Thursday, May 14, 2020

Mengajar


       Hari ini Jum'at tanggal 15 Mei 2020 minggu terakhir kuliah daring bulan Ramadhon Mata Kuliah Psikologi Pendidikan, saya berharap kepada mahasiswa semester VI tidak hanya melihat narasinya saja melainkan membahas dengan mencari sandingan pemikiran dari para ahli pendidikan, kali ini akan membahas tentang;
 
Mengajar

     Bagi yang pemula mengajar, Ketika pertama kali bertemu dan berhadapan dengan para murid di kelas. Jika kalian kurang terbiasa menghadapi banyak orang dan harus berperilaku secara formal di hadapan mereka, maka terkadangakan timbul perasaan yang membuatmu tidak cukup tenang untuk masuk kelas walaupun hanya sekedar ‘Say hello’ kepada para siswa. Pandangan mereka terhadap statusmu sebagai seorang pengajar pasti akan mempengaruhi rasa hormat dan segan kepadamu. Kondisi ini perlu diatasi oleh seorang guru pemula karena disini akan ada penurunan mental yang akhirnya akan membuat segala yang sudah disiapkan akan hilang semua.
         Salah satu hal yang paling pertama harus dilakukan adalah perlu melakukan pengamatan atau observasi di kelas yang menjadi bagianmu. Di sana, selama proses  pengamatan atau observasi akan menemukan masalah-masalah atau membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi saat mengajar setelah melihat kondisi kelas.

Menurut para ahli, mengajar merupakan penyampaian pengetahuan dan kebudayaan serta agama kepada siswa. Arifin seorang penyusun buku metode mengajar (1978), mendefinisikan bahwa mengajar sebagai “suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu.

Sedangkan Tyson dan Caroll (1970)  Teaching is Secondary School. Boston: Houghton. Menyimpulkan bahwa mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan.

Kemudian Nasution (1986) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar.

Dari ketiga pendapat para ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa pengertian mengajar yaitu proses dimana suatu kegiatan yang menimbulkan dan melibatkan perilaku baik itu siswa maupun pendidik. akan tetapi pengertian tersebut belum mengedepankan metode, tehnik dan gaya mengajar.

Selama ini menurut pengamatan penulis bahwa mengajar itu hanyalah sebatas membawa bahan ajar yang akan disampaikan kepada muridnya, setelah selesai mengajar maka selesailah sudah semuanya, bagaimana pendapatmu semua sebagai seorang praktisi ngajar, benarkah itu?

Bagaimana dengan tanggapamu terhadap mengajar bagi pemula seorang guru dan persiapan apa saja agar tidak terjadi penurunan mental bahkan mungkin bisa terjadi depresi sehingga kalau dipaksakan maka penyampaian materi ajar tidak akan sempurna. ambilah pendapat para ahli yang bisa menyertai pemikiranmu.


Catatan;

Kuliah ini adalah pertemuan yang ke 8, bagi punya pemikiran cerdas akan terlihat pada ungkapan tanggapan pada kolom komentar sebagai bukti ikut kuliah hari ini.




Penjelasan lebih luas

tentang

Mengajar


2. Mengajar

Kata “teach” atau mengajar berasal dari bahasa Inggris kuno, yaitu “taecan”. Kata tersebut berasal dari bahasa Jerman kuno (Old Teuteni), yaitu “taikjan” yang berasal dari kata dasar “teik”, yang berarti memperlihatkan, itu adalah penelusuran asal dari kata mengajar, dengan perbandingan asal usul kata dari berbagai bahasa ini akan menjadi perluasan ilmu, sehingga apabila difahami akan membuka pikiran bahwa mengajar ini memang membuka dan memperlihatkan sesuatu tentang ilmu yang harus disampaikan kepada murid.

Secara deskriptis, mengajar diartikan sebagai proses penyampaian informasi atau pengetahuan oleh guru kepada peserta didik. Proses penyampaian tersebut sering dianggap sebagai proses transfer pengetahuan (transfer of knowledge), pemindahan yang disengaja agar pengetahuan itu sampai kepada muridnya tidak mudah seperti membalikan tangan, akan tetapi perlu pula mengedepankan metode, tehnik dan gaya mengajar.

Istilah mengajar pada dasarnya merupakan suatu usaha untuk menciptakan kondisi atau sistem lingkungan yang mendukung dan memungkinkan untuk berlangsungnya proses belajar. Mengajar adalah tindakan kegiatan seorang guru dalam memberikan pesan berupa materi ajar baik tindakan kegiatan itu berada didalam kelas maupun diluar kelas. Disamping itu, mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik.

Menurut pengertian tersebut, mengajar mempunyai arti bahwa belajar dari siswa itu hanya sekedar ingin mendapatkan atau menguasai pengetahuan. Sebagai konsekuensi pengertian semacam ini dapat membuat suatu kecendrungan anak menjadi pasif, karena hanya menerima informasi atau pengetahuan yang diberikan oleh gurunya. Guru menyampaikan pengetahuan, agar anak didik mengetahui tentang pengetahuan yang disampaikan oleh guru.

Agar pemahaman mengajar jangan diartikan sempit seperti hanya menyampaikan bahan ajar saja, maka pengertian mengajar diperluas, maka mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa. Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani, baik fisik maupun mental. Pengertian mengajar seperti ini memberikan petunjuk bahwa fungsi pokok dalam mengajar itu adalah menyediakan kondisi yang kondusif, sedang yang berperan aktif dan banyak melakukan kegiatan adalah siswanya, dalam upaya menemukan dan memecahkan masalah. Guru dalam hal ini adalah membimbing. 

Mengajar merupakan penyampaian pengetahuan dan kebudayaan kepada siswa. Arifin (1978) mendefinisikan mengajar sebagai “suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Tyson dan Caroll (1970) menyimpulkan bahwa mengajar adalah sebuah cara dan sebuah proses hubungan timbal balik antara siswa dan guru yang sama-sama aktif melakukan kegiatan.

Sedangkan Nasution (1986) berpendapat bahwa mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Dari ketiga pendapat para ahli tersebut dapat di simpulkan bahwa pengertian mengajar yaitu proses dimana suatu kegiatan yang menimbulkan dan melibatkan perilaku baik itu siswa maupun pendidik.

Jika demikian pengertiannya maka Tujuan seorang guru dalam mengajar adalah untuk menanamkan pengetahuan, nilai, ketrampilan kepada peserta didik melalui kegiatan belajar untuk menambah peserta didik dalam menjawab tantangan hidupnya secara efektif dan efisien.

 

B.  Pandangan Mengajar


1.  Mengajar sebagai Ilmu

Sebagian ahli memandang mengajar sebagai ilmu (science). Oleh karena itu, guru merupakan sosok pribadi manusia yang memang sengaja dibangun untuk menjadi tenaga profesional yang memiliki profisiensi (berpengetahuan dan berkemampuan tinggi) dalam dunia pendidikan yang berkompeten untuk melakuan tugas mengajar. Siapa pun, asal memiliki profesiensi dalam bidang ilmu pendidikan akan mampu melakukan perbuatan mengajar dengan baik. Seorang pakar psikologi pendidikan J.M. Stephens, berpendapat bahwa seorang yang profesional seharusnya memiliki keyakinan yang mendalam terhadap ilmu yang berhubungan dengan proses kependidikan yang dapat menyelesaikan masalah-masalah besar. Oleh sebab itu, untuk memahami sekaligus menerapkan sebauah teori proses mengajar, guru hendaknya pandai-pandai menyimpan perasaan dan harapan emosional dalam tempat penyimpanan yang dingin.

2.  Mengajar sebagai Seni

Sebagian ahli lainnya memandang bahwa mengajar adalah seni (art), bukan ilmu. Oleh karenanya, tidak semua orang berilmu ( termasuk orang yang berilmu pendidikan) bisa menjadi guru yang piawai dalam hal mengajar. Memang sulit disangkal bahwa untuk menjadi guru yang profesional orang harus belajar dan berlatih di lingkungan instansi pendidikan keguruan selama bertahun-tahun. Sebagai contoh, seorang pakar yang “mumpuni” dalam sebuah bidang studi misalnya bidang studi agama dan bahkan telah memiliki pengetahuan keguruan yang cukup, belum tentu mahir mengajar agama kepada orang lain. Tetapi sebaliknya ada pula seorang pengajar diniyah yang hanya berpredikat santri biasa dan tak pernah mengikuti sekolah keguruan tetapai ternyata berhasil menjadi guru agama yang baik. Berdasarkan contoh tesebut, maka cukup kuatlah eksistensi aliran yang memandang bahwa mengajar adalah seni dan kecakapan yang notabene artistik itu hanya dimiliki oleh orang-orang yang memang berbakat.

 

C.  Model dan Metode Mengajar


1.  Model Mengajar

Model-model mengajar (teaching models) adalah blue print mengajar yang di rekayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pengajaran. Cetak biru (blue print) ini lazimnya dijadikan pedoman perencanaan dan pelaksanaan pengajaran serta evaluasi belajar. Dalam sebuah model mengajar biasanya terdapat tahapan-tahapan atau langkah-langkah yang relatif tetap dan pasti untuk menyampaikan materi pelajaran secara berurutan. Oleh karena itu, sebuah model mengajar dapat dianggap sebagai teori mini yang bersifat mekanis dalam arti berjalan secara tetap seperti mesin. Bruce Joyce dan Marsha Well mengatagorikan model belajar sebagai berikut:

a.  Model information processing (tahapan pengolahan informasi)

Inforrmation processing adalah sebuah istilah kunci dalam psikologi kognitif yang akhir-akhir ini semakin mendominasi sebagian besar upaya riset dan pembahasan psikologi pendidikan. Information processing sebagai sebuah rumpun model-model mengajar yang perlu dipelajari dan diterapkan sebaik-baiknya dalam proses belajar mengajar agar ranah cipta siswa dapat berkembang dan berfungsi seoptimal mungkin.

b.  Model personal (pengembangan pribadi)

Rumpun model personal pada umumnya berorientasi peada pengembangan pribadi siswa dengan lebih banyak memperhatikan kehidupan ranah rasa, terutama fungsi emosionalnya. Dengan menggunakan model ini diharapkan proses belajar mengajar dapat menolong siswa dalam mengembangkan sendiri hubungan yang produktif dengan lingkungannya.

c. Model sosial (hubungan bermasyarakat)

Model sosial adalah rumpun model mengajar yang menitikberatkan pada proses interaksi antarindividu yang terjadi dalam kelompok individu tersebut. Oleh karena itu, rumpun model ini lazim juga disebut sebagai interactive model (model yang bersifat antar individu). Salah satu model yang mengutamakan interaksi antara siswa dalam situasi berdemokrasi itu adalah model mengajar role playing (bermain peran).

d.  Model behavioral (pengembangan perilaku)

Rumpun model pengembangan perilaku (behavioral) direkayasa atas dasar kerangka teoro perilaku yang dihubungkan dengan proses belajar dan mengajar. Dalam rumpun model mengajar behavioral terdapat banyak model belajar salah satunya ialah model belajar tuntas (mastery learning).

2.  Metode Mengajar

Metode mengajar yaitu terdiri atas metode-metode ceramah, diskusi, demonstrasi, dan ceramah plus (CP).

a. Metode ceramah

Metode ceramah atau kuliah (lecture method) adalah sebuah cara melaksanakan pengajaran yang dilakukan guru secara monolog dan hubungan satu arah (one way communication). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi dan disamping itu, metode ini juga dipandang paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan daya paham siswa. Namun demikian, dari kenyataan sehari-hari ditemukan beberapa kelemahan metode ceramah tersebut.

b.  Metode diskusi

Metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan belajar memecahkan masalah (problem solving). Aplikasi metode diskusi  biasanya melibatkan seluruh siswa atau sejumlah siswa tertentu yang diatur dalam bentuk kelompok-kelompok.

c.  Metode demonstrasi

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. Metode demonstrasi biasanya diaplikasikan dengan menggunakan alat-alat bantu pengajaran seperti benda-benda miniatur, gambar, perangkat alat-alat laboratorium, dan lain-lain. Akan tetapi, alat demonstrasi yang pokok adalah papan tulis dan white board, mengingat fungsinya yang multi purposes.

d.  Metode ceramah plus

Meskipun metode ceramah sering dianggap biang keladi yang menimbulkan penyakit “verbalisme” dan budaya “bungkam” di kalangan pelajar, namun kenyataannya metode tersebut masih populer di mana-mana. Hanya saja, sebelum metode itu digunakan guru tentu perlu melakukan modifikasi atau penyesuaian seperlunya. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam memodifikasi atau menyesuaikan metode ceramah, antara lain ialah dengan kiat pemaduan (kombinasi) antara metode tersebut dengan metode-metode lainnya. Dari kiat pemaduan (kombinasi) antara metode tersebut dengan ragam metode ceramah baru yang berbeda dari aslinya, atau sebut saja “metode ceramah plus”. Metode ceramah plus tersebut dapat terdiri atas banyak metode campuran.

 

D. Psikologi Mengajar

Biggs (1991), seorang pakar psikologi, membagi konsep mengajar menjadi tiga macam pengertian, yaitu sebagai berikut:

1.   Pengertian kuantitatif, dimana mengajar diartikan sebagai the transmission of knowledge, yaitu penularan pengetahuan. Dalam hal ini guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebaik-baiknya. Masalah berhasil atau tidaknya siswa, bukan tanggung jawab pengajar.

2.   Pengertian institusional yaitu mengajar berarti the efficient orchestration of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam hal ini guru dituntut untuk siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar terhadap siswa yang memiliki berbagai macam tipe belajar serta berbeda bakat, kemampuan, dan kebutuhannya.

3.   Pengertian kualitatif dimana mengajar diartikan sebagai the facilitation of learning, yaitu upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa mencari makna dan pemahamannya sendiri.

 Psikologi Mengajar. M. Arifin, sebagaimana dikemukakan oleh Ramayulis merumuskan pengertian mengajar adalah sebagai suatu kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada pelajar agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran itu. Mengajar mengandung tujuan agar pelajar dapat memperoleh pengetahuan yang kemudian dapat mengembangkan dengan pengembangan pengetahuan itu pelajar mengalami perubahan tingkah laku. Bahan pelajaran yang disampaikan berproses melalui metode tertentu, sehingga dengan metode yang digunakan tujuan pengajaran dapat tercapai.

 

 


18 comments:

  1. Nama:Iis Syafitri Al-Fadilah
    Semester: VI

    Menurut saya
    TipsMengajar Bagi Guru Pemula (Guru Baru)
    1. Buat Pesiapan
    Segala sesuatu yang akan dilakukan tentu harus ada persiapan agar bisa berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang diharapkan, begitu pula dengan mengajar. Seorang guru harus melakukan banyak persiapan terlebih bagi mereka yang masih pemula, mulai dari menyiapkan fisik dan mental, menyiapkan bahan materi yang akan diajarkan, dan beberapa persiapan lainnya.

    2. Perbanyak Referensi
    Tidak hanya peserta didik yang harus belajar, seorang guru juga harus banyak belajar, khusunya yang masi pemula. Oleh karena itu seorang guru harus memperluas wawasan dan memperbanyak referensi, mulai dari bagaimana mengajar yang baik dan benar, menarik perhatian peserta didik, dan masih banyak lagi.

    3. Meminta Saran
    Dalam persoalan mengajar, anda bisa meminta saran dari rekan sesama guru yang lebih senior atau memiliki pengalaman yang cukup dalam mengajar. Tanyakan hal-hal yang harus dilakukan agar proses pembelajaran dapat berhasil.

    4. Menyesuaikan Metode Pembelajaran
    Seorang guru juga harus mampu menerapkan metode yang sesuai dengan keadaan kelas yang dimana ada berbagai macam jenis karakter siswa dan terkadang bisa membuat guru kualahan dalam mengajar. Misalnya dalam satu kelas lebih dominan siswa yang apatis, maka seorang guru harus menerapkan metode diskusi, buatkan kelompok diskusi sesame siswa karena secara tidak langsung dengan diterapkannya metode ini dapat melatih keaktifan peserta didik.

    5. Datang Tepat Waktu
    Meskipun ada aturan yang sudah ditetapkan oleh sekolah, namun faktanya masih banyak guru yang datang terlambat sehingga proses belajar mengajarpun terlambat. Karenanya, sebagai pemula usahakan untuk datang tepat waktu dan jadikan ini sebagai kebiasan, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya agar siswa tidak terlambat materi.

    6. Berpenampilan Rapi
    Penampilan sangatlah penting, pada saat mengajar seorang guru harus memperhatikan penampilannya, selain bagian dari identitas, penampilan juga bisa meyakinkan peserta didik. Tentu ketika seorang guru datang mengajar dengan penampilan acak-acakan akan membuat ketidakyakinan pada diri siswa dan bisa meninggalkan kesan negatif.

    7. Berpikir Positif dan Optimis
    Dalam mengajar seorang guru harus berpikir positif, menjadi seorang pemula bukan berarti tidak bisa.
    8. Percaya Diri dalam mengajar
    9. Ramah dan Murah Senyum
    Tentuya siswa akan menyukai guru yang ramah dan murah senyum.
    10. Menyapa Siswa
    Sebelum proses belajar mengajar berlangsung, tidak ada salahnya untuk menyapa siswa.
    11. Memperkenalkan Diri
    12. Memastikan Kesiapan Belajar Siswa
    13. Menarik Perhatian Siswa
    Tentunya dalam mengajar guru harus lebih kreatif agar bisa menarik perhatian dan minat belajar siswa.
    14. Perjelas Kata pada saat Mengajar
    Pada saat menjelaskan materi
    15. Jangan Tergesa-gesa
    16. Beri Siswa Kesempatan
    Untuk membuat suasana kelas semakin aktif
    17. Humoris dan Bersemangat
    Pada saat mengajar tidak mesti harus serius
    18. Mengatur Kelas
    Seorang guru juga harus mampu mengatur kelas, biasanya siswa yang malas dan nakal kebanyakan duduk dibangku paling ujung atau belakang dan menghabiskan waktu dengan bermain ketimbang memperhatikan penjelasan dari guru.
    19. Motivasi Siswa
    Memotivasi siswa bisa kapan saja, terlebih pada saat belajar. Untuk beberapa saat anda bisa memotivasi melalui beberapa cerita pengalaman anda pada saat duduk dibangku sekolah atau pada saat kuliah.
    20. Tidak terlalu Membebani Siswa
    Sebagai pemula tidak perlu membebani siswa,
    21. Tegas
    Meskipun mengajar masih pemula, tetapi tidak ada salahnya untuk bersikap tegas kepada siswa.
    23. Lebih Sering Berinteraksi dengan Siswa
    24. Pandai Mengontrol Emosi
    25. Membuat Kesimpulan Akhir

    ReplyDelete
  2. Nama : Amih
    Smester : VI
    Matkul : Psikologi pendidikan
    Pertemuan : 8

    Menurut saya mengajar bisa di artikan sebagai aktivias atau kegiatan yang dilakukan guru untuk menyampaikan pengetahuannya kepada siswa dengan memnggunakan berbagai cara, metode atu media sehingga terjadi proses belajar.

    Pengertian yang saya tulis di atas berhubungan dengan pendapat Nasution yang mendefinisikan "mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasikan atau mengatur lingkungan sebaik baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar" Maksud disini yaitu mengatur kegiatan belajar ketika seorang guru mengajar di dalam kelas harus menggunakan berbagai metode dan media agar proses belajar berjalan dengan baik sesuai yang kita harapkan.
    Dan mengajar juga bukan hanya melakukan tugas memberikan pengetahuan kepada siswa melainkan juga perbuatan yang membutuhkan tanggung jawab moral yang cukup berat. karena berhasil atau tidaknya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan tugasnya yaitu mengajar.

    Mengajar untuk pemula mungkin akan mengalami rasa nervous atau gugup karena harus melalakukan adaptasi terlebih pada lingkungan kelas dan mungkin kita sebagai guru pemula merasa ragu terhadap diri sendiri. Dan supaya kegiatan mengajar di dalam kelas berhasil maka harus ada persiapan persiapan terlebih dahulu diantaranya yaitu :
    1. Siapkan materi
    2. Sebelum memasuki kelas usahakan Latihan micro teaching di depan cermin agar nanti tidak terlalu gugup
    3. Sebelum mengajar dipastikan sudah sarapan terlebih dahulu
    4. Saat memasuki kelas Mulailah dari perkenalan diri
    5. Berikan contoh dari materi yang di ajarkan
    6. Selipkan humor supaya kegiatan belajar tidak menjadi tegang dan terlalu serius
    7. Apresiasi Usaha murid saat kegiatan berajar berlangsung.

    Sekian.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nama : Siti Rodiah
      Semester : VI (Enam)

      Pendapat saya seorang guru tidak hanya menyampaikan pelajaran tetapi harus mengetahui apakah yang di sampaikan dapat di pahami peserta didik atau tidak, makanya seorang guru harus tahu teknik mengajar dan memiliki skill dalam menyampaikan pelajaran.

      Persipan sebagai guru pemula :
      1. Kuasai materi yang akan di sampaikan keesokan harinya, buat tahap-tahap yang akan di sampaikan.
      2. Minta masukan pada guru senior
      3. Gunakan pakaian yang sesuai dan nyaman karena siswa bukan hanya memperhatikan apa yang kita sampaikan, mereka juga akan memperhatikan penampilan guru yang sedang mengajarnya.
      4. Murah senyum, berikan senyuman kepada siswa
      5. tidak terlalu serius/bercanda
      6. gunakan waktu secara tepat
      7. tidak pilih kasih
      8. menjelaskan materi dengan suara yang jelas agar terdengar oleh seluruh siswa
      9. menjelaskan dengan cara yang tepat, tidak terlalu cepat
      10.tidak pernah menyerah/patah semangat walaupun kelas susah diatur
      11. Setelah selesai mengajar evaluasi apa yang kurang yang kita sampaikan baik pelajaran atau yang lainnya.

      Delete
  3. Nama: siti rohimah
    Semester : VI
    Matkul: PSIKOLOGI PENDIDIKAN
    Pertemuan: 8

    mengajar pada dasarnya adalah suatu kegiatan akademik yang berupa interaksi komunikasi diantara pendidik dengan peserta didiknya.sebuah upaya dalam memberikan stimulus, bimbingan dan pengarahan, serta dorongan pada setiap siswa supaya terjadi proses belajar.

    Atau mengajar adalah aktivitas yang kompleks yang dilakukan oleh guru, dalam menyampaikan pengetahuan kepada para siswa. Sehingga terjadi proses belajar. Aktivitas kompleks ini maksudnya adalah mengatur kegiatan belajar dan mengajar para siswa dengan memanfaatkan lingkungan, baik yang ada di dalam kelas maupun di luar kelas. Serta memberi stimulus, bimbingan dan pengarahan serta dorongan pada siswa.

    Suapaya mengajar didalam kelas berhasil, maka harus ada persiapan terlebih dahulu diantaranya:
    1. Siapkan materi
    2. Latihan
    3. Sebelum mengajar pastikan perut terisi
    4. Mulai dari perkenalan diri
    5. Berikan contoh
    6. Slipkan humor
    7. Apresiasi usaha murid
    8. Dan akhiri dengan senyuman

    ReplyDelete
  4. Nama : Ima Rahmawati
    Semester : VI
    Matkul : Psikologi Pendidikan
    Pertemuan : 8

    sebagaimana dikemukakan oleh Soetomo (1993:141)
    Guru harus mampu mengolah siswa dan memiliki daya aktivitas yang tinggi dalam menciptakan keberhasilan dalam proses pembelajaran, sehingga guru dapat mentransformasikan ilmu pengetahuan dan memotivasi siswa dalam belajar, sehingga siswa mempunyai peluang untuk memotivasi belajar dan selalu dalam melibatkan diri saat mengikuti kegiatan belajar. Guru harus mampu memberikan rangsangan dan dorongan agar siswa termotivasi.
    #Strategi mengajar sebagai seorang calon guru (Guru Pemula)

    1.Mengatur Rencana Pembelajaran apa yang yang akan dilakukan nantinya.
    - terpenting adalah sebelum masuk kelas kita sudah membayangkan apa yang akan terjadi jika kita melakukan ini dan apa yang tejadi jika kita melakukan itu. jadi biasakan mencatat pokok – pokok rencana pembelajaran atau pokok – pokok materi pembelajaran jika dikhawatirkan lupa, karena sebagai calon guru yang masih baru belajar mengajar hal ini diperlukan untuk mengantisipasi terjadi nya hal – hal yang tidak diinginkan.

    2.Penampilan, Kebugaran, dan Disiplin.
    - Jika persiapan sudah dilakukan dengan rencana pembelajaran yang sudah matang, maka bisa dipastikan ketika pembelajaran berlangsung kita akan bersemangat dan tidak sabar mencoba kemampuan mendidik kita. Untuk lebih meyakinkan lagi jika sudah benar – benar siap mengajar maka akan lebih baik jika dipadukan dengan penampilan kita yang sesuai dan nyaman yang bisa membuat kita lebih percaya diri.

    3. Sentuhan Awal.
    - Untuk mendapat respon yang baik dari siswa maka kita harus menstimulus siswa terlebih dahulu agar tidak menimbulkan kesan yang menyenangkan seperti misalnya mempastikan dulu semua murid atau setidaknya sebagian besarnya sudah siap di kelas. Panggil murid yang masih belum masuk ke kelas, tunggu mereka dengan senyum sayang kita.

    4. Saat memulai kelas, pastikan murid relaks dan siap belajar.
    - Inti dari kegiatan awal adalah kita harus memastikan bahwa murid-murid kita dalam keadaan relaks dan siap belajar. Ini sangat penting terlepas bahwa untuk mewujudkan hal ini terkadang sulit karena kendala sarana dan prasarana sekolah, misal keadaan kelas yang memang tidak memungkinkan murid untuk bisa relaks, seperti penerangan yang tidak baik, kondisi kelas yang panas, dan lain-lain.

    5. Buat “rule of the game” khusus untuk pelajaran kita.
    - Untuk keteraturan dan efektifitas pembelajaran , kita bisa membuat peraturan kelas bersama-sama. Peraturan ini berbeda dengan peraturan yang sudah ditetapkan sekolah, namun peraturan yang akan kita buat ini tetap harus sejalan dengan peraturan sekolah. misalnya membolehkan minum (dengan catatan, misalnya siswa tidak diperbolehkan meminta minum orang lain-membawa sendiri).”

    ReplyDelete
  5. Nama: Herlin Triana
    Mata kuliah :Psikologi Pendidikan
    Semester: VI(Enam)

    Menurut saya persiapan yg harus dilakukan oleh guru pemula adalah
    1.Persiapkan Materi
    Siapkan materi belajar dari jauh hari, dengan begitu bisa mempermudah untuk mengevaluasi apakah materi yang sudah dibuat sudah sesuai atau belum. Bisa juga meminta saran dari teman yang juga pengajar sebagai panduan untuk penyusunan materi.Pastikan juga sudah menguasai semua materinya. Jadi akan selalu siap memberikan jawaban terbaik untuk pertanyaan yang diajukan oleh murid. Kalau nantinya ada pertanyaan yang belum bisa dijawab, jangan asal jawab lebih baik dicatat dulu saja pertanyaannya, nanti pada pertemuan berikutnya baru berikan penjelasan yang tepat.
    2.Latihan,latihan dan latihan
    Supaya nanti tidak canggung saat mengajar pertama kali, tidak ada salahnya untuk mencoba latihan dulu. Bisa dicoba dengan latihan di depan kaca atau kalau mau lebih baik lagi ada volunteeryang siap jadi teman untuk latihan. Waktunya singkat saja, yang penting bagaimana nantinya menampilkan diri di depan calon murid bisa tergambarkan.
    3.Sebelum Mengajar Pastikan Perut Terisi
    Dengan perut yang sudah terisi, akan membantu untuk meningkatkan konsentrasi lebih baik lagi sehingga akan tetap fokus saat mengajar. Jadi, jangan lupa makan yang cukup.
    4.Mulai Dari Perkenalan Diri
    Saat pertemuan pertama dengan murid, coba perkenalkan diri sendiri terlebih dahulu. Tujuannya supaya murid tidak akan merasa asing dengan kehadiran guru barunya. Persiapkan perkenalan diri dengan baikfirst impression akan menentukan bagaimana calon murid menilai pengajar barunya. Saat memperkenalkan diri, tunjukkan diri sebagai pribadi yang ramah namun tetap tegas sehingga murid akan merasa nyaman tapi di saat bersamaan tetap hormat pada pengajarnya. Jangan lupa berikan senyum terbaik untuk mereka juga.
    5.Berikan Contoh Adakalanya, ada materi yang sulit dipahami yang membuat murid sulit mengerti. Untuk antisipasi hal ini, pastikan sudah mempersiapkan contoh dari materi tersebut dengan kehidupan nyata yang sering terjadi sehari-hari sehingga membantu murid lebih mengerti.
    6.Selipkan Humor
    Meski proses belajar butuh keseriusan, tapi jangan lupa untuk selipkan humor dan tetap santai saat mengajar. Dengan adanya humor, bisa mencairkan suasana dan meningkatkan konsentrasi murid. Apalagi ketika murid sudah mulai terlihat bosan bahkan ngantuk. Nah! Saat yang tepat untuk mengeluarkan jurus humor. Biar murid kembali fresh untuk memperhatikan pelajaran lagi.
    7.Apresiasi Usaha Murid
    Selalu ingat untuk memberikan penghargaan kepada murid yang berusaha. Misalnya untuk murid yang secara aktif bertanya atau mencoba menjawab pertanyaan. Jangan hiraukan benar atau salahnya dari pertanyaan atau jawaban yang diberikan, selama murid sudah mencoba itu merupakan hal positif. Dengan sikap ini, tujuannya untuk mendorong murid lainnya untuk proaktif juga di kelas.
    8.Akhiri Dengan Senyum
    Setelah selesai, akhiri jam belajar dengan senyuman.Dengan tersenyum,itu bisa menunjukkan diri sebagai pengajar yang friendly dan menyenangkan.Ini juga menunjukkan bahwa pengajar juga menikmati saat-saat mengajar dengan murid. Smile!
    Itulah persiapan yg harus dilakukan oleh guru pemula dr saya.Hal terpenting adalah sudah menyiapkan semuanya dengan matang. Mau nanti bagaimana hasilnya, yang penting sudah memberikan yang terbaik.Dengan sering mengajar, seiring waktu akan terbiasa dan semakin mahir.

    ReplyDelete
  6. Nama: Herlin Triana
    Mata kuliah :Psikologi Pendidikan
    Semester: VI(Enam)

    Menurut saya persiapan yg harus dilakukan oleh guru pemula adalah
    1.Persiapkan Materi
    Siapkan materi belajar dari jauh hari, dengan begitu bisa mempermudah untuk mengevaluasi apakah materi yang sudah dibuat sudah sesuai atau belum. Bisa juga meminta saran dari teman yang juga pengajar sebagai panduan untuk penyusunan materi.Pastikan juga sudah menguasai semua materinya. Jadi akan selalu siap memberikan jawaban terbaik untuk pertanyaan yang diajukan oleh murid. Kalau nantinya ada pertanyaan yang belum bisa dijawab, jangan asal jawab lebih baik dicatat dulu saja pertanyaannya, nanti pada pertemuan berikutnya baru berikan penjelasan yang tepat.
    2.Latihan,latihan dan latihan
    Supaya nanti tidak canggung saat mengajar pertama kali, tidak ada salahnya untuk mencoba latihan dulu. Bisa dicoba dengan latihan di depan kaca atau kalau mau lebih baik lagi ada volunteeryang siap jadi teman untuk latihan. Waktunya singkat saja, yang penting bagaimana nantinya menampilkan diri di depan calon murid bisa tergambarkan.
    3.Sebelum Mengajar Pastikan Perut Terisi
    Dengan perut yang sudah terisi, akan membantu untuk meningkatkan konsentrasi lebih baik lagi sehingga akan tetap fokus saat mengajar. Jadi, jangan lupa makan yang cukup.
    4.Mulai Dari Perkenalan Diri
    Saat pertemuan pertama dengan murid, coba perkenalkan diri sendiri terlebih dahulu. Tujuannya supaya murid tidak akan merasa asing dengan kehadiran guru barunya. Persiapkan perkenalan diri dengan baikfirst impression akan menentukan bagaimana calon murid menilai pengajar barunya. Saat memperkenalkan diri, tunjukkan diri sebagai pribadi yang ramah namun tetap tegas sehingga murid akan merasa nyaman tapi di saat bersamaan tetap hormat pada pengajarnya. Jangan lupa berikan senyum terbaik untuk mereka juga.
    5.Berikan Contoh Adakalanya, ada materi yang sulit dipahami yang membuat murid sulit mengerti. Untuk antisipasi hal ini, pastikan sudah mempersiapkan contoh dari materi tersebut dengan kehidupan nyata yang sering terjadi sehari-hari sehingga membantu murid lebih mengerti.
    6.Selipkan Humor
    Meski proses belajar butuh keseriusan, tapi jangan lupa untuk selipkan humor dan tetap santai saat mengajar. Dengan adanya humor, bisa mencairkan suasana dan meningkatkan konsentrasi murid. Apalagi ketika murid sudah mulai terlihat bosan bahkan ngantuk. Nah! Saat yang tepat untuk mengeluarkan jurus humor. Biar murid kembali fresh untuk memperhatikan pelajaran lagi.
    7.Apresiasi Usaha Murid
    Selalu ingat untuk memberikan penghargaan kepada murid yang berusaha. Misalnya untuk murid yang secara aktif bertanya atau mencoba menjawab pertanyaan. Jangan hiraukan benar atau salahnya dari pertanyaan atau jawaban yang diberikan, selama murid sudah mencoba itu merupakan hal positif. Dengan sikap ini, tujuannya untuk mendorong murid lainnya untuk proaktif juga di kelas.
    8.Akhiri Dengan Senyum
    Setelah selesai, akhiri jam belajar dengan senyuman.Dengan tersenyum,itu bisa menunjukkan diri sebagai pengajar yang friendly dan menyenangkan.Ini juga menunjukkan bahwa pengajar juga menikmati saat-saat mengajar dengan murid. Smile!
    Itulah persiapan yg harus dilakukan oleh guru pemula dr saya.Hal terpenting adalah sudah menyiapkan semuanya dengan matang. Mau nanti bagaimana hasilnya, yang penting sudah memberikan yang terbaik.Dengan sering mengajar, seiring waktu akan terbiasa dan semakin mahir.

    ReplyDelete
  7. Nama : Evi Tapiani
    Matkul : Psikologi pendidikan
    Semester : VI

    Mengajar adalah memberikan materi ajar kepada peserta didik agar anak bisa ngerti dan paham materi tersebut.mengajar juga merupakan hubungan timbal balik antara peserta didik dengan pendidik.
    mengajar bagian dari pendidikan, jadi kita tidak hanya memberikan materi saja tapi kita benar-benar membuat anak paham dan bisa merealisasikannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.
    menjadi seorang guru bukan hal yang mudah, selain mendidik seorang guru harus membimbing,membantu, mengayomi dan memberikan pemahaman kepada siswa.
    Hal-hal yang harus dipersiapkan oleh seorang guru pemula sebelum mengajar (Menurut Soetomo)
    1.mengatur rencana pembelajaran apa yang akan dilakukan nantinya
    dengan ini, sebelum masuk kelas kita sudah membayangkan apa yang akan terjadi,kita harus mencatat pokok-pokok materi yang akan disampaikan, jadi sebelum mengajar kita harus pelajari materi yang akan disampaikan supaya kita menguasainya, jika kita sudah menguasai materi maka peserta didik pun akan mudah menerima materi yang kita sampaikan.
    2.Penampilan dan kebugaran
    penampilan seorang guru sangat mempengaruhi dalam kegiatan belajar mengajar. guru yang tidak memperhatikan fasions itu akan menimbulkan perhatian anak didik sehingga mereka tidak konsentrasi dalam belajar.
    contoh: baju merah, rok orange dan kerudungnya hijau.
    guru harus selalu style dalam berpenampilan dan harus selalu kelihatan fress di depan anak-anak.tidak loyo, lesu dan tidak punya gairah.
    3. disiplin
    sebagai seorang guru terutama pemula kedisiplinan sangat penting untuk diterapkan. guru datang dan masuk kelas lebih awal dari siswa.
    dengan itu guru bisa lebih leluasa mempelajari kondisi kelas.
    4. sebelum memulai belajar, pastikan peserta didik relaks dan siap belajar.
    guru harus mampu menciptakan suasana aman, damai dan tenang di dalam kelas. guru harus selalu tersenyum apapun keadaannya. dengan itu kondisi kelas akan selalu ceria dan menyenangkan.
    5. tidak pilih kasih
    seorang guru harus memberikan perhatian yang sama terhadap anak didiknya. terkecuali bagi anak uang ketinggalan, dia harus mendapatkan perhatian yang lebih.

    ReplyDelete
  8. Nama:Yusuf Hamdani
    Semester :VI
    Mata Kuliah: Psikologi Pendidikan


    Jawaban
    mengajar itu merupakan penyampaian pengetahuan dan kebudayaan kepada peserta didik. Dengan demikian, tujuannya pun hanya berkisar sekitar pencapaian penguasaan siswa atas sejumlah pengetahuan dan kebudayaan. Dari pengertian semacam ini timbul gambaran bahwa peranan dalam proses pengajaran hanya dipegang oleh guru, sedangkan murid dibiarkan pasif.

    Arifin (1978) dalam Syah mendefinisikan mengajar sebagai suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran kepada murid agar dapat menerima, menanggapi, menguasai, dan mengembangkan bahan pelajaran. Definisi tidak jauh berbeda dengan definisi orang awam di atas, karena sama-sama menekankan penguasaan pengetahuan (bahan pelajaran) belaka. Nuansa (perbedaan tipis sekali) yang terdapat dalam definisi ini adalah adanya pengembangan penguasaan siswa atas materi pelajaran. Namun, citra pengajaran yang hanya terpusat pada guru masih juga tergambar dengan jelas. Dengan demikian, siswa selaku peserta didik dalam definisi Arifin di atas, tetap tidak atau kurang aktif.
    seorang pakar psikologi kognitif masa kini, membagi konsep mengajar dalam tiga macam pengertian, yaitu pengertian kuantitatif, pengertian institusional, dan pengertian kualitatif.
    1) Pengertian kuantitatif (yang menyangkut jumlah pengetahuan yang diajarkan). Dalam pengertian kuantitatif, mengajar berarti the transmission of knowledge, yakni penularan pengetahuan. Dalam hal ini, guru hanya perlu menguasai pengetahuan bidang studinya dan menyampaikan kepada siswa dengan sebaik-baiknya. Di luar itu, jika perilaku belajar siswa tidak memadai atau gagal mencapai hasil yang diharapkan, maka kesalahan ditimpakan kepada siswa. Jadi, kegagalan dianggap semata-mata karena siswa sendiri yang kurang kemampuan, kurang motivasi, atau kurang persiapan.
    2) Pengertian institusional (yang menyangkut kelembagaan atau sekolah)
    Dalam pengertian institusional, mengajar berarti …..the efficient orchestration of teaching skills, yakni penataan segala kemampuan mengajar secara efisien. Dalam pengertian ini, guru dituntut untuk selalu siap mengadaptasikan berbagai teknik mengajar untuk bermacam-macam siswa yang berbeda bakat, kemampuan, dan kebutuhannya. Pengertian mengajar secara institusional ini jelas lebih ideal daripada pengertian mengajar menurut pengertian kuantitatif, karena adanya perhatian yang memadai dari pihak guru terhadap kemampuan, bakat, dan kebutuhan para siswa. Mengajar dengan adaptasi teknik seperti yang tercermin dalam definisi institusional tadi sudah dilaksanakan oleh mayoritas guru sekolah menengah di negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan Australia.

    3) Pengertian kualitatif (yang menyangkut mutu hasil yang ideal)
    Dalam pengajaran kualitatif, mengajar berarti the fasilitation of learning yakni upaya membantu memudahkan kegiatan belajar siswa. Dalam hal ini, guru berinteraksi sedemikian rupa dengan siswa sesuai dengan konsep kualitatif, yakni agar siswa belajar dalam arti membentuk makna dan pemahamannya sendiri. Jadi guru tidak menjejalkan pengetahuan kepada murid, tetapi melibatkannya dalam aktivitas belajar efektif dan efisien. Pengajaran kualitatif ini lebih terpusat pada siswa (student centered), sedangkan pengajaran kuantitatif lebih berpusat pada guru (teacher centered). Dalam pendekatan pengajaran institusional pun sesungguhnya masih mengandung ciri pemusatan pada kegiatan guru, namun tidak seekstrim pendekatan pengajaran kuantitati
    Definisi dan Pengertian Menurut Ahli



    Home Definisi-dan-Pengertian Pendidikan Definisi dan Pengertian mengajar
    Definisi dan Pengertian mengajar

    Pengertian yang umum dipahami orang terutama mereka yang awam dalam bidang-bidang studi kependidikan, ialah bahwa mengajar itu merupakan penyampaian pengetahuan dan kebudayaan kepada peserta didik.

    ReplyDelete
  9. Nama :ani fitriani
    Semester : VI(enam )
    Pelajaran:psikologi pendidikan

    1. Pengajar menurut saya adalah suatu proses yang dilakukan oleh para guru dalam membimbing, membantu, dan mengarahkan peserta didik untuk memiliki pengalaman belajar.
    Dan pengajaran Menurut para ahli GULO
    Mengajar adalah bentuk usaha untuk dapat menciptakan suatu system lingkungan yang dapat memungkinkan untuk terjadinya proses belajar secara optimal.

    Pengajar dengan pemula yaitu :
    Dalam proses pembelajaran setiap guru harus mempersiapkan diri secara optimal dengan menggunakan merencanakan pembelajaran yang baik dan kondusif serta menggunakan model model pembelajaran agar siswa tidak jenuh. Maka dari itu, guru harus berupaya membuat Rencana Pembelajaran di dalam kelas. Penggunan metode yang bervariasi sangat penting, dan guru dalam proses pembelajaran harus melaksanakan dengan kreatif, aktif, menyenangkan dan bervariasi guna menarik perhatian pada siswa.
    Selain itu penggunaan metode ini disesuaikan dengan tuntutan materi pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa harus diberikan fasilitas perlengkapan sarana dan prasarana yang mendukung untuk mencapai keberhasilan proses pembelajaran.dan ketika belajar secara pemula hal yang harus di ketahui yaitu:
    1. Siapkan materi yang akan di pelajari
    2. Belajar dan terus belajar apa yg akan di pelajari
    3. Perkenalan diri kepada murid
    4. Berikan contoh mata pelajaran yg akan di pelajari
    5. Berikan humor kepada peserta didik agar tidak terlalu tegang dalam beljar
    6. Apresiasi murid
    7. Akhiri dengan senyuman kepada murid

    ReplyDelete
  10. Nama : Dina
    Semester : VI (Enam)
    STAI YAPERI Cibinong Bogor

    1. Menurut Nasution (1982:8) , mengemukakan kegiatan mengajar diartikan sebagai segenap aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi proses belajar. Dengan demikian proses dan keberhasilan belajar siswa turut ditentukan oleh peran yang dibawakan guru selama interaksi proses belajar mengajar berlangsung. Tugas utama seorang guru bukan hanya mengajar , tapi juga memberi contoh, inspirasi, dan yang paling penting adalah membuat murid senang belajar serta menikmati proses belajar itu sendiri dan membuat murid-muridnya suka belajar. Hal ini mungkin terkesan sepele, tapi menurut saya cara pandang seperti ini krusial sekali dengan bagaimana cara guru membawa materi di kelas. Yang harus dilakukan sebelum mengajar yaitu :
    • Apersepsi
    • Bangun interaksi dan hubungan emosional dengan para murid di luar kelas
    Dengan membangun hubungan emosional dengan para murid, saya jadi jauh lebih mudah untuk menguasai kelas, berinteraksi langsung dengan murid yang saya anggap belum paham, membaca keinginan mereka, memahami cara mengajar seperti apa yang diharapkan oleh mereka, dan sebagainya. Sebaliknya, mereka pun jadi jauh lebih menghargai saya ketika mengajar.
    • Berikan nuansa positif sebelum memasuki materi . seorang guru yang berfokus hanya pada konteks “mengajar”, mentransfer ilmu pada murid-muridnya, membawa misi agar murid-muridnya mampu mengerjakan soal… seringkali justru kurang berhasil membawa suasana kelas yang positif dan bersemangat untuk belajar. Seperti bercerita dahulu sebelum memasuki materi agar murid tidak merasa jenuh atau bosan.
    • Pastikan sudah paham mengenai materi yang akan dibahas dan memahami Rencana perencanaan pembelajaran yang dibuat .
    Agar pembelajaran dapat berjalan dengan semestinya, seorang guru juga harus mempersiapkan bahan materi ajar yang akan di ajarkan kepada muridnya dan harus membuat RPP sebelum pembelajaran di mulai .
    • Jika murid salah , berikan hukuman yang sewajarnya . Seorang psikolog klinis dari Columbia University, Laura Markham , mengatakan bahwa hukuman tidak selalu mampu mengubah menjadi lebih baik lagi, terutama untuk jangka panjang . hukuman dari seorang guru malah bisa membuat murid merasa rendah diri, hilang kepercayaan, kerenggangan hubungan emosional, perasaan untuk terus memberontak, bahkan memicu kebohongan-kebohongan untuk menutupi kesalahan lainnya.
    • Mengevaluasi bahan materi ajar dan memberi tugas atau PR kepada murid dengan selayaknya ,tidak berlebihan . sebagian besar siswa itu tidak bermasalah dengan adanya tugas dari guru, akan tetapi bentuk tugas/ jumlah / frekuensinya itulah yang menjadi masalah dan membebani siswa. PR dan tugas itu bisa jadi hal yang positif, dengan catatan porsinya wajar. Jika ingin memberikan tugas dan PR yang cukup banyak, sebaiknya guru memperpanjang tenggat waktu penyelesaian tugas dan PR tersebut mengingat kemungkinan siswa mendapat tugas dan PR dari guru mata pelajaran lain. Akan jauh lebih baik lagi, jika guru bisa memberikan tugas yang justru bisa menjadi pemicu siswa untuk menikmati proses belajar itu sendiri, memberi tantangan yang menarik bagi siswa untuk mencari tau lebih jauh materi yang mereka pelajari, bukan justru menekan siswa untuk harus belajar. Intinya, jangan sampai jumlah/frekuensi tugas yang diberikan oleh guru bukan memberikan dampak positif, tapi membuat siswa merasa jenuh, tertekan, dan malah tidak menikmati proses belajar itu sendiri.
    • Mau untuk mengevaluasi dirinya dan mendengarkan atau bahkan meminta kritik tentang pengajarannya kepada muridnya itu.
    • penutup atau salam

    ReplyDelete
  11. Nama : Siti rusmia sofyaningsih
    Semester : VI
    Maktul :Psikologi pendidikan

    Menurut saya Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya.

    Sedangkan menurut Zamroni (2000:74) mengatakan “guru adalah kreator proses belajar mengajar”.
    Ia adalah orang yang akan mengembangkan suasana bebas bagi siswa untuk mengkaji apa yang menarik minatnya, mengekspresikan ide-ide dan kreativitasnya dalam batas-batas norma-norma yang ditegakkan secara konsisten.
    Mengajar merupakan kegiatan guru untuk membelajarkan siswa secara dinamis. Guru berusaha untuk menciptakan situasi dan kondisi bagaimana siswa dapat belajar dengan baik. Hal ini tidak akan terwujud dengan sendirinya tanpa strategi atau siasat khusus dari guru ini strategi sebagai berikut :
    1.Memahami kurikulum
    Kurikulum merupakan pedoman utama bagi guru dalam menjalankan pembelajaran. Oleh sebab itu guru perlu membaca, mempelajari dan memahami isi kurikulum dengan baik. Hasil kegiatan ini dituangkan kedalam perangkat mengajar sehingga siap dioperasionalkan di ruang kelas.
    2.Menyiapkan perangkat mengajar
    Perangkat mengajar adalah persiapan tertulis yang dibuat dan dirancang guru sedemikian rupa sehingga bisa diterapkan dengan baik di ruang kelas. Tentu saja perangkat mengajar setiap guru akan berbeda meskipun strukturnya sama. Perbedaan ini disebabkan oleh karakter siswa dan ketersediaan sarana belajar di suatu sekolah.
    3.Memilih metode pembelajaran
    Metode pembelajaran merupakan cara atau teknik guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Banyak sekali metode pembelajaran yang dapat dipilih dan digunakan guru untuk melaksanakan pembelajaran.

    4.Menyediakan media/sumber belajar
    Media/sumber belajar berfungsi untuk menunjang kelancaran proses belajar siswa. Dengan menggunakan media belajar, siswa akan mudah menyerap materi pelajaran.
    5.Memahami karakter siswa
    Mempelajari karakter siswa menjadi kegiatan penting bagi guru.
    6.Merancang penilaian
    Semua kegiatan pembelajaran diakhiri dengan penilaian. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana keberhasilan proses pembelajaran yang dijalankan.

    ReplyDelete
  12. Nama : Bambang Hermawan
    Semester : VI (enam)
    Maktul : Psikologi pendidikan

    Sebagai seorang calon guru tentunya sering kali timbul berbagai permasalahan dalam mengajar baik dari diri sendiri yang kurang menguasai materi ataupun dari sisi siswa nya yang kurang menanggapi kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung seperti bertingkah laku yang kurang baik dan memaksakan pendapat mereka kepada orang lain ataupun asyik sendiri dengan temannya. jadi apa yang harus dilakukan jika terjadi hal seperti itu? Disini guru perlu mempunyai pengertian yang baik dalam menyikapi hal tersebut. Jangan sampai justru membuat siswa tambah kurang tertarik terhadap kegiatan pembelajaran atau bahkan siswa menjadi kurang suka terhadap guru yang mengajar sehingga disini guru harus guru memiliki motivasi untuk mendorong siswa agar memiliki daya tarik dalam belajar. Guru harus mampu mengolah siswa dan memiliki daya aktivitas yang tinggi dalam menciptakan keberhasilan dalam proses pembelajaran, sehingga guru dapat mentransformasikan ilmu pengetahuan dan memotivasi siswa dalam belajar, sehingga siswa mempunyai peluang untuk memotivasi belajar dan selalu dalam melibatkan diri saat mengikuti kegiatan belajar. Guru harus mampu memberikan rangsangan dan dorongan agar siswa termotivasi sebagaimana dikemukakan oleh Soetomo (1993:141) motivasi merupakan segala tenaga yang dapat membangkitkan atau mendorong seseorang untuk melakukan suatu perbuatan.
    Yang terpenting kita harus bisa menyesuaikan keadaan jika kita tidak bisa menggunakan kharakter kita sendiri dalam mengajar maka kita harus belajar dengan orang lain atau belajar dari orang lain, kita bisa menambah wawasan dan keterampilan kita dengan mempelajari dari buku-buku, menononton video pembelajaran di youtube. Intinya kita harus terus belajar agar cara kita bisa menjadi guru yang “asyik” di mata siswa

    ReplyDelete
  13. Nama :Maspupah
    Semester : VI

    Mengajar bagi pemula merupakan hal yang luar biasa dan sangat mengesankan karena waktu dulu pertama kali mengajar saya di tka dimana saya yang baru lulus SMA harus di hadapkan dengan anak2 kecil ada rasa takut dan cemas tapi setelah di jalani saya menemukan hal baru dari diri mereka dari tingkah laku mereka yang polos dan ke manjaan mereka terhadap saya sebagai pendidik mereka.
    Ada beberapa tips mengajar bagi guru pemula yaitu
    1. Siapkan Materi
    Siapkan materi belajar dari jauh hari, dengan begitu bisa mempermudah untuk mengevaluasi apakah materi yang sudah dibuat sudah sesuai atau belum. Bisa juga meminta saran dari teman yang juga pengajar sebagai panduan untuk penyusunan materi.
    2. Latihan, latihan dan latihan!
    Supaya nanti tidak canggung saat mengajar pertama kali, tidak ada salahnya untuk mencoba latihan dulu. Bisa dicoba dengan latihan di depan kaca atau kalau mau lebih baik lagi ada volunteer yang siap jadi teman untuk latihan. Waktunya singkat saja, yang penting bagaimana nantinya menampilkan diri di depan calon murid bisa tergambarkan.

    Setelah latihan, coba meminta feedback juga dari teman apa saja yang bisa diperbaiki. Nah, kebayang kan nanti saat mengajar akan seperti apa?
    3. Sebelum mengajar pastikan perut terisi!


    Dengan perut yang sudah terisi, akan membantu untuk meningkatkan konsentrasi lebih baik lagi sehingga akan tetap fokus saat mengajar. Jadi, jangan lupa makan yang cukup ya!

    4. Mulai dari perkenalan diri
    Saat pertemuan pertama dengan murid, coba perkenalkan diri sendiri terlebih dahulu. Tujuannya supaya murid tidak akan merasa asing dengan kehadiran guru barunya.

    Persiapkan perkenalan diri dengan baik ya, karena first impression akan menentukan bagaimana calon murid menilai pengajar barunya. Saat memperkenalkan diri, tunjukkan diri sebagai pribadi yang ramah namun tetap tegas sehingga murid akan merasa nyaman tapi di saat bersamaan tetap hormat pada pengajarnya. Jangan lupa berikan senyum terbaik untuk mereka juga, ya!

    5. Berikan Contoh
    Adakalanya, ada materi yang sulit dipahami yang membuat murid sulit mengerti. Untuk antisipasi hal ini, pastikan sudah mempersiapkan contoh dari materi tersebut dengan kehidupan nyata yang sering terjadi sehari-hari sehingga membantu murid lebih mengerti.

    6. Selipkan Humor
    Meski proses belajar butuh keseriusan, tapi jangan lupa untuk selipkan humor dan tetap santai saat mengajar. Dengan adanya humor, bisa mencairkan suasana dan meningkatkan konsentrasi murid. Apalagi ketika murid sudah mulai terlihat bosan bahkan ngantuk. Nah! Saat yang tepat untuk mengeluarkan jurus humor. Biar murid kembali fresh untuk memperhatikan pelajaran lagi. Ayo tertawa bersama :)

    7. Apresiasi Usaha Murid
    Selalu ingat untuk memberikan penghargaan kepada murid yang berusaha. Misalnya untuk murid yang secara aktif bertanya atau mencoba menjawab pertanyaan. Jangan hiraukan benar atau salahnya dari pertanyaan atau jawaban yang diberikan, selama murid sudah mencoba itu merupakan hal positif. Dengan sikap ini, tujuannya untuk mendorong murid lainnya untuk proaktif juga di kelas.

    8. Akhiri Dengan Senyuman!
    Setelah selesai, akhiri jam belajar dengan senyuman ya! Dengan tersenyum, itu bisa menunjukkan diri sebagai pengajar yang friendly dan menyenangkan. Ini juga menunjukkan bahwa pengajar juga menikmati saat-saat mengajar dengan murid. Smile!

    ReplyDelete
  14. iis niawati
    Semester VI
    STAI Yaperi Cibinong

    Mengajar menurut Muhammad Ali (1992:12) adalah "bentuk yang disengaja dalam rangka memberi kemungkinan bagi peserta didik untuk terjadinya proses belajar sesuai dengan tujuan yang sudah dirumuskan. Sasaran yang terakhir dari proses pembelajaran yakni ialah siswa belajar dengan upaya yang disengaja & penuh dengan rasa tanggung jawab untuk mencapai tujuan".
    Jadi langkah pertama seorang guru pemula ialah menentukan tujuan yg akan di capai ketika mengajar entah itu dari segi materi pembelajaran maupun tujuan akhir bagi peserta didik.
    Hal-hal yg harus di persiapkan oleh seorang guru pemula dalam mencapai tujuan tersebut di antaranya mental, penguasaan materi dan teknik yg akan di gunakan dalam pembelajaran.
    Jikan di bahas mengenai persiapan bagi guru pemula sama seperti guru2 lainnya yaitu administrasi pembelajaran dan penguasaan ilmu yg akan di sampaikan kepada peserta didik.
    Untuk mental bagi pemula memang tidak semudah yg di bayangkan ketika menghadapi peserta didik dengan brbagai macam karakter tapi itu semua bisa di hadapi jika seorang guru pemula bisa berlatih serta mempelajarai micro teaching dari berbagai sumber.
    Terlepas dari itu semua, baik guru pemula maupun guru senior bisa mencapai tujuan pembelajaran jika menggunakan teknik yg tepat dalam menyampaikan pembelajaran karena sepintar apapun guru jika teknik dalam mengajar yg digunakan kurang tepat maka tidak akan ada hasil yg di dapat bagi peserta didik.

    ReplyDelete
  15. Nama :Hani Hanifah
    Semester VI
    STAI YAPERI

    mengajar adalah usaha untuk menciptakan kondisi atau suatu sistem lingkungan yang mendukung, dan memungkinkan untuk melangsungkan proses belajar. Bila belajar disebut dengan milik siswa, maka mengajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru. Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan kepada setiap anak didik.
    MENGAJAR menurut saya ialah mentransfer ilmu / memberikan / memberi info ilmu kepada anak didik agar memahami suatu pelajaran tersebut.
    Sebelum mengajar kita sebagai pengajar harus menyiapkan bahan ajar(buku pelajaran), memperkenalkan diri, mengulang materi yang telah lalu dan menanyakan apa sudah faham atau belum materi tersebut, membuka materi baru bila sudah berikan contoh materi yg di sampaikan jangan terlalu tegang kita selipkan candaan dan bahasa yang menurut mereka faham sesuai usia nya.

    ReplyDelete
  16. Nama : Siti Halimatu Ahmadiyah
    Semester : VI

    Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan pada siswa sangat bergantung pada pertanggungjawaban guru dalam melaksanakan tugasnya. Zamroni (2000:74) mengatakan “guru adalah kreator proses belajar mengajar”
    mengajar diarahkan untuk pengembangan aktivitas siswa dalam belajar.
    Oleh karena itu mengajar tidak hanya sekedar menyampaikan informasi yang sudah jadi dengan menuntut jawaban verbal melainkan suatu upaya integratif ke arah pencapaian tujuan pendidikan.
    Dari beberapa pendapat para ahli dapat ditarik kesimpulan bahwa mengajar adalah aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam menyampaikan pengetahuan kepada siswa, sehingga terjadi proses belajar. Aktivitas kompleks yang dimaksud antara lain adalah (1) mengatur kegiatan belajar siswa, (2) memanfaatkan lingkungan, baik ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, dan (3) memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa.

    Berdasarkan uraian di atas dapat dikemukakan bahwa kinerja mengajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah unjuk kerja guru dalam melaksanakan tugas mengajar.

    ReplyDelete
  17. Nama : Hani Hanifah
    Semester : VI
    Menurut Arifin sebagai penyusun buku metode mengajar (1978), disetujui mengajar sebagai “suatu rangkaian kegiatan penyampaian bahan pelajaran bagi siswa agar dapat menerima, memenangkan, mengumpulkan dan mengembangkan bahan pelajaran itu".
    Biggs (1991), seorang pakar psikologi kognitif masa kini, membagi konsep mengajar dalam tiga macam pengertian:
    a) Pengertian kuantitatif (yang menyangkut jumlah pengetahuan yang diajarkan ).
    b) Pengertian intitisional (yang menyangkut kelembangan atau sekolah).
    c) Pengertian kualitatif (yang menyangkut mutu hasil yang ideal).
    Metode belajar efektif sangat penting untuk kita mengerti. Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang vital kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi.
    Metode Belajar Efektif
    Di bawah ini adalah beberapa metode belajar efektif, yang mungkin bisa di persiapkan:
    1.METODE DEBAT
    2.METODE ROLE PLAYINGPLAYING
    3.METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)
    PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH :
    a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
    b.Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
    c.Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
    d.Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.

    ReplyDelete

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...