Soal UTS Psikologi Pendidikan smt VI 19/20
Tulislah identitasmu;
Nama : ........................
Soal Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Semester : VI
Jumlah hadir. : ...... X (Plus KKM diakui 5 kali pertemuan)
Perintah;
Soal Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan
Semester : VI
Jumlah hadir. : ...... X (Plus KKM diakui 5 kali pertemuan)
Perintah;
- Supaya lebih mudah menjawab, gunakan bagi yang punya laptop atau sejenisnya;
- Tulis jawabannya pada kolom komentar jangan lebih dari 4000 karakter, jika sudah selesai klik publish, hindari upload dua kali;
- Menulis jawaban dengan redaksi yang sama antar sesama teman atau copy paste langsung akan dianulir;
- Waktu dibatasi dari jam 13.00 hingga 14.00
Tujuan Mempelajari Pokok
Bahasan ini:
Setelah selesai mempelajari bab 1 mahasiswa dapat menyebutkan
definisi psikologi, pendidikan dan psikologi pendidikan, serta dapat
menyebutkan ruang lingkup psikologi pendidikan dan sumbangan psikologi
pendidikan baik secara teoritis maupun praktis.
A.
Definisi
Psikologi
Psikologi berasal dari kata dalam bahasa Yunani Psychology yang merupakan gabungan dan kata psyche dan logos. Psyche berarti jiwa dan logos
berarti ilmu. Secara harfiah psikologi diartikan sebagal ilmu jiwa. Istilah
psyche atau jiwa masih sulit
didefinisikan karena jiwa itu merupakan objek yang bersifat abstrak, sulit
dilihat wujudnya, meskipun tidak dapat dimungkiri keberadaannya. Dalam beberapa
dasawarsa ini istilah jiwa sudah jarang dipakai dan diganti dengan istilah
psikis.
Beberapa ahli mempelajari jiwa atau psikis dan gejala-gejala yang diakibatkan
oleh keberadaan psikis tersebut. Dimyati Mahmud (1989) menjelaskan bahwa
manusia menghayati kehidupan kejiwaan berupa kegiatan berfikir, berfantasi,
mengingat, sugestif, sedih dan senang, berkemauan
dan sebagainya. Yang termasuk dalam gejala kejiwaan adalah gejala pengenalan
(kognisi), gejala perasaan (emosi), gejala kehendak (konasi), dan geiala
campuran (kombinasi).
Dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990) dinyatakan
bahwa Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik
yang dapat dilihat secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara
langsung. Dakir (1993) menyatakan bahwa psikologi membahas tingkah laku manusia
dalam hubungannya dengan lingkungannya. Muhibbin Syah (2001) menyimpulkan bahwa
psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan
tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya
dengan lingkungan. Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat
psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk, berjalan dan lain
sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan,
berperasaan dan lain sebagainya.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa
psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik
sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya. Tingkah laku
tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang
disadari maupun yang tidak disadari.
Pada hakekatnya tingkah laku manusia itu sangat luas, semua yang
dialami dan dilakukan manusia merupakan tingkah laku. Semenjak bangun tidur
sampai tidur kembali manusia dipenuhi oleh berbagai tingkah laku. Dengan
demikian objek ilmu psikologi sangat luas. Karena luasnya objek yang dipelajari
psikologi, maka dalam perkembangannya ilmu psikologi dikelompokkan dalam
beberapa bidang, yaitu
1.Psikologi
Perkembangan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku yang terdapat pada
tiap-tiap tahap perkembangan manusia sepanjang rentang kehidupannya.
2.Psikologi
Pendidikan, yaitu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam situasi
pendidikan.
3.Psikologi
Sosial, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan
masyarakat sekitarnya.
4.Psikologi
Industri, ilmu yang mempelajari tingkah laku yang muncul dalam dunia industri
dan organisasi.
5.Psikologi
Klinis, ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang sehat dan tidak sehat,
normal dan tidak normal, dilihat dari aspek psikisnya.
B. Definisi Pendidikan
endidikan berasal dari kata didik, mendidik berarti memelihara dan
membentuk latihan. Dalam kamus besar Bahasa Indoneia (1991) Pendidikan diartikan
sebagai proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau sekelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Poerbakawatja dan Harahap dalam Muhibbin Syah (2001) menyatakan
bahwa pendidikan merupakan usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk
meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan sebagai kemampuan untuk
bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya.
Dari definisi-definisi tersebut diatas dapat penulis simpulkan
bahwa
pendidikan adalah suatu usaha yang dilakukan secara sadar dan
sengaja untuk mengubah tingkah laku manusia baik secara individu maupun
kelompok untuk mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
C. Definisi Psikologi
Pendidikan
Whiterington (1978) mendefinisikan psikologi pendidikan sebagai
studi sistematis tentang proses-proses dan faktor-faktor yang berhubungan
dengan pendidikan manusia.
Sumadi Suryabrata (1984) mendefinisikan psikologi pendidikan
sebagai pengetahuan psikologi mengenai anak didik dalam situasi pendidikan. Elliot
dkk.(1999) menyatakan bahwa psikologi pendidikan merupakan penerapan
teori-teori psikologi untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi,
pengajaran dan permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan.
Dari berbagai definisi tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa psikologi pendidikan ialah ilmu yang mempelajari penerapan
teori-teori psikologi dalam bidang pendidikan. Dalam psikologi pendidikan
dibahas berbagai tingkah laku yang muncul dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan latihan.
D. Ruang Lingkup
Psikologi Pendidikan
Pada dasarnya psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah
laku manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Manusia yang terlibat dalam
proses pendidikan ini ialah guru dan siswa, maka objek yang dibahas dalam psikologi
pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses belajar dan
tingkah laku guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Sehingga objek
utama yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah masalah belajar dan
pembelajaran.
Pendidikan pada hakekatnya adalah suatu pelayanan yang diperuntukkan
pada siswa, oleh karena itu dalam psikologi pendidikan juga dibahas aspek-aspek
psikis atau gejala kejiwaan yang terdapat pada siswa terutama ketika terlibat dalam
proses belajar.
Buku ini akan membahas tingkah laku yang muncul dalam proses pendidikan,
yang dikelompokan dalam pokok bahasan sebagai berikut:
1. Pengantar memahami psikologi pendidikan
2. Gejala Jiwa
3. Masalah Belajar
4. Masalah Pembelajaran
5. Pengukuran dan Penilaian
6. Diagnostik Kesulitan Belajar
7. Kesehatan Mental di Sekolah.
Psikologi Pendidikan sebagai ilmu memberikan sumbangan terhadap pendidilan
secara teoritis maupun praktis, adapun sumbangan psikologi pendidikan adalah
sebagai berikut :
1. Tiap
tingkat perkembangan berbeda karakteristiknya. Setiap tingkat perkembangan
memiliki karakteristik sendiri-sendiri yang berbeda-beda satu sama lain.
Apabila seorang guru sudah memahami bahwa pada setiap tingkat perkembangan
karakteristik anak itu berbeda, maka guru dalam menyelesaikan tugas mendidik
dan mengajar akan menyesuaikan diri terhadap karakteristik anak didiknya.
Dengan demikian pelajaran oleh guru kepada para siswa akan berbeda di tiap-tiap
tingkat perkembangan anak.
2. Psikologi
pendidikan memberikan sumbangan berupa pemahaman secara alami aktivitas belajar
di ruang kelas. Psikologi pendidikan memberikan bekal kepada guru mengenai
proses pembelajaran secara umum di ruang kelas dan mengembangkan teon yang
lebih luas lagi di ruang kelas. Keberhasilan guru di dalam kelas disebabkan
karena guru itu memahami atau mengerti betul tentang karakteristik anak
didiknya. Anak didik bukan benda tetapi merupakan objek yang memiliki pikiran,
perasaan dan kemauan. Oleh karena itu dalam kegiatan pembelajaran siswa
dipandang sebagai subjek bukan sebagai objek. Dengan demikian pengetahuan
tentang kondisi siswa di dalam kelas mutlak harus dipahami oleh seorang guru.
3. Psikologi
pendidikan memberikan pemahaman mengenai perbedaan individual. Di dunia ini
tidak ada dua atau lebih individu yang sama. Demikian pula guru dalam tugasnya
akan menghadapi para siswa di dalam kelas dengan berbagai variasi. Dengan
demikian guru hendaknya memberikan pelayanan yang berbeda kepada peserta didik
sesuai dengan karakteristiknya.
4. Psikologi
pendidikan juga memberikan pemahaman tentang metode-metode mengajar yang
efektif. Psikologi pendidikan mamberikan pengetahuan tentang cara mengajar yang
tepat, dan mengembangkan pola mengajar dengan strategi-strategi baru. Dengan
demikian seorang guru yang telah memahami pengetahuan psikologi pendidikan akan
memahami metode-metode mana yang paling efektif dalam pelaksanaan tugas sebagai
pendidik dan pengaiar.
5. Psikologi
pendidikan memberikan sumbangan kepada guru sehingga mampu memahami problem
anak didik dan memahami sebab-sebab timbuInya problem. Masalah, sesungguhnya
berbeda-beda dalam pengatasannya tergantung kepada tingkat umur, latar belakang
sosial ekonomi dan budaya. Pada akhirnya dengan memahami problem anak didik ini
guru dapat membantu anak mengatasi problemnya.
6. Dengan
pengetahuan tentang kesehatan mental dalam psikologi pendidikan, guru akan
dapat memahami beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya mental tidak
sehat ataupun maladjusmen tsehingga
pada akhirnya guru dapat membantu memecahkan masalah yang dialami oleh para
siswanya dan mampu mempersiapkan para siswanya sehingga memiliki mental yang sehat.
7.Penyusunan
kurikulum hendaknya menggunakan prinsip-prinsip psikologi. Prinsip ini
menyatakan bahwa tiap-tiap tingkat umur berbeda tingkat perkembangannya. Pada
setiap tingkat perkembangan, materi yang harusdiberikan akan berbeda begitu
pula teknik pengajarannya.
8.Pengukuran tentang hasil belajar. Dengan
pengetahuan tentang psikologi pendidikan maka guru mampu mendalami hasil
belajar siswa, metode proses pembelajaran maupun performance para siswanya.
9. Riset.
Psikologi pendidikan menolong di dalam pengembangan alat-alat pengukur berbagai
variabel yang besar pengaruhnya terhadap perilaku siswa-siswa. Guru dapat
mengontrol secara langsung dan meramalkan tingkah laku para siswanya
berdasarkan hasil riset tersebut.
10. Bimbingan untuk anak-anak luar biasa.
Psikologi pendidikan memberikan sumbangan terhadap cara memberikan layanan
kepada anak-anak luar biasa baik di atas normal maupun di bawah normal.
Pengetahuan psikologi pendidikan sangat diperlukan untuk memberikan layanan
kepada anak-anak yang genius maupun anak di bawah normal.
11. Pemahaman tentang dinamika kelompok. Dalam
psikologi pendidikan dikembangkan pula pengetahuan tentang dinamika kelompok.
Seorang guru harus mampu memahami dinamika kelompok siswa di dalam kelas
beserta kegiatannya secara total karena hal tersebut memiliki pengaruh yang
besar terhadap keberhasilan proses belajar dan pembelajaran.
Disamping sumbangan-sumbangan tersebut di atas, psikologi
pendidikan memberikan sumbangan terhadap praktik pendidikan antara lain:
1. Problem Disiplin
Guru tradisional dalam memecahkan problem disiplin menggunakan hukuman
badan.
Orang sudah tahu bahwa hukuman badan adalah tidak berperikemanusiaan
dan akan menimbulkan reaksi keras dari orang tua siswa. Dengan pengetahuan psikologi pendidikan sebenarnya ada banyak cara
dalam memecahkan masalah disiplin siswa, tidak harus dengan hukuman badan. Pendekatan yang manusiawi memberikan siswa yang bermasalah
kesempatan untuk berdialog dengan guru.
2. Menggunakan audio visual sebagai alat untuk mencapai tujuan.
Dulu guru tidak pernah menggunakan alat audio visual dalam proses pembelajaran.
Psikologi pendidikan mengembangkan alat berupa audio visual dalam proses
belajar mengajar sehingga mempermudah proses pembelajaran.
3. Jadwal pelajaran.
Untuk menyusun jadwal pelajaran diperlukan pengetahuan psikologi pendidikan.
Tingkat kesukaran mata pelajaran berbeda-beda untuk setiap mata pelajaran. Agar
seluruh materi pelajaran dapat diterima dengan baik oleh siswa, perlu
penyusunan jadwal pelajaran dengan mempertimbangkan tingkat kesukarannya baik
urutannya maupun waktunya. Misalnya mata pelajaran matematika ditempatkan pada
jam pertama agar dapat diterima dengan baik oleh siswa, sedangkan mata
pelajaran seni ditempatkan pada jam terakhir untuk meningkatkan gairah belajar
siswa yang sudah lelah oleh berbagai materi pelajaran yang berat sebelumnya.
4. Administrasi sekolah dan kelas
Petugas administrasi dan guru harus bekerjasama dengan baik
sehingga masalah-masalah administrasi dapat diatasi dengan penuh keterbukaan
melalui diskusi antara guru dengan petugas administrasi di sekolah
Pertanyaanya;
pahami tulisan tersebut diatas kemudian sandingkan teori dengan fakta pendidikan yang diselenggarakan oleh Lembaga pendidikan tempat tugas mengajarmu dan pengalaman KKM waktu yang lalu, sebagai berikut:
- Apa yang dapat kalian lihat tentang gejala kejiwaan anak didik kalian tempat tugas mengajar. ?
- Jelaskan Pengamatan yang ditemukan tentang perilaku anak didik pada waktu KKM dimasing masing kelompok desa Leuwikaret. ?
- Prediksi kedepan sebagai Mahasiswa melihat anak didik dari sisi psikologi pendidikan
- bagaimana cara mengatasi anak yang putus sekolah?
- Apakah psikologis para santri yang mondok terganggu karena jauh dari orang tua ? Atau justru psikologis mereka akan berkembang?.