Tuesday, June 16, 2020

Model Pendekatan dalam Pembelajaran

A. Ulasan Kata;

Pendekatan

Istilah pendekatan, jika mengambil asal kata yang berasal dari bahasa Inggris itu, yaitu “approach” salah satu artinya di Indonesiakan adalah “Pendekatan”. Dalam pengajaran, approach diartikan sebagai a way of beginning something ‘cara memulai sesuatu’. Karena itu, pengertian pendekatan dapat diartikan cara memulai pembelajaran.

Pengertian yang lebih luasnya lagi, kata pendekatan memiliki arti seperangkat asumsi atau perkiraan mengenai bagaimana cara belajar-mengajar didalam kelas. Pendekatan merupakan titik awal dalam memandang sesuatu, kata sesuatu menurut filsafat adalah keyakinan yang kadang kala sulit untuk membuktikannya, karena kata Pendekatan ini bisa bersifat aksiomatis, artinya bahwa kebenaran teori yang digunakan tidak dipersoalkan lagi. jadi Pendekatan ini dapat difahami sebagai titik tolak atau sudut pandang seorang guru terhadap proses pembelajaran pada awal mengajar.

 Kemudian kata pembelajaran, Jika mengambil definisi dari Asyar, 2011. Pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat membawa informasi dan pengetahuan dalam interaksi yang berlangsung antara pendidik dengan peserta didik.

Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan sesuatu yang bisa dipahami dan memberikan manfaat bagi penerimanya. Data dan fakta adalah “bahan baku” informasi. yang dmaksud dengan informasi ini adalah data yang sudah diolah menjadi bentuk yang bernilai atau bermakna sebagai bahan mengajar. 

  Dengan demikian Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang seorang guru terhadap proses pembelajaran yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, dimana di dalamnya membawa informasi, mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.

B.Macam-macam pendekatan pembelajaran

  • Pendekatan Kontekstual.  
  • Pendekatan Konstruktivisme.
  • Pendekatan Deduktif.
  • Pendekatan Induktif.  
  • Pendekatan Konsep.  
  • Pendekatan Proses.
  • Pendekatan Open – Ended.
  • Pendekatan Saintifik.

 C. Tugas

    Sekarang kuliah akhir dari Semester IV ini sebagai pertemuan yang ke 13 diberikan tugas untuk membuat makalah singkat dengan mengambil judul dari salah satu macam pendekatan pembelajaran tersebut diatas yang dituangkan pada kolom komentar.




4 comments:

  1. Nama : Baniatus Sopiah
    Semester : IV

    A. Pengertian Pendekatan Kontekstual

    Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan fakta dalam kehidupan siswa serta dengan situasi dunia nyata untuk menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. CTL lebih menekankan pada rencana kegiatan kelas yang dirancang guru. Rencana kegiatan tersebut berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswanya sehubungan dengan topik yang akan dipelajari. Pembelajaran kontekstual lebih mementingkan strategi belajar bukan hasil belajar. Pembelajaran kontekstual mengharapkan siswa untuk memperoleh materi pelajaran meskipun sedikit tetapi mendalam bukan banyak tetapi dangkal.

    B. Karakteristik Pendekatan Kontekstual

    Menurut Sofyan dan Amirudin bahwa karakteristik dari Pendekatan Kontekstual (CTL) yaitu :
    • Kerjasama
    • Saling menunjang
    • Menyenangkan, tidak membosankan
    • Pembelajaran terintegrasi
    • Menggunakan berbagai sumber
    • Peserta didik aktif
    • Sharing dengan teman
    • Belajar dengan bergairah
    • Peserta didik kritis dan kreatif.

    C. Komponen Pendekatan Kontekstual

    1. Kontrukstivisme
    Merupakan landasan berfikir CTL, yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar mengahafal, mengingat pengetahuan, tetapi merupakan suatu proses belajar mengajar dimana siswa sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya, yang dilandasi oleh struktur pengetahuan yang dimilikinya.
    2. Inquiry
    Merupakan bagian inti dari kegiatan pembelajaran berbasis kontekstual.
    3. Questioning (Bertanya)
    Pengetahuan yang dimiliki seseorang selalu dimulai dari bertanya. Bertanya merupakan strategi utama pembelajaran berbasis kontekstual.
    4. Learning Community (Masyarakat Belajar)
    Menyarankan hasil pembelajaran diperoleh dari hasil kerjasama orang lain. Hasil belajar diperoleh dari hasil sharing dengan teman, antar kelompok dan antar yang tahu ke yang belum tahu. Masyarakat belajar terjadi apabila ada komunikasi dua arah, dua kelompok atau lebih yang terlibat dalam komunikasi pembelajaran saling belajar.
    5. Modeling (Pemodelan)
    Pemodelan pada dasarnya membahasakan yang dipikirkan, mendemonstrasikan bagaimana guru menginginkan siswanya untuk belajar dan melakukan apa yang guru inginkan agar siswanya melakukan. Dalam pembelajaran kontekstual guru bukan satu-satunya model. Model dapat dirancang dengan melibatkan siswa dan mendatangkan dari luar.
    6. Reflection ( Refleksi)
    Merupakan cara berfikir atau respon tentang apa yang baru dipelajari atau berfikir kebelakang tentang apa yang telah dilakukan dimasa lalu. Realisasinya dalam pembelajaran, guru menyisakan waktu sejenak agar siswa melakukan refleksi yang merupakan pernyataan langsung tentang apa yang diperoleh hari itu.
    7. Authentic Assesment (Penilaian yang sebenarnya)
    Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa memberikan gambaran mengenai perkembangan belajar siswa. Dalam pembelajaran berbasis CTL, gambaran perkembangan belajar siswa perlu diketahui guru agar bisa memastikan bahwa siswa mengalami pembelajaran yang benar. Fokus penilaian adalah pada penyelesaian tugas yang relevan dan kontekstual serta penilaian dilakukan terhadap proses maupun hasil.

    D. Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Pembelajaran

    Untuk mengaplikasikan pembelajaran kontekstual dapat digunakan berbagai metode yang membuat siswa aktif dalam proses pembelajaran seperti problem based learning, cooperatif learning, project based learning, servic learning dan work based learning (Berns,2001:4). Pendapat tersebut mengatakan bahwa untuk mewujudkan pembelajaran kontekstual guru harus menggunakan metode yang banyak melibatkan pengalaman belajar siswa secara langsung.


    Terimakasih 🙏

    ReplyDelete
  2. Nama : Vivi
    Semester : IV (Empat)

    PENDEKATAN SAINTIFIK

    Pendekatan saintifik (scientific approach) adalah model pembelajaran yang menggunakan kaidah-kaidah keilmuan yang memuat serangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi, menanya, eksperimen, mengolah informasi atau data, kemudian mengkomunikasikan (Kemendikbud, 2014).

    Berikut definisi dan pengertian pendekatan saintifik dari beberapa sumber buku:
    • Menurut Rusman (2015), pendekatan saintifik merupakan pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa secara luas untuk melakukan eksplorasi dan elaborasi materi yang dipelajari, di samping itu memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengaktualisasikan kemampuan melalui kegiatan pembelajaran yang dirancang oleh guru.
    • Menurut Hosnan (2014), pendekatan saintifik adalah suatu proses pembelajaran yang dirancang supaya peserta didik secara aktif mengkonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui kegiatan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan/merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan, dan mengkomunikasikan.

    Tujuan dan Prinsip Pendekatan Saintifik
    Menurut Hosnan (2014) pendekatan saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Berpusat pada siswa; 2) Melibatkan keterampilan proses sains dalam mengonstruksi konsep, hukum atau prinsip; 3) Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang perkembangan intelektual, khususnya keterampilan berpikir tingkat tinggi siswa, dan; 4) Dapat mengembangkan karakter siswa.

    Menurut Hosnan (2014), tujuan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut:
    1. Untuk meningkatkan kemampuan intelek, khususnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa.
    2. Untuk membentuk kemampuan siswa dalam menyelesaikan suatu masalah secara sistematik.
    3. Terciptanya kondisi pembelajaran di mana siswa merasa bahwa belajar itu merupakan suatu kebutuhan.
    4. Diperolehnya hasil belajar yang tinggi.
    5. Untuk melatih siswa dalam mengomunikasikan ide-ide, khususnya dalam menulis artikel ilmiah.
    6. Untuk mengembangkan karakter siswa.

    Beberapa prinsip pendekatan Saintifik dalam kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut (Hosnan, 2014):
    1. Pembelajaran berpusat pada siswa.
    2. Pembelajaran membentuk students self concept.
    3. Pembelajaran terhindar dari verbalisme.
    4. Pembelajaran memberikan kesempatan pada siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi konsep, hukum, dan prinsip.
    5. Pembelajaran mendorong terjadinya peningkatan kemampuan berpikir siswa.
    6. Pembelajaran meningkatkan motivasi belajar siswa dan motivasi mengajar guru.
    7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk melatih kemampuan dalam komunikasi.
    8. Adanya proses validasi terhadap konsep, hukum, dan prinsip yang dikonstruksi siswa dalam struktur kognitifnya.

    Langkah-Langkah Pendekatan Saintifik
    Menurut Daryanto (2014) langkah-langkah pendekatan saintifik dalam pembelajaran adalah sebagai berikut:
    1. Mengamati (observasi)
    2. Menanya
    3. Mengumpulkan Informasi
    4. Mengasosiasikan/mengolah informasi
    5. Mengkomunikasikan

    ReplyDelete
  3. Nama : Rimah Hasanah
    Semester IV

    Pendekatan Konsep - Pendekatan konsep adalah pendekatan yang mengarahkan peserta didik meguasai konsep secara benar dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan konsep (miskonsepsi). Konsep merupakan struktur mental yang diperoleh dari pengamatan dan pengalaman. Pendekatan Konsep merupakan suatu pendekatan pengajaran yang secara langsung menyajikan konsep tanpa memberi kesempatan kepada siswa untuk menghayati bagaimana konsep itu diperoleh.

    pendekatan konsep

    Ciri-ciri suatu konsep adalah
    Konsep memiliki gejala-gejala tertentu
    Konsep diperoleh melalui pengamatan dan pengalaman langsung
    Konsep berbeda dalam isi dan luasnya
    Konsep yang diperoleh berguna untuk menafsirkan pengalaman-pengalaman
    Konsep yang benar membentuk pengertian
    Setiap konsep berbeda dengan melihat ciri-ciri tertentu
    Kondisi-kondisi yang dipertimbangkan dalam kegiatan belajar mengajar dengan pendekatan konsep adalah:
    Menanti kesiapan belajar, kematangan berpikir sesuai denaan unsur lingkungan.
    Mengetengahkan konsep dasar dengan persepsi yang benar yang mudah dimengerti.
    Memperkenalkan konsep yang spesifik dari pengalaman yang spesifik pula sampai konsep yang kompleks.
    Penjelasan perlahan-lahan dari yang konkret sampai ke yang abstrak.

    Langkah-langkah mengajar dengan pendekatan konsep

    Langkah-langkah mengajar dengan pendekatan konsep melalui 3 tahap yaitu,
    Tahap Enaktik
    Tahap enaktik dimulai dari:
    Pengenalan benda konkret.
    Menghubungkan dengan pengalaman lama atau berupa pengalaman baru.
    Pengamatan, penafsiran tentang benda baru.
    Tahap Simbolik
    Tahap simbolik siperkenalkan dengan: Simbol, lambang, kode, seperti angka, huruf. kode, seperti (?=,/) dll. Membandingkan antara contoh dan non-contoh untuk menangkap apakah siswa cukup mengerti akan ciri-cirinya. Memberi nama, dan istilah serta defenisi.
    Tahap Ikonik
    Tahap ini adalah tahap penguasaan konsep secara abstrak, seperti: Menyebut nama, istilah, definisi, apakah siswa sudah mampu mengatakannya.

    Terimakasih🙏

    ReplyDelete
  4. Nama : Meli Astuti
    Semester : IV (empat)

     PENDEKATAN INDUKTIF
    A.    Konsep dan Pembelajaran Pendekatan Induktif
     Pendekatan induktif pada awalnya dikemukakan oleh filosof dari Inggris yang bernama Prancis Bacon (1561) yang menghendaki agar penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkret sebanyak mungkin. Cara induktif ini disebut juga sebagai dogmatif yang artinya bersifat mempercayai begitu saja tanpa diteliti secara rasional. Dengan kata lain bahwa fakta-fakta yang ada menjadi suatu landasan dalam cara induktif ini.
    - Menurut Sagala (2006, hlm. 77), berpikir induktif ialah suatu proses dalam berpikir yang berlangsung dari khusus menuju ke yang umum. Orang mencari ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu dari berbagai fenomena, kemudian menarik kesimpulan bahwa ciri-ciri atau sifat-sifat itu terdapat pada semua jenis fenomena.
    - Menurut Suwangsih dan Tiurlina (2006, hlm. 108), pendekatan induktif menggunakan penalaran induktif, hingga cara empiris bisa diterapkan. Dengan cara ini konsep-konsep matematika yang abstrak dapat dimengerti siswa melalui benda-benda konkret.
    - Sementara itu menurut Indriana (2011, hlm. 165) pembelajaran induktif adalah sebuah penalaran yang bermula dari khusus (pengamatan, ukuran, data) ke umum (aturan, hukum, teori-teori).
     Dapat disimpulkan bahwa pendekatan induktif adalah suatu proses bernalar yang bermula dari khusus menuju ke yang umum dengan memperhatikan unsur  fakta setelah terjadi pengamatan. Dengan kata lain pendekatan induktif memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkonstruksi sendiri pengetahuaanya melalui konsep-konsep yang khusus hingga umum.
     Berkenaan dengan pembelajaran induktif di sekolah dasar merupakan suatu hal yang harus dimiliki oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Pembelajaran induktif ini pada dasarnya membutuhkan suatu contoh yang kongkret yang dapat mudah dimengerti oleh siswa, kemudian dengan adanya  contoh tersebut maka siswa akan lebih mudah dalam memahami maksud dari contoh-contoh tersebut, sehingga pada tahap selanjutnya siswa dapat menarik kesimpulan mengenai maksud dari contoh-contoh yang telah dipaparkan tersebut.
     Pada dasarnya penerapan pendekatan induktif harus memperhatikan karakteristik siswa, bahan ajar, keterampilan guru, serta waktu yang tersedia.
    * Menurut Yamin (2005, hlm. 78) pendekatan induktif tepat dipergunakan bila,
    1.    siswa telah mengenal atau telah mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan mata pelajaran tersebut,
    2.    yang diajarkan berupa keterampilan komunikasi antara pribadi, sikap, pemecahan, dan pengambilan keputusan,
    3.    pengajar mempunyai keterampilan fleksibel, terampil mengajukan pertanyaan terampil mengulang pertanyaan, dan sabar,
    4.    waktu yang tersedia  cukup panjang.
    Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan induktif memiliki langkah-langkah tersendiri dalam pelaksanaanya. Menurut Sagala (2006, hlm. 77) langkah-langkah yang dapat digunakan dalam pendekatan induktif adalah:
    a.    Memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan induktif;
    b.    Menyajikan contoh-contoh khusus konsep, prinsip atau aturan itu yang memungkinkan siswa memperkirakan (hipotesis) sifat umum yang terkandung dalam contoh-contoh itu;
    c.    Disajikan bukti-bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau menyangkal perkiraan itu; dan
    d.   Disusun pernyataan mengenai sifat umum yang telah terbukti berdasarkan langkah-langkah yang terdahulu.
     Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran di atas, terlebih dahulu guru harus mencari memilih sebuah konsep terlebih dahulu, kemudian guru tersebut memberikan contoh-contoh mengenai konsep yang tadi telah dipilih. Berikutnya dari contoh-contoh yang diperlihatkan juga guru perlu menunjukkan bukti-bukti lain yang menunjang atau menyangkal mengenai konsep tersebut.

    Terimakasih.

    ReplyDelete

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...