Wednesday, November 11, 2020

Soal UTS Kapita Selekta Pendidikan TA 2020/2021

 

Tulislah identitasmu;
Nama                     : ...................
Soal Matakuliah       : Kapita Selekta Pendidikan
Semester                : VII (Tujuh)


Perintah;
  1. Supaya lebih mudah menjawab, gunakan laptop
  2. Tulis jawabanya pada kolom komentar jangan lebih dari 4000 karakter.
  3. Menulis jawaban dengan redaksi yang sama atau copy paste akan dianulir.
  4. Manfaatkan waktu mengerjakan soal dari jam 13.30 s/d 14.30


Soal

  1. Khusus untuk nomor satu ini dikerjakan pada kolom komentar tugas Kapita selekta yang membahas tentang karya tulis ilmiah  (lihat di blogger).
  2. Untuk nomor dua ini ditulis pada kolom komentar dibawah ini. Prolog kuliah terakhir bahwa pendidikan islam bisa disebutkan ilmu apabila dapat  mengembangkan  wawasan, pandangan, asumsi, hipotesa, serta teori dalam lingkup kependidikan Islami yang bersumber dari ajaran Islam. Jelaskan 5 kata yang di tebalkan tersebut dan berikan contoh bila mengajar ilmu tajwid yang dikorelasikan antara aspek normatif dengan historisnya.

17 comments:

  1. Nama. : Siti Rodiah
    Soal Matkul : Kapita Selekta
    Semester : VII
    STAI YAPERI CIBINONG

    Jawaban

    2. - Wawasan berarti cara pandang dan cara melihat atau cara tinjau.
    Contoh : pembahasan tajwid secara keseluruhan nya yang bersifat umum.

    -Pandangan adalah cara melihat atau pendapat para ulama berdasarkan dalil-dalil syar'i.
    Contoh : ketika melapalkan Makhrojul huruf

    -Asumsi adalah situasi yang mungkin terjadi dengan memperhatikan berbagai faktor yg kompleks dan menyeluruh.
    Contoh : Dengan mendengarkan siswa membaca Al-Qur'an

    - Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus di buktikan kebenarannya.
    Contoh nya : Karena dalam tajwid tidak ada yang bersifat praduga atau perbedaan pendapat maka hepotesa dalam tajwid belum ada

    - Teori adalah serangkaian devinisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan.
    Contoh : kita memberikan penjelasan kepada siswa tentang teori misalkan sedang dalam pembahasan mad aridisukun

    ReplyDelete
  2. Nama :Evi Tapiani
    Semester :VII (tujuh)
    Matkul :Kapita Selekta Pendidikan

    2.
    a.wawasan
    Adalah pengetahuan, pandangan dan pengalaman.yang akan membawa seseorang ke kehidupan baru yang mungkin lebih baik dari sebelumnya.
    B.pandangan
    Adalah tinjauan atau penglihatan terhadap sesuatu,yang akan menimbulkan penilaian terhadap sesuatu hal tersebut.
    C.asumsi
    Adalah dugaan, perkiraan, pemikiran terhadap sesuatu hal dan sebagai landasan berfikir karena dianggap benar.
    D.hipotesa
    Adalah Jawaban atau kesimpulan sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian.
    E.teori
    Adalah serangkaian variabel yang saling berhubungan yang akan menimbulkan sebuah pandangan yang sistematis.

    Contoh mengajar ilmu tajwid yang dikorelasikan antar aspek normatif dan historis
    Yaitu dengan memberikan pembelajaran sesuai hukum tajwid yang berlaku.
    Nun mati dan tanwin dibagi menjadi 4 hukum.cara pembelajarannya hafalan dan pemahaman serta pemberian contoh yang jelas.

    ReplyDelete
  3. Nama : Amih
    Smester : VII
    Matkul : kapita selekta pendidikan

    Jawaban No 2
    a. Wawasan adalah Sumbangan pemikiran terpenting bidang pendidikan dalam konteks ke-Islaman Indonesia saat ini memberikan solusi peningkatan mutu pembelajaran untuk para pendidik dan pemangku kebijakan pendidikan.

    b. Pandangan Pendidikan islam menurut Prof. Achmadi dalam kiprahnya di dunia pendidikan berkehendak untuk mewujudkan pendidikan agama Islam yang lebih dari sekedar masalah ubudiyah dan fiqhiyah. Ia juga ingin mendudukkan pendidikan Islam yang bukan sekedar memenuhi aspek normatif, tetapi juga historis.

    c. Asumsi adalah dugaan yang diterima sebagai dasar dan sebagai landasan berpikir karena dianggap benar.
    Contoh asumsi
    Asumsi dalam kajian pendidikan islam, yaitu membahas tentang hakikat yang ada.

    d. Hipotesa adalah suatu dugaan yang perlu diketahui kebenarannya yang berarti dugaan itu mungkin benar mungkin salah.
    Contohnya: Misalnya siswa setelah diberi pelajaran ilmu fiqih dia akan mengerjakan ibadah sesuai kaidah Syar'i

    e. Teori
    Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.

    Contoh Bila mengajar ilmu tajwid yang di korelasikan dengan aspek normatif dan historis ?
    Aspek normatifnya
    Bila kita mengajar ilmu tajwid dan di kaitkan dengan aspek normatif yaitu kita harus mengajar dengan bersumber dari buku supaya tidak keluar dari materi yang di ajarkan sehingga tidak sampai menjerumuskan pembaca pada perbuatan haram dan makruh.
    Karena ilmu tajwid berkenaan dengan melafalkan huruf-huruf hijaiyah dan bagimana tata cara melafalkan huruf-huruf tersebut sebaik-baiknya. Apakah ia dibaca panjang, tebal, tipis, berhenti terang, berdengung, dan sebagainya.

    Aspek historis
    Sebelum kita mengajar ilmu tajwid ada baiknya kita bahas asal usul ilmu tajwid supaya kita lebih paham makna dan sejarahnya
    pada dasarnya ilmu tajwid ini sudah ada sejak Al-Quran diturunkan kepada Baginda Rasulullah SAW. Ini karena Rasulullah SAW sendiri diperintahkan untuk membaca al-Quran dengan tajwid dan tartil seperti yang disebut dalam

    وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا

    “Bacalah al-Quran itu dengan tartil (perlahan-lahan)”. (QS. Al-Muzammil 73 : 4)

    Kemudian Rasulullah SAW mengajar ayat-ayat tersebut kepada para sahabat dengan bacaan yang tartil. Para sahabat menguasai semua itu seperti yang telah di ajarkan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Diantaranya seperti Ibnu Mas’ud, Zaid bin Tsabit dan lain sebagainya.
    Semua ini menunjukkan bahwa pembacaan al-Quran bukanlah suatu ilmu hasil dari ijtihad (fatwa) para ulama yang di olah berdasarkan dalil-dalil dari al-Quran dan Sunnah, tetapi pembacaan al-Quran adalah suatu yang taufiqi (diambil terus) melalui riwayat dari sumbernya yang asal yaitu sebutan dan bacaan Rasulullah SAW.

    ReplyDelete
  4. Nama : Siti Halimatu Ahmadiyah Nurawaliyah
    Mata kuliah : Kapita Selekta Pendidikan
    Semester : VII (tujuh)

    Jawaban.

    2. A. Pengertian Wawasan, Pandangan, Asumsi, Hipotesa serta Teori.
    • Wawasan Adalah Tinjauan atau Pandangan seseorang terhadap sesuatu yang diketahui nya.
    • Pandangan dapat diartikan sebagai cara berpikir seseorang tentang suatu hal yang menurut nya benar atau bisa diartikan juga sebagai tatapan mata seseorang pada sesuatu yang ada di hadapan nya.
    • Asumsi merupakan dugaan yang diterima sebagai dasar dan sebagai landasan berpikir karena dianggap benar.
    • Hipotesa adalah jawaban yang bersifat sementara karena perlu ada nya pembuktian kebenaran nya.
    • Teori adalah seperangkat konsep dan prinsip yang memberikan, dan menjelaskan tentang suatu fenomena.

    B. Contoh Mengajar ilmu tajwid yang dikorelasikan antara aspek normatif dengan historis nya.

    • Aspek Normatif
    Dalam Membaca Al Quran tidak disamakan dengan membaca buku, Koran, atau Majalah. Al quran Harus Dibaca dengan Baik , Tepat dan Benar sesuai dengan aturan nya.
    Kemudian Jika kita mengajarkan tentang ilmu tajwid maka harus sesuai dengan kaidah nya. Karena bisa mempengaruhi makna bacaan tersebut jika tidak ingin mempelajari ilmu tajwid.
    • Historis
    Pada Awalnya , Membaca Al Qur'an memang tidak dibakukan dalam sebuah teori khusus karena para sahabat masih mencontoh cara membaca Al Qur'an dari Nabi Muhammad SAW secara langsung . Barulah ketika islam mulai menyebar, maka ilmu tajwid disusun untuk menunjukan cara - cara membaca al qur'an.

    ReplyDelete
  5. Nama                     : Iis niawati
    Soal Matakuliah    : Kapita Selekta Pendidikan
    Semester               : VII (Tujuh)

    2. - Pendidikan islam sebagai Wawasan adalah Sumbangan pemikiran terpenting bidang pendidikan.

    - Pandangan Pendidikan islam menurut Prof. Achmadi dalam kiprahnya di dunia pendidikan berkehendak untuk mewujudkan pendidikan agama Islam yang lebih dari sekedar masalah ubudiyah dan fiqhiyah. Ia juga ingin mendudukkan pendidikan Islam yang bukan sekedar memenuhi aspek normatif, tetapi juga historis. Pendidikan agama Islam tidak hanya membahas tentang suatu ajaran, tetapi membahas pula peristiwa dengan memperlihatkan unsur tempat, waktu, objek, latar belakang, dan pelaku dari peristiwa.

    - Asumsi dalam kajian pendidikan islam, yaitu membahas tentang hakikat yang ada. Untuk mengolah pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan (sains) tetapi perlu dilakukan penelitian dan eksperimen menggunakan metode ilmiah.

    - Hipotesa adalah kesimpulan sementara. umumnya hipotesa dirumuskan untuk menggambarkan hubungan dua variabel sebab akibat. Hipotesa juga harus memiliki analisa yang relevan, penalaran dan logika.

    - pendidikan Islam secara teori adalah ilmu yang memiliki keilmuan sistematis. Menurut filsafat ilmu itu bulat untuk bisa terpecah menjadi beberapa bagian maka harus melalui tahapan analisa agar menjadi terstruktur kemudian menjadi ilmu-ilmu lain.

    Berdasarkan objeknya prinsip pendidikan islam sebagai ilmu di bagi menjadi dua yaitu :
    1. Objek material yaitu susuatu yang di pelajari siswa
    2. Objek formal yaitu cara pandang atau cara berpikir terhadap objek material yang di pelajari sebagai usaha.
    Contoh, dalam mengajarkan ilmu tajwid kepada siswa seorang guru harus mengajarkan di setiap huruf serta cara bacanya. Fungsi mengajarkan dengan cara ini agar siswa bisa mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Cara ini tentu ada korelasinya antara aspek normatif dengan historis karena ilmu tajwid adalah ilmu yang tetap sesuai dengan ketentuan hukum islam selain dari itu cara ini juga merupakan kejadian yang tetap dan terus berulang sejak mulai di turunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW.

    ReplyDelete
  6. Nama : Bambang Hermawan
    Maktul: Kapita Selekta Pendidikan
    Semester : VII (tujuh)
    Wawasan adalah sumbangan pemikiran terpenting
    Pandangan menurut prof achmadi dalam kiprahnya didUnia pendidikan berkehendak untuk mewujudkan pendidikan agama Islam yang lebih dari sekedar ubidaya dan fiqi'iyah
    Asumsi membahas tentang hakikat yang ada untuk mengelola ilmu pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan
    Hipotesis yaitu untuk menggambarkan hubung dua variable akibat
    Teori menurut Mudyahardjo (2002) menjelaskan bahwa teori pendidikan adalah sebuah pandangan atau serangkaian pendapat ihkwal pendidikan yang disajikan dalam sebuah sistem konsep.
    Mengajarkan ilmu tajwid, siswa diharapkan bisa memahami dan mengaplikasikan ilmu tajwid tersebut dalam membaca Al-Qur’an sehari hari. Siswa bisa mempraktekkan membaca Al-Qur’an dengan fasih dan benar.
    Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan metode dan strategi yang sesuai dalam mengajarkan ilmu tajwid.
    Materi Tajwid
    1. Waqaf dan Wasal
    a. Waqaf
    Waqaf artinya berhenti. Tanda Waqaf adalah tanda untuk menghentikan bacaan Al-Qur’an.
    1) Macam-macam cara membaca waqaf:
    a) Apabila di akhir ayat hurufnya berharakat fatḥah (َ), kasrah (ِ), dummah (ُ), kasrah tanwin (ٍ), atau dummah tanwin (ٌ), maka huruf terakhir dibaca sukun/mati.
    b) Apabila di akhir ayat hurufnya berharakat fathah tanwin(ً) (selain huruf ta’ marbuṭah), maka tanwinnya tidak dibaca tetapi diganti fatḥah panjang (mad)
    c) Apabila di akhir ayat hurufnya berupa ta’ marbuṭah (ة), maka ta’ tersebut berubah menjadi ha (ه) sukun/mati.
    d) Apabila akhir ayat berupa huruf alif atau ya dan sebelumnya berharakat fatḥah, maka huruf tersebut dibaca panjang.
    2) Macam-macam tanda waqaf
    a) Waqaf lazim/ م artinya harus berhenti.
    b) Waqaf jaiz/ ج artinya boleh berhenti dan boleh terus.
    c) Waqaf aula/ قلى artinya berhenti lebih utama
    d) Saktah/سكته artinya berhenti sejenak dan menahan nafas.
    e) Waqaf ta’anuq/mu’anaqah/ (... ... ) artinya berhenti pada salah satu tanda (yang pertama atau kedua) dan terus
    b. Waṣal
    Waṣal artinya terus atau menyambung bacaan. Tanda waṣal adalah tanda untuk meneruskan bacaan al-Qur’an.
    Macam-macam tanda wasal
    1) Waqaf mamnu’/ لا artinya tidak boleh berhenti/harus terus.
    2) Waṣal aula/ صلى artinya terus lebih utama.
    B. Strategi dan Media Pembelajaran
    Metode yang bisa dipakai untuk mengajarkan ilmu tajwid antara lain pembiasaan, ceramah, tanya jawab dan metode demonstrasi. Metode tersebut bisa dilakukan dengan berbagai strategi.
    Contoh strategi yang bisa dipakai adalah:
    1. Strategi Demonstrasi variasi permainan
    a. Tujuan : siswa mamahami kaidah tajwid serta dapat menerapkan ke dalam bacaan al-Quran dengan benar.
    b. Media : Bagan (kertas Karton atau Power point), Lembaran-lembaran kertas berisi ayat/surah al-Qur’an.

    ReplyDelete
  7. Nama : Hani Hanifah
    2. A. Teori adalah adalah definisi atau pengertian dari suatu makna.
    Contoh : Pengertian ilmu tajwid ialah keluarnya huruf dari tempatnnya dengan memberikan sifat huruf yang dimilikinya.
    B. Wawasan yaitu cara Pandang. contoh : disini menjelaskan menurut para ahli
    Menurut Abdullah Asy’ari, ilmu tajwid adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya membunyikan huruf-huruf dengan betul, baik huruf yang berdiri sendiri maupun huruf dalam rangkaian.3 Kegunaan ilmu tajwid ialah memelihara bacaan Al Qur’an dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan dari kesalahan membacanya.Mempelajari Ilmu Tajwid hukumnya Fardhu Kifayah, membaca Al Qur’an dengan baik sesuai dengan Ilmu Tajwid hukumnya Fardhu ‘Ain.4 Jadi pengertian ilmu tajwid adalah ilmu cara membaca Al Qur’an secara tepat, yaitu dengan mengeluarkan bunyi huruf dari asal tempat keluarnya (makhraj) sesuai dengan sifatnya dan konsekuensi dari sifat yang dimiliki huruf tersebut, mengetahui dimana harus berhenti (waqf) dan di mana harus memulai bacaannya.
    C. Hipotesa adalaha jawaban sederhana atau jawaban awal. Contoh : setelah di kasih tau teori nya ilmu tajwid ilmu itu bagaimana siswa/santri mempraktekkan nya dalam membaca alquran.
    D. Asumsi adalah dugaan. Contoh : kita membahas ilmu tajwid harus sudah mempuanyai pedoman bukunya.
    E. Pandangan adalah pendapat. Contoh : menurut saya bila kita sudah mengajarkan ilmu tajwid bila tidak terpakai atau masih belum faham harus di prakktekan karena ilmu tajwid harus langsung praktek bila tau teori saja tanpa praktek tidak akan faham.
    Contoh Bila mengajar ilmu tajwid yang di korelasikan dengan aspek normatif dan historis ?
    Bila kita mengajar ilmu tajwid dan di kaitkan dengan aspek normatif yaitu kita harus mengajar dengan berbagai sumber dari buku supaya tidak keluar dari materi yang di ajarkan sehingga tidak sampai menjerumuskan pembaca.
    Aspek historis
    Sebelum kita mengajar ilmu tajwid ada bagusnya kita bahas asal usul ilmu tajwid supaya kita lebih paham makna dan sejarahnya
    pada dasarnya ilmu tajwid ini sudah ada sejak Al-Quran diturunkan kepada Baginda Rasulullah SAW. Ini karena Rasulullah SAW sendiri diperintahkan untuk membaca al-Quran dengan tajwid benar dan tartil seperti yang disebutKemudian Rasulullah SAW mengajar ayat-ayat tersebut kepada para sahabat dengan bacaan benar dan tartil.

    ReplyDelete
  8. Nama : Dina
    UTS Kapita Selekta pendidikan

    2. wawasan, adalah sumbangan pendidikan terpenting dalam konteks keislamanan Indonesia saat ini yang memberikan solusi peningkatan mutu pembelajaran untuk para pendidik dan pemangku kebijakan pendidikan.
    Contohnya Ilmu Tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur'an dengan hukum bacaan yang Tartil Sesuai dengan Makhorijul Hurufnya. Mempelajari tentang Hukum nun mati, mim mati, tahqiq, mau, dan sebagainya.

    pandangan, adalah Cara berpikir seseorang tentang sesuatu hal yang menurutnya benar.
    Contohnya Menurut Abdullah Asy’ari, ilmu tajwid adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya membunyikan huruf-huruf dengan betul, baik huruf yang berdiri sendiri maupun huruf dalam rangkaian. Kegunaan ilmu tajwid ialah memelihara bacaan Al Qur’an dari kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan dari kesalahan membacanya.

    asumsi dalam Pendidikan Islam adalah membahas tentang hakikat yang ada untuk mengelola pengetahuan menjadi ilmu pengetahuan (sains), perlu dilakukan penelitian dan eksperimen menggunakan metode ilmiah.
    Contohnya tujuan pokok mempelajari ilmu Tajwid ini adalah menjaga lidah dari kekeliruan dalam mempelajari al-Qur'an.

    hipotesa, pada umumnya hipotesis dirumuskan untuk menggambarkan hubungan dua variabel akibat.
    Contohnya Seorang siswa yang belajar ilmu Tajwid, Siswa tersebut akan dapat membaca Al Qur’an sesuai dengan hukum bacaan Al Qur’an yang sesuai dengan kaidah Tajwid seperti idzhar syafawi, idghom mimy/mislain, dan ikhfa’ syafawi

    teori adalah definisi atau dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
    Contohnya Hukum tajwid bila nun mati bertemu dengan huruf hijaiyah mim dan ba disebut Iqlab.

    Aspek normatif
    Ketika seseorang belajar ilmu tajwid, maka seseorang akan belajar seperti halnya menuntut ilmu, maka harus ada adab dan tata krama yang baik seperti berwudhu dan menutup aurat dengan sempurna.

    Aspek History
    Perkembangan ilmu tajwid bermula sejak zaman Rasulullah SAW, Rasulullah menerima wahyu dari Jibril sudah dengan bertajwid, hanya pada masa itu tidak ditekankan hukumnya dengan terperinci dan dibukukan. Orang yang mula-mula sekali membukukan ilmu ini ialah Imam Al-‘Azim Abu Abid Qasim bin Salam pada kurun yang ke 3 Hijriyah .   Ilmuwan sejarah juga menyatakan perkembangan ilmu tajwid di zaman Rasulullah SAW seiring dengan perkembangan ilmu-ilmu lain.
    Ketika agama islam melebarkan sayap keseluruh penjuru dunia, lalu orang-orang non Arab masuk islam berbondong-bondong, seketika itu mulailah muncul masalah dalam teknik membaca al-Qur’an. Lidah mereka sulit sekali mengucapkan huruf “dhad” yang ternyata tidak pernah ada didalam semua bahasa manusia. Sehingga bahasa arab dikenal juga dengan sebutan bahasa “dhad”.
    Maka dibutuhkan sebuah disiplin ilmu tersendiri tentang bagaimana cara membaca al-Qur’an yang baik dan benar, sesuai dengan makhraj masing-masing huruf dan sifat-sifatnya. Dan bagaimana cara melafadzkannya, membacanya dari mushaf dan seterusnya.

    ReplyDelete
  9. Nama:ABDUL MAJID
    Semester:VII (Tujuh)
    NIM:17180111
    Mata kuliah:kapita selekta pendidikan agama Islam.


    *2*> wawasan yaitu pandang, tinjauan dan penglihatan istilah wawasan berarti cara pandang dan cara melihat atau cara tinjau.
    > pandangan yaitu sesuatu atau seseorang yang di pandang (disegani di hormati dan sebagainya)
    > asumsi yaitu dugaan yang di terima sebagai dasar dan sebagai landasan berpikir karena di anggap benar.
    > hipotesis yaitu jawaban sementara terhadap masalah yang bersifat praduga karena masih harus di buktikan kebenaran nya.
    > teori yaitu serangkaian bagian atau variabel definisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis.

    ReplyDelete
  10. Nama : Siti Rohimah
    Semester : VII
    Matkul : kapita selekta pendidikan
    1. Sudah dikerjakan

    2. a. Wawasan : berarti pula cara pandang, atau cara melihat.

    b. Pandangan : cara melihat atau pendapat para ulama berdasarkan dalil dan syar'i.

    c. Asumsi : adalah suatu anggapan atau dugaan sementara yang belum dapat dibuktikan kebenarannya serta membutuhkan pembuktian secara langsung.

    d. Hipotesa/ Hipotesis : Hipotesis dapat diartikan secara sederhana sebagai dugaan sementara. Jika dimaknai secara bebas, maka hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih diragukan.

    e. Menurut Jonathan H. Turner : Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi.

    Contoh mengajar ilmu tajwid kolerasi antara normatif dan historis
    Hubungan ilmu tajwid antara normatif dan historis yaitu ada hubungan nya. Karena ilmu tajwid sudah ada berdasarkan hukum-hukumnya dan tidak dapat dirubah lagi. Ilmu tajwid sudah ada sejak jaman dulu, dimana cara membaca, hukum bacaan sudah diterapkan atau dipelajari. Maka dari itu pengejaran ilmu tajwid harus sesuai dengan hukum yang berlaku.

    ReplyDelete
  11. Nama : Dendi Ramadhan
    Semester : VII
    Mata Kuliah : Kapita Selekta Pendidikan
    1. Wawasan berarti cara pandang dan cara melihat atau cara tinjau. Istilah nusantara berasal dari kata nusa dan antara.
    2. Pandangan hasil perbuatan memandang (memperhatikan, melihat, dan sebagainya).
    Asumsi sesuatu yang dipikirkan oleh individu dan belum diketahui kebenarannya.
    4. Hipotesa jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
    5. Teori merupakan penyelidikan eksperimental yang mampu menghasilkan fakta berdasarkan ilmu pasti, logika, metodologi, argumentasi.

    Contoh : "Bila mengajar Ilmu Tajwid yang dikorelasikan dengan aspek normatif dan aspek historis ?"
    - Aspek normatif
    Ketika akan mengajar ilmu tajwid yang dikorelasikan dengan aspek normatif itu proses mengajar Ilmu Tajwid yang bersumber dari buku-buku yang selalu berkaitan dengan materi yang diajarkan sehingga tidak akan ada kekeliruan dalam penyampaian bahan ajar nya. Karena, Ilmu Tajwid berkaitan dengan huruf Hijaiyah dan bagaimana cara pelafalan yang sebaik-baiknya yang biasa disebut Makhorijulhuruf.

    - Aspek historis
    Sebelum proses belajar mengajar Ilmu Tajwid dijamin sekarang, Rasulullah SAW pun diperintahkan untuk membaca al-Quran dengan Tajwid dan Tartil seperti yang disebut dalam

    وَرَتِّلِ الْقُرْآَنَ تَرْتِيلًا

    “Bacalah al-Quran itu dengan tartil (Lahan)”. (QS. Al-Muzammil 73: 4)

    Kemudian Rasulullah SAW mengajarkan ayat-ayat tersebut kepada para sahabat-Nya dengan bacaan yang tartil. Setelah itu, para sahabat menguasai semua itu seperti apa yang telah di ajarkan malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW.

    ReplyDelete
  12. Nama                     : Herlin Triana
    Soal Matakuliah       : Kapita Selekta Pendidikan
    Semester                : VII (Tujuh)

    2.-Wawasan adalah cara pandang mengenai suatu hal.
    Ilmu tajwid ialah ilmu yang digunakan untuk mengetahui bagaimana sebenarnya membunyikan huruf-huruf dengan betul, baik huruf yang berdiri sendiri maupun huruf dalam rangkaian.
    -Pandangan adalah pendapat.
    Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca Al-Qur'an adalah fardu ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukalaf atau dewasa.
    Asumsi adalah dugaan
    Apakah ada pengaruh penguasaan ilmu tajwid terhadap kemampuan membaca Al-qur'an.
    Hipotesis adalah anggapan dasar adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya. 
    Penguasaan ilmu tajwid siswa dan kemampuan membaca al-qur'an siswa.
    Teori adalah seperangkat konsep atau konstruk, defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan sistimatis suatu fenomena, dengan cara memerinci hubungan  sebab-akibat yang terjadi.
    Tajwid (تَجْوِيْدٌ ) merupakan bentuk masdar, berakar dari fiil madhi  (َجَوَّد)  yang berarti “membaguskan“.  Muhammad Mahmud dalam Hidayatul mustafiq memberikan batasan arti tajwid dengan ( الاِتْيَانُ بِالْجَيِّدِ ) yang berarti ‘’memberikan dengan baik”. 
    History
    Ilmu tajwid sudah ada sejak Al-qur'an diturunkan
    kepada Nabi Muhamad SAW.Ini kare a beliau sendiri diperintahkan untuk membaca Al-qur'an dengan tartil dan tajwid.

    ReplyDelete
  13. Nama: Ani fitriani
    Mata kuliah: Kapita Selekta Pendidikan
    Semester: VII (tujuh)

    Jawab !
    2.wawasan adalah tinjauan ,pandangan, konsepi,atau cara pandang, pengetahuan seseorang.
    A. Pandangan dapat diartikan sebagai cara berpikir seseorang tentang suatu hal yang menurut nya benar.
    B.Asumsi dugaan yang diduga dasar dan landasan sebagai berpikir diterima karena benar-benar.
    C. Hipotesa adalah jawaban yang bersifat sementara karena perlu ada pembuktian kebenarannya.
    D. Teori adalah seperangkat konsep dan prinsip yang memberikan, dan menjelaskan tentang suatu fenomena.

    #asfek normatif,historis
    A.Aspek Normatif berpegang teguh pada norma, aturan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku misalnya membaca Al quran Harus Dibaca dengan Baik, Tepat dan Benar seperti pembacaan tajwidnya.
    B.Historis
    Jika diperbincangkan awalnya bermulanya ilmu tajwid maka kenyataan menunjukan bahwa ilmu tajwid ini telah bermula sejak Al-Qur'an diturunkan kepada Rasulullah saw. Meskipun demikian, penulisan ilmu tajwid yang paling awal dianggap ketika Usman melengkapi mushaf dengan tanda titik dan garis atau harakat.
    Dan dari ilmu tajwidlah bagaimana tata cara pembacaan Al-Qur'an yang benar.

    ReplyDelete
  14. Nama : siti rusmia sofyaningsih
    Semester : VII
    UTS

    1. Sudah mengerjakan di blog kapita selekta
    2. A. Wawasan menurut saya wawasan itu adalah kemampuan seseorang dalam memahami suatu ilmu yang sudah di dapatkan nya.
    Contohnya Wawasan dalam diri seorang Guru yaitu : jika guru itu memiliki wawasan yang luas dalam memahami suatu materi, pasti dia tidak akan Mengajarkan dengan Monoton. Tentu saja guru itu akan Memberikan inovasi inovasi baru dalam meningkatkan Mutu pembelajaran agar siswa tidak merasa bosan.
    B. Pandangan bisa diartikan yaitu cara pandang seseorang akan suatu hal yang terjadi. Entah itu terjadi secara langsung maupun tidak secara langsung.
    C. Asumsi yaitu : suatu anggapan atau dugaan yang sifatnya masih sementara yang belum dapat dibuktikan kebenarannya.
    D. Hipotesa yaitu : suatu pendapat sementara dari kesimpulan permasalahan suatu penelitian. Dapat dikatakan sementara karena pendapat yang diberikan berdasarkan pada aturan yang belum terbukti kebenarannya. Maka dari itu setiap adanya penelitian yang dilakukan maka memiliki suatu hipotesa atau pendapat sementara dari penelitian yang ingin dilakukan oleh seseorang atau kelompok.

    Dan untuk menjelaskan contoh yang terdapat di atas. " bila mengajar ilmu tajwid yang dikolerasikan antara aspek normatif dengan Historynya."

    Menurut saya dalam pandangan diatas itu Sangat bersangkutan antara kolerasi aspek normatif dengan historynya. Karena aspek normatif itu sistem yg tetap. Karena mengajar tajwid itu mempunyai hukum yang tetap juga contohnya ada di buku fathul athfal tentang kaidah kaidah tajwid. Jdi untuk mengajarkan tajwid jangan sembarangan menjelaskan. Contoh hukumnya seperti Hukum nun mati dan tanwin . Pasti jika ditanya itu ada 4 hukum yaitu : izhar, idgom, ikhfa, iqlab. Dan akan selaly seperti itu itu yg dinamakan history.

    ReplyDelete
  15. Nama : Ima Rahmawati
    Matkul: Kapita Selekta
    Semester: VII (Tujuh)


    Jawaban
    2.
    A. Wawasan artinya Cara pandang dan cara melihat / Cara tinjau.

    B. Pandangan artinya hasil perbuatan memandang (memperhatikan, melihat, dan sebagainya). Contoh: laporan pandangan mata.

    C. Asumsi artinya menduga, Sangkaan, Perkiraan, dan Taksiran.

    D. Hipotesa artinya Aggapan dasar, jawaban sementara terhadap masalah masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.


    pengertian ilmu tajwid merupakan bagian dari Ulumul Qur’an yang perlu dipelajari, mengingat ilmu ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat membaca Al-Qur’an dengan baik. Sebagai ilmu tajwid dapat dipelajari sendiri, karena mempunyai syarat-syarat ilmiah, seperti adanya tujuan fungsi dan objek serta sistematik tersendiri.

    Menurut Muhammad Mahmud dalam Hidayatul Mustafiq memberikan batasan arti tajwid dengan ( الاِتْيَانُ بِالْجَيِّدِ ) yang berarti ‘’memberikan dengan baik”. pandangan Muhammad Mahmud, hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardhu kifayah (wajib representatif), yaitu kewajiban yang boleh diwakilkan oleh sebagian orang muslim saja. Namun praktik pengamalannya fardu ain (wajib personal), yaitu kewajiban yang harus dilakukan oleh seluruh pembaca Al-Qur’an.

    Dari tinjauan hukum tersebut, ilmu tajwid dapat diklasifikasikan sebagai alat yang dapat membantu perbaikan membaca Al-Qur’an, sehinga jika alat sudah dikuasai, mengharuskan adanya praktik. Sampai alat itu benar-benar berfungsi sebagai penunjang yang dituju.
    Allah berfirman: “Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan bacaan yang tertil” (QS.Al-muzammil: 4 ).


    Teori ilmu tajwid:
    Dalam praktik membaca Al-Qur’an, tidak perlu mengejar kuantitas (membaca yang banyak) yang lebih penting adalah meraih kualitas (biar sedikit asalkan benar, karena dengan belajar praktik sedikit yang benar maka mempermudah praktik selanjutnya. Sebaliknya, jika yang sudah dibaca itu banyak kesalahan, maka lebih sulit memperbaikinya.

    ReplyDelete
  16. Nama : sambas sahuri
    Semester :VI
    Matakuliah : kapita selekta pendidikan

    Wawasan berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan. Istilah wawasan berarti cara pandang dan cara melihat atau cara tinjau.
    Pandangan sesuatu yg di lihat lalu di telaah dan menghasilkan simpulan
    Asumsi adalah dugaan atau sangkaan yg di hasilkan dari sebuah kasus sementara
    Hipotesis praduga sifatnya atau jawaban sementara

    Ilmu tajwid Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur'an maupun bukan.
    Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca Al-Qur'an adalah fardu ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukalaf atau dewasa.

    ReplyDelete
  17. Nama:Iis Syafitri Al-fadilah
    Semester:7
    Matkul:kapita selekta pendidikan

    a. wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan dan penglihatan. Istilah wawasan berarti cara pandang dan cara melihat atau cara tinjau.
    -Wawasan adalah pandangan seseorang terhadap sesuatu berdasarkan apa yang diketahuinya.
    #contoh ilmu tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci Al-Qur'an maupun bukan.

    b.pandangan adalah hasil perbuatan memandang (memperhatikan, melihat dan sebagainya). Contoh: laporan pandangan mata
    contoh :ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat Al-Qur'an. Para ulama menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardu kifayah tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca Al-Qur'an adalah fardu ain atau wajib kepada lelaki dan perempuan yang mukalaf atau dewasa.

    C.asumsi adalah suatu skenario untuk melakukan simulasi situasi yang mungkin terjadi dengan memperhatikan berbagai faktor yang kompleks dan menyeluruh.

    d. Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap masalah yang masih bersifat praduga karena masih harus dibuktikan kebenarannya.
    -hipotesis adalah kesimpulan sementara yang dibuat berdasarkan hasil dari observasi. Hipotesis akan dibuktikan kebenarannya melakui serangkaian eksperimen yang akan dilakukan pada tahapan selanjutnya.

    e.Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena alamiah.
    Contoh: Ilmu tajwid merupakan bagian dari ilmu ulumul Quran yang perlu dipelajari,mengingat ilmu ini berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat membaca Al – Quran dengan baik. Sebagai ilmu tajwid dapat dipelajari sendiri, karena mempunyai syarat-syarat ilmiah,seperti adanya tujuan fungsi dan objek serta sistematik tersendiri.

    # Asfek normatif dan historis
    - metode pembelajaran ilmu tajwid seperti metode

    jibri>l, metode iqra>’, metode qira>’ati>, metode ummi>, metode yanbu’a yang semua itu
    adalah bentuk upaya untuk memudahkan pembaca atau umat muslim agar dapat
    membaca Al-Qur’an dengan benar. Hal ini disesuaikan dengan kondisi dan
    kebutuhan umat muslim. Namun kalau dilihat dari metode-metode yang telah hadir
    sekarang ini, sebenarnya metode tersebut tidak jauh berbeda dengan metode
    pembelajaran yang telah diterapkan nabi pada zamannya.
    -Metode Pembelajaran Ilmu Tajwid
    Metode pembelajaran ilmu tajwid yang dimaksudkan oleh penulis adalah cara
    atau langkah yang digunakan dalam proses pembelajaran ilmu tajwid agar tercapai
    kemampuan membaca Al-Qur’an yang dikehendaki meliputi makhraj huruf, sifat
    huruf, hukum-hukum huruf dan seterusnya.
    2. Kemampuan Membaca Al-Qur’an
    Kemampuan membaca Al-Qur’an yang dimaksudkan adalah keterampilan
    membaca ayat-ayat Al-Qur’an dengan lancar, baik dan benar sesuai dengan kaidah
    ilmu tajwid.

    ReplyDelete

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...