karya tulis ilmiah
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Isinya;
Latar Belakang adalah dasar ataupun titik tolak untuk memberikan pemahaman kepada pembaca mengenai apa yang ingin disampaikan.
Latar belakang yang baik adalah yang disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertai dengan data atau fakta yang mendukung.
latar belakang itu uraian dari suatu paragraf yang menjelaskan tentang alasan mengapa suatu karya tulis dibuat. Seperti misalnya, latar belakang makalah memuat tentang mengapa topik makalah tersebut harus dibuat.
Begitu juga dengan latar belakang sebuah penelitian, menjelaskan mengenai kenapa penelitian tersebut harus diadakan. Dalam hal ini, latar belakang lebih mengarah pada kepentingan penulis dalam membuat sebuah karya tulis.
Kata akhir dari latarbelakang misalnya. Dari kenyataan tersebut diatas penulis tertarik ingin membuat karyailmiah dengan judul “Demontrasi Mahasiswa tersulut emosi karena lada lemparan botol ” bila dijadikan dua variabel menjadi “ Peran Demontrasi Mahasiswa tersulut emosi karena lemparan botol dapat merubah kebijakan Pemerintah dalam Pengupahan Buruh”
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data, bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini berdasarkan tiap obyek penelitian menurut tingkat eksplanasi artinya penjelasan dari obyek variabel. (Sugiyono).
Seperti telah dikemukakan diatas. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini di kembangkan berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi. Kemudian dari bentuk masalah itu dapat dikelompokan kedalam bentuk masalah deskriptif, komparatif, dan asosiatif.
a. Rumusan masalah Deskriptif
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variable yang berdiri sendiri. Dalam penelitian ini, penelitian tidak membuat perbandingan variable dengan sampel yang lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya dinamakan penelitian deskriptif.
Bentuk pertanyaannya, Apa yang seharusnya terjadi (prescriptive) dan yang sebenarnya terjadi
b. Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan keberadaan suatu variable atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda.
Bentuk pertanyaanya. Adakah perbedaan antara variabel pertama dan variabel kedua
c. Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variable atau lebih.
Bentuk pertanyaannya. Seberapa besar pengaruh variabel pertama kepada variabel kedua
3. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah mengangkat rumusan kalimat yang menunjukkan adanya hasil sesuatu yang akan diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan dicapai atau ditangani dalam suatu penelitian. Kata-kata dari tujuan penelitian mengungkapkan keinginan peneliti untuk mendapatkan jawaban atas masalah penelitian yang diajukan.
Bentuk rumusan penulisanya adalah diambil dari hasil kuesioner yang dijawab oleh para responden.
4. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka adalah sebuah bentuk ulasan mengenai beberapa penelitian terdahulu yang memiliki kemiripan objek atau permasalahan, yang menjadi hal yang sangat berkaitan dengan penelitian.
5. Kerangka Berpikir
Kerangka Berpikir ini mengangkat sebuah variabel untuk melakukan sebuah riset ataupun penelitian, bagaimana seorang peneliti harus terlebih dahulu membuat urutan atau menentukan serangkaian kegiatan yang akan dibahas dan bagaimana mencari solusi dari permasalahan.
Kerangka berpikir adalah sebuah gambaran berupa konsep yang didalamnya menjelaskan tentang hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.
Jadi, bisa diartikan bahwa kerangka pemikiran ini merupakan penjelasan sementara mengenai hubungan yang dijadikan sebagai permasalahan pada topik penelitian.
Ada beberapa kriteria kerangka berpikir atau kerangka pemikiran yakni. Pertama, kerangka berpikir harus menerangkan :
- Mengapa penelitian ini dilakukan?
- Bagaimana proses penelitian dilakukan?
- Apa saja yang diperoleh dari penelitian tersebut?
- Untuk apa hasil penelitian diperoleh?
6. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan cara bagaimana kita melakukan penelitian. Penelitian adalah upaya untuk mendapatkan informasi dan melakukan investigasi data, guna mendapatkan ilmu pengetahuan atau menemukan ilmu baru.
Dalam arti sederhana lain metode penelitian dapat diartikan sebagai proses memilih cara yang spesifik untuk menyelesaikan permasalahan dalam menjalankan riset. Selama menjalankan riset membutuhkan waktu yang panjang, maka diperlukan yang namannya cara yang lebih sistematis.
Metodologi penelitian ada karena dilatarbelakangi ingin menemukan jawaban atas permasalahan yang telah muncul. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian dan riset. Dimana riset dan penelitian harus dilakukan secara terstruktur dan tersistematis.
7. Sistimatika Penulisan
Karyailmiah akan memuat pengetahuan meliputi suatu gagasan maupun deskripsi dan pemecahan masalah. Pengetahuan yang dituliskan dalam karya ilmiah harus didasari dengan fakta dan data yang akurat, karena karya ilmiah juga harus bersifat objektif dan jujur.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
BAB III
PEMBAHASAN
DATA HASIL PENELITIAN
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Tugas:
Buatlah Karya Ilmiah dengan judul:
“ Pergaulan Bebas dikalangan Remaja Membawa
Dampak Kerusakan Moral Bangsa”
Iis Niawati
ReplyDelete"HUBUNGAN SYARAT DAN RUKUN WUDHU DALAM PRAKTEK IBADAH ANAK DI USIA 9 TAHUN KELAS 3 MI SYIFA BOGOR"
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Ibadah adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan. Adapun tujuan ibadah yang mendasar adalah tawajjuh (menghadap) kepada Allah.
Salah satu ibadah yang amat penting dalam agama Islam adalah berwudhu, kegiatan berwudhu merupakan syarat sah ibadah shalat dan ibadah lain seperti membaca Al-Qur'an.
Wudhu adalah membasuh sebagian anggota badan dengan syarat dan rukun yang sudah di tetapkan dalan syariat islam.
Di MI Syifa Bogor diajarkan berbagai pelajaran agama islam kepada siswa, salah satunya adalah pelajaran tentang wudhu. Selain belajar tentang berwudhu siswa di MI Syifa Bogor khususnya kelas 3 yang mayoritas usia siswa sudah 9 tahun diwajibkan untuk mengikuti latihan berwudhu yang pelaksanaanya diadakan sebanyak dua kali dalam seminggu. Tujuan melakukan latihan berwudhu ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berwudhu siswa di MI Syifa Bogor.
Saat kegiatan praktek berwudhu di MI Syifa Bogor peneliti menemukan gejala permasalahan terkait kemampuan berwudhu siswa. Gejala permasalahan tersebut adalah masih ada sebagian siswa usia 9 tahun di kelas 3 yang kurang lancar dalam melaksanakan syarat dan rukun wudhu.
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka dapat disusun rumusan masalah yaitu "Bagaimana hubungan syarat dan rukun wudhu dalam praktek ibadah siswa usia 9 tahun kelas 3 MI Syifa Bogor"
C.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan syarat dan rukun wudhu dalam praktek ibadah siswa usia 9 tahun kelas 3 MI Syifa Bogor.
BAB II
PEMBAHASAN
LANDASAN TEORITIS
a.Pengertian Wudhu
Abdul Muiz dalam bukunya Pintar Shalat Terlengkap menuliskan “bahwa wudhu menurut istilah syara’ atau terminologi adalah menggunakan air yang suci lagi mensucikan pada anggota tubuh yang empat yaitu wajah, kedua tangan, kepala, dan kedua kaki dengan cara yang khusus menurut syariat"
b.Syarat-syarat Wudhu
1) Islam.
2) Mumayyiz yakni dapat membedakan baik buruknya sesuatu pekerjaan.
3) Tidak berhadats besar.
4) Dengan air suci lagi menyucikan.
5) Tidak ada sesuatu yang menghalangi air, sampai keanggota wudhu. Misalnya getah, cat dan lain sebagainya yang melekat diatas kulit anggota whudu.
6) Mengetahui mana yang wajib (fardhu) dan mana yang sunnah.
c.Rukun Wudhu
1) Niat
2) Membasuh muka
3) Membasuh kedua tangan sampai siku
4) Mengusap sebagian kepala
5) Membasuh kedua kaki sampai mata kaki
6) Menertibkan rukun-rukun di atas
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Waktu dan Tempat Penelitian
1.Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan juni - november tahun pelajaran 2020-2021.
2.Tempat penelitian
Penelitian di laksanakan di MI Syifa Bogor.
B.Subjek dan Objek Penelitian
1.Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas 3 MI Syifa Bogor yang mayoritas berusia 9 tahun.
2.Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah hubungan usia dengan praktek wudhu siswa kelas 9 MI Syifa Bogor.
C.Populasi dan Sampel
1.Populasi
Populasi dari penelitian ini adalah siswa usia 9 tahun di kelas 3 MI Syifa Bogor.
2.Sampel
Dalam penelitian ini menggunakan Teknik Sampling Jenuh (Teknik penentuan sampel yang menjadikan semua anggota populasi sebagai sampel).
D.Teknik Pengumpulan Data
Agar mendapatkan data yang akurat, maka diperlukan metode untuk pengumpulan data. Data atau fakta yang diperoleh yaitu harus bersifat objektif, valid dan tidak terjadi penyimpangan dari keadaan sebenarnya. Jenis metode yang diperlukan dalam pengumpulan data pada penelitian ini adalah test dan dokumentasi.
E.Teknik Analisi Data
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, maka setelah data terkumpul akan dianalisis dengan menggunakan rumus Korelasi Product Momen.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan syarat dan rukun wudhu dalam praktek ibadah siswa usia 9 tahun kelas 3 MI Syifa Bogor.
Nama : Amih
ReplyDeleteSmester : VII
Judul : Penerapan Metode Demontrasi Untuk Meningkatkan Kemampuan Berwudhu Pada Anak Kelas 1 Sekolah Dasar
Bab 1Pendahuluan
A. Latar belakang
Banyak orangtua yang lalai dalam memperhatikan pendidikan anaknya, mereka cuma sibuk untuk memenuhi ekonomi rumah tangga meraka saja, itu terbukti dari masih ada anak yang tidak tahu cara berwudhu yang benar. Itu mungkin bisa disebabkan oleh faktor dari orangtuanya sendiri yang kurang perhatian kepada anak atau latar belakang pendidikan dari orangtua anak tersebut. Jika anak dibiarkan dengan pengatahuan yang ada maka akan berpengaruh saat dia dewasa dan akan berdamapak negatif pada shalat yang akan dia laksanakan karena wudhunya tidak sempurna dan tidak sesuai dengan apa yang telah Rasulullah ajarkan.
B. Rumusan masalah
Apakah penerapan metode demonstrasi mampu meningkatkan kemampuan berwudhu pada anak?
Bagaimanakah pengaruh usia penerapan berwudhu?
C. Manfaat
Bagi Siswa
Bagi siswa setidaknya akan mendatangkan manfaat untuk lebih memahami tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Bab 2
Landasan Teori
A. Wudhu
Wudhu merupakan salah satu syarat sahnya sholat (orang yang akan sholat, diwajibkan berwudhu lebih dulu, tanpa wudhu shalatnya tidak sah.
B. Rumusan masalah
Apakah penerapan metode demonstrasi mampu meningkatkan kemampuan berwudhu pada anak?
Bagaimanakah pengaruh usia penerapan berwudhu?
C. Manfaat
Bagi Siswa
Bagi siswa setidaknya akan mendatangkan manfaat untuk lebih memahami tentang materi pelajaran yang diberikan oleh guru sehingga tujuan pembelajaran bisa tercapai.
Bab 2 Landasan Teori
A. Wudhu
Wudhu merupakan salah satu syarat sahnya sholat orang yang akan sholat, diwajibkan berwudhu lebih dulu,tanpa wudhu shalatnya tidak sah.
Hal ini juga berdasarkan hadis nabi muhammad SAW :
"Rasulullah SAW bersabda: Allah tidak menerima sholat orang yang berhadats sebelum ia berwudhu. Dan berdasarkan ijma’, kesepakatan kaum Muslimin atas disyariatkannya wudhu, semenjak zaman Rasulullah SAW hingga sekarang ini, sehingga tak dapat disangkal lagi bahwa ia adalah ketentuan yang berasal dari agama.
B. metode demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan pada seluruh kelas tentang suatu proses atau suatu petunjuk untuk melakukan sesuatu.
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Pengertian wudhu
menurut syari’at adalah membasuh di anggota tubuh tertentu dengan niat tertentu. wudhu sendiri adalah salah satu cara menyucikan anggota tubuh dengan air.
2. Rukun wudhu
Niat
Membasuh Muka
Membasuh Kedua tangan
Membasuh sebagian kepala
Membasuh kedua kaki
Tertib
3.Syarat Syarat wudhu
1.Islam
2.Tamiyiz
3.Bersih dari haid dan nifas
4.Tidak adanya sesuatupun yang mencegah sampainya air ke kulit anggota wudhu
5.Tidak ada sesuatupun di anggota wudhu yang bisa merubah air
6.Mengetahui kefardhuan/kewajiban dari pada wudhu
7.Tidak meyakini kefardhuan/kewajiban dari pada rukun rukun wudhu adalah sunnah
8.Memakai air yang suci dan mensucikan
9.Masuknya waktu
10Muwalah
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkungan sekitar rumah pada anak usia kelas 1 sekolah dasar dengan jumlah anak 4 orang.
2. Hasil sebelum tindakan
Berdasarkan penelitian sebelum tindakan mereka belum terlalu hafal tata cara dan doa berwudhu dan masih tertukar gerakan mana yang harus di dahulukan.
3. Hasil setelah tindakan
a.Setelah dilakukannya penerapan metode demontrasi anak anak mampu melakukan berwudhu dengan sempurna walaupun masih di bantu dan di ingatkan dengan tepuk wudhu ketika anak anak lupa dan keliru dengan gerakannya.
b. Setelah di lakukan penelitian bahwa usia anak sangat berpengaruh terhadap penerapan berwudhu jika usia anak kelas 1 penerapan berwudhu masih dalam tahap penghapalan gerakan tanpa mengenal bacaan setiap gerakan.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Evi Tapiani
ReplyDeleteSemester : VII (tujuh)
Matkul : Kapita Selekta Pendidikan
Karya ilmiah
Pengaruh Usia Anak SD kelas 4 terhadap Pemahaman Pembelajaran Wudhu.
BAB I
PENDAHULUAN
1.Latar Belakang
Wudhu merupakan syarat syah shalat, yang harus dilakukan dengan baik dan benar, yang memenuhi rukun dan sunahnya.
Shalat tidak akan Syah jika tidak wudhu. Firman Allah SWT. Dalam surah Al-Maidah ayat 6.
Artinya:
"Hai, orang-orang yang beriman,apabila kalian hendak mengerjakan shalat,maka basuhlah muka dan tangan kalian sampai dengan siku,dan basuhlah kepala kalian dan basuh kaki kalian sampai dengan kedua mata kaki." (QS.Al-Maidah:6)
2.Rumusan Masalah
1.Bagaimana pemahaman pembelajaran
wudhu di SD kelas 4?
2.Apakah ada pengaruh usia SD
kelas 4 terhadap pemahaman
pembelajaran wudhu?
3.Berapa lama waktu yang
dibutuhkan anak SD kelas 4 dalam
pemahaman pembelajaran wudhu?
3.Tujuan Penelitian
1.untuk mengetahui pembelajaran
wudhu di SD kelas 4.
2.untuk mengetahui pengaruh usia SD
kelas 4 terhadap pemahaman
pembelajaran wudhu.
3.untuk mengetahui berapa lama waktu
yang dibutuhkan anak SD kelas 4
dalam pemahaman pembelajaran wudhu.
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Fiqih imam Syafi'i jilid 1, prof. Dr.Wahbah Zuhaili
BAB III
PEMBAHASAN
1. Bagaimana pemahaman pembelajaran
wudhu di SD kelas 4
Wudhu berarti menggunakan air pada anggota tubuh tertentu, dan merupakan syarat syah shalat, yang harus memenuhi rukun dan sunahnya.
Rukun shalat ada 6, yaitu :
1.niat
2.membasuh muka
3.membasuh kedua tangan sampai kedua
siku
4.mengusap sebagian kepala
5.membasuh kdua kaki hingga mata kaki
6.tertib
Usia 7-9 tahun masih merasa kesulitan dalam memahami pembelajaran wudhu,mereka tahu gerakan tapi sulit dalam pemahamannya.
2. Apakah ada pengaruh usia SD kelas 4 terhadap pemahaman pembelajaran wudhu
Usia sangat mempengaruhi seseorang dalam pembelajaran.pola pikir dan pemahaman akan berkembang sesuai dengan pertumbuhan seseorang.
3.berapa lama waktu yang dibutuhkan anak SD kelas 4 dalam pemahaman pembelajaran wudhu.
Belajar membutuhkan waktu yang lama dan kesabaran yang tinggi.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
1.Tempat penelitian
Dilakukan di sekolah MI Al-Khairiyah Tajur RT.04/03 DS.Tajur
2.Objek penelitian
Anak-anak kelas 4 Mi Al-Khairiyah.
Usia 9-10 tahun.
3. Waktu penelitian
Dilakukan pada bulan Juni 2020.
4.Metode Penelitian
Dilakukan dengan cara survei lapangan, wawancara dan tes.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Wudhu merupakan syarat syah shalat yang harus dilakukan dengan baik dan benar sesuai dengan syariat Islam yang berlaku.
Usia anak sangat berpengaruh terhadap pengamalan pembelajaran wudhu.anak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa mengetahui,memahami dan mengamalkannya.
Nama : Dina
ReplyDeleteKapita Selekta pendidikan
Implementasi praktik wudhu dalam meningkatkan Perilaku Religius siswa Kelas 3 SD Tugu 8 Kecamatan Cimanggis kota Depok
BAB I
Latar belakang
Materi wudhu merupakan pangkal tolak pembinaan kepribadian seseorang muslim, yang dijadikan oleh
Rasulullah SAW sebagai awal sebelum melaksanakan sholat. Bahkan wudhu satu- satunya ibadah yang diwajibkan secara berulang setiap hari bahkan diluar ketika akan melaksanakan sholat fardhu. Apabila pembinaan wudhu itu terabaikan akan meruntuhkan sendi-sendi Islam itu sendiri sekaligus meluluh lantahkan pembinaan kebersihan umatnya. Oleh sebab itu peningkatan pembiasaan wudhu itu merupakan hal yang urgen untuk diterapkan kepada siswa.
Melihat realita di atas menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam sebuah penelitian dengan judul " Implementasi praktik wudhu dalam meningkatkan perilaku Religius Siswa Kelas 3 SD Tugu 8 Cimanggis Kota Depok"
Rumusan Masalah
1. Bagaimana mengimplementasikan praktik wudhu pada siswa kelas 3 SD Tugu 8 Cimanggis kota Depok
2. Bagaimana meningkatkan perilaku religius siswa kelas 3 SD Tugu 8 Cimanggis kota Depok
3. Perilaku apa saja yang akan didapatkan dari praktik wudhu ini?
Tujuan penelitian
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran mengimplementasikan praktik wudhu.
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pemikiran untuk memperkaya hasanah ilmu pengetahuan agama.
c. Hasil penelitian ini sebagai sumber referensi ilmiah dan bahan masukan bagi penelitian berikutnya.
Tinjauan pustaka
Secara bahasa kata wudhu' (الوُضوء) dalam bahasa Arab berasal dari kata Al-Wadha'ah (الوَضَاءَة). Kata ini bermakna An-Nadhzafah (النظافة) yaitu kebersihan. Wudhu menurut bahasa berarti bersih dan indah. Menurut syara’ wudhu berarti membersihkan anggota-anggota wudhu untuk menghilangkan hadast kecil.
Kerangka berpikir
Implementasi praktik wudhu sudah dilakukan siswa dengan baik ketika akan melaksanakan sholat maupun pembiasaan pada kehidupan sehari-hari. Sehingga perlu ditumbuh kembangkan kemampuan wudhu sejak usia dini.
Metodologi penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diteliti tentang Implementasi praktik wudhu dalam meningkatkan perilaku religius siswa maka penelitian ini termasuk penelitian
kualitatif dengan pendekatan diskriptif. Penelitian ini dilakukan di SD kelas 3 SD Tugu 8 Kecamatan Cimanggis kota Depok.
Sistematika penulisan
Bab I terdiri dari Latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan penelitian , Tinjauan pustaka, Kerangka berpikir dan Metodologi penelitian
Bab II berisi Landasan teori
Bab III berisi Pembahasan Mengenai Wudhu, Analisis data penelitian
Bab IV Penutup berisi Kesimpulan dan Saran
Bab II Landasan teoritis
Al-Hafizh Ibnu Hajar Asy-Syafi’iy -rahimahullah- berkata, Didalam kitab Fathul Barii '(1/306) “Kata wudhu’ terambil dari kata al-wadho’ah/kesucian. Wudhu disebut demikian, karena orang yang sholat membersihkan diri dengannya. Akhirnya, ia menjadi orang yang suci”. menurut Syaikh Sholih Ibnu Ghonim As-Sadlan hafizhohullah-, Didalam kitab Risalah fi Al-Fiqh Al-Muyassar halaman. 19 “Makna wudhu adalah menggunakan air yang suci lagi menyucikan pada anggota-anggota badan yang empat berdasarkan tata cara yang khusus menurut syariat.
Bab III Pembahasan
Dasar penanaman wudhu yang baik dan benar sejak dini perlu ditanamkan agar mereka tidak salah pengaplikasian dalam kehidupan sehari- hari. Sehingga dibutuhkan pembelajaran yang baik untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berwudhu. Kegiatan praktik wudhu akan membawa siswa pada pembiasaan berperilaku religius. Perilaku religius akan menuntun siswa untuk bertindak sesuai moral dan etika.
Data Hasil penelitian
Implementasi praktik wudhu = Ada
perilaku religius = Ada
Siswa = Ada
Bab IV Penutup
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dari hasil penelitian ini diharapkan implementasi praktik wudhu yang dilakukan oleh siswa kelas 3 SD ini menjadi dasar pembelajaran yang baik dan benar sejak dini agar mereka tidak salah pengaplikasian dalam kehidupan sehari- hari.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHerlin Triana
ReplyDelete"PENINGKATAN KETERAMPILAN BERWUDHU MELALUI METODE DEMONTRASI PADA ANAK SISWA KELAS I SEKOLAH DASAR"
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk menubuh kembangkan potensi SDM melalui kegiatan pembelajaran.Kegiatan belajar mengajar melibatkan beberapa komponen yaitu pendidik,tujuan pembelajaran,isi pembelajaran,metode mengajar,media dan evaluasi.Dalam proses belaja mengajar setiap guru harus memiliki teknik,metode dan strategi mengajar agar siswa dapat belajar dengan baik secara efektif dan efisien.
Metode demonstrasi merupakan salah satu metode mengajar yg tidak pernah lepas pada proses pengajaran pendidikan agama islam khususnya pada materi-materi yg berkenaan dengan ibadah seperti shalat,wudhu,tayamum,haji dan akhlak.Dimana metode demonstrasi bertujuan untuk meningkatkan kualitas intelektual peserta didik baik dari aspek kognitif,efektif dan psikomotorik. Siswa diajak terlibat langsung sehingga dapat pengalaman baru.
B.Rumusan Masalah
Apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan wudhu siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam dikelas I SDN.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah metode demonstrasi dapat meningkatkan keterampilan wudhu siswa pada mata pelajaran agama islam di SDN.
2.Manfaat Penelitian
a.Guru
Sebagai masukan bagi guru-guru dalam meningkatkan ketrpilan berwudhu siswa pada mata pelajaran agama sebagai bahan rujukan dalam mengatasi problem pengajaran.
b.Siswa
Dapat meningkatkan ketrampilan siswa dalam wudhu pada mata pelajaran agama.
c.Penulis
Menambah pengetahuan penulis terutama dalam bidang perbaikan pembelajaran.
D.Metode Penelitian
Metode penelitian yg digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan metode deskriptif.
BABII
LANDASAN TEORITIS
A.Pengertian Wudhu
wudhu berasal dari kata ‘wadha’ah’ yang artinya bagus dan indah atau elok.Menurut istilah, pengertian wudhu adalah membersihkan tubuh dengan mengalirkan air di anggota badan tertentu dan didahului dengan niat.
B.Pengertian metode Pembelajaran
Metode pembelajaran adalah cara sistematis dalam bentuk konkret berupa langkah-langkah untuk mengefektifkan pelaksanaan suatu pembelajaran.
C.Macam-macam Metode Pembelajaran
Menurut Nana Sujana metode-metode yg digunakan dalam pengajaran yaitu:Metode ceramah,tanya jawab,diskusi,pemberian tugas dan resitasi,kerja kelompok,demonstrasidan eksperimen,sosio drama,problem volting,sistem regu,latihan,karyawisata,survey masyarakat dan simulasi.
BAB III
DATA HASIL PENELITIAN METODE PENELITIAN
A.Pengertian Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan.
B.Subjek dan Objek Penelitian
Subjek yg diteliti adalah siswa kelas I semester I dengan jumlah siswa 36 orang.Sedangkan objek penelitian adalah metode demonstrasi dan keterampilan siswa dalam melakukan tatacara wudhu pada mata pelajaran agama islam siswa kelas I SDN.
C.Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN 03 Cijujung Sukaraja Bogor.
D.Waktu Penelitian
Waktu penelitian ini adalah pada semester ganjil pada tahun ajaran 2020-2021.
E.Metode Penelitian
Penulis mengolah hasil wawancara dan observasi dengan mendeskripsikannya kemudian menganalisa dan menyimpulkannya.
BAB IV
KESIMPULAN
Metode demonstrasi memberi kemudahan pada siswa kelas I dalam memahami pelajaran,dengan menggunakan metode demonstrasi pada materi wudhu ternyata perhatian dan minat siswa dalam pelajaran sangat positif.
Nama: Siti Rohimah
ReplyDeleteSemester : VII
Matkul : Kapita Slekta
PENGARUH GURU PAI DALAM WUDHU TERHADAP ANAK UKUR 9 DAN 7 TAHUN PADA KELAS 4 DAN 2 SDN CIJAYANTI 01
BAB I
PENDAHULUAN
Ibadah secara bahasa berarti taat, tunduk, turut, mengikuti dan do'a dan disebut juga dengan ibadah adalah tatacara hubungan manusia dengan Allah SWT.
Adapun salah satu dalam ibadah adalah wudhu yang mana wudhu adalah bagian penting sebelum melaksanakan ibadah. Wudhu adalah salah satu cara bersuci yang wajib dilakukan sebelum melaksanakan shalat dan beberapa ibadah sunah yang lain.
Wudhu artinya adalah bersih, baik, atau murni namun jika didefinisikan secara fiqih wudhu yaitu menggunakan air pada anggota tubuh tertentu dibuka dengan niat.
Pembelajaran yang terjadi dikelas 2 dan 4 SDN CIJAYANTI 01 pada mata pelajaran fiqih materi tatacara wudhu selama ini menggunakan metode ceramah dan praktek.
Berdasarkan penjelasan diatas, pembelajaran materi wudhu dengan menggunakan metode ceramah dan praktek untuk meningkatkan hasil belajar perlu dilakukan melalui penelitian kelas, hal itulah yang menjadikan penulis untuk melakukan penelitian
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat disimpulkan rumusan permasalahan peneliti sebagai berikut: " pengaruh guru
BAB II
PEMBAHASAN
LANDASAN TEORI
A. Menurut Moh. Rifa‟i wudhu menurut loghat berarti
bersih dan indah. Menurut syara‟ berarti membersihkan anggota-anggota wudhu untuk menghilangkan hadas kecil. Berwudhu diharuskan menggunakan air suci lagi dapat mensucikan pada anggota tubuh yang telah ditentukan. Wudhu adalah syarat untuk sahnya shalat yang dikerjakan sebelum seseorang mengerjakan shalat.
B. Tata cara wudhu
1.Membaca niat wudhu
2. Membaca 'Basmallah' dan membasuh tangan pergelangan tangan hingga bersih sebanyak tiga kali.
3. Berkumur sebanyak tiga kali sambil membersihkan gigi dan mulut dari sisa-sisa makanan.
3. Membersihkan lubang hidung tiga kali untuk membersihkan kotoran.
4. Membilas wajah tiga kali, mulai dari dahi sampai dengan dagu, serta hingga ke garis tepi dekat rambut.
5. Mencuci kedua tangan hingga siku sebanyak tiga kali, dimulai dari tangan kanan.
6. Mengusap kepala sebanyak tiga kali.
7. Selesai mengusap kepala, dilanjutkan.
8. Mengusap dua telinga sebanyak tiga kali.
9. Membasuh kedua kaki sampai di atas mata kaki sebanyak tiga kali, dimulai dari kaki kanan terlebih dahulu.
10. Berdoa setelah berwudhu.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan juli-oktober tahun pelajaran 2020-2021.
2. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di SDN CIJAYANTI 01.
B. Subjek dan objek penelitian
1. Subjek penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas 4 dan 2 SDN cijayanti 01 yang berumur 9 dan 7 tahun.
2. Objek penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Pengaruh Guru PAI dalam praktek wudhu siswa kela 4 SDN Cijayanti.
C. Tehnik pengumpulan data
1. Observasi
Untuk mengamati perilaku guru dan siswa selama proses pembelajaran.
2. Tes/angket
Metode dalam penelitian ini yaitu pre-test dan posttest.
3. Dokumentasi
D. Tehnik analisis data
Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, setelah semua data terkumpul maka akan dianalisis dengan menggunakan rumus kolerasi product momen.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa ad hubungan antara tata cara wudhu dalam praktek ibadah siswa usia 9 tahun kelas 4 SDN Cijayanti 01.
Nama : Hani hanifah
ReplyDelete1.BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Proses pendidikan merupakan berubahnya sesuatu menjadi sesuatu yang lain. Dalam pendidikan tingkat mikro (sekolah), proses yang dimaksud adalah proses pengambilan keputusan, proses pengelolaan kelembagaan, proses pengelolaan program, proses belajar mengajar, serta proses monitoring dan evaluasi. Sebagai catatan, proses belajar mengajar merupakan prioritas tertinggi dibandingkan dengan proses-proses lainnya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian wudhu?
2. Bagaimana hukum wudhu?
3. Bagaimana dalil al-quran tentang wudhu?
C.Tujuan dan Manfaat Penelitian
Kita bisa mengetahui apa itu wudhu, apa itu hukum nya wudhu dan dalil nya tidak hanya bentuk teori kita tahu dalam hal prakteknya.
BAB II
PEMBAHASAN
LANDASAN TEORI
Wudu adalah salah satu cara menyucikan anggota tubuh dengan air.Seorang muslim diwajibkan bersuci setiap akan melaksanakan salat. Berwudu bisa pula menggunakan debu yang disebut dengan tayammum.
Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan. (Al-Waaqi'ah [56]:77-79)
”Sementara itu ada ayat lainnya yang mewajibkan seorang Muslim untuk berwudu sebelum hendak melakukan salat. Allah berfirman:[8]“
"Wahai orang-orang yang beriman jika kalian berdiri untuk (mendirikan) salat maka cucilah wajah-wajah kalian dan tangan-tangan kalian hingga ke siku-siku dan basuhlah kepala-kepala kalian den (cucilah) kaki-kaki kalian hingga kedua mata kaki..." (QS. Al-Maidah [5]:6)
perkara atau hal yang dapat membatalkan syahnya wudu, di antaranya adalah: Keluar sesuatu dari lubang kelamin dan anus, berupa tinja, kencing, kentut (buang angin),dan semua hadats besar seperti keluarnya air mani, madzi, jima', haid, nifas,Tidur lelap (dalam keadaan tidak sadar),Hilangnya akal karena mabuk, pingsan dan gila,Memakan daging unta,Menyentuh kawasan sekitar kemaluan (qubul) atau anus (dubur) dengan telapak tangan atau jari-jari tanpa ada penghalang.
Tata Cara Wudhu yang Benar
1. Membaca niat wudhu.
2. Membaca 'Basmallah' dan membasuh tangan pergelangan tangan hingga bersih sebanyak tiga kali.
3. Berkumur sebanyak tiga kali sambil membersihkan gigi dan mulut dari sisa-sisa makanan.
4. Membersihkan lubang hidung tiga kali untuk membersihkan kotoran.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil bulan juli-desember tahun pelajaran 2020-2021.
2. Tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan di MI ALFALAH
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa: Penerapan Metode Demonstrasi dapat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Fiqih Materi Tata Cara Wudhu di MI ALFALAH Tahun 2020/2021.
This comment has been removed by the author.
ReplyDeleteNama : Dendi Ramadhan
ReplyDeleteKapita Selekta pendidikan
" Peranan Guru PAI dalam meningkatkan pemahaman berwudhu siswa kelas 4 MI Tarbiyatul Falah Desa Hambalang Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor. "
BAB I
Latar belakang
Wudhu merupakan tolak ukur yang dijadikan sebagai awal sebelum melaksanakan sholat Oleh
Rasulullah SAW atas perintah ALLAH SWT. Bahkan wudhu satu- satunya ibadah yang diwajibkan secara berulang setiap hari bahkan diluar ketika akan melaksanakan sholat fardhu. Oleh sebab itu peningkatan pembiasaan wudhu itu merupakan hal yang urgen untuk diterapkan kepada siswa.
Melihat realita di atas menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam sebuah penelitian dengan judul " Peranan Guru PAI dalam meningkatkan pemahaman berwudhu siswa kelas 4 MI Tarbiyatul Falah Desa Hambalang Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor. "
Rumusan Masalah
1. Bagaimana peran Guru PAI dalam meningkatkan pemahaman berwudhu pada siswa kelas 4 MI Tarbiyatul Falah Desa Hambalang Kec. Citeureup Kab. Bogor
2. Perilaku apa saja yang akan didapatkan dari praktik wudhu ini?
Tujuan penelitian
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran peranan Guru PAI dalam meningkatkan pemahaman berwudhu.
b. Hasil penelitian ini sebagai sumber referensi ilmiah dan bahan masukan bagi penelitian berikutnya.
Tinjauan pustaka
Secara bahasa kata wudhu' (الوُضوء) dalam bahasa Arab berasal dari kata Al-Wadha'ah (الوَضَاءَة). Kata ini bermakna An-Nadhzafah (النظافة) yaitu kebersihan. Wudhu menurut bahasa berarti bersih dan indah. Menurut syara’ wudhu berarti membersihkan anggota-anggota wudhu untuk menghilangkan hadast kecil.
Kerangka berpikir
Peranan Guru PAI dalam meningkatkan pemahaman berwudhu sudah dilakukan dengan baik ketika akan melaksanakan praktek berwudhu sebelum shalat, Sehingga perlu ditumbuh kembangkan kemampuan wudhu sejak usia dini.
Metodologi penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diteliti tentang peran Guru PAI dalam meningkatkan pemahaman berwudhu maka penelitian ini termasuk penelitian
kualitatif dengan pendekatan diskriptif. Penelitian ini dilakukan di MI kelas 4 MI Tarbiyatul Falah Desa Hambalang Kec. Citeureup Kab. Bogor.
Sistematika penulisan
Bab I
Terdiri dari Latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan penelitian , Tinjauan pustaka, Kerangka berpikir dan Metodologi penelitian
Bab II berisi Landasan teori
Bab III berisi Pembahasan Mengenai Wudhu, Analisis data penelitian
Bab IV Penutup berisi Kesimpulan dan Saran
Bab II Landasan teoritis
Al-Hafizh Ibnu Hajar Asy-Syafi’iy -rahimahullah- berkata, Didalam kitab Fathul Barii '(1/306) “Kata wudhu’ terambil dari kata al-wadho’ah/kesucian. Wudhu disebut demikian, karena orang yang sholat membersihkan diri dengannya. Akhirnya, ia menjadi orang yang suci”. menurut Syaikh Sholih Ibnu Ghonim As-Sadlan hafizhohullah-, Didalam kitab Risalah fi Al-Fiqh Al-Muyassar halaman. 19 “Makna wudhu adalah menggunakan air yang suci lagi menyucikan pada anggota-anggota badan yang empat berdasarkan tata cara yang khusus menurut syariat.
Bab III Pembahasan
Dasar penanaman wudhu yang baik dan benar sejak dini perlu ditanamkan agar mereka tidak salah pengaplikasian dalam kehidupan sehari- hari. Sehingga dibutuhkan pembelajaran yang baik untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berwudhu.
Data Hasil penelitian
Implementasi praktik wudhu = Ada
Pemahaman berwudhu = Ada
Siswa = Ada
Bab IV Penutup
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dari hasil penelitian ini diharapkan peranan Guru PAI dalam meningkatkan pemahaman berwudhu yang dilakukan pada siswa kelas 4 SD ini bertujuan untuk menjadi dasar pembelajaran yang baik dan benar sejak dini agar mereka tidak salah dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari.
Nama : Siti Rodiah
ReplyDeleteKapita Selekta pendidikan
" Pengaruh ilmu Fiqih dalam Praktek wudhu pada anak MI kelas 3A, MI Al-Ikhlas Desa Klapanunggal Kec. Klapanunggal Kabupaten Bogor. "
BAB I
Latar belakang
Wudhu merupakan tolak ukur yang dijadikan sebagai awal sebelum melaksanakan sholat Oleh
Rasulullah SAW atas perintah ALLAH SWT. Bahkan wudhu satu- satunya ibadah yang diwajibkan secara berulang setiap hari bahkan diluar ketika akan melaksanakan sholat fardhu. Oleh sebab itu peningkatan pembiasaan wudhu itu merupakan hal yang urgen untuk diterapkan kepada siswa.
Melihat realita di atas menarik untuk diteliti lebih lanjut dalam sebuah penelitian dengan judul " Pengaruh ilmu fiqih dalam praktek wudhu pada siswa kelas 3 MI Al-Ikhlas Desa Klapanunggal kec Klapananunggal Kabupaten Bogor. "
Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh ilmu fiqih pada praktek berwudhu pada siswa kelas 3 MI Al-Ikhlas Desa Klapanunggal Kec Klapananunggal Kab. Bogor
2. Perilaku apa saja yang akan didapatkan dari praktik wudhu ini?
Tujuan penelitian
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi gambaran pengaruh Ilmu Fiqih pada praktek wudhu pemahaman berwudhu.
b. Hasil penelitian ini sebagai sumber referensi ilmiah dan bahan masukan bagi penelitian berikutnya.
Tinjauan pustaka
Secara bahasa kata wudhu' (الوُضوء) dalam bahasa Arab berasal dari kata Al-Wadha'ah (الوَضَاءَة). Kata ini bermakna An-Nadhzafah (النظافة) yaitu kebersihan. Wudhu menurut bahasa berarti bersih dan indah. Menurut syara’ wudhu berarti membersihkan anggota-anggota wudhu untuk menghilangkan hadast kecil.
Kerangka berpikir
Peranan Guru PAI dalam meningkatkan pemahaman berwudhu sudah dilakukan dengan baik ketika akan melaksanakan praktek berwudhu sebelum shalat, Sehingga perlu ditumbuh kembangkan kemampuan wudhu sejak usia dini.
Metodologi penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diteliti tentang pengaruh Ilmu Fiqih pada praktek berwudhu maka penelitian ini termasuk penelitian
kualitatif dengan pendekatan diskriptif.
Sistematika penulisan
Bab I
Terdiri dari Latar belakang, Rumusan Masalah, Tujuan penelitian , Tinjauan pustaka, Kerangka berpikir dan Metodologi penelitian
Bab II berisi Landasan teori
Bab III berisi Pembahasan Mengenai Wudhu, Analisis data penelitian
Bab IV Penutup berisi Kesimpulan dan Saran
Bab II Landasan teoritis
Al-Hafizh Ibnu Hajar Asy-Syafi’iy -rahimahullah- berkata, Didalam kitab Fathul Barii '(1/306) “Kata wudhu’ terambil dari kata al-wadho’ah/kesucian. Wudhu disebut demikian, karena orang yang sholat membersihkan diri dengannya. Akhirnya, ia menjadi orang yang suci”. menurut Syaikh Sholih Ibnu Ghonim As-Sadlan hafizhohullah-, Didalam kitab Risalah fi Al-Fiqh Al-Muyassar halaman. 19 “Makna wudhu adalah menggunakan air yang suci lagi menyucikan pada anggota-anggota badan yang empat berdasarkan tata cara yang khusus menurut syariat.
Bab III Pembahasan
Dasar penanaman wudhu yang baik dan benar sejak dini perlu ditanamkan agar mereka tidak salah pengaplikasian dalam kehidupan sehari- hari. Sehingga dibutuhkan pembelajaran yang baik untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berwudhu.
Data Hasil penelitian
Implementasi praktik wudhu = Ada
Pemahaman berwudhu = Ada
Siswa = Ada
Bab IV Penutup
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dari hasil penelitian ini diharapakan bertujuan untuk menjadi dasar pembelajaran yang baik dan benar sejak dini agar mereka tidak salah dalam mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari- hari.
Nama : siti Rusmia sofyaningsih
ReplyDeleteTugas : kapita slekta pendidikan
Saya meneliti yg berjudul :
" Peningkatan kemampuan berwudhu siswa dengan Menggunakan metode praktik Siswa kelas 4 disekolah MIS Hayatul Islam"
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan
manusia.
Tujuan pendidikan Agama Islam pada Sekolah dasar adalah memberikan
kemampuan dasar kepada siswa tentang Agama Islam untuk mengembangkan
kehidupan beragama, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah.
Salah satu materi pokok pendidikan Agama Islam di Sekolah dasar adalah ibadah yang didalamnya terdapat pokok bahasan berwudhu. Berwudhu adalah suatu pekerjaan bersuci untuk menghilangkan hadast kecil.
Dari pengamatan yang penulis lihat dari gejala-gejala setelah dilakukan studi pendahuluan di lapangan yaitu
- Rendahnya kemampuan murid dalam mengurutkan tata cara berwudhu.
B. Rumusan Masalah
untuk menghindari
kesimpang siuran pembahasan, maka penulis merumuskan masalah yang akan
dibahas yaitu:
1. Bagaimana penerapan metode praktik untuk meningkatkan kemampuan
berwudhu murid kelas 4 di MIS Hayatul Islam Citaringgul?
2. Apakah penggunaan metode praktik dapat meningkatkan kemampuan
berwudhu murid kelas 4 di MIS Hayatul Islam Citaringgul?
C. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan permasalahan yang dirumuskan, maka secara rinci
tujuan penelitian ini adalah: ”Untuk meningkatkan kemampuan berwudhu Siswa kelas 4 MIS Hayatul Islam Citaringgul"
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Berwudhu
Wudhu menurut bahasa berarti bersih dan indah. Menurut syara’wudhu berarti membersihkan anggota-anggota wudhu untuk menghilangkan hadast kecil. Wudhu adalah suatu syarat untuk sahnya shalat yang dikerjakan sebelum seseorang mengerjakan shalat. Wudhu adalah suatau syarat untuk sahnya sholat yang di kerjakan seseorang sebelum mengerjakan sholat.
Jika di amati diatas, terlihat bahwa anggota badan yang diperintahkan untuk disapu dan dibasuh, disebut dalam susunan urutan dari wajah,tangan,kemudian kembali lagi keatas, dan tarakhir kaki. Jika di ambil urutan tubuh.
B. Tata Cara Berwudhu
Tata cara wudhu secara ringkas sebagai berikut:
1) Berniat wudhu (dalam hati) untuk menghilangkan hadats.
2) Mengucapkan basmalah (bacaan bismillah).
3) Membasuh dua telapak tangan sebanyak 3 kali.
4) Mengambil air dengan tangan kanan kemudian memasukkannya ke dalam
mulut dan hidung untuk berkumur-kumur dan istinsyaq (memasukkan air
dalam hidung). Kemudian beristintsar (mengeluarkan air dari hidung)
dengan tangan kiri sebanyak 3 kali.
5) Membasuh seluruh wajah dan menyela-nyelai jenggot sebanyak 3 kali.
6) Membasuh tangan kanan hingga siku bersamaan dengan menyela-nyelai
jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan yang kiri.
7) Menyapu seluruh kepala dengan cara mengusap dari depan ditarik kebelakang, lalu ditarik lagi ke depan,
dilakukan sebanyak 1 kali,dilanjutkan menyapu bagian luar dan dalam telinga sebanyak 1 kali.
8) Membasuh kaki kanan hingga mata kaki bersamaan dengan menyela- nyelai jemari sebanyak 3 kali kemudian dilanjutkan dengan kaki kiri.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Subjek dan Objek Penelitian
Sebagai subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas 4 MIS Hayatul Islam Citaringgul.
Objek penelitian yaitu kemampuan murid berwudhu .
B. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MIS Hayatul Islam Citaringgul.
C. Waktu Penelitian
Waktu penelitian tersebut diambil saat mengambil penilaian UTS pada semester I Tahun pelajaran 2020/2021.
D. Rencana Tindakan
mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, RPP, LKS dan soal tes, lembar pengamatan, serta rencana tindakan.
E. Jenis Data
Data yang akan dicari dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri atas data
yang bersifat kuantitatif.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa Upaya untuk meningkatkan berwudhu siswa Kelas 4 Siswa MIS Hayatul Islam Citaringgul. dapat ditempuh menggunakan metode praktik dengan memadukan metode ceramah dan tanya jawab.
Nama: ABDUL MAJID
ReplyDeleteSemester: VII (Tujuh)
NIM:17180111
Mata kuliah:kapita slekta pendidikan agama Islam.
Jawaban
*1* Pengaruh pencak silat tadjimalela terhadap akhlak siswa di ma al hikmah tajur.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan
manusia. Dalam Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses.
Salah satu misi utama agama Islam adalah menyempurnakan Akhlak manusia. Akhlak merupakan hal yang sangat penting bagi terciptanya hubungan baik antara hamba dengan Allah (hablumminallah), dan antar sesama manusia (hablumminannas).Maka pembelajaran tidak bisa bertumpu pada kegiatan kurikuler dan intrakulikuler saja, tetapi juga harus didukung oleh kegiatan pengembangan di luar kelas yaitu ekstrakulikuler yang mengarah kepada pengembangan watak dan kepribadian siswa. Tujuannya adalah untuk membina akhlak siswa, mengembangkan kemampuan, menambah pengetahuan, dan membentuk kepribadian siswa. Salah satunya dengan membentuk kegiatan ekstrakulikuler PENCAK SILAT.
Keberadaan ekstrakulikuler PENCAK SILAT merupakan kegiatan yang berbariskan Olahraga. Dalam kegiatan ekstrakulikuler ini terdapat program yang diusahakan dapat menciptakan dan membangun perilaku keberagama siswa diantaranya Kedisiplinan,Pengontrolan,Emosional,menjaga,kekompakan didalam nya dan lain sebagainya.
Dalam peraturan pemerintah pendidikan dan kebudayaan republik indonesia nomor 62 tahun 2004 tentang kegiatan ekstrakulikuler pada pendidikan dasar dan pendididkan menengah dalam pasal 2 dinyatakan bahwa :
“ Kegiatan Ekstrakulikuler diselenggarakan dengan tujuan mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan dan kemandirian peserta didik secara optiomal dalam rangka mendukung penciptaan tujuan pendididkan nasional.”
Berdasarkan penelitian menganggap bahwa setelah diadakannya kegiatan ekstrakulikuler PENCAK SILAT ini banyak siswa yang perilaku beragamannya menjadi lebih baik. Contohnya pada awalnya sebelum ia mengikuti kegiatan ekstrakulikuler ini siswa jarang sekolah,belajar,melawan orang tua,membantah kepada guru.
Keberadaan kegiatan Pencak silat inilah yang menarik perhatian untuk melakukan penelitian dalam sebuah judul “Pengaruh Ekstrakulikuler Pencak Silat Terhadap Akhlak Siswa di Ma Al Hikmah Tajur Desa.Tajur Kec.Citeureup Kab.Bogor.”
Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang dan indentifikasi masalah yang dipaparkan diatas, maka penulis merumuskan masalah dalam skripsi ini yaitu :
Bagaimana kegiatan Ekstrakulikuler Pencak silat di Ma Al Hikmah Tajur ?
Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah di atas maka penelitian ini bertujuan untuk :
mengetahui pengaruh kegiatan Pencak silat terhadap pembinaan Akhlak siswa Ma Al Hikmah Tajur.
Manfaat Penelitian
Bagi penulis, baik melalui kajian-kajian kepustakaan maupun dalam bentuk empirik mendapat informasi yang sangat berharga bagi pengembangan diri.
Bagi guru dan Pembina Pencak Silat, sebagai tolak ukur keberhasilan program monitoring Pencak Silat dalam upaya peningkatan Akhlak siswa
Metode penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Yaitu yang analisis datanya bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Adapun pengumpulan datanya melalui angket, wawancara, observasi.
BAB II
Pembahasan
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesia, sesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusanta.
BAB III
Penutup
Kesimpulan
Pencak silat atau silat adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Kepulauan Nusantara. Seni bela diri ini secara luas dikenal di Indonesiasesuai dengan penyebaran berbagai suku bangsa Nusanta.
Nama : Bambang hermawan
ReplyDeleteMaktul : Kapita Selekta Pendidikan
Judul : PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMK PUTRA NEGARA JONGGOL PENERAPAN METODE DEMONSTRASI
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Wudhu adalah sifat yang nyata (suatu perbuatan yang dilakukan
dengan anggota-anggota badan yang tertentu) yang dapat menghilangkan hadas kecil yang ada hubungannya dengan shalat.Realitanya di sekolah masih banyak anak yang belum mengetahui pengertian wudhu, wajib wudhu dan sunnah Seorang guru PAI mengatakan bahwa masih banyak anak yang belum mengerti tentang wudhu beliau mengatakan “wudhu merupakan penyempurna bersuci atau thaharah ketika seorang muslim ingin melakukan ibadah ritual (shalat)”. .Berdasarkan uraian diatas dan mengingat pentingnya melaksanakan ibadah wudhu, maka penulis tertarik untuk menelaah menganai “Peningkatan hasil belajar implementasi pembelajaran wudhu kelas X di SMK PUTRA NEGARA JONGGOL melalui metode demonstrasi”.
B. Identifikasi Masalah
1. Banyak siswa yang belum memahami tentang wudhu.
2. Banyak siswa yang belum dapat melaksanakan wudhu dengan baik.
3. Banyak siswa yang belum tertib dalam melaksanakan wudhu.
C. Batasan Masalah
1. Proses pembelajaran wudhu yang dilakukan oleh guru dalam membantu siswa belajar wudhu yang meliputi syarat, rukun dan sunnah wudhu.
2. Penelitian ini dilaksanakan pada siswa SMK PUTRA NEGARA JONGGOL.
Perumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut “Bagaimana implementasi pembelajaran wudhu dan hasilnya di SKM PUTRA NEGARA JONGGOL”.
E. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui data-data secara ilmiah penulis meneliti implementasi pembelajaran wudhu dan hasilnya di SMK PUTRA NEGARA JONGGOL.
BAB II LANDASAN TEORIS
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2012),Rahman Ritonga,Zainuddin, Fiqih Ibadah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997)
BAB III PEMBAHASAN
Materi Wudhu
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kelas X TKR A, yang berlokasi di SMK PUTRA NEGARA.
B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru ke kelas atau di sekolah tempat ia mengajar.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMK Putra Negara Jonggol yang berjumlah 40 orang terdiri dari 40 siswa laki-laki.
D. Hasil Intervensi
1. Hasil pengukuran lembar penilaian belajar PAI .
E. Data dan Sumber Data
1. Data kualitatif
2. Data kuantitatif
F. Instrumen-instrumen pengumpulan data yang digunakan.
1. Pedoman obsrvasi pembelajaran
2. Lembar penilaian
G. Teknik Pengumpulan Data.
BAB V PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terkait dengan upaya
meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran
demonstrsi pada implementasi pembelajaran wudhu, maka dapat disimpulkan
bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa.
Nama : Ani fitriani
ReplyDeletePelajaran:Kapita Selekta pendidikan
Semester:VII (tujuh)
" peningkatan hasil belajar
Wudhu menurut syari'at islam pada anak usia dini SDN tarikolot 05"
BAB I
Latar belakang
Wudhu menurut bahasa artinya bersih dan indah,sedang menurut Syara' artinya membersihkan anggota badan.wudhu untuk menghilangkan Hadast kecil. Orang yang hendak melaksanakan sholat,wajib terlebih dahulu berwudhu. Karena wudhuadalah menjadi syarat sah nya sholat.
Rumusan Masalah
1. Pengertian berwudhu?
2. Bagaimana tata cara berwudhu ?
Tujuan penelitian
a. Hasil penelitian ini dapat membatu kepada anak usia dini.
b. Hasil penelitian ini dapat membantu kepada semua orang bagaimna berwhudhu dan mempraktikannya.
Tinjauan pustaka
Secara bahasa kata wudhu' (الوُضوء) dalam bahasa Arab berasal dari kata Al-Wadha'ah (الوَضَاءَة). Kata ini bermakna An-Nadhzafah (النظافة) yaitu kebersihan. Wudhu menurut bahasa berarti bersih dan indah.
Peranan Guru PAI dalam meningkatkan pemahaman berwudhu sudah dilakukan dengan baik ketika akan melaksanakan ibadah solat.
Metodologi penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diteliti tentang pengaruh penelitian
kualitatif dengan pendekatan diskriptif.
Sistematika penulisan
Bab I
Terdiri dari Latar belakang
Rumusan Masalah
Tujuan penelitian
Tinjauan pustaka
Bab II berisi Landasan teori
Bab III berisi Pembahasan Mengenai Wudhu,
Bab IV Penutup atau Kesimpulan
Bab II rukun wudhu
Rukun wudhu ada enam, yaitu:
Niat.
Membasuh muka.
Membasuh kedua tangan serta siku.
Menyapu sebagian kepala.
Membasuh kedua kaki serta buku lali.
Tertib.
Bab III Pembahasan
Mengutip dari buku berjudul"Wudhu Rasulullah SAW Menurut Empat Mazhab" oleh Isnan Ansory. Lc., MA ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh setiap muslim sebelum ber-wudhu yakni:
1.Muslim
2.Aqil atau berakal
3.Baliqh
4.Tidak haid atau nifas bagi perempuan
Tersedia air minimal 0,688 liter/688 ml sebagaimana disebutkan dalam tuntunan hadis Dari Anas ra berkata: Bahwa Rasulullah SAW berwudhu dengan satu mud air dan mandi dengan satu sha' hingga lima mud air." (HR. Bukhari Muslim).
Memasuki waktu ibadah yang mensyaratkan wudhu khusus perempuan yang memperoleh istihadhah.
5.Hadats
Bab IV Penutup
Kesimpulan
Kita sebagai umat Islam wajib melaksanakan ibadah tentunya ketika melakukan sesuatu sebaiknya berwudhu terlabih dahulu.tentunya sebelum melaksanakan ibadah sholat