ;Alquran hadis ,aqidah akhlaq,fikih ,bahasa Arab ,dan ski dll juga di ajarkan sehingga wawasan anak menjadi lebih luas dan seimbang antara pendidikan umum dan agama nya hingga bisa mengantarkan anak menjadi anak yang Soleh dan Solehah ,begitu juga mata pelajaran umum nya seperti b Indonesia, matematika, PKN, IPA dan IPS ,SBK ,pjok ,dan b Inggris ,b daerah-dll tidak ketinggalan satupun untuk dipelajari siswa sehingga siswa bisa bersaing untuk masuk ke sekolah negeri dengan dasar ilmu yang mereka raih yang di dapatkan dari yayasan Islam atau pendidikan Islam ,tinggal kembali lagi kepada masing masing orang dimanapun kita belajar ,pendidikan manapun kalau dilandasi dengan niat yang tulus dan keinginan sungguh sungguh pasti tidak akan terbelakang dan bisa berkembang dengan keberhasilan yang suxces

    Yang harus di perbaiki adalah
    1 pemerintah harus mendukung dan menyamakan antara pendidikan umum dan pendidikan Islam dalam tunjangan tunjangan guru gurunya ,hingga tidak ada kecemburuan sosial antara guru

    ReplyDelete
  2. Nama : Lilis Sa’adah
    Semester : 7 (tujuh)

    Problematika Pendidikan Islam saat Ini

    Menurut pendapat saya bahwa pendapat Zainal Abidin Ahmad bila disandingkan dengan kenyataan adalah tidak sepenuhnya tertinggal namun ada sisi lain yang perlu diperbaiki yaitu :

    1. Kurangnya respon pendidikan Islam terhadap realitas sosial sehingga peserta didik jauh dari lingkungan sosio-kultural mereka. Pada saat mereka lulus dari lembaga pendidikan Islam mereka akan mengalami social-shock.

    Pendidikan Islam hendaknya bukan saja berusaha meningkatkan kesadaran beragama, melainkan juga untuk melihat perubahan-perubahan sosial, dan menempatkan iman sebagai sumber motivasi perkembangan dalam menyelami dan menghayati ilmu pengetahuan modern.
    Ini berarti bahwa dalam proses pendidikan Islam terkandung upaya peningkatan kemampuan mengintegrasikan akal dengan nurani dalam menghadapi masalah perubahan sosial.

    Maka dengan ini di MI Islamiyah, diadakan kegiatan pelajaran di luar pelajaran sekolah yaitu kegiatan sholat berjama’ah dan sholat dhuha, yang diharapkan siswa akan memahami kebersamaan dalam beribadah dan kepentingan bersama di lingkungan masyarakat.

    2. Pemisahan antara ilmu umum dan ilmu agama hendaknya segera dihentikan dan menjadi sebuah upaya penyatuan keduanya dalam satu sistem pendidikan.

    Upaya MI Islamiyah dengan masalah ini, diimbangi nya ilmu agama yang dominan dengan ilmu umum seperti pelajaran matematika, PKN, IPA dan IPS ,SBK ,pjok ,dan bhs Inggris , bhs Indonesia. bhs daerah-dll, agar siswa lebih menguasai dan tidak kaget jika menemukan pelajaran yang serupa di sekolah yang lebih tinggi.

    3. Normatif pengajaran Islam tertera dengan jelas pada struktur kurikulum. Kemudian dipraktekkan hingga menyentuh ranah efektif, penghayatan, menghidupkan semangat ajaran Islam. Sehingga lulusan misalkan selain menguasai teori tentang shalat juga memiliki komitmen dan menyukai sepenuh hati dalam menjalankan shalat.

    4. Menyelenggarakan kurikulum pendidikan Islam diusakan memiliki akar sejarah kuat dari tradisi ulama Islam masa lampau. Berpikir, menata paradigma sosial, budaya, dan sains dalam persepketif tradisi keilmuan ulama islam masa lampau. Membangun tradisi keilmuan muslim masa lampau sebagai tradisi yang utuh dan integral, sehingga tidak mengenal dikotomi atau dualisme ilmu. Mata pelajaran sejarah untuk memotivasi anak didik menjadi pelaku sejarah dan memperkuat keyakinan kepada Allah.

    5. Demi tuntutan Professional, maka keluarlah kebijakan bahwa setiap pengajar di MI Islamiyah,wajib melaksanakan Pendidikan lebih tinggi, mimimal S1, maka saya memilih YAPERI Cibinong, sebagai pilihan yang terbaik karena jaraknya tidak jauh dari tempat tinggal.

    6. Perlakuan diskriminatif Pemerintah terhadap Pendidikan Islam, selama ini cenderung menganggap dan memperlakukan Pendidikan Islam jauh dari yang diharapkan, khususnya soal dana dan persoalan kesejahteraan, alokasi dana yang diberikan pemerintah sangat jauh perbedaannya dengan dana pendidikan yang berada di lingkungan Diknas.
    dan Disayangkan saat ini tunjangan-tunjangan dihapuskan karena belum dapat S1.

    7. Persoalan lain adalah rendahnya kesejahteraan guru agama, yang berimplikasi langsung terhadap kualitas pendidikan. Akibatnya banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan mengajar di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi tukang ojek, dagang mie rebus, dagang pulsa ponsel, dan sebagainya. Dan itu semua mengganggu terhadap efektifitas pembelajaran.

    Marilah kita bergegas membangun Sistem Pendidikan Islam yang lebih baik, di negara Bhineka ini, yang akan melahirkan generasi yang berkepribadian Islami. Mudah-mudahan generasi inilah yang akan mampu mewujudkan kemakmuran dan kemuliaan peradaban manusia di dunia ini di masa yang akan datang.

    Wallâhu a‘lam bi ash-shawâb.

    ReplyDelete
  3. Nama : APRILIA MUBAROK
    Semester : VII ( TUJUH )

    Menurut saya pendapat Zainal Abidin Ahmad tidak sepenuhnya benar dan tidak juga salah, hal ini terjawab pada salah satu lembaga pendidikan islam tempat saya menimba ilmu dulu yang terus berkembang dan maju sampai saat ini yaitu Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami yang didalamnya terdapat program pendidikan Tsanawiyah Aliyah dan Perguruan Tinggi. pendiri sekaligus pengasuh yaitu K.H Helmy Abdul Mubin,L.C beliau adalah seorang ulama yang berasal dari kepulauan Madura, Jawa Timur. yang merupakan alumni PM Darussalam Gontor, Ponorogo Jawa Timur. selain itu beliau juga seorang sarjana lulusan University of Medina, Saudi Arabia.
    Pesantren Modern Ummul Quro Al-Islami dengan kurikulum integrasi menjadi pilihan untukm merealisasikan visi dan misi dimana santri diberikan modal ilmu agama serta umum sehingga diharapkan dapat mengisi berbagai lini dalam sendi kehidupan.
    berkat sistem pendidikan tersebut, alumni PM Ummul Quro Al-Islami bisa meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi baik di Indonesia maupun di luar negri. banyak alumni yang kuliah di timur tengah, mesir, yaman, oman, libia, sudan dan maroko. untuk wilayah eropa yaitu turki dan jerman.
    didalam negri, Alumni PM Ummul Quro Al-Islami banyak yang melanjutkan kuliah di universitas negri maupun swasta sesuai dengan minat dan bakat.
    dan mereka semua mampu untuk berkembang mengikuti perkembangan zamannya dan tentu bisa meraih prestasi yang membanggakan baik dalam akademik maupun non-akademik.

    menurut pengamatan saya, memang ada benarnya pendapat diatas bahwa didalam beberapa sektor pendidikan di Indonesia masih kekurangan tenaga pendidik/pengajar sehingga hal ini menyebabkan terhambatnya setiap tahap dalam proses pendidikan agama islam di Indonesia. dan sebagai pendidik/pengajar pendidikan agama islam di era globalisasi ini sudah sepatutnya kita mengupayakan diri kita untuk bisa lebih mengembangkan potensi yang dimiliki dengan cara menyeimbangkannya dengan perkembangan tekhnologi 4.0 dan IPTEK. Agar tidak klasik dan tidak tertinggal. salah satu contoh upaya yang bisa dilakukan adalah dengan cara menciptakan pemikiran-pemikiran islam yang modern tentunya yang berdasarkan Al-Qur`an dan As-Sunnah. juga dengan menulis buku-buku fiqh kontemporer yang mencakup permasalahan-permasalahan furu` secara lebih dinamis..
    wallahu`alam bis showab

    ReplyDelete
  4. Sisi lain yang perlu diperbaiki bila disandingkan dengan pendapat Zainal Abidin Ahmad di atas yaitu :

    1. Peran pemerintah dan inisiatif para akademisi dalam hal merumuskan formula kurikulum pendidikan Islam yang terintegrasi (terpadu). Karena selama ini saya amati ada perbedaan kurikulum antara lembaga-lembaga pendidikan Islam itu sendiri, contohnya antara lembaga-lembaga bentukan pemerintah dan swasta (semisal Pondok Pesantren, Madrasah-madarasah atau Sekolah-sekolah Islam Terpadu). Terkesan ada "Dikotomi" dalam lembaga pendidikan Islam, yang menyebabkan kebingungan ditengah masyarakat atau umat. Standard, orientasi dan target pendidikan yang ingin diraih pun berbeda-beda, meskipun di sisi lain beberapa memiliki visi dan misi yang sama. Sinergitas antara beberapa pihak pun diperlukan, seperti antara DIKNAS, DEPAG dan MUI. Mengingat beragamnya kultur Islam di Indonesia. Dan kurikulum tersebut harus dapat diterapkan dalam sistem pendidikan Islam yang berjenjang, sehingga jelas arah dan tujuan serta orientasi dari pendidikan Islam di Indonesia. Selain itu, harus dipertimbangkan pula mengenai biaya pendidikan yang dapat terjangkau oleh masyarakat. Pemerataan sistem pendidikan Islam terpadu ini juga harus terapkan di berbagai daerah, agar dapat menghasilkan generasi-generasi yang unggul. Dapat bersaing di era modern saat ini, demi kemajuan umat dan bangsa.

    2. SDM tenaga pengajar yang memadai dan berdedikasi tinggi serta pengelolaan lembaga pendidikan Islam yang profesional.

    ReplyDelete
  5. Nama : Maskurianto
    Semester : VII (TUJUH)
    Problematika Pendidikan Islam saat Ini

    Menurut pendapat saya bahwa pendapat Zainal Abidin Ahmad bila disandingkan dengan kenyataan adalah tidak sepenuhnya tertinggal namun ada sisi lain yang perlu diperbaiki yaitu :

    1. Kurangnya respon pendidikan Islam terhadap realitas sosial sehingga peserta didik jauh dari lingkungan sosio-kultural mereka. Pada saat mereka lulus dari lembaga pendidikan Islam mereka akan mengalami social-shock.

    Pendidikan Islam hendaknya bukan saja berusaha meningkatkan kesadaran beragama, melainkan juga untuk melihat perubahan-perubahan sosial, dan menempatkan iman sebagai sumber motivasi perkembangan dalam menyelami dan menghayati ilmu pengetahuan modern.
    Ini berarti bahwa dalam proses pendidikan Islam terkandung upaya peningkatan kemampuan mengintegrasikan akal dengan nurani dalam menghadapi masalah perubahan sosial.

    Maka dengan ini di MI Islamiyah, diadakan kegiatan pelajaran di luar pelajaran sekolah yaitu kegiatan sholat berjama’ah dan sholat dhuha, yang diharapkan siswa akan memahami kebersamaan dalam beribadah dan kepentingan bersama di lingkungan masyarakat.

    2. Pemisahan antara ilmu umum dan ilmu agama hendaknya segera dihentikan dan menjadi sebuah upaya penyatuan keduanya dalam satu sistem pendidikan.

    Upaya MI AL-HUDA dengan masalah ini, diimbangi nya ilmu agama yang dominan dengan ilmu umum seperti pelajaran matematika, PKN, IPA dan IPS ,SBK ,pjok ,dan bhs Inggris , bhs Indonesia. bhs daerah-dll, agar siswa lebih menguasai dan tidak kaget jika menemukan pelajaran yang serupa di sekolah yang lebih tinggi.

    3. Normatif pengajaran Islam tertera dengan jelas pada struktur kurikulum. Kemudian dipraktekkan hingga menyentuh ranah efektif, penghayatan, menghidupkan semangat ajaran Islam. Sehingga lulusan misalkan selain menguasai teori tentang shalat juga memiliki komitmen dan menyukai sepenuh hati dalam menjalankan shalat.

    4. Menyelenggarakan kurikulum pendidikan Islam diusakan memiliki akar sejarah kuat dari tradisi ulama Islam masa lampau. Berpikir, menata paradigma sosial, budaya, dan sains dalam persepketif tradisi keilmuan ulama islam masa lampau. Membangun tradisi keilmuan muslim masa lampau sebagai tradisi yang utuh dan integral, sehingga tidak mengenal dikotomi atau dualisme ilmu. Mata pelajaran sejarah untuk memotivasi anak didik menjadi pelaku sejarah dan memperkuat keyakinan kepada Allah.

    5. Demi tuntutan Professional, maka keluarlah kebijakan bahwa setiap pengajar di MI AL-HUDA ,wajib melaksanakan Pendidikan lebih tinggi, mimimal S1, maka saya memilih STAI (PAI) YAPERI CIBINONG BOGOR , sebagai pilihan yang terbaik karena jaraknya tidak jauh dari tempat tinggal.

    6. Perlakuan diskriminatif Pemerintah terhadap Pendidikan Islam, selama ini cenderung menganggap dan memperlakukan Pendidikan Islam jauh dari yang diharapkan, khususnya soal dana dan persoalan kesejahteraan, alokasi dana yang diberikan pemerintah sangat jauh perbedaannya dengan dana pendidikan yang berada di lingkungan Diknas.
    dan Disayangkan saat ini tunjangan-tunjangan dihapuskan karena belum dapat S1.

    7. Persoalan lain adalah rendahnya kesejahteraan guru agama, yang berimplikasi langsung terhadap kualitas pendidikan. Akibatnya banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan mengajar di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi ojek online, bantu keluarga dagang seperti baso dan sebagainya. Dan itu semua mengganggu terhadap efektifitas pembelajaran.

    Marilah kita bergegas membangun Sistem Pendidikan Islam yang lebih baik, di negara Bhineka ini, yang akan melahirkan generasi yang berkepribadian Islami. Mudah-mudahan generasi inilah yang akan mampu mewujudkan kemakmuran dan kemuliaan peradaban manusia di dunia ini di masa yang akan datang. Sehingga tercipta dalam kebahagiaan untuk diri pribadi, keluarga dan mewujudkan kesejahteraan serta kemaslahatan untuk semuanya.

    ReplyDelete
  6. Nama :Maskurianto
    Semester :VII (TUJUH)

    Pengertian Problematika Menurut Para Ahli
    Istilah problema/problematika berasal
    dari bahasa Inggris yaitu "problematic" yang
    artinya persoalan atau masalah. Sedangkan
    dalam bahasa Indonesia, problema berarti hal
    yang belum dapat dipecahkan; yang
    menimbulkan permasalahan.[1]
    Sedangkan yang lainmenyatakan bahwa
    " problema/problematika merupakan suatu
    kesenjangan antara harapan dan kenyataan. [2]
    Masalah adalah sesuatu yang
    dipertanyakan dan sangat penting untuk
    dipecahkan, hal ini diungkapkan dalam buku
    Pedoman Karya Tulis Ilmiah yang dijadikan
    referensi oleh STAI YAPERI
    Jadi dapat disimpulkan bahwa
    problematika adalah berbagai persoalan yang
    belum dapat terselesaikan, hingga terjadi
    kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang
    dihadapi dalam proses pemberdayaan, baik yang
    datang dari individu Guru maupun dalam upaya
    pemberdayaan masyarakat Islami secara
    langsung dalam masyarakat.
    Pengertian Pendidikan Islam
    Istilah umum yang digunakan dalam
    pendidikan Islam, yaitu Tarbiyah (pengetahuan
    tentang ar-rabb), Ta’lim (ilmu teoritik,
    kreativitas, komitmen tinggi dalam
    mengembangkan ilmu, serta sikap hidup yang
    menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah), Ta’dib
    (integrasi ilmu dan amal). [3]
    1. Istilah Tarbiyah
    Kata Tarbiyah berasal dari kata dasar
    “Rabba” (ﺭَﺑَّﻰ ), yurabbi ( ﻳُﺮَﺑِّﻰ) menjadi “tarbiyah”
    yang berarti memelihara, membesarkan dan
    mendidik. Dalam statusnya sebagai khalifah
    berarti manusia hidup di alam mendapat kuasa
    dari Allah untuk mewakili sekaligus sebagai
    pelaksana dari peran dan fungsi Allah di alam.
    Dengan demikian manusia sebagai bagian dari
    alam memiliki potensi untuk tumbuh dan
    berkembang bersama alam lingkungannya.
    Tetapi sebagai khalifah Allah maka manusia
    memiliki tugas untuk memadukan pertumbuhan
    dan perkembangannya bersama dengan alam.[4]
    2. Istilah Ta’lim
    Secara etimologi, ta’lim berkonotasi
    pembelajaran, yaitu proses memindahkan ilmu
    pengetahuan. Hakekat ilmu pengetahuan
    bersumber dari Allah SWT. Adapun proses
    pembelajaran (ta’lim) secara simbolis dinyatakan
    dalam informasi al-Qur’an ketika penciptaan
    Adam as oleh Allah SWT, ia menerima
    pemahaman tentang konsep ilmu pengetahuan
    langsung dari penciptanya. Proses pembelajaran
    ini disajikan dengan menggunakan konsep ta’lim
    yang sekaligus menjelaskan hubungan antara
    pengetahuan Adam as dengan Tuhannya. [5]
    3. Istilah Ta’dib
    Menurut al-Attas, istilah yang paling tepat
    untuk menunjukkan pendidikan Islam adalah
    Ta’dib, konsep ini didasarkan pada hadits Nabi:
    ﺍِﺩَّ ﺑَﻨِﻲْ ﺭَﺑِّﻰ ﻓَﺄَﺣْﺴَﻦَ ﺗَـﺄْﺩِﻳْﺒِﻲْ } ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻌﺴﻜﺮﻯ ﻋﻦ ﻋﻠﻰ {
    Artinya : “Tuhan telah mendidikku, maka ia
    sempurnakan pendidikanku”
    (HR. al-Askary dari Ali r.a).

    ReplyDelete
  7. Nama : Rio ilham muharom
    Semester : VII

    Menurut zainal abidin ahmad banyak benarnya, karena islam hidup belajar dari masa silam yang sangat kuat pengaruhnya. Dibanding mengikuti aturan yang modern kadang banyak yang kurang sependapat dengan hal hal yang baru dan disinilah permasalahannya. Yang harus diperbaharui oleh pemerintah yaitu kualitas pendidikan islam yang lebih baik.dari pengajarnya dan sarana prasarananya Sehingga menghasilkan anak yang soleh dan soleha sesuai dengan bidangnya agar supaya pendidikan islam lebih maju dan bisa menyeimbangkan, mengikuti jaman dengan tidak meninggalkan tradisi belajar hidup islam. Dan sekarang juga pendidikan islam islam bisa lebih menyeimbang karena banyak guru guru profesional, banyak pesantren modern, dengan pendidikan umum yang sangat memadai, tergantung kembali lagi kepada pribadi masing masing yang mau belajar dengan sungguh sungguh tidak asal asalan.

    ReplyDelete
  8. Nama : Raden Risna Rahma Salsabila
    Semester : VII
    Permasalahan pendidikan islam sekarang

    Menyikapi pembahasan mengenai problematika pendidikan Islam menurut Zainal Abidin Ahmad, pendapat saya memang tidak sepenuh nya salah dan tidak sepenuh nya benar juga, pada era saat ini sudah banyak sekolah2 yang memiliki sistem program pendidikan agama yang maju2, dengan sistem yang modern, contoh nya SDIT,SMPIT mereka ini sistem nya sekolah negri yang biasa nya pembelajaran agama nya kurang tetapi mereka membuat sistem dengan menambahkan pelajaran agama sehingga tidak jauh beda dengan sekolah sekolah swasta seperti Tsanawiyah & aliyah, begitu pula dengan guru-guru yang dihadirkan itu hebat2, seperti lulusan timur tengah, lulusan pondok pesantren unggulan,Dsb, dan dizaman modern sekarang inipun sudah banyak pesantren2 yang memiliki sistem pemebelajaran yang sangat efektif sehingga pembelajaran nya lebih maju dan lebih modern.sehingga pembelajaran islam saat ini tidak tertinggal, akan tetapi memang itu semua tergantung lembaga pendidikan tersebut, tidak semua nya memiliki sistem yang sama seeprti itu.
    Adapun menyikapi pendapat zainan abidin ahmad memang ada bener nya pula, mungkin itu semua ada di lembaga yang kurang baik sarana prasarananya, tenaga pendidiknya,kurikulumnya dan mengenai fasilitas pembelajarannya.
    Sebaiknya pemerintah pun memperhatikan kesejahteraan guru,agar supaya para pendidik lebih semangat lagi dalam menyalurkan ilmu sebaik mungkin kepada penerima ilmu, sehingga banyak terlahir anak anak dimasa depan yang memiliki potensi ilmu formal dan ilmu agama dengan baik dan seimbang,sehingga menjadi masyarakat yang cerdas dalam bidang umum maupun agama.

    ReplyDelete
  9. Nama : Devi Sartika
    Semester : VII (Tujuh)

    Pendapat yang dikemukakan oleh Zainal Abidin Ahmad diatas mengatakan bahwa Pendidikan Islam yang sering terlambat bahkan mengalami ketertinggalan dari lembaga yang lainnya bukan untuk disalahkan dan tidak juga untuk dikatakan benar. Karna setiap lembaga mempunyai kekurangan dan kelebihan, semua itu dikembalikan kepada penyelenggara dan pengelolaan.
    Disini saya akan mengambil salah satu contoh dari sebuah lembaga pendidikan MIS (MODERN ISLAMIC SCHOOL) NURUL HADY yang beralamat di Desa kadumanggu Kecamatan Babakan Madang kabupaten Bogor yang di dirikan oleh KH.Kholiq. dimana di MIS NURUL HADY ini Pendidikan Islam mengalami kemajuan dan bisa menyeimbangkan dengan perkembangan zaman sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tujuan adanya MIS NURUL HADY ini ialah mencetak calon pemimpin yang sholih dan sholihah, melatih dan mengajar kemampuan siswa agar mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya, mencetak generasi muda Islam yang memiliki karakter:
    1. Aqidah Salimah (kaimanan yang lurus)
    2. Aqliyyah Dzakiyyah (akal yang cerdas)
    3. Akhlaq Karimah (perilaku yang mulia)
    4. Ibadah Sholihah (ibadah yang benar)
    5. Amaliyah Sholihah (perbuatan yang baik).
    Bahkan menggunakan kurikulum terpadu, yakni dengan memadukan kurikulum Departemen Pendidikan Nasional dan Kurikulum Departemen Agama serta dipadukan dengan kurikulum khusus yang ada di MIS NURUL HADY tersebut.
    Dengan keseharian bersama Al-Qur'an dan Sunnah, dan pembelajaran yang lainnya. Maka dengan adanya pembelajaran di MIS NURUL HADY yang sangat efektif ini akan mencetak generasi yang memiliki potensi Ilmu Agama dan Ilmu Umum yang jauh lebih baik sesuai dengan tujuan di dirikannya lembaga ini oleh penyelenggara. Saya pikir dengan adanya Modern Islamic School Pendidikan Islam dapat dikelola secara Profesional.

    ReplyDelete
  10. Nama : Devi Sartika
    Semester : VII (Tujuh)

    Pendapat yang dikemukakan oleh Zainal Abidin Ahmad diatas mengatakan bahwa Pendidikan Islam yang sering terlambat bahkan mengalami ketertinggalan dari lembaga yang lainnya bukan untuk disalahkan dan tidak juga untuk dikatakan benar. Karna setiap lembaga mempunyai kekurangan dan kelebihan, semua itu dikembalikan kepada penyelenggara dan pengelolaan.
    Disini saya akan mengambil salah satu contoh dari sebuah lembaga pendidikan MIS (MODERN ISLAMIC SCHOOL) NURUL HADY yang beralamat di Desa kadumanggu Kecamatan Babakan Madang kabupaten Bogor yang di dirikan oleh KH.Kholiq. dimana di MIS NURUL HADY ini Pendidikan Islam mengalami kemajuan dan bisa menyeimbangkan dengan perkembangan zaman sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Tujuan adanya MIS NURUL HADY ini ialah mencetak calon pemimpin yang sholih dan sholihah, melatih dan mengajar kemampuan siswa agar mampu melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya, mencetak generasi muda Islam yang memiliki karakter:
    1. Aqidah Salimah (kaimanan yang lurus)
    2. Aqliyyah Dzakiyyah (akal yang cerdas)
    3. Akhlaq Karimah (perilaku yang mulia)
    4. Ibadah Sholihah (ibadah yang benar)
    5. Amaliyah Sholihah (perbuatan yang baik).
    Bahkan menggunakan kurikulum terpadu, yakni dengan memadukan kurikulum Departemen Pendidikan Nasional dan Kurikulum Departemen Agama serta dipadukan dengan kurikulum khusus yang ada di MIS NURUL HADY tersebut.
    Dengan keseharian bersama Al-Qur'an dan Sunnah, dan pembelajaran yang lainnya. Maka dengan adanya pembelajaran di MIS NURUL HADY yang sangat efektif ini akan mencetak generasi yang memiliki potensi Ilmu Agama dan Ilmu Umum yang jauh lebih baik sesuai dengan tujuan di dirikannya lembaga ini oleh penyelenggara. Saya pikir dengan adanya Modern Islamic School Pendidikan Islam dapat dikelola secara Profesional.

    ReplyDelete
  11. Nama :NURHIJJAH
    Semester : VII (Tujuh)

    Menurut pendapat saya bahwa pendapat zainal abidin ahmad bila disandingkan dengan kenyataan adalah tidak sepenuhnya tertinggal namun ada sisi lain yang perlu di perbaiki yaitu:
    Dalam masalah kurikulum karena kebanyakan pendidikan islam misalnya pendidikan di pesantren kurikulumnya masih tetap menggunakn kurikulum tradisional sehingga lulusannya maksimal guru ngaji atau pencceramah sebagian ada yang jadi petani dan jadi pengangguran.Seharusnya pendidikan islam hendaknya dapat melihat perubahan-perubahan sosial,dan dapat menempatkan iman sebagai sumber motivasi perkembangan dalam mengetahui ilmu pengetahuan modern.
    Dalam Manajemen dan perencanaannya, banyak pendidikan islam yang tanpa menggunakan manajemen dan perencanaan pokoknya yang penting jalan sehingga dalam pendidikan islam tidak ada perkembangan dan kemajuan. Sebaiknya sebagai pengajar atau pendidik agama islam di era globalisasi ini sudah sepatutnya pendidik mengupayakan diri untuk bisa lebih mengembangkan dengan perkembangan tekhnologi dan iptek supaya pendidikan agama islam di Indonesia tidak tertinggal.
    Keuangan. Keuangan pesantren dihasikan dari iuran santri sementra kebanyakan santri nya dari ekonomi rendah dan iuran nya disesuaikan dengan kemampuan akibat untuk Memperkembangkan dan mempertahan pendidikan islam di Indonesia sehingga operasionalnya sering kekurangan.oleh karena itu diharapkan perlakuan pemerintah terhadap pendidikan islam dalam persoalan dana supaya di sejahterakan.

    ReplyDelete
  12. Nama : Siti Mu'arifah
    Semester : VII ( Tujuh )

    Menurut pendapat saya bahwa pendapat Zainal Abidin Ahmad bila di sandingkan dengan kenyataan adalah tidak sepenuhnya benar namun ada sisi laim yang perlu di perbaiki yaitu :

    1. Dalam masalah pendidikan yang di ajarkan oleh para guru tidak menitikberatkan pada prinsip agama islam, padahal pendidikan islam sangat berpengaruh bukan hanya kehidupan di dunia melainkan di akhirat.

    2. Kurangnya kompetensi guru agama islam juga berpengaruh terhadap pemahaman siswa siswi nantinya.

    3. Masalah akses dan pemerataan pendidikan yang terbatas. Hal ini menjadikan pendidikan islam sulit di tempuh bagi anak yang berlatar belakang kurang mampu.

    4. Penerapan kurikulum yang kurang sesuai berdasarkan lingkungan tiap" sekolah. Misalnya untuk sekolah dasar / MI yang lokasi nya di daerah terpencil jangan di samakan dengan sekolah yang berada di lingkungan perkotaan, karna tentu saja dari fasilitas sekolah, daya dukung dan sumber daya orang tua nya pun berbeda, selain itu hal tersebut berpengaruh pada tenaga pendidik ( guru )yang di tuntut untuk mengajarkan materi yang ada pada kurikulum sedangkan daya tangkap siswa itu sendiri kurang.

    5. Sulitnya seorang guru agama islam di daerah terpencil untuk mendapat kesejahteraan dari pemerintah, hal ini karna ada syarat" tertentu yang harus terpenuhi untuk dapat menerimanya, namun karna kondisi yang tidak memungkinkan, kesejahteraan itu sulit di dapat, sehingga bisa saja mempengaruhi kinerja guru tersebut terhadap anak didiknya. ( kurangnya semangat menagajar ). Untuk itu di harapkan nantinya kesejahteraan guru agama islam di daerah terpencil lebih di perhatikan.

    ReplyDelete
  13. Nama :Dewi ratna sari
    Semester:vII (Tujuh)
    Tentang :permasalahan pendidikan islam jaman sekarang.

    Menurut pendapat saya bpk.zainal abidin ahmad itu tidak salah maupun benar,karna diera zaman dahulu dan sekarang itu sangatlah berbeda terhadap sistem pendidikannya juga cara pengajarannya kalau dahulu mungkin memakai banyak metode ceramah kalau sekarang kebanyakan memakai alat peraga yang guru buat untuk anak"bisa memahaminya
    Dan kebanyakan sekarang guru"sangatlah kurang untuk di yayasan"atau disekolah-sekolah untuk ketenaga kerjaannya karna diluar sana masih banyak yg membutuhkan banyak pengajar yg ahli dan bener"ikhlas dalam membimbing anak" sekarang,apalagi untuk mengajar keagamaan sangatlah miris bagi saya kurangnya perhatian sekarang"ini mangka dari itu kita harus bisa mempertahankan pelajaran agama disekolah"supaya tidak kehilangan pembelajaran tersebut.
    Apalagi anak"sekarang lebih pintar dari pada guru nya karna mereka begitu antusias banyak pertanyaan kepada gurunya mangka dari itu guru pun harus bisa lebih banyak belajar supaya bisa menjawab atas pertanyaan-pertanyaan dari anak didiknya itu sendiri,dan menurut saya pemerintah seharusnya memperhatikan juga atas sekolah"yg kurang memadai atas tempatnya ataupun sarana yg lainnya karna tempat juga membuat anak"dan guru"menjadi nyaman disekolah,guru hanya bisa memberikan ilmunya kepada anak"didiknya yg ia sayangi tapi guru tidak bisa memberi kan anak"didiknya uang yg banyak begitulah banyak jasa guru terhadap anak"didiknya.

    *Dan untuk pemerintah tolonglah bantu untuk sekolah"diluar sana yg kurang layak di tempati untuk menimba ilmu mereka adalah para pelanjut pejuang agama dan negara nantinya,terimakasih🙏

    ReplyDelete
  14. Nama : Nurlaeli
    Semester : VII (tujuh)

    Menyikapi pendapat dari Zainal Abidin Ahmad jika disandingkan dengan pendidikan Islam ada benarnya. Memang ada beberapa hal yang perlu diperbaiki dalam pendidikan Islam mengenai mempelajari ilmu-ilmu eksakta yang tentu ada kaitannya dengan Islam. Karena dengan semakin majunya dunia juga pendidikannya, maka pendidikan Islam pun harus lebih maju juga.
    Untuk pendidikan Islam itu sendiri sudah mengalami pembaharuan-pembaharuan demi kemajuan pendidikan Islam, baik dari segi kelembagaan, kurikulum, pelaksanaan pendidikan juga tenaga pengajar. Banyak lembaga pendidikan Islam yang sudah mencetak generasi yang mumpuni dalam hal pendidikan Islam.
    Namun terkadang fasilitas yang kurang memadai, juga pembaharuan yang masih belum dikelola secara baik sehingga menyebabkan tenaga pendidik sulit memahami maksud dan tujuannya, bagaimana cara mengolah dan mempraktekkan pembaharuan itu sendiri. Sehingga, ini menimbulkan pemahaman yang tidak tuntas.
    Pendidikan Islam banyak mempelajari ilmu-ilmu agama, sejarah-sejarah, yang tentu lebih besar pengaruhnya dari masa silam, ini menyebabkan adanya permasalahan dengan masa sekarang yaitu ilmu umum yang lebih berpengaruh. Yang seharusnya keduanya dipelajari dengan tidak meninggalkan ilmu agama yang menjadi dasar dari segala apa yang akan kita lakukan.
    Semoga dengan adanya kesadaran dalam diri kita untuk mempelajari ilmu pendidikan Islam juga menuntaskan apa yang telah menjadi permasalahan ketertinggalannya, kita semakin semangat untuk memperbaikinya, agar pendidikan Islam semakin maju tanpa harus meninggalkan kebiasaan-kebiasaan juga jati diri Islam itu sendiri.

    ReplyDelete
  15. Nama : M. SUKRI GOZALI
    Semester : VII

    Disini saya hanya akan memaparkan sedikit pendapat saya tentang paparan yang di paparkan Zainal Abidin Ahmad tentang ketertinggalan pendidikan islam dari lembaga lainnya,
    Sebelumnya, ketika kita bahas soal pendidikan banyak hal yang akan kita bahas meski itu tak semestinya di bahas, karena pendidikan itu sifat nya kompatibel, karena pendidikan mengaitkan berbagai aspek yang ada dalam kehidupan, ekonomi, agama, dan lain sebagainya.

    Point 1 : sebenarnya bukan terlambat merumuskan diri untuk merespon kecenderungan masyarakat, hanya saja kecenderungan masyarakat itu sendiri yang salah cenderung, kecenderungan masyarakat sekarang justru malah cenderung menjauh dari aspek pendidikan islam, seolah-olah masyarakat itu sendiri yang ingin menjauhkan diri dari pendidikan islam, dengan berdalihkan karena tuntutan kurikulum, tuntutan jaminan hidup untuk mampu bersaing dengan bangsa lain dan tuntutan-tuntutan yang lain. Ini hanya tentang perbedaan tujuan kedepannya, manusia cenderung memilih focus sama tujuan hidup di dunia yang kadang lupa dengan pendidikan islam, padahal benar kata rasul dengan pendidikan agama islam justru kita mendapatkan kedua nya, cara menata hidup ketika di dunia, bahkan yang akan berdampak positif pada kehidupan kita di akhirat, karena kita tata hidup dengan syariat islam yang ada pada pendidikan agama islam.

    Point 2 : Untuk keadaan sekarang mungkin iya, karena jika kita melihat jejak sejarah peradaban Islam, Islam pernah ada titik puncak kejayaannya, dan itu merajai semua aspek, ilmu pengetahuan, ekonomi dan lain sebagainya, dan di ilmu pengetahuan tersebut islam merajai semua ilmu pengetahun, termasuk ilmu eksakta itu sendiri. Mengapa di keadaan sekarang itu tidak berkembang lagi bahkan mungkin punah, mungkin karena dari generasi ke generasi tidak ada yang meneruskan perjuangan itu.

    Point 3 : Iyaa,, menurut saya Pendidikan Islam itu seolah-olah takut untuk keluar dari sarang keterpurukan nya, berbagai inovasi pernah di canangkan bahkan di implementasikan, tapi terkadang kita tidak merasa puas dengan hasilnya padahal inovasi itu hanya baru berjalan beberapa periode. Terlalu banyak gagasan inovasi-inovasi, tanpa bisa menetapkan inovasi mana yang tepat, sehingga tidak terjadinya perubahan yang esensial.

    Point 5 : Lembaga pendidikan di Indonesia itu ada Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan, dan alangkah lucunya Negeri ini dua lembaga pendidikan tersebut mengatur satu rumah yang sama tapi dengan pintu yang berbeda. Pendidikan Islam di Indonesia hanya belum menemukan metode, kurikulum, bahkan bahan pembelajaran yang tepat untuk dijadikan acuan satu komando seluruh Pendidikan Islam di Indonesia.

    Yang harus di perbaiki :
    Karena kita menghuni Negara dengan Sistem Pemerintahan Demokrasi, jadi disini pemerintahan lah yang di titik beratkan untuk melakukan perubahan dan perbaikan pada Sistem Pendidikan Islam, beberapa hal yang harus di perhatikan :
    • Prosedur Pengangkatan Guru Pendidikan Agama Islam, karena semua berawal dari sini, ketika penyeleksian nya mantap, akan menghasilkan tenga pengajar yang mantap juga. Karena dari tenaga pendidik yang mantap, dia akan menciptakan metode pembelajaran yang mantap dan menghasilkan output generasi yang hebat.
    • Setelah itu tentukan segala hal kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan, mulai dari Kesejahteraan Guru, Sarana Prasarana, Kurikulum, dan lain sebagainya.

    ReplyDelete
  16. NAMA : DINA JULIANTIKA ERNAWATI
    SEMESTER VII ( TUJUH )

    “PERMASALAHAN PENDIDIKAN ISLAM SEKARANG”
    Pendapat di atas menunjukkan bahwa penyelenggaraan pendidikan islam mengalami ketertinggalan dari lembaga lainnya terjawab oleh Yayasan Pendidikan Islam Nurul Ihsan yang didirikan oleh H.Hanapi Ahmad pada hari kamis tanggal 07 Juli 1993. Berlokasi di Jalan Bersih No.07 Kampung Cipayung Kel.Tengah Kecamatan Cibinong.
    Cikal bakalnya dimulai dari lembaga Pendidikan Nurul Ihsan yang didirikan oleh H. Ahmad dan H. Seri pada Tahun 1953. Madrasah diniyah menjadi pilihan Lembaga Pendidikan pertama, kemudian atas dasar keinginan luhur serta tekad bulat dalam pengembangan Ilmu-ilmu Agama maka di sepakati untuk mendirikan lembaga pendidikan yang konsisten serta lebih terarah, maka pada tahun 1974 didirikanlah Madrasah Ibtidaiyah sebagai pengganti dari Madrasah Diniyah.
    Seiring dengan didirikannya Yayasan Pendidikan Islam Nuruh Ihsan didirikanlah Madrasah Tsanawiyah Nurul Ihsan pada tanggal yang sama dan Raudhatul Athfal ( RA ) Nurul Ihsan. Secara harfiyah berarti cahaya kebijakan, Nama ini diberikan oleh pendiri untuk menggambarkan harapannya agar Madrasah yang dikelolanya dapat mencetak muslim yang senantiasa mencerminkan dan mengamalkan kebajikan dan kebaikan selama hidupnya sesuai dengan tuntunan syariat islam kini Yayasan Pendidikan Islam Nurul Ihsan terletak diareal tanah seluas 4000mz, terbagi menjadi 3 Lembaga RA, MI dan MTS. Merupakan lembaga pendidikan islam yang dengan segala kelebihan dan kekurangannya selalu mengupayakan agar para siswanya mampu berakhlaqul karimah dan mendapatkan ilmu yang bermanfaat.
    Dengan demikian menurut pendapat saya bahwa pendapat Zainal Abidin Ahmad bila disandingkan dengan kenyataan adalah tidak sepenuhnya tertinggal tetapi ada sisi lain yang harus diperbaiki yaitu :
    •Kecenderungan integrasi ekonomi yang menyebabkan terjadinya persaingan bebas dalam segala bidang, terutama dalam dunia pendidikan. Pendidikan Islam akan termosak-masik dengan dokrin-dokrin orang barat yang hanya mengendalikan logikanya saja.
    •Kecenderungan interpendensi ( saling tergantungan) yaitu suatu keadaan dimana seseorang baru dapat memenuhi kebutuhannya apabila dibantu oleh orang lain.
    •Kecenderungan yang munculnya dari penjajahan baru dalam bidang kebudayaan yang mengakibatkan terjadinya pola pikir masyarakat pengguna pendidikan, yaitu dari yang semula mereka belajar dalam rangka meningkatkan kemampuan intelektual, moral, fisik dan psikisnya. Berubah menjadi belajar untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang besar.
    Akan tetapi, tantangan yang dihadapi Pendidikan Agama Islam telah melahirkan berbagai paradigma baru dalam dunia pendidikan. Visi, Misi, Tujuan, Kurikulum, Proses Belajar dan Mengajar, Pendidik, Peserta Didik manajemen, sarana prasarana, kelembagaan pendidikan kini kini tengah mengalami perubahan yang sangatlah besar. Pendidikan Islam dengan pengalamannya yang panjang seharusnya dapat memberikan jawaban yang tepat atas berbagai tantangan tersebut. Untuk menjawab pertanyaan ini. Pendidikan Islam membutuhkan sumber daya manusia yang handal. Berpegang teguh kepada Al-Qur’an dan As-Sunnah, memiliki komitmen dan etos kerja yang tinggi, manajeman yang berbasis sistem, infra struktur yang kuat, sumber dana yang memadai , kemampuan politik yang kuat serta standar yang unggul.
    Sebagai generasi muda, kita haruslah mempunyai pendidikan yang cukup agar tidak terjerumus kedalam arus yang salah seperti gaya berpakaian yang tidak sopan, mewarnai rambut bahkan sampai meminum-minuman keras seperti yang dilakukan oleh orang barat. Kitalah sebagai generasi muda yang akan menjadi penerus dalam memajukan bangsa ini, sehingga haruslah kita memiliki skill yang matang dengan cara melalui pendidikan yang harus kita tempuh agar mampu melewati berbagai rintangan dimasa ini. Terlebih masa yang akan datang, karena masa depan tentu akan semakin banyak rintangan yang menghadang.

    ReplyDelete
  17. Nama : Rachmansyah
    Semester : VII (TUJUH)
    Problematika Pendidikan Islam saat Ini

    Menurut pendapat saya bahwa pendapat Zainal Abidin Ahmad bila disandingkan dengan kenyataan adalah tidak sepenuhnya tertinggal namun ada sisi lain yang perlu diperbaiki yaitu :

    1. Kurangnya respon pendidikan Islam terhadap realitas sosial sehingga peserta didik jauh dari lingkungan sosio-kultural mereka. Pada saat mereka lulus dari lembaga pendidikan Islam mereka akan mengalami social-shock.

    Pendidikan Islam hendaknya bukan saja berusaha meningkatkan kesadaran beragama, melainkan juga untuk melihat perubahan-perubahan sosial, dan menempatkan iman sebagai sumber motivasi perkembangan dalam menyelami dan menghayati ilmu pengetahuan modern.
    Ini berarti bahwa dalam proses pendidikan Islam terkandung upaya peningkatan kemampuan mengintegrasikan akal dengan nurani dalam menghadapi masalah perubahan sosial.

    Maka dengan ini di MI Islamiyah, diadakan kegiatan pelajaran di luar pelajaran sekolah yaitu kegiatan sholat berjama’ah dan sholat dhuha, yang diharapkan siswa akan memahami kebersamaan dalam beribadah dan kepentingan bersama di lingkungan masyarakat.

    2. Pemisahan antara ilmu umum dan ilmu agama hendaknya segera dihentikan dan menjadi sebuah upaya penyatuan keduanya dalam satu sistem pendidikan.

    Upaya MI AL-HUDA dengan masalah ini, diimbangi nya ilmu agama yang dominan dengan ilmu umum seperti pelajaran matematika, PKN, IPA dan IPS ,SBK ,pjok ,dan bhs Inggris , bhs Indonesia. bhs daerah-dll, agar siswa lebih menguasai dan tidak kaget jika menemukan pelajaran yang serupa di sekolah yang lebih tinggi.

    3. Normatif pengajaran Islam tertera dengan jelas pada struktur kurikulum. Kemudian dipraktekkan hingga menyentuh ranah efektif, penghayatan, menghidupkan semangat ajaran Islam. Sehingga lulusan misalkan selain menguasai teori tentang shalat juga memiliki komitmen dan menyukai sepenuh hati dalam menjalankan shalat.

    4. Menyelenggarakan kurikulum pendidikan Islam diusakan memiliki akar sejarah kuat dari tradisi ulama Islam masa lampau. Berpikir, menata paradigma sosial, budaya, dan sains dalam persepketif tradisi keilmuan ulama islam masa lampau. Membangun tradisi keilmuan muslim masa lampau sebagai tradisi yang utuh dan integral, sehingga tidak mengenal dikotomi atau dualisme ilmu. Mata pelajaran sejarah untuk memotivasi anak didik menjadi pelaku sejarah dan memperkuat keyakinan kepada Allah.

    5. Demi tuntutan Professional, maka keluarlah kebijakan bahwa setiap pengajar di MI AL-HUDA ,wajib melaksanakan Pendidikan lebih tinggi, mimimal S1, maka saya memilih STAI (PAI) YAPERI CIBINONG BOGOR , sebagai pilihan yang terbaik karena jaraknya tidak jauh dari tempat tinggal.

    6. Perlakuan diskriminatif Pemerintah terhadap Pendidikan Islam, selama ini cenderung menganggap dan memperlakukan Pendidikan Islam jauh dari yang diharapkan, khususnya soal dana dan persoalan kesejahteraan, alokasi dana yang diberikan pemerintah sangat jauh perbedaannya dengan dana pendidikan yang berada di lingkungan Diknas.
    dan Disayangkan saat ini tunjangan-tunjangan dihapuskan karena belum dapat S1.

    7. Persoalan lain adalah rendahnya kesejahteraan guru agama, yang berimplikasi langsung terhadap kualitas pendidikan. Akibatnya banyak guru terpaksa melakukan pekerjaan sampingan mengajar di sekolah lain, memberi les pada sore hari, menjadi ojek online, bantu keluarga dagang seperti baso dan sebagainya. Dan itu semua mengganggu terhadap efektifitas pembelajaran.

    Marilah kita bergegas membangun Sistem Pendidikan Islam yang lebih baik, di negara Bhineka ini, yang akan melahirkan generasi yang berkepribadian Islami. Mudah-mudahan generasi inilah yang akan mampu mewujudkan kemakmuran dan kemuliaan peradaban manusia di dunia ini di masa yang akan datang. Sehingga tercipta dalam kebahagiaan untuk diri pribadi, keluarga dan mewujudkan kesejahteraan serta kemaslahatan untuk semuanya.

    ReplyDelete
  18. Nama : RANI APRIANI
    SEMESTER : VII ( TUJUH )

    Permasalahan pendidikan Islam sekarang


    Menurut pendapat Zainal Abidin Ahmad itu benar , namun jika di lihat di jaman era globalisasi ini banyak sekolah sekolah yang berkembang pesat sesuai dengan kurikulum baru . Demi meningkatkan peserta didik untuk mencapai suatu tujuan yang baik
    Baik dari sisi akhlak nya
    Sikap nya dan ibadahnya
    Bahkan pengetahuannya lebih luas dan berkembang di dalam diri nya
    Sehingga bisa mengamalkannya .

    Seperti di SDIT USMANIAH Kp dukuh kecamatan Citeureup kab Bogor
    Yakni sekolah Islam terpadu di kecamatan Citeureup di sekolahn ini banyak pengembangan luas mengenai ilmu pengetahuan umum seperti : ( ilmu pengetahuan alam , ilmu pengetahuan sosial , B Inggris , dan lainya )
    Jadi tidak hanya pengetahuan agama saja yang di kembangkan seperti : ( fiqih , al quran hadist, Aqidah dan sejarah )

    Tetapi pelajaran umum dan agamanya saling berhubungan satu sama lain .
    Dengan menggunakan banyak media
    Seperti in fokus atau alat bantu lainya
    Agar anak di dalam kelas tidak bosan
    Dan bahkan mereka antusias ketika belajar sehingga gampang di ingat .
    Tidak hanya menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja
    Melaikan dengan cara membuat kelompok dan mendiskusikan setiap kelompok
    Mengenai pembelajaran yang sedang di ajarkan atau di bahas
    Dengan begitu guru agama justru bersih kukuh untuk mengembangkan pengetahuan dan keaktifan di dalam kelas atau bisa saja mengajak anak belajar di luar kelas sehingga anak mudah teringat dengan pelajaran .
    Sehingga dapat terjadi perubahan
    1. Bertambahnya ilmu pengetahuan agama dan bahkan pengetahuan umum
    2. Berakhlakul Karim ah
    3. Disiplin
    4. Bertanggung jawab

    Sehingga di disitu lah keberhasilan guru yang bisa membuat anak didiknya berhasil.

    ReplyDelete
  19. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  20. Nama : IWANG SEPTIAN
    Semester : VII ( TUJUH )

    Menurut pandangan saya pendapat Zainal Abidin Ahmad tidak sepenuhnya benar dan tidak juga salah, hal ini terjawab pada salah satu lembaga pendidikan islam tempat saya menimba ilmu dulu yang terus berkembang dan maju sampai saat ini yaitu Madrasah Aliyah Alhikmah Tajur yang didalamnya terdapat program yang diunggulkan yaitu seluruh siswa di ajarkan materi Ilmu Pendidikan materi yang mengajarkan tentang keguruan atau cara-cara mengajar. Pendiri lembaga tersebut yaitu Drs. K.H. SUPYANI M.Pd.I beliau adalah seorang ulama yang dikagumi dan menjadi contoh untuk masyarakat banyak terkait tentang pendidikan Islam dan beliau pun mendirikan lembaga pendidikan Islam sebagai solusi bagi masyarakat dan kemajuan pendidikan agam Islam.

    berkat sistem pendidikan yang diterpkan di MA Alhikmah ini, alumni MA Alhikmah bisa meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.kemudian Melanjutkan estafet pendidikan dan pengajaran untuk periode selanjutnya karena sebagian besar alumni dari MA Alhikmah ini menjadi seorang tenaga pendidik baik pendidikan yang umum maupun yang agama. mereka semua mampu untuk berkembang mengikuti perkembangan zamannya dan tentu bisa meraih prestasi yang membanggakan baik dalam akademik maupun non-akademik.

    menurut pandangan saya,ada benarnya juga pendapat diatas bahwa didalam beberapa sektor pendidikan di Indonesia masih ada kekurangan tenaga pendidik/pengajar sehingga hal ini menyebabkan terhambatnya setiap tahap dalam proses pendidikan agama islam di Indonesia. dan sebagai pendidik/pengajar pendidikan agama islam di era globalisasi ini sudah seharusnya kita mengupayakan diri untuk bisa lebih mengembangkan potensi yang dimiliki dengan cara menyeimbangkannya dengan perkembangan era digital 4.0 dan IPTEK. Agar tidak klasik dan tidak tertinggal. salah satu contoh upaya yang bisa dilakukan adalah dengan cara menciptakan pemikiran-pemikiran islam yang modern tentunya yang berdasarkan Al-Qur`an dan As-Sunnah. juga dengan menulis buku-buku fiqh kontemporer yang mencakup permasalahan-permasalahan furu` secara lebih dinamis

    ReplyDelete
  21. Nama : Nurhayati
    Semester : VII

    Menurut pendapat saya bahwa pendapat Zainal Abidin Ahmad bila disandingkan dengan kenyataan adalah tidak sepenuhnya tertinggal namun ada sisi lain yang perlu diperbaiki yaitu ketertinggalan pendidikan Islam dikarenakan oleh terjadinya penyempitan terhadap pemahaman pendidikan islam yang hanya berkisar pada aspek kehidupan ukhrawi yang terpisah dengan kehidupan duniawi atau aspek kehidupan rohani yang terpisah dengan kehidupan jasmani dan kurangnya respon pendidikan islam terhadap realitas sosial sehingga peserta didik jauh dari lingkungan sosio - kultural mereka, pada saat mereka lulus dari lembaga pendidikan islam mereka akan mengalami social shock.

    ReplyDelete

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...