Tuesday, September 22, 2020

Konsep Bimbingan dan Konseling

 

Konsep Bimbingan dan Konseling

Kata Bimbingan dan konseling terdiri dari dua kata, yaitu bimbingan dan konseling, dua kata tersebut punya arti yang berbeda dan bahkan dari sudut pandang pengertiannya juga berbeda.  

Arti dari Kata Bimbingan adalah saling berpegangan tangan, bergandengan,  bekerja sama dan tolong-menolong, sementara pengertianya adalah proses menuntun yang dilakukan oleh seseorang untuk membantu orang lain untuk agar dapat memahami masalah yang ada pada dirinya sehingga diharapkan akan dapat mengerti apa yang harus dilakukan selanjutnya oleh dirinya.

Masalah ini biasanya akan dialami oleh setiap orang dalam menjalani kehidupan sehari hari, berganti waktu masalah pasti akan selalu terjadi dan berganti ganti, oleh karena itu sangat bijak bila kata masalah ini difahami dengan pengertian dari sisi hukum, yaitu Das sollen dan das sein dua istilah kata dari kata dasar itu ada dalam ilmu hukum. Das sollen diartikan sebagai apa yang seharusnya terjadi sedangkan das sein adalah kenyataan yang sebenarnya. Ketika terjadi ketidaksesuaian antara dua kata das sollen dan das sein, maka disitulah timbul masalah.

Seperti pendapat Surya (1988) dengan mengutip pendapat dari Crow & Crow (1960) dan (Tohirin, 2011, hal. 17) menyatakan bahwa Bimbingan   adalah   bantuan   yang   diberikan   oleh seseorang   baik   laki-laki maupun perempuan yang memiliki pribadi baik dan pendidikan yang memadai, kepada seseorang   (individu)   dari   setiap   usia   untuk   menolongnya  dengan mengembangkan arah pandangannya sendiri, membuat pilihan sendiri, dan memikul bebannya sendiri.

Jadi, Pemberian bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada orang lain ini harus menunjukan perbedaan kemampuan, orang yang memberi bimbingan harus punya kelebihan ilmu dan wawasanya dari orang yang dimbimbingnya, karena dalam pemberian bimbingan ini mengandung pandangan yang bijak dengan penuh kualitas serta solusi yang menyenangkan sehingga membuahkan hasil perubahan baik sikap, pola pikir maupun perilaku sebelumnya.

Kata konseling diadopsi dari bahasa Inggris “counseling” di dalam kamus artinya dikaitkan dengan kata “counsel” memiliki beberapa arti, yaitu nasihat (to obtain counsel), anjuran (to give counsel), dan pembicaraan (to take counsel). Berdasarkan arti di atas, konseling secara etimologis berarti pemberian nasihat, anjuran, dan pembicaraan dengan bertukar pikiran.

Sementara  kata konseling   menurut Mortensen   (1964) menyatakan   bahwa “Konseling merupakan  proses  hubungan  antarpribadi  dimana  orang  yang  satu  membantu  yang  lainnya untuk meningkatkan pemahaman dan kecakapan menemukan masalahnya ” (Tohirin, 2011, hal. 22)   konseling  adalah  proses  pemberian  pandangan  seseorang  kepada  orang  lain  dengan tujuan  agar  orang  tersebut  lebih  mampu  memahami  masalah  yang  sedang  dihadapinya.

Dari  pendapat   ahli  dapat disimpulkan  bahwa Konseling   itu  merupakan  suatu bantuan yang diberikan oleh seorang Konselor yang terlatih pada individu bisa1 orang atau  lebih yang  mengalami kesulitan atau masalah siswa  secara  tatap  muka, yang  bertujuan  agar individu  tersebut  dapat    mengambil  keputusan  secara  mandiri  atas  permasalahan  yang dihadapinya   baik   masalah   psikologis,   social,   budaya dan   lain-lain   dengan   harapan   dapat memecahkan  masalahnya,  memahami  dirinya,  mengarahkan  dirinya  sesuai  dengan kemampuan     dan     potensinya     sehingga     mencapai     penyesuaian     diri     pada  lingkungannya. 

Konseling juga merupakan suatu proses yang kompleks dan melibatkan hubungan yang bersifat pribadi dan memerlukan tingkat keterampilan yang tinggi.  Oleh karena  itu  dalam  kegiatannya  konseling    melibatkan  emosional  dan  intelektual  untuk memiliki   pengendalian   perilaku   yang   cermat,   kepekaan   terhadap   manusia   dan masalahnya, dan keterampilan-keterampilan teknis yang memadai.

Sementara arti kata bimbingan dan konseling sendiri bila disatukan dalam satu kalimat adalah proses pemberian bantuan berupa tuntunan dan pemberian pendapat atau pandangan dari seorang konselor kepada seorang konseli  agar dapat lebih memahami suatu masalah serta dapat mengambil keputusan dengan memberikan anjuran dan nasehat yang tepat.

Masalah bisa terjadi pada seorang guru saat guru yang bertugas sebagai guru,  mendidik anak-anak tidak terlatih dengan baik bisa menyebabkan anak-anak tidak bisa memiliki keterampilan dasar seperti melakukan rukun islam atau mata pelajaran matematika dan bahasa dengan baik.

Dalam menyelesaikan masalah Bimbingan  dan  konseling  perlu memiliki  instrumen  agar  ilmu  ini  layak digunakan sebagai salah satu aspek pembangun pendidikan yang baik.

Instrumen dalam Bimbingan Konseling secara  umum  dapat artikan sebagai alat yang  memenuhi persyaratan akademik yaitu memenuhi kualifikasi sebagai konselor, alat ini maksudnya untuk dapat dipergunakan sebagai alat ukur dengan mengukur satu obyek ukur atau dengan kata lain alat untuk mengumpulkan data mengenai suatu variable.

Alat ukur dan obyek ukur ada dalam kegiatan pengukuran dengan memberikan pertanyaan yang sudah diukur dengan cara pembuatan soal yang direncanakan yang maksudnya untuk diketahui informasi sifat dari objek ukur dalam bentuk jawaban. 

Pada  dasarnya  instrumen sebagai alat ukur dalam penggunaanya dapat  dibagi dengan dua cara, yaitu melakukan media Tes  dan  Nontes.   

Berdasarkan  bentuk atau jenisnya tentang tes dan non tes yang dilakukan dalam bimbingan dan konseling. penyelenggaran Tes dibedakan menjadi dua, yaitu ada tes uraian dan tes obyektif

    Tes uraian yang dalam literatur disebut juga (essay examination) merupakan alat pengumpul data kasus atau masalah yang sedang dialami oleh konseli. Secara umum tes uraian ini adalah pernyataan yang menuntut konseli menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan penyataan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri.

 Soal uraian 

  1. Apakah yang harus dilakukan olehmu untuk mengoptimalkan belajar agar sesuai dengan kebutuhan sendiri?
  2. Jelaskan akibat yang ditimbulkan dari kelakuanmu tentang sikap negatif pada dirimu?
  3. Sebutkan bagaimana bergaul yang baik terhadap sesama teman?

Jawaban dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, dan memberikan alasan ini adalah,

  1. menjadikan jawaban berurai dengan membuka simpul masalah yang sedang dihadapi
  2. menceraikan dengan melepaskan hubungan bagian-bagian dari induknya masalah
  3. menerangkan dengan membentangkan panjang lebar tentang pendapat, pikiran,  menjelaskan secara gamblang 
  4. memaparkan dan menjelaskan sesuatu yang tadinya ringkas
  5. menjabarkan; menganalisis.

    Tes objektif adalah tes yang dilakukan dengan menggunakan ukuran-ukuran yang sudah ditentukan. Contohnya multiple choice (pilihan ganda). Dalam tes objektif ini bagi konseli tinggal memilih beberapa opsi sesuai dengan pertanyaan yang disediakan. Dari opsi jawaban yang tersedia tersebut ada jawaban breaker (pemecah), ada satu jawaban yang mirip dengan jawaban yang benar.

Soal Obyektif.

  1. Berikut ini yang menjadi sikap yang dilakukan olehmu setiap hari berkaitan dengan kehadiran  adalah...

    a.Sering terlambat karena membantu orang tua

    b.tidak membawa buku sesuai jadwal

    c.Membawa baju bebas di kantong tasmu

    d.merasa takut bertemu teman yang jahil

    e.Kurang percaya diri dengan fisik

  2. Berikut ini adalah prinsip untuk taat belajar berkaitan  dengan peserta didik, kecuali...

    a.Hadir tepat waktu

    b.Membaca do'a ketika akan mulai belajar

    c.menyiapkan barisan tempat duduk.

    d.Mengucapkan salam

    e.Melaporkan yang hadir dan yang tidak hadir

  3. Tujuan memberi pelayanan bimbingan dan konseling tidak terlepas dari tujuan pendidikan pada umumnya sehingga tujuan bimbingan adalah..........tujuan pendidikan.

    a.Penjabaran dari         

    b.Kebalikan dari           

    c.Membantu tercapainya

    d.Sama dengan

    e.Menggantikan

     

  4.  Menurutmu yang memegang tanggung jawab tertinggi dalam pelaksanaan dan perencanaan program bimbingan adalah...

    a.Konselor                  

    b.Guru BK                  

    c.Bidang Tata Usaha (TU)

    d.Guru Tetap

    e.Kepala Sekolah

  5.  "Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”

    Pernyataan diatas merupakan tujuan pendidikan yang dijelaskan pada...

    a. Pasal 31 ayat 3 UUD 1945 

    b. Pasal 31 ayat 5 UUD 1945                 

    c. Pembukaan UUD 1945

    d. UU No. 20 Tahun 2003 pasal 3

    e. Semua salah


Tugas;

 

Buat pertanyaan yang berkaitan dengan kasus siswa yang takut menghadapi guru mata pelajaran bahasa arab baik untuk Tes Uraian, Tes Obyektif dan cara pendekatan non tes


  Sedangkan nontes terdiri dari wawancara (interview), observasi, kunjungan rumah, tes, konferensi kasus, dan alih tangan.

 

Wawancara

 Wawancara adalah sebuah kegiatan yang bertujuan memperoleh informasi dari seorang narasumber yaitu siswa yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan kepada siswa terkait suatu masalah atau kasus tertentu yang akan dibahas.

Sebelum melakukan wawancara, ada beberapa tahapan yang harus dilewati, yaitu: Tahap persiapan Tahap pelaksanaan Tahap pelaporan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wawancara: Pengertian dan Tahapan", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/27/100000369/wawancara--pengertian-dan-tahapan?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Tahapan wawancara Sebelum melakukan wawancara, ada beberapa tahapan yang harus dilewati, yaitu:

  1. Tahap persiapan
  2. Tahap pelaksanaan
  3. Tahap pelaporan

Rumusan pertanyaan wawancara dimulai dengan menggunakan rumus Berikut ini penjelasannya:

    1. What (apa) yaitu apa yang terjadi.
    2. When (kapan) yaitu kapan peristiwa itu terjadi.
    3. Why (mengapa) yaitu mengapa peristiwa itu terjadi.
    4. Who (siapa) yaitu siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu.
    5. Where (di mana) yaitu di mana lokasi kejadian.
    6. How (bagaimana) yaitu bagaimana peristiwa itu bisa terjadi.

 Observasi

 Observasi adalah suatu aktivitas pengamatan terhadap suatu objek secara cermat dan langsung di lokasi penelitian, serta mencatat secara sistematis mengenai gejala-gejala yang diteliti.

  Pendapat lain mengatakan bahwa arti observasi adalah suatu tindakan atau proses mengamati sesuatu atau seseorang dengan cermat untuk mendapatkan informasi atau membuktikan kebenaran suatu penelitian.

 Proses observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan tujuan penelitian. Kegiatan ini direncanakan dan dicatat secara sistematis, serta dapat dikendalikan keandalannya (reliabilitas) dan kesahihannya (validitas).

 Kunjungan rumah

 Kunjungan Rumah (P4) adalah upaya yang dilakukan Konselor untuk mendeteksi kondisi keluarga dalam kaitannya dengan permasalahan anak/individu agar mendapat berbagai informasi yang dapat digunakan lebih efektif.

Tujuan

1. Umum

Diperolehnya data yang lebih lengkap dan akurat berkenaan dengan masalah klien serta digalangnya komitmen orangtua atau anggota keluarga lainnya dalam rangka penyelesaian masalah.

2. Khusus

Agar terpahaminya permasalahan klien dan upaya pengentasannya. Dari ini dapat mencegahtimbulnya masalah lagi serta dapat berlanjut untuk mewujudkan fungsi pengembangan dan pemeliharaan serta advokasi.

 Komponen
1. Kasus
Diidentifikasi terlebih dahulu dan dianalisis perlu tidak diadakannya Kunjungan Rumah sebagai tindak lanjut dari penanganan kasus tersebut.
2. Keluarga
Yang hendaknya diperhatikan:
    • Orangtua/wali
    • Anggota keluarga lain
    • Orang-orang yang tinggal di lingkungan keluarga
    • Kondisi fisik rumah
    • Kondisi ekonomi dan hubungan social-emosoional
3. Konselor
Sebagai penyelenggara layanan kunjungan rumah

 

Rumusan pertanyaan wawancara Pertanyaan wawancara dimulai dengan menggunakan rumus 5W+1H. Berikut ini penjelasannya: What (apa) yaitu apa yang terjadi. When (kapan) yaitu kapan peristiwa itu terjadi. Why (mengapa) yaitu mengapa peristiwa itu terjadi. Who (siapa) yaitu siapa saja yang terlibat dalam peristiwa itu. Where (di mana) yaitu di mana lokasi kejadian. How (bagaimana) yaitu bagaimana peristiwa itu bisa terjadi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wawancara: Pengertian dan Tahapan", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/27/100000369/wawancara--pengertian-dan-tahapan?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Sebelum melakukan wawancara, ada beberapa tahapan yang harus dilewati, yaitu: Tahap persiapan Tahap pelaksanaan Tahap pelaporan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wawancara: Pengertian dan Tahapan", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/27/100000369/wawancara--pengertian-dan-tahapan?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Sebelum melakukan wawancara, ada beberapa tahapan yang harus dilewati, yaitu: Tahap persiapan Tahap pelaksanaan Tahap pelaporan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wawancara: Pengertian dan Tahapan", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/27/100000369/wawancara--pengertian-dan-tahapan?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Sebelum melakukan wawancara, ada beberapa tahapan yang harus dilewati, yaitu: Tahap persiapan Tahap pelaksanaan Tahap pelaporan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Wawancara: Pengertian dan Tahapan", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/27/100000369/wawancara--pengertian-dan-tahapan?page=all.
Penulis : Arum Sutrisni Putri
Editor : Arum Sutrisni Putri

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

 Secara teoritis, variabel dapat di artikan sebagai akibat dari satu kegiatan yang dapat merubah kegiatan yang lain, atau dengan kata lain, objek yang mempunyai variasi antara satu kegiatan dengan yang lain saling mempengaruhi  satu objek kegiatan dengan objek kegiatan yang lain.

Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah baik konstruksi atau sifat yang akan dipelajari. Contoh kata variabel, yaitu tentang kata siswa, belajar, mengajar, metode, Pendidikan, penghasilan, produktifitas kerja, apresiasi, dan sebagainya.

Misalnya:

  1. Siswa yang diberikan bimbingan bagaimana tatacara berwudhu yang benar mengikuti sunah rasul maka akan berdampak pada perubahan sikap dan perilaku. 
  2. Orang yang sering belajar mengikuti kajian kitab kuning tentang Sodaqoh dapat merubah pola konsumsi seseorang yang tadinya boros menjadi hemat”. 
  3. Seorang guru mengajar akidah akhlak terhadap anak SD  dengan kesungguhan hati akan membuahkan keimanan.
  4. Metode diskusi untuk belajar mengajar pada anak TK kurang efektif karena siswa belum faham cara mengungkapkan pendapat.
  5. Menyelengggarakan pendidikan ditempat orang orang yang cinta ketengan hati akan lebih mudah ketimbang menghadapi orang yang buta ilmu.
  6. Meningkatkan penghasilan akan lebih mudah dengan menghindari cara kerja yang mendekati subhat.
  7. Berkarya pada bidang kreatifitas yang diminati akan membuat prduktifitas kerja meningkat.
  8. Pemberian apresiasi terhadap siswa yang berprestasi memberikan peluang kedekatan emosi individu. 

Variabel juga bisa dikatakan sebagai suatu sifat yang diambil dari suatu nilai yang berbeda ketika dilakukan penelitian

Contoh:

Seorang peneliti bila melihat sekelompok anak anak. Apabila  hanya mempelajari sekelompok anak-anak itu baru sebuah konsep, bukan variabel.  Tetapi apabila tertarik untuk mengukur tinggi badannya, berat, usia, menentukan jenis kelamin, dan sebagainya,  berarti sudah berbicara tentang variabel, karena nilainya bisa beragam dari anak ke anak. Untuk kepentingan penelitian, sebuah konsep bisa diubah menjadi satu atau beberapa variabel.

Layanan bimbingan dan konseling

Dalam memberikan pelayanan  bimbingan dan konseling mempersyaratkan bagi seorang Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor harus mengenali siswa yang bermasalah secara mendalam baik pribadi maupun lingkungannya, maksud mengenali siswa yang bermasalah ini dalam kerangka memetakan lintasan perkembangan kepribadian siswa dari keadaannya sekarang ke arah yang dikehendaki.

Selain itu Guru Bimbingan dan Konseling atau guru BP selalu menggunakan penyikapan yang empatik, mengormati keragaman, serta mengedepankan kemaslahatan siswa dalam pelaksanaan layanan BP, karena tiap individu siswa menunjukkan adanya keberbedaan dalam banyak hal yang istimewa (idiosyncratic) seperti: potensi diri dan lingkungan dalam wilayah bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Guru Bimbingan dan Konseling atau konselor dalam memahami karakteristik siswa bermasalah menggunakan berbagai teknik non tes dalam rangka need assessment di tempat siswa belajar.

No comments:

Post a Comment

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...