Saturday, March 30, 2019

filsafat ilmu peretmuan 4




Metode Ilmiah
A. Penjelasan metode ilmiah
Jika dijelaskan secara lengkap kata Metode Ilmiah terdiri dari 2 (dua) kata yaitu kata Metode dan Ilmiah. Metode merupakan cara seseorang dalam melakukan suatu kegiatan untuk memecahkan masalah yang ada secara yang sistematis. Sedangkan kata Ilmiah merupakan cara mendapatkan pengetahuan secara alami dan berdasarkan bukti fisis. Misalnya, manusia hidup karena adanya oksigen, oksigen keluar dari tumbuhan.
Metode ilmiah adalah suatu proses atau prosedur keilmuan untuk mendapatkan pengetahuan secara sistematis yang berdasarkan bukti fisis. Arti kata fisis adalah  berhubungan dengan badan atau jasmani, ragawi, sedangkan maksud bukti Fisis dalam metode ilmiah adalah berbeda dengan bukti fisik seperti di dalam pelajaran ekonomi yaitu kepuasan atau kebutuhan, tetapi mengarah kepada bukti nyata yang tampak dan bukan khayalan belaka.
Metode ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-langkah ilmiah dan rasional untuk mengungkapkan suatu permasalahan yang muncul dalam pemikiran kita.
Metode ilmiah adalah berusia lebih dari seribu tahun, dating kembali ke karya Ibn al-Haytham (965-1039). Al-Haytham adalah seorang pelopor sejati muslim, kadang-kadang disebut “ilmuwan pertama,” yang menemukan metode ilmiah dan membuat kontribusi yang signifikan terhadap bidang ilmiah, terutama optik.
Arti dari kata optik adalah berkenaan dengan penglihatan indra mata dalam bentuk cahaya dengan menggunakan lensa mata, dan lain sebagainya. Ilmu optik adalah ilmu yang dikembangkan secara khusus para ilmuwan Muslim di era kejayaan. Para filsuf, ahli matematika, dan ahli kesehatan Muslim yang paling menonjol di zaman itu berupaya keras mempelajari sifat fundamental dan cara bekerja pandangan serta cahaya.
''Di bidang ilmu optik inilah mereka menghasilkan apa yang barangkali merupakan penemuan ilmiah paling orisinal dan penting dalam sejarah dunia Islam,'' papar Howard R Turner dalam bukunya berjudul Science in Medival Islam.
Optik adalah cabang fisika yang menggambarkan perilaku dan sifat cahaya dan interaksi cahaya dengan materi melalui alat-alat optik, yaitu;
1.   Mata
2.   Kamera
3.   Lup (Kaca Pembesar)
4.   Mikroskop
5.   Teropong (Teleskop)
Seseorang yang melakukan penelitian dengan menggunakan metode ilmiah dapat memecahkan masalah yang akan membentuk atau mengambil Hipotesis. Hipotesis adalah membuat kesimpulan sementara, dan inilah yang nantinya akan menjelaskan masalah yang dapat digunakan untuk pengujian serta untuk melakukan eksperimen.
Metode ilmiah tidak tepat didefinisikan, tapi hampir semua ilmuwan setuju bahwa itu melibatkan literasi dari empat langkah; karakterisasi, hipotesis, prediksi, dan eksperimen untuk menguji semua bagian sebelumnya urutan. Metode ilmiah bukan resep yang ketat, tapi teknik cair untuk mengungkap kebenaran.
Unsur utama metode ilmiah tersebut penjelasannya adalah:
  1. Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran)
Arti kata karakterisasi adalah perwatakan yang bersifat khas, dalam pengertian lebih luas Karakterisasi merupakan kegiatan dalam rangka mengidentifikasi sifat-sifat penting yang bernilai ekonomi, atau yang merupakan ciri ciri dari varietas yang bersangkutan, varietas adalah kelompok-kelompok yang memilki ciri tertentu atau gen tertentu tetapi masih dalam satu spesies
Pengamatan yaitu kegiatan menggunakan satu indra atau lebih seperti melihat, mendengar, mencium, mengecap dan meraba secara saksama untuk mendapatkan keterangan atau makna dari suatu yang diamati. Kegiatan ini bertujuan untuk mendapatkan keterangan atau pengetahuan dari suatu peristiwa. Objek yang diamati dapat berupa makhluk hidup atau bagian dari makhluk hidup maupun proses dalam kehidupan tersebut. Pengamatan (observasi) dapat dilakukan secara kualitatif maupun kuantitatif.
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan ukur. Pengukuran tidak hanya terbatas pada kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan, seperti tingkat ketidakpastian, atau indeks kepercayaan konsumen. Pengukuran ada beberapa macam alat yaitu: micro meter, jangka sorong, penggaris dlL
  1. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
Hipotesis atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah hipotesa dapat diartikan secara sederhana sebagai dugaan atau jawaban sementara. Hipotesis berasal dari bahasa Yunani hypo yang berarti di bawah dan thesis yang berarti pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian.
Jika dimaknai secara bebas, maka hipotesis berarti pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk bisa memastikan kebenaran dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan kebenarannya.
Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis, seorang peneliti dapat dengan sengaja menciptakan suatu gejala, yakni melalui percobaan atau penelitian. Jika sebuah hipotesis telah teruji kebenarannya, maka hipotesis akan disebut teori.
Dalam penelitian ada dua jenis hipotesis yang seringkali harus dibuat oleh peneliti, yakni;
a.   Hipotesis penelitian.
Pengujian hipotesis penelitian merujuk pada menguji apakah hipotesis tersebut betul-betul terjadi pada sampel yang diteliti atau tidak. Jika apa yang ada dalam hipotesis benar-benar terjadi, maka hipotesis penelitian terbukti, begitu pun sebaliknya.
b.   Hipotesis statistik
Sementara itu, pengujian hipotesis statistik berarti menguji apakah hipotesis penelitian yang telah terbukti atau tidak terbukti berdasarkan data sampel tersebut dapat diberlakukan pada populasi atau tidak.
  1. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis).
Prediksi pada dasarnya merupakan dugaan atau prediksi mengenai terjadinya suatu kejadian atau peristiwa di waktu yang akan datang.
Penelitian prediksi yaitu penelitian yang berupaya untuk melakukan identifikasi terhadap hubungan atau keterkaitan yang kemungkinan bisa dihitung dengan spekulasi mengenai sesuatu hal (X) berdasarkan hal lain (Y).
Prediksi atau perkiraan sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya dalam sebuah universitas melakukan penerimaan mahasiswa baru, pastinya menggunakan skor minimal yang telah ditetapkan yang artinya dengan skor tersebut, kemungkinan besar mahasiswa berhasil dalam studinya dengan prediksi hubungan antara skor ujian masuk dengan tingkat keberhasilan mahasiswa dalam studinya.
  1. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas)
Pengertian Penelitian eksperimen (Experimental Research) adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lainya dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Penelitian eksperimen merupakan metode sistematis untuk membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat.
Penelitian eksperimen merupakan metode inti dari model penelitian yang mengandung pendekatan kuantitatif. Dalam metode eksperimen, peneliti harus melakukan tiga persyaratan yaitu, kegiatan mengontrol, kegiatan manipulasi, dan kegiatan observasi. Dalam penelitian eksperimen, peneliti membagi objek atau subjek yang di teliti menjadi 2 kelompok yaitu kelompok treatment yang mendapatkan perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak mendapatkan perlakuan.
Penelitian atau metode ilmiah umumnya menfokuskan untuk melakukan identifikasi terhadap masalah yang harus dipecahkan, pengumpulan data, lalu menanalisis data dan menarik kesimpulan yang tepat. Penelitian ini sifatnya sangat objektif, karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman maupun intuisi seorang peneliti yang sifatnya subjektif.



B. Kriteria metode ilmiah
Supaya metode yang digunakan dalam penelitian disebut dengan Metode Ilmiah, maka metode tersebut harus mempunyai beberapa kriteria yang sebagai berikut:

1. fakta.
Keterangan atau data informasi yang ingin didapatkan, baik itu yang dikumpulkan maupun yang dianalisa harus berdasarkan fakta. Jangan penemuan yang berdasarkan khayalan, legenda, kira-kira dan lain-lain. Jadi intinya harus berdasarkan kenyataan atau fakta yang benar-benar ada.
Fakta adalah adalah peristiwa yang benar-benar terjadi, nyata keberadaannya. Dalam pengertian yang lebih lengkap, fakta adalah peristiwa, keadaan, atau sesuatu yang merupakan kenyataan yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta menunjukkan suatu kebenaran informasi, artinya peristiwa tersebut terbukti benar-benar ada.
Dalam bahasa Indonesia, fakta adalah pernyataan yang tak terbantahkan kebenarannya. Pernyataan itu berupa kalimat yang ditulis berdasarkan kenyataan, peristiwa, atau keadaan yang benar-benar terjadi secara objektif. Objektif berarti dapat ditangkap oleh indra dan mengandung kepastian. 

Ciri-ciri fakta adalah sebagai berikut:

  • Benar-benar ada, terjadi, dan ada buktinya.
  • Merupakan jawaban dari pertanyaan: apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa.
  • Menunjuk pada suatu benda, orang, waktu, tempat, peristiwa, atau jumlah tertentu.
Fakta ilmiah adalah deskripsi akurat tentang apa yang teramati, atau pernyataan bjektif yang dapat dikonfirmasikan kebenarannya (empiric) tentang sesuatu yang benar-benar ada atau peristiwa yang benar-benar terjadi.

Contoh:
• Adalah fakta bahwa magnet menarik benda-benda tertentu.
• Adalah fakta bahwa butiran zat cair air yang jatuh di udara berbentuk bulat.
• Adalah fakta bahwa pelangi terdiri atas beberapa warna.

2. Bebas dari Prasangka.
Harus bersifat bebas dari prasangka dan pertimbangan-pertimbangan yang sifatnya subjektif. Fakta harus dengan alasan dan berdasarkan bukti yang jelas serta objektif. Jadi suatu penelitian harus menunjukan adanya kesesuaian dengan Hipotesis.

3. Memakai prinsip analisa.
Dalam memahami dan memberikan arti pada permasalahan yang kompleks, haruslah menggunakan prinsip-prinsip analisa. Masalah harus dicari sebab dan juga pemecahannya dengan menggunakan prinsip analisis yang logis. Fakta-fakta yang dapat mendukung tidak dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat derkripsinya saja, akan tetapi semua fakta dan kejadian harus dicari sebab maupun akibatnya dengan menggunakan analisa.

4. Menggunakan hipotesis.
Pada metode ilmiah, seseorang yang melakukan penelitian harus dituntun dalam proses berfikir menggunakan prinsip analisa. Hipotesis diperlukan untuk memandu pikiran ke arah tujuannya, sehingga hasil yang nanti didapatkan akan mengarah kepada sasarannya.

5. Menggunakan ukuran yang objektif.
Seseorang yang melakukan penelitian harus memiliki sikap yang objektif dalam mencari kebenaran. Data dan fakta yang ada harus dianalisis secara objektif, pertimbangan maupun penarikan kesimpulan dari penelitian arus menggunakan pikiran yang benar-benar jernih jadi bukan berdasarkan perasaan seorang peneliti.

6. Menggunakan teknik kuantifikasi.
Data ukuran yang sifatnya kuantitatif (jumlah satuan angka) yang biasa haruslah digunakan. Jika terdapat data ukuran misalnya seperti mm, kg, ohm, per detik dan lain-lain harus digunakan. Teknik kuantifikasi yang sering digunakan dan tergolong mudah umumnya menggunakan ukuran rating, ranking dan nominal.







1 comment:

  1. numpang share ya min ^^
    ingin mendapatkan penghasilan tambahan ?? Ayo Gabung dengan Situs RESMI POKER ONLINE TERPERCAYA di www.fanspoker.com
    Deposit dan Penarikan Dana Hanya 1 Menit (selama bank online) BANK BCA, Mandiri, BNI, BRI dan DANAMON Minimal Deposit & Withdraw 10 rb
    || bbm : 55F97BD0 || WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||


    ReplyDelete

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...