Wednesday, April 1, 2020

Soal UTS Psikologi Pendidikan smt VI 19/20



Soal UTS Psikologi Pendidikan smt VI 19/20

Tulislah identitasmu;
Nama                     : ........................
Soal Mata Kuliah     : Psikologi Pendidikan
Semester                : VI
Jumlah hadir.          :  ...... X (Plus KKM diakui 5 kali pertemuan)

Perintah;
  1. Supaya lebih mudah menjawab, gunakan bagi yang punya laptop atau sejenisnya;
  2. Tulis jawabannya pada kolom komentar jangan lebih dari 4000 karakter, jika sudah selesai klik publish, hindari upload dua kali;
  3. Menulis jawaban dengan redaksi yang sama antar sesama teman atau copy paste langsung akan dianulir; 
  4. Waktu dibatasi dari jam 13.00 hingga 14.00




Tujuan Mempelajari Pokok Bahasan ini:

Setelah selesai mempelajari bab 1 mahasiswa dapat menyebutkan definisi psikologi, pendidikan dan psikologi pendidikan, serta dapat menyebutkan ruang lingkup psikologi pendidikan dan sumbangan psikologi pendidikan baik secara teoritis maupun praktis.





A.    Definisi Psikologi



Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos berarti ilmu. Secara harfiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah psyche atau jiwa masih sulit didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah psikis.

Beberapa ahli mempelajari jiwa atau psikis dan gejala-gejala yang diakibatkan oleh keberadaan psikis tersebut. Dimyati Mahmud (1989) menjelaskan bahwa manusia menghayati kehidupan kejiwaan berupa kegiatan berfikir, berfantasi, mengingat, sugestif, sedih dan senang, berkemauan dan sebagainya. Yang termasuk dalam gejala kejiwaan adalah gejala pengenalan (kognisi), gejala perasaan (emosi), gejala kehendak (konasi), dan geiala campuran (kombinasi).

Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990) dinyatakan bahwa Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung. Dakir (1993) menyatakan bahwa psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya. Muhibbin Syah (2001) menyimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.

Pada hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Semenjak bangun tidur sampai tidur kembali manusia dipenuhi oleh berbagai tingkah laku. Dengan demikian objek ilmu psikologi sangat luas. Karena luasnya objek yang dipelajari psikologi, maka dalam perkembangannya ilmu psikologi dikelompokkan dalam beberapa bidang, yaitu

1.Psikologi Perkembangan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku yang terdapat pada tiap-tiap tahap perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupannya.

2.Psikologi Pendidikan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi pendidikan.

3.Psikologi Sosial, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan masyarakat sekitarnya.

4.Psikologi Industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul dalam dunia industri dan organisasi.

5.Psikologi Klinis, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan tidak sehat, normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.



B. Definisi Pendidikan

endidikan berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara dan membentuk latihan. Dalam kamus besar Bahasa Indoneia (1991) Pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Poerbakawatja dan Harahap dalam Muhibbin Syah (2001) menyatakan bahwa pendidikan merupakan usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan sebagai kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya.

Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat penulis simpulkan bahwa

pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.



C. Definisi Psikologi Pendidikan

Whiterington (1978) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.

Sumadi Suryabrata (1984) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam situasi pendidikan. Elliot dkk.(1999) menyatakan bahwa psikologi pendidikan merupakan penerapan teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan.

      Dari berbagai definisi tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa psikologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan teori-teori psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi pendidikan dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.



D. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Pada dasarnya psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Manusia yang terlibat dalam proses pendidikan ini ialah guru dan siswa, maka objek yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar dan tingkah laku guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sehingga objek utama yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah masalah belajar dan pembelajaran.

Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu pelayanan yang diperuntukkan pada siswa, oleh karena itu dalam psikologi pendidikan juga dibahas aspek-aspek psikis atau gejala kejiwaan yang terdapat pada siswa terutama ketika terlibat dalam proses belajar.

Buku ini akan membahas tingkah laku yang muncul dalam proses pendidikan, yang dikelompokan dalam pokok bahasan sebagai berikut:

1. Pengantar memahami psikologi pendidikan

2. Gejala Jiwa

3. Masalah Belajar

4. Masalah Pembelajaran

5. Pengukuran dan Penilaian

6. Diagnostik Kesulitan Belajar

7. Kesehatan Mental di Sekolah.

Psikologi Pendidikan sebagai ilmu memberikan sumbangan terhadap pendidilan secara teoritis maupun praktis, adapun sumbangan psikologi pendidikan adalah sebagai berikut :

1. Tiap tingkat perkembangan berbeda karakteristiknya. Setiap tingkat perkembangan memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda-beda satu sama lain. Apabila seorang guru sudah memahami bahwa pada setiap tingkat perkembangan karakteristik anak itu berbeda, maka guru dalam menyelesaikan tugas mendidik dan mengajar akan menyesuaikan diri terhadap karakteristik anak didiknya. Dengan demikian pelajaran oleh guru kepada para siswa akan berbeda di tiap-tiap tingkat perkembangan anak.

2. Psikologi pendidikan memberikan sumbangan berupa pemahaman secara alami aktivitas belajar di ruang kelas. Psikologi pendidikan memberikan bekal kepada guru mengenai proses pembelajaran secara umum di ruang kelas dan mengembangkan teon yang lebih luas lagi di ruang kelas. Keberhasilan guru di dalam kelas disebabkan karena guru itu memahami atau mengerti betul tentang karakteristik anak didiknya. Anak didik bukan benda tetapi merupakan objek yang memiliki pikiran, perasaan dan kemauan. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran siswa dipandang sebagai subjek bukan sebagai objek. Dengan demikian pengetahuan tentang kondisi siswa di dalam kelas mutlak harus dipahami oleh seorang guru.

3. Psikologi pendidikan memberikan pemahaman mengenai perbedaan individual. Di dunia ini tidak ada dua atau lebih individu yang sama. Demikian pula guru dalam tugasnya akan menghadapi para siswa di dalam kelas dengan berbagai variasi. Dengan demikian guru hendaknya memberikan pelayanan yang berbeda kepada peserta didik sesuai dengan karakteristiknya.

4. Psikologi pendidikan juga memberikan pemahaman tentang metode-metode mengajar yang efektif. Psikologi pendidikan mamberikan pengetahuan tentang cara mengajar yang tepat, dan mengembangkan pola mengajar dengan strategi-strategi baru. Dengan demikian seorang guru yang telah memahami pengetahuan psikologi pendidikan akan memahami metode-metode mana yang paling efektif dalam pelaksanaan tugas sebagai pendidik dan pengaiar.

5.  Psikologi pendidikan memberikan sumbangan kepada guru sehingga mampu memahami problem anak didik dan memahami sebab-sebab timbuInya problem. Masalah, sesungguhnya berbeda-beda dalam pengatasannya tergantung kepada tingkat umur, latar belakang sosial ekonomi dan budaya. Pada akhirnya dengan memahami problem anak didik ini guru dapat membantu anak mengatasi problemnya.

6. Dengan pengetahuan tentang kesehatan mental dalam psikologi pendidikan, guru akan dapat memahami beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya mental tidak sehat ataupun maladjusmen tsehingga pada akhirnya guru dapat membantu memecahkan masalah yang dialami oleh para siswanya dan mampu mempersiapkan para siswanya sehingga memiliki mental yang sehat.

7.Penyusunan kurikulum hendaknya menggunakan prinsip-prinsip psikologi. Prinsip ini menyatakan bahwa tiap-tiap tingkat umur berbeda tingkat perkembangannya. Pada setiap tingkat perkembangan, materi yang harusdiberikan akan berbeda begitu pula teknik pengajarannya.

8.Pengukuran tentang hasil belajar. Dengan pengetahuan tentang psikologi pendidikan maka guru mampu mendalami hasil belajar siswa, metode proses pembelajaran maupun performance para siswanya.

9. Riset. Psikologi pendidikan menolong di dalam pengembangan alat-alat pengukur berbagai variabel yang besar pengaruhnya terhadap perilaku siswa-siswa. Guru dapat mengontrol secara langsung dan meramalkan tingkah laku para siswanya berdasarkan hasil riset tersebut.

10. Bimbingan untuk anak-anak luar biasa. Psikologi pendidikan memberikan sumbangan terhadap cara memberikan layanan kepada anak-anak luar biasa baik di atas normal maupun di bawah normal. Pengetahuan psikologi pendidikan sangat diperlukan untuk memberikan layanan kepada anak-anak yang genius maupun anak di bawah normal.

11. Pemahaman tentang dinamika kelompok. Dalam psikologi pendidikan dikembangkan pula pengetahuan tentang dinamika kelompok. Seorang guru harus mampu memahami dinamika kelompok siswa di dalam kelas beserta kegiatannya secara total karena hal tersebut memiliki pengaruh yang besar terhadap keberhasilan proses belajar dan pembelajaran.

Disamping sumbangan-sumbangan tersebut di atas, psikologi pendidikan memberikan sumbangan terhadap praktik pendidikan antara lain:

1. Problem Disiplin

Guru tradisional dalam memecahkan problem disiplin menggunakan hukuman badan.

Orang sudah tahu bahwa hukuman badan adalah tidak berperikemanusiaan dan akan menimbulkan reaksi keras dari orang tua siswa. Dengan pengetahuan psikologi pendidikan sebenarnya ada banyak cara dalam memecahkan masalah disiplin siswa, tidak harus dengan hukuman badan. Pendekatan yang manusiawi memberikan siswa yang bermasalah kesempatan untuk berdialog dengan guru.



2. Menggunakan audio visual sebagai alat untuk mencapai tujuan.

Dulu guru tidak pernah menggunakan alat audio visual dalam proses pembelajaran. Psikologi pendidikan mengembangkan alat berupa audio visual dalam proses belajar mengajar sehingga mempermudah proses pembelajaran.

3. Jadwal pelajaran.

Untuk menyusun jadwal pelajaran diperlukan pengetahuan psikologi pendidikan. Tingkat kesukaran mata pelajaran berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran. Agar seluruh materi pelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa, perlu penyusunan jadwal pelajaran dengan mempertimbangkan tingkat kesukarannya baik urutannya maupun waktunya. Misalnya mata pelajaran matematika ditempatkan pada jam pertama agar dapat diterima dengan baik oleh siswa, sedangkan mata pelajaran seni ditempatkan pada jam terakhir untuk meningkatkan gairah belajar siswa yang sudah lelah oleh berbagai materi pelajaran yang berat sebelumnya.

4. Administrasi sekolah dan kelas

Petugas administrasi dan guru harus bekerjasama dengan baik sehingga masalah-masalah administrasi dapat diatasi dengan penuh keterbukaan melalui diskusi antara guru dengan petugas administrasi di sekolah

  

Pertanyaanya; 
pahami tulisan tersebut diatas kemudian sandingkan teori dengan fakta pendidikan yang diselenggarakan oleh Lembaga pendidikan tempat tugas mengajarmu dan pengalaman KKM waktu yang lalu, sebagai berikut:

  1. Apa yang dapat kalian lihat tentang gejala kejiwaan anak didik kalian tempat tugas mengajar. ?
  2. Jelaskan Pengamatan yang ditemukan tentang perilaku anak didik pada waktu KKM dimasing masing kelompok desa Leuwikaret. ?
  3. Prediksi kedepan sebagai Mahasiswa melihat anak didik dari sisi psikologi pendidikan 
  4. bagaimana cara mengatasi anak yang putus sekolah?
  5. Apakah psikologis para santri yang mondok terganggu karena jauh dari orang tua ? Atau justru psikologis mereka akan berkembang?.



















Tuesday, March 31, 2020

Soal UTS Model Pembelajaran Smt IV 19/20

Soal UTS Model Pembelajaran Smt IV 19/20


Tulis identitasmu
Nama                    : .....................................
Matakuliah             : Model-Model Pembelajaran
Semester               : IV

Perintah;
  1. Supaya lebih mudah menjawab, gunakan bagi yang punya laptop atau sejenisnya;
  2. Tulis jawabannya pada kolom komentar, jika sudah selesai klik publish, hindari upload dua kali;
  3. Menulis jawaban dengan redaksi yang sama antar sesama teman atau copy paste langsung akan dianulir;
  4. waktunya dibatasi mulai jam 13.00 hingga 14.00 


Soal;
  1. Jelaskan Kata Model Pembelajaran menurut bahasa, pengertian yang kebih luas dan bahasa verbal ? disertakan dengan contohnya
  2. Jelaskan tentang bagaimana cara pendekatan pembelajaran bagi guru PAUD?
  3. Kapan Strategi pembelajaran dimulai ?
  4. Pendapatmu mengapa seorang guru harus punya kompetensi?
  5. Bagaimana mulai mengajar siswa yang baru bertemu dengan latarbelakang pendidikan keluarga yang berbeda-beda agar tujuan proses belajar mengajar berjalan dengan lancar.  














Friday, January 17, 2020

Soal UAS Kapita Selekta Pandidikan smt VII 19/20

Tulislah identitasmu;
Nama                     : ........................
Soal Mata Kuliah     : Kapita Selekta Pendidikan
Semester                : VII

Perintah;

  1. Supaya lebih mudah melakukan penulisan, gunakan bagi yang punya laptop atau sejenisnya;
  2. Pilih satu judul dari empat untuk membuat opini Kapita Selekta Pendidikan dibawah ini;
  3. Tulis opini pada kolom komentar, jika sudah selesai klik publish, hindari upload dua kali;
  4. Menulis opini dengan redaksi yang sama antar sesama teman atau copy paste langsung akan dianulir;
  5. jangan lupa mengisi absen.


Buat opini dari sudut pandang:
  1. Pendapat para Oreantalis tentang pendidikan Islam di Indonesia
  2. Seberapa pengaruh arus globalisasi para calon Sarjana STAI Yaperi Cibinong Bogor.
  3. Paradigma baru lembaga pendidikan Agama islam dipesantren 
  4. Pandangan seorang mahasiswa dalam memahami Islam Nusantara, Islam Moderat dan Islam Kaffah.

Isi opini dibatasi;
  1. Pendahuluan berisi tentang opini yang ditulis sesuai judul masa sekarang.
  2. Pendapat para ahli dengan menyebutkan nama dan sumbernya
  3. Rencana kedepan Pendidikan Agama Islam menurut jalan pemikiran penulis

 

Selamat menulis.


Thursday, January 16, 2020

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah smt VII 19/20

Tulislah identitasmu;
Nama                     : ........................
Soal Mata Kuliah     : Pendidikan Luar Sekolah
Semester                : VII
Perintah;

  1. Supaya lebih mudah melakukan penulisan, gunakan bagi yang punya laptop atau sejenisnya;
  2. Pilih satu judul dari delapan rencana atau impian untuk mendirikan lembaga pendidikan non formal dibawah ini;
  3. Tulislah dalam bentuk artikel pada kolom komentar, jika sudah selesai klik publish, hindari upload dua kali;
  4. Menulis artikel dengan redaksi yang sama antar sesama teman atau copy paste langsung akan dianulir;
  5. jangan lupa mengisi absen.


Judul Artikelnya:


Buatlah rencana keinginan untuk mendirikan salah satu lembaga pendidikan non formal dibawah ini;
  1. Lembaga kursus dan pelatihan (LKP);
  2. Kelompok belajar;
  3. Pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM);
  4. Majelis taklim;
  5. Pendidikan anak usia dini (PAUD) jalur non formal;
  6. Rumah pintar;
  7. Balai belajar bersama; dan
  8. Lembaga bimbingan belajar (bimbel).

Berikan nama lembaga menurut jalan pikiranmu, lengkapi dengan ketersediaan sarana dan prasarana serta persyaratan yang dibutuhkan untuk memenuhi syarat administratif Lembaga Pendidikan Non Formal tersebut.


Selamat menulis.

Tuesday, January 14, 2020

Soal UAS Bimbingan dan Konseling smt V 19/20



Tulislah identitasmu;
Nama                     : ........................
Soal Mata Kuliah     : Bimbingan dan Konseling
Semester                : V

Perintah;

  1. Supaya lebih mudah melakukan penulisan, gunakan media bagi yang punya laptop atau sejenisnya;
  2. Pilih satu judul dari lima artikel Bimbingan dan Konseling dibawah ini;
  3. Tulis artikelnya pada kolom komentar, jika sudah selesai klik publish, hindari upload dua kali;
  4. Menulis artikel dengan redaksi yang sama antar sesama teman atau copy paste langsung akan dianulir.
  5. jangan lupa mengisi absen.


Judul Artikelnya:
  1. Panduan Sederhana rencana pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah tempat tugasku.
  2. Pentingnya menerapkan manajemen Bimbingan dan konseling.
  3. Asesmen hasil Diagnosis Dalam Bimbingan dan Koseling oleh konselor.
  4. Penerapan Konseling Kelompok untuk Meningkatkan Perilaku Tanggung Jawab Pribadi Siswa.
  5. Studi Layanan Bimbingan dan Konseling Terhadap Perilaku Membolos siswa di Sekolah.


lengkapi dengan media yang diperlukan dan menyusun tataruang yang bisa memberikan kenyamanan klien serta penyediaan sarana dan prasarana yang dibutuhkan.

Selamat menulis. 

Thursday, January 2, 2020

Orang cerdas akan selalu menahan diri dari keinginan

     


     Sebenarnya semua orang yang dilahirkan kedunia ini memiliki kecerdasan, hanya saja hampir setiap orang tidak tahu bahwa dirinya punya kemampuan masing masing yang beda antara satu dengan yang lainya.
     Coba lihat kedalam diri dan mari tanyakan kepada diri sendiri? Apakah aku adalah orang yang cerdas? sulit untuk dijawab kalau tidak memiliki alat ukurnya
    Untuk mengukur kecerdasan yang ada pada pribadi ada alat ukurnya. Alat ukurnya orang yang cerdas dan orang yang bodoh tentu ada. Orang yang cerdas itu bukan dilihat dari pandainya ia menyelesakan soal hitungan yang rumit. Atau kelihaiannya menyelesaikan soal fisika dan lain sebagainya. 

          Secara singkat keempat kecerdasan itu dijelaskan sebagai berikut:
Pertama,kecerdasan intelektual (intellegenci qoutient=IQ. IQ merupakan kognitif (aktivitas berpikir), yang erat kaitannya dengan kemampuan mengingat, memahami, menganalisa, mengevaluasi, dan memecahkan masalah.
Kedua, Kecerdasan Emosional (Emotional Qoutient = EQ). EQ merupakan kecerdasan emosi, yang erat kaitannya dengan kemampuan mengontrol perasaan diri sendiri, mengenali perasaan orang lain, adaptasi, kerjasama, disiplin, tanggung jawab, dan komitmen.
Ketiga, Kecerdasan Spiritual (Spiritual Qoutient = SQ). SQ merupakan kecerdasan jiwa yang erat kaitannya dengan kemampuan untuk bertindak jujur, adil, menghargai, kasih sayang, toleransi, empati, rendah hati, sikap ramah, dan sebagainya. SQ juga berarti kemampuan seseorang untuk mengerti dan memberi makna pada apa yang di hadapi dalam kehidupan.  SQ merupakan sumber bimbingan atau pengarahan bagi dua kecerdasan lainnya (IQ dan EQ).
Keempat, Kecerdasan transendental (Trancendental Quotient = TQ). artinya menonjolkan hal-hal yang bersifat kerohanian, sukar dipahami, gaib, abstrak. TQ bisa dikatakan sebagai kecerdasan ruhaniah/ilahiyah, yang erat kaitannya dengan kemampuan seseorang memaknai hidup dan kehidupannya dalam perspektif agama. TQ merupakan pengembangan dari kecerdasan spiritual, yang mempunyai konsep visioner jauh ke depan dengan pertanyaan, "Siapakah aku, darimana aku (berasal), dan mau ke mana nanti aku (setelah mati)

Orang yang cerdas itu dan orang yang bodoh itu telah ditegaskan oleh Nabi Muhammad :
“Al kayyisu man daana nafsahu wal amila limaa ba’dal mauut. Wal aajizu man atba’a nafsahu hawaaha watamanna alaulooh.” Artinya : orang yang cerdas adalah orang yang mengkoreksi dirinya dan beramal sebagai bekal setelah mati. Orang yang lemah (bodoh) ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan kepada Allah (dosanya akan diampuni tanpa bertaubat).
      Dari hadis diatas itu ada tiga hal pokok yang dapat diambil suatu kesimpulan,
      Pertama bahwa orang yang cerdas adalah orang yang selalu mampu mengkoreksi dirinya. Ia pandai melihat kekurangannya. Kelemahan yang ada pada dirinya lalu ia perbaiki. Ia selalu berintrospeksi diri.
Jika ada orang yang mengingatkan dirinya maka ia tak malu untuk menerima kritikan itu. Saran dari orang lain ia jadikan sebagai pembelajaran. Dengan kemauannya menerim saran maka kekurangannya selama ini bisa tertutupi. Sedikit demi sedikit ia menuju kesempurnaan.
Sebaliknya orang yang bodoh ialah orang yang suka mengikuti hawa nafsunya. Padahah hawa nafsu itu berasal dari syetan. Adapun setan sudah barang tentu perintah pada kejelekan. Jadi, tingkah laku orang yang bodoh ialah selalu mengerjakan kejelekan dan kejelekan. Celakanya lagi ia beranggapan Tuhan akan mengampuni semua dosa-dosanya tanpa jalan bertaubat. Sungguh suatu anggapan.
Para ahli neurology kemudian menemukan bahwa ada bagian otak manusia yang mampu menyerap kejadian spiritual, menyadari kehadiran Alloh SWT serta memaknai kehidupan.
Dengan memahami secara wajar dalam alam sadar bahwa arti kematian adalah perpindahan ruang dan waktu dari alam dunia menuju tahap kehidupan selanjutnya (alam kubur) yang dialami setiap insan ciptaan Alloh SWT, maka akan menumbuhkan motivasi untuk mempersiapkan diri demi mendapatkan kenyamanan dan menghindari penderitaan pada masa yang akan datang.
Cerdas adalah satu kata yang boleh dikatakan memiliki makna yang cukup
tinggi bagi seseorang yang yang cara berpikirnya mampu membaca situasi   
Kemampuan berfikir orang cerdas sangatlah cepat, sehingga ia sangat mudah mengerti, memahami, dan menangkap maksud dari suatu kondisi atau keadaan. Menurut, Kamus Besar Bahasa Indonesia 2001, salah satu arti kata cerdas adalah tajam fikiran. Orang cerdas tidak terpaku pada teori namun lebih terhadap pemahaman konsep

Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22

  Soal UAS Pendidikan Luar Sekolah Tahun 21/22 Tulislah identitasmu;    Nama                  :   .................................. So...