Membiasakan Bergaul dengan Orang Baik
1. Bergaul
Kata bergaul berasal dari akar kata “ gaul “ dan berasal dari suku kata yakni “ ga-ul “, kata gaul dalam arti
sempitnya yaitu, hidup berteman atau bersahabat, menurut pendapat penulis ingin
menyampaikan perbedaan antara “ bergaul, berteman dan bersahabat “ yang
maksudnya adalah agar jangan sampai keliru dalam memilih bagaimana cara bergaul
yang baik dengan teman atau sahabat yang kemungkinan akan menjadi pergaulan
selama hidup dan menjaga agar selalu terhindar dari ketidak nyamanan.
Jika ingin mengetahui arti gaul yang sebenarnya, coba buka
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dan cari pada halaman “ G ” istilah “ gaul
” Jika telah menemukannya, maka arti gaul itu adalah hidup
berteman atau bersahabat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa anak
gaul adalah anak yang sanggup hidup berteman.
Orang memaknai gaul dengan orang lain itu adalah teman, bukan
lawan adalah mereka yang dengan kebersihan hatinya, telah memahami bahwa alam
semesta beserta isinya diciptakan Tuhan adalah untuk manusia, yang berarti
bahwa semua apa yang ada di alam semesta ini adalah teman, yang menemani,
mengiringi dan menyertai manusia sejak lahir hingga tiada.
Dalam berteman, kadangkala dijumpai mereka yang tidak baik
atau tidak jujur. Dengan kebersihan hatinya, maka mata hati mudah menangkap dan
membaca sifat, karakter ataupun niat seseorang.
Untuk mengetahui maksud kata “ mata hati “
lebih dalam lagi, penulis ingin menguraikan dengan cara merinci dari dua kata
yaitu, mata dan hati, agar supaya para pembaca dapat memahami pesan yang
terkandung dalam kata itu.
Mata adalah alat indera yang dapat berguna untuk melihat alam raya dan
sekitarnya dalam kehidupan ini untuk menjadi teman. Dalam kenyataannya indera mata
dapat difahami dengan dua makna yaitu “ mata yang ada kepala dan mata hati “.
Mata yang kepala dapat melihat apa yang ada di hadapan, baik dari kejauhan
maupun dekat, benda besar maupun kecil akan terlihat dengan jelas. Namun perlu
diketahui mata kepala tidak mampu melihat apa yang ada di samping, apalagi di
belakang. Hati secara fisik adalah salah satu organ tubuh
yaitu kelenjar
terbesar yang berada perut sebelah kanan atas. Hati memiliki berat sekitar
3 kilogram, berwarna coklat kemerahan dan terasa kenyal saat disentuh. Namun kita tidak
akan bisa menyentuh hati karena dilindungi oleh tulang rusuk.
Dengan demikian
hati yang ada dalam manusia yang bisa menjadi bolak balik karena difahami
dengan qolbu, menurut M. Quraish Shihab Qolbu berpotensi tidak konsisten, hati
akan berbeda dengan fungsi fisiknya, sehingga apapila disambungkan dua kata
yaitu mata, maka mata hati mampu mencerna semua yang nyata maupun yang abstrak
dari kehidupan ini. Menurut samsul Rizal dalam artkelnya mengelola mata hati “Barang
siapa menggunakan mata hati dalam meretas kehidupan duniawi, maka di akhirat
nanti dia memiliki kemampuan menghadapi kehidupan abadi.”
Jadi Mata
hati
adalah perasaan hati yang paling dalam, yaitu sebuah alat indra
yang tidak dapat dikategorikan dalam panca indra seperti yang dikenal lima panca
indra yang diantaranya, penciuman, perasa, peraba, penglihatan, pendengaran, karena
mata hati adalah indra keenam atau ketujuh, atau keseratus dari indra yang ada
ditubuh manusia, maka tahukah bahwa sebenarnya manusia memiliki lebih dari itu.

Mata hati adalah kumpulan dari kelima panca indra yang
dipadukan oleh kebenaran hakiki yang diberikan sebagai fitrah dari sang Kholik,
coba saja sesorang dapat merasakan suatu kebenaran dalam pandangan mata
hati. walaupun berlawanan dengan kebanyakan orang. begitu pentingnya mata
hati sehingga imam Al-
Ghazali
membuat buku yang berjudul
Mukasyafatul Qulub atau “Rahasia Ketajaman Mata Hati”

Imam Al-Ghazali
mentransformasikan makna penggunaan mata hati dalam kehidupan duniawi adalah
substansi agama dimaknai dengan akal dan dengan akal seseorang itu dapat
menyiratkan nilai kehidupan berkepedulian antarsesama. Sentuhan inderawi
dipadukan dengan sentuhan mata batin akan melahirkan entitas kepedulian,
sehingga entitas kebersamaan antarpersonal itu terwujud. kehadiran manusia
bijak di tengah manusia lainnya harus mendatangkan manfaat besar bagi pemenuhan
kebutuhan hidup ini.
Kembali lagi
membahas tentang teman, dalam berteman pandai pandailah cara memilih teman, gunakan
mata hati kemudian setelah dapat teman maka selanjutnya akan berteman, dalam berteman
Itu harus punya alasan kepentingan, jangan memilih karena alasan ketertarikan
antara ketulusan hati saja melainkan seseorang dalam berteman perlu menggunakan
mata hati yang didalam ada sentuhan mata batin agar dapat kepedulian antar
sesama.
Selanjutnya kata
gaul diartikan sebagai sahabat yaitu berteman dengan teman-teman
dilingkungannya. Sahabat adalah seseorang yang mau
menunjukkan di mana letak kesalahannya sendiri kemudian mampu mengingatkanya,
bukan sebaliknya seseorang yang membicarakan di belakang dan membiarkan tetap
dengan kesalahan yang dilakukan tanpa
tahu apa yang salah, malna Sahabat yang lainya adalah seseorang yang tidak
menumbuhkan perasaan negatif dalam hati dan pikiran, Sahabat adalah seseorang
yang menegur manakala membicarakan orang lain, Sahabat adalah seseorang yang
tidak membiarkan menghabiskan waktu dengan sia-sia untuk sekedar mengobrol
tanpa makna, Sahabat adalah yang seseorang tidak pernah berbicara kasar dan
mempengaruhi untuk ikut bicara kasar, Sahabat adalah seseorang yang ingin aku
menjadi lebih baik, Sahabat adalah seseorang yang membuatku berpikir positif
dan tidak berprasangka, itulah sahabat, sahabat sejati akan musibah, itulah
makna sahabat untuk teman bergaul.
2. Bergaul dengan etika.
Pengaruh
berteman dan bersahabat terhadap pergaulan hidup sangat kuat, Bergaul itu maksudnya
bersosialisasi atau berinteraksi dalam kelompok masyarakat tertentu, sehingga
siapapun yang berusaha keluar dari kelompoknya, maka akan mengalami kesulitan
sendiri, sudah menjadi kodrat manusia hidup harus selalu bergaul antar
sesama, tidak bisa hidup sendiri kecuali bila nyasar di hutan. kelompok Bergaul
itu mulai dari lingkungan keluarga terdiri dari ayah ibu dan anak, tetangga,
RT, RW, kelurahan sampe seterusnya. Setiap kelompok Bergaul itu sering terjadi
pergesekan antar sesama, sehingga dalam bergaul harus ada etika
yang dipakai oleh setiap orang.
Secara etimologis atau bahasa, kata “ etika “ berasal
dari bahasa Yunani kuno, yaitu “Ethikos” yang artinya timbul dari
suatu kebiasaan, timbul pertanyaan kebiasaan apakah itu, maksud dari kebiasaan
ini adalah yang dilakukan untuk menghargai atau menghormati dirinya sendiri
maupun orang lain, dalam islam biasa disebut akhlak. Dalam hal ini etika memiliki
sudut pandang normatif dimana objeknya adalah manusia dan perbuatannya.
Etika
adalah suatu norma atau aturan yang dipakai sebagai pedoman dalam
berperilaku di masyarakat bagi seseorang terkait dengan sifat baik dan buruk. Ada
juga yang menyebutkan pengertian etika adalah suatu ilmu tentang
kesusilaan dan perilaku manusia di dalam pergaulannya dengan sesama yang
menyangkut prinsip dan aturan tentang tingkah laku yang benar. Dengan kata
lain, etika adalah kewaijban dan tanggungjawab moral setiap orang dalam
berperilaku di masyarakat, misalnya etika, yaitu meminta maaf ketika melakukan
suatu kesalahan, sikap seperti ini sangat berat sekali dan jarang sekali
dilakukan oleh orang yang melakukan kesalahan karena dipengaruhi oleh egonya. Namun,
harus diakui juga bahwa masih ada orang yang enggan meminta maaf saat melakukan
kesalahan. Etika ini sangat penting
terlebih dalam rangka penerapan sosialisasi bermasyarakat serta untuk meningkatkan
perdamaian.
3.
Pengaruh bergaul dengan orang baik
Manusia terbaik adalah manusia yang salah lalu memperbaiki
kesalahannya, apalagi jika ada yang mengingatkan terlajur berbuat salah, untuk
menemukan sosok manusia baik seperti yang tergambarkan sangat sulit untuk
ditemukan karena orang baik biasanya seiring jalanya kehidupan akan dipenuhi
dengan kesederhanaan alias apa adanya, selain itu orang baik dalam menjalani
hidupnya menggambarkan bahwa dirinya mengikuti bagai air mengalir apa adanya.
Selama ini memang masih ada orang hidup dan banyak orang dalam
benaknya terpola dengan pemikiran seperti itu, pendapat itu bukanlah termasuk sosok
orang fatalisem semua terserah takdir, akan tetapi dalam pemikirannya bahwa
menjalani hidup sedang menjalani takdir, dengan demikian segala kekurangannya,
bahwa manusia yang baik adalah yang mampu memperbaiki dirinya ketika sadar
telah berbuat salah. Jadi, manusia terbaik adalah bukan manusia yang tak pernah
salah atau berbuat salah.
Manusia terbaik yang dijelaskan tersebut diatas dalam
menjalani hidup dalam bergaulnya selalu mengandung unsur akhlak yang sangat
dominan. Secara etimologi, istilah akhlak berasal dari bahasa Arab “ Khuluk ”
yang artinya perilaku, baik itu perilaku terpuji maupun perilaku tercela. Dalam
hal ini, akhlak seseorang tercermin dari perilakunya sehari-hari tanpa banyak
berpikir dan atau pertimbangan serta tidak ada unsur paksaan dari luar.
Akhlak adalah suatu sifat atau
perangai yang melekat pada diri seseorang yang tercermin dari tindakan dan
perbuatan orang tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Pendapat lain mengatakan
bahwa arti akhlak adalah perilaku atau budi pekerti seseorang yang tercermin
dari tindakan dan kebiasaan orang tersebut secara spontan sebagai bentuk
manifestasi pencerminan dan refleksi jiwa serta batinnya, misalnya;
·
Bersedekah dikala lapang dan sempit.
·
Memberi makan orang yang kelaparan.
·
Memberi kepada orang yang
membutuhkan.
·
Membuang sampah pada tempatnya.
·
Berlaku adil kepada setiap orang.
Bagi orang yang memiliki akhlak
seperti diatas, biasa yang penulis temui selama hidup ini, dia akan hidupnya
penuh dengan kecukupan bahkan penuh berkah, artinya berkah adalah kondisi yang diinginkan
oleh hampir semua hamba yang beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan
kebaikan dalam hidup.
Berkah adalah kata yang diinginkan oleh hampir semua hamba
yang beriman, karenanya orang akan mendapat limpahan kebaikan dalam hidup di
dunia dan juga harapan terbaik di hari kemudian. Penulis ingin menjelaskan “ Barokah
atau Berkah “ Menurut bahasa, berkah berasal dari bahasa Arab: barokah (البركة), artinya nikmat (Kamus Al-Munawwir,
1997:78). Istilah lain berkah dalam bahasa Arab adalah mubarak
dan tabaruk. Maka barokah adalah salah satu kata
“selain salam dan rahmat” yang terkandung dalam salam Islam “Assalamu’alaikum
warohmatullahi wabarokaatuh. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan keberkahan
selalu menyertai kalian. Bahkan para ulama juga menjelaskan makna
berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan melimpah, mencakup berkah-berkah
material dan spiritual, seperti keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, anak,
dan usia.
Jadi Berteman dan bersahabat yang dikemukakan oleh Imam al-Ghazali dalam risalahnya
berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali (Kairo,
Al-Maktabah At-Taufiqiyyah, halaman 444), yakni: Menunjukkan rasa gembira
ketika bertemu, mendahului beruluk salam, bersikap ramah dan lapang dada ketika
duduk bersama, turut melepas saat teman berdiri, memperhatikan saat teman
berbicara dan tidak mendebat ketika sedang berbicara, menceritakan hal-hal yang
baik, tidak memotong pembicaraan dan memanggil dengan nama yang disenangi.”
Betapa bahagianya jika berteman dengan orang baik, dengan segala pengaruhnya
mempunyai nilai manfaat dalam hidupnya sehingga akan menemukan hidup yang
bahagia penuh dengan berkah, siapa yang tidak ingin seperti itu? Jawabannya terserah
para pembaca yang budiman.